Anda di halaman 1dari 13

Unit 2

Konsep Phasa

 Derajat Listrik
 Phasa dan Geseran Phasa
Derajat Listrik

Seperti diketahui bahwa, jika kumparan


pada gambar 3-1 berputar satu keliling
(3600 perputaran mekanik) tegangan in
duksi yang terbangkit akan menyelesai
kan satu gelombang penuh (satu siklus)
seperti yang diperlihatkan pada gambar
3-2.
Gambar 3-1
Gambar 3-2
Sekarang, jika jumlah kutubnya diperbanyak
menjadi empat atau dua pasang kutub (perha
tikan gambar 3-3) dan kumparannya diputar
satu putaran (3600 mekanik), maka tegangan
induksi yang terbangkit menjadi dua siklus
atau 7200. Besar sudut yang dihasilkan aki
bat perputaran kumparan dalam medan
magnit inilah yang disebut dengan derajat
listrik. Sementara sudut yang ditempuh oleh
perputaran kumparan itu sendiri disebut
derajat mekanik. Dari kedua fenomena diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa : Jika kumpa
ran berputarsatu putaran (3600) pada suatu
medan magnit yang mempunyai satu pasang
kutub tegangan induksi yang terbangkit akan
menyelesaikan 3600 listrik
Sedangkan apabila kumparan tersebut berputar
pada medan magnet yang mempunyai dua pa
sang kutub, maka tegangan induksi yang ter
bangkit menyelesaikan 7200 listrik. Secara mate
matik hubungan ini dapat dituliskan seperti beri
kut :
e = p.m……..(1)

dimana :
e = derajat listrik
p = pasang kutub
m­= derajat mekanik
Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa untuk
menghasilkan tegangan satu gelombang penuh,
kumparan harus perputar 1/p kali putaran. Jika kum
paran tersebut berputar dengan kecepatan n putaran
per menit atau n/60 putaran per detik, maka banyak
nya gelombang penuh yang terbangkit setiap detik
nya (frekuensi) adalah :
p.n
f  2
60
dimana :
f = frekuensi dalam Hz
p = pasang kutub
n = putaran per menit
Phasa dan Geseran Phasa
Seperti yang diperlihatkan pada gambar 3-4,
kumparan a dan b bergeser sebesar  (rad),
kumparan tersebut berputar pada medan
magnet dengan kecepatan  (rad/s) sehing-
ga akan terbangkit ggl induksi ea dan eb.
Nilai maksimum ggl induksi yang dibangkit
kan Em (V) sedangkan nilai sesaatnya ada-
lah ea dan eb.
Nilai sesaat ggl induksi ea dari persamaan sebelum
nya yang telah kita pelajari dapat dituliskan menja
di persamaan sebagai berikut :

ea  Em sin  t V  3
Bila kita lukiskan bentuk gelombangnya menjadi
seperti yang diperlihatkan pada gambar 3-4b.
Selanjutnya karena kumparan b bergeser / me
nyimpang mendahului dari kumparan a maka b
ggl induksi eb yang dibangkitkan sama dengan
bentuk gelombang ggl induksi yang dibangkit
kan oleh kumparan a ea hanya bergeser / me
nyimpang sebesar  (rad), sehingga eb dapat
dituliskan menjadi persamaan sebagai berikut :

eb  E m sin( t   ). V  4
Bila kita lukiskan bentuk gelombangnya menjadi
seperti yang diperlihatkan pada gambar 3-4b.
Dari gambar 3-4b dapat dimengerti bahwa kedua te
gangan ea dan eb mencapai harga nol dan maksi mum
dalam waktu yang tidak bersamaan, dimana ea dan eb
phasanya bergeser / menyimpang sebe sar  (rad).
Pergeseran/penyimpangan phasa terse but disebut
perbedaan phasa. Sehingga antara ea dan eb mempunyai
perbedaan phasa sebesar  (rad). Adakalanya dua
gelombang tegangan bolak-balik mencapai kerja nol
dan maksimum dalam waktu yang bersamaan. Kedua
tegangan ini dise but mempunyai phasa yang sama atau
sephasa. Adapun bentuk gelombangnya seperti yang
diper lihatkan pada gambar 3-5.

Jadi ea tertinggal  (rad) dari eb dan


eb mendahului  (rad) dari ea
TUGAS :

1. Jika sebuah generator berputar dengan


kecepa tan 100 r/m. Berapakah kecepatan
sudut dari ge nerator tersebut.

2. Sebuah gelombang tegangan bolak-balik


mem punyai persamaan e = Em sin  t.
Hitunglah fre kuensi f (Hz) dan perioda T
(s).
3. Dari persamaan tegangan dan arus
bolak-balik dibawah ini
 
e1  E m sin t ; i1  I m sin  t  
 6
   
e2  E m sin  t   ; i2  I m sin  t  
 2  3

Tentukan perbedaan phasa :


 Antara e1 dan i1
 Antara e2 dan i2

Anda mungkin juga menyukai