MATERI ELEKTRODINAMIKA
OLEH : Alfiana Chandra Dewi (E1Q020003)
Sekarang kita perhatikan percobaan lainnya sebagai berikut. Sebuah batang penghantar ditem
patkan di dalam medan magnet Vektor B yang homogen, seperti pada Gambar kiri di bawah
Pada saat batang penghantar digerakkan (Gambar kiri) elektron akan mendapat gaya Lorentz
sehingga elektron akan berkumpul diujung a; dan muatan positif akan berkumpul di ujung b.
Akibat terdistribusinya kedua jenis muatan tersebut maka akan timbul medan listrik Vektor E
seperti pada Gambar kakan di atas atau dengan kata lain di dalam penghantar tersebut timbul
gaya gerak listrik (ggl).
HUKUM INDUKSI FARADAY :
Pada percobaan Gambar di atas, agar arus mengalir maka harus dibuat rangkaian yang tertutu
p seperti Gambar berikut ini.
d = qe ve × (8.1)
dengan ve menyatakan kecepatan elektron.
Muatan qe dapat anda ungkapan dalam bentuk dqe = idt sehingga persamaan (8.1) menjadi :
d = i ve dt
d = i dl
dan penghantar ab akan memperoleh gaya magnet sebesar :\
=
Misalkan penghantar sudah bergerak sejauh ds maka kerja yang dilakukan oleh gaya magnet t
ersebut adalah :
d = (8.2)
d = (8.3)
Besarnya kerja ini kalau anda bagi dengan muatan dq, maka akan anda peroleh ggl imbas :
ε= (8.4)
ε=
ε=
ε=
ε= (8.5)
ε=- (8.6)
Persamaan terakhir ini disebut dengan Hukum Faraday. Tanda negatif menunjukkan bahwa ni
lai ds/dt adalah negatif. Persamaan (8.6) ini berlaku umum, artinya perubahan fluks magnetic
dϕ dapat terjadi karena luas kumpara A yang berubah atau medan magnet yang berubah.
Dalam bentuk yang lebih umum persamaan (8.6) tersebut dapat anda ubah bentuknya sebagai
berikut.
ε= (8.7)
Dengan menggunakan teorema Stokes, ruas kiri persamaan (8.7) dapat anda tuliskan menjadi :
ε= (8.8)
Maka dari persamaan (8.5) dan persamaan (8.8). anda peroleh hubungan :
Jawab :
I= = 0,48 ampere
c. Gaya yang dilakukan pada koil agar tetap bergerak ke kanan
Ketika kumparan ditarik ke kanan maka hanya sisi kumparan yang kiri saja yang men
galami gaya Lorentz.Besar arus yang mengalir pada satu kawat adalah 0,48 A. karena
loop terdiri dari 85 lilitan, maka total arus yang mengalir pada loop adalah 85 × 0,48
= 40,8 A. Dengan demikian, gaya Lorentz pada kumaran menjadi :
F = ILB
= 40,8 × 0,13 × 1,5
=8N
d. Gaya yang dikeluarkan untuk menggerakkan loop
P = Fv
= 8 × 0,18
= 1,44 W
d⃗W di
=− Li
dt dt
o vol
Dengan mengingat untuk volume yang besar, vektor potensial A akan mengecil maka suku ke
dua dari ruas kanan pada persamaan (8.21) dapat diabaikan. Sehingga bentuknya menjadi:
❑
1
W= ∮
2 μo vol
⃗
B2 dV
Contoh Soal :
Medan magnet ⃗ B(t) menembus piringan konduktor seperti Gambar 8.7 berikut. Tentukan med
an listrik imbas pada piringan konduktor tersebut!
Gambar 8.7.
Medan Magnet Menembus Piringan Konduktor
Jawab :
Lingkaran putus-putus menyatakan lintasan Ampere maka menurut hukum Faraday:
❑
ε =∮ ⃗
E . dl
❑
ε =⃗E (2 πr)
Sedangkan dari hukum Faraday :
d∅
ε=
dt
d
-ε = (π r 2 ⃗
B (t ))
dt
2 d⃗
B
ε =− π r (t )
dt
Dari persamaan diperoleh :
⃗ r d⃗
B
E =− (t)
2 dt
4. Penjualan Maxwell di Ruang HampaU, Baik Dalam Bentuk Diferensial Maupun Dal
am Bentuk Integral
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang mendeskrips
ikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan dihubungkan dengan sumber-sumbernya,
muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
-pada volume
Pb=− ∇.⃗
P
-Pembukaan
∇ b=⃗
P .n⃗
-Volume
Jb=∇ x ⃗
M
-Permukaan
Kb=⃗
M x n⃗
Misalnya kita mengambil dengan permukaan sembarang yang kemudian diberi arus listrik ya
ng berubah-ubah ke dalam bahan yang memiliki luas permukaan da.
∂∇b
dI= .da →arus permukaan akan terus berubah disepanjang da
∂t
Dimana da saling berhimpitan sehingga sudutnya 0 dan perubahan polarisasi dengan arus pol
arisasi
∂p ∂p
dI= .da→dengan rapat arus Jp=
∂t ∂t
Hal itu berhubungan dengan rapat arus sebab dipengaruhi oleh perubahan listrik maka akan
muncul arus baru yang namanya arus polarisasi yang disebabkan karena adanya arus polarisa
si di dalam bahan.
∂p
∇ .J=∇ .
∂t
∂p ∂
- = .(∇ .p)
∂t ∂t
Muatan ikat
ρ = ρ 𝗳-∇ .P
∂p
J=Jf+∇ x M+
∂t
ρ
∇ .E=
∑ₒ
ρF −∇ . P
¿
∑ₒ
∑ ₒ=∇.E= ρF − ∇ . P
∑ ₒ ∇.E+∇ . P = ρF
∇ ¿E+P)= ρF
Dengan memasukan perubahan polarisa tadi,jika kasus arus tadi berubah,maka terjadi gaya k
onservatif muatan ikat.
∂E
∇ x B= μ ₒ.J + μ ₒ ∑ ₒ
∂t
∂E
∇ x B= μ ₒ.(JF+Jb+Jp)+ μ ₒ ∑ ₒ
∂t
∂P ∂E
∇ x B= μ ₒ (JF+∇ x M+ + μₒ ∑ₒ
∂t ∂t
∂P ∂E
∇ x B- μ ₒ ∇ x M= μ ₒJF + μ ₒ + μₒ ∑ₒ
∂t ∂t
B ∂P ∂E
∇x( - M) = JF + + ∑ₒ
μₒ ∂t ∂t
B ∂
∇x( - M) = JF + (∑ ₒ E + P¿
μₒ ∂t
∂D
∇ x H = JF + →H (intensitas medan magnet)
∂t
B
μ= − M dan D = ∑ ₒ E + P
μₒ
2) ∇ .B=0
∂B
3) ∇ x E = -
∂t
∂D
4) ∇ x H = JF +
∂t
Kerapan energi
=
=
Induktansianya: