Anda di halaman 1dari 15

RINGKASAN LISTRIK MAGNET

MATERI ELEKTRODINAMIKA
OLEH : Alfiana Chandra Dewi (E1Q020003)

1. Pengertian Dari Gaya Gerak LIstrik


Ggl induksi merupakan suatu peristiwa kemagnetan yang apabila perubahan fluks dalam s
uatu loop menghasilkan listrik, Misalnya sebuah kumparan yang berjumlah N dan bila did
ekati oleh batang magnet di dalam kumparan, menyebabkan kuat medan magnet timbul di
dalam kumparan semakin membesar dan fluks magnet dikandung lingkaran bertambah. b
esarnya ggl yang dihasilkan berlangsung, bukan bergantung pada berapa nilai fluks saat it
u. Juga makin banyak lilitan pada kumparan makin besar ggl indukasi yang dihasilkan. A
pabila fluks magnet yang menembus suatu loop penghantar berubah dengan waktu maka
di dalam loop akan mengalir arus sebagai akibat timbulnya gaya gerak listrik.Gaya gerak
listrik ini disebut dengan gaya gerak listrik imbas (GGL Imbas), dan arusnya disebut arus
imbas. Dalam Fisika, GGL disimbolkan dengan ε dan satuannya adalah Volt. Nilai dari G
GL biasanya tercantum dalam sumber tegangan, misalnya baterai 1,5 V.

2. Ggl imbas melalui hukum Faraday


Bila fluks magnet yang menembus suatu loop penghantar berubah dengan waktu maka di
dalam
loop tadi akan mengalir arus sebagai akibat timbulnya gaya gerak listrik. Gaya gerak listri
k ini disebut dengan gaya gerak listrik imbas (GGL Imbas), dan arusnya disebut arus imb
as.
Timbulnya GGL Imbas:
Dua buah kumparan, kumparan 1 dan kumparan 2 seperti pada Gambar dibawah berada b
erdekatan. Kumparan 1 dihubungkan dengan sumber dan kumparan 2 dilengkapi dengan
galvanometer G. Bila saklar S pada kumparan 1 ditutup maka pada saat itu jarum galvano
meter pada kumparan 2 akan menyimpang, hal ini menunjukkan bahwa sebuah gaya gera
k listrik timbul pada kumparan 2 sehingga dihasilkan arus listrik. Setelah saklar S pada ku
mparan 1 ditutup, kemudian kumparan 1 digerakkan mendekati kumparan 2. Ternyata sel
ama kumparan 1 bergerak, jarum galvanometer G pada kumparan 1 akan menyimpang, ha
l ini memperlihatkan bahwa pada kumparan 2 timbul ggl sehingga arus mengalir. Setelah
kumparan 1 berhenti, jarum galvanometer pada kumparan 2 kembali ke keadaan semula.
Keadaan yang sama, yakni jarum galvanometer menyimpang dalam arah yang sama seper
ti di atas, akan terjadi bila yang bergerak adalah kumparan 2 mendekati kumparan 1. Seka
rang bagaimana kalau kumparan 1 bergerak menjauhi kumparan 2? Ternyata jarum galva
nometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan. Keadaan yang sama akan terja
di pula bila yang bergeraknya kumparan 2 menjauhi kumparan 1.
Kemudian bila saklar S dibuka kembali maka pada saat itu jarum galvanometer menyimpang
lagi, tetapi dengan arah yang berlawanan dengan simpangan ketika saklar S ditutup, hal ini m
enunjukkan gaya gerak listrik timbul pada kumparan 2 sehingga arus mengalir tetapi arahnya
berlawanan dengan arus yang muncul pertama tadi.
Dapat disimpulkan:
Ketika saklar S ditutup maka arus mengalir pada kumparan 1, dan medan magnet timbul. Me
dan ini masuk pada kumparan 2, artinya ada penambahan fluks magnet pada kumparan 2, dari
tidak ada menjadi ada. Ketika kumparan 1 bergerak mendekati kumparan 2, ini berarti fluks
magnet dari kumparan 1 yang menembus kumparan 2 bertambah. Dan ketika kumparan 1 ber
gerak menjauhi kumparan 2, fluks magnet dari kumparan 1 yang menembus kumparan 2 berk
urang. Jadi, bila fluks yang menembus kumparan 2 berubah dengan waktu maka pada kumpar
an 2 akan timbul ggl imbas. Perlu Anda tekankan di sini, yang penting gerakan di sini adalah
adanya gerak relative antara kumparan 1 dan kumparan 2, tidak peduli apakah kumparan 1 at
au kumparan 2, atau kedua-duanya yang bergerak. Ketika saklar S dibuka maka tidak ada aru
s yang mengalir, dan fluks magnet pada kumparan 2 menjadi nol, jadi terjadi perubahan fluks
dari ada menjadi tidak ada.
Gejala yang sama seperti di atas akan terjadi pula bila kumparan 1 pada Gambar di atas, kita
ganti dengan batang magnet, seperti ditunjukkan pada Gambar di atas. Bila batang magnet be
rgerak mendekati kumparan maka jarum galvanometer akan menyimpang, dan bila batang ma
gnet digerakkan menjauhi kumparan maka jarum galvanometer menyimpang juga tetapi deng
an arah yang berlawanan dengan simpangan pertama tadi. Demikian pula bila yang digerak-g
erakannya kumparan maka jarum galvanometer akan menyimpang pula.

Sekarang kita perhatikan percobaan lainnya sebagai berikut. Sebuah batang penghantar ditem
patkan di dalam medan magnet Vektor B yang homogen, seperti pada Gambar kiri di bawah
Pada saat batang penghantar digerakkan (Gambar kiri) elektron akan mendapat gaya Lorentz
sehingga elektron akan berkumpul diujung a; dan muatan positif akan berkumpul di ujung b.
Akibat terdistribusinya kedua jenis muatan tersebut maka akan timbul medan listrik Vektor E
seperti pada Gambar kakan di atas atau dengan kata lain di dalam penghantar tersebut timbul
gaya gerak listrik (ggl).
HUKUM INDUKSI FARADAY :
Pada percobaan Gambar di atas, agar arus mengalir maka harus dibuat rangkaian yang tertutu
p seperti Gambar berikut ini.

Penghantar abcd Berada di dalam Medan Magnet, Bergerak dengan Kecepatan v


Arus akan mengalir di dalam penghantar dari a keb. Akibat adanya arus ini maka electron pad
a penghantar ab akan memperoleh gaya magnet :

d = qe ve × (8.1)
dengan ve menyatakan kecepatan elektron.
Muatan qe dapat anda ungkapan dalam bentuk dqe = idt sehingga persamaan (8.1) menjadi :

d = i ve dt

d = i dl
dan penghantar ab akan memperoleh gaya magnet sebesar :\

=
Misalkan penghantar sudah bergerak sejauh ds maka kerja yang dilakukan oleh gaya magnet t
ersebut adalah :
d = (8.2)

d = (8.3)
Besarnya kerja ini kalau anda bagi dengan muatan dq, maka akan anda peroleh ggl imbas :

ε= (8.4)

ε=

ε=

ε=

ε= (8.5)

ε=- (8.6)
Persamaan terakhir ini disebut dengan Hukum Faraday. Tanda negatif menunjukkan bahwa ni
lai ds/dt adalah negatif. Persamaan (8.6) ini berlaku umum, artinya perubahan fluks magnetic

dϕ dapat terjadi karena luas kumpara A yang berubah atau medan magnet yang berubah.
Dalam bentuk yang lebih umum persamaan (8.6) tersebut dapat anda ubah bentuknya sebagai
berikut.

ε= (8.7)
Dengan menggunakan teorema Stokes, ruas kiri persamaan (8.7) dapat anda tuliskan menjadi :

ε= (8.8)
Maka dari persamaan (8.5) dan persamaan (8.8). anda peroleh hubungan :

ε=- .dA (8.9)



∂B
∇×⃗
E=− (8.10)
∂T
CONTOH SOAL
Anggap loop pada gambar dibawah ini terbuat dari tembaga mengandung 85 lilitan. Misalkan
L = 13 cm, B = 1,5 T, R = 6,2 Ω, dan v = 18cm/s

a. Berapa ggl induksi yang muncul pada kumparan?


b. Berapa nilai arus induksi?
c. Berapa gaya yang dilakukan pada koil agar tetap bergerak ke kanan?
d. Berapa daya yang dikeluarkan untuk menggerakkan loop?

Jawab :

a. Ggl induksi yang muncul pada kumparan


Σ = BLv
Untuk kumparan yang terdiri dari n lilitan, ggl yang dihasilkan adalah
Σ = BLv
= 85 × 1,5 × 0,13 × 0,18
=3V
b. Nilai arus induksi yang mengalir pada kumparan

I= = 0,48 ampere
c. Gaya yang dilakukan pada koil agar tetap bergerak ke kanan
Ketika kumparan ditarik ke kanan maka hanya sisi kumparan yang kiri saja yang men
galami gaya Lorentz.Besar arus yang mengalir pada satu kawat adalah 0,48 A. karena
loop terdiri dari 85 lilitan, maka total arus yang mengalir pada loop adalah 85 × 0,48
= 40,8 A. Dengan demikian, gaya Lorentz pada kumaran menjadi :
F = ILB
= 40,8 × 0,13 × 1,5
=8N
d. Gaya yang dikeluarkan untuk menggerakkan loop
P = Fv
= 8 × 0,18
= 1,44 W

3. Menurunkan Perumusan Energi Magnet Dari Induktor


Untuk menentukan energi di dalam medan magnet, Anda perhatikan rangkaian induktor seper
ti pada Gambar 8.5 berikut ini.
Karena rangkaian dihubungkan dengan sumber yang berubah dengan waktu maka pada induk
tor akan mengalir arus i(t) yang berubah pula dengan waktu sehingga fluks magnet di dalam i
nduktor berubah-ubah pula. Hal ini akan menimbulkan ggl imbas sebesar:
d∅
ε =− N
dt

dengan N = Jumlah lilitan.


Persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk:
di d ∅
ε =− N
dt dt
di
ε =L
dt
Dengan :
d∅
ε =− N
di
L ini disebut dengan induktansi diri.
Energi persatuan waktu atau daya di dalam inductor adalah:
d⃗W
=−εi
dt

d⃗W di
=− Li
dt dt

Dan energinya adalah:


dW =− Li di
1
W = Li 2
2
Kemudian mengingat fluks magnet

∅=∫ ⃗
B . dA

dan medan magnet B dapat Anda ungkapkan sebagai fungsi vektor potensial seperti yang sud
ah Anda pelajari di dalam Modul 6,

B=∇ × A
sehingga fluks magnet menjadi:

∅=∫ ∇ × A . dA

Perlu Anda ingat kembali bahwa A menyatakan vektor potensial, sedangkan dA menyatakan
elemen luas.
Pada persamaan (8.15) Anda terapkan teorema Stokes sehingga bentuknya menjadi:

∅=∫ A . d⃗ .l

Kemudian dari persamaan (8.13), Anda peroleh hubungan: ∅=Li maka persamaan (8.16) dap
at Anda tuliskan menjadi bentuk:

Li=∫ A . ⃗d . l

Persamaan (8.17) ini Anda substitusikan ke dalam persamaan (8.14) sehingga persamaan ener
gi di dalam induktor dapat Anda tuliskan dalam bentuk:

1
W = i ∫ j . A ⃗d l
2 ❑
Arus i dapat pula Anda ungkapkan dalam rapat arus ⃗j . A , dan persamaan (8.18) menjadi:

1
W = i ∫ j . A ( A . ⃗d ¿ l)¿
2 ❑
Anda perhatikan simbol A di dalam tanda kurung persamaan di atas menunjukkan luas.

1
W = i ∫ j . A dV
2 ❑
dengan dV: elemen volume.
Kemudian mengingat μ0 ⃗j=∇ × ⃗ B maka persamaan (8.19) menjadi

1
W= ∫ A .(∇ × ⃗B ¿ )dV ¿
2 μo ❑
dari analisis vektor yang sudah Anda pelajari pada Modul 6, Anda ketahui bahwa
A.∇×⃗ B=B − ∇ .( A × ⃗
2
B)
maka persamaan (8.20) dapat Anda tuliskan menjadi:
❑ ❑
1 1
W= ∮ B dV − 2 μ ∮ ∇ . ( A × ⃗B ) dV
2 μo vol
⃗ 2

o vol
Dengan mengingat untuk volume yang besar, vektor potensial A akan mengecil maka suku ke
dua dari ruas kanan pada persamaan (8.21) dapat diabaikan. Sehingga bentuknya menjadi:

1
W= ∮
2 μo vol

B2 dV

Rapat energi u, yaitu energi per satuan volume adalah:


1 ⃗2
u= B
2 μo
Mengingat hubungan ⃗ H =μ 0 ⃗ B , persamaan (8.23) dapat Anda tuliskan dalam bentuk:

u=∫ ⃗
Bd ⃗
H

Contoh Soal :
Medan magnet ⃗ B(t) menembus piringan konduktor seperti Gambar 8.7 berikut. Tentukan med
an listrik imbas pada piringan konduktor tersebut!
Gambar 8.7.
Medan Magnet Menembus Piringan Konduktor
Jawab :
Lingkaran putus-putus menyatakan lintasan Ampere maka menurut hukum Faraday:

ε =∮ ⃗
E . dl

ε =⃗E (2 πr)
Sedangkan dari hukum Faraday :
d∅
ε=
dt
d
-ε = (π r 2 ⃗
B (t ))
dt

2 d⃗
B
ε =− π r (t )
dt
Dari persamaan diperoleh :

⃗ r d⃗
B
E =− (t)
2 dt
4. Penjualan Maxwell di Ruang HampaU, Baik Dalam Bentuk Diferensial Maupun Dal
am Bentuk Integral
Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial parsial yang mendeskrips
ikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan dihubungkan dengan sumber-sumbernya,
muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.

 Berikut jual maxwell dalam bentuk deiferensial dan bentuk integral


Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan listrik E dan
medan magnet B. Seluruh persamaan Maxwell terdiri dari 4 persamaan
medan, yang masing-masing dapat dipandang sebagai hubungan antara
medan dan distribusi sumber, baik sumber ataupun muatan sumber arus.
1) Sebuah kapasitor pelat sejajar yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 5 cm, dimuati mel
alui medan listrik E. Perubahan medan listrik terhadap waktu adalah 1015 V/det.
a) Turunkan perumusan medan magnet yang diimbas di luar dan di
dalam kapasitor!
b) Hitung medan magnet tepat di tepi kapasitor!
5. Persamaan Maxwell di dalam bahan,baik dalam bentuk deferensial maupun dalam
bentuk integral.
Sebelumnya penjualan Maxwell ini sangat berkaitan dengan Polarisasi suatu bahan dan meda
n magnet dalam bahan.

Persamaan Maxwell dalam bahan

A.Kaitannya dengan polarisasi(terseragamkan muatannya akibat medan listrik

-pada volume

Pb=− ∇.⃗
P

-Pembukaan

∇ b=⃗
P .n⃗

B.Medan magnet dalam bahan (Magnetisasi)

-Volume

Jb=∇ x ⃗
M

-Permukaan

Kb=⃗
M x n⃗

Misalnya kita mengambil dengan permukaan sembarang yang kemudian diberi arus listrik ya
ng berubah-ubah ke dalam bahan yang memiliki luas permukaan da.

∂∇b
dI= .da →arus permukaan akan terus berubah disepanjang da
∂t

Dimana da saling berhimpitan sehingga sudutnya 0 dan perubahan polarisasi dengan arus pol
arisasi

∂p ∂p
dI= .da→dengan rapat arus Jp=
∂t ∂t

Hal itu berhubungan dengan rapat arus sebab dipengaruhi oleh perubahan listrik maka akan
muncul arus baru yang namanya arus polarisasi yang disebabkan karena adanya arus polarisa
si di dalam bahan.

Hukum kontinuitas pada polarisasi. Ada kesepakatan garis yang dirumuskan: 

∂p
∇ .J=∇ .
∂t
∂p ∂
- = .(∇ .p)
∂t ∂t

Arus polarisasi ini penting untuk menjaga kelestarian muatan ikat

 Muatan ikat

ρ = ρ 𝗳-∇ .P

Rapat arus polarisasi

J=Jf+Jb+Jp→(Jb=rotasi dan Jp=polarisasi)

∂p
J=Jf+∇ x M+
∂t

ρ
∇ .E=
∑ₒ

ρF −∇ . P
¿
∑ₒ

∑ ₒ=∇.E= ρF − ∇ . P

∑ ₒ ∇.E+∇ . P = ρF

∇ ¿E+P)= ρF

∇ D= ρF dimana D=∑ ₒ E+P →D(perpindahan listrik)

Hingga hasilnya seperti ini

Dengan memasukan perubahan polarisa tadi,jika kasus arus tadi berubah,maka terjadi gaya k
onservatif muatan ikat.

C.Persamaan Ampere yang sudah direvisi

∂E
∇ x B= μ ₒ.J + μ ₒ ∑ ₒ
∂t

Dengan adanya arus polarisasi tadi

∂E
∇ x B= μ ₒ.(JF+Jb+Jp)+ μ ₒ ∑ ₒ
∂t

∂P ∂E
∇ x B= μ ₒ (JF+∇ x M+ + μₒ ∑ₒ
∂t ∂t
∂P ∂E
∇ x B- μ ₒ ∇ x M= μ ₒJF + μ ₒ + μₒ ∑ₒ
∂t ∂t

B ∂P ∂E
∇x( - M) = JF + + ∑ₒ
μₒ ∂t ∂t

B ∂
∇x( - M) = JF + (∑ ₒ E + P¿
μₒ ∂t

∂D
∇ x H = JF + →H (intensitas medan magnet)
∂t

B
μ= − M dan D = ∑ ₒ E + P
μₒ

Sehingga persamaan Maxwell dalam bahan

1) Dalam perpindahan listrik ∇ . D = ρF

2) ∇ .B=0

∂B
3) ∇ x E = -
∂t

∂D
4) ∇ x H = JF +
∂t

Persamaan Maxwell merupakan generalisasi dari hukum-hukum yang terkait. Maxwell meng


emukakan 4 buah jual beli yang mengatur hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan, khus
usnya pada gelombang elektromagnetik. Dari keempat persamaan tersebut hanya satu persam
aan yang merupakan temuannya yaitu koreksi Maxwell pada Hukum Ampere Pada saat mem
pelajari Teori Elektromagnetik telah menurunkan persamaan Maxwelldalam bentuk integral,
seperti yang ditunjukkan pada persamaan berikut:
Penjualan Maxwell secara umum diterapkan pada rata-rata makroskopik dari medan, yang sa
ngat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di tempat tersebut me
dan juga mengalami efek penjualan). Hanya bila dipahami sebagai rata-rata kita dapat mende
finisikan besaran seperti permitivitas dan permeabilitas bahan magnet. Pada aras mikroskopik,
barang dagangan Maxwell, dengan mengabaikan efek kerugian, mendeskripsikan medan, mu
atan dan arus dalam ruang hampa, namun pada tingkat rincian ini kita harus menghitung setia
p muatan, bahkan pada tingkat atomik, yang secara umum merupakan masalah yang tidak ter
pecahkan (tidak dapat dipecahkan).
Contoh Soal
1) Sebuah kapasitor pelat sejajar yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari 5 cm, dimuati mel
alui medan listrik E. Perubahan medan listrik terhadap waktu adalah 1015 V/det.
a) Turunkan perumusan medan magnet yang diimbas di luar dan di dalam kapasitor!
b) Hitung medan magnet tepat di tepi kapasitor!
Jawab:
1) a) Dari hukum Ampere: ⨖ B.dℓ = μ ₒ i
⨖ B.dℓ = μ ₒ J.n Da
dE
⨖ B.dℓ = μ ₒ ε ₒ . n^ Da
dt

⨖ B.dℓ = μ ₒ ε ₒ
dt
d
Untuk r≤ R :(B) (2 π r) = μ ₒ ε ₒ ( E ( π r2))
dt
μₒε ₒr dE
B=
2 dt

6. Syarat Batas Pada Dua Medium Yang Berbeda


Di dalam suatu medium yang awalnya memiliki medan magnet kontinu, apabila terdapat bida
ng perbatasan diatara medium tersebut maka akan terjadi perubahan sehingga medan magnet
nya tidak kontinu lagi. Untuk mengkotinukan kedua medium tadi maka berlaku syarat batas.
Pada penerapan syarat batas di dalam suatu medium, medan magnetnya kontinu, tetapi pada b
idang perbatasan dengan medium lain dapat terjadi perubahan sehingga tidak kontinu lagi. De
ngan menggunakan persamaan Maxwell, kita dapat mencari solusi medan elektromagnetik di
perbatasan dua medium yang berbeda. Menerapkan persamaan Maxwell 1 pada selaput tipis s
eperti gambar di bawah:

Yang atiya akan menghasilkan sebuah persamaa :


Penerapan syarat batas ini nantiya akan digunakan untuk memahami hukum Snellius, serta pe
mantulan dan pembiasan gelombang elektromagnetik. Seperti pada Kerapatan optik disini hu
kum selius berlaku karena pada megguakan cahaya sebagai gelombang elektromagnetiknya.
Kerapatan optik yang berbeda pada dua medium akan menyebabkan cepat rambat cahaya pad
a kedua medium tersebut berbeda. Perbadingan antara cepat rambat cahaya pada medium 1 d
an medium 2 disebut indeks bias. Jika medium 1 adalah ruang hampa, maka perbandingan ant
ara cepat rambat cahaya di ruang hampa dan di sebuah medium disebut indeks bias mutlak m
edium tersebut.
Contoh Soal
Dua buah logam sepusat berjari jari Ra dan Rb. Silider dalam berari jari Ra dialiri arus I ke k
anan, kemudian berbalik ke kiri pada jari – jari luar Rb. Jika panjangya L berapa energi yang
tersimpan dan tetukan pula induktasinya :
Jawab:
Hukum Amphere

Kerapan energi

=
=

Induktansianya:

Anda mungkin juga menyukai