Anda di halaman 1dari 19

A.

Pendahuluan
1. Gaya gerak listrik imbas (ggl imbas)
2. Hukum Faraday
3. Induktansi
4. Energi dalam medan magnet
B. Uraian Materi
1) Gaya Gerak Listrik Imbas (GGL Imbas)
Terjadinya ggl imbas merupakan dasar cara kerja generator listrik, dimana
energi dari suatu bentuk (misalnya energi potensial air) diubah menjadi energi
listrik. Terjadinya ggl imbas berarti terjadinya pula medan listrik, karena ada
hubungan antara medan listrik dan ggl. Akan tetapi medan listrik yang berubah
dengan waktu, ternyata juga menghasilkan medan magnet. Hubungan berkaitan
antar kedua medan ini mengakibatkan menjalarnya gelombang elektromagnetik,
yang dalam daerah frekuensi tertentu tampak oleh mata kita sebagai cahaya.
Hukum dasar sehubungan dengan teori elektomagnet dinyatakan dalam persamaan
Maxwell.
2) Hukum Faraday
a. Hukum Induksi Faraday
Medan listrik dan medan magnet yang dianggap sampai sekarang telah
diproduksi oleh muatan stasioner dan muatan bergerak (arus) masing-masing.
Mengggunakan medan listrik pada konduktor menimbulkan arus yang pada
gilirannya menghasilkan medan magnet. Seseorang kemudian dapat
menanyakan apakah medan listrik dapat dihasilkan oleh medan magnet atau
tidak. Pada tahun 1831, Michael Faraday menemukan bahwa, dengan
memvariasikan medan magnet dengan waktu, medan listrik dapat dihasilkan.
Fenomena ini dikenal sebaga iinduksi elektromagnetik. Gambar 1.
menggambarkan salah satu eksperimen faraday.
Gambar 1. Induksi elektromagnetik

Faraday menunjukkan bahwa tidak ada arus yang terdaftar di


galvanometer ketika magnet batang stasioner sehubungan dengan loop.
Namun, arus diinduksi dalam loop ketika ada gerakan relatif antara magnet
batang dan loop. Secara khusus, galvanometer membelok ke satu arah ketika
magnet mendekati loop, dan arah yang berlawanan saat bergerak menjauh.

Eksperimen Faraday menunjukkan bahwa arus listrik diinduksi dalam


loop dengan mengubah medan magnet. Kumparan berperilaku seolah-olah
terhubung ke sumber ggl. Secara eksperimental ditemukan bahwa emf yang
diinduksi tergantung pada laju perubahan fluks magnet melalui kumparan.

1) Fluks Magnetik
Pertimbangkan medan magnet seragam melewati permukaan S, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2. di bawah ini:

Gambar 2. Fluks Magnetik Melalui Permukaan.


Biarkan vektor daerah menjadi ⃗𝑨 = A𝒏
̂ , dimana A adalah luas
̂ adalah unit normal. Fluks magnetik melalui permukaan
permukaan dan 𝒏
diberikan oleh

ΦB = ⃗⃗⃗
𝑩. ⃗𝑨 = B A cos θ

Dimana θ adalah sudut antara ⃗𝑩


⃗ dan 𝒏
̂ . Jika medan tidak seragam, ΦB
kemudian menjadi seragam

ΦB =∬𝒔 ⃗𝑩
⃗ . 𝑑 ⃗𝑨

Satuan SI dari fluks magnet adalah weber (Wb):

1 Wb= 1 T . m2

Hukum Induksi Faraday dapat dinyatakan sebagai berikut :

Emf induksi ε di kumparan sebanding dengan negatif dari laju


perubahan fluks magnetik:

𝒅ΦB
ε=
𝑑𝑡

untuk coil yang terdiri dari N loop, total ggl yang diinduksikan menjadi
N kali lebih besar:

𝑑Φ𝐵
ε =N
𝑑𝑡

Menggabungkan persamaan di atas, kami memperoleh untuk bidang


⃗⃗ ,
spasial seragam 𝑩

ε = ( 𝒅 ) (𝐵𝐴 𝑐𝑜𝑠θ) = (𝒅𝑩 ) 𝐴 𝑐𝑜𝑠θ) – B (𝒅𝑨 ) 𝑐𝑜𝑠θ) + B A sin θ(𝒅θ)


𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Kemudian, kita lihat bahwa ggl dapat diinduksi dengan cara-cara
berikut:

(i) Dengan memvariasikan besarnya ⃗⃗⃗𝑩 dengan waktu (Ilusrasi di gambar


3.)

Gambar 3. Mendorong emf dengan medan magnet

(ii) Dengan memvariasikan besarnya ⃗𝑨, yaitu daerah tertutup oleh loop
dengan waktu (Ilustrasi pada gambar 4.)

Gambar 4. Mendorong emf dengan mengubah daerah loop

(iii) Memvariasikan sudut antara ⃗𝑩


⃗ dan wilayah vektor ⃗⃗⃗
𝑨 dengan waktu
(Ilustrasi pada gambar 5.)

Gambar 5. Menginduksi ggl dengan memvariasikan sudut antara ⃗𝑩


⃗ 𝑑𝑎𝑛𝑨

2) Hukum Lenz
Arah arus induksi ditentukan oleh hukum Lenz:

Arus induksi menghasilkan medan magnet yang cenderung menentang


perubahan fluks magnet yang menginduksi arus tersebut.

Untuk mengilustrasikan cara kerja hukum Lenz, mari kita pertimbangkan loop
konduktor yang ditempatkan di medan magnet. Kami mengikuti prosedur di
bawah:

a. Tentukan arah yang positif untuk vektor daerah 𝐴.


⃗ adalah seragam, mengambil produk titik 𝐵
b. Dengan asumsi bahwa 𝐵 ⃗ dan 𝐴.
Hal ini memungkinkan untuk penentuan tanda fluks magnetic Φ𝐵 .
c. Dapatkan laju perubahan fluks dΦ𝐵 / dt dengan diferensiasi. Ada tiga
kemungkinan:

> 0 ⟹ emf yang diinduksiε < 0


𝑑Φ𝐵
:{ < 0 ⟹ emf yang diinduksiε > 0
𝑑𝑡
= 0 ⟹ emf yang diinduksi ε = 0

d. Tentukan arah ibu jari yang menunjuk ke arah yang diinduksi 𝐴 saat ini,
meringkuk dengan menggunakan aturan jari-jari tangan kanan, dengan loop
tertutup Anda. Arus yang diinduksi mengalir dalam arah yang sama dengan
cara jari-jari Anda menggulung jika ε > 0, dan arah yang berlawanan jika ε <
0, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Penentuan arah arus induksi oleh aturan tangan kanan


Pada Gambar 7. kami menggambarkan empat scenario kemungkinan fluks
magnet yang bervariasi waktu dan menunjukkan bagaimana hukum Lenz
digunakan untuk menentukan arah arus induksi I.

Gambar 7. Arah arus induksi menggunakan hukum Lenz


Situasi di atas dapat diringkas dengan konvensi tanda berikut:
Φ𝐵 dΦ𝐵 / dt ε I
+ ˗ ˗
+ ˗ + +
+ ˗ ˗
˗ ˗ + +

Tanda-tanda positif dan negatif dari I masing-masing berhubungan dengan


arus berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam.
Sebagai contoh untuk menggambarkan bagaimana hukum Lenz dapat
diterapkan, pertimbangkan situasi di mana magnet batang bergerak menuju
loop konduktor dengan kutub utara turun, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 8. (a). Dengan medan magnet yang mengarah ke bawah dan fluks
vektor area negatif, i.e., Φ𝐵 = ˗ BA< 0, di mana A adalah area loop. Ketika
magnet bergerak lebih dekat ke loop, medan magnet pada suatu titik pada loop
meningkat (dB / dt > 0), menghasilkan lebih banyak fluks melalui bidang
loop. Oleh karena itu, dΦ𝐵 / dt = - A (dB / dt) < 0, menyiratkan ggl positif
yang diinduksi, ε > 0, dan arus yang diinduksi mengalir dalam arah
berlawanan arah jarum jam. Arus kemudian mengatur medan magnet
terinduksi dan menghasilkan fluks positif untuk menangkal perubahan. Situasi
yang dijelaskan di sini sesuai dengan yang diilustrasikan pada Gambar 7. Atau,
arah arus induksi juga dapat ditentukan dari sudut pandang gaya magnet.
Hukum Lenz menyatakan bahwa emf yang diinduksi harus dalam arah yang
menentang perubahan. Oleh karena itu, ketika magnet batang mendekati loop,
ia mengalami gaya tolak karena ggl yang diinduksi. Karena kutub seperti
mengusir, loop harus berperilaku seolah-olah itu adalah magnet batang dengan
kutub utara mengarah ke atas. Menggunakan aturan tangan kanan, arah arus
yang diinduksi berlawanan arah jarum jam, seperti pandangan dari atas.
Gambar 8. (b) menggambarkan bagaimana pendekatan alternatif ini
digunakan.

Gambar 8. (a) Magnet batang bergerak menuju loop arus. (b) Penentuan
arah arus yang diinduksi dengan mempertimbangkan kekuatan magnet
antara magnet batang dan loop
3) Generator Listrik
Kita telah melihat bahwa bila suatu batang kita gerakkan dalam medan
magnet, maka pada kedua ujung batangnya terjadi gaya gerak listrik. Harga ggl
imbas dinyatakan oleh hukum induksi Faraday, yaitu

d∅
є =- dt
tanda negatif pada persamaan di atas diungkapkan dengan hukum lenz, yang
menyatakan bahwa tanda ggl imbas adalah sedemikian sehingga penyebab ggl
imbas tersebut, yaitu kita, akan dilawan.

Dalam hal ini kita akan merasa adanya gaya yang melawan kita, sehingga untuk
menghasilkan ggl harus kita lakukan kerja, yaitu memindahkan energi dari diri
kita ke dalam sistem. Kerja ini harus terus kita lakukan selama ada arus ditarik
dari batang yang kita gerakkan. Energi yang berasal dari kita akan tersimpan
sebagai ggl imbas.

Nyata bahwa hukum Lenz menjamin berlakunya hukum kekekalan energi.


Hukum Lenz berlaku umum. Guna menghasilkan ggl imbas dalam suatu
generator listrik harus dilakukan kerja. Generator listrik secara mekanis
mengubah suatu bentuk energi menjadi energi listrik. Energi masukan dapat
berasal dari energi potensial air, energi nuklir, energi uap, energi diesel, energi
matahari dan sebagainya. Nyatalah ggl imbas tak dapat kita peroleh secara gratis.
Kita harus menyediakan modal berupa energi, dan sistem untuk merubah energi
ini menjadi energi listrik.

a. Generator Listrik AC
Dasar kerja generator listrik ac atau dinamo ac dapat kita amati pada
Gambar 9. Suatu kumparan terdiri dari beberapa lilitan kawat diputar dalam
medan magnet B.
Dalam prakteknya, kumparan kawat ini dililitkan pada suatu silinder
besi, dan sistem ini disebut armatur.
Terminal generator berupa cincin C1 dan C2. Hubungan dengan beban
R terjadi melalui bushing dari tembaga lunak yang kontak dengan cincin
terminal yang berputar.
Dinamo dc (arus searah) berbeda dengan dinamo ac hanya dari bentuk
cincin terminalnya saja. Pada dinamo dc cincin terminal terdiri dari setengah
cincin C1 dan setengah cincin C2, berhadapan dan terpisahkan oleh isolator.
Ini akan kita bahas kemudian.
Medan magnet B mungkin berasal dari magnet permanen atau
elektromagnet (pada dinamo mobil). Energi untuk memutar armatur mungkin
berasal dari orang (dinamo sepeda), pembakaran (dinamo mobil, PLTU,
PLTD) , energi potensial air (PLTA), dan sebagainya. Fluks yang menembus
armatur ialah Ø = B A cos ө
Di sini A merupakan luas kumparan dan ө adalah sudut antara normal
bidang loop (kumparan) dengan arah induksi magnet B. Bila armatur diputar
dengan kecepatan sudut tetap sebesar w, maka ө = wt sehingga fluks rnenjadi
berubah dengan waktu sebagai ө = B A cos wt

Gambar 9. (a) Dasar kerja generator listrik. (b) Kumparan dilihat dari ujung.

Gambar 10. Grafik ggl imbas є(t) pada dinamo ac

Bila pada kumparan ada N buah lilitan, ggl imbas yang dihasilkan adalah

d∅
є=-N dt

= + N B A w sin wt = єmak sin wt


Nyatalah ggl yang dihasilkan berubah pula dengan waktu; tiap periode T = w

berubah tanda, sehingga menghasilkan tegangan bolak balik atau tegangan


ac.

Amplitudo harga ggl imbas adalah


єmak = N A B w

Grafik harga ggl imbas є(t) ditunjukkan pada Gambar 10.

b. Generator Arus Searah (DC)


Kita dapat ggl arus arus searah (DC) dengan mengubah bentuk cincin
terminalnya seperti pada Gambar 11. Cincin terminal dalam bentuk ini
disebut cincin belah atau komutator. Tepat pada saat ggl imbas berubah tanda,
kontak dengan rangkaian beban R berganti terminal. Akibatnya tegangan
keluaran hanya mempunyai satu tanda. Tegangan yang dihasilkan dikatakan
searah atau dc (direct current).

(a) (b)

Gambar 11. (a) Tegangan keluaran generator dc dengan satu kumparan


(b) Tegangan keluaran untuk 6 kumparan dengan komutator terdiri dari 12
segmen

Bentuk tegangan keluaran untuk satu kumparan ditunjukkan pada


Gambar 11. Untuk memperoleh tegangan yang lebih rata orang
menggunakan beberapa buah kumparan pada armatur yang sama. Tiap
kumparan dihubungkan pada bagian komutator. Jadi cincin komutator harus
terdiri dari beberapa segmen.

c. Gaya Gerak Listrik Balik Pada Motor Listrik


Pada motor listrik energi listrik diubah menjadi jadi perputaran
armatur. Jadi motor listrik merupakan kebalikan generator listrik. Energi
dimasukkan berupa energi listrik, energi keluaran berupa energi kinetik
armatur. Perputaran kumparan dalam armatur motor listrik akan menimbulkan
ggl imbas pada terminalnya. Dari hukum Lenz tanda dengan ggℓ imbas ini
haruslah melawan penyebabnya, yaitu arus pada kumparan atau juga putaran
motor. Jadi ggl imbas ini haruslah berlawanan tanda dengan ggl sumber
tegangan motor. Ggl imbas pada motor listrik ini disebut gaya gerak listrik
balik. Karena kontak kumparan dengan sumber tegangan berbentuk
komutator (cincin belah atau cincin bersegmen), maka ggl balik berubah
dengan waktu seperti halnya dinamo dc. Harga ggl balik ini haruslah sama
dengan

𝑑𝜃⏀
εb = − N =+ 𝑁 A 𝐵𝜔 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝔱
𝑑𝔱

Seperti halnya pada generator listrik, di sini jumlah lilitan kumparan


ialah N, 𝐴 merupakan luas kumparan, B induksi magnet dan 𝜔 kecepatan
sudut putar motor. Bila amartur terdiri dari beberapa kumparan, ggl balik
mmempunyai harga yang rata seperti pada Gambar 11. (b), dan harga rata-

ratanya hampir sama dengan amplitudo 𝜀 m = 𝑁 𝐴𝐵𝜔.

Tampaklah harga gg balik ini sebanding dengan kecepatan sudut putar.


Bila mana sudah berjalan cepat, harga ggl balik tinggi, tetapi pada awal gerak
motor atau bila beban mekanik motor berat, maka motor berputar pelan, ggl
balik pun kecil, sehingga daya yang diambil dari sumber luar pun menjadi
besar. Dari peristiwa ini kita dapat memahami mengapa terjadi tarikan daya
yang besar waktu kita mulai menyalakan atau menjalankan motor listrik,
misalnya pada mesin jahit atau lemari es.

Gambar 12. (a) Loop kawat berputar dengan kecepatan sudut ω (b) Loop
dilihat dari samping, vektor satuan n adalah tegak lurus bidang loop
4) Induktansi
Induksi elektromagnetik adalah gejala terjadinya arus listrik dalam suatu
penghantar akibat adanya perubahan medan magnet di sekitar kawat penghantar
tersebut. Arus listrik yang terjadi disebut arus induksi. Untuk lebih jelasnya,
pengertian induksi akan dikemukakan dengan memperhatikan dua loop kawat
diam seperti gambar 13. Jika kita anggap loop 1 dialiri arus mantap I1, maka akan
timbul medan magnet B1 yang sebagian dari garis medannya menembus loop 2
sehingga terdapat fluks magnet ∅2 melalui loop 2.

Menurut hukum Biot-Savart,


𝜇𝑜 𝑑𝑙1 × 𝑟𝑜
⃗ =
𝐵 𝐼1 ∮
4𝜋 𝑟2

Gambar 13.

Dalam rumus tersebut B1 sebanding dengan I1. Demikian juga fluks ∅2 sebanding
dengan I1 mengingat hubungan ∅2 = ∫ ⃗⃗⃗⃗
𝐵1 . 𝑑𝑎
⃗⃗⃗⃗2 atau
disingkat perumusannya menjadi ∅21 𝐼, dimana M21
menyatakan induksi silang antara kedua loop seperti
yang terlihat dalam gambar 14. secara lebih lanjut,
dapat dikembangkan bahwa:

Gambar 14.

∅2 = ∫(∇ × 𝐴1 ) . 𝑑𝑎2 = ∮ 𝐴1 . 𝑑𝑙2


dan karena,
𝜇𝑜 𝐼1 𝑑𝑙1
𝐴1 = ∮
4𝜋 𝑟

maka
𝜇𝑜 𝐼1 𝑑𝑙1
∅2 = ∮ (∮ ) . 𝑑𝑙2
4𝜋 𝑟
Sehingga induktansi silang,
𝜇𝑜 𝑑𝑙1 𝑑𝑙2
𝑀21 = ∬
4𝜋 𝑟
Jadi bila arus I1 berubah besarnya di dalam loop 1, maka fluks yang melalui loop 2
akan berubah juga. Hal ini berdasarkan hukum Faraday, mengingat ∅2 = 𝑀21 𝐼1 ,
akan menimbulkan ggl imbas pada loop 2:
𝑑∅2 𝑑𝐼1
𝜀2 = − = −𝑀21
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Kesimpulan yang dapat didambil adalah, bila terjadi perubahan arus I1 di loop 1 akan
menyebabkan adanya ggl imbas di lingkar 2, walaupun antara loop1 dan loop 2 tidak
saling berhubungan dan bersentuhan, tetapi menghasilkan arus listrik.
5) Energi dalam Medan Magnet
Usaha yang diperlukan per satuan muatan, untuk melawan ggl imbas dalam
suatu lingkar yang arusnya berubah-ubah adalah 𝑑𝑊 = −𝜀. Sedangkan usaha total
yang dibutuhkan persatuan waktu atau daya adalah
𝑑𝑊 𝑑𝐼
= −𝜀𝐼 = 𝐿𝐼
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Tanda negatif (-) menyatakan bahwa usaha tersebut dilakukan dari luar
melawan ggl. Karena diawali rangkaian tanpa arus dan akhirnya mencapai arus I,
maka totalnya menjadi:
𝐼
1 2 1
𝑊 = ∫ 𝐿𝐼 𝐷𝐼 = 𝐿𝐼 = 𝐼𝜙
2 2
0

Atau dapat ditulis dalam bentuk perumusan lain, yaitu:


⃗ 𝑑𝑎 = ∫ (∇ × 𝐴). 𝑑𝑎 = ∮ 𝐴 . 𝑑𝑙 = 𝐿𝐼
𝜙=∫𝐵
𝑠 𝑠 𝑐

Maka energi total yang diperlukan menjadi:

1 1
𝑊= 𝐼 ∮ 𝐴 . 𝑑𝑙 = ∮ (𝐴 . 𝐼 )𝑑𝑙
2 2
𝑐 𝑐

Bila menginginkan bentuk rumus seperti yang di atas ini dibeerlakukan pada benda
yang memiliki rapat arus volume 𝐽, maka rumus energinya menjadi:

1 1
𝑊 = 𝐼 ∮ (𝐴. 𝑗)𝑑𝜏 = ⃗ )𝑑𝜏
∫ 𝐴 . (∇ × 𝐵
2 2𝜇0
𝑣𝑜𝑙
1
𝑊= ⃗ 2 𝑑𝜏 − ∫ ∇. (𝐴 × 𝐵
[∫ 𝐵 ⃗ ) 𝑑𝜏]
2𝜇0

Akibat menggunakan teorema divergensi Gauss, maka diperoleh,

1 1
𝑊= ∫ 𝐵 2 𝑑𝜏 − ⃗ ). 𝑑𝑎
∮ (𝐴 × 𝐵
2𝜇0 2𝜇0
𝑣𝑜𝑙 𝑠

Dengan pertimbangan bahwa untuk daerah ruang yang volumenya sangat besar harga
⃗ mengecil, maka pengaruh integrasi permukaan menjadi kecil. Akhirnya
𝐴 maupun 𝐵
rumus energi yang tersisa menjadi :

1
𝑊= ∮ 𝐵 2 𝑑𝜏
2𝜇0
𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘
𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎
𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔

Perumusan ini memberi arti bahwa energi yang tersimpan di dalam medan magnet per
satuan volume adalah
𝜔 𝐵2
𝑢= =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 2𝜇0
Dari apa yang telah dibahas dalam elektrostatika dan magnetostatika, kita peroleh
rumus yang hampir serupa untuk keduanya, ditulis berikut ini :
Energi listrik
1 𝜀0 1
𝑊𝑒𝑙 = ∫(∇𝜌)𝑑𝜏 = ∫ 𝐸 2 𝑑𝜏 = ∫ 𝐸⃗ . 𝐷
⃗ 𝑑𝜏
2 2 2

Energi magnet
1 1 1
𝑊𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐴. 𝑗)𝑑𝜏 = ⃗ .𝐵
∫ 𝐵 2 𝑑𝜏 = ∫ 𝐻 ⃗ 𝑑𝜏
2 2𝜋𝜇0 2

Secara umum energi total suatu system yang mengandung medan elektromagnet
ditulis secara lengkap menjadi:
1
𝑊𝑒𝑚 = ∫(𝐸⃗ . 𝐷
⃗ +𝐻
⃗ .𝐵
⃗ )𝑑𝜏
2
Sedangkan secara khusus untuk rangkaian yang terdiri dari kapasitor C dan
Induktor L, energiyang disimpan menjadi:
1 2 1 2
𝑊= 𝐶𝑉 + 𝐿𝐼
2 2

Dengan pengertian bahwa medan 𝐸⃗ , 𝐷



hanya terdapat pada kapasitor, dan medan
⃗ ,𝐵
𝐻 ⃗ hanya ada di dalam inductor pada
gambar 15.
Gambar 15.

C. Rangkuman
Terjadinya ggl imbas merupakan dasar cara kerja generator listrik, dimana
energi dari suatu bentuk (misalnya energi potensial air) diubah menjadi energi listrik.
Terjadinya ggl imbas berarti terjadinya pula medan listrik, karena ada hubungan
antara medan listrik dan ggl. Akan tetapi medan listrik yang berubah dengan waktu,
ternyata juga menghasilkan medan magnet. Hubungan berkaitan antar kedua medan
ini mengakibatkan menjalarnya gelombang elektromagnetik, yang dalam daerah
frekuensi tertentu tampak oleh mata kita sebagai cahaya. Hukum dasar sehubungan
dengan teori elektomagnet dinyatakan dalam persamaan Maxwell.
Eksperimen Faraday menunjukkan bahwa arus listrik diinduksi dalam loop
dengan mengubah medan magnet. Kumparan berperilaku seolah-olah terhubung ke
sumber ggl. Secara eksperimental ditemukan bahwa emf yang diinduksi tergantung
pada laju perubahan fluks magnet melalui kumparan.

D. Contoh Soal (harus ada pertanyaan konseptual)


1. Suatu loop kawat berbentuk lingkaran berputar dengan kecepatan sudut 1800 rpm
(rotasi tiap menit) terhadap garis tengah yang tegak lurus medan magnet serba
sama. Jejari lingkaran 4 cm, dan rapat fluks B= 0,5 T. Hitunglah ggℓ imbas sesaat
yang terjadi waktu bidang loop membuat sudut 30° terhadap arah fluks.
Jawab:
Pada waktu bidang loop membentuk sudut, arah normal bidang loop membentuk
sudut θ = 90° + 𝛼. Pada keadaan ini fluks yang menembus loop kawat ialah
Φ = B A cos θ (t).
𝑑Φ⏀ 𝑑θ⏀
Ggℓ imbas yang dihasilkan yaitu 𝜀 = - = + BA sin θ (t) atau 𝜀 = B A 𝜔
𝑑𝔱 𝑑𝔱

sin θ (t).
Marilah kita masukkan angka dalam perhitungan kita, rapat fluks B = 0,5 T, luas
loop A = 𝜋r2 = 𝜋 ( 4 × 10 -2 )2 m2 = 16 𝜋 × 10-2 m2, ω= 1800 rpm = ( 1800) (2𝜋)/
60 rad s-1.
Pada waktu bidang kumparan membuat sudut 30° terhadap arah medan magnet,
maka 𝛼 = 30° dan θ = 120°.
Harga ggl imbas
𝜀 = (0,5) (16𝜋 × 10-4) (60𝜋) sin 120
= −0,239 V
2. Ada medan magnet ⃗B0 (t) dengan arah ke
atas seperti gambar di samping dan
bekerja di daerah lingkaran bertanda garis
miring. Bila medan ini berubah dengan
waktu, tentukan medan listrik
terimbasnya.

Jawab:
Gambar lintasan tertutup C yang berjejari r, maka menurut hukum faraday

∮ ⃗E . 𝑑𝑙 = 𝐸(2𝜋𝑟) = −
dt
𝑐

Dimana fluks magnet melewati daerah yang dibatasi c adalah,


dϕ dB0 (t)
ϕ = μr 2 B0 (𝑡) 𝑑𝑎𝑛 = πr 2
dt dt

μr 2 dB0 r dB0
E=− =−
2πr dt 2 dt

dB
Akhirnya, arah ⃗E menyinggung pada lingkaran, dan bila dt0 > 0 atau B0

⃗ sesuai dengan jalannya jarum jam.


bertambah, dilihat dari atas arah E
3. Bola kulit berjejari R membawa rapat muatan σ seragam, dan bola berputar
terhadap sumbu tertentu dengan kecepatan sudut ω(t). Anggap perubahan
kecepatan ini lambat. Tentukan medan listrik di dalam dan di luar bola.
Jawab:
Pertama yang terfikirkan, karena hukum coulomb, medan di dalam bola adalah nol,
sedangkan medan di luar bola adalah :
1 Q R2 σ
⃗Ec = r = r̂
4πε0 r 2 0 ε0 r 2 0

Dengan muatan Q = σ(4πR2 ) sebagai muatan total bola. Tetapi di samping medan
Ec , terdapat tambahan medan karena adanya hukum faraday, yang muncul
disebabkan medan magnetnya berubah. Bola yang berputar ω(t) akan
menghasilkan potensial vektor ⃗A di dalam dan di luar bola, mengingat hubungan :

μ0 Rωτ
r sin θ0 ̂
ϕ, untuk r ≤ R
⃗A(r, θ, ϕ) = 3
μ0 R4 ωτ sin θ
̂
ϕ0 , untuk r ≥ R
{ 3 r2
Dengan adanya ketentuan berikut
ini dan sesuai apa yang tertera pada
gambar di samping.

⃗ (P) = μ0 ∫ K′ da
⃗⃗
(1) A 4μ r

(2) ⃗K = σv ⃗ × ⃗R
⃗ = σω
(3) r ′ = √R2 + r − 2Rr cos α

⃗⃗
⃗ = − ∂A , diperoleh medan Faraday Ef sebagai
Adanya rumus E ∂t
μ0 Rσ
⃗E = − ̂ (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎)
ωr sin θ ϕ
3

μ ⃗⃗
K
(1) ⃗A (P) = 4μ0 ∫ r′ da

(2) ⃗K = σv ⃗ × ⃗R
⃗ = σω

μ0 R4 σ sin θ
⃗f=−
E ω ϕ̂ (𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑑𝑖 𝑙𝑢𝑎𝑟 𝑏𝑜𝑙𝑎)
3 r2 0


𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ω =
dt

sehingga medan listrik total ⃗E = ⃗Ec + ⃗Ef dapat ditentukan.

E. Soal-soal (sebagai tugas yang harus dikerjakan bersama setelah kegiatan diskusi)
1. Suatu kawat lurus dan sangat
panjang dialiri arus I(t) yang
berubahnya lambat. Tentukan
medan listrik yang terimbas,
pada kawat pada gambar di
samping.
2. Tentukan induktansi dari suatu toroida dengan bentuk penampang empat persegi
pada gambar di bawah ini.

3. Terdapat rangkaian magnet terdiri dari cincin terbuat dari bahan magnet,
kemudian ada celah udara sepanjang l. luas penampang efektif celah udara
dinyatakan sebagai A’ dan lebarnya l, sedangkan luas penampang bahan teras
adalah A. Tentukan medan pada celah. Toroida mengitari teras dan dialiri arus I,
lihat gambar di samping.

Anda mungkin juga menyukai