Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
4.1 Pengertian
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada penghantar listrik akibat
dari adanya perubahan medan mangnet di sekeliling penghantar. Konsep induksielektromagnetik
didasarkan pada penemuan Michael faraday dan joseph henry pada tahun 1831. Perubahanmedan
magnetik menghasilkan beda potensial yang disebut gaya gerak listrik induksi dan arus listrik
yang ditimbulkannya disebut arus listrik induksi.
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu
divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan
itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.
Hukum induksi faraday menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak
listrik induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang
dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas daerah tertentu dalam arah tegak
lurus ditetapkan sebagai fluks magnet.
Faraday menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat
terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar. Di sisi lain ggl tidak
sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding dengan laju perubahan
fluks magnetik, ΦB, yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara matematis fluks
magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Φ = B.A cos θ
Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya magnetik per
satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan θ adalah sudut
antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak
lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o, sehingga:
ΦB = B.A
Hal ini terlihat pada Gambar 1, di mana kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2.
Garis B dapat digambarkan sedemikian rupa sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding
dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati
kumparan. Besarnya fluks magnetik dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara dengan
tesla.meter2 (1Wb = 1 T.m2).
Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat
penghantar dengan N lilitan berubah sebesar Φ B dalam waktu aktu Δt, maka besarnya ggl induksi
adalah: Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi: “gaya gerak listrik (ggl)
induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”. Tanda negatif pada
persamaan (6.3) menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks (ΔΦ) terjadi dalam
waktu singkat (Δt → 0)
4.2 Konsep induksi elektromagnetik
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya itu
divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila kumparan
itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap waktu.
Secara umum, induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu
kumparan atau konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor tersebut atau
bila konduktor bergerak relatif melintasi medan magnetik.

Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke
salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak
menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan sejenak dalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah yang berlawanan (misalnya
ke kiri).

Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus
listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial ketika magnet batang
digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul ini disebut “Gaya Gerak
Listrik Induksi (ggl induksi)”.

Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya magnetik yang
memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus yang mengalir). Ketika batang
magnet diam sejenak maka jarum galvanometer kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir).
Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong
kumparan (galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan).

Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua
ujung kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan oleh
perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan disebut arus induksi.

Besarnya ggl induksi tergantung kepada tiga faktor, yaitu:

 Banyaknya lilitan kumparan.


 Kecepatan keluar-masuk magnet dari dan keluar kumparan.
 Kuat magnet batang yang digunakan
4.3 Hukum induksi elektromagnetik
1. Hukum induksi elektromagnetik faraday
Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa suatu rangkaian listrik memiliki gaya gerak listrik
induksi yang nilainya berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang
dilingkupinya. Garis gaya magnet yang dilingkupi oleh luas daerah tertentu dalam arah tegak lurus
ditetapkan sebagai fluks magnet.Faraday menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada
waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin
besar. Di sisi lain, ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik B, tetapi sebanding
dengan laju perubahan fluks magnetik, ΦB, yang bergerak melintasi loop seluas A, yang secara
matematis fluks magnetik tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Φ = B.A cos θ

Dengan B sama dengan rapat fluks magnetik, yaitu banyaknya fluks garis gaya magnetik per
satuan luas penampang yang ditembus garis gaya fluks magnetik tegak lurus, dan θ adalah sudut
antara B dengan garis yang tegak lurus permukaan kumparan. Jika permukaan kumparan tegak
lurus B, θ = 90o dan ΦB = 0, tetapi jika B sejajar terhadap kumparan, θ = 0o, sehingga:

ΦB = B.A

Kumparan berupa bujur sangkar bersisi i seluas A = i2. Garis B dapat digambarkan sedemikian
rupa, sehingga jumlah garis per satuan luas sebanding dengan kuat medan. Jadi, fluks ΦB dapat
dianggap sebanding dengan jumlah garis yang melewati kumparan. Besarnya fluks magnetik
dinyatakan dalam satuan weber (Wb) yang setara dengan tesla.meter2 (1Wb = 1 T.m2).

Dari definisi fluks tersebut, dapat dinyatakan bahwa jika fluks yang melalui loop kawat penghantar
dengan N lilitan berubah sebesar ΦB dalam waktu aktu Δt, maka besarnya ggl induksi adalah:
Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi: “gaya gerak listrik (ggl) induksi
yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan
fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”. Tanda negatif pada persamaan
(6.3) menunjukkan arah ggl induksi. Apabila perubahan fluks (ΔΦ) terjadi dalam waktu singkat
(Δt → 0).

CONTOH SOAL:

1. apabila dalam rangkaian di atas membentuk endapan Cu sebesar 5 gram, maka berapa
Ag yang mengendap pada elektrode? (Cu = 63,5, Ag= 108)?
Jawab:

Untuk menghitung massa Ag, wag menggunakan rumus yang sudah disediakan pada gambar di
atas di mana ME = Ar / biloks. Sementara diketahui bahwa Cu, wcu = 5 gram. Untuk menghitung
MEcu dan MEag harus menuliskan dulu reaksi reduksi Cu dan Ag seperti gambar di bawah ini.

2. Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan, fluks magnet dalam kumparan berubah
sebesar 5 x 10-3 weber dalam selang waktu 10ms (milidetik). Hitunglah Gaya Gerak
Listrik atau GGL induksi pada kumparan tersebut!
Penyelesaian:

Jawab:

Jumlah Lilitan (N) = 50


Selang waktu (Δt) = 10ms = 10 x 10-3 second
ΔΦ = 5 x 10-3 weber
GGL induksi (ɛ ) = ???

ɛ = -N (ΔΦ/∆t)
ɛ = -50 (5 x 10-3 wb / 10 x 10-3)
ɛ = -50 (0,5)
ɛ = -25V

Jadi, Gaya Gerak Listrik Induksinya adalah -25V.


2. Hukum Induksi Elektomagnetik Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan
tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus
induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.

Hukum Lenz menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut
berlaku hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh
Heinrich Friedrich Lenz (1804-1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum
kekekalan energi. Hukum Lenz menyatakan bahwa: “ggl induksi selalu membangkitkan
arus yang medan magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.

Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan, dan
arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri. Penerapan Hukum Lenz adalah
pada arah arus induksi. Magnet diam sehingga tidak ada perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan. Fluks magnetik utama yang menembus kumparan dengan arah
ke bawah akan bertambah pada saat kutub utara magnet didekatkan kumparan. Arah
induksi juga dapat diketahui dengan menerapkan Hukum Lenz.

Contoh soal

1. Suatu penghantar lurus panjang yang dialiri oleh arus listrik sebesar 1,5 A. Suatu
elektron dapat bergerak dengan kecepatan 5 x 104 m/s searah arus di dalam
penghantar, dengan jarak 0,1 m dari penghantar tersebut. Apabila muatan elektron
adalah -1,6 x 10-19 C, maka besar dari gaya pada elektron oleh arus di dalam
penghantar itu adalah ?

Jawab:
Diketahui:

I = 1,5 A

v = 5 x 104 m/s

a = 0,1 m

e = -1,6 x 10-19 C

Penyelesaian:

Kuat dari medan magnet:

⇒ B = μo.I
2πa

⇒ B = (4π x 10-7)(1,5)

2π(0,1)

⇒ B = 6 x 10-7

0,2

⇒ B = 3 x 10-6 Wb/m2

Gaya yang ada pada elektron:

⇒ F=e.v.B

⇒ F=(1,6 x 10-19)(5 x 104)(3 x 10-6)

⇒ F=24 x 10-21

⇒ F=2,4 x 10-20 N

Kesimpulannya besar gaya pada elektron dari arus dalam penghantar

adalah sebesar 2,4 x 10-20 N

2. Sebuah Kumparan yang memiliki Jumlah Lilitan 100 dengan Waktu 0.01 detik, bisa
menimbulkan perubahan Fluks Magnet yang sebesar 10-4 Wb. Berapa Gaya Gerak
Listrik Induksi yang akan timbul pada Ujung – Ujung Kumparan tersebut ?.
Diketahui:
N = 100 Lilitan
dΦ/dt=10-4Wb per 0.01 sekon = 10-2 Wb/s.
Jawaban:
ε = -N (dΦ / dt)
ε = – 100 (10-2)
ε = -1 Volt
(Tanda Negatif tersebut hanya menunjukkan Arah dari Arus Induksinya).
Jadi total dari gaya gerak listrik induksi elektromagnet yang diperoleh dari ujung
kumparan diatas sebesar 1 Volt
4.4 Penerapan konsep induksi elektromagnetik

Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi listrik.
Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik yang
menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamoDi dalam generator dan dinamo
terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan.
Perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan.

Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak
rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang
berulang secara periodik.

1. Elektromagnetisme
Elektromagnetisme adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari hubungan antara medan listrik
dan medan magnet di dalam rangkaian listrik yang menghasilkan gaya gerak listrik dan medan
elektromagnetik. Konsep utama dalam elektromagnetisme adalah induksi elektromagnetik yang
didasari oleh hukum induksi Faraday. Prinsip elektromagnetisme diterapkan pada sistem kerja
transformator, induktor, motor listrik, generator listrik dan solenoid.

2. Arus Bolak-Balik
Arus bolak balik adalah arus listrik yang arahnya berubah-ubah secara periodik. Kurva arus
bolak-balik digambarkan dengan bentuk sinusoida. Prinsip induksi elektromagnetik digunakan
sebagai dasar pembentukan arus bolak-balik. Pembuatan arus bolak-balik pada pembangkit listrik
memanfaatkan medan magnet permanen yang memutar turbin. Jenis pembangkit yang
memanfaatkan prinsip induksi elektromagnet ialah pembangkit listrik tenaga air, pembangkit
listrik tenaga uap batubara, pembangkit listrik tenaga angin, dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

3. Medan Magnet
Induksi elektromagnet dapat digunakan untuk membuat medan magnet. Pengaliran arus listrik
ke sebuah penghantar akan menimbulkan medan magnet yang dapat dihitung dengan berlandaskan
pada gaya Lorentz. Pembentukan medan magnet melalui induksi elektromagnet memanfaatkan
gaya antar dua buah magnet yang telah diberi arus listrik. Selain itu, pembuatan medan magnet
melalui induksi elektromagnetik didasarkan pada penggunaan hukum Biot-Savart dan hukum
Ampere.
4.4 Penerapan praktik induksi elektromagnetik

1. Generator Listrik
Generator listrik adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Prinsip
kerja dari generator listrik didasarkan pada hukum induksi Faraday. Generator listrik dapat
menghasilkan dua jenis arus listrik, yaitu arus searah dan arus bolak-balik.

Generator listrik yang menghasilkan arus searah disebut generator arus searah, sedangkan
generator yang menghasilkan arus bolak-balik disebut generator arus bolak-balik dan generator
arus searah. Jumlah cincin luncur di dalam generator listrik menjadi penentu jenis arus listrik yang
dihasilkannya. Generator arus bolak-balik memiliki dua cincin luncur, sedangkan generator arus
searah hanya memiliki satu cincin luncur.

Generator AC.

Jika kumparan dengan N buah lilitan diputar dengan kecepatan sudut w, maka GGL induksi yang
dihasilkan oleh generator adalah:

ε = B.A.ω.N.sinθ

GGL induksi akan maksimum jika θ = 90o atau sin θ = 1 , sehingga :


ε max = B.A.ω.N , sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
ε = ε max sin θ

ε = GGL induksi (Volt); εmax= GGL induksi maksimum (volt)

N = jumlah lilitan kumparan; B = induksi magnet (T); A=luas bidang kumparan (m2)

ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s); t = waktu (s); θ = ω.t = sudut (o).

2. Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanis. Prinsip kerja
dari motor listrik dilandasi oleh elektromagnetisme dan listrik dinamis. Energi mekanis diperoleh
dari elektromagnet yang mengubah energi listrik menjadi magnet. Gerak dihasilkan melalui gaya
tolak-menolak dan gaya tarik-menarik antara kutub-kutub magnet yang sejenis dan yang tidak
sejenis.

Perubahan jenis energi hanya terjadi jika magnet diletakkan pada sebuah poros yang dapat
berputar. Energi mekanik ini digunakan untuk keperluan industri dan rumah tangga. Industri
umumnya menggunakan motor listrik pada pompa, kipas angin, kompresor, dan konveyor,
sedangkan pada rumah tangga, motor listrik digunakan pada mikser, bor, dan kipas angin.

3. Transformator
Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau memperkecil)
tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu memindahkan energi listrik
secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan skunder. Trafo menimbulkan GGL pada
kumparan skunder karena medan magnet yang berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik
pada kumparan primer yang diinduksikan oleh besi lunak ke dalam kumparan sekunder.

Transformator step down.


Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down. Trafo step-up berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC sumber, jumlah lilitan kumparan skunder lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan
primer. Trafo step-down berfungsi untuk menurunkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan
skundernya lebih sedikit.

Np = tegangan primer; Ns = tegangan sekunder


Pp = daya primer (Watt); Ps = daya skunder (Watt)
Ip = kuat arus primer (A); Is = kuat arus skunder (A)

Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan
berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil
daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan.
Dengan demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step
down Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini
memiliki ciri-ciri:

1. Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder.


2. Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder.
3. Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini
memiliki ciri-ciri:

1. Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.


2. Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder.
3. Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder
4.5 CONTOH SOAL

1. Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB memotong medan


magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar.

Tentukan :
a) besar ggl induksi
b) kuat arus yang mengalir pada kawat PQ
c) arah kuat arus pada kawat PQ
d) potensial yang lebih tinggi antara titik P dan Q
e) besar gaya Lorentz pada PQ
f) arah gaya Lorentz pada PQ
g) daya yang diserap hambatan R = 0,02 Ω

Pembahasan
a) besar ggl induksi

b) kuat arus yang mengalir pada kawat PQ

c) arah kuat arus pada kawat PQ


Kaidah tangan kanan untuk arah arus induksi :
- 4 jari = arah medan magnetik (B)
- ibu jari = arah gerak kawat (v)
- telapak tangan = arah arus induksi (i)
Arah arus dari P ke Q ( atau dari Q ke P melalui hambatan R)

d) potensial yang lebih tinggi antara titik P dan Q


Potensial P lebih tinggi dari Q karena arus listrik mengalir dari potensial lebih tinggi ke rendah.

e) besar gaya Lorentz pada PQ

f) arah gaya Lorentz pada PQ


Kaidah tangan kanan untuk menentukan arah gaya Lorentz (gaya magnetik) :
- 4 jari = arah kuat medan maganet (B)
- ibu jari = arah arus listrik (i)
- telapak tangan = arah gaya (F)
Arah gaya F ke kiri (berlawanan dengan arah gerak v)

g) daya yang diserap hambatan R = 0,02 Ω

2.Sebuah kumparan memiliki jumlah lilitan 1000 mengalami perubahan fluks magnetik dari 3 x
10−5 Wb menjadi 5 x 10− 5 Wb dalam selang waktu 10 ms. Tentukan ggl induksi yang timbul!

Pembahasan
Data dari soal :
Jumlah lilitan N = 1000
Selang waktu Δ t = 10 ms = 10 x 10−3 sekon
Selisih fluks Δ φ = 5 x 10− 5− 3 x 10− 5 = 2 x 10− 5 Wb
4.Sebuah generator listrik AC menghasilkan tegangan sesuai persamaan berikut:

Tentukan:
a) Frekuensi sumber listrik
b) Tegangan maksimum yang dihasilkan
c) Nilai tegangan efektif sumber
Pembahasan
a) Frekuensi sumber listrik

b) Tegangan maksimum yang dihasilkan

c) Nilai tegangan efektif sumber


4.6 KESIMPULAN

Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-
garis gaya magnet. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis
gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan
peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar
GGL induksi, yaitu:

1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL
induksi yang timbul semakin besar.
2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin
besar.
3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.

Konsep induksi elektromagnetik dapat diterapkan dalam produk teknologi seperti:

1. Generator adalah alat yang dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip yang
digunakan adalah perubahan sudut berdasarkan hukum Faraday sehingga terjadi perubahan
fluks magnetik.
2. Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau memperkecil)
tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu memindahkan energi listrik
secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan skunder.
3. Induktor adalah salah satu komponen yang cara kerjanya berdasarkan induksi magnet.
Induktor biasa disebut juga spul dibuat dari bahan kawat beremail tipis. Induktor berupa kawat
yang digulung sehingga menjadi kumparan. Kemampuan induktor untuk menimbulkan
medan magnet disebut konduktansi.

Anda mungkin juga menyukai