Anda di halaman 1dari 53

FISIKA TEKNIK

Oleh:
Dr. Ir. Muhammad Nasir Malik, M.T

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNM
2022
RANGKAIAN SEDERHANA
Rangkaian listrik sederhana atau biasa disebut
rangkaian sederhana ini memiliki arti sebuah
rangkaian yang akan dialiri oleh arus yang memiliki
mutan listrik didalamnya
Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian listrik yang
tersusun atas sumber energi listrik (baterai), kabel,
dan hambatan/lampu pijar. Rangkaian listrik
sederhana terdiri atas rangkaian terbuka dan tertutup.
Rangkaian listrik adalah jalur untuk mentransmisikan arus
listrik. Rangkaian listrik adalah serangkaian komponen-
komponen elektro/elektronika yang dirangkai untuk
mengalirkan arus listrik dari sumber daya ke perangkat yang
diinginkan
• Dlm praktik sering kita jumpai sbr teg. dan
bbrp buah resistor yg dihubungkan dgn cara
tertentu.
• Hal tsb dikatakan membentuk suatu jaringan
atau Rangkaian Sederhana seperti gbr.
• Pd gbr di atas, ingin diketahui hubungan
antara daya listrik di dlm rangkaian atau utk
mendapatkan hub. antara arus (i) yg mengalir
dgn ggl () yg ada dlm rangkaian
• Dlm sbr teg. muatan positif bergerak dlm arah
panah (- ke +), diperoleh daya sebesar P = i.
• Dlm sbr teg. arus juga mendpt hambatan
disebut hambatan dlm sbr (r). Daya hilang dlm
sbr teg. sendiri sebesar i2r.
• Jika arus (i) mengalir pd resistor R, akan terjadi
daya hilang dlm btk kalor joule sebesar:
P = i2R.
• Krn energi merupakan besaran yg kekal, maka
dlm suatu rangkaian tertutup (loop), daya yg
diberikan pd arus haruslah = daya yg hilang,
jadi:
i = i2r + i2R atau  = i (r + R)
• sehingga : . . . . . . . . . (1)

• I = V/R
Beda Potensial dalam Rangkaian
• Pd suatu rangkaian terdapat bbrp sbr teg.
beserta hambatan dalamnya (r) dan bbrp
resistor (R)
• Hub. antara beda potensial antara kedua
ujung rangkaian dengan ggl , arus dan
hambatannya, spt gbr 2. berikut:
• Misalkan arus berjalan sesuai arah panah (dr
ttk a ke b).
• Saat arus sampai di ttk a, daya yang dimiliki
adalah iVa ,
• Selanjutnya terjadilah kehilangan daya sebesar:
i2(R + r1 + r2) sebagai kalor joule dlm resistor R
dan hambatan dlm (r1 + r2) antara ttk a dan b.
• Daya pd sbr teg 1 sebesar i1, dan sbr teg 2
sebesar i2, sampai di ttk b daya yg tinggal
adalah iVb.
• Jika daya yg diperoleh dituliskan positif dan daya
hilang ditulis negatif, maka persamaannya:
iVa - i2(R + r1 + r2) - i1 + i2 = iVb
atau : Vab = i(R + r1 + r2) - (1 - 2)
• Secara umum dpt disimpulkan bhw dlm hub. seri
berlaku:  iR =  
Va - Vb = Vab =  iR –   . . . . . . . . . (2)
• Dlm menggunakan persamaan di atas hrs kita
ingat bhw arah positif adalah dari a ke b.
• ggl () atau arus (i) yg searah dgn arah di atas
diberi tanda positif, dan yg berlawanan dgn arus
di atas diberi tanda negatif.
Contoh soal
• Sebuah rangkaian terdiri dari 2 bh resistor
masing2: R1 = 1,4  dan R2 = 2,3 ,
dihubungkan secara seri dgn 2 bh sumber
tegangan yg mempunyai hambatan dalam,
masing2: 1 = 12 Volt ; r1 = 0,2  dan 2 = 6 Volt;
r2 = 0,1 , dgn arah yg berlawanan spt gbr.
• Tentukanlah:
a) Besar dan arah arus yg mengalir dlm
rangkaian ?
b) Besar beda potensial Vab ?
Jawab :
• Diketahui: R1 = 1,4 ; R2 = 2,3 ; r1 = 0,2 ;
r2 = 0,1  ; 1 = 12 V ; dan 2 = 6 V
• Ditanya : a. Arus ( i ) ?
b. Beda potensial Vab ?
Penyelesaian:
a) Arus ( i ):
• Utk menghitung Arus ( i ), pertama2 kita hrs
menentukan arah arus, misalnya arah arus spt pd
gambar.
• Hkm Kekekalan Energi, utk satu loop, Vaa = 0 , sehingga
:
  =  iR
• Disini  positif jika searah i dan negatif jika
berlawanan dgn arah arus, shg diperoleh:
1 - 2 = i (r1 + R1 + R2 + r2)
12 – 6 = i (0,2 + 1,4 + 2,3 + 0,1)
Jadi:
• Tanda positif menyatakan arah arus sudah
sesuai pada gambar (searah jarum jam)
b) Beda potensial (Vab): Vab = 3 Volt , Vba = -3 V
Va - Vb = Vab =  iR –  
• Berdasarkan gbr terlihat bhw antara ttk a dan b,
hanya ada 1 sbr teg. yg searah arah arus, jadi:
Vab = i (R1 + r1)-(1 ) = 1,5(1,4+0,2)-(12)
= 1,5(1,6)-12= 2,4 - 12 = -9,6 Volt
• atau: Vba = i (R2 + r2)-(-2 ) = 1,5(2,3+0,1)-(-6)
= 3,6 + 6 = 9,6 Volt
 Tegangan antara titik a dan b sebesar 9,6 Volt
Hubungan Resistor
• Kebanyakan rangkaian listrik tidaklah hanya
terdiri dari bbrp sbr teg dan resistor yang
dihubungkan secara seri spt yg telah dibahas
sebelumnya.
• Dlm praktik, hubungan antara bbrp komponen
listrik seringkali kompleks.
• Secara sederhana hub. rangkaian tsb dpt kita
kelompokkan menjadi 2, yaitu hubungan seri
(deret) dan hubungan paralel (jajar).
• Dari ke 2 hub. tsb yg mana kita pilih, tergantung
pd keadaan praktis yg kita jumpai.
Hubungan Seri (Deret)
• Hubungan Seri adalah bila 2 atau lbh resistor
yg dihubungkan 1 dgn lainnya saling berurutan
(sambung menyambung) atau ujung akhir dr
resistor pertama dihubungkan dgn ujung awal
resistor ke 2, demikian seterusnya, spt gbr
Karakteristik Rangkaian Listrik Hubungan Seri, yaitu:
• Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana
• Semua komponen listrik disusun secara berurutan
• Kabel penghubung pada seluruh komponen tidak
mempunyai percabangan sepanjang rangkaian.
• Cuma ada 1 jalan yang bisa dilewati oleh arus, bila 1 jalur yg
terputus, maka rangkaian tidak bisa berfungsi dgn benar.
• Arus yg mengalir diberbagai titik dlm rangkaian sama
besarnya.
• Setiap komponen yg terpasang akan mendapat arus yg sama.
• Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang
terpasang mempunyai nilai yang berbeda (tergantung R).
• Mempunyai hambatan total yang lebih besar dari pada
hambatan penyusunnya.
• Bilamana kita ingin mengganti rangkaian seri pd
gbr 3 di atas dgn 1 resistor tanpa merubah
keadaan, yaitu dgn arus dan teg. yg sama, disebut
dgn hambatan pengganti (hambatan ekivalen =
Rek).
• Potensial: Vab = Vax + Vxy + Vyb
• Dan arus yang melalui R1, R2, dan R3 sama, yaitu i,
sehingga:
Vax = i.R1 ; Vxy = i.R2 ; Vyb = i.R3
dan Vab = i.Rek (gbr 3b)
atau: Vab = i(R1 + R2 + R3) (gbr 3a)
• atau: i.Rek = i(R1 + R2 + R3)
Jadi : Rek = R1 + R2 + R3 . . . . . . . . . (3)
• Untuk n buah resistor yg terhubung secara seri,
maka persamaan (3) di atas menjadi:
Rek = R1 + R2 + R3 + . . . . + Rn . . . . . . . . . (4)

• Simpulan Rumus Rangkaian Seri, yaitu:


 It = IR1 = IR2 = IR3 (Arus sama)
 VT = VR1 + VR2 + VR3
 RT = R1 + R2 + R 3
Contoh soal
• Sebuah rangkaian yg terdiri dari 3 bh resistor
masing2 : R1 = 2  , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dihubungkan secara seri dgn sebuah sbr teg.
sebesar  = 100 Volt, spt gbr
• Tentukanlah :
a) Besar hambatan ekivalen ?
b) arus yg mengalir dlm rangkaian ?
c) Besar beda potensial pada tiap hambatan ?
Jawab :
• Diketahui: R1 = 2  , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dan  = 100 Volt
• Ditanya :
a. Rek ?
b. Arus ( i ) ?
c. Beda potensial tiap hambatan (V) ?
• Penyelesaian :
a) Hambatan ekivalen (Rek):
Dari persamaan (3) diperoleh:
Rek = R1 + R2 + R3 = 2 + 3 + 5 = 10 
b) Arus (i)pada rangkaian :
Dari persamaan (1) diperoleh:

c) Beda potensial (V) tiap hambatan:


Dari persamaan (2) diperoleh:
• Vab = iR1 = 10(2) = 20 Volt
• Vbc = iR2 = 10(3) = 30 Volt
• Vcd = iR3 = 10(5) = 50 Volt
Hubungan Paralel (Jajar)
• Hubungan paralel (jajar) adalah bila 2 atau lbh
resistor yg ujung awalnya digabung satu dgn
lain dan semua ujung akhir disatukan pula, spt
gbr.
• Jika resistor dihubungkan paralel spt gbr 4 di atas,
arus yg melalui tiap resistor tdk sama dan teg.
(beda potensial) pada ujung resistor haruslah
sama.

dan (gbr 4b)

• Sedangkan ketiga arus (i1, i2, dan i3) berasal dari


arus yang datang pada titik a,
maka: i = i1 + i2 + i3
• Atau:

• Jadi: . . . . . . . . . (5)
• Rek = ?
• Untuk n buah resistor yg terhubung secara
paralel, maka persamaan (5) di atas menjadi:
. . . . . . . . (6)
Contoh soal
• Sebuah rangkaian terdiri dari 3 bh resistor
masing2 : R1 = 2  , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dihubungkan secara paralel dgn sebuah sbr
teg. sebesar  = 100 Volt, spt gbr
• Tentukanlah :
a) Besar hambatan ekivalen ?
b) arus yg mengalir pd masing2 hambatan ?
c) arus total pada rangkaian ?
• Jawab :
• Diketahui: R1 = 2  , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dan  = 100 Volt
• Ditanya : a. Rek ?
b. Arus ( i ) tiap hambatan ?
c. Arus total (it) ?
• Penyelesaian :
a) Hambatan ekivalen (Rek) :
Dari persamaan (6) diperoleh :
• atau:

b) Arus tiap hambatan :


Utk hubungan paralel, teg. sama utk setiap
hambatan, dari persamaan (1) diperoleh:
c) Arus total (it) :
Dari persamaan (1) diperoleh:

• atau :
it = i1 + i2 + i3 = 50 + 33,333 + 20
= 103,333 A
HUKUM KIRCHOFF
• Suatu jaringan (rangkaian) yang kompleks dapat
dianalisis dengan menggunakan hukum Kirchoff,
yang terbagi atas 2 yaitu:
A. Hukum Titik Cabang (Tentang Arus)
Menyatakan bahwa: Jumlah aljabar arus yang
masuk ke dalam suatu titik cabang suatu
rangkaian = nol.
i=0
Atau jumlah aljabar arus yang masuk kesuatu
titik cabang = jumlah aljabar arus yang
meninggalkan titik cabang tersebut.
• Perhatikan gbr 1 berikut:
i1 – i2 – i3 + i4 - i5 = 0
atau: i1 + i4 = i2 + i3 + i5
B. Hukum Loop (Tentang Tegangan)
• Menyatakan bahwa:
Jumlah aljabar ggl dalam setiap loop suatu
rangkaian = jumlah aljabar hasil kali iR
dalam loop tersebut.
• Atau jumlah kenaikan tegangan = jumlah
kejatuhan tegangan dalam suatu loop.
=iR
• Pada gbr 2 berikut diperoleh :
 = iR1 + iR2 + iR3
atau  = i (R1 + R2 + R3)
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hukum titik cabang ini tak lain adalah hukum
kekekalan muatan
• sedangkan hukum loop diturunkan dari hukum
kekekalan energi untuk tiap loop.
• Untuk lebih jelas, marilah kita coba
menggunakan hukum Kirchoff di atas, seperti
pada contoh soal berikut.
Contoh soal
• Sebuah rangkaian yg terdiri dari 3 buah
sumber tegangan dan 3 buah resistor
seperti gbr 3 dgn data berikut:
r1 = 1 ohm R4 =6 ohm 1 = 20 Volt
r2 = 1 ohm R5 =4 ohm i1 = 1 A r3 = 1 ohm
R6 =2 ohm i2 = 2 A
• Tentukanlah:
a) Besar sumber tegangan (2 dan 3) ?
b) Besar beda potensial (Vab) ?
• Jawab :
• Diketahui
r1 = 1 ohm R4 =6 ohm 1 = 20 Volt
r2 = 1 ohm R5 =4 ohm i1 = 1 A r3 = 1
ohm R6 =2 ohm i2 = 2 A
•Tentukanlah:
a) 2 dan 3 ?
b) Vab ?
Penyelesaian:
 Pertama tentukan terlebih dahulu arah arus tiap
loop, utk kesepakatan ambil arah arus loop
sesuai dgn arah jarum jam.
a) Sumber tegangan (2 dan 3 ) :
• Utk mencari nilai 2 dan 3 digunakan hkm Loop
sebagai berikut:
• Untuk loop 1:
  =  i R dimana :   = 2 - 1
• jadi : 2 - 1 = i1 (r1 + R4 + r2 + R5) – i2 (r2 + R5)
2 – 20 = 1 (1 + 6 + 1 + 4) – 2 (1 + 4)
2 = 12 – 10 + 20 = 22 Volt

• Untuk loop 2:
  =  i R dimana :   = 3 - 2
• jadi : 3 - 2 = i2 (R5 + r2 + R6 + r3) – i1 (R5 + r2)
3 – 22 = 2 (4 + 1 + 2 + 1) – 1 (4 + 1)
3 = 16 – 5 + 22 = 33 Volt
b) Beda potensial ( Vab) :
• Utk menghitung nilai Vab digunakan
hubungan :
Vab =  i R -  
• dimana arus yg mengalir dari titik a ke b
adalah i2 – i1 berdasarkan arah arus loop
masing2 dan 2 bertanda negatif krn menuju
dari b ke a, sehingga:
Vab =  i R -   = (i2 – i1)(R5 + r2) – (- 2)
Vab = ( 2 – 1 )( 4 + 1 ) + 22 = 27 Volt
• Atau: Vab =  i R -   = (i1 )( R4 + r1) – (- 1)
Vab = (1 )( 6 + 1 ) + 20 = 27 Volt

• Atau: Vab =  i R -   = (-i2 )( R6 + r3) – (- 3)


Vab = (-2 )( 2 + 1 ) + 33 = 27 Volt
Analisis Loop
 Metoda analisis Loop dpt digunakan dgn ke 2 Hkm
Kirchoff yaitu Hkm Titik Cabang dan Hkm Loop.
 Dlm metoda analisis loop, ada beberapa hal yg harus
diperhatikan, yaitu:
a) Arah loop ditentukan secara sembarang, tetapi
sebaiknya diseragamkan (searah arah jarum jam)
b) Arus dlm loop mempunyai harga yg sama, tetapi
berlainan utk loop yg lain
c) Arus pd bgn loop antara 2 ttk cabang diberi nama
dan digunakan sebagai variabel
d) Tanda ggl positif bila searah dgn arah loop dan
negatif bila berlawanan dgn arah loop
• Untuk setiap loop berlaku hukum loop yaitu :
  =  i R spt pada gbr 4 berikut:
• Dari gambar 4 di atas diperoleh:
 Loop pertama:
  = -1
 iR = i1 (r1 + R5 + R6 + R7) – i2 (R7) – I3 (R6)
• sehingga menjadi:
-1 = i1 (r1 + R5 + R6 + R7) – i2 (R7) – i3 (R6)
 Loop kedua:
  = 3 - 2
 iR = i2 (R7 + R8 + r3 + r2) – i1 ( R7) – i3 (r2)
• sehingga menjadi :
3 - 2 = i2 (R7 + R8 + r3 + r2) – i1 (R7) – i3 (r2)
 Loop ketiga:
  = 2 + 4
 iR = i3 (R6 + r2 + r4 + R9) – i1 (R6) – i2 (r2)
• sehingga menjadi :
2 + 4 = i3 (R6 + r2 + r4 + R9) – i1 (R6) – i2 (r2)
 Dgn analisis loop ini, Hkm Kirchoff utk titik cabang juga
terpenuhi
 Misalnya utk titik cabang a, arus i3 masuk cabang, arus i1
dan (i3 – i1) keluar dari titik cabang a, sehingga: i3 - (i3 – i1)
- i1 = 0 == I3=I1+(I3-I1)
 Utk loop pertama juga berlaku (dari Hkm Kirchoff) :
-1 = i1 (r1 + R5) + (i1 – i2) R7 - (i3 – i1) R6
-1 = i1 (r1 + R5 + R6 + R7) – i2 (R7) – i3 (R6)
TUGAS
1) Sebuah rangkaian seperti gbr, dengan data
sbb: ; R1 = 1Ω; R2 = 2Ω;
R3 = 3Ω; R4 = 4Ω;

• Ditanya:
a) Hambatan pengganti
b) Arus total, Iab; Ibd ; Icd
c) Tegangan Vbd dan Vbc
2. Sebuah rangkaian seperti gambar dengan data
sebagai berikut:

r1 = 1Ω; r2 = 1Ω; r3 = 1Ω; r4 = 1Ω;


R5 = 3Ω; R6 = 4Ω; R7 = 5Ω; R8 = 6Ω;
R9 = 7Ω;
• Ditanya:
a) Arus tiap loop
b) Arus: Iac; Icd dan Ibc
c) Tegangan Vbc dan Vcd
Terima kasih …
wassalam

Anda mungkin juga menyukai