Oleh:
Dr. Ir. Muhammad Nasir Malik, M.T
• I = V/R
Beda Potensial dalam Rangkaian
• Pd suatu rangkaian terdapat bbrp sbr teg.
beserta hambatan dalamnya (r) dan bbrp
resistor (R)
• Hub. antara beda potensial antara kedua
ujung rangkaian dengan ggl , arus dan
hambatannya, spt gbr 2. berikut:
• Misalkan arus berjalan sesuai arah panah (dr
ttk a ke b).
• Saat arus sampai di ttk a, daya yang dimiliki
adalah iVa ,
• Selanjutnya terjadilah kehilangan daya sebesar:
i2(R + r1 + r2) sebagai kalor joule dlm resistor R
dan hambatan dlm (r1 + r2) antara ttk a dan b.
• Daya pd sbr teg 1 sebesar i1, dan sbr teg 2
sebesar i2, sampai di ttk b daya yg tinggal
adalah iVb.
• Jika daya yg diperoleh dituliskan positif dan daya
hilang ditulis negatif, maka persamaannya:
iVa - i2(R + r1 + r2) - i1 + i2 = iVb
atau : Vab = i(R + r1 + r2) - (1 - 2)
• Secara umum dpt disimpulkan bhw dlm hub. seri
berlaku: iR =
Va - Vb = Vab = iR – . . . . . . . . . (2)
• Dlm menggunakan persamaan di atas hrs kita
ingat bhw arah positif adalah dari a ke b.
• ggl () atau arus (i) yg searah dgn arah di atas
diberi tanda positif, dan yg berlawanan dgn arus
di atas diberi tanda negatif.
Contoh soal
• Sebuah rangkaian terdiri dari 2 bh resistor
masing2: R1 = 1,4 dan R2 = 2,3 ,
dihubungkan secara seri dgn 2 bh sumber
tegangan yg mempunyai hambatan dalam,
masing2: 1 = 12 Volt ; r1 = 0,2 dan 2 = 6 Volt;
r2 = 0,1 , dgn arah yg berlawanan spt gbr.
• Tentukanlah:
a) Besar dan arah arus yg mengalir dlm
rangkaian ?
b) Besar beda potensial Vab ?
Jawab :
• Diketahui: R1 = 1,4 ; R2 = 2,3 ; r1 = 0,2 ;
r2 = 0,1 ; 1 = 12 V ; dan 2 = 6 V
• Ditanya : a. Arus ( i ) ?
b. Beda potensial Vab ?
Penyelesaian:
a) Arus ( i ):
• Utk menghitung Arus ( i ), pertama2 kita hrs
menentukan arah arus, misalnya arah arus spt pd
gambar.
• Hkm Kekekalan Energi, utk satu loop, Vaa = 0 , sehingga
:
= iR
• Disini positif jika searah i dan negatif jika
berlawanan dgn arah arus, shg diperoleh:
1 - 2 = i (r1 + R1 + R2 + r2)
12 – 6 = i (0,2 + 1,4 + 2,3 + 0,1)
Jadi:
• Tanda positif menyatakan arah arus sudah
sesuai pada gambar (searah jarum jam)
b) Beda potensial (Vab): Vab = 3 Volt , Vba = -3 V
Va - Vb = Vab = iR –
• Berdasarkan gbr terlihat bhw antara ttk a dan b,
hanya ada 1 sbr teg. yg searah arah arus, jadi:
Vab = i (R1 + r1)-(1 ) = 1,5(1,4+0,2)-(12)
= 1,5(1,6)-12= 2,4 - 12 = -9,6 Volt
• atau: Vba = i (R2 + r2)-(-2 ) = 1,5(2,3+0,1)-(-6)
= 3,6 + 6 = 9,6 Volt
Tegangan antara titik a dan b sebesar 9,6 Volt
Hubungan Resistor
• Kebanyakan rangkaian listrik tidaklah hanya
terdiri dari bbrp sbr teg dan resistor yang
dihubungkan secara seri spt yg telah dibahas
sebelumnya.
• Dlm praktik, hubungan antara bbrp komponen
listrik seringkali kompleks.
• Secara sederhana hub. rangkaian tsb dpt kita
kelompokkan menjadi 2, yaitu hubungan seri
(deret) dan hubungan paralel (jajar).
• Dari ke 2 hub. tsb yg mana kita pilih, tergantung
pd keadaan praktis yg kita jumpai.
Hubungan Seri (Deret)
• Hubungan Seri adalah bila 2 atau lbh resistor
yg dihubungkan 1 dgn lainnya saling berurutan
(sambung menyambung) atau ujung akhir dr
resistor pertama dihubungkan dgn ujung awal
resistor ke 2, demikian seterusnya, spt gbr
Karakteristik Rangkaian Listrik Hubungan Seri, yaitu:
• Cara menyusun rangkaian cenderung praktis dan sederhana
• Semua komponen listrik disusun secara berurutan
• Kabel penghubung pada seluruh komponen tidak
mempunyai percabangan sepanjang rangkaian.
• Cuma ada 1 jalan yang bisa dilewati oleh arus, bila 1 jalur yg
terputus, maka rangkaian tidak bisa berfungsi dgn benar.
• Arus yg mengalir diberbagai titik dlm rangkaian sama
besarnya.
• Setiap komponen yg terpasang akan mendapat arus yg sama.
• Beda potensial/tegangan pada setiap komponen yang
terpasang mempunyai nilai yang berbeda (tergantung R).
• Mempunyai hambatan total yang lebih besar dari pada
hambatan penyusunnya.
• Bilamana kita ingin mengganti rangkaian seri pd
gbr 3 di atas dgn 1 resistor tanpa merubah
keadaan, yaitu dgn arus dan teg. yg sama, disebut
dgn hambatan pengganti (hambatan ekivalen =
Rek).
• Potensial: Vab = Vax + Vxy + Vyb
• Dan arus yang melalui R1, R2, dan R3 sama, yaitu i,
sehingga:
Vax = i.R1 ; Vxy = i.R2 ; Vyb = i.R3
dan Vab = i.Rek (gbr 3b)
atau: Vab = i(R1 + R2 + R3) (gbr 3a)
• atau: i.Rek = i(R1 + R2 + R3)
Jadi : Rek = R1 + R2 + R3 . . . . . . . . . (3)
• Untuk n buah resistor yg terhubung secara seri,
maka persamaan (3) di atas menjadi:
Rek = R1 + R2 + R3 + . . . . + Rn . . . . . . . . . (4)
• Jadi: . . . . . . . . . (5)
• Rek = ?
• Untuk n buah resistor yg terhubung secara
paralel, maka persamaan (5) di atas menjadi:
. . . . . . . . (6)
Contoh soal
• Sebuah rangkaian terdiri dari 3 bh resistor
masing2 : R1 = 2 , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dihubungkan secara paralel dgn sebuah sbr
teg. sebesar = 100 Volt, spt gbr
• Tentukanlah :
a) Besar hambatan ekivalen ?
b) arus yg mengalir pd masing2 hambatan ?
c) arus total pada rangkaian ?
• Jawab :
• Diketahui: R1 = 2 , R2 = 3 , dan R3 = 5 ,
dan = 100 Volt
• Ditanya : a. Rek ?
b. Arus ( i ) tiap hambatan ?
c. Arus total (it) ?
• Penyelesaian :
a) Hambatan ekivalen (Rek) :
Dari persamaan (6) diperoleh :
• atau:
• atau :
it = i1 + i2 + i3 = 50 + 33,333 + 20
= 103,333 A
HUKUM KIRCHOFF
• Suatu jaringan (rangkaian) yang kompleks dapat
dianalisis dengan menggunakan hukum Kirchoff,
yang terbagi atas 2 yaitu:
A. Hukum Titik Cabang (Tentang Arus)
Menyatakan bahwa: Jumlah aljabar arus yang
masuk ke dalam suatu titik cabang suatu
rangkaian = nol.
i=0
Atau jumlah aljabar arus yang masuk kesuatu
titik cabang = jumlah aljabar arus yang
meninggalkan titik cabang tersebut.
• Perhatikan gbr 1 berikut:
i1 – i2 – i3 + i4 - i5 = 0
atau: i1 + i4 = i2 + i3 + i5
B. Hukum Loop (Tentang Tegangan)
• Menyatakan bahwa:
Jumlah aljabar ggl dalam setiap loop suatu
rangkaian = jumlah aljabar hasil kali iR
dalam loop tersebut.
• Atau jumlah kenaikan tegangan = jumlah
kejatuhan tegangan dalam suatu loop.
=iR
• Pada gbr 2 berikut diperoleh :
= iR1 + iR2 + iR3
atau = i (R1 + R2 + R3)
• Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hukum titik cabang ini tak lain adalah hukum
kekekalan muatan
• sedangkan hukum loop diturunkan dari hukum
kekekalan energi untuk tiap loop.
• Untuk lebih jelas, marilah kita coba
menggunakan hukum Kirchoff di atas, seperti
pada contoh soal berikut.
Contoh soal
• Sebuah rangkaian yg terdiri dari 3 buah
sumber tegangan dan 3 buah resistor
seperti gbr 3 dgn data berikut:
r1 = 1 ohm R4 =6 ohm 1 = 20 Volt
r2 = 1 ohm R5 =4 ohm i1 = 1 A r3 = 1 ohm
R6 =2 ohm i2 = 2 A
• Tentukanlah:
a) Besar sumber tegangan (2 dan 3) ?
b) Besar beda potensial (Vab) ?
• Jawab :
• Diketahui
r1 = 1 ohm R4 =6 ohm 1 = 20 Volt
r2 = 1 ohm R5 =4 ohm i1 = 1 A r3 = 1
ohm R6 =2 ohm i2 = 2 A
•Tentukanlah:
a) 2 dan 3 ?
b) Vab ?
Penyelesaian:
Pertama tentukan terlebih dahulu arah arus tiap
loop, utk kesepakatan ambil arah arus loop
sesuai dgn arah jarum jam.
a) Sumber tegangan (2 dan 3 ) :
• Utk mencari nilai 2 dan 3 digunakan hkm Loop
sebagai berikut:
• Untuk loop 1:
= i R dimana : = 2 - 1
• jadi : 2 - 1 = i1 (r1 + R4 + r2 + R5) – i2 (r2 + R5)
2 – 20 = 1 (1 + 6 + 1 + 4) – 2 (1 + 4)
2 = 12 – 10 + 20 = 22 Volt
• Untuk loop 2:
= i R dimana : = 3 - 2
• jadi : 3 - 2 = i2 (R5 + r2 + R6 + r3) – i1 (R5 + r2)
3 – 22 = 2 (4 + 1 + 2 + 1) – 1 (4 + 1)
3 = 16 – 5 + 22 = 33 Volt
b) Beda potensial ( Vab) :
• Utk menghitung nilai Vab digunakan
hubungan :
Vab = i R -
• dimana arus yg mengalir dari titik a ke b
adalah i2 – i1 berdasarkan arah arus loop
masing2 dan 2 bertanda negatif krn menuju
dari b ke a, sehingga:
Vab = i R - = (i2 – i1)(R5 + r2) – (- 2)
Vab = ( 2 – 1 )( 4 + 1 ) + 22 = 27 Volt
• Atau: Vab = i R - = (i1 )( R4 + r1) – (- 1)
Vab = (1 )( 6 + 1 ) + 20 = 27 Volt
• Ditanya:
a) Hambatan pengganti
b) Arus total, Iab; Ibd ; Icd
c) Tegangan Vbd dan Vbc
2. Sebuah rangkaian seperti gambar dengan data
sebagai berikut: