Anda di halaman 1dari 11

MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEDERHANA

A. Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik merupakan rangkaian komponen-komponen listrik yang dirangkai
dengan sumber tegangan sehingga menjadi satu kesatuan yang memiliki fungsi masing-
masing. Rangkaian listrik berperan sebagai penyedia jalan untuk arus listrik agar dapat
mengalir dan beroperasi dengan baik. Pada rangkaian kelistrikan, arus listrik mengalir
melewati komponen-komponen kelistrikan dan kembali lagi ke sumber tegangan. Aliran
listrik tersebut minimal harus mempunyai satu lintasan/rangkaian tertutup, yaitu suatu
lintasan yang dimulai dari titik awal dan akan kembali lagi ke titik tersebut tanpa terputus
dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang ditempuh.

B. Rangkaian Seri
1. Pengertian Rangkaian Seri
Sebuah rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang komponen penyusunnya di
susun secara berderet hanya melalui satu jalur aliran listrik. Dengan kata lain, rangkaian
ini merupakan rangkaian yang disusun tanpa adanya cabang. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah berikut.

Rangkaian di atas merupakan salah satu contoh dari rangkaian seri. Terdapat tiga
lampu sebagai resistor pada satu jalur kabel dengan satu sumber arus yaitu baterai
yang dirangkai sehingga dapat membentuk rangkaian seri.

Berikut contoh lain dari rangkaian tersebut

Rangkaian seri dengan tiga resistor dan 6 baterai sebagai sumber arus listrik.
2. Rumus Rangkaian
Dalam menyelesaikan persoalan rangkaian seri, maka perlu diketahui terlebih
dahulu mengenai rumus arus listrik. Rumus kuat arus listrik atau biasa yang disebut
dalam hukum Ohm dicetuskan oleh ahli fisika Jerman Georg Simon Ohm yang
berbunyi:
“Kuat arus dalam suatu rangkaian berbanding lurus dengan tegangan pada
ujung-ujung rangkaian dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian.”
Georg Simon Ohm (1787-1854)

Berikut rumus kuat arus listrik.

Keterangan:
V = besar voltase rangkaian (Volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan (Ohm)

Pada rangkaian arus seri , arus listrik mengalir sama besarnya pada setiap resistor
yang terpasang. Hal ini sesuai dengan Hukum Kirchoff berikut.

“Setiap arus listrik dalam rangkaian seri bernilai sama”

Total hambatan atau resistor pada rangkaian seri adalah jumlah total resistor.
Sedangkan untuk nilai voltase pada rangkaian seri memiliki nilai perbandingan
yang sama dengan nilai setiap resistor.

Untuk lebih jelasnya mengenai konsep rangkaian seri, perhatikan gambar berikut.

Sesuai dengan contoh gambar rangkaian seri diatas, maka bisa dituliskan sebagai
berikut:

Keterangan:
I1 = arus listrik yang melewati R1 (A)
I2 = rus listrik yang melewati R2 (A)
I3 = rus listrik yang melewati R3 (A)
V1 = voltase pada R1 (V)
V2 = voltase pada R2 (V)
V3 = voltase pada R3 (V)
Contoh Soal dan Pembahasan

Contoh Soal 1

Tiga buah hambatan dipasang secara seri. Masing-masing hambatan bernilai 0,75 Ohm.
Tentukan nilai hambatan total rangkaian tersebut.

Pembahasan:

Diketahui:

R1 = R2 = R3

Ditanya: R total?

Jawab :

R total = R1 + R2 + R3
= 0,75 + 0,75 + 0,75
= 2,25

Jadi, nilai hambatan total dari rangkaian tersebut adalah 2,25 Ohm

Contoh Soal 2

Diketahui nilai R1 = 4 Ohm, R2 = 5 Ohm, dan R3 = 2 Ohm. Jika nilai arus listriknya
sebesar 2 A, maka berapa nilai voltase rangkaian tersebut?

Pembahasan:

Diketahui :

R1 = 4 Ohm, R2 = 5 Ohm, R3 = 2 Ohm

Ditanya : V=…?
Jawab:

V = IR

Rumus arus listrik diatas merupakan nilai total dari keseluruhan rangkaian.

Ingat, pada rangkaian seri nilai arus listrik total sama dengan arus listrik pada setiap
hambatan. Maka, langkah pertama yaitu tentukan nilai Rtotal terlebih dahulu.

Rtotal = R1+R2+R3
= 4+5+2
= 11 Ohm

Selanjutnya mencari hasil akhir dari V

V=IR
= 2 x 11
= 22 V

Jadi, nilai dari voltase rangkaian tersebut adalah 22 V

Contoh Soal 3

Diketahui nilai Vtotal adalah sebesar 22 V. Jika diketahui nilai R1 2 Ohm, R2 6 Ohm, dan
R3 3 Ohm. Tentukan nilai voltase pada R3.

Pembahasan:

Diketahui:

R1 = 2 Ohm, R2 = 6 Ohm, R3 = 3 Ohm


Vtotal = 22 V

Ditanya = V3=…?

Jawab:

Pada rangkaian ini, nilai perbandingan voltase sama dengan besar setiap hambatan.

V1 : V2 : V3 = R1 : R2 : R3
Maka langkah pertama yang harus dikerjakan adalah mencari nilai R total pada rangkaian
tersebut.

Rtotal = R1 + R2 + R3
=2+6+3
= 11 Ohm

Selanjutnya mencari arus listrik pada rangkaian tersebut.

Itotal = Vtotal / Rtotal


= 22 / 11
=2A

Ingat, nilai arus total nilainya sama dengan setiap resistor pada rangkaian seri.

Itotal = I3
I3 = V3/R3
V3= I3 x R3
=2x3
=6V

Jadi, nilai voltase pada R3 adalah senilai 6 V

Contoh Soal 4

Tentukan nilai arus listrik pada R2.

Pembahasan:

Diketahui:

R1 = 3 kOhm, R2 = 10 kOhm, R3 = 5 kOhm


Vtotal = 9 V

Ditanya = I2 …?

Jawab :

Mencari nilai Itotal


I total = Vtotal / Rtotal

karena Rtotal belum diketahui maka,

Rtotal = R1 + R2 + R3
= 3 + 10 + 5
R total = 18 kOhm
= 18.000 Ohm

Selanjutnya mencari nilai Itotal.

Itotal = Vtotal / Rtotal


= 9 / 18.000
Itotal = 0,0005 A
= 0,5 mA

Dalam rangkaiannya nilai Itota l = I1 = I2 = I3, maka

I2 = I total = 0,5 mA

Jadi, nilai arus yang melewati R3 atau I3 sebesar 0,5 mA.

C. Rangkaian Pararel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang komponennya disusun
sejajar dimana terdapat lebih dari satu jalur listrik (bercabang) secara paralel. Contohnya
adalah sebuah rangkaian yang memiliki dua resistor dimana terdapat satu jalur kabel untuk
setiap resistor seperti pada gambar dibawah ini.

Sesuai dengan Hukum Kirchoff 1, arus listrik yang masuk harus sama dengan arus
keluar. Sehingga pada rangkaian paralel besarnya arus sebelum masuk ke cabang sama
dengan besar arus setelah keluar dari cabang dan dirumuskan dengan:
Sesuai dengan Hukum Ohm, maka total hambatan resistor pada rangkaian paralel
merupakan jumlah dari kebalikan hambatan tiap-tiap komponen dan dirumuskan dengan:

Contoh Soal Rangkaian Listrik dan Pembahasan


Contoh Soal 1

Perhatikan gambar dibawah ini:

Diketahui I1=I2=2 Ampere, I3=I4=1,5 Ampere, R1=2 Ω, R2=8 Ω, R3=6 Ω, dan R4=4 Ω. Berapa
besar Voltase pada rangkaian tersebut?

Solusi:

Pertama, kita cari arusnya dengan Hukum Kirchoff 1:

Kemudian, total hambatan paralelnya dicari dengan:


Lalu, untuk mencari Voltase dipakai Hukum Ohm:

D. Rangkaian Seri Pararel (Gabungan)

Rangkaian gabungan atau campuran merupakan rangkaian kelistrikan yang tersusun dari
gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.

Sebagai contoh, sebuah rangkaian listrik disusun seperti pada gambar dibawah ini :

Tahanan pada rangkaian diatas antara R1 disusun secara seri dengan tahanan R2 dan R3
kemudian antara tahanan R2 dengan tahanan R3 disusun secara paralel.

Pertama-tama kita cari pada rangkaian paralel terlebih dahulu antara R2 dan R3 dengan
cara :

Setelah itu, bisa dicari tahanan totalnya yaitu dengan cara menjumlahkan antara tahanan
R1 dan tahanan Rp karena kedua tahanan tersebut disusun secara seri.

Besar arus total dapat dicari dengan cara :


Kemudian untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap-tiap cabang, lagkah pertama
yang harus dilakukan adalah menentukan besar tegangan yang mengalir pada kedua
cabang tersebut, maka dapat dicari dengan cara :

Maka besar arus yang mengalir pada R2 adalah :

Sedangkan besar arus yang mengalir pada R3 adalah :

SOAL
1. Terdapat sebuah rangkaian seri dimana beban (tahanan) disusun secara seri seperti
gambar dibawah. Apabila tegangan sumber 9 volt dan tahanan masingmasing beban
adalah R1= 2 ohm, R2= 3 ohm, R3= 4 ohm. Tentukan tegangan, arus, dan tahanan
total dari rangkaian tersebut!
2. Apabila terdapat sebuah rangkaian secara paralel dimana sumber 9 volt dan R1= 2
ohm, R2= 3 ohm, R3= 4 ohm. Tentukan tegangan, arus, dan tahanan total dari
rangkaian tersebut!

3. Apabila terdapat sebuah rangkaian yang disusun secara campuran dengan sumber 9
volt dan R1= 2 ohm, R2= 3 ohm, R3= 4 ohm. Tentukan tegangan, arus, dan tahanan
total dari rangkaian tersebut! 

Anda mungkin juga menyukai