mana t atau (t+90) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan lambang .
Sedangkan besarnya selisih sudut fase antara kedua gelombang tersebut disebut
beda fase. Berdasarkan persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut
dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan kuat arus listrik terdapat beda fase
sebesar 90 dan dikatakan arus mendahului tegangan dengan beda fase sebesar
90. Apabila dilukiskan dalam diagram fasor dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5. Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu dengan beda fase 90.
5. Nilai Efektif Daya yang dibuang dalam bentuk panas (kalor) oleh peralatan
listrik disebut Daya Disipasi. Yang besarnya adalah: = 2 . Nilai arus yang
digunakan untuk menghitung daya disipasi arus bolak-balik adalah Nilai Efektif.
Semua alat-alat ukur listrik arus bolak-balik menunjukkan nilai efektifnya. Nilai
efektif arus dan tegangan bolak-balik adalah kuat arus dan tegangan bolak- balik
yang dianggap setara dengan arus atau tegangan searah yang menghasilkan
jumlah
8. 8. kalor yang sama ketika melalui suatu penghantar dalam waktu yang sama.
Nilai efektif juga biasa disebut dengan Nilai rms (rms = root mean square) atau
nilai akar rata-rata kuadrat. Jadi daya disipasi oleh AC dirumuskan: = 2
dengan 2 = 2 2 . 2 adalah nilai rata-rata 2 yang
didefinisikan sebagai: 2 = 1 2 0 dimana T adalah periode dari
grafik fungsi sin2 terhadap . Rumus untuk menghitung nilai efektif arus dan
tegangan bolak-balik sebagai berikut. 2 = 2 [ 1 2 0 ]
2 = 2 [ 1 2 0 ] Gambar 6. (a) Grafik sinusoida arus I
terhadap = ; nilai rata-rata I sama dengan nol sebab dalam satu siklus, luas
bagian positif sama dengan luas bagian negative. (b) Grafik kuadrat arus 2
terhadap . Karena bentuk grafik I2 terhadap pada gambar berulang setiap ,
maka periode T sama dengan . Selanjutnya kita peroleh persamaan: 2 =
2 1 2 0
9. 9. 2 = 2 1 2 0 Penyelesaian matematis persamaan di atas
adalah: 2 = 2 ( 2 ) 2 = 2 2 = 2 2 =
2 = 0,707 = 2 = 1,414 Dengan cara yang sama
diperoleh juga nilai efektif untuk tegangan AC. Jadi, hubungan antara nilai
efektif arus dan tegangan AC dengan nilai maksimum arus dan tegangan AC
adalah: = 0,707 = 2 = 1,414 = 0,707
= 2 = 1,414 6. Nilai Arus dan Tegangan Rata-rata Nilai kuat arus
bolak-balik rata-rata adalah kuat arus atau tegangan bolak-balik yang nilainya
setara dengan kuat arus searah untuk memindahkan muatan listrik yang sama
dalam waktu yang sama. Gambar 7. Grafik sinusoida arus tegangan rata-rata
Perhatikan grafik di atas! Perhatikan grafik sinusoida dalam waktu 1 2 pada
gambar di samping. Muatan yang dilewatkan oleh arus bolak-balik dalam
setengah periode 1 2 adalah qac yang besarnya: = 1 2
10. 10. Jumlah muatan yang dileatkan oleh arus bolak-balik dalam waktu 1 2
sama dengan luas grafik dengan batas-batas 0 sampai dengan1 2 . Luas daerah
itu dapat dicari memakai persamaan integral berikut. = 1 2 0 sin
Dari kedua persamaan tadi memiliki nilai sama. Sehingga: 1 2 =
1 2 0 sin = sin 2 1 2 0 = ( 2 cos( 2 ) ) 0
1 2 = ( 2 cos + 2 cos0) = ( 1 2 + 2 ) =
Sehingga, hubungan antara nilai arus rata-rata (Ir) dan arus maksimum
(Imaks) adalah: = 2 Dengan cara yang sama hubungan antara nilai
tegangan rata-rata (Vr) dan tegangan maksimum (Vmaks) adalah: = 2
Nilai rata-rata arus dan tegangan untuk setengah periode ini tidak sama dengan
nilai rata-rata satu periode yang bernilai nol. 7. Alat Ukur Arus Bolak-balik
Untuk mengukur nilai tegangan dan kuat arus AC digunakan voltmeter AC dan
ampermeter AC. Alat ukur lisrik arus bolak-balik tidak menunjukkan nilai yang
sesungguhnya, melainkan nilai efektifnya. Untuk keperluan praktis digunakan
AVO- meter atau disebut juga multimeter.
11. 11. (a) (b) Gambar 8. (a) Multimeter analog. (b) Multimeter digital. 8.
Rangkaian Resistif, Induktif, dan Kapasitif Murni Arus dan tegangan bolak balik
yang sefase dengan sudut fase = , arus listrik dan tegangannya dapat
dinyatakan oleh persamaan = sin , dan = sin Pada rangkaian ac
dapat saja terjadi perbedaan fase antara arus listrik dan tegangan . Ini berarti
sudut fase arus dan tegangan tidaklah sama. Misalkan sudut fase arus adalah
dan sudut fase tegangan adalah + , maka persamaan arus dan tegangan ac
dapat kita nyatakan dengan = sin , dan = sin( + ) Jika kita
tetapkan sudut fase 0 sebagai acuan sumbu , maka diagram fasor akan
ditunjukkan sebagai berikut : Gambar 9. Diagram fasor arus i dan tegangan v
yang berbeda sudut fase .
12. 12. a. Rangkaian AC untuk Resistor Murni Pada gambar 10. ditunjukkan
rangkaian ac yang hanya mengandung resistor murni dengan hambatan listrik
sebesar . Rangkaian ini dialiri arus ac, = sin . Sesuai dengan hukum
Ohm, beda tegangan antara ujung-ujung resistor murni adalah: Gambar 10.
Rangkaian arus bolak-balik yang hanya mengandung resistor murni dan dialiri
arus = sin . Gambar 11. Diagram fasor arus i terhadap tegangan v untuk
rangkaian resistif murni. Di sini arus dan tegangan adalah sefase. = = =
( sin ) = sin Jika kita ambil = , maka persamaan di
atas menjadi = sin Dapatlah kita nyatakan sebagai berikut. Pada resistor
murni yang dialiri arus ac, = sin , kita peroleh beda tengan antara ujungujung resistor murni = sin dengan = atau =
Rangkaian ac yang hanya mengandung resistor murni disebut juga rangkaian
resitsifmurni. ika kita tetapkan sudut fase sebagai acuan sumbu , maka
diagram fasor untuk arus i dan tegangan dari rangkaian resistif murni adalah
pada gambar 11.
13. 13. dari diagram fasor tersebut tampak bahwa pada rangkaian resistif murni
tidakada beda fase antara arus dan tegangan. Dengan kata lain, arus dan
tegangan pada rangkaian resistif murni adalah sefase. Jika kita melukis grafik
kuat arus = sin dan tegangan = sin dari rangkaian resistif murni
pada satu sumbu, maka akan kita peroleh grafik seperti yang ditunjukkan
gambar 12. dari gambar ini tampak bahwa titik awal grafik gelombang arus dan
tegangan adalah sama, yaitu titik . Karena itulah kita katakan bahwa arus dan
tegangan adalah sefase. Daya pada rangkaian resistif murni Seperti telah
diketahui, arus listrik yang mengalir melalui sebuah hambatan akan
menimbulkan panas pada hambatan itu. Panas ini akan dibebaskan, sehingga
disebut daya disipasi. Besar daya disipasi oleh hambatan dinyatakan oleh =
2 Gambar 12. Grafik kuat arus i dan tegangan v pada rangkaian resistif
murni. Titik awal gelombang arus i dan tegangan v berimpit, yaitu di titik A.
karena itu, arus i dan tegangan v adalah sefase. b. Rangkaian AC untuk Induktor
Murni Pada gambar 13. ditunjukkan rangkaian ac yang hanya mengandung
indikator murni dengan induktansi , dialiri ac, = sin . Telah dibahas
bahwa bila arus bolak-balik melalui induktor dengan induktansi , maka antara
ujung-ujung induktor akan terbangkit suatu ggl induksi, yang dinyatakan oleh :
= =
14. 14. Dengan memasukkan nilai = sin , kita peroleh: = ( sin
) = [ cos] = cos Karena cos() = cos , maka dapat kita
tulis = cos() .......................(*) Perhatikan persamaan trigonometri
berikut. cos = sin(90 ) cos() = [90 ()] = sin( + 90 )
Berdasarkan persamaan trigonometri tersebut maka persamaan (*) menjadi =
cos( + 90 ) Jika kita pilih = , maka persamaan di atas
menjadi = cos( + 90 ) Gambar 13. Rangkaian arus bolak-balik yang
hanya mengandung inductor murni dan dialir arus = sin . Gambar 14.
Diagram fasor arus i dan tegangan v untuk rangkaian induktif murni. Di sini
tegangan v mendahului arus i sebesar 90.
15. 15. Dapat dinyatakan sebagai berikut Pada induktor murni yang dialiri arus ac, =
sin , kita peroleh beda tegangan antara ujung-ujung induktor murni =
sin( + 90 ) dengan = atau = Rangkaian ac yang
hanya mengandung induktor murni disebut juga rangkaian induktif murni. Jika
kita tetapkan sudut fase sebagai acuan sumbu , maka diagram fasor untuk
arus i dan tegangan v dari rangkaian induktif murni adalah seperti pada gambar
14. dari diagram fasor tersebut, tampak bahwa pada rangkaian induktif murni
terdapat beda fase antara arus i dan tegangan v, yaitu sebesar sudut fase 90 . Di
sini fase tegangan v mendahului fase arus i sebesar = 90 . (1) Reaktansi
Induktif Pada rangkaian ac untuk resistor murni telah diketahui bahwa yang
menghambat arus listrik adalah hambatan listrik R dari resistor. Satuan R adalah
ohn () dan telah dinyatakan oleh = atau = Apakah yang
menghambat arus listrik pada rangkaian ac untuk induktor murni? Mirip dengan
L dan C. Kita telah mengetahui bahwa ketika resistor saja, induktor saja, dan
kapasitor saja yang terdapat pada rangkaian ac, maka yang berfungsi
menghambat arus ac adalah reaktansi , yang berturut-turut untuk resistor ,
induktor , dan kapasitor bernilai, = ; = ; dan = 1
Sehingga hukum Ohm untuk masing-masing komponen ini adalah =
; = ; dan =
20. 20. a. Sudut Fase antara Kuat Arus dan Tegangan Tegangan antara ujung-ujung
resistor , induktor dan kapasitor yang dialiri arus bolak-balik = sin ,
masing-masing adalah = sin = sin( + 90 ) = sin(
90 ) Jika kita tetapkan sudut sebagai acuan sumbu X maka diagram fasor
untuk arus i, tegangan , , dan dirtunjukkan pada gambar 18. Tegangan
antara ujung- ujung rangkaian seri RLC, yaitu = adalah jumlah fasor
antara , , dan . = + + Gambar 18. Diagram fasor arus dan
tegangan pada rangkaian seri RLC. Besar tegangan atau V adalah =
2 + ( )2 Arah fasor V, yaitu sama dengan beda sudut fase antara
kuat arus dan tegangan dihitung dengan menggunakan perbandingan tangen
(tan). tan = Kita dapat menentukan beda sudut fase antara kuat
arus dan tegangan dengan meninjau diagram fasor impedansi. Kita telah
mengetahui bahwa tegangan masing-masing komponen dapat dinyatakan dengan
= , = , dan =
21. 21. b. Hukum Ohm pada Tiap Komponen Jika nilai , , dan ini kita
masukkan ke dalam persamaan arah fasor V, kita peroleh tan =
= ( ) tan = Dari persamaaan diatas dapat kita
buat diagram yang menunjukkan hubungan antara hambatan R, reaktansi
dan , dan impedansi Z, seperti diunjukkan pada gambar 19. Gambar 19.
Diagram fasor hambatan, reaktansi, dan impedansi pada rangkaian RLC. c.
Impedansi Rangkaian RLC Efek hambatan total yang dilakukan oleh R, induktor
, dan kapasitor dalam rangkaian arus bolak-balik dapat kita gantikan
dengan sebuah hambatan pengganti, yang kita sebut dengan impedansi Z
rangkaian RLC (lihat gambar 20. a dan b), sehingga berlaku hukum Ohm =
= . = 2 + ( )2 = ( )2 + ( )2 = 2 + (
)2 = 2 + ( )2
22. 22. Gambar 20. Efek hambatan total pada rangkaian (a) dapat kita gantikan
dengan sebuah impedansi Z (rangkaian (b)). Persamaan umum impedansi : =
2 + 2 dengan = Kasus-kasus rangkaian ac Mengandung R, L,
dan C = = 2 + ( )2 Mengandung R dan L
= = 2 + 2 Mengandung R dan C = = 2 +
2 Mengandung L dan C = 0; = = 0 + 2 =
Kita juga dapat menganalogi Z dengan V, R dengan , dengan ,
dengan dan dengan , memberikan persamaan umum tegangan ac.
induktif dan induktansi induktor yang diperlukan agar arus maksimumnya 250
A.
28. 28. b. Arus maksimum yang melalui induktor, jika tegangan maksimum dijaga
konstan dan frekuensi diubah menjadi 16 MHz Penyelesaian: Besaran yang
diketahui: = 3,6 V = 1,6 MHz =1,6 106 Hz a. = 250A = 2,5 104 A
Reaktansi Induktif = = 3,6 2,5 104 = 14 400 = 14,4 k
Induktansi: = 2 = 14 400 2(3,14)(1,6 106) = 1,43 103 H = 1,43 mH
b. = 3,6 V dan = 1,6 MHz = 1,6 106 Hz = 2 = 2(3,14)(1,6 106)
(1,43 103) = 1,44 105 = = 3,6 1,44 105 = 2,5 105 A =
25A 4. Suatu rangkaian kapasitif murni memiliki persamaan tegangan =
sin volt. Apabila diketahui frekuensi sudut 100 rad/s, tegangan efektif 200
volt, dan kapsitas kapasitor 20 F. Tentukanlah: a. Persamaan kuat arus sesaat, b.
kuat arus yang melalui rangkaian pada t = 2,5 ms. Penyelesaian: Besaran yang
diketahui: = 100 rad/s = 200 V = 20 = 2 105 = 1 = 1
(100)(2105) = 500 a. pada rangkaian kapasitif murni, arus mendahului
tegangan dengan beda sudut fase radian 2 sehingga persamaan umum kuat
arus dikaitkan dengan persamaan umum tegangan = sin adalah
29. 29. = sin( + 2 ) Dengan = = 2002 500 = 0,42 =
100 rad/s Dengan demikian persamaan kaut arus sesaat adalah =
0,42sin(100 + 2 )A b. untuk = 2,5 ms = 2,5 103 s, maka = 0,42sin
[100(2,5 103) + 2 ] = 0,42sin 0,75 = 0,42 (0,52) = 1,26 A 5.
Rangkaian R-L-C seri dengan R = 90 , XL = 100 , dan XC = 40 .
Rangkaian ini dihubungkan dengan tegangan bolak-balik dengan tegangan
efektif 220 V. Tentukanlah: a. impedansi rangkaian; b. arus efektif yang mengalir
pada rangkaian; c. tegangan efektif antara ujung-ujung induktor. Penyelesaian: a.
impedansi rangkaian = 2 + ( )2 = (90)2 + (100 40)2 =
8100+ 3600 = 108,17 b. arus efektif yang mengalir pada rangkaian =
= 220 108 ,17 = 2,03 c. tegangan efektif antara ujung-ujung induktor
= = (2,03)(100) = 203