Anda di halaman 1dari 10

MEDAN MAGNETIK

1. MEDAN MAGNET DAN GAYA-GAYA MAGNET


Di dalam ilmu yang kita pelajari mengenai listrik, kita menggambarkan interaksi
antara benda-benda bermuatan dengan istilah medan listrik. Ingat bahwa medan listrik
ada disekitar muatan listrik. Selain mengandung medan listrik, daerah dalam ruang
disekitar muatan listrik yang bergerak juga mengandung medan magnet. Medan magnet
juga mengelilingi zat magnet membuat magnetnya menjadi permanen.
Secara historis simbol B telah digunakan untuk mempresentasikan medan magnet dan
inilah notasi yang akan kita gunakandi dalam buku ini. Arah medan magnet B di semua
lokasi adalah arah ke mana jarum kompas akan menunjuk di lokasi tersebut. Seperti
halnya medan listrik, kita dapat mempresentasikan medan magnet dengan
menggambarkan garis-garis medan magnet.
Figur 29.1 menunjukkan bagaimana garis-garis medan magnet dari sebuah batang
magnet dapat ditelusuri dengan bantuan sebuah kompas. Perhatian bahwa garis-garis
medan magnet di luar titik magnet keluar dari kutub utara menuju kutub selatan. Salah
satu cara untuk memperlihatkan pola medan magnet sebuah magnet batang adalah
dengan menggunakan partikel besi yang kecil, seperti ditunjukkan pada Figur 1.
Kita dapat mendefinisakan medan magnet B pada beberapa titik dalam ruang sebagai
suatu gaya magnetik FB yang dihasilkan oleh medan tersebut pada partikel bermuatan
yang bergerak denga kecepatan v, yang kita sebut dengan benda uji. Untuk saat ini, mari
kita asumsikan bahwa tidak ada medan listrik atau medan gravitasi yang mempengaruhi
benda uji. Eksperimen pada partikel bermuatan yang berbeda-beda dan bergerak di dalam
medan magnet memberikan hasil-hasil sebagai berikut.
Besar gaya magnetik FB yang bekerja pada partikel sebanding dengan muatan q dan
sebanding dengan kecepatan partikel v.
Besar dan arah FB bergantung pada kecepatan partikel dan pada besar dan arah medan
magnet B.
Ketika sebuah partikel bermuatan bergerak sejajar dengan vektor medan magnet,
gaya magnet yang bekerja pada partikel adalah nol.

Figur 29.2 (a) Pola medan magnet di sekitar sebuah magnet batang, seperti yang ditunjukkan
oleh partikel-partikel kecil dari besi. (b) Pola medan magnet antara kutub-kutub yang
berlawanan (U-S) dari dua buah magnet batang. (c) Pola medan magnet antara kutub-kutub
yang sama (U-U) dari duah buah magnet batang.

Kita dapat merangkum pengamatan ini dengan menuliskan gaya magnetik dalam
bentuk yang didefinisikan oleh hasil kali silang yang arahnya tegak lurus v dan B. Kita dapat
memandang persamaan ini sebagai definisi operasional dari medan magnet pada berbagai
titik dalam ruang. Artinya, medan magnet didefinisikan dalam hal gaya yang bekerja pada
partikel bermuatan yang sedang bergerak.

= (29.1)

Figur 29.3 arah gaya magnetik FB yang bekerja pada sebuah partikel bermuatan yang
bergerak dengan kecepatan v di dalam pengaruh medan magnet B . (a) Gaya magnetik tegak
lurus terhadap v dan B. (b) Gaya magnetik FB dihasilkan pada arah yang berlawanan pada
kedua partikel bermuatan yang berlawanan tanda yang bergerak pada kecepatan sama di
dalam medan magnet. Garis putus-putus menunjukkan jalur partikel-partikelnya, yang akan
dipelajari di subbab 29.4
Figur 29.4 Dua aturan tangan kanan untuk mengetahui arah gaya magnetik FB = qv x B yang
bekerja pada sebuah partikel bermuatan q yang bergerak dengan kecepatan v di dalam medan
magnet B. (A) Dengan aturan ini, jari-jarinya mengarah ke arah v, di mana B keluar dari
telapak tangan anda sehingga anda dapat melengkungkan jari-jari Anda ke arah B. Arah dari
v x B, dan gaya yang bekerja pada muatan positif adalah arah yang ditunjukkan ibu jari dan
B adalah arah jari-jari Anda. Gaya FB pada muatan positif arahnya keluar dari telapak tangan
Anda, seperti jika Anda menekan partikel dengan tangan Anda.

Besar gaya magnetik pada partikel bermuatan adalah :

= || (29.2)

di mana adalah sudut lancip antara v dan B. Dari rumusan ini, kita memahami bahwa FB
nol ketika v sejajar atau antisejajar dendan B (=0atau 180) dan maksimum ketika v tegak
lurus B (=90).

Terdapat beberapa perbedaan penting antara gaya listrik dan gaya magnetik :

Gaya listrik bekerja sepanjang arah medan listrik, sementara gaya magnetik tegak
lurus medan magnet.
Gaya listrik bekerja pada partikel bermuatan, terlepas dari apakah partikel tersebut
bergerak atau tidak, sementara gaya magnetik bekerja pada partikel bermuatan hanya
ketika partikel tersebut bergerak.
Gaya listrik melakukan usaha saat memindahkan suatu partikel bermuatan, sementara
gaya magnetik yang dikaitkan dengan suatu medan magnet yang tunak tidak
melakukan usaha ketika partikel dipindahkan karena gayanya tegak lurus
perpindahannya.

Contoh 29.1 Sebuah Elektron Bergerak di Dalam Medan Magnet

Sebuah elektron di dalam tabung televisi bergerak ke arah depan kecepatan 8,0 x 106 m/s
sepanjang sumbu x (Figur 29.5). Di sekitar leher tabung terdepat lilitan kawat yang
menghasilkan medan magnet sebesar 0,025 T dan membentuk sudut 60 terhadap sumbu x
serta terletak pada bidang xy.

(A) Hitung gaya magnetik pada elektron menggunakan Persamaan 29.2

Penyelesaian Dengan menggunakan persamaan 29.2, kita memperoleh besar gaya


magnetik :

Figur 29.5 (Contoh 29.1) Gaya Magnetik FB yang bekerja pada elekton memiliki arah
sumbu z negatif ketika v dan B berada si dalam bidang.

=|| sin

= (1,6x10-19C) (8,0x106 m/s) (0,025 T) (sin 60)

= 2,8x10-14 N

Oleh karena v x B memiliki arah sumbu z positif (berdasarkan aturan tangankanan) dan
muatannya negatif, maka FB memiliki arah sumbu z negatif.
INDUKSI MAGNETIK

Untuk melihat bagaimana suatu ggl dapat diinduksikan oleh sebuah medan magnet
yang berubah, bayangkan sebuah loop kawat yang berhuung dengan sebuah ammeter
sensitif, seperti diilustrasikan pada Figur 31.1. Ketika sebuah magnet digerakkan
mendekati loop, jarum galvanometer akan bergerak ke suatu arah, ditunjukkan ke kanan
pada Figur 31.1a. Ketika magnet tersebut didiamkan relatif terhadap loop (Figur 31.1b),
tidak ada pergerakan jarum yang teramati. Ketka magnet digerakkan menjauh dari loop,
jarum akan mengarah ke arah yang berlawanan, seperti dilihatkan pada Figur 31.1c.
Terakhir, jika magnet didiamkan dan loop digerakkan mendekat atau menjauh, jarum
akan bergerak. Dari pengamatan ini, kita simpulkan bahwa loop tersebut mendeteksi
pergerakan magnet relatif terhadapnya dan kita kaitkan deteksi ini dengan perubahan
dalam medan magnet yang berubah.
Hasil-hasil ini merupakan fakta yang luar biasa mengingat bahwa arus muncul
walaupun tidak ada baterai pada rangkaian. Kita sebut arus yang sepert itu sebagai
arus induksi dan dihasilkan oleh ggl induksi.
Figur 31.1 (Ketika sebuah magnet digerakkan melalui sebuah loop kawat yang terhubung
dengan sebuah ammeter sensitif, ammeter bergerak seperti pada gambar, menandakan bahwa
sebuah arus diinduksikan dalam loop. (b) Ketika magnet didiamkan, tidak ada arus yang
terinduksidalam loop, bahkan ketika magnet tersebut berada di dalam loop. (c) ketika magnet
dijauhkan dari loop, ammeter bergerak pada arah yang berlawanan, menandaka bahwa arus
induksinya berlawanan dengan yang diperlihatkan di bagian (a). Mengubah arah gerak
magnet akan mengubah arah arus yang terinduksi akibat gerak tersebut.

Figur 31.2 Eksperimen faraday. Ketika sakelar pada rangkaian primer ditutup, jarum
ammeter padarangkaian sekunder bergerak sesaat. Ggl induksi pada rangkaian sekunder
disebabkan oleh medan magnet yang berubah melalui kumparan sekunder.

Sebagai dari hasil pengamatan ini, Faraday menyimpulkan bahwa sebuah arus listrik dapat
diinduksikan dalam suatu rangkaian (rangkaian sekunder dalam pembahasan kita)
oleh suatu medan magnet yang berubah-ubah. Arus induksi muncul hanya untuk waktu
yang singkat ketika medan magnet yang menembus kumparan sekunder berubah. Ketika
medan magnetnya mencapai nilai yang tetap, arus dalam kumparan sekunder menghilang.
Efeknya, rangkaian sekunder berperilaku seperti ketika sebuah sumber ggl dihubungkan
untuk waktu yang singkat. Biasanya dikatakan bahwa suatu ggl induksi dihasilkan pada
rangkaian sekunder oleh medan magnet yang berubah.
Eksperimen yang ditunjukkan pada Figur 31.1 dan 31.2 memiliki satu persamaan.
Pada masing-masing kasus, suatu ggl diinduksikan pada rangkaian ketika fluks magnetik
yang menembus rangkaian berubah terhadap waktu. Secara umum,

Ggl induksi pada suatu rangkaian sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang
menembus rangkaian.

Pernyataan ini, dikenal sebagai hukum induksi Faraday, dapat ditulis


=
(31.1)

Di mana B = B . dA adalah fluks magnetik yang menembus rangkaian.

Jika rangkaiannya merupakan sebuah kumparan yang terdiri atas N loop dengan luas
yang sama dan jika B adlah fluks magnetik yang menembus satu loop, maka suatu ggl
diinduksikan di setiap loop. Loop-loop tersebut terangkai seri sehingga ggl nya dijumlahkan.
Jadi, ggl induksi total diberikan persamaan


= (31.2)

Tanda negatif dalam persamaan 31.1 dan 31.2 merupakan lambangfisika yang penting,
seperti telah dibahas di subbab 31.3.

Misalkan sebuah loop melingkupi luas A yang terletak pada medan magnet
homogeen B, seperti pada Figur 31.1, jika fluks magnetik yang menembus loop sama
dengan BA cos , maka ggl induksinya dapat dinyatakan sebagai

= ( cos ) (31.3)

Dari persamaan ini, kita lihat bahwa suatu ggl dapat diinduksikan pada rangkaian dengan
beberapa cara :

Besar B dapat diubah terhadap waktu.


Luas daerah yang dilingkupi loop dapat diubah terhadap waktu.
Sudut antara B dan garis normal loop dapat diubah terhadap waktu.
Semua gabungan dari cara-cara di atas juga dapat menimbulkan ggl.

Contoh 31.1 Salah satu cara untuk Menginduksi Ggl pada kumparan

Sebuah kumparan terdiri atas 200 lilitan kawat. Setiap lilitan adalah persegi yang sisinya 18
cm, dan sebuah medan magnetik homogen yang diarahkan tegak lurus bidang kumparan
dinyalakan. Jika medan berubah secara linier dari 0 ke 0,50 T dalam 0,80 s, berapa besar
ggl induksi padakumparan ketika medan sedang berubah ?

Penyelesaian Luas satu lilitan kumparan adalah (0,18 m)2. Fluks magnetik yang menembus
kumparan pada t=0 adalah nol karena B=0 ketika itu. Pada t=0,80 s, fluks magnetik yang
menembus satu lilitan adalah B = BA = (0,50 T) (0,032 4 M2) = 0,0162 T.m2. Jadi, besar
ggl yang diinduksikan dari persamaan 31.2 adalah

(0,0162 . 2 0)
|| = = 200
0,80

2
= 4,1 . = 4,1 =

Anda seharusnya juga dapat menunjukkan bahwa

1 T.m2 /s = 1 V.

Bagaimana jika anda diminta mencari besar arus induksi pada kumparan ketika medannya
sedang berubah ? Dapatkah Anda menjawab pertanyaan ini ?

Jawaban jika ujung kumparn tidak terhubung dengan sebuah rangkaian, maka jawaban
pertanyaan ini adalah mudah-arusnya adalah nol! (Muatan akan bergerak di dalam kawat
kumparan, namun tidak bergerak ke dalam atau keluar dari ujung kumparan). Agar arus
tetap muncul, ujung kumparan harus dihubungkan dengan sebuah rangkaian eksternal. Mari
kita asumsikan bahwa kumparan terhubung dengan sebuah rangkaian dan bahwa hambatan
total kumparan dan rangkaian adalah 2,0 .

Jadi, arus pada kumparan adalah

4,1
= = = 2,0
2,0

Anda mungkin juga menyukai