Latar Belakang
Dalam mekanika klasik, setiap partikel dianggap menempati sebuah titik dalam
ruang fasa. Sistem yang tersusun oleh partikel-partikel tidak identik dan
mematuhi hokum-hukum fisika klasik dapat di dekati dengan statistic klasik
Maxwell-Boltzmann. Sedangkan pada sistem yang tersusun oleh partikel-partikel
identik, hukum-hukum fisika klasik tidak cukup memadai untuk
mempresentasikan keadaan sistemdan hanya dapat di terangkan dengan hukum-
hukum fisika kuantum dan dapat menggunakan pendekatan statistic modern, salah
satunya adalah Statistik Bose-Einstein
Kelahiran Statistik Bose-Einstein, terilhami oleh surat yang ditulis Bose yang
dikirimkan ke Einsteinpada tahun 1924. Pada surat itu, Bose menjelaskan hukum
Planck tanpa mengacu pada fisika klasik. Yang oleh Einstein, mengacu pada
karya Bose memperluas ke teori atom.
BAB II
PEMBAHASAN
XXX
XXX
XXX
XX X
XX X
X XX
X XX
X X X
X XX
XX X
( Nj + gj 1 ) !
Nj! (gj 1 ) !
W = ( Nj + gj 1 ) !
Nj! (gj 1 ) !
Untuk assembli boson, parameter juga berbentuk = 1/kT, sehingga fungsi Bose-Einstein-nya
adalah :
=
exp(+
)1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Statistic Bose-Einstein berlaku nila sejumlah partikel dapat
menempati suatu keadaan tertentu.
2. Partikel pada Bose-Einstein adalah partikel identic, tak dapat
terbedakan. Partikelnya tidak memenuhi prinsip pauli. Spin
partikel berupa bilangan bulat, dan fungsi gelombangnya simetrik
terhadap pertukaran label pertikel.
3. Contoh partikel Bose-Einstein adalah boson; foton, fonon, atom
helium.
4. Aplikasi Statistik Bose-Einstein adalah : radiasi benda hitam,
hukum pergeseran Wien, persamaan Stefan-Boltzman, kapasitas
kalor Kristal, model Einstein, model qDebeye