(JAD 502)
MAKALAH DISTRIBUSI BOLTZMANN, FERMI DIRAC DAN BOSE -
EINSTEIN
DOSEN PENGAMPU :
Dr. SUDARNINGSIH, S.Pd., M.Si.
NIP 197109192001122001
OLEH :
YUSUF ALFIAN NUGRAHA
NIM : 1711014210021
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat atau perilaku
system yang terdiri dari banyak partikel. Generalisasi perilaku partikel merupakan
cirri pokok dari pendekatan statistik. Sampai saat ini pendekatan statistik cukup
memadai untuk merepresentasikan keadaan sistem dan perilaku partikel
penyusunnya. Oleh karena itu perlu disusun cara memahami keadaan suatu
system dan perilaku partikel pada sistem partikel yang memenuhi hukum-hukum
fisika klasik maupun fisika modern.
Di dalam mekanika statistik, fungsi distribusi f(E) bagi sistem identik
merupakan peluang sebuah benda berada pada tingkat energi E. Fungsi ini
merupakan perluasan gagasan peluang diskret untuk kasus yang energinya
kontinu. Sampai sejauh ini, di alam, paling tidak terdapat tiga fungsi distribusi
yang berbeda, yaitu fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann, Bose-Einstein, dan
Fermi-Dirac. Fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann berlaku untuk benda identik
tetapi terbedakan. Contoh bagi distribusi ini adalah distribusi Maxwell untuk
kecepatan molekular. Distribusi Bose-Einstein dan Fermi-Dirac berlaku apabila
benda itu tak terbedakan (akibat efek kuantum) yang masing-masingnya berlaku
untuk spin bulat dan tengahan (dalam satuan ~). Radiasi termal dan panas spesifik
mematuhi distribusi Bose-Einstein, sedangkan elektron di dalam logam dan
semikonduktor serta lubang (hole) mematuhi fungsi distribusi Fermi-Dirac.
Umumnya, di berbagai tulisan maupun buku teks, berbagai bentuk
statistika bagi sistem di atas diuraikan secara rinci dengan berbagai rumusan
matematis yang begitu banyak dan kompleks. Hal yang demikian itu terkadang
membuat sulit untuk dapat memahami “benang merahnya” secara utuh, terutama
bagi pemula. Tujuan dari paparan ini adalah memberikan gambaran sekilas tetapi
menyeluruh (rangkuman) mengenai berbagai statistika bagi sistem partikel, yang
umumnya di berbagai tulisan maupun buku teks tidak terangkum secara
menyeluruh.
Teori yang menyatakan bahwa atom merupakan partikel terkecil yang
tidak dapat dibagi lagi tidaklah benar, karena atom itu sendiri masih terdiri dari
elektron, proton, dan neutron. Adapun bidang Fisika yang menekuni perlakuan
atau distribusi partikel adalah Mekanika Statistik. Cara penalaran yang dipakai
sangat umum yakni dapat dipakai dengan kemudahan yang sama untuk sistem
klasik (terutama molekul dan gas) dan untuk sistem kuantum (terutama foton
dalam rongga dan elektron bebas dalam logam) dan merupakan alat yang sangat
ampuh bagi fisikawan teoritis serta menjadi pedoman dasar bagi fisikawan
bidang lainnya. Salah satu acuan untuk memahami perlakuan partikel adalah
pemahaman mengenai distribusi partikel itu sendiri dalam sistem tertentu yang
dapat ditinjau berdasarkan statistik Maxwel-Bolztmann, statistik BoseEinstein dan
statistik Fermi-Dirac.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Termodinamika
2. Untuk mengetahui perbedaan dari distribusi Maxwell-Boltzmann, Bose-
Einstein, dan Fermi-Dirac beserta kegunaannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Maxwell-Boltzmann
3. Distribusi Fermi-Dirac
fungsi distribusi Fermi Dirac memiliki ciri menarik yang tidak dimiliki
oleh distribusi statistik lainnya, yaitu distribusi Maxwell-Boltzman dan Bose-
Einstein. Pada suhu 0 K, semua fermion terkumpul pada tingkat energi di bawah
energi maksimum yang kemudian disebut dengan energi Fermi dengan kerapatan
yang persis sama. Tiap keadaan energi diisi oleh dua fermion yang memiliki dua
kemungkinan nilai yang berlawanan, yaitu +1/2 dan -1/2. Fermion tidak
terdistribusi di atas energi Fermi yang merupakan energi batas maksimum, artinya
di atas energi batas, keadaan energi kosong. Hal inilah yang menyebabkan fungsi
distribusi Fermi Dirac tiba-tiba diskontinu pada energi batas tersebut.
1
𝑓(𝐸) =
𝑒 −𝛼−𝛽𝐸 + 1
1
𝑓(𝐸) =
(𝐸 − 𝐸𝐹 )⁄
exp [ 𝑘𝑇] + 1
Dari persamaan di atas, jika 𝐸 = 𝐸𝐹 maka 𝑓(𝐸) = 1⁄2 pada berapapun suhu
assembli. 𝐸𝐹 adalah energi Fermi. Dengan demikian dapat didefnisikan bahwa
nergi Fermi sama dengan energi ketika fungsi distribusi memiliki nilai tepat
setengah.
Bama, A.A. 2003. Elaborasi Hubungan Spin dan Statistika. Tesis S2. Yogyakarta:
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Sears, F.W. dan G.L. Sallinger. 1975. Thermodynamics. Kinetic Theory, and
Statistical Thermodynamics. Massachusets : Addison-Wesley.