Distribusi Bose-Einstein
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1.2. Tujuan
Critical Book Report ini bertujuan :
1. Mengulas isi dari sub materi sebuah buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh sub
materi dari buku.
4. Membedakan keunggulan dan kelemahan isi sub materi suatu buku.
1.3. Manfaat
1. Untuk memenuhi tugas critical book report mata kuliah Fisika Statistik.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Fisika Statistik khususnya Distribusi Bose-
Einstein
BAB II
RINGKASAN BUKU
b. Konfigurasi Boson
Mari kita mulai dengan munurunkan statistik untuk boson. Statistik ini dinamakan
statistik Bose-Einstein. Agar dapat menentukan fungsi distribusi Bose-Einstein, kita terlebih
dahulu harus menentukan konfigurasi dengan probabilitas paling besar. Konfigurasi ini
memiliki probabilitas yang jauh lebih besar daripada konfigurasi-konfigurasi lainnya
sehingga ahmpir seluruh waktu sistem boson membentuk konfigurasi tersebut. Sifat rata-rata
assembli dapat dianggap sama dengan sifat pada konfigurasi maksimum tersebut.
Kita tetap membagi tingkat energi sistem-sistem dalam assembli atas M kelompok
sebagai berikut:
Kelompok-1 memiliki jumlah keadaan g1 dan energi rata-rata E1
Kelompok-2 memiliki jumlah keadaan g2 dan energi rata-rata E2
.
.
.
Kelompok-s memiliki jumlah keadaan gs dan energi rata-rata Es
.
.
.
Kelompok-M memiliki jumlah keadaan gM dan energi rata-rata EM
Kita akan menentukan berapa cara penyusunan yang dapat dilakukan jika:
Ada n1 sistem di kelompok-1
Ada n2sistem di kelompok-2
.
.
.
Ada ns sistem di kelompok-s
.
.
.
Ada nM sistem di kelompok-M
Mari kita tinjau kelompok-1 di mana terdapat g1 keadaan dan n1 sistem. Mari kita
analogikan satu keadaan sebagai sebuah kursi dan satu sistem dianalogikan sebagai sebuah
benda yang akan diletakkan di kursi tersebut. Satu kursi dapat saja kosong atau menampung
benda dalam jumlah berapa saja. Untuk menghitung jumlah penyusunan benda, kita dapat
melakukannya sebagai berikut. Lihat Gbr. 2.1.
Gambar 2.1 Penyusunan benda dan kursi analog dengan penyusunan
boson dalam tingkat-tingkat energi. Untuk merepresentasikan sistem
boson, bagian paling bawah harus selalu kursi.
Dari gambar diatas apa pun cara penyusunan yang kita lakukan, yang berada di ujung bawah
selalu kursi karena benda harus disangga oleh kursi (sistem harus menempati tingkat energi).
Oleh karena itu, jika jumlah total kursi adalah g1 maka jumlah total kursi yang dapat
dipertukarkan hanya g1-1 karena salah satu kursi harus tetap di ujung bawah. Bersama dengan
partikel sebanyak n1, maka jumlah total benda yang dapat dipertukarkan dengan tetap
memenuhi sifat boson adalah (g1-1) + n1 = g1 + n1 -1. Akibatnya, jumlah cara penyusunan
yang dapat dilakukan adalah (g1 + n1 -1)!.
Karena sistem boson tidak dapat dibeya, maka pertukaran sesama partikel dan sesama
kursi tidak menghasilkan penyusunan yang berbeda. Jumlah penyusunan sebanyak (g1 + n1 -1)
secara implisit memperhitungkan jumlah pertukaran antar partikel dan antar kursi. Jumlah
pertukaran antar partikel adalah n1! dan jumlah pertukaran antar kursi adalah g1!. Oleh karena
itu, jumlah penyusunan yang berbeda untuk n1 boson di dalam g1 keadaan hanyalah
Akhirnya jumlah total cara penyusunan yang berbeda secara bersamaan n1 sistem di
dalam g1 keadaan n2 sistem di dalam g2,...., nM sistem dalam gM keadaan adalah
c. Fungsi Partisi Boson
Fungsi Partisi Boson diberikan dengan nx = 0,1,2,3...
Fungsi partisi unstuk sistem terbuka untuk Boson adalah :
Q exp N E )
N 0 ms
Q exp N ns s )
N 0 n1, n 2, n 3,... s
Dengan cara yang sama, kita dapat melihat pola yang jelas, untuk ns = ∞ jumlah tingkatan
energi, sehingga fungsi partisinya adalah :
Q 1 e
x 1
s 1
Kedua rumus untuk fungsi partisi Fermion dan Boson,
Q 1 e
x 1
s 1
yang secara umum dikenal dengan distribusi Bose-Einstein untuk assembly boson. Seperti
hasil yang diperoleh pada materisebelumnya 1 / kT .
Ringkasan Buku II
Identitas Buku 2
Judul : Fisika Statistik
Edisi : 1
Pengarang : Rustam E Siregar
Penerbit : Unpad Press
Kota terbit : Bandung
Tahun terbit : 2012
ISBN : 978-602-9238-69-3
Ringkasan Bab 7 Statistik Bose-Einstein
a. Distribusi Bose-Einstein
Fungsi partisi besar sistem partikel adalah
dengan
Karena ni = 0, 1, 2, ............................ untuk boson, maka fungsi partisi besar untuk keadaan
mikro -i adalah
Dengan fungsi partisi besar di atas, potensial kanonik besar pada keadaan mikro ke-i adalah
Berdasarkan rumusan jumlah partikel n(Ei ) i / , maka dari jumlah partikel pada
keadaan mikro ke-i adalah
Persamaan di atas disebut distribusi Bose-Einstein. Persamaan yang sama dikenal
sebagai bilangan okupasi Bose yang merupakan jumlah boson berenergi Ei pada suhu T.
Distribusi itu konvergen hanya jika (Ei-µ)>0 untuk semua keadaan-i. Andaikan E0=0 maka
distribusi itu mempunyai makna jika potensial kimiawi
0.
Dengan demikian maka nilai z=eµ adalah 0<z<1.
Dalam Gambar diperlihatkan kurva bilangan okupasi n sebagai fungsi (E-). Untuk
E> maka exp[(E-)]=1, dan n→; artinya keadaan E> harus selalu dipenuhi.
n(E)
FD
1
BE
0 (E-)
Gambar 2.2 Bilangan okupasi sebagai fungsi (E-) untuk Bose-Einstein (BE) dan
Fermi-Dirac (FD).
b. Radiasi Planck
Dalam fisika benda hitam dikemukakan bahwa atom-atom di dalam dinding benda itu
mampu menyerap radiasi dan mengemisikannya kembali secara sempurna. Penyerapan dan
pengemisian radiasi berlangsung secara kontinu hingga tercapai keadaan setimbang. Dalam
keadaan setimbang, laju penyerapan sama dengan laju pengemisisan. Spektrum emisi itu
diungkapkan dengan intensitas sebagai fungsi panjang gelombang. Ternyata kebergantungan
intensitas terhadap panjang gelombang bergantung pada suhu dinding.
Dalam interaksinya dengan material, radiasi dipandang sebagai partikel yang disebut foton;
momentumnya dirumuskan seperti h/ dan energi hv, di mana dan v masing-masing adalah
panjang gelombang dan frekuensi radiasi tersebut. Radiasi benda hitam dapat diasumsikan
sebagai gas foton. Antar foton tidak ada interaksi, interaksi hanya dengan atom dinding saja.
Masalahnya adalah, jumlah foton tidak konstan, karena foton-foton itu bisa diserap dan
diemisikan oleh atom-atom dalam dinding. Oleh sebab itu syarat dni 0 tidak
terpakai; artinya parametr tidaklah penting, sehingga untuk foton =0 dan distribusi Bose-
Einstein untuk kasus ini menjadi
Selain itu, karena spektrumnya kontinu, maka benda hitam berukuran jauh lebih besar dari
pada panjang gelombang rata-rata radiasi, maka rumusan itu berubah menjadi
di mana
Apa yang telah dilakukan di atas merupakan penurunan persamaan radiasi benda hitam,
yang telah dikemukakan Planck sebelumnya.
Jelas bahwa jumlah partikel boson dalam volume V bergantung pada potensial kimiawi µ
dan suhu T: N=N(µ,T). Dalam kebanyakan eksperimen, N itu tetap, dan analisa dilakukan
dengan menggunakan ensembel kanonik besar. Karena N tetap maka potensial kimiawi harus
bergantung pada suhu: µ=µ(T).
Sekarang, jika T0, µ0 atau z1, q3 (z) ditentukan sebagai berikut.
Nyatakanlah
sehingga
Untuk suhu 0>T>TC potensial kimiawi µ=0. Jika suhu dinaikkan, T>TC, jumlah partikel
tereksitasi tidak bertambah karena µ<0. Pada suhu T<TC jumlah partikel tereksitasi adalah
Suhu Tinggi
Tinjaulah gas boson pada suhu tinggi, z=eµ<<1. Dari persamaan jumlah partikel
dengan x=u2. Tampak bahwa integral di atas adalah integral Gauss, di mana
Akhirnya diperoleh
dengan
Persamaan (7.25) merupakan ekspansi yang dapat dilakukan karena N3 / V 1; artinya,
jarak antar partikel jauh lebih kecil dari pada panjang gelombang termal. Hal itu terpenuhi
pada suhu tinggi atau z=eµ<<1. Ketika T atau 0 apakah z1? Itu tidak terjadi,
karena N konstan. Maka µ harus bergantung suhu, seperti telah dikemukakan dalam
penjelasan bagi persamaan (7.16). Jadi, pada peningkatan suhu T, µ-∞ lebih cepat
daripada 0.
Energi gas ideal boson adalah
merupakan energi gas boson sebagai fungsi suhu dan potensial kimiawi. sedangkan tekanan
gas boson
atau
dengan x=βE. Ekspansi boleh dilakukan karena z e 1. Selanjutnya, dengan
menggunakan integral Gauss diperoleh
Mengingat z<<1 pada suhu tinggi dan N3 / V 1, maka dapat dilakukan pendekatan,
Substitusi ke persamaan akan menghasilkan
Jika jumlah partikel N lebih besar dari pada jumlah maksimum partikel terseksitasi
Neks,maks, maka tidak ada tingkat eksitasi lebih yang bisa ditempati partikel. Hal itu
menyebabkan jumlah partikel tersisa (N-Neks,maks) akan menempati keadaan dasar. Jumlah
partikel tersisa yang menempati keadaan dasar merefleksikan hilangnya potensial kimia, dan
penambahan suatu partikel tidak akan menambah energi sistem. Gas boson di keadaan seperti
itu disebut gas Bose yang berdegenerasi.
Gambar 2.3 (a) Kurva µ sebagai fungsi T, dan (b) jumlah partikel boson di keadaan dasar dan
keadaan tereksitasi sebagai fungsi T.
Energi total partikel boson untuk suhu tinggi T>TC diperoleh dari persamaan (7.29). Energi
total pada T<TC adalah
dengan
Kelemahan:
Pembaca harus lebih teliti dalam memahami isi buku karena ada permasalahan
yang dipaparkan penulis dimana penjelasan dari masalah tersebut terkait pada bab
berikutnya.
Buku ini sudah cukup bagus dalam memaparkan dan mendeskipsikan isi buku,
namun akan lebih bagus jika dalam buku juga dijelaskan penerapan fisika statistik
dalam kehidupan nyata.
Kelemahan:
Pembaca harus lebih teliti dalam memahami isi buku karena pembahasan pada
buku ini terlalu ringkas, hanya terdapat satu contoh soal tiap materi yang dijelaskan.
Pembaca harus lebih teliti dalam memahami isi buku karena pembahasan pada buku ini
terlalu ringkas, hanya terdapat satu contoh soal tiap materi yang dijelaskan.
Buku ini sudah cukup bagus hanya saja kurang dalam memaparkan dan
mendeskipsikan isi buku, namun akan lebih bagus jika dalam buku juga dijelaskan
penerapan fisika statistik dalam kehidupan nyata
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Buku Mekanika Statistika membahas materi secara mendalam, sistematis dan disertai
banyak contoh soal permateri.
Buku Fisika Statistik membahas materi secara mendalam tetapi terlalu ringkas
sehingga menyulitkan pembaca yang belum memahami benar materi fisika statistik. Masih
sedikit diberikan contoh soal permateri.
DAFTAR PUSTAKA