Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PROYEK FISIKA STATISTIK

APLIKASI STATISTIK BOSE EINSTEIN

“Radiasi Benda Hitam”

NAMA KELOMPOK :

FITRATUL ILAHIYAH ( 19033026 )

INSYIRAH ERLENIDA ( 19033029 )

MERRY NOVIA ( 19033040 )

NURHALIZA YULIANA ( 19033052 )

NAMA DOSEN :

RENOL AFRIZON, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

2021
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................................................................
Abstrak.................................................................................................................................
Pendahuluan.........................................................................................................................
Tinjauan Pustaka..................................................................................................................
Metodologi Perancangan......................................................................................................
Hasil dan Pembahasan..........................................................................................................
Simpulan dan Saran..............................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................................
Lampiran Lampiran..............................................................................................................
Abstrak

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik yang biasa diketahui adalah merupakan bagian ilmu matematika yang
telah diterapkan dalam berbagai ilmu, baik sosial maupun non sosial. Dalam fisika,
statistika yang dipakai sangatlah berbeda. Hal ini dikarenakan tinjauan pada benda atau
bahan yang akan digarap dalam fisika statistik berhubungan dengan benda-benda seperti
molekul, atom, nucleon, elektron, foton. Sedangkan dalam statistika yang umum, benda
yang digarap biasanya berupa benda yang nyata terlihat langsung oleh mata manusia,
seperti: buku, kursi, manusia, mobil, dan lain-lain.
Statistik Bose-Einstein diterapkan pada assembli boson, yaitu partikel kuantum
dengan spin yang merupakan kelipatan bilangan bulat dari ћ. Contoh boson adalah foton,
fonon, dan atom helium.
Radiasi benda hitam merupakan Radiasi elektromagnetik yang berada dalam
suatu ruang tertutup bertemperatur tetap dapat dipertimbangkan sebagai suatu sistem
foton-foton dengan berbagai nilai energi. Dan karena foton-foton memiliki momentum
angular integral dalam satuan h/2p maka mereka akan secara alami berkelakuan sebagai
boson dan dapat diasumsikan bahwa suatu gas foton akan memiliki distribusi energi yang
diberikan oleh statistik Bose- Einstein.
Distribusi statistik Bose-Einstein menggambarkan jenis partikel tak terbedakan,
identik dan tidak memenuhi prinsip eksklusi Pauli yang artinya tidak ada larangan
jumlah partikel menempati suatu keadaan energi. Partikel yang memenuhi statistik
Bose-Einstein disebut partikel-partikel boson yang fungsi gelombangnya simetrik
terhadap pertukaran sebarang dua partikel, contohnya adalah semua partikel dengan
spin bulat seperti foton, partikel alpha dan atom helium.

B. Tujuan
1. Menghitung energi pada radiasi benda hitam menggunakan statistik BE
2. Menjelaskan grafik radiasi benda hitam

KAJIAN PUSTAKA
1. Distribusi Bose-Einstein
Metode perhitungan distribusi energi dengan peluang terbesar dalam sebuah
assembly untuk partikel identik seperti halnya boson sama dengan yang telah
dilakukan untuk assembly klasik. Konfigurasi assembly tetap ditandai dengan pita
energi s, mengandung gs keadaan dengan selang energi antara  dan   d ,
mengandung ns sistem. Pembatasan tetap dilakukan pada jumlah sistem yang
ditempatkan ns dalam kaitannya dengan energi total E dan jumlah total sistem N
melalui hubungan :

Sekarang yang akan hitung adalah jumlah susunan yang berbeda dari sistem
apabila disebar dalam tingkatan energi. Oleh karena sistemnya tidak dapat dibedakan
maka pertukaran dua sistem tidak akan menghasilkan susunan yang baru.
Misalkan terdapat gs keadaan dari pita s yang ditunjukkan dengan kotak dalam
gambar. Sejumlah ns sistem dapat disusun atau disebar diatara gs keadaan. Jika
pengisian dimulai dari kiri. Jika pada sisi paling kiri ditempatkan sebuah sistem, maka
pada sisi selanjutnya terdapat  gs  1  keadaan. Banyaknya cara memilih sistem
adalah [  gs  1  - ns ]. Dan banyaknya cara menempatkan s n sistem diantara  gs  1
 keadaan estela keadaan pertama adalah [  gs  1  - ns ]! . Jadi banyaknya cara
menempatkan ns sistem diantara gs keadaan adalah
gs [  gs  1  - ns ]!
sistemnya tak terbedakan, sehingga banyaknya susunan yang berbeda Ws dari
sistem dengan jumlah pita s adalah :

Penyusunan sistem dalam suatu pita tak bergantung pada penyusunan sistem lain
dalam pita yang lain. Tetapi kita dapat menyatukan susunan-susunan tersebut untuk
membentuk assembly, dengan bobot W yang konfiguarasinya merupakan perkalian
jumlah susunan berbeda dari masing-masing sistem. Jadi
Seperti halnya dalam statistik Maxwell-Bolzmann, konfigurasi dengan peluang
terbesar dapat ditentukan dengan mencari nilai ns yang memberikan nilai maksimum
untuk W. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengali tak tentu
Lagrange

Oleh karena pada nilai maksimum persamaan di atas tetap berlaku untuk semua
nilai dns yang kecil, maka nilai yang ada dalam tanda kurung harus sama dengan nol
untuk setiap harga s . Jadi

Kita asumsikan bahwa nilia gs ! dan ns! cukup besar untuk memungkinkan kita
menggunakan pendekatan Striling, sehingga logW dapat ditulis

Dari persamaan di atas diperoleh

Oleh karena gs dan ns jauh lebih besar dari pada satu, maka :
Substitusi persamaan 4 ke dalam persamaan 3 diperoleh

Jadi,

yang secara umum dikenal dengan distribusi Bose-Einstein untuk assembly


boson. dimana   1/ kT
. (http://hmjfisikauinalauddin.files.wordpress.com)
2. Radiasi Benda Hitam
Teori tentang radiasi benda hitam menandai awal lahirnya mekanika kuantum dan
fisika modern. Benda hitam merupakan penyerap sekaligus pemancar kalor terbaik.
Benda hitam dapat dianalogikan sebagai kotak yang berisi gas foton. Jumlah foton
dalam kotak tidak selalu konstan. Ada kalanya foton diserap oleh atom-atom yang
berada di dinding kotak dan sebaliknya atom-atom di dinding kotak dapat
memancarkan foton ke dalam ruang kotak. Karena jumlah foton yang tidak

1
konstan ini maka faktor Bose- Einstein untuk gas foton adalah yang
E / kT
e −1
diperoleh dengan menggunakan α = 0
Foton adalah kuantum gelombang elektromagnetik. Ekstensi foton
direspresentasikan oleh keberadaan gelombang berdiri dalam kotak. Karena
gelombang elektromagnetik memiliki dua kemungkinan arah osilasi (polarisasi) yang
saling bebas, maka kerapatan keadaan foton dalam kotak merupakan dua kali
kerapatan gelombang stasioner, yaitu :

g d= 4
d (7)

Dengan demikian, jumlah foton dengan panjang gelombang antara sampai 𝜆
sampai 𝜆 + 𝑑𝜆 adalah
gd
n d= E/ kT (8)
e −1
Karena energi satu foton adalah 𝐸 = ℎ𝑐/𝜆 maka energi foton yang memiliki
panjang gelombang antara 𝜆 sampai 𝜆 + 𝑑𝜆 adalah
hc 8 πhc d
E d= n () d= 5 E / kT (9)
❑ ❑ e −1
(Mikrajuddin, 120)

3. Hukum Pergeseran Wien

Gambar di atas adalah plot E(λ) sebagai fungsi λ pada berbagai suhu. Tampak
bahwa E(λ) mula-mula naik, kemudian turun setelah mencapai nilai maksimum pada
panjang gelombang λm. λm dapat ditentukan dengan mendiferensialkan E(λ) terhadap
λ dan menyamankan λ dengan λm.
Hukum pergeseran Wein telah dipakai untuk memperkirakan suhu benda
berdasarkan spektrum elektromagnetik yang dipancarkannya. Energy yang
dipancarkan benda diukur pada berbagai panjang gelombang. Kemudian instensitas
tersebut diplot terhadap panjang gelombang sehingga diperoleh panjang gelombang
yang memiliki intensitas terbesar. Panjang gelombang ini selanjutnya diterapkan pada
hukum pergeseran Wein guna memprediksi suhu benda. Para astronom
memperkirakan suhu bintangbintang berdasarkan spectrum energy yang dipancarkan
oleh bintang-bintang tersebut.
(Mikrajuddin, 121-123)

Anda mungkin juga menyukai