Anda di halaman 1dari 23

FISIKA KUANTUM

Modul 01: Pertemuan 1 dan 2

TADRIS FISIKA IAIN KENDARI


LA ODE ASMIN, M.SC.
Daftar Isi
Daftar Isi......................................................................................................... 1
BAGIAN 1 PENGANTAR FISIKA KUANTUM ............................................................ 2
1.1. Pengantar Atom dan Cahaya ......................................................... 2
1.2. Radiasi benda hitam....................................................................... 4
1.3. Hukum Stefan................................................................................. 5
1.4. Hukum Wien .................................................................................. 6
1.5. Hukum Rayleigh Jeans.................................................................... 7
1.6. Hukum Radiasi Planck: ................................................................... 9
1.7. Penentuan hukum radiasi dari hukum Planck: ............................ 11
1.8. Efek Foto Listrik dan Teori Kuantum Cahaya ............................... 12
1.9. Efek Compton............................................................................... 13
1.10. Hiptesis de Broglie ................................................................... 16
1.11. Ketidakpastian Heisenberg ...................................................... 17
1.12. Relasi Ketidakpastian Energi-Waktu ........................................ 18
1.13. Spectrum Atom Hidrogen dan teori Atom Bohr ...................... 19
BAGIAN 1 PENGANTAR FISIKA KUANTUM
1.1. Pengantar Atom dan Cahaya
Sistem adalah kumpulan partikel yang berinteraksi di antara
mereka sendiri melalui gaya internal dan yang mungkin berinteraksi
dengan dunia di luar melalui medan luar. Bagi fisikawan klasik,
partikel adalah titik massa tak terpisahkan yang memiliki berbagai
sifat fisik yang dapat diukur, yaitu Sifat intrinsik dan sifat ekstrinsik.
Sifat intrinsik ini tidak bergantung pada lokasi partikel, tidak
berkembang seiring waktu, dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan
fisiknya (massa diam dan muatan). Sementara itu, sifat kkstrinsik
merupakan sifat yang berkembang seiring waktu sebagai respons
terhadap gaya pada partikel (misalnya, posisi dan momentum).
Besaran yang dapat diukur ini disebut observabel. Keadaan sistem
hanyalah kumpulan keadaan partikel yang menyusunnya.

Menurut fisika klasik, sifat intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah


partikel dapat diketahui hingga presisi tak terbatas. Misalnya, kita
dapat mengukur nilai yang tepat dari posisi dan momentum sebuah
partikel pada saat yang bersamaan. Fisika klasik memprediksi hasil
pengukuran dengan menghitung lintasan (yaitu, nilai posisi dan
momentumnya untuk semua waktu setelah beberapa waktu awal
(sembarang) ) suatu partikel,

* ⃗( ) ⃗( ) +

dengan momentum linier didefinisikan sebagai

⃗( ) ⃗( ) ⃗( )

dengan adalah massa partikel. Kita tahu bahwa,

⃗( ) (⃗ )
dengan ( ⃗ ) adalah energi potensial partikel. Karena itu, lintasan
pada dapat diperoleh dengan hanya mengetahui ( ⃗ ) dan
kondisi awal yaitu nilai ⃗ dan ⃗ pada waktu (waktu awal).

Dalam konsep kuantum, partikel berperilaku sebagai partikel dan


gelombang yang disebut sebagai dualisme gelombang-partikel. Sifat-
sifat partikel kuantum, secara umum, tidak terdefinisi dengan baik
sampai mereka diukur. Tidak seperti keadaan klasik, keadaan
kuantum adalah gabungan dari beberapa kemungkinan hasil
pengukuran sifat fisik. Fisika kuantum hanya dapat memberi
informasi probabilitas untuk memperoleh satu sifat atau lainnya.
Seorang pengamat tidak dapat mengamati sistem mikroskopis tanpa
mengubah beberapa sifatnya yaitu interaksi tidak dapat dihindari.

Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa alam

( ) ( )

dengan J.s adalah konstanta Planck. ( )


adalah ketidakpastian minimum dalam pengukuran posisi dalam
arah pada waktu , ( ) adalah ketidakpastian minimum
dalam mengukur momentum dalam arah pada waktu .

Prinsip ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa jika kita tidak


dapat mengetahui posisi dan momentum sebuah partikel di , kita
tidak dapat menentukan kondisi awal partikel dan karenanya tidak
dapat menghitung lintasannya.

Karena sifat probabilistik mekanika kuantum, hanya informasi


statistik tentang agregat sistem identik yang dapat diperoleh.
Mekanika kuantum tidak dapat memberi tahu kita apa pun tentang
perilaku sistem individu. Selain itu, informasi statistik yang
diberikan oleh teori kuantum terbatas pada hasil pengukuran.
1.2. Radiasi benda hitam
Jika suatu bahan dikenai panas maka partikel pada tingkat atom
dapat menghasilkan gerak yang dikenal sebagai gerak termal. Jika
ada partikel bermuatan di dalam bahan yang memiliki gerak termal
maka akan menghasilkan radiasi elektromagnetik yang dikenal
sebagai radiasi termal. Spektrum radiasi termal yang dipancarkan
oleh benda panas bergantung pada komposisinya. Benda hitam
adalah benda fisik ideal yang menyerap semua radiasi
elektromagnetik yang terjadi, terlepas dari frekuensi. Sebuah benda
hitam dalam kesetimbangan termal memancarkan radiasi
elektromagnetik yang disebut radiasi benda hitam. Ketika sebuah
benda dipanaskan, memancarkan energi elektromagnetik sebagai
akibat dari agitasi termal elektron permukaannya.

Benda hitam sempurna adalah benda yang menyerap semua


radiasi panas yang mengenainya dan memancarkan semua radiasi
ketika dipanaskan dalam proses isothermal tertutup. Radiasi panas
yang dipancarkan benda hitam disebut sebagai radiasi benda hitam.

Pengamatan densitas energi spektral (Radiancy atau Intensity)


radiasi benda hitam pada temperatur berbeda sebagai fungsi
frekuensi,

(1) Pada kesetimbangan, radiasi yang dipancarkan memiliki


distribusi energi kontinu yang terdefinisi dengan baik.
(2) Untuk setiap frekuensi sesuai dengan kerapatan energi
yang tidak bergantung pada komposisi kimia benda
maupun pada bentuk, tetapi hanya suhu benda hitam.
(3) Kurva menunjukkan Maksimum yang diucapkan pada
frekuensi tertentu, yang meningkat dengan suhu, yaitu
puncak spektrum radiasi terjadi pada frekuensi yang
sebanding dengan suhu.
1.3. Hukum Stefan
Integral radiasi spektral ( ) diseluruh frekuensi adalah total
energi yang diemsikan per satuan waktu per satuan luas dari benda
hitam pada temperatur

( ) ∫ ( )

Disebut sebagai intensitas radiasi gelombang elektromagnetik.


Berdasarkan hukum Stefan, intensitas radiasi gelombang
elektromagnetik sebanding dengan pangkat empat temperatur
mutlak

dengan adalah konstanta Stefan-Boltzmann, yaitu diperoleh dari


integrasi energi,

∫ ( )


( )( *

( * ∫

( * ( )

dengan
dengan adalah konstanta Boltzmann, adalah kelajuan cahaya,
dan adalah konstanta Planck. Dengan memasukan nilai-nilai
konstanta tersebut, diperoleh

Dari hukum Stefan, kita dapat menghitung daya radiasi


gelombang elektromagnetik, yang diberikan oleh persamaan

dengan adalah luas permukaan benda hitam.

1.4. Hukum Wien


Hukum ini menyatakan bahwa hasil kali panjang gelombang
maskimum yang berhubungan dengan energi maksimum dan
temperatur mutlak adalah konstan.
.
(1.1)
dengan adalah tetapan pergeseran Wien yang nilainya adalah
m.K.
Energi maksimum yang diradiasikan pada puncak
gelombang berbanding lurus dengan besarnya pangkat lima
temperatur mutlak (T5).

Rapat energi radiasi dituliskan sebagai


1.5. Hukum Rayleigh Jeans
Jika rongga dinding logam dipanaskan hingga suhu ,
dinding -dinding akan memancarkan radiasi elektromagnetik dalam
rentang frekuensi termal. Hukum ini menyatakan bahwa distribusi
energi berbanding lurus dengan temperature mutlak dan berbanding
terbalik dengan pangkat empat panjang gelombang.

Menurut Rayleigh Jeans, gelombang radiasi pada benda hitam dapat


dibandingkan dengan gelombang berdiri di rongga kubus.

( ⃗⃗ ⃗)
( )
Untuk gelombang berdiri,

dengan ,

( ) ( ) ( )

( )

Karena ,

( )

( )

Persamaan ini merupakan persamaan bola dengan radius .


Jumlah total mode frekuensi dalam rentang sampai adalah

( )

( *

dan

Dua polarisasi keadaan vibrasi gelombang elektromagnetik per


mode vibrasi adalah

Dalam bentuk panjang gelombang dituliskan sebagai

Dari teori kinetik gas, setiap gelombang berdiri pada temperatur


mutlak kesetimbangan menyumbang energi . Jadi energi per
satuan volume dalam interval frekuensi hingga spektrum
benda hitam rongga pada suhu absolut hanyalah hasil kali dari
energi rata-rata per gelombang berdiri dikalikan jumlah gelombang
berdiri dalam interval frekuensi, diberikan oleh

( )

Persamaan dikenal sebagai persamaan Rayleigh-Jeans untuk radiasi


benda hitam yang menggambarkan spektrum frekuensi rendah
(panjang gelombang tinggi) emisi termal dari objek, tetapi tidak
secara akurat menyesuaikan data eksperimen untuk emisi frekuensi
tinggi (panjang gelombang pendek).

1.6. Hukum Radiasi Planck:


Hukum ini menyatakan bahwa rapat energi pada radiasi
yang diemisikan oleh benda hitam pada temperature dalam
panjang rentang panjang gelombang sampai diberikan oleh

( )( *

dengan adalah konstanta Planck (6,625 x 10-34 Js-1), c adalah


kecepatan cahaya (3x108 ms-1), adalah konstanta Boltzmann
(1,38x10-23 JK-1), dan adalah temperature mutlak alam Kelvin.
Mari kita tinjau sebuah benda hitam dengan bilangan atom yang
besar berosilasi. Rata-rata energi per kali osilasi adalah

dengan adalah energi total pada semua osialsi dan adalah


jumlah osilasi. Jika jumlah osilasi pada keadaan dasar adalah ,
maka dengan menggunakan hukum distribusi Maxwell, jumlah
osilasi yang menghasilka energi adalah

Energi yang dihasilkan pada osilasi adalah , pada osilasi


adalah , pada osilasi adalah , dan seterusnya. Sehingga,

Dari teori Planck, bahwa dapat diambil sebagai nilai integral dari
dengan . Karena itu, persamaan sebelumnya menjadi

Missal
( )
Dengan menggunakan ekspansi binomial, kita dapatkan

Total energinya adalah

Karena dan dengan menggunakan ekspansi binomial

( )
, maka diperoleh

( )
Substitusi pers. (1.9) dan (1.10), ke pers. (1.8):

( )

Jumlah osilasi per satuan volume dalam rentang panjang

gelombang sampai adalah


( )
( )
( *

Karena , maka persamaan di atas menjadi

( )
( )
( *

Persamaan ini dikenal sebagai bentuk representasi dari hukum


radiasi Planck.
Latihan:
Buktikan bahwa ungkapan dalam bentuk frekuensi dari hukum
Plancks adalah

( )
( )
( *

1.7. Penentuan hukum radiasi dari hukum Planck:


Pada hukum Wien, berlaku jika panjang gelombang,
bernilai kecil atau frekuensi ( ) besar. Karena itu, pada hukum

radiasi Planck berlaku dan , sehingga

( )
( )
( *

Jadi, hukum Planck direduksi menjadi hukum Wien disekitar


panjang gelombang pendek. Selanjutnya, dari hukum Rayleigh –
Jeans, bahwa ini berlaku pada panjang gelombang besar. Karena itu,
pada hukum radiasi Planck berlaku dan ekspansi , kita

peroleh ( ( )*, sehingga

( )
( )
( *

Karena , maka diperoleh

( )

1.8. Efek Foto Listrik dan Teori Kuantum Cahaya


Efek fotolistrik pertama kali diamati oleh H. Hertz pada
tahun 1887. Ketika pelat logam diiradiasi, teramati emesi elektron,
yang disebut sebagai foto-elektron. Elektron yang teremisi ini
menghasilkan arus foto-listrik. Hal ini dapat terjadi jika frekuesi
dengan adalah frekuensi ambang dan bergantung pada
logam dan konfigurasi ataom dipermukaan. Besarnya arus fotolistrik
sebanding dengan intensitas sumber cahaya. Energi fotoelektron
tidak bergantung pada intensitas sumber cahaya.
Einstein mempostulatkan bahwa energi cahaya dibawah oleh
kuanta diskrit yang disebut sebagai foton dengan energi sebesar
dengan adalah konstanta Planck. Jika suatu bahan memeiliki
energi karakteristik (fungsi kerja) adalah energi minimum yang
dibutuhkan untuk mengeluarkan elektron. Ketika permukaan bahan
diiradiasi, elektron dalam bahan akan menyerap energi darai foton
yang datang. Jika energi elektron lebbih besar dari fungsi kerja, maka
elektron akan mengeluarkan energi kinetic yang sama dengan
selisih energi foton dengan fungsi kerja,

dengan frekuensi ambang batas didefinisikan sebagai

Dari persamaan (1.15), Einstein kemudian memprediksi


bahwa energi kinetik dari foto-elektron meningkat secara linear
dengan frekuensi cahaya. Hal ini kemdudian dikuatkan secara
eksperimental oleh Millikan (1915). Meningkatnya intensitas sumber
cahaya maka jumlah foton datang akan meningkat yang
menyebabkan meningkatnya besar arus, tetapi tidak mengubah
energi fotoelektron. Hal ini terjadi karena energi kuanta yang datang
tidak berubah.

1.9. Efek Compton


Hamburan Compton merupakan hamburan sinar yang terdiri
dari dua panjang gelombang. Kedua panjang gelombang ini satu
memiliki panjang gelombang yang sama dengan sinar datang dan
yang lainnya memiliki panjang gelombang yang lebih besar.
Pebedaan panjang gelombang hamburan sinar-X ini dikenal sebagai
pergeseran Compton dan disebut sebagai efek Compton.
Berdasarkan hukum konservasi energi, bahwa total energi sebelum
tumbukan sama dengan total energi setelah tumbukan.

h  m0c 2  h   mc2
Persamaan ini dapat dituliskan kembali menjadi
mc2  h     m0c 2 .
(1.14)
Selanjutnya, dengan menggunakan hukum konservasi momentum
bahwa momentum sebelum tumbukan sama dengan momentum
setelah tumbukan.
h h 
 cos  mv cos
c c
Yang dapat dituliskan sebagai

h    cos   mvc cos .


(1.15)
Pada sumbu-y, momentum foton dan elektron sebelum tumbukan
adalah nol, sedangkan setelah tumbukan masing-masing adalah
h 
sin  dan  mv sin  . Karena itu,
c
h 
0 sin   mv sin 
c
atau
h  sin   mvc sin  .
(1.16)
Kuadratkan persamaan (1.15) dan (1.16) dan jumlahkan maka
diperoleh

 
h 2     cos   h 2 2 cos2   m2v 2c 2 cos2   sin 2  .
2

(1.17)

Dengan menggunakan cos2 a  sin 2 a  1 , maka persamaan ini dapat


disederhanakan menjadi
 
h2  2  2 cos  2  m2v2c2 .
(1.18)
Kuadrat dari pers. (1.14),

 
m2c 4  h 2  2  2 c   2  2h   m0c 2  m02c 4 .
(1.19)
Dari pers. (1.18) dan (1.19), diperoleh

 
m2c 2 c 2   2  2h 2 1  cos   2h   m0c 2  m02c 4
Dari teori variasi massa dengan kecepatan, maka diperoleh

 
m 2 c 2  v 2  m02c 2

Kalikan kedua ruas persamaan di atas dengan c 2 , maka

 
m2c 2 c 2  v 2  m02c 4
(1.20)
Substitusi pers. (1.20) ke pers. (1.19), kita dapatkan

m02c 4  2h 2 1  cos   2h   m0c 2  m02c 4


Mengatur sedemikian rupa persamaan ini dan dituliskan menjadi
1 1
 
h
1  cos 
   m0c 2
c
Kalikan kedua ruas persamaan ini dengan c dan dengan   ,

diperoleh

   
h
1  cos 
m0c
Atau
 
h
1  cos  .
m0c
(1.21)
Dari persamaan ini dapat disimpulkan bahwa  tidak bergantung
pada panjang gelombang sinar foton datang dan sifat hamburan
bahan, akan tetapi hanya bergantung pada sudut hamburan.

1.10. Hiptesis de Broglie


Gelombang dan partikel merupakan mode perambatan
energi. Kita telah mengetahui bahwa alam semesta terdiri dari materi
dan radiasi. Karena materi menyukai materi simetri dan gelombang
harus simetris. Pada keadaan terentu, jika radiasi seperti cahaya
yang merupakan gelombang dapat bertindak seperti partikel, maka
bahan seperti partikel juga dapat bertindak seperti gelombang.
Beradasarkana teori Planck bahwa dengan dan teori

Einstein yaitu , maka panjang gelombang de Broglie dapat


dirumuskan sebagai

Atau

dengan adalah momentum partikel. Bentuk lain dari ungkapan


panjang gelombang de Broglie adalah


1.11. Ketidakpastian Heisenberg

Perkalian antara dan ,

Perkalian antara dan ,

Misal partikel bermassa m, kecepatan .

Dari hipotesis de Broglie:

Bilanga gelombang:

Pelebaran bilangan gelombang ,

( *

( *

Persamaan ini adalah ungkapan hubungan ketidakpastian


Heisenberg untuk partikel yang ergerak disepenjang sumbu-x.
Dari relasi ini, maka: tidak mungkin untuk menentukan posisi dan
momentum partikel dengan presisi yang tinggi.

1.12. Relasi Ketidakpastian Energi-Waktu


Sifat gelombang partikel dapat digambarkan oleh gelombang paket
dengan frekuensi angular . Pelebaran frekeunsi angular dan
interval waktu ,

Persamaan foton Eisntein:

Karena . Maka

( *

Tidak mungkin untuk menentukan energi dan waktu dengan


akuarsi yang tinggi.

Contoh: Nukleus dalam keadaan tereksitasi akan kembali ke


keadaan dasarnya, dan dalam prosesnya memancarkan sinar
gamma. Jika rata-rata waktu hidup adalah 8,7 ps dalam keadaan
energi tereksitasi tertentu 13.2 MeV, tentukan ketidakpastian energi
dari foton sinar gamma yang dipancarkan.

( )

Jadi, ketidakpastian energi

Mikroskop menggunakan foton untuk menemukan elektron dalam


atom dalam jarak 12 pm. Hitunglah ketidakpastian minimum
momentum elektron?

1.13. Spectrum Atom Hidrogen dan teori Atom Bohr


Johan Balmer

( )

Dengan n=3,4,5,… m dan b adalah suatu konstanta.

( *

Dengan R disebut sebagai konstanta Rydberg yang nilainya yaitu


1,0968 x 107 /m.

( *
dengan n>m.
Lyman menenmukan spectrum ultraviolet dengan m=1, n=2,3,4,5…
Paschen juga menemukan spectrum dari deret inframerah dengan
m=3, n=4,5,6,….
Postulat Bohr:
1. Elektron adalah partikel yng mengedari inti hanya pada
orbit-orbit tertentu.
Momentum sudut elektron merupakan keliptan blat dari

2. Emisi radiasi dapat terjadi jika elektron bertransisi dari


satu orbit ke orbit lainnya.

Gaya tarikan inti:


(4)
C. adalah permitivitas ruang hampa.
Nm2/C2.
Jika adalah kecepatan elektron, dan me adalah massa elektron,
maka gaya sentrifugalnya adalah

Karena stasioner, dari (4) dan (5),

Kecepatan elektron: √

Energi Kinetik elektron: .

Kecepatan elektron: √ (6)

Energi Kinetik elektron: . (7)

Energi potensial elektron: (8)


Energi total pada orbit pada radius r adalah
Dari Postulat pertama:
(9)

Dengan n=1,2,3,… .
Dari (6) dan (9),

Jari-jari orbit stasioner adalah

Karena , maka

Dengan adalah jari-jari Bohr.


Masukan persamaan ini pada energi total orbit, maka

Persamaan ini disebut energi stasioner pada orbit ke-n.


Untuk n=1 : E1=-13,6 eV, dengan 1 eV = 1,6 x 10-19 J.
Beda energi antara orbital ke-n dan ke-m dengan n>m adalah

( *

Sehingga,
( *
Dengan R adalah konstanta Rydberg:

Momentum maka .

( )

Tugas:

Buat tutorial soal terkait materi pada modul 01 ini

Anda mungkin juga menyukai