SMA XII/1
MIPA
DINDA AULIA MARDANI
PETA KONSEP
INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK
menjelaskan
1. FLUKS MAGNETIK
𝝓 = 𝑩𝐴
Figure 2. medan magnetik tegak lurus terhadap luasan yang dibatasi oleh rangkaian sederhana yang terbuat dari satu
lilitan kawat.
Jika medan magnetik tidak tegak lurus dengan permukaan atau N gaya
normal dan B induksi magnet memebntuk sudut tertentu, maka menggunakan
persamaan berikut:
𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃
Ket:
𝝓 = 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘(𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟)
𝑊𝑏
𝑩 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑇)𝑎𝑡𝑎𝑢( )
𝑚2
𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )
Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya= 20 𝑐𝑚.
Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 300 𝑤𝑏/𝑚2 yang arahnya Tegak
lurus bidang
Diketahui:
A= (20 𝑐𝑚)2 = 400𝑐𝑚2 = 0,04𝑚2
B=200 𝑤𝑏/𝑚2
Maka: Jika garis-garis medan magnetik tegak lurus bidang berarti garis-garis
2. GGL Induksi
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam
kumparan yang mecakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana
layaknya fluks garis gaya itu divariasi.
𝑑𝜙 ∆𝜙
𝜀 = −𝑁 atau 𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡 ∆𝑡
𝑑𝜙
Persamaan digunakan jika perubahan fluks magnetik berlangsung
𝑑𝑡
dalam waktu singkat atau dt mendekati nol.
∆𝐵
𝜀 = −𝑁𝐴 ⟶ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐵 ⊥ 𝐴
∆𝑡
Besarnya GGL induksi yang disebabkan karena perubahan induksi magnet ini
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan transformator.
2) GGL Induksi oleh Perubahan Luas Bidang Kumparan
Figure 5. kawat yang panjangnya l bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan v
𝑑𝜙 NBdA
𝜀 = −𝑁 =−
𝑑𝑡 dt
Karena N=1, maka:
𝐵𝑙𝑑𝑙 𝑑𝑙
𝜀=− , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝜀 = 𝐵𝑙𝑣
Ket:
𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 (𝑚)
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
𝐵 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑇)
𝑚
𝑣 = 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛( )
𝑠
Untuk menetukan arah arus pada gambar 7 yaitu dengan menggunakan kaidah
tangan kanan.
Arah ibu jari sesuai dengan arah gerakan v, arah keempat jari yang dirapatkan
searah dengan medan magnetik B, maka arah telapak tangan mendorong ke atas
adalah arah arus induksi I. berdasarkan kaidah tersebut maka arah arus pada
gambar 7 yaitu dari Q ke P.
Figure 7 perubahan sudut kumparan dengan medan magnet menhasilkan ggl induksi
Hal ini dapat terjadi jika kumparan diputar dalam medan magnet, sehingga
besar GGL induksinya adalah:
∆ cos 𝜃
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴
∆𝑡
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
Ket :
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑔𝑔𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝑉)
𝑊𝑏
𝐵 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 ( 𝑚2 )
Akan tetapi, jika kumparan sejajar dengan medan magnet, maka GGL induksi
akan bernilai (sin 𝜔𝑡 = 0). Cara seperti inilah yang diaplikasikan pada generator.
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
𝑟𝑎𝑑
= (3000)(5𝑥 10−3 )(3𝑥 10−2 𝑚2 )500
𝑠
= 225 𝑣𝑜𝑙𝑡
a. Hukum Faraday
Figure 8. Percobaan Faraday
Figure 9. a)magnet diam terhdap kumparan, b) magnet mendekati kumparan, c)magnet menjauihi kumparan
"Besarnya GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung kumparan berbanding lurus
dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan
tersebut".
𝑑𝜙 ∆𝜙
𝜀 = −𝑁 atau 𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡 ∆𝑡
Ket:
𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝜀 = 𝑔𝑔𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
∆𝜙 = 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑠)
𝑑𝜙 𝑊𝑏
= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 ( )
𝑑𝑡 𝑠
Tanda negatif (-) pada persamaan diatas menandakan bahwa arah arus
induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik
induksi yang berlawanan dengan perubahan medan (hukum lenz).
Berdasarkan hukum ohm maka besarnya arus induksi dinyatakan sebagai berikut.
𝜀
𝑖=
𝑅
Ket:
𝑖 = 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝐴)
𝑅 = ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑜ℎ𝑚)
b. Hukum Lenz
Berdasarkan hukum Faraday, sudah diketahui bahwa perubahan fluks
magnetik akan menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan.
Apabila kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang
memiliki hambatan tertentu akan mengalir arus yang disebut arus induksi dan
beda potensial yang terjadi disebut GGL induksi. Faraday pada saat itu baru
dapat menghitung besarnya GGL induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan
ke mana arah induksi yang timbul pada rangkaian/kumparan. Arah arus induksi
yang terjadi baru dapat dijelaskan oleh Friedrich Lenz pada tahun 1834 yang
lebih dikenal dengan hukum Lenz. Bunyi hukum Lenz adalah sebagai berikut:
“Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang
dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang
menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan
fluks magnetik totalnya konstan)”.
Figure 10 arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.
Perhatikan gambar 10 di atas! Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak
ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet
digerakkan mendekati kumparan, maka timbul oerubahan fluks magnetik. Dengan
demikian pada kumparan kaan timbul fluks magnetik yang menetang pertambahan
fluks magntekik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi
harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks total yang
dilingkupi kumparan selalu konstan. Begitu juga pada saat magnet digerakkan
menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam
kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang
pengurangan fluks magnet, sehingga fluks totalnya kosntan. Arah arus induksi
dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari menyatakan
arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus.
Figure 11 arah arus induksi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan
Perhatikan rangkaian di atas. Pada saat menutup dan membuka sakelar dengan
cepat, terjadi laju perubahan kuat arus listrik pada kumparan. Artinya, pada
kumparan terjadi perubahan fluks medan magnet yang ditimbulkan oleh laju
perubahan kuat arus tersebut. Akibatnya pada ujung-ujung kumparan timbul GGL
induksi diri dan tampak lampu menyala sekejap. Besarnya GGL induksi diri
dipengaruhi oleh besarnya laju perubahan kuat arus dan induktansi kumparan
tersebut. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut.
∆𝑖
𝜀 = −𝐿
∆𝑡
Ket:
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
∆𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 (𝐴)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)
Jika perubahan arus terjadi dalam waktu yang sangat singkat, diperoleh
persamaan:
∆𝑖
𝜀 = −𝐿 𝑙𝑖𝑚∆𝑡→0
∆𝑡
𝑑𝑖
𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡
Ket:
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑠𝑜𝑙𝑒𝑛𝑜𝑖𝑑𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑜𝑟𝑜𝑖𝑑𝑎 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
10−7 𝑊𝑏
𝜇0 = 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑣𝑎𝑘𝑢𝑚 (4𝜋 𝑥 𝐴𝑚
)
Induktor
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿menyimpan
𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)energi dalam bentuk medan magnet (energi magnet). Sebuah
konduktor dengan induksi diri L dan dialiri arus listrik i, akan menyimpan energi
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
sebesar
∆𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 (𝐴)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠) 1 2
𝑊= 𝐿𝑖
2
Ket:
𝑊 = 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (𝐽)
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 (𝐻)
𝑖 = 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝐴)
Suatu kumparan mempunyai 600 lilitan dan induktansi diri 80mH, mengalami
perubahan arus listrik dari 9A menjadi 3 A dalam waktu 2 sekon. Tentukan beda
potensial antara ujung-ujung kumparan yang diakibatkannya.
Jawab: diketahui :
L= 80 mH= 0,08 H ; Δ𝑖 = −6 𝐴; Δ𝑡 = 2𝑠
Ditanya= 𝜀 beda potensial
Δ𝑖 −6𝐴
𝜀 = −𝐿 = −0,08𝐻 𝑥 = 0,24𝑣𝑜𝑙𝑡
Δ𝑡 2𝑠
C. Penerapan Induksi Elektromagnetik
1. Generator
Generator adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik. Perhatikan bahwa fungsi generator adalah kebalikan dari fungsi
motor listrik. Prinsip kerja generator adalah kebalikan dari fungsi motor listrik.
Prinsip kerja generator adalah menghasilkan arus listrik induksi dengan cara
memutar kumparan di antara kutub utara dan kutub selatan sebuah magnetik. Jadi
generator bekerja berdasarkan hukum faraday. Terdapat dua jenis generator
yaitu generator arus bolak-balik atau generator AC dan generator arus searah
atau generator DC.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 13 di atas. Lup diputar searah jarum jam
di dalam medan magnet homogen B. GGL hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya yang
bekerja pada bagian ab dan cd. Walaupun potongan bc dan da ikut bergerak tetapi
gaya yang bekerja pada elektron-elektron di bagian ini mengarah ke pinggir kawat
bukan di sepanjang kawat.
Bila sudut antara medan magnet B dan arah normal n (arah normal adalah arah yang
tegak lurus bidang loop) adalah teta, maka fluks yang menembus bidang abcd
adalah
𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃 Dengan A= luas bidang abcd
𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃 = 𝐵𝐴 cos 𝜔𝑡
Bila kumparan/loop teridiri dari N lilitan, maka menurut hukum faraday ggl induksi
yang dihasilkan adalah:
𝑑𝜙
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
𝑑
𝜀 = −𝑁 (𝐵𝐴 cos 𝜃)
𝑑𝑡
𝑑
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴 (cos 𝜃𝜔𝑡)
𝑑𝑡
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴(−𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡. 𝜔)
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴𝜔 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡
𝜀 = 𝜀𝑚 sin 𝜔𝑡
Dengan
𝜀𝑚 = NBA 𝜔
a. Generator AC
Gambar 15 memperlihatkan sebuah generator arus bolak-balik sederhana yang
hanya terdiri atas sebuah lilitan kawat yang dililitkan pada inti besi. Kumparan dan
inti besi tersebut dinamakan armatur. Pada generator AC ini terdapat dua buah
cincin luncur yang masing-masing dihubungkan dengan setiap ujung armatur.
Polaritas dari kedua cincin tersebut selalu bergantian setiap kali armatur berputar
setengah putaran. 2 buah sikat karbon yang dihubungkan dengan rangkaian luar
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dan menjaga kontak agar cincin luncur
dengan rangkaian luar. Bentuk fungsi GGL induksi terhadap waktu dan generator
AC juga sama seperti pada gambar 15.
b. Generator DC
Gambar 16 memperlihatkan sebuah generator arus searah atau generator DC
sederhana yang terdiri atas sebuah kumparan dengan hanya 1 lilitan. Generator DC
hanya memiliki sebuah cincin luncur yang terbelah di tengahnya sehingga disebut
cincin belah atau komutator. Polaritas kedua belahan cincin tersebut selalu
bergantian setiap armatur berputar setengah putaran, tetapi arus listrik induksi
yang mengalir melalui rangkaian luar hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari
belahan cincin positif melalui lampu menuju belahan cincin negatif. Oleh karena
itu, arus listriknya dinamakan arus searah atau arus DC.
Figure 16. generator arus searah
Pada saat armatur berputar sesuai dengan arah putaran jarum jam, sikat karbon
C menghantarkan arus listrik dari armatur menuju ke rangkaian luar, sementara
sikat karbon D menghantarkan arus listrik dari rangkaian luar menuju ke
armatur. Bagai akibatnya terjadi arus listrik induksi dari arah C menuju D. Jadi
ketika itu belahan cincin luncur A berpolaritas positif dan belahan cincin luncur B
berpolaritas negatif.
Pada saat kedudukan bidang armature tegak lurus terhadap medan magnetik,
tidak ada arus induksi yang dihasilkan. Jika kecepatan putar armatur sangat
tinggi, kejadian ini akan berlangsung sangat cepat sehingga lampu seolah-olah
terus menyala.
Arus listrik induksi yang dihasilkan oleh suatu generator listrik dapat diperbesar
dengan cara menambah jumlah lilitan pada kumparan, menggunakan magnetik yang
lebih kuat, melilitkan kumparan pada inti besi lunak, memperbesar kecepatan putar
kumparan, dan memperluas bidang lilitan kumparan nya.
Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas 1500
lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila kumparan diputar
pada kecepatan sudut sebesar 800rad/s, tentukan berapa volt GGL maksimum
yang dihasilkan oleh generator tersebut?
Maka
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
(1500)( 2 𝑥 10−3 )(4𝑥 10−2 )(800) = 96 𝑣𝑜𝑙𝑡
2. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan
listrik arus bolak-balik AC. Misalkan tegangan suply PLN di rumah kita adalah 220
V. Jika kita ingin menggunakan suatu peralatan listrik yang bertegangan 110 V, kita
harus menurunkan tegangan 220 V tersebut menjadi 110 V. Transformator tidak
dapat mengubah besarnya tegangan listrik arus searah DC.
Transformator terdiri atas kumparan primer, kumparan sekunder serta inti besi
lunak. Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan tegangan
sumber sedangkan kumparan sekunder adalah kumparan yang dihubungkan dengan
beban perhatikan gambar 18 berikut.
Untuk tranformator ideal (daya lilitan primer sama dengan daya lilitan sekunder),
maka perbandingan kuat arusnya yaitu.
𝑃𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 𝑃𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑉𝑝 𝐼𝑝 = 𝑉𝑠 𝐼𝑠
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑝
= =
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠
Dengan:
𝑉𝑝 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟(𝑣𝑜𝑙𝑡)
𝑃𝑠
𝜂= 𝑥 100%
𝑃𝑝
Dengan:
𝑃𝑝 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟(𝑤𝑎𝑡𝑡)
a. Transformator Step-Up
Trasformator step-up erfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Bagan
sederhana sebuah transformator step-up ditunjukkan pada gambar 19 berikut.
Pada transformator step-up jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah
lilitan primer (Ns>Np).
b. Tranformator Step-down
Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.
Sederhana sebuah transformator step-down ditunjukkan gambar 20. Pada
transformator step-down jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder (Np>Ns).
Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 180 watt, maka
efisiensinya yaitu
Diketahui : 𝑉𝑝 = 110 𝑣𝑜𝑙𝑡 ; 𝐼𝑝 = 2𝐴 ; 𝑃𝑠 = 170 𝑤𝑎𝑡𝑡
Di tanya efisiensi 𝜂
Maka 𝑃𝑝 = 𝐼𝑝 𝑥 𝑉𝑝 = 2 𝑥 110 = 220 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑠 180𝑤𝑎𝑡𝑡
𝜂= = 𝑥 100% = 81,81%
𝑃𝑝 220 𝑤𝑎𝑡𝑡
SOAL KUIS 1
Petunjuk Pengerjaan!
SELAMAT MENGERJAKAN!
20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang
20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang
20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang
4. Sebuah kumparan yang mempunyai luas bidang kumparan 10 𝑐𝑚2 terdiri atas
1000 lilitan. Jika pada kumparan tersebut rejadi perubahan induksi magnetik
sebesar 5𝑊𝑏/𝑚2 per sekonnya, tentukan besarnya ggl induksi yang timbul pada
5. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 200 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
2000 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 5 𝑥 10−3 𝑇. Apabila kumparan
diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan berapa volt GGL
maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
6. Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan. Kumparan tersebut digerakkan di
dalam medan magnetik sehingga dalam waktu 0,02 s terjadi perubahan fluks
magnet 3,1 𝑥 10−4 𝑊𝑏. Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam kumparan?
7. Perhatikan gambarr berikut.
Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitung GGL induksi dalam rangkaian!
8. Perhatikan gamabr berikut.
Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitunglah Arus dalam rangkaian dan
bagaimana arahnya!
9. Perhatikan gamabr berikut.
Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
batang dengan kecepatan konstan!
10. Perhatikan gamabr berikut.
Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitung daya yang dibuang dalam hambatan!
11. Suatu kumparan mempunyai 700 lilitan dan induktansi diri 70mH, mengalami
perubahan arus listrik dari 10A menjadi 3 A dalam waktu 1 sekon. Tentukan
beda potensial antara ujung-ujung kumparan yang diakibatkannya.
12. Perhatikan gambar berikut!
SOAL KUIS 2
Petunjuk Pengerjaan!
Selamat Mengerjakan!
1. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan
tegangan pada kumparan sekunder!
2. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!
3. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 165 watt, maka
efisiensinya yaitu
4. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
5. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
6. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
4000 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
7. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 110 volt. Jika pada saat diukur
kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan tegangan pada
kumparan sekunder!
8. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 2A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!
9. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 170 watt, maka
efisiensinya yaitu
10. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=30 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
11. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 25MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
400kV!
12. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
13. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2500
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 110 volt. Jika pada saat diukur
kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan tegangan pada
kumparan sekunder!
14. Sebuah trafo memiliki efisiensi 80%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 2A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!
15. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 170 watt, maka
efisiensinya yaitu
16. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=35 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
17. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 40MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
18. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 600rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
19. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 650rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
20. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 700rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?