Anda di halaman 1dari 29

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

SMA XII/1
MIPA
DINDA AULIA MARDANI
PETA KONSEP
INDUKSI
ELEKTROMAGNETIK

menjelaskan

Fluks GGL Penerapan


Magnetik Induksi pada
Dianalisis berdasarkan

Hukum Generator Transformator


Hukum Lenz
Faraday Terdiri dari

Step Up Step Down


A. FLUKS MAGNETIK DAN GGL INDUKSI

1. FLUKS MAGNETIK

Figure 1. Ilmuwan fisika yang menyelidiki peristiwa induksi elektromagnetik

Peristiwa Induksi elektromagnetik diselidiki pada tahun 1831 oleh Michael


Faraday dan Joseph Henry. Induksi Elektromagnetik menjelaskan tentang suatu
tegangan yang dapat diinduksikan ke dalam koil ketika garis gaya magnet
memotong lilitan dan polaritas tegangan yang diinduksikan bergantung pada arah
garis gaya magnet yang memotong lilitan. Induksi elektromagnetik didefinisikan
sebagai peristiwa timbulnya beda potensial pada ujung-ujung kumparan pada saat
terjadi perubahan medan magnet yang dilingkupi kumparan. Beda potensial yang
terjadi pada ujung-ujung kumparan disebut GGL induksi (Gaya Gerak Listrik
Induksi).

Konsep fluks magnetik sangat berperan dalam induksi elektromagnetik.


Fluks magnetik yaitu banyaknya jumlah garis medan magnet yang menembus
permukaan bidang secara tegak lurus, dan dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut.

Jika medan magnetik tegak lurus dengan permukaan:

𝝓 = 𝑩𝐴
Figure 2. medan magnetik tegak lurus terhadap luasan yang dibatasi oleh rangkaian sederhana yang terbuat dari satu
lilitan kawat.

Jika medan magnetik tidak tegak lurus dengan permukaan atau N gaya
normal dan B induksi magnet memebntuk sudut tertentu, maka menggunakan
persamaan berikut:

𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃
Ket:

𝝓 = 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘(𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟)
𝑊𝑏
𝑩 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑇)𝑎𝑡𝑎𝑢( )
𝑚2
𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 (𝑚2 )

Figure 3. medan magnetik tidak tegak lurus terhadap luasan

CONTOH SOAL 1. FLUKS MAGNETIK

Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya= 20 𝑐𝑚.

Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 300 𝑤𝑏/𝑚2 yang arahnya Tegak

lurus bidang

Diketahui:
A= (20 𝑐𝑚)2 = 400𝑐𝑚2 = 0,04𝑚2

B=200 𝑤𝑏/𝑚2

Maka: Jika garis-garis medan magnetik tegak lurus bidang berarti garis-garis

tersebut berimpit dengan garis normal, 𝜃 = 0°


𝑤𝑏
𝜙 = 𝐵𝐴 cos 0 = (300 ) (0,04𝑚2 )(1) = 12 𝑤𝑒𝑏𝑒𝑟
𝑚2

2. GGL Induksi

Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam
kumparan yang mecakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana
layaknya fluks garis gaya itu divariasi.

BAGAIMANA TIMBULNYA GGL INDUKSI?

GGL INDUKSI TERJADI KARENA PERUBAHAN FLUKS MAGNETIK,


persamaan matematisnya yaitu:

𝑑𝜙 ∆𝜙
𝜀 = −𝑁 atau 𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡 ∆𝑡
𝑑𝜙
Persamaan digunakan jika perubahan fluks magnetik berlangsung
𝑑𝑡
dalam waktu singkat atau dt mendekati nol.

BAGAIMANA TIMBULNYA FLUKS MAGNETIK?

FLUKS MAGNETIK TERJADI KARENA:

• PERUBAHAN INDUKSI MAGNETIK


• PERUBAHAN LUAS PENAMPANG BIDANG
• PERUBAHAN SUDUT ANTARA INDUKSI MAGNET DENGAN
NORMAL BIDANG KUMPARAN
Sebelumnya sudah dipelajari tentang fluks magnetik. 𝝓 = 𝑩𝑨 𝐜𝐨𝐬 𝜽 , maka
berdasarkan hukum faraday timbulnya GGL induksi disebabkan oleh hal-hal
berikut ini.

1) GGL Induksi oleh Perubahan Induksi Magnetik

Figure 4. Perubahan induksi magnetik dapat menghasilkan GGL induksi

Perhatikan gambar 6 di atas. 2 buah kumparan kawat yang saling berdekatan


pada kumparan pertama dirangkai dengan sebuah baterai dan saklar, sedangkan
kumparan kedua dirangkai dengan galvanometer. Saklar ditutup terlihat bahwa
jarum pada galvanometer bergerak, demikian juga pada saat saklar dibuka. Dengan
membuka dan menutup saklar menyebabkan arus listrik yang mengalir pada
kumparan 1 berubah. Karena arus listrik melalui kumparan 1, maka akan
menimbulkan perubahan medan magnet disekitar kumparan. Perubahan medan
magnet inipun terjadi pada kumparan 2, sehingga pada kumparan timbul GGL
induksi.
𝑑𝜙
Berdasarkan perubahan induksi magnet, besar GGL induksi 𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡 dapat
dituliskan menjadi:

∆𝐵
𝜀 = −𝑁𝐴 ⟶ 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐵 ⊥ 𝐴
∆𝑡

Jika wantunya singkat, maka menjadi:


∆𝐵
𝜀 = −𝑁𝐴 𝑙𝑖𝑚∆𝑡→0
∆𝑡
𝑑𝐵
𝜀 = −𝑁𝐴
𝑑𝑡

Besarnya GGL induksi yang disebabkan karena perubahan induksi magnet ini
digunakan sebagai dasar dalam pembuatan transformator.
2) GGL Induksi oleh Perubahan Luas Bidang Kumparan

Figure 5. kawat yang panjangnya l bergerak dalam medan magnet dengan kecepatan v

Perhatikan gambar 7 di atas. Di misalkan kawat PQ bergerak bebas di atas kawat


U. Ketika kawat PQ bergerak, maka akan terjadi perubahan luas bidang yang
dilingkupi kawat U dan kawat PQ. Hal ini menyebabkan terjadinya GGL induksi. GGL
induksi yang ditimbulkan dapat dinyatakan sebagai berikut.

𝑑𝜙 NBdA
𝜀 = −𝑁 =−
𝑑𝑡 dt
Karena N=1, maka:
𝐵𝑙𝑑𝑙 𝑑𝑙
𝜀=− , 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Berdasarkan persamaan diatas, arti sebuah penghantar yang panjangnya (l)


bergerak memotong induksi magnet (B) secara tegak lurus dengan kelajuan (v),
akan menghasilkan GGL induksi pada ujung-ujungnya sebesar:

𝜀 = 𝐵𝑙𝑣
Ket:
𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 (𝑚)
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
𝐵 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑇)
𝑚
𝑣 = 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑗𝑢𝑎𝑛( )
𝑠
Untuk menetukan arah arus pada gambar 7 yaitu dengan menggunakan kaidah
tangan kanan.

Figure 6 kaidah tangan kanan

Arah ibu jari sesuai dengan arah gerakan v, arah keempat jari yang dirapatkan
searah dengan medan magnetik B, maka arah telapak tangan mendorong ke atas
adalah arah arus induksi I. berdasarkan kaidah tersebut maka arah arus pada
gambar 7 yaitu dari Q ke P.

3) GGL Induksi oleh Perubahan Sudut antara Induksi Magnet dengan


Normal Bidang Kumparan

Figure 7 perubahan sudut kumparan dengan medan magnet menhasilkan ggl induksi

Hal ini dapat terjadi jika kumparan diputar dalam medan magnet, sehingga
besar GGL induksinya adalah:

∆ cos 𝜃
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴
∆𝑡

Jika kecepatan sudut putaran bidang kumparan adalah 𝜔, berarti 𝜃 = 𝜔𝑡


sehingga diperoleh:
𝑑(cos 𝜃𝜔𝑡)
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴 atau 𝜀 = 𝑁𝐵𝐴 cos 𝜃 𝜔𝑠𝑖𝑛 cos 𝜃 𝜔𝑡
𝑑𝑡
Ketika bidang kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnet, maka GGL
induksi akan bernilai maksimum (𝑠𝑖𝑛𝜔𝑡 = 1). Oleh sebab itu, secara
matematis 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 dinyatakan sebagai berikut.

𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
Ket :
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑔𝑔𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 (𝑉)
𝑊𝑏
𝐵 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 ( 𝑚2 )

𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑢𝑚𝑝𝑎𝑟𝑎𝑛 (𝑚2 )


𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝑟𝑎𝑑
𝜔 = 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ( 𝑠
)

Akan tetapi, jika kumparan sejajar dengan medan magnet, maka GGL induksi
akan bernilai (sin 𝜔𝑡 = 0). Cara seperti inilah yang diaplikasikan pada generator.

Contoh soal 2. GGL induksi


Sebuah luas bidang kumparan 300 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas 3000 lilitan, berada
dalam medan magnetik tetap 5 𝑥 10−3 𝑇. Apabila kumparan diputar pada
kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan berapa volt GGL maksimum yang
dihasilkan oleh generator tersebut?
𝑟𝑎𝑑
Diketahui : B= 5 𝑥 10−3 𝑇; A= 300 𝑐𝑚2 = 3𝑥 10−2 𝑚2; N= 2000 lilitan; 𝜔 = 500 𝑠
Ditanya: 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠
Maka

𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
𝑟𝑎𝑑
= (3000)(5𝑥 10−3 )(3𝑥 10−2 𝑚2 )500
𝑠
= 225 𝑣𝑜𝑙𝑡

a. Hukum Faraday
Figure 8. Percobaan Faraday

Gambar 4 menunjukkan percobaan oleh Faraday. Ujung-ujung sebuah


kumparan dihubungkan dengan galvanometer dan sebuah magnet digerakkan keluar
masuk kumparan tersebut. Ketika magnet bergerak keluar masuk jarum
galvanometer juga bergerak. Hal ini menunjukkan bahwa selama magnet bergerak,
timbul arus listrik induksi dalam rangkaian. Arus listrik induksi dapat juga
ditimbulkan dengan menggerakkan kumparan di sekitar magnet yang tetap atau
kumparan yang berputar di dalam magnet yang tetap

Figure 9. a)magnet diam terhdap kumparan, b) magnet mendekati kumparan, c)magnet menjauihi kumparan

Gambar 5 bagian a menunjukkan sebuah magnet batang yang diam berada


dekat kumparan. Ternyata di dalam kumparan tidak terjadi perubahan fluks
magnetik sehingga jarum galvanometer tidak menyimpang. hal ini ini berarti tidak
ada arus yang mengalir. Gambar 5 bagian b menunjukkan sebuah magnet batang
yang yang digerakkan mendekati kumparan, maka jarum galvanometer akan
menyimpang ke kanan. Sedangkan gambar 5 bagian C yaitu magnet batang yang
digerakkan menjauhi kumparan sehingga jarum galvanometer bergerak
menyimpang ke kiri.
Peristiwa ini disebut induksi elektromagnetik, yaitu timbulnya GGL pada
ujung-ujung kumparan yang disebabkan adanya perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh kumparan, GGL yang timbul disebut GGL induksi. Berdasarkan hasil
percobaan yang dilakukan faraday menyimpulkan bahwa besarnya GGL induksi yang
timbul pada ujung-ujung kumparan tergantung pada kecepatan perubahan fluks
magnetik yang dilingkupi. Kesimpulan ini lebih dikenal dengan hukum faraday yang
berbunyi:

"Besarnya GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung kumparan berbanding lurus
dengan kecepatan perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan
tersebut".

𝑑𝜙 ∆𝜙
𝜀 = −𝑁 atau 𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡 ∆𝑡
Ket:
𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝜀 = 𝑔𝑔𝑙 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
∆𝜙 = 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 (𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 (𝑠)
𝑑𝜙 𝑊𝑏
= 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑓𝑙𝑢𝑘𝑠 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 ( )
𝑑𝑡 𝑠

Tanda negatif (-) pada persamaan diatas menandakan bahwa arah arus
induksi yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik
induksi yang berlawanan dengan perubahan medan (hukum lenz).

Berdasarkan hukum ohm maka besarnya arus induksi dinyatakan sebagai berikut.

𝜀
𝑖=
𝑅
Ket:
𝑖 = 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝐴)
𝑅 = ℎ𝑎𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑜ℎ𝑚)

Contoh soal Hukum Farday


Suatu kumparan 50 lilitan, fluks magnet dalam kumparan berubah sebesar
5x10-3 weber dalam selang waktu 10ms. Hitunglah besar ggl induksi pada
kumparan tersebut
Diketahui: N=50 ; Δ𝑡 = 10 𝑚𝑠 = 10𝑥10−3 𝑠 ; Δ𝜙 = 5𝑥10−3 𝑤𝑒𝑏𝑒𝑟
Ditanya : 𝜀
Maka,
∆𝜙
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
5𝑥10−3
= −50 ( )
10𝑥10−3
= −50 (0,5) = −25

b. Hukum Lenz
Berdasarkan hukum Faraday, sudah diketahui bahwa perubahan fluks
magnetik akan menyebabkan timbulnya beda potensial antara ujung kumparan.
Apabila kedua ujung kumparan itu dihubungkan dengan suatu penghantar yang
memiliki hambatan tertentu akan mengalir arus yang disebut arus induksi dan
beda potensial yang terjadi disebut GGL induksi. Faraday pada saat itu baru
dapat menghitung besarnya GGL induksi yang terjadi, tetapi belum menentukan
ke mana arah induksi yang timbul pada rangkaian/kumparan. Arah arus induksi
yang terjadi baru dapat dijelaskan oleh Friedrich Lenz pada tahun 1834 yang
lebih dikenal dengan hukum Lenz. Bunyi hukum Lenz adalah sebagai berikut:
“Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang
dihasilkan sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnetik induksi yang
menentang perubahan medan magnetik (arus induksi berusaha mempertahankan
fluks magnetik totalnya konstan)”.

Figure 10 arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati kumparan, (b) magnet menjauhi kumparan.
Perhatikan gambar 10 di atas! Ketika kedudukan magnet dan kumparan diam, tidak
ada perubahan fluks magnet dalam kumparan. Tetapi ketika kutub utara magnet
digerakkan mendekati kumparan, maka timbul oerubahan fluks magnetik. Dengan
demikian pada kumparan kaan timbul fluks magnetik yang menetang pertambahan
fluks magntekik yang menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi
harus berlawanan dengan fluks magnetik. Dengan demikian fluks total yang
dilingkupi kumparan selalu konstan. Begitu juga pada saat magnet digerakkan
menjauhi kumparan, maka akan terjadi pengurangan fluks magnetik dalam
kumparan, akibatnya pada kumparan timbul fluks induksi yang menentang
pengurangan fluks magnet, sehingga fluks totalnya kosntan. Arah arus induksi
dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan yaitu jika arah ibu jari menyatakan
arah induksi magnet maka arah lipatan jari-jari yang lain menyatakan arah arus.

Figure 11 arah arus induksi dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan

Contoh Soal 3. Hukum Lenz


Sebuah kumparan terdiri dari 100 lilitan. Kumparan tersebut digerakkan di
dalam medan magnetik sehingga dalam waktu 0,03 s terjadi perubahan fluks
magnet 3,1 𝑥 10−4 𝑊𝑏. Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam kumparan?
Diketahui:
𝑁 = 100 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
𝜙1 = 3,1 10−4 𝑊𝑏
𝜙2 = 0,1 10−4 𝑊𝑏
Δ𝑡 = 0,03 𝑠
Banyaknya GGL rata-rata yang terinduksikan dalam kumparan adalah:
∆𝜙
𝜀 = −𝑁𝐴
∆𝑡
(𝜙2 − 𝜙1 )
𝜀 = −𝑁𝐴
∆𝑡
(0,1. 10−4 . −3,1.10−4 )
𝜀 = −100 = 0,1 𝑣𝑜𝑙𝑡
3.10−2
B. INDUKSI DIRI

Figure 12 Rangkaian induktor dengan sumber arus DC

Perhatikan rangkaian di atas. Pada saat menutup dan membuka sakelar dengan
cepat, terjadi laju perubahan kuat arus listrik pada kumparan. Artinya, pada
kumparan terjadi perubahan fluks medan magnet yang ditimbulkan oleh laju
perubahan kuat arus tersebut. Akibatnya pada ujung-ujung kumparan timbul GGL
induksi diri dan tampak lampu menyala sekejap. Besarnya GGL induksi diri
dipengaruhi oleh besarnya laju perubahan kuat arus dan induktansi kumparan
tersebut. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut.

∆𝑖
𝜀 = −𝐿
∆𝑡
Ket:
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
∆𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 (𝐴)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠)

Jika perubahan arus terjadi dalam waktu yang sangat singkat, diperoleh
persamaan:
∆𝑖
𝜀 = −𝐿 𝑙𝑖𝑚∆𝑡→0
∆𝑡
𝑑𝑖
𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡
Ket:
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑠𝑜𝑙𝑒𝑛𝑜𝑖𝑑𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡𝑜𝑟𝑜𝑖𝑑𝑎 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛
10−7 𝑊𝑏
𝜇0 = 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑒𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑣𝑎𝑘𝑢𝑚 (4𝜋 𝑥 𝐴𝑚
)

𝑙 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑙𝑒𝑛𝑜𝑖𝑑𝑎 (𝑚)

Induktor
𝜀 = 𝐺𝐺𝐿menyimpan
𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝑉)energi dalam bentuk medan magnet (energi magnet). Sebuah
konduktor dengan induksi diri L dan dialiri arus listrik i, akan menyimpan energi
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (ℎ𝑒𝑛𝑟𝑦 = 𝐻)
sebesar
∆𝑖 = 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠 (𝐴)
∆𝑡 = 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑠) 1 2
𝑊= 𝐿𝑖
2
Ket:
𝑊 = 𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑜𝑟 (𝐽)
𝐿 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑟𝑖 (𝐻)
𝑖 = 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 (𝐴)

Contoh Soal 4. Induksi Diri

Suatu kumparan mempunyai 600 lilitan dan induktansi diri 80mH, mengalami
perubahan arus listrik dari 9A menjadi 3 A dalam waktu 2 sekon. Tentukan beda
potensial antara ujung-ujung kumparan yang diakibatkannya.

Jawab: diketahui :
L= 80 mH= 0,08 H ; Δ𝑖 = −6 𝐴; Δ𝑡 = 2𝑠
Ditanya= 𝜀 beda potensial
Δ𝑖 −6𝐴
𝜀 = −𝐿 = −0,08𝐻 𝑥 = 0,24𝑣𝑜𝑙𝑡
Δ𝑡 2𝑠
C. Penerapan Induksi Elektromagnetik

Adapun penerapan induksi elektromagnetik untuk teknologi, yaitu sebagai berikut.

1. Generator
Generator adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik. Perhatikan bahwa fungsi generator adalah kebalikan dari fungsi
motor listrik. Prinsip kerja generator adalah kebalikan dari fungsi motor listrik.
Prinsip kerja generator adalah menghasilkan arus listrik induksi dengan cara
memutar kumparan di antara kutub utara dan kutub selatan sebuah magnetik. Jadi
generator bekerja berdasarkan hukum faraday. Terdapat dua jenis generator
yaitu generator arus bolak-balik atau generator AC dan generator arus searah
atau generator DC.

Figure 13 GGL induksi yang timbul pada suatu generator

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 13 di atas. Lup diputar searah jarum jam
di dalam medan magnet homogen B. GGL hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya yang
bekerja pada bagian ab dan cd. Walaupun potongan bc dan da ikut bergerak tetapi
gaya yang bekerja pada elektron-elektron di bagian ini mengarah ke pinggir kawat
bukan di sepanjang kawat.

Bila sudut antara medan magnet B dan arah normal n (arah normal adalah arah yang
tegak lurus bidang loop) adalah teta, maka fluks yang menembus bidang abcd
adalah
𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃 Dengan A= luas bidang abcd

Sudut 𝜃 merupakan fungsi waktu, yaitu 𝜃 = 𝜔𝑡 dimana 𝜃 = 0 pada saat 𝑡 = 0.


Dengan demikian persamaan fluks magnetik terhadap waktu diberikan oleh:

𝝓 = 𝑩𝐴 cos 𝜃 = 𝐵𝐴 cos 𝜔𝑡

Bila kumparan/loop teridiri dari N lilitan, maka menurut hukum faraday ggl induksi
yang dihasilkan adalah:

𝑑𝜙
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡
𝑑
𝜀 = −𝑁 (𝐵𝐴 cos 𝜃)
𝑑𝑡
𝑑
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴 (cos 𝜃𝜔𝑡)
𝑑𝑡
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴(−𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡. 𝜔)
𝜀 = −𝑁𝐵𝐴𝜔 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡
𝜀 = 𝜀𝑚 sin 𝜔𝑡
Dengan
𝜀𝑚 = NBA 𝜔

Tegangan yang dihasilkan oleh generator AC merupakan gerak sinusoidal,


tampilannya ada di bawah ini.

Figure 14. sebuah generator AC menhasilkan arus bolak balik

a. Generator AC
Gambar 15 memperlihatkan sebuah generator arus bolak-balik sederhana yang
hanya terdiri atas sebuah lilitan kawat yang dililitkan pada inti besi. Kumparan dan
inti besi tersebut dinamakan armatur. Pada generator AC ini terdapat dua buah
cincin luncur yang masing-masing dihubungkan dengan setiap ujung armatur.
Polaritas dari kedua cincin tersebut selalu bergantian setiap kali armatur berputar
setengah putaran. 2 buah sikat karbon yang dihubungkan dengan rangkaian luar
berfungsi untuk menghantarkan arus listrik dan menjaga kontak agar cincin luncur
dengan rangkaian luar. Bentuk fungsi GGL induksi terhadap waktu dan generator
AC juga sama seperti pada gambar 15.

Figure 15. generator arus bolak balik

b. Generator DC
Gambar 16 memperlihatkan sebuah generator arus searah atau generator DC
sederhana yang terdiri atas sebuah kumparan dengan hanya 1 lilitan. Generator DC
hanya memiliki sebuah cincin luncur yang terbelah di tengahnya sehingga disebut
cincin belah atau komutator. Polaritas kedua belahan cincin tersebut selalu
bergantian setiap armatur berputar setengah putaran, tetapi arus listrik induksi
yang mengalir melalui rangkaian luar hanya memiliki satu arah saja, yaitu dari
belahan cincin positif melalui lampu menuju belahan cincin negatif. Oleh karena
itu, arus listriknya dinamakan arus searah atau arus DC.
Figure 16. generator arus searah

Pada saat armatur berputar sesuai dengan arah putaran jarum jam, sikat karbon
C menghantarkan arus listrik dari armatur menuju ke rangkaian luar, sementara
sikat karbon D menghantarkan arus listrik dari rangkaian luar menuju ke
armatur. Bagai akibatnya terjadi arus listrik induksi dari arah C menuju D. Jadi
ketika itu belahan cincin luncur A berpolaritas positif dan belahan cincin luncur B
berpolaritas negatif.

Pada saat kedudukan bidang armature tegak lurus terhadap medan magnetik,
tidak ada arus induksi yang dihasilkan. Jika kecepatan putar armatur sangat
tinggi, kejadian ini akan berlangsung sangat cepat sehingga lampu seolah-olah
terus menyala.

Pada setengah putaran berikutnya belahan cincin luncur A menjadi berpolaritas


negatif dan belahan cincin luncur B menjadi berpolaritas positif. Tetapi cincin
luncur B kini menyentuh sikat karbon C sehingga arah arus listrik pada rangkaian
luar tetap seperti semula.
Figure 17. (a) grafik fluks magnetik terhadap arus (b) grafik ggl induksi terhadap waktu dari sebuah generator DC

Arus listrik induksi yang dihasilkan oleh suatu generator listrik dapat diperbesar
dengan cara menambah jumlah lilitan pada kumparan, menggunakan magnetik yang
lebih kuat, melilitkan kumparan pada inti besi lunak, memperbesar kecepatan putar
kumparan, dan memperluas bidang lilitan kumparan nya.

Contoh Soal 5. Generator

Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas 1500
lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila kumparan diputar
pada kecepatan sudut sebesar 800rad/s, tentukan berapa volt GGL maksimum
yang dihasilkan oleh generator tersebut?

Diketahui : B= 2 𝑥 10−3 𝑇; A= 400 𝑐𝑚2 = 4𝑥 10−2 𝑚2; N= 1500 lilitan; 𝜔 =


𝑟𝑎𝑑
800 𝑠
Ditanya: 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠

Maka

𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔
(1500)( 2 𝑥 10−3 )(4𝑥 10−2 )(800) = 96 𝑣𝑜𝑙𝑡

2. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang berfungsi untuk mengubah tegangan
listrik arus bolak-balik AC. Misalkan tegangan suply PLN di rumah kita adalah 220
V. Jika kita ingin menggunakan suatu peralatan listrik yang bertegangan 110 V, kita
harus menurunkan tegangan 220 V tersebut menjadi 110 V. Transformator tidak
dapat mengubah besarnya tegangan listrik arus searah DC.

Transformator terdiri atas kumparan primer, kumparan sekunder serta inti besi
lunak. Kumparan primer adalah kumparan yang dihubungkan dengan tegangan
sumber sedangkan kumparan sekunder adalah kumparan yang dihubungkan dengan
beban perhatikan gambar 18 berikut.

Figure 18. Bagan Transformator

PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik atau hukum


faraday. Tegangan AC yang dihubungkan dengan kumparan primer disebut dengan
Vp, menimbulkan fluks magnetik yang berubah-ubah pada inti besi. Fluks magnetik
yang timbul tersebut dapat dinyatakan dengan garis-garis gaya magnetik. Garis-
garis gaya magnetik ini memotong lilitan lilitan kumparan sekunder dan
menghasilkan GGL induksi yang disebut dengan tegangan sekunder (Vs). Jadi,
kumparan primer selalu menerima tegangan dari suatu sumber dan menghasilkan
GGL induksi pada kumparan sekunder.

Karena kumparan transformator selalu berada dalam keadaan diam selama


beroperasi, tidak berputar seperti halnya generator, maka transformator lebih
efisien dan membutuhkan perawatan yang jauh lebih sederhana dibandingkan
generator.

Untuk tranformator ideal (daya lilitan primer sama dengan daya lilitan sekunder),
maka perbandingan kuat arusnya yaitu.
𝑃𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 = 𝑃𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟
𝑉𝑝 𝐼𝑝 = 𝑉𝑠 𝐼𝑠
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑝
= =
𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠

Dengan:

𝑉𝑝 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟(𝑣𝑜𝑙𝑡)

𝑉𝑠 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 (𝑣𝑜𝑙𝑡)


𝑁𝑝 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟

𝑁𝑠 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟


𝐼𝑠 = 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 (𝐴)
𝐼𝑝 = 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 (𝐴)

Efisiensi sebuah transformator didefinisikan sebagai perbandingan daya listrik


sekunder dengan daya listrik primer yang dinyatakan dalam persen. Secara
matematis yaitu.

𝑃𝑠
𝜂= 𝑥 100%
𝑃𝑝
Dengan:

𝑃𝑝 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟(𝑤𝑎𝑡𝑡)

𝑃𝑠 = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 (𝑤𝑎𝑡𝑡)


𝜂 = 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑒𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑡𝑜𝑟

a. Transformator Step-Up
Trasformator step-up erfungsi untuk menaikkan tegangan listrik. Bagan
sederhana sebuah transformator step-up ditunjukkan pada gambar 19 berikut.
Pada transformator step-up jumlah lilitan sekunder lebih banyak daripada jumlah
lilitan primer (Ns>Np).

Figure 19. bagan tranformator step-up

b. Tranformator Step-down
Transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik.
Sederhana sebuah transformator step-down ditunjukkan gambar 20. Pada
transformator step-down jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder (Np>Ns).

Figure 20. Bagan tranformator step-down

Prinsip kerja transformator adalah sebagai berikut:

• Kumparan primer dihubungkan dengan tegangan masukan berupa arus


bolak-balik ( besar dan arahnya selalu berubah-ubah)
• Oleh karena arus yang berubah-ubah, pada inti besi perubahan jumlah
garis gaya magnetik secara terus-menerus. Akibatnya pada kumparan
sekunder terjadi GGL induksi dan arus induksi sebagai keluaran atau

Contoh Soal 6 generator. Contoh soal 7. transformator

Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 25MW ditansmisikan


melalui penghantar dengan hambatan R=35 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
Diketahui 𝑃 = 25𝑀𝑊 ; 𝑅 = 35𝑜ℎ𝑚
Ditanya V dengan transmisi 40 kV
Maka presentase daya listrik yang hilang jika digunakan tegangan transmisi
40kV yaitu.
𝑃 20𝑥106 𝑊
𝐼ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = = = 500𝐴
𝑉 40𝑥103 𝑉
Maka daya yang hilang menjadi kalor adalah
𝑃ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝐼 2 𝑅 = (500𝐴)2 (35 𝑜ℎ𝑚) = 87,5𝑀𝑊
7,5𝑀𝑊
Presentase 𝑃ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑥 100% = 30%
25𝑀𝑊

Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 180 watt, maka
efisiensinya yaitu
Diketahui : 𝑉𝑝 = 110 𝑣𝑜𝑙𝑡 ; 𝐼𝑝 = 2𝐴 ; 𝑃𝑠 = 170 𝑤𝑎𝑡𝑡
Di tanya efisiensi 𝜂
Maka 𝑃𝑝 = 𝐼𝑝 𝑥 𝑉𝑝 = 2 𝑥 110 = 220 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃𝑠 180𝑤𝑎𝑡𝑡
𝜂= = 𝑥 100% = 81,81%
𝑃𝑝 220 𝑤𝑎𝑡𝑡

SOAL KUIS 1

Petunjuk Pengerjaan!

1. Kerjakan kuis secara berkelompok maksimal terdiri dari 2 orang.


2. Setiap kelompok mengerjakan 1 soal yang berbeda
3. Boleh membuka sumber belajar, dilarang menggunakan kalkulator
4. Kerjakan dengan caranya secara runtut
5. Kumpulkan kuis dalam bentuk jpg ke wa group dengan tulisan yang jelas
dan rapi
6. Kumpulkan tepat waktu.

SELAMAT MENGERJAKAN!

1. Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya=

20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang

arahnya sejajar bidang

2. Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya=

20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang

arahnya Tegak lurus bidang


3. Tentukan fluks yang menembus sebuah bidang bujursangkar yang sisinya=

20√3 𝑐𝑚. Jika terdapat induksi magnetik homogen sebesar 200 𝑤𝑏/𝑚2 yang

arahnya Membentuk sudut 37° terhadap bidang

4. Sebuah kumparan yang mempunyai luas bidang kumparan 10 𝑐𝑚2 terdiri atas

1000 lilitan. Jika pada kumparan tersebut rejadi perubahan induksi magnetik

sebesar 5𝑊𝑏/𝑚2 per sekonnya, tentukan besarnya ggl induksi yang timbul pada

ujung-ujung kumparan tersebut!

5. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 200 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
2000 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 5 𝑥 10−3 𝑇. Apabila kumparan
diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan berapa volt GGL
maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
6. Sebuah kumparan terdiri dari 50 lilitan. Kumparan tersebut digerakkan di
dalam medan magnetik sehingga dalam waktu 0,02 s terjadi perubahan fluks
magnet 3,1 𝑥 10−4 𝑊𝑏. Berapakah GGL rata-rata yang timbul dalam kumparan?
7. Perhatikan gambarr berikut.

Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitung GGL induksi dalam rangkaian!
8. Perhatikan gamabr berikut.

Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitunglah Arus dalam rangkaian dan
bagaimana arahnya!
9. Perhatikan gamabr berikut.
Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Gaya yang dibutuhkan untuk menggerakkan
batang dengan kecepatan konstan!
10. Perhatikan gamabr berikut.

Misalkan B= 0,625 T, v=8m/s, l=15 cm dan R=25 ohm. Anggap bahwa hambatan
batang dan relnya dapat diabaikan. Hitung daya yang dibuang dalam hambatan!
11. Suatu kumparan mempunyai 700 lilitan dan induktansi diri 70mH, mengalami
perubahan arus listrik dari 10A menjadi 3 A dalam waktu 1 sekon. Tentukan
beda potensial antara ujung-ujung kumparan yang diakibatkannya.
12. Perhatikan gambar berikut!

Kawat PQ sepanjang 50 cm digerakkan ke kanan dengan kecepatan tetap


dalam suatu medan magnet homogen B=0,05 tesla. Bila hambatan R= 10 ohm,
maka nilai dan arah arus listrik yang melalui hambatan R adalah
13. Medan magnet B= 5 sin 20t tesla menembus tegak lurus kumparan seluas 100
cm2 yang terdiri atas 50 lilitan. Jika hambatan kumparan 5 ohm, tentukanlah
kuat arus induksi maksimum yang timbul pada kumparan!
14. Sebuah kumparan terdiri atas 1200 lilitan, berada di dalam medan magnet. Jika
terjadi perubahan fluks magnetik dari 2 x 10-2Wb menjadi 5 x 10-2Wb selama
0,3 detik volt maka besar ggl induksi yang diakibatkan oleh perubahan induksi
magnetik adalah
15. Sebuah induktor terdiri atas 40 lilitan dialiri arus listrik 2A dan timbul fluks
magnetik dalm kumparan sebesar 5 weber. Besarnya induktansi kumparan
adalah
16. Sebuah kumparan dengan hambatan 40 ohm dan induktansi 50H dialiri oleh arus
yang besarnya berubah-ubah terhadap waktu menurt persamaan I=0,18 sin
120π (dalam satuan SI). Kuat arus induksi maksimum yang timbul pada
kumparan kawat tersebut adalah
17. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah induktansi induktor
nya!
18. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah energi dalam induktor
jika arus yang mengalir 2A!
19. Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang
kumparan 5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah induktansi induktor
berisi bahan ferit dengan permeabilitas relatif 𝜇𝑟 = 500
20. Sebuah kumparan terdiri atas 800 lilitan, berada di dalam medan magnet. Jika
terjadi perubahan fluks magnetik dari 3 x 10-2Wb menjadi 6 x 10-2Wb selama
0,3 detik volt maka besar ggl induksi yang diakibatkan oleh perubahan induksi
magnetik adalah

SOAL KUIS 2

Petunjuk Pengerjaan!

1. Kerjakan kuis secara berkelompok maksimal terdiri dari 2 orang.


2. Setiap kelompok mengerjakan 1 soal yang berbeda
3. Boleh membuka sumber belajar, dilarang menggunakan kalkulator
4. Kerjakan dengan caranya secara runtut
5. Kumpulkan kuis dalam bentuk jpg ke wa group dengan tulisan yang jelas
dan rapi
6. Kumpulkan tepat waktu.

Selamat Mengerjakan!
1. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan
tegangan pada kumparan sekunder!
2. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!
3. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 165 watt, maka
efisiensinya yaitu
4. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
5. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
6. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
4000 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
7. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 110 volt. Jika pada saat diukur
kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan tegangan pada
kumparan sekunder!
8. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 2A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!

9. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 170 watt, maka
efisiensinya yaitu
10. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=30 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
11. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 25MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
400kV!
12. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 500rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
13. Sebuah trafo memiliki efisiensi 90%. Jumlah kumparan primernya 2500
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 110 volt. Jika pada saat diukur
kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 4A, tentukan tegangan pada
kumparan sekunder!
14. Sebuah trafo memiliki efisiensi 80%. Jumlah kumparan primernya 2000
lilitan, sedangkan jumlah lilitan sekundernya 1000 lilitan. Kumparan primer
kemudian dihubungkan pada sumber tegangan 220 volt. Jika pada saat
diukur kumparan sekunder mampu mengeluarkan arus 2A, tentukan kuat
arus pada kumparan primer!
15. Sebuah trafo dihubungkan dengan tegangan bolak-balik 110 volt dan kuat
arusnya 2A. bila bagian sekunder menhasilkan daya 170 watt, maka
efisiensinya yaitu
16. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 20MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=35 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan yyang digunakan transmisi 40kV!
17. Sebuah generator yang dapat menhasilkan daya listrik 40MW ditansmisikan
melalui penghantar dengan hambatan R=20 ohm. Hitunglah presentase daya
yang hilang menjadi kalor jika tegangan dinaikkan oleh trafo step up menjadi
18. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 600rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
19. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 650rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?
20. Sebuah generator memiliki luas bidang kumparan 400 𝑐𝑚2 , yang terdiri atas
1500 lilitan, berada dalam medan magnetik tetap 2 𝑥 10−3 𝑇. Apabila
kumparan diputar pada kecepatan sudut sebesar 700rad/s, tentukan
berapa volt GGL maksimum yang dihasilkan oleh generator tersebut?

Anda mungkin juga menyukai