Anda di halaman 1dari 21

Kurikulum 2013 Revisi

Kelas XII
F IS IK A
Induksi
Elektromagnetik

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.


1. Memahami tentang fluks magnetik dan cara menentukannya.
2. Memahami tentang Hukum Faraday dan GGL induksi.
3. Dapat menyelesaikan masalah terkait GGL induksi.
4. Memahami tentang Hukum Lenz dan dapat mengaplikasikannya.
5. Memahami tentang prinsip induktansi dan dapat mengaplikasikannya.
6. Memahami tentang transformator dan karakteristiknya.
7. Dapat menerapkan konsep induksi elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.

Induksi elektromagnetik adalah gejala terjadinya GGL induksi pada penghantar karena
perubahan fluks magnetik yang melingkupinya.

A. Fluks Magnetik (Φ)


Fluks magnetik menyatakan kuat medan magnet (B) yang memotong suatu bidang
dan merupakan hasil kali besar B dengan luas bidang A yang tegak lurus pada induksi
magnet tersebut.

A (m 2)
B . cos

Gambar 1. Fluks magnetik


Besarnya fluks magnetik dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Φ = A . B . cos θ

Keterangan:
Φ = fluks magnetik (Wb);
B = kuat medan magnet (tesla atau Wb/m2);
A = luas penampang (m2); dan
θ = sudut B terhadap garis normal.

B. Hukum Faraday
Hukum Faraday menyatakan bahwa besarnya GGL induksi sebanding dengan laju
perubahan fluks magnetik yang dilingkupinya. Secara matematis, dirumuskan sebagai
berikut.

∆Φ dΦ
ε = −N (rata-rata) atau ε = −N (sesaat)
∆t dt

Keterangan:
N = jumlah lilitan;
ε = GGL induksi (V); dan

ε = −N =(sesaat)
laju perubahan fluks (Wb/s).
dt

1. GGL Induksi Akibat Perubahan Luas Bidang

Jika luas bidang yang melingkupi medan magnet mengalami perubahan, rumusan
GGL induksinya menjadi berikut.

dA
ε = −N
dt

Untuk kasus kawat yang digeser, persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut.

ε = B . I . v . sin θ

Keterangan:
ε = besar GGL induksi (V);
B = kuat medan magnet (T);
l = panjang kawat (m);

Induksi Elektromagnetik 2
v = kecepatan gerak kawat (m/s); dan
θ = sudut antara v dan B.
ε
Pada hambatan R akan mengalir arus induksi (I) sebesar I = .
R

P
R

Gambar 2. Suatu konduktor meluncur pada rel konduktor dalam medan magnet homogen

Contoh Soal 1

Sebuah penghantar yang panjangnya 0,3 m digerakkan dalam medan magnet


homogen 0,5 T dengan kecepatan 6 m/s. Berapakah besarnya beda potensial yang
timbul pada ujung-ujung penghantar tersebut?

Pembahasan:

Diketahui:
l = 0,3 m
B = 0,5 T
v = 6 m/s

Ditanya: ε = ...?

Dijawab:
GGL induksi pada kawat yang digeser dirumuskan sebagai berikut.

ε = B . I . v = 0,5 . 0,3 . 6 = 0,9 volt

Jadi, besarnya beda potensial yang timbul pada ujung-ujung penghantar adalah 9 V.

2. GGL Induksi
dΦ Akibat Perubahan Sudut (θ)
ε = −N
dt

ε = −N
ε = NBAdt
= NBA
ε= −NBA ( −ω sin ωt )
ε=
−NBA ( −ω sin ωt )

Induksi Elektromagnetik 3
Dengan demikian, diperoleh:

ε = NBA ω sin ωt

εmaks = NBA ω

Keterangan:
N = banyak lilitan;
B = induksi magnetik (T);
A = luas kumparan (m2);
ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s);
ε = ggl setiap saat (V); dan
εmaks = ggl maksimum (V).

Contoh Soal 2

Suatu kumparan terdiri atas 1000 lilitan dan memiliki hambatan 10 Ω. Kumparan
melingkupi fluks magnetik yang berubah terhadap waktu sesuai persamaan berikut.

Φ = (t + 2)2

Kuat arus yang mengalir pada saat t = 0 s adalah ....

Pembahasan:

Diketahui:
N = 1.000 lilitan
R = 10 Ω
Φ = (t + 2)2 = t2 + 4t + 4

Ditanya: I (t = 0 s) = ...?

Dijawab:
GGL induksi dirumuskan sebagai berikut.


ε = −N
dt
d (t 2 + 4t + 4)
⇔ I ⋅ R =−N
dt
⇔ I ⋅10 =− 1000(2t + 4)

Saat t = 0 s, diperoleh:

I = −400 A

Jadi, kuat arus yang mengalir pada saat t = 0 s adalah 400 A.

Induksi Elektromagnetik 4
Contoh Soal 3

Sebuah penghantar berbentuk tongkat yang panjangnya 2 meter diputar dengan


kecepatan sudut 30 rad/s dalam medan magnet 0,2 T. Jika sumbu putarnya sejajar
dengan medan magnet, GGL yang terinduksi adalah ....

Pembahasan:

Diketahui:
L = r = 2 meter
ω = 30 rad/s
B = 0,2 T

Ditanya: ε = .... ?

Dijawab:

GGL induksi dirumuskan sebagai berikut.

∆Φ B⋅A π r2
ε=
−N −N
= −N
=
∆t ∆t ∆t
2π 2π 1
Untuk gerak melingkar:
= ω = maka ω
T T 2

Dengan demikian, diperoleh:

2π 2
ε= N ⋅ B r
T
ω
ε= N ⋅ B r2
2
30 2
ε=
1 ⋅ (0,2) ⋅2
2
= 12 volt

Jadi, GGL yang terinduksi adalah 12 V.

C. Hukum Lenz
Hukum Lenz digunakan untuk menentukan arah arus induksi dalam suatu kumparan
akibat perubahan fluks magnetik dalam kumparan tersebut. Menurut Hukum Lenz, arus
yang dihasilkan dari induksi elektromagnetik akan menimbulkan medan magnet yang
arahnya berlawanan dengan perubahan fluks magnetik asalnya.

Induksi Elektromagnetik 5
Gambar 3. Arah arus induksi menurut Hukum Lenz

Jika kutub utara magnet batang digerakkan mendekati kumparan, fluks magnetik yang
melalui kumparan akan semakin besar. Akibatnya, terjadi perubahan fluks magnetik
yang arahnya berlawanan dengan arah perubahan fluks magnetik asalnya. Hal ini
mengakibatkan timbulnya arus induksi yang arahnya sesuai dengan aturan tangan kanan,
yaitu berlawanan arah gerak jarum jam. Jika magnet batang tersebut ditarik menjauhi
kumparan, arah arusnya akan berubah karena besar perubahan fluks magnetik menjadi
semakin kecil. Namun, jika magnet batang tersebut tidak digerakkan, tidak akan ada
perubahan fluks magnetik sehingga tidak timbul arus induksi. Beda potensial akibat
munculnya arus induksi ini disebut gaya gerak listrik induksi (GGL induksi). Ggl induksi
dapat didefinisikan sebagai laju perubahan fluks magnetik terhadap waktu. Secara
matematis, dapat dirumuskan sebagai berikut.

∆Φ
ε= −
∆t

Tanda minus menunjukkan bahwa arah fluks magnetik induksi berlawanan dengan arah
fluks magnetik asalnya. Jika fluks magnetik diakibatkan oleh kumparan yang terdiri atas
beberapa lilitan, persamaan ggl induksinya dapat dituliskan sebagai berikut.

∆Φ
ε = −N
∆t
atau
dΦ d ( BA cos θ )
ε=
−N −N
=
dt dt

Keterangan:
ε = ggl induksi (V);
N = jumlah lilitan;
∆Φ = perubahan fluks magnetik (Wb);
∆t = selang waktu (s);

Induksi Elektromagnetik 6
B = kuat medan magnet (T atau Wb/m2);
A = luas kumparan (m2); dan
θ = besar sudut antara medan magnet dan normal bidang kumparan (o).

Dari persamaan tersebut, diketahui bahwa ggl induksi dapat ditimbulkan dengan adanya
perubahan terhadap waktu untuk variabel-variabel berikut.
1. Medan magnet (B)
2. Luas area yang dilingkupi kumparan (A)
3. Sudut antara medan magnet dan normal bidang kumparan (θ)

Ggl induksi juga dapat ditimbulkan dengan menggerakkan konduktor, sehingga luas
area yang berada dalam medan magnet berubah. Misalnya pada gambar berikut.

Gambar 4. Sebuah konduktor bergerak dalam medan magnet

Konduktor diletakkan pada kawat sejajar yang dihubungkan dengan sebuah hambatan
dalam suatu medan magnet. Ketika konduktor digerakkan ke kiri ataupun ke kanan, akan
terjadi perubahan luas area yang berada dalam medan magnet tersebut. Akibatnya,
terjadi perubahan fluks magnetik yang menimbulkan arus induksi. Arus induksi ini akan
menimbulkan ggl induksi yang besarnya sebagai berikut.

ε=Blv

Keterangan:
ε = ggl induksi (V);
B = kuat medan magnet (T atau Wb/m2);
l = panjang konduktor (m); dan
v = kecepatan konduktor (m/s).

Induksi Elektromagnetik 7
Sementara itu, besar arus induksinya dapat ditentukan dengan rumus berikut.

ε B v
I
= =
R R

Contoh Soal 4

Sebatang logam dengan panjang 0,5 m diletakkan pada kawat sejajar yang dihubungkan
dengan hambatan 4 Ω dalam medan magnet seragam 0,2 T. Berapa daya yang hilang
dalam resistor jika konduktor digerakkan ke kanan dengan laju 2 m/s?

Pembahasan:
Diketahui:
l = 0,5 m
R=4Ω
B = 0,2 T
v = 2 m/s

Ditanya: P = ...

Dijawab:
Dengan menggerakkan logam ke kanan, akan muncul ggl induksi yang besarnya sebagai
berikut.

ε=Blv
= 0,2 x 0,5 x 2
= 0,2 V

Dengan demikian, daya yang hilang dalam resistor adalah sebagai berikut.

Induksi Elektromagnetik 8
P= ε ⋅ I

ε
= ε⋅
R
ε 2
=
R
0,22
=
4
= 0,01 W

Jadi, daya yang hilang dalam resistor adalah 0,01 W.

Contoh Soal 5

Diketahui sebuah kumparan yang berbentuk persegi dengan panjang sisi 6 cm dan
terdiri atas 200 lilitan. Posisi kumparan tegak lurus terhadap medan magnet seragam
0,5 T seperti pada gambar berikut.

Kumparan tersebut kemudian ditarik ke arah kanan dengan kelajuan konstan, sampai
pada area yang medan magnetnya nol. Saat t = 0, sisi kumparan bagian kanan berada
pada batas medan magnet. Waktu kumparan bergerak dari posisi awal sampai pada
daerah yang medan magnetnya nol adalah 0,1 s. Jika hambatan total kumparan adalah
100 Ω, tentukan:
a. Laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan.
b. Ggl induksi serta kuat arus induksi dan arahnya.
c. Energi disipasi dalam kumparan.
d. Gaya rata-rata yang dibutuhkan.

Pembahasan:
Diketahui:
l = 6 cm = 0,06 m
N = 200 lilitan
B = 0,5 T
t = 0,1 s
R = 100 Ω

Induksi Elektromagnetik 9
Ditanya:
∆Φ
a. = …?
∆t
b. ε serta I dan arahnya = …?
c. E = …?
d. F = …?

Dijawab:

a. Untuk menentukan laju perubahan fluks magnetiknya, tentukan dahulu luas


kumparannya.

A = luas persegi
=lxl
= 0,06 × 0,06
= 0,0036 m2

Oleh karena luas area dan medan magnet saling tegak lurus, maka sudut antara
medan magnet dan normal bidang adalah θ = 0o. Dengan demikian, diperoleh:

Φ = B . A cos θ
= 0,5 × 0,0036 × cos 0o
= 1,8 × 10-3 Wb

Ini berarti:

∆Φ 0 − 1,8 × 10−3
= = −1,8 × 10−2 Wb/s
∆t 0,1

Tanda negatif menunjukkan adanya pengurangan besar fluks magnetik.

Jadi, laju perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan adalah −1,8 × 10-2 Wb/s.

b. Ggl induksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

∆Φ
ε = −N
∆t
=−200 × ( −1,8 × 10−2 )
= 3,6 V

Sementara itu, kuat arus induksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

ε
I=
R
3,6
=
100
= 3,6 × 10−2 A

Induksi Elektromagnetik 10
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan prinsip ketika kawat ditarik ke kanan,
fluks magnetik akan semakin berkurang, sehingga arus asalnya berlawanan dengan
arah gerak jarum jam. Dengan demikian, arus induksinya akan searah gerak jarum
jam. Prinsip ini sama seperti ketika kutub utara magnet batang yang menghadap
kumparan ditarik menjauhi kumparan.

Jadi, besar ggl induksinya adalah 3,6 V dan kuat arus induksinya adalah 3,6 × 10-2 A,
searah gerak jarum jam.

c. Energi disipasi dapat dirumuskan sebagai berikut.

E = P .t

ε2
= ×t
R
3,62
= × 0,1
100
= 1,296 × 10−2 J

Jadi, energi disipasi dalam kumparan adalah 1,296 × 10-2 J.

d. Oleh karena energi disipasi sama dengan usaha untuk menggerakkan kumparan,
maka:

W = Edisipasi
⇔F.s=E

Jarak yang ditempuh adalah sepanjang sisi kumparan sampai pada B = 0, yaitu
0,06 m. Ini berarti:

E
F=
s
1,296 × 10−2
=
0,06
   = 0,216 N

Jadi, gaya rata-rata yang dibutuhkan adalah 0,216 N.

Induksi Elektromagnetik 11
D. Transformator
Salah satu komponen elektronik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik adalah transformator (trafo). Skemanya adalah sebagai berikut.

Ip Is

Np Ns Vs
Vp

Gambar 5. Skema transformator

Pada transformator ideal, berlaku:

VP NP IS
= =
VS NS IP

Keterangan:
Vp = tegangan primer (V);
Vs = tegangan sekunder (V);
Np = jumlah lilitan primer;
Ns = jumlah lilitan sekunder;
Is = kuat arus sekunder (A); dan
Ip = kuat arus primer (A).

Adapun efisiensi trafo (η) dirumuskan sebagai berikut.

Pout VP NP IS
η
= = = = × 100%
Pin VS NS IP

Keterangan:
η = efisiensi trafo (%);
Pout = daya keluaran (W); dan
Pin = daya masukan (W).

→ Np > Ns dan Vp > Vs = trafo step down


→ Np < Ns dan Vp < Vs = trafo step up

Induksi Elektromagnetik 12
Contoh Soal 6

Sebuah trafo step up mengubah tegangan 20 volt menjadi 110 volt. Jika efisiensi trafo
80% dan kumparan dihubungkan dengan lampu 110 volt/50 watt, arus dalam kumparan
primernya adalah ....

Pembahasan:
Diketahui:
Vp = 20 volt
Vs = 110 volt
η = 80%
Ps = 50 watt

Ditanya: Ip = .... ?

Dijawab:
Efisiensi transformator dirumuskan sebagai berikut.

PS
η
= × 100%
PP
PS
⇔ η= × 100%
VP ⋅ IP

PS
⇔ 0,8 =
VP ⋅ IP
⇔ 0,8 VP ⋅ IP =PS

PS
⇔ IP =
0,8 ⋅ VP
50
⇔ IP =
0,8 ⋅ 20
50
⇔ IP =
16
⇔ IP =3,125 A

Jadi, arus dalam kumparan primernya adalah 3,125 A.

E. Induktansi
Perubahan kuat arus listrik dalam suatu kumparan akan membentuk GGL induksi diri
pada kumparan tersebut. Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

dI ∆I
ε = −L atau ε = −L
dt ∆t

Induksi Elektromagnetik 13
Besar induktansi diri dirumuskan sebagai berikut.


L=
I

Adapun energi yang tersimpan dalam induktor dirumuskan sebagai berikut.

1 2
W
= L⋅I
2

Keterangan:
L = induktansi diri (H);
I = kuat arus (A);
N = jumlah lilitan;
Φ = fluks magnetik (Wb);
dI
ε = − L = perubahan kuat arus terhadap waktu (A/s); dan
dt
W = energi (J).

Contoh Soal 7

Sebuah kumparan mempunyai induktansi diri 0,5 H. Berapakah besarnya GGL induksi
yang dibangkitkan dalam kumparan tersebut jika ada perubahan arus listrik dari 400 mA
menjadi 100 mA dalam waktu 0,2 sekon?

Pembahasan:
Diketahui:
L = 0,5 H
I1 = 400 mA = 0,4 A
I2 = 100 mA = 0,1 A
t = 0,2 sekon
ΔI = I2 − I1 = 0,1 − 0,4 = −0,3 A

Ditanya: ε = .... ?

Dijawab:
GGL induksi pada kumparan dirumuskan sebagai berikut.
∆I
εε == −−LL∆i
∆∆tt
( −0,3)
= −0,5
0,2
0,15
=
0,2
= 0,75 V
Induksi Elektromagnetik 14
ε = −L
∆t
( −0,3)
= −0,5
0,2
0,15
=
0,2
= 0,75 V
Jadi, GGL induksi yang dibangkitkan adalah 0,75 V.

Contoh Soal 8

Sebuah kumparan yang memiliki 600 lilitan mengalami perubahan arus listrik dari 10 A
menjadi 5 A dalam waktu 0,1 sekon. Jika selama waktu tersebut timbul GGL induksi
sebesar 2 volt, induktansi diri kumparan tersebut adalah ....

Pembahasan:
Diketahui:
N = 600
I1 = 10 A
I2 = 5 A
t = 0,1 sekon
ε = 2 volt

Ditanya: L = ...?

Dijawab:
GGL induksi pada kumparan dirumuskan sebagai berikut.

∆∆iI
εε == −− LL
∆∆tt
−5
⇔ 2 =− L
0,1
⇔ 0,2 =⋅
5 L

0,2
⇔ L= H
5
0,04 H
⇔ L=
⇔ L=
40 mH

Jadi, induktansi diri kumparan tersebut adalah 40 mH.

Contoh Soal 9

Sebuah kumparan yang memiliki 50 lilitan mengalami perubahan arus listrik terhadap
waktu menurut persamaan I = (2t2 − 6) A. Jika induktansi kumparan 200 mH dan hambatan
ekuivalen 2 ohm, besarnya arus induktansi diri pada detik kedua adalah ....

Induksi Elektromagnetik 15
Pembahasan:
Diketahui:
L = 200 mH = 0,2 H
t = 2 sekon
R = 2 ohm
I = (2t2 − 6) A
N = 50 lilitan

Ditanya: I = .... ?

Dijawab:

GGL induksi pada kumparan dirumuskan sebagai berikut.

dI
ε = −L
dt

⇔ I ⋅ R =− L
(
d 2t 2 − 6 )
dt
−0,2 ( 4t )
⇔ I.2 =

Saat t = 2 s, maka:
−0,2 ⋅ 4 ⋅ 22
I = − 0,2 . 4 .
2 2
⇔ I = − 0,8 A
Jadi, besarnya arus induktansi diri pada detik kedua adalah 0,8 A.

F. Penerapan Induksi Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak alat-alat listrik yang bekerja menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik. Selain generator dan transformator, berikut ini adalah alat-alat
yang bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.

1. Mikrofon
Prinsip kerja mikrofon merupakan kebalikan dari prinsip kerja pengeras suara.
Mikrofon terdiri atas membran, kumparan, dan magnet permanen.

Gambar 6. Mikrofon

Induksi Elektromagnetik 16
Ketika membran dikenai gelombang suara, membran akan bergetar sesuai gelombang
suara yang mengenainya. Oleh karena membran bergetar, maka kumparan akan
bergerak mendekati dan menjauhi magnet permanen. Akibatnya, terjadi perubahan
fluks magnetik pada kumparan. Perubahan fluks magnetik akan menimbulkan arus
induksi yang berubah-ubah. Arus induksi ini berupa sinyal yang diperkuat oleh
amplifier dan dikirim ke perekam.

2. Alat Gesek Kartu Kredit


Pada kartu kredit, terdapat strip magnetik yang mengkodekan informasi-informasi
penting. Strip magnetik merupakan garis-garis yang dibuat dari bahan besi sangat
tipis yang sudah dimagnetisasi.

Gambar 7. Alat gesek kartu kredit

Pada alat pembaca kartu kredit terdapat kumparan. Ketika kartu kredit digesekkan
melalui alat pembaca, akan terjadi perubahan fluks magnetik pada alat pembaca.
Perubahan fluks magnetik ini menyebabkan munculnya arus induksi. Ggl yang
dihasilkan dari arus induksi lalu diperkuat dan dicatat secara elektronik. Besarnya
perubahan fluks magnetik bergantung pada banyaknya dan arah strip magnetik
sesuai dengan informasi yang sudah dikodekan secara biner dalam kartu kredit.

3. Seismograf
Seismograf adalah alat untuk mengukur intensitas gelombang yang berasal dari
gempa bumi. Seismograf terdiri atas kumparan, pegas, dan magnet permanen.

Gambar 8. Seismograf

Ketika gelombang mengenai seismograf, pegas akan bergetar sehingga kumparan


akan bergerak dalam medan magnet. Gerakan kumparan tersebut menyebabkan

Induksi Elektromagnetik 17
terjadinya perubahan fluks magnetik. Perubahan fluks magnetik ini menimbulkan
arus induksi yang diubah ke bentuk sinyal-sinyal yang dihubungkan ke jarum
seismograf.

4. Generator Listrik
Generator adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Generator dibedakan menjadi dua jenis, yaitu generator arus searah
(DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Generator AC terdiri atas kumparan, magnet
permanen, cincin logam, sikat logam, dan rotor. Kumparan berputar sehingga
terjadi perubahan fluks magnetik yang menimbulkan arus induksi. Arus induksi yang
berada dalam medan magnet menimbulkan gaya Lorentz yang membuat kumparan
berputar setengah lingkaran. Fluks magnetik akan bernilai maksimal ketika posisi
kumparan tegak lurus terhadap arah medan magnet. Oleh karena besarnya fluks
magnetik berbanding lurus dengan ggl induksi, maka nilai ggl induksinya juga akan
maksimal. Ketika kumparan berputar, nilai fluks magnetiknya berubah-ubah. Begitu
juga dengan nilai ggl nya. Nilai ggl setiap waktu dapat digambarkan dengan grafik
sinusoidal berikut.

Gambar 9. Generator listrik

Jika sebuah kumparan yang terdiri atas N buah lilitan diputar dengan kecepatan sudut
ω, ggl induksi yang dihasilkan oleh generator dapat dirumuskan sebagai berikut.

ε = NBA ω sin θ

Ggl induksi akan bernilai maksimum jika θ = 90o (sin 90o = 1). Sudut ω adalah sudut
yang dibentuk oleh garis-garis medan magnet dengan permukaan bidang kumparan.

Induksi Elektromagnetik 18
Keterangan:
ε = ggl induksi (V);
N = jumlah lilitan kumparan;
B = kuat medan magnet (T);
A = luas bidang kumparan (m2);
ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s);
t = waktu (s); dan
θ = ω . t = sudut antara medan magnet dan permukaan bidang kumparan (o).

Prinsip kerja generator ini sama dengan prinsip kerja motor listrik.

Contoh Soal 10

Sebuah generator AC memiliki kumparan berbentuk persegi dengan panjang sisi 20 cm


dan terdiri atas 100 lilitan. Jika generator tersebut menghasilkan ggl dengan persamaan
ε = 150 sin 20πt, tentukan:
a. Frekuensi sumber listrik
b. Tegangan maksimum yang dihasilkan
c. Kuat medan magnet yang melalui kumparan ketika tegangannya maksimum

Pembahasan:
Diketahui:
s = 20 cm = 0,2 m
N = 100 lilitan
ε = 150 sin 20πt

Ditanya:
a. f = …?
b. εmaks= …?
c. B = …?

Dijawab:

a. Persamaan umum ggl induksi adalah ε = NBA ω sin θ = NBA ω sin ωt.
Dari persamaan ε = 150 sin 20πt, diketahui ω = 20π. Oleh karena ω = 2πf, maka:

ω = 2πf
⇔ 20π = 2πf
⇔ f = 10 Hz

Jadi, frekuensi sumber listriknya adalah 10 Hz.

Induksi Elektromagnetik 19
b. Tegangan akan bernilai maksimum jika sin θ bernilai 1. Dengan demikian, diperoleh:

ε = 150 sin 20πt


εmaks = 150 (1) = 150 V

Jadi, tegangan maksimum yang dihasilkan adalah 150 V.

c. Mula-mula, tentukan luas kumparannya.

A = luas persegi
= s2
= (0,2)2
= 0,04

Ketika tegangannya maksimum, diperoleh:

ε maks = NBA ω
ε
⇔ B =maks
NAω
150
⇔B=
100(0,04)(20π )

⇔B=
0,6 T

Jadi, kuat medan magnet yang melalui kumparan ketika tegangannya maksimum
adalah 0,6 T.

Contoh Soal 11

Seseorang bekerja mereparasi sebuah generator listrik. Kumparan pada generator


diganti dengan kumparan baru yang luas penampangnya 4 kali lipat dari semula dan
jumlah lilitannya 2,5 kali lipat dari semula. Jika kecepatan putar generator diturunkan
2
menjadi kali semula, tentukan perbandingan GGL maksimum yang dihasilkan
3
generator sesudah dan sebelum direparasi.

Pembahasan:
Diketahui:
A2 = 4A1
N2 = 2,5N1
2
ω2 = ω
3 1

Induksi Elektromagnetik 20
ε 2 maks
Ditanya: = ...?
ε 1 maks

Dijawab:
Oleh karena generator yang digunakan sama, maka magnet dalam generator juga sama.
Ini berarti, medan magnetnya juga sama, yaitu B1 = B2 = B.

εmaks = NBAω

Dengan demikian, perbandingannya adalah sebagai berikut.

ε 2 maks N2 B2 A2 ω2
=
ε 1 maks N1 B1 A1 ω1

2
ε 2 maks 2,5 N1 × B × 4 A1 × ω1
⇔ = 3
ε 1 maks N1 BA1 ω1

ε 2 maks 20
⇔ =
ε 1 maks 3

Jadi, perbandingan ggl maksimum yang dihasilkan generator sesudah dan sebelum
direparasi adalah 20 : 3.

Induksi Elektromagnetik 21

Anda mungkin juga menyukai