Anda di halaman 1dari 5

INDUKSI MAGNETIK

Pada bahasan sebelumnya kita dapatkan Hukum Biot Savart dan Ampere yang
memperlihatkan bahwa disekitar kawat berarus listrik akan muncul medan magnet, artinya listrik
dapat menghasilkan magnet. Dari konsep kesimetrian alam para peneliti menduga akan terjadi
kebalikannya, artinya dari sistem magnet bisa menghasilkan listrik. Untuk hal tersebut
dikembangkan berbagai pengamatan.

A. Gaya Gerak Listrik Induksi


Untuk menelaah sistem magnet bisa menghasilkan listrik , salah satunya adalah sebagai
berikut, sediakan magnet permanen , lilitan logam/ kumparan, dan galvanometer, Ujung – ujung
lilitan hubungkan dengan galvanometer kemudian magnet digerak-gerakan mendekat dan
menjauh dari koil, perhatikan jarum galvanometer.

Saat batang magnet digerak-gerakan teramati adanya penyimpangan dari jarum galvanometer,
yang artinya muncul arus listrik saat batang magnet digerak-gerakkan. Magnet batang digerak-
gerakkan menyebabkan perubahan besar kuat medan magnet pada kumparan, atau perubahan
fluks magnetik pada kumparan, dan inilah yang menimbulkan arus listrik. Arus listrik ini
disebut sebagai arus induksi. Kumparan berlaku sebagai gaya gerak listrik (GGL) atau seperti
sumber elektromotive force (emf) sehingga dikenal dengan GGL induksi

B. Hukum Faraday
Berdasarkan telaahan di atas, sistem magnet menghasilkan listrik jika terjadi perubahan
fluks magnetik, karena itu Faraday merumuskan bahwa :

𝒅𝝓𝒎 𝜺
𝜺 = −𝑵 𝒊=
𝒅𝒕 𝑹

 besarnya adalah ggl imbas satuan volt


N jumlah lilitan pada kumparan
m fluks magnetik
𝑑𝜙𝑚 = 𝐵 𝑑𝐴 = 𝑑(𝐵𝐴𝑐𝑜𝑠𝜃)  sudut antara B dan A
⃗ ∘ ⃗⃗⃗⃗⃗
Perubahan fluks bisa terjadi karena perubahan besar medan magnet, perubahan luas atau
perubahan sudut yang dibentuk antara medan magnet dan luas kumparan.
Contoh soal
1. Fluks magnet yang masuk suatu kumparan yang terdiri dari 100 lilitan dengan hambatannya 3
ohm mengalami penurunan sebesar 0,2 weber perdetik, maka ggl  = - 20 volt dan arus
induksi yang mengalir pada kumparan iin = 20/3 A
2. Kumparan sebanyak 500 lilitan mempunyai luas penampang A= 30 cm2. Kumparan diberi
magnet dengan laju perubahan magnetnya 8 mT per sekon. Maka kumparan akan menjadi
sumber tegangan dengan ggl  = - 500x30 x10-4 x8x 10-3= - 12 mVolt
3. Kumparan yang terdiri dari 750 lilitan dan luas penampang 40cm2 diletakkan pada tempat
yang ada medan magnet dengan medan magnet berubah terhadap waktu B = (0,5t - 0,9) T
akan menghasilkan ggl  = - NA(dB/dt) = -750x40x10-4x0,5 = -1,5 volt
4. Loop kawat abcda dengan panjang 0,5m dan lebar 0,8m diletakkan sejajar dengan kawat lurus
sangat panjang yang dialiri arus i=(3t +5) A. Jarak antar kawat dan loop adalah 6 cm
Tentukan : GGL di loop abcd ( abcd )

Jawab:
Kawat berarus akan menghasilkan Medan magnet yang tergantung jarak , akibatnya medan
magnet pada loop tidak homogen. Namun untuk loop yang lebarnya amat sempit dx dapat dianggap
homogen. B = oi/ (2x ) dengan x jarak kawat lurus terhadap loop kecil.
0,86 0,86 𝜇𝑜(3𝑡+5) 0,5𝜇𝑜 (3𝑡+5) 0,86
Total Fluks magnet pada kawat 𝜙𝑚 = ∫0,06 𝐵𝑑𝐴 = ∫0,06 0,5𝑑𝑥 = 𝑙𝑛 0,06
2𝜋𝑥 2𝜋
1,5𝜇𝑜 0,86
GGL di loop abcd = - 1x( dm /dt ) = 𝑙𝑛 0,06
2𝜋

C. GGL Induksi pada kawat U


Seutas kawat logam dibentuk
seperti huruf U dan diletakkan pada
tempat bermedan magnet B dengan
arah masuk bidang gambar. Batang
logam ab panjang L ditempelkan
pada kawat U namun bisa digerak-
gerakkan seperti gambar. Saat
tersusun seperti itu tidak terukur
adanya arus listrik pada kawat U, tapi
saat batang ab digerak-gerakan
terukur adanya arus listrik pada
kawat U. Hal ini terjadi karena luas loop berubah yang menyebabkan fluks magnetik berubah
dan menghasilkan ggl 
𝑑𝜙 𝑑𝜙 𝐿𝑑𝑥
𝜀 = −𝑁 =− = −𝐵 = −𝐵𝐿𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
D. Hukum Lenz
Pada konsep arus searah, arah gerak muatan positif diambil sebagai arah aliran muatan/arus
atau arah arus berlawanan dengan arah gerak elektron. Arah ggl induksi dapat dianalisa dari
GGL induksi pada kawat U. Saat batang ab digerakkan ke kanan maka dapat kita analogikan
elektron pada batang bergerak ke kanan. Elektron bergerak kekanan ditempat bermedan magnet
yang arahnya masuk bidang gambar akan mendapat gaya magnet berarah ke bawah mengingat
elektron muatannya negative. Karena elektron mempunyai massa maka berdasarkan hukum
Newton II elektron akan mengalir ke bawah sehingga munculah arus berarah ke atas ( dari b ke
a). Karena pada batang ab ada arus ke atas maka batang ab akan mendapat gaya magnet ke kiri.
Artinya batang ab digerakkan ke kanan muncul gaya penghambat ke kiri. Selain itu dengan
adanya arus ke atas pada batang ab maka pada loop akan muncul medan magnet induksi dengan
arah keluar bidang gambar ( berlawanan arah dengan medan magnet permanen). Inipun dapat
kita katakan bahwa dengan batang ab digerakkan kekanan luas loop membesar, fluks magnet
naik maka arus akan menurunkan medan magnet sehingga fluks mengecil. Hal ini berhubungan
dengan tanda negative pada perumusan ggl oleh Faraday, bahwa arus induksi akan melawan
penyebab munculnya ggl. yang kemudian menjadi hukum Lentz ,

Hukum Lentz : “Ggl  yang terjadi harus menghasilkan arus induksi iin yang melawan
penyebabnya”

Contoh Soal :

1. Loop kawat dengan panjang L, lebar d dan hambatan R digerakan ke kanan dengan
kecepatan v memasuki daerah yang bermedan magnet antara 0< x < 2L dengan arah
keluar bidang gambar. Tentukan ggl , arah dan besar arus induksi iin pada loop tersebut,
saat pangkal loop di 0<x<L, L<x<2L dan x>2L.
Jawab,
Untuk 0 <x<L ,  = Bdv , iin = Bdv/R arah berlawanan jarum jam
Untuk L<x<2L ,  = 0, iin =0
Untuk x>2L ,  = Bdv, iin=Bdv dengan arah searah jaram jam
2. Loop kawat persegi abcd dengan rusuk L, diletakkan di tempat yang bermedan magnet B
dengan arah keluar bidang gambar. Batang logam ef hambatan R diletakkan di tengah
loop dan digerakkan ke arah kanan dengan kecepatan v. Tentukan besar dan arah arus
pada batang logam ef.
Jawab,
Saat logam ef digerakkan kekanan maka pada loop ebcfe akan mengalir arus berlawanan
arah jarum jam atau pada batang logam mengalir arus dari f ke e dengan besar iin =
BLv/R, dan di loop aefde akan mengalir arus searah jarum jam atau pada batang ef dari f
ke e dengan besar BLv/R. jadi pada batang ef mengalir arus iin = 2BLv/R dengan arah
dari f ke e
E. Aplikasi
Salahsatu contoh adalah pembangkit arus yang berubah-ubah karena kumparannya diputar
mengakibatkan sudut berubah seperti gambar.

𝑑𝜙 𝑑𝑐𝑜𝑠𝜃 𝑑𝜃
Ggl 𝜀 = −𝑁 𝑑𝑡 = −𝑁𝐵𝐴 = 𝑁𝐵𝐴𝑠𝑖𝑛𝜃 𝑑𝑡 = 𝑁𝐵𝐴𝜔sin (𝜔𝑡)
𝑑𝑡

N jumlah kumparan, B medan magnet, A luas kumparan,  laju potar kumparan.

F. Soal
1. Jika sebuah kawat konduktor melingkar seperti pada gambar mengalami
ekspansi termal ketika ditempatkan pada daerah bermedan magnetik
seragam, maka pada kawat tersebut mengalir arus induksi searah jarum
jam. Apakah medan magnetiknya berarah masuk atau keluar bidang
kertas?
2. Sebuah batang logam pada kumparan U digerakkan dengan laju 5.0m/s tegak lurus terhadap
medan magnet yang besarnya 0.80 T. Panjang logam 1.6 m dengan hambatan 96 ohm.
Tentukan (a) emf yang dihasilkan batang (b) arus induksi yg dihasilkan.
3. Suatu kumparan yang terbuat dari 500 lilitan mempunyai luas 40 cm2. Kumparan ini di
letakkan pada tempat yang mempunyai medan magnet B = (0,75 t + 0,9) T berarah sejajar
permukaan kumparan. Tentukan ggl induksi yang dihasilkan
4. Batang konduktor panjang L = 30 cm
, hambatan 2 Ώ bergerak dengan
kecepatan 6 m/s seperti pada
gambar. Jika besar medan magnet
adalah 8 T tentukan arus yang
mengalir pada masing-masing
hambatan

5. Gambar di samping menunjukkan sebuah kawat tembaga


yang dibuat melingkar denga jejari 0,5 m. Sebuah kawat
lain (kawat BC) dibuat tetap dengan hambatan 3 ohm.
Sebuah kawat batang (kawat AC) dapat bergerak
melingkar dengan kecepatan sudut 15 rad/s (lihat
gambar). Semua kawat terhubung dan berada dalam
medan magnet konstan yang besarnya 3,8 × 10-4 T
dengan arah masuk bidang kertas. Tentukan besar arus
induksi pada BC

Anda mungkin juga menyukai