Anda di halaman 1dari 2

Derajat Listrik

Pengertian dan hubungan antara derajat listrik dengan derajat mekanik dapat dijelaskan
sebagai berikut :

Jika kumparan pada Gambar 1 berputar satu keliling (360 perputaran mekanik), maka
tegangan yang dihasilkan kumparan akan menyelesaikan satu gelombang penuh (satu siklus)
seperti pada Gambar 2.
Apa yang terjadi bila jumlah kutubnya diperbanyak menjadi empat buah atau dua pasang
kutub seperti pada Gambar 3 dan kumparannya diputar satu putaran (360 perputaran
mekanik).
Tegangan yang dihasilkan menjadi dua siklus (dua gelombang penuh) atau 720 (Gambar 4).
Besar sudut yang ditempuh oleh tegangan yang dihasilkan akibat perputaran
kumparan diantara kutub-kutub magnet (medan magnet) inilah yang disebut dengan
derajat listrik.

Sedangkan sudut yang ditempuh oleh perputaran kumparan disebut dengan derajat
mekanik.
Dari kedua fenomena di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Jika kumparan berputar satu putaran (360) pada suatu medan magnet yang memiliki satu
pasang kutub, maka gelombang tegangan induksi yang dihasilkan menempuh 360 listrik.
Sedangkan bila kumparan berputar satu putaran (360) pada suatu medan magnet yang
memiliki dua pasang kutub, maka gelombang tegangan induksi yang dihasilkan menempuh
720 listrik.

Hubungan antara derajat mekanik dengan derajat listrik dapat dituliskan sebagai berikut :
Θe = p . Θm –> Dimana : Θe = derajat listrik ; Θm = derajat mekanik ; p = jumlah
pasang kutub
Dari persamaan di atas dapat diketahui, bahwa untuk menghasilkan tegangan satu gelombang
penuh diperlukan 1 / p kali putaran kumparan.
Jika kumparan berputar dengan kecepatan n putaran per menit (rpm), atau n/60 putaran per
detik, maka banyaknya gelombang penuh yang terjadi setiap detiknya atau lebih dikenal
dengan frekuensi adalah : f = (p.n) / 60 –> Dimana : f = frekuensi (Herzt) ; p = jumlah
pasang kutub ; n = jumlah putaran per menit (rpm)

Anda mungkin juga menyukai