Anda di halaman 1dari 123

MESIN DC

Ir. SUDIRMAN, M.Kom.,IPM


KLASIFIKASI MESIN-MESIN LISTRIK
converter
DC DC

Rectifier inverter

AC AC
Gerak / converter
energy
mekanis
motor generator

Trafo
Tegangan/
Tegangan/ energy
Energi listrik
listrik
Tegangan akan timbul bila :
1. Kumparan diam , magnet bergerk
2. Kumparan bergerak , magnet diam

P S A

12 v
220 v

motor Generator

MOTOR GENERATOR
KONSTRUKSI MESIN DC
1. ROTOR
2. STATOR
3. CELAH
UDARA
SIKAT
PRINSIP KERJA

Berdasarkan hukum imbas FARADAY yakni bila lilitan penghantar memotong


garis-garis gaya medan magnet yang diam, atau lilitan penghantar diam
dipotong oleh garis-garis gaya medan magnet yang berputar maka pada
penghantar akan timbul TEGANGAN INDUKSI
Untuk Generator DC
- Lilitan penghantar diletakkan pada jangkar yang berputar
- Garis-garis gaya medan magnit berasal dari kutub yang ada di stator
- Gerak atau perputaran dari lilitan penghantar dalam medan magnit
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik,
yang kemudian disearahkan oleh KOMUTATOR, Tegangan DC tersebut oleh sikat
dikumpulkan, kemudian diberikan keterminal generator untuk ditransfer ke
beban.
Arus yang mengalir pada penghantar jangkar akan menimbulkan medan yang
melawan, sehingga tegangan terminal turun, hal ini disebut REAKSI JANGKAR
GENERATOR DC
Generator DC pada Pembangkit
Contoh :

Suatu Generator DC 4 kutub mempunyai belitan jangkar ynag terdiri dari 648
penghantar total yang dihubungkan dalam 2 garis edar paralel.
Jika fluks per kutub = 0,321 x 106 maxwell dan kecepatan perputaran dari jangkar
1800 rpm, hitung tegangan rata-rata yang dibangkitkan.
Penyelesaian:
Banyaknya penghantar seri per garis edar paralel sama dengan 648 / 2 = 324

Banyaknya fluks yang dipotong per putaran


Ф = 4 x 0,321 x 106 = 1,2484 x 106 maxwell

Putaran jangkar per detik = 1800/60 = 30 rps

Waktu yang dipergunakan per putaran t = 1/30 = 0,0333 detik

Eav/penghantar = (1,2484 x 106 / 0,0333 ) x 10-8 = 0,386 volt

Eg = 0,386 x 324 = 125 Volt


BESARNYA TEGANGAN INDUKSI YANG DIBANGKITKAN

Ø x p x rpm x Z
x 10-8
Eg =
a x 60

Eg = Tegangan total yang dibangkitkan jangkar


P = Banyaknya kutub
Rpm = kecepatan putaran jangkar per menit
Z = jumlah total dari penghantar jangkar yang efektif
a = Banyaknya garis edar paralel dari arus pada penghantar jangkar
Ø = Fluks perkutub dalam maxwell
Soal:
Suatu generator DC 6 kutub, 85 kw mempunyai jangkar yang terdiri dari 66 slot(alur)
dan tiap alur berisi 12 konduktor. Jumlah garis edar paralel ada 6. Jika kutub
menghasilkan fluks sebesar 2,18 x 106 maxwell dan kecepatan perputaran jangkar 870
rpm, hitung tegangan yang dibangkitkan.

Ø= 2,18 x 106 maxwell


Jawaban:
P=6
rpm = 870
Ø x p x rpm x Z Z = 66 x 12 = 792
x 10-8
Eg = a=6
a x 60
Hukum Tangan Kanan FLEMING

1.Jempol memnyatakan arah gerak (F) atau perputaran penghantar


2. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnet dari kutub Utara ke Selatan (arah B=
arah kerapatan Fluks)
3. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan
GENERATOR DC
JENIS GENERATOR DC
]enis-jenis Generator Arus Searah.

Ber'dasarkan rangkaian penguatannya maka jenis generator arus


searah ini dibagi atas:
a. Generator arus searah dengan penguatan terpisah atau penguatan bebas, yakni
penguatan medan berasal dari sumber arus searah luar seperti gambarberikut
PRINSIP KERJA

Berdasarkan hukum imbas FARADAY yakni bila lilitan penghantar memotong


garis-garis gaya medan magnet yang diam, atau lilitan penghantar diam
dipotong oleh garis-garis gaya medan magnet yang berputar maka pada
penghantar akan timbul TEGANGAN INDUKSI
Untuk Generator DC
- Lilitan penghantar diletakkan pada jangkar yang berputar
- Garis-garis gaya medan magnit berasal dari kutub yang ada di stator
- Gerak atau perputaran dari lilitan penghantar dalam medan magnit
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik,
yang kemudian disearahkan oleh KOMUTATOR, Tegangan DC tersebut oleh sikat
dikumpulkan, kemudian diberikan keterminal generator untuk ditransfer ke
beban.
Arus yang mengalir pada penghantar jangkar akan menimbulkan medan yang
melawan, sehingga tegangan terminal turun, hal ini disebut REAKSI JANGKAR
b. Generator arus searah dengan penguatan sendiri.
Penguatan untuk medan magnetnya diambil dari terminal generator itu sendiri. Karena
adanya magnit sisa (residual magnetism) menghasilkan fluks medan pada
permulaannya. waktu jangkar berputar maka tegangan terminal akan memperkuat
rnedan magnet dan dari penguatan ini akan menambah tegangan terminal kembali,
sampai akhimya tercapai tegangan nominal dari generator. Ada tiga macam generator
ini:

(i). Generator arus searah shunt.


Pada generator ini, kumparan medan paralel dengan kumparan
jangkar lihat gambarberikut :
KOMPON PENDEK
Contoh:
Suatu generator DC berpenguatan bebas melayani beban 450 A pada tegangan terminal
230 volt, Resistans jangkar 0,03 ohm, rugi tegangan pada sikat seluruhnya 2 volt, hitung
tegangan yang dibangkitkan.
Jika arus medan untuk membangkitkan fluks dipertahankan 4 Amper, tegangan sumber
arus ssearah 220 volt serta resistans kumparan medan 50 ohm, berapa besarnya resistans
pengatur arus masuk kumparan medan?

Jawab:

Besar tegangan yang dibangkitkan


Eg=Vt + Ia.Ra + rugi tegangan pada sikat
= 230 + (450x0,03) + 2
= 245,5 Volt

Resistans yang dibutuhkan untuk mengatur arus medan:


Vf = If x (Rf + R)
220 = 4 (50 + R)
R = 20 / 4
R = 5 Ohm
Contoh Soal :

Suatu generator DC shunt 4 kutub, mempunyai 55 alur jangkar, tiap alur berisi 8
penghantar. Bila kecepatan generator 900 rpm, fluks/kutub 5,6 x 106 maxwell dan garis
edar paralel 4, hitung tegangan yang dibangkitkan.

Jika arus jangkar 100 amper, Ra 0,05 ohm rugi sikat 2 volt, hitung tegangan terminal
generator.

Eg = (Ф x P x rpm x Z x 10^-8) / (a x 60)

Eg = (5,6 x 10^-6 x 4 x 900 x 440 x 10^-8) / ( 4 x 60 )


= 369,6 Volt

Vt = Eg-(Ia.Ra) – ΔV
= 369,6 –( 100 x 0.05) – 2
= 362,6 V
Contoh soal:
1.Suatu generator DC seri 50KW,250 Volt, resistans kumparan jangkar 0,1 ohm, rugi
tegangan sikat diabaikan, hitung:
a. Arus jangkarnya bila bekerja dengan beban penuh
b. Resistans medan seri bila tegangan yang dibangkitkan 300 Volt
SOAL :
1.Suatu generator DC kompon pendek 20 kw , bekerja dengan beban penuh pada
tegangan terminal 250 volt. Resistans kumparan jangkar, kumparan medan seri dan
kumparan medan shunt masing-masing sebesar 0.05 ohm, 0.025 ohm dan 100 ohm.
Hitung tegangan yang harus dibangkitkan jangkar

2. Suatu generator dc kompon panjang melayani beban 50 amper pada tegangan


terminal 500 volt, Ra=0,05 ; Rsh 250 ; Rs=0,03. Rugi teganagn persikat 1 volt, jika
output penggerak mula 27,5 kW, hitung
a. Tegangan yang dibangkitkan
b. Efesiensi generator

3.Suatu generator DC seri 50KW,250 Volt, resistans kumparan jangkar 0,1 ohm, rugi
tegangan sikat diabaikan, hitung:
c. Arus jangkarnya bila bekerja dengan beban penuh
d. Resistans medan seri bila tegangan yang dibangkitkan 300 Volt
KONSTRUKSI MESIN DC
1. ROTOR
2. STATOR
3. CELAH
UDARA
MOTOR DC

Prinsip kerja motor DC berdasarkan pada penghantar yang


membawa arus ditempatkan dalam suatu medan magnet
maka penghantar tersebut akan mengalami GAYA

Gaya menimbulkan torsi , yang akan menghasilkan rotasi


mekanik, sehingga motor berputar.

Prinsip kerja motor DC


1. Adanya garis-garis gaya medan magnet antara kutub-
kutub yang berada di stator
2. Penghantar yang dialiri arus ditempatkan pada jangkar
yang berada dalam medan magnet tadi
3. Pada penghantar timbul gaya yang menghasilkan torsi

Arah dari fluks medan magnet yang dihasilkan oleh kutub,


arah arus yang mengalir pada penghantar dan arah
dari gaya, saling tegak lurus sesuai kaidah tangan kiri
Fleming
Gaya yang dihasilkan tergantung pada:
4. Kekuatan medan magnet
5. Arus pada penghantar
6. Panjang pengantar
F

F
13
-

+14
A A
1 2
F F
1 2
S S
1 2
Contoh soal

Suatu jangkar motor arus searah berpenguatan bebas berisi 192


Penghantaar 70 % dari penghantarnya langsung dibawah permukaan kutub
pada setiap saat. jika kerapatan fluks di bawah kutub sebesar 52000
garis gaya per-in dan diameter jangkar serta paniangnya 12 in dan 45 in.

Hitung:

a. Arus pada tiap penghantar jangkar untuk torsi sebesar 120 lb-ft.
b. Arus jangkar bila garis edar paralelnya 2.
c. EMF lawan jika tegangan terminal 220Volt, resistans jangkar0,05
ohm dan rugi tegangan sikat total 2 volt
Jawab:

a. T = F x r
120 = F x (12/2 x 1/12)
F = 120 / 0,5 = 240 lb
F = BIL / 11300000
I = 11300000 x 240 / (192 x 0,7 x 52000 x 4,5)
I = 86,23 Amper

b. Ia = 2 x 86,23 A = 172,46 A
Ia
c. Vt = Eb + Ia.Ra + Rugi sikat
220 = Eb + (172,46 x 0,05) + 2
220 = Eb + 8,623 + 2
220 = Eb + 10,623
Eb = 220 - 10,623
Eb = 209,377 V
Contoh soal 3-3 :

Suatu mesin arus searah shunt 220 volt mempunyai resistans


jangkar sebesar 0.5 ohm. Jika pada waktu beban penuh arus jangkar
sebesar 20 Amper hitung EMF (GGL) jangkar jika mesin bekeria sebagai :

a. Generator. 230 Volt


b. Motor. 210 Volt

Contoh soal 3-4:

Suafu motor arus searah seri 50 Kw, 250volt, Resistans kumparan jangkar
0.1 ohm dan resistans medan seri 0.15 ohm, rugi tegangan total pada sikat
2 volt.

HitungEMF (GGL) lawan jikabekerja dengan arus jangkarpenuh.


a. Eg=Vt + Ia.Ra + Rugi sikat

Eg = 220 + (20 x 0,5) +0


Eg = 230 Volt

b. Eb = Vt - Ia.Ra - Rugi sikat

Eb = 220 - (20 x 0,5) - 0


= 210 Volt

Jawaban soal 3.3


Jawaban 3.4: Po=50kw Vt=250 V Ra=0,1
Eb^2 - 248 Eb + 12500 = 0 >>>> Rs = 0,15

a=1 , b = -248 c = 12500 Po=Eb x Ia


50000=Eb x Ia
Eb = 50000 / Ia

Vt= Eb+IaRa+rugi
I=Ia

= 124 (+/-) 53,63


Eb1 = 124 + 53,63 = 177,63 V
Vt= Eb+IaRa+rugi
250=Eb+((50000/Eb) x(0,1+0,15)) +2
250Eb = Eb^2 +12500 + 2Eb
Eb(250-2) =Eb^2 + 12500
248Eb = Eb^2 + 12500
Eb^2 -248Eb + 12500 = 0
Contohsoal3-5:
Suatu motor arus searah kompon pendek dengan daya input 34.5 Kw,
tegangan terminal 230 volt, resistans kumparan medan shunt medan seri
dan jangkar, masing-masing sebesar 92ohm, 0.015ohm dan 0.03 ohm.

Hitung:

a. Arusjangkar.
b. EMF (GGL) lawan yang dibangkitkan oleh jangkar'
c. Daya output yang dibangkitkan oleh jangkar.
Contohsoal3-5:
Suatu motor arus searah kompon panjang dengan daya input 300 Kw
tegangan terminal 600 volt mempunyai resistans medan shunt 75 ohm,
resistans jangkar termasuk resistans sikat sebesar 0,41 ohm, resistans
medan seri 0,012 ohm dan resistans yang diparalel dengan medan seri
sebesar 0,036 ohm.

Hitung:

a. Arusjangkar
b. EIvm (GGL) lawan yang dibangkitkan olehiangkar
c. Daya output yang dibangkitkan oleh iangkar
TORSI PADA MOTOR ARUS SEARAH
Torsi yang dibangkitkan motor DC tergantung pada :
a. Fluks yang dihasilkan oleh kutub utama ( Ø )
b. Arus yang mengalir pada belitan jangkar ( Ia )

Sehingga persamaan Torsi dapat ditulis :


F
T = k . Ø . Ia lb-ft

Dengan T = Torsi dalam lb-ft


Ø = Fluks perkutub dalam maxwell
k = konstanta

k= 0,1173 pxZ
a F
108
Dengan p = banyaknya kutub
Z = jumlah total penghantar jangkar
a = jumlah garis edar paralel
Fluks yang dihasilkan oleh kutub utama dan arus
yang mengalir pada belitan jangkar akan
menghasilkan GAYA

T=Fxr Jika diandaikan


a. penampang jangkar dengan jari-jari r meter
F b. gaya yang memutar jangkar adalah F Newton
r c. Kecepatan jangkar adalah N rps

Maka Torsi Jangkar (Ta) :


poros
Ta = F x r N-m
Jangkar N rps
Newton-meter N-m = T joule

Kerja yang dilakukan oleh F dalam 1 putaran


Kerja dilakukan per-detik
= gaya x jarak =Fx 2xΠxrxN joule/secon
= F x 2xΠ x r joule
Ta = F x r N-m

Kerja yang dilakukan oleh F dalam 1 putaran Pm = Ta x ω Watt

= gaya x jarak
= F x 2x Π x r joule Jika torsi yang dibangkitkan oleh
motor besarnya dalam lb-ft dan
motor bekerja dengan
Kerja dilakukan per-detik
kecepatan dalam rpm maka
daya mekaniknya dapat
=Fx 2xΠxrx N joule/secon
dinyatakan dalam besaran daya
kuda (horse power = hp ) yang
hubungannya dapat dituliskan
Sehingga daya mekanik PM yang sebagai berikut :
dibangkitkan dalam N rps adalah :
Pm = Txω hp
Pm = F x 2 Π r x N joule/secon 33000
Pm = (F x r) x 2Π x N joule/secon
Pm = T x 2Π x N hp
33000

Daya yang dibangkitkan oleh jangkar motor yang berubah jadi daya mekanik juga
tergantung dari EMF (Eb) lawan dan Arus jangkar ( Ia ), sehingga persamaan
menjadi :

Pm = Ta x ω = Ta x 2ΠN = Eb x Ia

Eb x Ia Bila dalam satuan kg-m


Ta = N-m maka Ta adalah
2ΠN
Eb x Ia
Eb x Ia
Ta = 0,159 N-m Ta = 0,0162 kg-m
N N
Torsi poros (shaft) Tsh
Torsi jangkar (Ta) tersebut tidak semua untuk memutar mesin-mesin beban seperti
mesin-mesin produksi, tapi sebagian untuk melayani rugi-rugi angin dan geseran.

Torsi yang bersih pada poros motor disebut torsi shaft (Tsh) yang nantinya dipakai
untuk memutar beban.

Daya kuda yang dihasilkan oleh torsi poros disebut “Brake Horse Power”, atau
disebut daya rem yang ditulis :

BHP = ( Tsh x 2ΠN) / ( 746 )

Atau

Tsh = (746 x BHP ) / 2ΠN

= Output bersih dalam Watt / 2ΠN N-m


Soal :

1. Motor Dc 4 kutub mempunyai penghantar jangkar total 828 ,


fluks per kutub 1,93 x 105 maxwell. Arus jangkar 40 Amper , garis edar paralel 2.

Hitung.
a. Torsi ynag dibangkitkan motor dalam lb-ft
b. HP outputnya , jika kecepatan 1750 rpm

2. Motor shunt 500 Volt, 50 BHP , 1000 rpm dibebani penuh dengan efesiensi 90 %.
Resistans jangkar 0,24 ohm, rugi tegangan pada seluruh sikat 2 volt, arus pada
medan shunt 1,8 Amper.

Hitung :
a. Arus beban penuh dari jala-jala
b. Torsi poros pada waktu beban penuh
c. Resistans yang diseri pada jangkar motor waktu start , sehinga arus start tidak
melebihi 1,5 kali arus beban penuh dari jala-jala
1. a.T=k.Ф.Ia = (0,1173 / 108) x (p .z/a) . Ф.Ia

= (0,1173 / 108) x (4 . 828 /2) . 1,93 . 105 . 40


= 15 lb-ft

b. Pm = T. 2п N / 33000 = 15 . 2 . 3,14 x 1750 / 33000 = 5 hp

2
KECEPATAN DARI MOTOR DC

Secara umum untuk motor arus searah berlaku persamaan EMF lawan, yang ada
hubungannya dengan kecepatan sebagai berikut :

Eb = k . Ø . N

Atau
Eb
N=
k. Ø

Dengan N = Kecepatan motor dalam rpm


Eb= EMF lawan yang dibangkitkan dalam volt
Ø = Fluks perkutub dalam maxwell
k = konstanta

Besarnya EMF lawan tergantung pada rangkaian ekivalen dari masing-masing motor,
sehingga tingkat kecepatan serta regulasi pada motor dapat dituliskan :
A. Motor DC shunt
Pada tingkat kecepatan pertama diandaikan :

N1; Eb1 dan Ø1 maka N1 = ( Eb1 / ( k. Ø1))

Pada tingkat kecepatan kedua :

N2; Eb2 dan Ø2 maka N2= ( Eb2/ ( k. Ø2))

Perbandingan kecepatan motor shunt :

N2 = Eb2 x Ø1 ; seandainya Ø1 = Ø2 maka perbandingan kecepatan menjadi


N1 Eb1 Ø2

N2 = Eb2
N1 Eb1
b. Motor arus searah seri
Perbandingan kecepatan untuk motor arus searah seri adalah sebagai berikut :

N2 = Eb2 x Ø1 ; Karena fluks sebanding dengan arus jangkar (Ø sebanding Ia),


N1 Eb1 Ø2 maka persamaaan menjadi :

N2 = Eb2 x Ia1
N1 Eb1 Ia2

c. Regulasi kecepatan motor arus searah

Tingkat kecepatan ataupun perubahan kecepatan pada waktu tidak ada beban dan
waktu ada beban penuh akan menghasilkan regulasi kecepatan motor :

= (( NNL - N FL ) / NFL )) x 100 %


Soal :
1. Motor DC Shunt 250 Volt, 1000 rpm , pada waktu beban nol menarik arus 8 Amper
dengan Ra= 0.2 ohm, dan Rsh= 250 ohm. Hitung kecepatan motor jika diberi beban
sampai 50 Amper. Rugi tegangan diabaikan

2. Motor DC seri bekerja pada keceptan 800 rpm dengan arus 100 Amper dan tegangan
terminal 230 Volt, Ra = 0,15 ohm dan Rs = 0,1 ohm serta rugi tegangan diabaikan.
Hitung kecepatan jika motor bekerja dengan arus 25 Amper dan fluks 45% dari fluks
pada waktu arus 100 Amper.
50A

1. Vt=250 , Ra=0.2, Rsh= 250 Ish


Ia = 8-1 = 7A
= 1A Vt
N2/N1= Eb2/Eb1

Ish = 250 / 250 = 1 A

Waktu beban nol , Ia= 8 – 1 = 7 A Vt=Eb + Ia.Ra+ Rugi sikat


Waktu dibebani Ia = 50 – 1 = 49 maka

Eb waktu beban nol Eb1= Vt – Ia.Ra – Rugi-rugi = 250 – (7 x 0,2) – 0=248,6 V

Eb dibebani Eb2= Vt – Ia.Ra –Rugi-rugi = 250 – (49 x 0,2 – 0 = 240,2 V

Sehingga
N2/N1 = Eb2 / Eb1

N2 /1000 = 240,2 / 248,6

N2 = 966.2 rpm
2. N1 =800 rpm
Eb1= Vt – Ia(Ra + Rs) – Rugi I
Ia = I
Ia Rs
Eb1 = 230 – 100(0.15 + 0.1) – 0 = 205 Vo;t Vt
Eb2 = 230 – 25 (0.15 + 0.1) – 0 = 223,75 Volt Eb

Φ2 = 0,45Φ1 ====== Φ1 / Φ2 = 1 / 0.45

N2/N1 = (Eb2/Eb1 )x (Q1/Q2)

N2 /800 = (223,75 / 205) x (1/0,45)

N2 = 1940 rpm Motor DC seri bekerja pada keceptan 800 rpm


dengan arus 100 Amper dan tegangan terminal
230 Volt, Ra = 0,15 ohm dan Rs = 0,1 ohm serta
rugi tegangan diabaikan. Hitung kecepatan jika
motor bekerja dengan arus 25 Amper dan fluks
45% dari fluks pada waktu arus 100 Amper.
Pengendalian Kecepatan Motor Arus Searah

Diperlukan untuk pengaturan putaran motor, metode pengendalian ada dua yaitu :

a. Metode konvensional
b. Metode dengan rangkaian elektronik

Pengendalian kecepatan putaran motor metode konvensional :

1. Pengendalian dengan resistans medan


a. Motor DC Shunt
Metode ini dengan menambahkan resistans yang dapa t dia tu r besarnya
pada untai medan untuk motor arus searah shunt dan kompon.
Menambah atau menyisipkan resistans pada untai medan akan
merubah besamya arus ke kumparan kutubnya sehingga fluks yang
dihasilkan bewariasi, berdasarkan peftiilmaan (!30) maka keepatan
motor juga akan bervariasi sebagai berikut :
1. Motor arus searah shunt mempunyai resistans jangkar 0,1 ohm dan resistans
medan shunt 400 ohm. Motor bekeria pada kecepatan 900 rpm,
melayani beban dengan tegangan terminal 240 volt dan menarik ams
jangkar 50 Amper, Bila dikehendaki keaepatan motor naik menjadi 1000
rpm dengan mengatur kekuatan medan, hitung resistans yang harus
disisipkan pada untai medan dengan asumsi arus jangkar tetap, hubungan
antara fluks dan arus medan linier.

2. Motor arus searah shunt dengan kecepatan 1200 rpm, tegangan terminal
420 volt menarik arus jangkar 30 Amper. Hitung resistans yang disisipkan
(ditambahkan) pada rangkaian jangkar sehingga keoepatannya turun
menjadi 600 rpm dengan arus jangkar tetap. Andaikan resistans jangkar
sebesar 3 ohm.
Contoh:
Motor DC shunt :
Ra=0,1 Ohm Rv
Rsh = 400 Ohm
N = 900 rpm
Vt = 240 V Rsh
Ia = 50 A
Kecepatan yang dinginkan 1000 rpm
Hitung Rv

kφ2/kφ1 =( 235/1000) / ( 235/900)


Untuk N=900 rpm Φ2 = 0,9 φ1
N = (Vt-IaRa-Rugi) / kφ1
900 = (240 -50x0,1 - 0) / kφ1 Hubungan fluks terhadap arus medan
kφ1 = 235/900 Φ2:φ1 = Ish2: Ish1
Ish1 = 240 / 400 = 0,6 A 0,9 = ((240/(400 + Rv) / 0,6))
0,54 = 240 / (400 + Rv)
Untuk N = 1000 rpm 0,54 x (400 + Rv) = 240
1000 = ((240 - 50 x 0,1) - 0) / kφ2 216 + 0,54Rv = 240
kφ2 = 235 / 1000 0,54Rv = 240 -216
0,54Rv = 24
Ish2 = 240 / (400 + Rv) Rv = 24/0,54
Rv = 44,44 Ohm
DC Shunt:
N=1200rpm N2/N1 = Eb2/Eb1
Vt=420 V
Ia=30A 600/1200 = ((330 - 30Rvar) / 330))
Rvar ? 0,5 =( 330 / 330) - (30Rvar/330)
N=600 rpm 0,5 = 1 - ((3/33).Rvar)
Ra=3 ohm
(1/11)xRvar = 1 - 0,5
N2/N1 = Eb2 /Eb1 0,09Rvar = 0,5
N1=1200 rpm Rvar = 0,5 / 0,09
Eb1 = 420 - (30x3) -0 Rvar = 5,55 Ohm
Eb1 = 420 -90
Eb1 = 330 V

N2=600 rpm
Eb2 = 420 - 30(3+Rvar)-0
Eb2 = 330 -30Rvar

Anda mungkin juga menyukai