Anda di halaman 1dari 3

MULAI DARI DIRI

Modul 1.2
Ida Ayu Made Suci Suparmi

Kegiatan 1. TRAPESIUM USIA

TUGAS 1. Refleksi

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Peristiwa positif yang pernah saya alami adalah saat berusia 13 tahun, saat itu saya baru
masuk menjadi murid SMP yang berada di luar kampung saya atau kecamatan lain .
Pertama masuk SMP saya sangat senang walaupun bukan SMP idola saya tetapi saya
bisa menyesuaikan diri, sekolah tersebut jaraknya jauh dari desa saya ,waktu yang
ditempuh kira-kira 40 menit, saya menaikin angkot waktu itu , saya selalu duduk paling
depan karena mobil angkot paling awal menjemput saya karena jarak saya paling jauh ,
saya sangat senang dan menikmati sekali masa-masa seperti itu. Pada saat SMP saya
selalu mendapatkan juara 3 kemudian turun lagi ke harapan 1, kemudian menjadi atlit
lompat jauh walaupun tidak pernah mendapat juara, tetapi saya mempunyai
pengalamaman pernah ikut lomba.

Peristiwa negatif yang saya alami saat duduk di kelas 1 SMP, saat itu usia saya masih 14
tahun. Waktu itu saya SMA di kota ,saya diam di tempat paman yang berada dikota,
masih melekat sampai sekarang di hati saya, saya tidak cukup bisa menggunakan bahasa
Indonesia yang baik,jadi saya belum memiliki teman hanya teman yang dari kampung
satu orang ,hanya dia yang selalu menemani saya,prestasi saya sangat menurun waktu
SMA karena apa yang saya pelajari tidak pernah saya pahami, merasa diri paling bodoh
karena berasal dari kampung ,saya kurang percaya diri,saya sulit berkomunikasi dengan
teman.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Selain saya ada guru dan teman-teman sekolah.


3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda
emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di
masa itu)

Roda emosi yang dapat saya gambarkan dalam peristiwa positif adalah percaya, gembira,
senang, dan optimis. Sedangkan roda emosi dalam peristiwa negatif seperti sedih,
penyesalan,dan kecewa.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih
dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Momen itu masih bisa saya rasakan sampai sekarang kerena itu melekat di alam bawah
sadar saya, momen itu mempengaruhi pikiran saya hingga hari ini. Bangga dan percaya
pada diri sendiri, dan bagaimana saya bisa mengubah sikap saya sehingga sampai hari ini
saya belajar bagaimana membangun komunikasi yang baik, bagaimana cara bergaul,
sehingga memiliki banyak teman. Momen -momen tersebut sebagai motivasi saya untuk
terus memperbaiki diri.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Pelajaran hidup yang saya dapatkan dari trapesim usia dan roda emosi terkait peran saya
sebagai guru terhadap peserta didik saya adalah berusaha menjadi guru yang menjadi
teladan bagi peserta didik. Selalu bersikap positif sehingga dapat membahagiakan peserta
didik dalam proses pembelajaran. Sebagai guru saya juga menjadi teman peserta didik,
bagaimana saya bisa memahami masalah mereka, tidak hanya masalah pelajaran, tapi
juga masalah sosial mereka. Karena goresan yang terjadi dalam hati anak akan mereka
bawa sampai akhir hayat.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1
atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna",
"peran"?

Peran guru adalah memfasilitasi dan menuntun murid untuk memperoleh pengalaman
belajar yang bermakna.

TUGAS 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?

✓ Saya mampu berkomunikasi secara efektif dengan murid dan rekan guru, saya
memiliki cara berkomunikasi yang berbeda tergantung lawan bicara yang saya
ajak berkomunikasi. Astungkara lewat pengalamn negatif masa lalu, sekarang
saya belajar karakter orang dan bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka.
✓ Memiliki kepekaan sosial. Bagi saya interaksi harus dilandasi dengan kesetaraan
dan menjunjung tinggi etika sosial. Setara dalam hal memperlakukan orang lain
seperti keinginan kita diperlakukan oleh orang lain. Berdiri sama tinggi duduk
sama rendah.
✓ Dapat bekerja sama dalam tim

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?

Peran yang saya lakoni adalah sebagai kepala sekolah, saya menginisiasi program-
program sekolah untuk dapat menjadikan sekolah sebagai rumah belajar bagi siswa dan
juga guru. Program Pentas kreatifitas saya harapkan dapat menjadi wadah untuk siswa
menunjukkan kreatifitasnya, menyalurkan ide, dan sebagi untuk bakat yang mereka
miliki. Melalui Program guru penggerak ini, saya berharap mendapatkan ilmu dan
pengalaman agar saya dapat menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah
saya secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai