Anda di halaman 1dari 5

1.2.a.3.

Mulai Dari Diri


Modul 1.2
written by :
AMANAH, S.Pd.I.,Gr

1.2.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.2


Durasi : 1 JP
Moda : Pembelajaran Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus
a. CGP dapat mengidentifikasi nilai-nilai diri sendiri, yang selama ini melekat dalam pribadinya.
b. CGP dapat menjelaskan peran dirinya sebagai seorang Guru di dalam lingkungan sekolahnya
masing-masing

Kegiatan 1. Trapesium Usia

LULUS SARJANA USIA SAAT INI


PENSIUN

LULUS SMA

LULUS SMP 16 - POSITIF

LULUS SD
12 - NEGATIF

selisih usia peristiwa positif: 36 - 16 = 20 tahun


selisih usia peristiwa negatif: 36 - 12 = 24 tahun

Tugas 1. Refleksi
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Peristiwa Positif

Peristiwa Positif yang saya alami ketika saya berusia 16 tahun yaitu ketika saya baru
saja lulus dari SMP dan ingin melanjutkan ke Jenjang SMA. Saya adalah anak yang
mempunyai keinginan dan cita-cita yang yang kuat menurut versi saya sendiri, meskipun
terlahir di dalam keluarga yang sederhana dan orangtua hanyalah petani yang hidup di
daerah transmigrasi. Namun menjadi sebuah problematika saya dan juga orangtua ketika
saya mau melanjutkan pendidikan saya ke tingkat SMA. Hal itu karena di desa saya
maupun di wilayah terdekat belum ada SMA. Beruntungnya saya memiliki seorang guru
SMP yang sangat perhatian dan peduli terhadap anak-anak desa yang mau melanjutkan
pendidikannya yang terhalang oleh keberadaan sekolah di desa. Beliau bernama Ibu Titi
Sauta dan Suaminya Bapak Mulyadi adalah Kepala Sekolah saya di SMP. Beliau
menawarkan saya untuk bisa melanjutkan pendidikan SMA di Kota dan bisa tinggal di
rumah beliau. Dan atas dukungan orangtua juga yang sangat peduli akan pendidikan
anak-anaknya, akhirnya saya bisa melanjutkan Pendidikan SMA saya di Kota tepatnya di
SMAN 2 Kuala Kapuas dan tinggal di rumah guru saya tersebut. Hingga sekarang
hubungan kami terjalin sangat erat, mereka adalah orang tua saya yang kedua. Saya tidak
akan pernah melupakan jasa dan kebaikan mereka yang memperlakukan saya bagai anak
mereka sendiri. Dengan lanjutnya pedidikan saya di SMA ini, saya menganggap ini adalah
pintu gerbang saya menuju pencapaian hidup saya hingga saat ini.

Peristiwa Negatif

Peristiwa negatif yang saya alami ketika saya berusia 12 tahun adalah ketika saya harus
berpisah dengan keluarga besar, guru, dan juga teman-teman sekolah saya. Walaupun
sebenarnya saya kurang yakin apakah ini peristiwa negatif atau bukan, yang pasti pada
saat itu perasaan saya sangat sedih dan sulit untuk menentukan sebuah pilihan. Pada
tahun 1999 tepatnya saya di kelas 5 SD, orangtua saya mengajak kami untuk pindah ke
Pulau Kalimantan mengikuti program transmigrasi. Saya sangat kaget dan tidak ingin
meninggalkan semuanya. Namun saya bingung dan tidak bisa berbuat apa-apa. Perasaan
saya sedih bercampur bingung. Haruskan saya mengikuti orangtua atau tetap tinggal dan
jauh dari orangtua. Pada akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti kedua orangtua
saya bersama adik saya ke KaLimantan yang belum pernah saya tahu dan bayangkan
bagaimana kehidupan saya yang baru nanti.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Selain saya, yang terlibat dalam peristiwa itu orangtua, Kepala Sekolah dan Guru, keluarga
lainnya, dan teman-teman saya.

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi
Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
Dampak emosi peristiwa positif : Percaya, optimis, senang,dan kagum.
Dampak emosi peristiwa negatif : Khawatir, sedih, bingung.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat
memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Momen yang terjadi di masa sekolah baik peristiwa yang positif maupun peristiwa yang saya
anggap negatif pada waktu itu masih dapat saya rasakan dan masih memengaruhi diri saya
hingga di sama sekarang, karena tentu memberi pelajaran yang positif, menginspirasi, dan sangat
berharga bagi saya. Kepala sekolah dan guru saya yang sangat peduli akan anak didiknya
mengantarkan menggapai kesuksesan hidup anak didinya tentu akan saya jadikan contoh terbaik
saya sebagai seorang guru juga. Hal yang saya anggap negatif adalah beratnya sebuah perpisahan
dengan orang-orang yang kita cintai, membuat saya takut dan khawatir. Tapi dari momen itu pula
saya bisa belajar arti sebuah keluarga dan orang-orang yang kita cintai. Pun kita juga tidak akan
selamanya bersama-sama, karena kita punya roda kehidupan dan jalannya sendiri-sendiri.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait
peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Pelajaran yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai
guru terhadap peserta didik saya, yaitu:

Setiap anak akan menjalani hidupnya dari fase ke fase berikutnya dimana anak akan mengalami
peristiwa atau pengalaman baik positif maupun negatif yang akan memengaruhi hidupnya sampai
hidupnya dimasa depan. Mereka akan mendapati dirinya dengan emosi-emosi yang diperoleh dari
berbagai peristiwa dari fase-fase hidupnya tersebut. Disinilah peran seorang guru terhadapt peserta
didiknya sangat berguna untuk mereka. Peran guru disni tidak hanya memberi ilmu, melainkan
bagaimana kita bisa memberi contoh dengan sikap dan tindakan yang baik, membangun hubungan
yang akrab dengan siswa, senantiasa memberi semangat, memberikan arahan dan bimbingan serta
memberikan solusi-solusi yang membangun terhadap permasalahan peserta didik, mendorong sisiwa
untuk terus belajar dan melakukan yang terbaik. Dengan begitu saya berharap, sebagai seorang guru
mampu memberikan jejak peristiwa yang positif dan berpengaruh positif terhadap hidup mereka.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2
kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

‘’ Sebagai guru, saya yakin peran saya adalah membantu dan membimbing murid dalam
belajar melalui proses pembelajaran yang bermakna dan berdampak dengan menanamkan
nilai-nilai positif dan membimbing mereka untuk menjadi individu yang sukses dan
berkontribusi bagi masyarakat’’.

Tugas 2. Nilai dan Peran Guru Penggerak Menurut Saya


1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?

Peduli dan berbagi (Care and Share) , Saya adalah orang yang peduli baik terhadap murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya. Hal-hal baru yang saya dapatkan ataupun gagasan-gagasan yang
saya muncul, saya berusaha membagikan dengan murid, rekan guru, maupun komunitas sekolah
saya.

Terbuka dan adaftif , saya adalah orang yang terbuka dan berusaha menyesuaikan diri untuk
belajar hal-hal baru yang dapat meningkatkan kualiatas diri yang berdampak pada profesionalitas
maupun kehidupan pribadi saya.

Kolaboratif , saya bisa bekerja sama dengan baik dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang
ditentukan bersama-sama.

Reflektif, saya terbiasa menilai dan menemukan hal-hal baik dan kesalahan-kesalahan ataupun
kekurangan saya sendiri dalam melaksanakan tugas saya dan berusaha untuk meningkatkan diri lebih
baik lagi.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?

Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas
sekolah saya tentu tidak lepas dari tugas utama saya sebagai pendidik yang memberikan
pengajaran murid dikelas, maupun tugas-tugas tambahan lainnya.

Dalam menggerakkan murid, saya memberikan membangun kedekatan dengan murid,


menciptakan suasana kelas dengan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan
murid, memberikan mereka ruang dan waktu untuk menyampaikan ide bagaimana mereka
harus belajar, serta memberikan inspirasi di kelas agar murid termotivasi.

Peran saya dengan rekan guru lain adalah seperti yang saya katakan bahwa saya adalah orang
yang care and share, sehingga saya tidak segan untuk peduli dan berbagi dengan rekan yang
meminta bantuan terutama terkait pembelajaran, misalnya saja berbagi cara bagaimana
menyajikan materi pembelajaran yang menarik melalui slide presentasi di canva sesuai
kemampuan saya. Selain itu, saya sebagai Koordinator Pembelajaran P5 pada kurikulum
merdeka, saya mampu menggerakkan rekan-rekan guru fasilitator dalam menyampaikan
pembelajaran yang kolaboratif, komunikatif, dan penuh kreatifitas di kelas.

Peran saya dalam komunitas sekolah saya adalah menjadi pemandu salah satu kegiatan
pembiasaan positif siswa di sekolah, yaitu pemandu kegiatan English Day setiap hari rabu, dan
Kegiatan Literasi setiap hari selasa.

Dengan dedikasi, kegigihan, dan semangat positif, saya terus berharap dapat memainkan peran
penting dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya.

Anda mungkin juga menyukai