Anda di halaman 1dari 6

1.2.a.3.

Mulai dari diri -


Modul 1.2
TIKA AYU ASIH LESTARI, M.Pd
CGP ANGKATAN 7
KOTA PEKANBARU
TRAPESIUM USIA

Usia Aktif/Kerja
22
32 Usia sekarang
17 (+) 32-17 = 15 tahun
ketika saya SMA Kelas 3, guru saya selalu memberi
motivasi agar mengambil jurusan PGSD dan akhirnya
12 saya lulus SNMPTN di Universitas Riau dan menjadi
guru PNS.
(-) 32- 12 = 20 tahun
0 Ketika kelas 6 SD, telapak tangan saya dipukul oleh 60 Usia
guru saya dengan penggaris kayu panjang hingga Pensiun
penggarisnya patah karena tidak mengumpulkan PR.
TUGAS 1. REFLEKSI
• Peristiwa positif : ketika saya SMA Kelas 3, guru saya selalu memberi motivasi agar mengambil
jurusan PGSD dan akhirnya saya lulus SNMPTN di Universitas Riau dan menjadi guru PNS.
• Peristiwa negative: Ketika kelas 6 SD, telapak tangan saya dipukul oleh guru saya dengan penggaris
kayu panjang hingga penggarisnya patah karena tidak mengumpulkan PR disebabkan buku PR saya
hilang oleh teman saya.
• Yang terlibat dalam kejadian di atas selain saya adalah Guru kelas, guru bidang studi dan teman-
teman.
• Dampak emosi yang saya rasakan akibat peristiwa waktu SD itu adalah saya selalu teringat dan waktu
saya bertemu dengan ibu tersebut saya kembali teringat bahwa ibu itu pernah memukul tangan saya,
yang menyebabkan saya menjadi malu. sedangkan dampak dari peristiwa yang saya alami waktu SMA
adalah saya menjadi termotivasi untuk menjadi guru dan melanjutkan pendidikan kejenjang yang
lebih tinggi hingga saya menjadi guru dan lulus PNS.
TUGAS 1. REFLEKSI
• Momen kedua peristiwa itu teringat bagi saya sampai sekarang karena saya mengalaminya sendiri
dan itu terkesan di hati saya. Hal yang baik akan saya implementasikan dalam kehidupan saya
sehari-hari dan yang hal yang negative akan menjadi pelajaran bagi saya agar tidak saya lakukan
terhadap peserta didik saya.
• Pelajaran hidup yang dapat saya ambil dari pengalaman tersebut untuk saya terapkan ke murid
saya adalah saya akan selalu bersikap baik kepada murid, tidak akan memberi hukuman yang
verbal dan fisik yang dapat menurunkan rasa percaya diri dan yang mengganggu psikologi anak.
Saya akan menghargai dan memberikan pengajaran sesuai dengan kodrat anak. Saya akan selalu
memberikan motivasi, dukungan dan menuntun anak agar dapat berkembang sesuai dengan minat
dan bakatnya.
• Nilai yang saya yakini adalah "Suasana belajar bermakna yang diciptakan oleh seorang guru
memiliki peran yang sangat besar dalam memotivasi belajar muridnya.”
Tugas 2. Nilai Dan Peran Guru Penggerak
Menurut Saya
Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya
• Guru adalah penuntun yang kepadanya melekat nilai-nilai baik untuk diteladani dan mengarahkan
keberhasilan dalam proses pembelajaran bagi murid. Bersama murid, seorang guru adalah pembelajar
dengan nilai-nilai belajar bersama-sama dan sama-sama belajar. Belajar bersama memberikan arti proses
pembelajaran yang berpusat pada murid yang akan mengenalkannya pada sebuah kondisi ideal
pembelajaran bermakna. Nilai dalam diri saya yang selalu semangat, bisa bekerjasama, selalu berfikir
positif dan berkomitmen membantu saya dalam menggerakkan murid, rekan, guru dan komunitas
sekolah.
• Oleh karena itu, sebagai penuntun sudah seharusnya guru menempatkan diri sebagai tuntunan. Jika
belum bisa menjadi tuntunan, setiap saat adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri. Proses terus
menerus yang akan menjadikan guru sebagai individu benar-benar bisa digugu dan ditiru.
Tugas 2. Nilai Dan Peran Guru Penggerak
Menurut Saya
Peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya
• Guru memiliki peran yang melekat dalam sebuah trapesium usia meskipun berada di
luar. Seorang guru berperan dalam membentuk ingatan-ingatan pada diri murid.
Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mengoptimalkan perannya sebaik-baiknya.
Tujuannya agar meninggalkan kesan positif pada diri murid di masa yang akan
datang.
• Dalam sebuah organisasi sekolah, saya berusaha memberikan pengaruh yang positif,
dengan selalu melakukan kolaborasi, sosialisasi, dan komunikasi yang baik kepada
seluruh warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai