Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MODUL 1.

TUGAS REFLEKSI

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Peristiwa positif terjadi di usia 17 tahun di saat kelulusan saya dari jenjang SMA.
Pada waktu itu saya masuk 3 besar peserta didik dengan nilai UN tertinggi di
sekolah dan dijanjikan bakal dikuliahkan oleh orang tua ke Surabaya. Sementara
itu, peristiwa negatif terjadi saat usia 15 tahun di masa awal masuk SMA. Pada
waktu itu saya sering mendapatkan pembully-an baik oleh teman ataupun kakak
kelas.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Yang terlibat dalam peristiwa positif adalah kedua orang tua saya, guru saya, dan
teman belajar kelompok saya. Orang tua saya selalu mensupport saya untuk
melakukan yang terbaik dalam setiap pembelajaran jika ingin melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi, guru saya selalu memberikan penguatan materi yang
belum dipahami, dan teman belajar kelompok memberikan semangat
kebersamaan untuk meraih kesuksesan bersama-sama dalam menghadapi Ujian
Nasional.

Yang terlibat dalam peristiwa negatif saya adalah teman-teman kelas yang
berteman dengan kakak kelas yang sering melakukan bullying pada junior.

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan
roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan
Bapak/Ibu di masa itu)
Benci : Rasa kebencian saya adalah pada tindakan bullying di sekolah. Oleh
karena itu, saya tidak akan membiarkan atau memberi kesempatan pada peserta
didik untuk melakukan bullying.

Waspada dan antisipatif : Membuat saya waspada dan antisipatif dalam


menanggapi persoalan sosial dalam dunia pendidikan ataupun masyarakat.

Percaya dan pasrah : Semanjak saya pernah masuk 3 besar di sekolah waktu Ujian
Nasional meskipun bukan peserta didik berprestasi di sekolah, saya percaya
bahwa setiap usaha keras itu akan membuahkan hasil. Dan perlu sikap berpasrah
diri kepada Tuhan yang Maha Esa agar semua impian dipermudah.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan
masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Karena momen-momen yang ada di sekolah memberikan saya banyak pelajaran


berharga. Momen-momen itu membentuk karakter, prinsip hidup, dan nilai-nilai
keadilan dalam diri saya untuk menjalani hidup ke depan. Saya menjadi seorang
guru tidak lepas dari pengalaman diri saya semasa sekolah dulu.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Sebagai seorang guru, saya akan bersikap antisipatif terhadap tindakan bullying.
Saya akan selalu mengawasi murid dalam bertingkah laku di sekolah agar tidak
terjadi peristiwa bullying yang pernah saya alami dulu. Saya juga selalu
memberikan motivasi, semangat, dan rasa percaya diri pada murid untuk terus
belajar mengembangkan kompetensi dan tidak takut untuk mencari pengetahuan
baru dimanapun tempatnya.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru,
dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar",
"makna", "peran"?

Seorang guru harus dapat menjadi role model dan motivator yang baik bagi
murid sebagai tempat belajar. Setiap perkataan dan tindakan yang dilakukan
harus bermakna positif dan dapat berperan besar dalam mendidik murid-
muridnya.

TUGAS 2 NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK MENURUT SAYA

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?
a. Disiplin. Cara paling efektif untuk menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah adalah dengan mengawali sikap disiplin dari diri kita.
Jangan menuntut orang lain untuk berubah, karena itu akan sulit. Cara terbaik
adalah dengan menyadarkan mereka dengan kegiatan disiplin yang dimulai
dari diri sendiri.
b. Inovatif. Saya mendorong perubahan di sekolah agar pelaksanaan ujian
menjadi paperless dengan memanfaatkan Google Form. Selain itu, saya juga
menggerakkan rekan sejawat saya dalam membuat aplikasi android yang
memudahkan peserta didik untuk belajar.
c. Kreatif. Di Jurusan Teknik Audio Video, saya menggerakkan rekan-rekan agar
mengoptimalkan kemampuan di Jurusan untuk membuka Teaching Factory
yang memproduksi Running Text dan pelayanan jasa CCTV dengan bersama-
sama mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dunia
kerja setelah lulus dari SMK.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?

Sebagai guru, saya selalu berusaha menjadi role model dan fasilitator yang baik
untuk murid dalam bersikap dan mengembangkan kompetensinya. Dengan rekan
guru dan komunitas sekolah, kita saling berbagi informasi terkait pembelajaran
atau hal-hal lain dalam dunia pendidikan untuk membuat SMKN 1 Proppo
menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai