Anda di halaman 1dari 3

Tugas 1 REFLEKSI DIRI

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan?


Peristiwa postif dimana saat usia 13 tahun, saat duduk dibangku SLTP saya menjadi siswa terpilih
sebagai petugas Lomba Tata Upacara Bendera ( LTUB) yang mewakili sekolah dan alhamduliah
menjadi juara II Tingkat Kabupaten .
Sedangkan peristiwa negatif saat usia saya 17 yaitu ketika saya duduk dibangku sekolah SMK kelas 2,
karena saya tidak mengikuti kegiatan Pramuka selama 3 kali berturut-turut sehingga saya
mendapatkan hukuman dari guru saya untuk berlari sebanyak 10 keliling mengelilingi lapangan
basket, selain itu juga saya pernah di hokum satu kelas karena pada saat jam pelajaran kosong malah
kabur dan berkumpul di kostan teman. Pengalaman ini akan menjadi pelajaran berharga bagi saya
untuk ke depannya.

2. Selain saya siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Peristiwa positif: Yang terlibat dalam peristiwa positif adalah Ibu guru wali kelas, Bapak guru
Pembina kesiswaan, teman yang aktif di Paskibra.
Peristiwa negatif: Yang terlibat dalam peristiwa negatif adalah guru piket, guru olahraga dan teman
kelas.

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?


Peristiwa positif: Dengan bimbingan dari guru dan Pembina kesiswaan, saya menjadi berani dan
percaya diri tampil menjadi petugas Lomba Tata Upacara Bendera, saya juga termotivasi untuk lebih
dalam mengali potensi diri saya. Dan hal ini tentu saja membuat saya bangga.
Peristiwa negatif: Saya merasa marah dan sedih mendapatkan hukuman fisik yang diberikan.

4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat dirasakan dan mungkin masih dapat
memengaruhi diri Anda di masa sekarang?
Karena pada dasarnya pada masa sekolah itu adalah masa bermain dan pada masa tersebut kekuatan
emosional terhadap teman-teman,guru dan kerabat keluarga sangat kuat
menyimpan berbagai kenangan yang indah yang tidak akan terlupakan. Dan ternyata
kenangan masa kecil dapat memberikan emosi positif ketika saya beranjak dewasa. Dan dengan
kenangan masa kecil ini saya dapat mengembalikan semangat dan ingatan saya yang penuh dengan
kebahagiaan. Begitu pula kenangan yang negatif akan selalu menjadi pelajaran dan membuat saya
berhati-hati melangkah dengan memperhatikan berbagai pertimbangan-pertimbangan sehingga apa
yang saya lakukan akan sesuai yang kita harapkan.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait
peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Trapesium Usia: Dari kegiatan trapesium usia, saya mempelajari bahwa suatu emosi positif dan negatif
dapat bertahan lama dalam ingatan jangka panjang serta mempengaruhi perkembangan karakter diri
kita. Saya sebagai guru harus selalu berusaha untuk memberikn pelayanan terbaik dan pengalaman-
pengalaman luar biasa ke murid yang dapat menumbuhkan emosi positif, agar karakter murid kita
berkembang semakin baik.
Roda Emosi: Sedangkan, dari roda emosi, saya lebih bisa mengenali tentang emosi dan membedakan
emosi dasar manusia dan gabungan emosi tersebut akan menimbulkan suatu emosi yang baru. ini
sangat penting bagi kita sebagai guru, dengan mengetahui keadaan emosi murid, kita bisa memberikan
tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah murid.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau
2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?

Peran menjadi seorang guru itu tidak mudah, butuh proses tanpa putus semangat belajar serta butuh
ekstra tenaga dan pikiran untuk melayani murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat
murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna.

Tugas 2. Nilai dan Peran Guru Penggerak Menurut Saya.


1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
 Nilai yang ada pada diri saya adalah saya orangnya suka belajar dan suka mencoba hal-hal baru
yang menantang diri sendiri dengan sesuatu hal yang belum saya miliki karena prinsip saya
selagi masih mampu dan ada jalan pasti bisa kalau kita berusaha dan berdoa.
 Kolaboratif dan menjalin bekerjasama yang baik dengan rekan guru dan komunitas sekolah
 Komunikatif dan perhatian kepada murid dengan memberikan kesempatan dan kebebasan
sesuai kebutuhan belajarnya.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan murid adalah melayani dan menuntun murid dalam
rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
dan pembelajaran yang bermakna serta menjadi sahabat terbaik bagi murid agar tercipta keakraban.
Dan juga berkolaborasi dengan rekan guru, komunitas sekolah dan semua pihak yang terlibat untuk
saling gotong royong dengan bersama-sama untuk memajukan pendidikan khususnya di sekolah saya
bertugas.

Anda mungkin juga menyukai