Anda di halaman 1dari 4

MULAI DARI DIRI

Modul 1.2

Nama : Rizki Fitri Dhani Rakhmawati

Fasilitator : Kamila Harahap


Pengajar Praktik : Tripomo Aji

Kegiatan 1. Trapesium Usia.


Usia sekarang
Usia Lulus 36 tahun
Usia
Sarjana
22 tahun
Pensiun

17 tahun (+) memiliki teman-teman yang baik


Selisih 19 tahun dengan usia sekarang

12 tahun
(-) pindah sekolah dari SDN di desa, ke SDN di Kabupaten
Selisih 25 tahun dari usia sekarang

PAUD/TK

Tugas 1. Refleksi
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
a. Peristiwa negatif :
Saya dipindah dari SD Negeri 1 Ngoro Jombang, ke SD Negeri Jombatan 4
Jombang. Hal ini dikarenakan orang tua berpindah rumah dari desa Ngoro ke
Jombang. Sebenarnya hal tersebut tidaklah negatif, seharusnya menjadi positif karena
saya akan mendapatkan fasilitas sekolah tingkat kabupaten. Namun ternyata saya
mengalami kendala karena cara mengajar guru matematika dari SDN awal saya tidak
sama dengan SDN yang baru. Saat di sekolah desa saya termasuk siswa dengan
kemampuan akademik yang cukup baik dengan peringkat selalu tiga besar, sehingga
pada awal saya masuk ke sekolah di Jombang saya merasa percaya diri.
Saat pelajaran matematika dan saya masih ingat saat itu adalah materi
pecahan, guru menuliskan soal di papan tulis dan meminta siswa yang bisa
mengerjakan untuk mengerjakan di papan tulis. Saya merasa saya dapat
mengerjakannya, maka saya mengangkat jari untuk meminta ijin mengerjakan di
papan tulis. Setelah saya menuliskan jawaban saya, guru tersebut tertawa dan bertanya
pada murid lain, ada yang bisa menjawab lain?. Saya terkejut karena, saya yakin
jawaban saya benar, dan ternyata saat siswa lain maju untuk mengerjakan, siswa itu
menulis cara yang berbeda dengan saya, tetapi hasilnya sama dengan saya.
Hal tersebut membuat saya sangat malu dan merasa tidak terima, karena
sebenarnya jawaban saya benar, hanya cara nya yang berbeda. Cara guru tersebut
menyalahkan dan tertawa dengan dilihat oleh seluruh kelas itu membuat saya jadi
tidak yakin lagi dengan kemampuan saya.
b. Peristiwa positif
Pada saat SMA kelas XII, saya merasa telah cukup mengenal lingkungan
sekolah, guru dan interaksi siswa di sekolah. Saya merasa nyaman di sekolah SMAN
1 Jombang, karena siswa-siswi di sekolah tersebut tidak membuat kelompok-
kelompok elite. Istilah yang digunakan saat itu adalah “nge gang”. Mengapa saya bisa
merasa nyaman dengan kondisi tersebut? Hal ini dikarenakan saat SMP saya masuk di
sekolah terfavorit di Jombang yaitu SMPN 2 Jombang dan disana siswa-siswinya
membentuk kelompok-kelompok elite yang tidak bisa dimasuki oleh siswa dengan
taraf ekonomi biasa.
Saat saya merasa nyaman dengan lingkungan sekolah, teman dan guru saya
merasa sekolah itu menyenangkan. Guru-guru di SMA tersebut juga tidak
membedakan antara mana siswa pintar atau tidak, siswa kaya atau miskin, semua
diperlakukan sama.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
a. yang terlibat dalam peristiwa negatif :
- Orang tua, guru mata pelajaran matematika dan teman-teman sekelas SD
b. yang terlibat dalam peristiwa positif :
- Guru-guru SMA dan teman-teman SMA

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga


sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di
Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya
perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
a. Dampak emosi peristiwa negatif :
- Kecewa, marah, jengkel, sedih
b. Dampak emosi peristiwa positif :
- Senang, cinta
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih
dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Jika bisa jujur saya ingin mengatakan bahwa sebenarnya pada saat mengisi peristiwa
negatif dan positif diatas, saya harus mengingat-ingat kembali kejadian apa di masa
lampau. Karena kejadian tersebut sebenarnya sudah tidak mempengaruhi saya.
Pengalaman hidup saya sudah menghantarkan saya pada masa dimana saya tau apa yang
saya inginkan, saya tau bagaimana cara mendapatkannya dan saya tidak terlalu
memikirkan apa pendapat orang lain terhadap saya.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
 Jadilah guru yang memiliki akhlak budi baik
 Siswa itu adalah manusia yang memiliki lahir dan batin yang sama dengan guru. Jadi
jika dirasa kalimat ataupun tindakan yang dilakukan itu dapat menyakiti orang lain,
janganlah dilakukan. Apalagi terhadap siswa, yang mana selain siswa itu adalah
benih menurut KHD, tetapi jauh di luar itu siswa adalah anak bagi guru.
 Berilah semangat serta dukungan spiritual dan moral terhadap pencapaian atau
kebaikan apapun yang dilakukan oleh siswa.
 Buatlah suasana belajar yang nyaman dan ramah untuk siswa agar siswa merasa
senang belajar dan dapat meningkatkan prestasinya.
 Saat siswa melakukan kesalahan, bantulah untuk keluar dari kesalahan tersebut
dengan cara yang baik. Menghukum apalagi mentertawakan usaha siswa itu dapat
membunuh kepercayaan diri anak.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam
1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna",
"peran"?
Guru dan Murid sejatinya adalah sama-sama belajar. Murid belajar ilmu
pengetahuan dari guru, dan guru belajar memahami murid dari kodrat lahir dan
batinnya sebagai anugerah dari Tuhan YME, serta dipadukan dengan kodrat alam dan
kodrat zaman siswa, sehingga peran guru menuntun menurut KHD dapat bermakna
menghamba pada anak.
Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?
Nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru
dan komunitas sekolah saya adalah ketegasan, disiplin, tanggungjawab, serta selalu ingin
belajar.

2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya?
Motivator, memberikan contoh, memberikan pengetahuan tentang hal yang ingin
diketahui baik siswa maupun rekan guru serta sharing pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai