Anda di halaman 1dari 5

Diagram Trapesium Usia

BASRI B. LAHIYA, S.Pd


CGP Angkatan 9 Kabupaten Buol Sulawesi Tengah

Usia Kerja/Aktif
42 60
25
Selisi Usia : 42-5=37;42-17=25

17
Saat kelas 1 SMA saya sudah terpilih menjadi
wakil ketua OSIS selama 1 tahun menjabat, saat
lulus SMA setelah menggar selama 2 tahun karena
kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, ketika
saya masuk kuliah di UNG terpilih menjadi salah
satu penerima Bea Siswa Bank Indonesia selema
5 perkuliahan di kampus UNG.

Saat Usia 5 tahun saya diikutkan oleh orang tua ke anak tetangga
yang bersekolah di SD selama 1 tahun menunggu usia cukup 6
tahun untuk didaftarkan ke SD karena di kampung saya saat itu
0 belum ada TK, tetapi karena orang tua sangat berharap saya sudah
kenal dengan dunia pendidikan.

?
Tugas 1. Refleksi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Guru Penggerak.
Kenangan terindah adalah kenangan masa usia duduk dibangku sekolah, baik kisah
senang maupun kisah sedih, kenangan-kenangan itu sulit untuk dilupakan bahkan
sampai saat ini masih teringat.
Pada kegiatan pembelajaran modul 1.2 Calon Guru Penggerak diberi kesempatan
untuk mengeksplor diri mengenai Nilai dan peran Guru Penggerak. Di modul ini kita
diajak untuk membuat diagram trapesium usia dan menjawab pertanyaan mengenai
diri sendirisecara jujur tentang pengalaman sekolah yang masih terasa hingga
sekarang.
Pertanyaan tersebut terdiri dari 2 bantuk yaitu refleksi dan terkait nilai dan peran
guru penggerak.
Pertanyaan refleksi ini memuat tentang pengalaman yang dirasakan disekolah dan
telah digambarkan dalam diagram trapezium usia.
Adapun pertanyaan :
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana ?
Peristiwa positif yang saya alami sejak duduk dibangku SD sampai SMP saya
sering mendapat ranking 1 sengga banyak teman-teman sekelas yang berusaha
menyaingi saya namun tetap meraka tidak dapat merai ranking teratas sehingga
oleh pemerintah saya diberi penghargaan menjadi penerima Beasiswa melalui
Bank Batara yang diterimakan melalui kantor pos pada saat pada tahun 1994 s/d
1996 saat saya duduk dibangku SMP, setelah saya melanjutkan studi ke SMU
Negeri 1 Paleleh 1996 saat itu saya langsung terpilih menjadi wakil ketua OSIS
karena memiliki prestasi yang dinilai oleh guru dan teman di sekolah.
Pada tahun 1999 saya tamat SMU Negeri 1 Paleleh namun belum bisa
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena kondisi ekonomi keluarga
sehingga saya harus mengumpulkan pundi-pundi rupiah bersama orang tua untuk
melanjutkan studi, maka pada tahun 2001 saya diterima di perguruan tinggi yaitu
di Universitas Negeri Gorontalo pada Jurusan Pendidikan sejarah. Sebagai satu
kesyukuran saya Selama saya kuliah di UNG menjadi salah satu dari 40
mahasiswa penerima Beasiswa Bank Indonesia.
Peristiwa negatif yang saya alami saat itu diantaranya pada saat saya usia TK
diikutkan oleh orang tua ke SD karena di desa saya tidak ada sekolah TK
sementara orang tua memiliki keinginan untuk memperkenalkan saya kedunia
pendidikan tetapi belum cukup usia untuk didaftarkan ke SD sehingga saya
merasa mendapatkan perlakuan berbeda dari anak lainnya karena saya tidak
terdaftar sebagai murid SD.
2. Selain saya siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut ?
Yang terlibat pada peristiwa yang saya alami baik peristiwa positif maupun
negative yaitu : orang tua, guru, teman dan orang-orang yang ada disekitar saya.
Mera yang semua selalu memberikan motovasi, dorongan serta teladan yang baik
buat saya selalu berusaha keras untuk meraih apa yang telah saya cita-citakan.
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang ?
Pada peristiwa positif tentu saya selalu merasa senang dan bahagia dan bangga
jika saat meraih apa yang saya dambakan, serta saya selalu yakin bahwa hasil tak
perna menghianati proses.
Pada peristiwa negatif tentu yang saya rasakan sama dengan yang dirasakan oleh
orang pada umumnya, sedih, kecewa dan perasaan buruk lainnya namun saya
selalu yakkin bahwa setiap sesuatu kegagalan adalah proses untuk saya terus
menjadi lebih kuat dan tanggu dengan kondisi apapun.
4. Mengapa Momen yang terjadi dimasa sekolah masih dapat saya rasakan dan
masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang ?
Momen yang terjadi dimasa sekolah masih terasa hingga sekarang karena
peristiwa tersebut banyak memberi makna dan pelajaran berharga bagi saya jika
itu peristiwa negatif maka saya selalu menjadikan tolok ukur untuk melakukan
sesuatu begitupun sebaliknya sehingga semua jalan hidup yang telah dan nanti
selalu saya jadikan sebagai proses untuk menjadi diri yang lebih baik sebagai
mana harapan dari manusia pada umumnya.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapezium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya ?
Pelajaran atau hikma yang dapat saya peroleh dari pengalaman peristiwa negatif
yang saya alami maka selalu saya menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran yang
sangat berharga untuk berbuat yang lebih baik karena saya telah patrikan dalam
hati dan sanubari bahwa tidak ada sesuati yang baik tanpa diwarnaih dengan
pengerbanan.
Sedangkan pelajaran yang dapat saya ambil dari pengalaman positif bahwa saya
harus menjadi guru yang selalu dapat memberikan kecerianan kepada anak didik
dan selalu menjadi sumber inspirasi, motivasi dan menjadi taladan yang baik bagi
meraka serta selalu meyakinkan meraka bahwa mereka pasti bisa mencapai apa
yang mereka impikan selagi tidak ada kata berhenti untuk berusaha dan bekerja
keras.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang guru,
dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata “guru”, “murid”, “belajar”,
“Makna”, “peran” ?
Nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang guru :
“Guru sebagai sumber motivator bagi muridnya dan guru adalah penuntun bagi
murid untuk belajar mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Guru merupakan sosok yang memiliki peran penting untuk keberhasilan murid
dan karakter positif dan negatif akan memiliki dampak besar bagi murid. Maka
guru merupakan role model bagi murid karena segala prilaku guru adalah teladan
bagi murid.
Tugas 2. Nilai dan peran Guru Penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya ?
Nilai yang dapat membantu saya dalam menggerakan murid, rekan guru, dan
komunitas sekolah saya yaitu saya harus mampu berkolaborasi dengan semua
warga sekolah karena untuk sebuah perubahan harus dilakukan secara bersama
dan saya terus berusaha memberikan motivasi serta inspirasi bagi murid, guru dan
seluruh warga sekolah serta terus membangun komunikasi yang baik.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya ?
Peran yang selama ini saya lakukan dalam menggerakan murid rekan guru dan
komunitas yang ada di sekolah yaitu saya selulu tampil sebagai guru yang selalu
berusaha belajar dan belajar serta selalu memberikan layanan yang maksimal bagi
peserta didik, pengalaman belajar yang menyenangkan, mudah dipahami sehingga
meraka selalu merindukan saya.
Saya selalu berusaha menjadi guru yang terus memperhatikan norma, kode etik
guru dan selalu memberikan teladan yang baik bagi peserta didik serta selalu
menjaga citra dan nama baik sekolah.

Demikian pemaparan Tugasa 1.1.a.3 Tentang Mulai dari diri, nilai dan peran guru
penggerak, trapezium usia dan roda emosi yang dapat saya sampaikan, semoga
bermanfaat.
Terima kasih, salam guru penggerak!

Anda mungkin juga menyukai