Anda di halaman 1dari 6

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

 Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah,

Pengalaman yang membuat saya rindu adalah saat dimana saya masih duduk
dibangku sekolah dasar, rasanya ingin sekali kembali kemasa dimana waktu hanya
disibukkan dengan bermain dan bergembira ria bersama teman-teman. Sewaktu di SD
Ketika bel istirahat berbunyi seakan-akan menjadi sebuah pertanda dimulainya kegiatan
yang begitu mengasyikkan. Cukup dengan waktu sekitar sepuluh hingga lima belas menit
kita dapat menciptakan memori yang begitu mendalam dan berkesan dengan bermain di
halaman sekolah. Kemudian waktu smp dan sma bagi saya sekolah bukan hanya tempat
untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan saja, namun juga untuk berinteraksi
dengan teman-teman sejawat. Melakukan kegiatan bersama, seperti belajar kelompok,
bahkan menghabiskan waktu istirahat dengan makan dikantin dan mengobrol, bercanda,
berbagi cerita, susah dan senang bersama bagi saya adalah suatu hal yang sangat
berkesan karena dengan berinteraksi dengan bermacam-macam teman yang berbeda
latar, pikiran watak dan karakter membuat saya dapat mengembangkan dan mengetahui
jati diri saya dan juga sebagai tempat untuk mengekspresikan siapa sesungguhnya saya
yang mungkin banyak ekspresi dan keinginan yang tidak bisa saya tunjukkan di tempat
lain. Sewaktu SMA saya juga mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka,
Kerukunan Remaja Masjid Nurut Tarbiyah (RAMNUT) dan KIR. Selama mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler tersebut saya merasa wawasan, potensi, keterampilan dan jati diri saya
mulai berkembang, yakni dari situ yang saya rasakan adalah mulai berkembangnya
karakter dan sikap kemandirian, keberanian, rasa percaya diri dan tumbuhnya rasa
tanggung jawab dengan memanage waktu dengan baik agar kegiatan eskul dapat
beringin dan tidak mengganggu kewajiban saya sebagai pelajar disekolah. Selain itu,
manfaat yang saya dapatkan dengan mengikuti kegiatan eskul adalah saya mendapatkan
pengalaman untuk dapat berprestasi dalam hal non akademik seperti memenangkan
piagam dan sertifikat peserta terbaik (the best performance) pada kegiatan KIR yang
diselenggarakan di SMKN 1 Tanasitolo Kab. Wajo pada tahun 2010 dan juga mendapatkan
sertifikat terbaik kelima kelompok IPA pada kegiatan workshop dan lomba karya ilmiah se
kota Makassar. Kemudian saat perkuliahan saya juga mendapatkan momen yang sangat
berkesan dengan teman-teman saya yaitu bekerjasama dalam mengerjakan tugas, saat
belajar bersama untuk persiapan ujian dan saat pergi refresing untuk menghabiskan
waktu libur bersama teman dengan jalan-jalan ke mall, kepantai dan tempat wisata
lainnya. Dan pengalaman yang tidak kalah berkesan yakni saat saya bisa lulus tahap
administrasi dan wawancara untuk menjadi asisten di jurusan matematika FMIPA UNM.
Dengan itu saya mendapatkan berbagai pengalaman yaitu pengalaman menginput nilai
mahasiswa, pengalaman menjadi panitia persiapan ujian semester di jurusan saya. Selain
itu, dengan menjadi asisten saya bisa mendapatkan beasiswa PPA (Peningkatan Prestasi
Akademik). Karena di fakultas saya ada jaminan dan keuntungan ketika kita bisa menjadi
asisten yaitu dijamin akan mendapatkan beasiswa PPA untuk semua asisten-asisten yang
telah bertugas disetiap unit fakultas. Jadi ketika saya mengingat-ingat dan
membandingkan kehidupan saya semasa anak-anak dan dewasa kini, membuat saya
merasa ingin kembali mengulang masa itu dimana hari-hari begitu mengasyikkan dengan
bermain, berimajinasi dan berpetualang dimana tanggung jawab dan beban masih tidak
begitu berat. Dulu sebagai pelajar beban terberat yang saya rasakan hanyalah saat
menghadapi ujian di sekolah saja. Jika dibandingkan sekarang, bagi kami yang sudah
berkeluarga, beban dan tanggung jawab sudah begitu berbeda. Namun, bagaimanapun
keadaan, beban dan tanggung jawab yang dirasakan hari ini. Hidup harus terus berlanjut.
jadikan pengalaman-pengalaman kemarin sebagai pelajaran untuk maju menjadi pribadi
yang lebih baik lagi kedepan. Seperti kutipan dari bapak Albert Einstein “belajarlah dari
kemarin, hiduplah untuk hari ini, dan berharaplah untuk hari esok”.

 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?

Saya merasa berkembang sebagai seorang pembelajar yaitu ketika saya mampu
memahami dan menguasai suatu ilmu, apalagi ketika ilmu tersebut tergolong sukar dan
sangat sulit untuk saya pahami. Dikondisi ini saya merasa seperti naik level, merasa ada
yang bertambah dari diri saya. Bagaimana saya bisa berkembang, semua itu berkat
panduan dari guru-guru yang hebat, yang dapat menggunakan segala metode, bahkan
mencoba berbagai hal yang di luar ekspektasi. Selain itu, saya juga merasa berkembang
ketika potensi, bakat dan ketempilan saya terasah. Dengan mengikuti kegiatan
estrakulikuler saat sekolah memberikan saya kesempatan untuk membentuk jati diri saya
dalam mengembangkan rasa percaya diri, keberanian dan keterampilan bersosialisasi
dengan baik.

Dan yang tak kalah penting adalah, yang membuat saya merasa berkembang
yakni ketika saya bisa mengatasi suatu kegagalan dengan tetap bangkit dan terus
berjuang untuk dapat meraih tujuan hidup dan cita-cita saya. Dalam hidup pastinya kita
akan menjumpai yang namanya kegagalan. Jadi, kegagalan yang pernah saya rasakan
adalah ketika saya mencoba untuk mencari pekerjaan menjadi PNS dimulai saat saya
telah lulus S1. Jika dihitung-hitung sampai sekarang mungkin saya telah mengikuti tes
CASN sebanyak 4 kali tapi belum bisa lolos sampai sekarang. Namun belajar dari
kegagalan itu saya bisa mengembangkan jiwa kerohanian saya dengan lebih
mengencangkan doa, melaksanakan ibadah dan kewajiban saya sebagai umat islam,
berzakat dan bersedekah. Karena dengan kegagalan ini saya meyakini bahwa manusia itu
lemah tanpa Allah SWT, manusia hanya bisa berencana dan berusaha namun takdir dan
keputusan akhirnya hanyalah milik Allah SWT. Dan saya juga mengambil makna bahwa
rezeki bukan hanya sekedar uang dan harta. Tetapi dengan memiliki tubuh yang sehat,
orangtua yang selalu mendukung dan selalu ada buat saya, suami yang pengertian dan
anak yang sholeh/sholeha adalah rezeki yang sangat berharga yang Allah SWT berikan
kepada saya. Jadi dengan adanya kegagalan, saya berlatih untuk tetap sabar menungu
rezeki, takdir, dan rencana indah yang telah Allah SWT siapkan untuk saya dan tidak
mudah menyerah dan selalu bertawakal dengan menyerahkan semuanya kepada yang
punya kuasa, Allah SWT.

 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

sosok guru yang sangat menginspirasi saya adalah bapak Budiman, guru
matematika dan ibu nursiah guru agama saya di SMAN 5 Makassar. Menurut saya, Beliau
adalah sosok guru yang berdedikasi, humble, humoris, tetapi tetap tegas dan disiplin
serta memiliki cara mengajar yang unik. Beliau adalah sosok panutan dalam mengajar dan
bekerja dalam dunia pendidikan.
 Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Saya masih ingat ketika dulu beliau bapak budi mengajar saya di kelas XII mata
pelajaran matematika yaitu materi peluang, kombinasi dan permutasi. Pada waktu
itu,saya masih kurang paham dengan materi tersebut, namun dengan Teknik dan cara
beliau mengajar, materi ini menjadi ringan, simple dan menyenangkan. Beliau melakukan
segala cara agar materi ini bisa dimengerti oleh siswanya. Beliau menjelaskan dengan
menggunakan PPT dengan menyajikan video animasi yang menarik dan juga memberikan
beragam contoh soal dan kemungkinan kasus dengan mengaitkannya dengan kehidupan
sehari hari sehingga matematika yang terasa abstrak bagi kami bisa menjadi suatu yang
real. Selain itu, beliau juga memberikan kepada kami suatu file yang berisi kumpulan
materi dan contoh soal yang bisa kita gunakan untuk berlatih dirumah. Bahkan sebelum
ujian semester, kami diberikan les privat gratis, jadi kami diajak kerumah beliau untuk
belajar bersama membahas materi yang belum kami pahami sampai tuntas. Selain itu,
beliau adalah sosok yang selalu berupaya agar anak didiknnya dapat mengembangkan
ilmu, keterampilan, dan potensinya. Hingga beliau bersedia mengkoordinir dan
mengupayakan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja) disekolah
kami bahkan mengirim dan menemani kami untuk turut serta dalam kegiatan KIR diluar
daerah. Beliau sadar bahwa dengan keikutsertaan anak didiknya dalam ekstrakulikuler ini
maka akan menggali potensi mereka dan memberikan pengalaman tersendiri bagi siswa
dalam kerjasama tim untuk berpikir kritis, berinteraksi dengan orang yang memiliki
pandangan dan latar belakang yang berbeda dan berani tampil mengemukakan
gagasannya depan orang banyak.

Bagitu juga dengan ibu Nursiah, ketika mengajar beliau tidak pernah mengajar
diruang kelas tetapi beliau memilih mengajar di dalam masjid menggunakan mic sehingga
suaranya begitu jelas dan lantang saat menjelaskan sehingga kami tidak merasa bosan
dan mengantuk. Beliau juga memberikan kegiatan praktek buat kami sehingga kami tidak
hanya hafal teori saja tetapi kami diberi kesempatan untuk mempraktekannya langsung,
seperti praktek memandikan dan menyolati jenazah. Selain itu, beliau juga selalu
mengabsen dan mewajibkan kami untuk melakukan sholat dhuha sebelum memulai
pelajaran pertama. Kemudian selain mengajar dikelas beliau juga merupakan kepala
koordinator ekstrakulikuler Remaja Masjid Nurut Tarbiayah (RAMNUT) disekolah saya.
Melalui Ramnut ini beliau selalu aktif mengadakan kegiatan agamis disekolah kami
seperti Pentas Seni Islam, kegiatan Isra Mi’raj, Maulid Nabi, Pesantren Kilat, dsb. Jadi,
menurut saya beliau merupakan guru yang begitu profesional dalam bidangnya yaitu
meningkatkan jiwa kerohanian islamiyah siswa-siswanya.

 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Melalui pengalaman ini saya menyadari betapa pentingnya peran seorang guru
dalam membentuk dan menginspirasi anak didiknya. Seorang pengajar yang memiliki
dedikasi, ketekunan, dan keterampilan mengajar yang baik dapat memberikan pengaruh
yang positif dalam perkembangan anak didiknya. Pengalaman belajar bersama beliau
membuat saya terinspirasi untuk menerapkannya saat saya mengajar menjadi dosen LB
di UNM. yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yaitu dengan
mempresentasikan materi menggunakan PPT dengan memberikan layout dan animasi
yang menarik. Kemudian karena yang saya ajar adalah mahasiswa PGSD yang akan
menjadi guru SD nantinya, maka pada beberapa pertemuan saya menerapkan matode
simulasi dimana mahasiswa saya arahkan untuk mensimulasikan dirinya sebagai seorang
guru dengan merancang bahan ajar, media ajar, dan kemudian melaksanakan
pembelajaran sebagai seorang guru agar terjalin pembelajaran yang bermakna dan
memberikan pengalaman mengajar bagi mereka. Selain itu, saya juga memberikan kuis
diakhir sesi pembelajaran. Hal ini termasuk strategi buat saya agam mendorong dan
memotivasi siswa untuk memperhatikan materi selama proses pembelajaran. Saya juga
selalu berusaha untuk humble, menjalin komunikasi yang baik dan selalu berusaha
menciptakan lingkungan yang aman. Saya meyakini bahwa didalam kelas peserta didik
harus merasa aman dan nyaman untuk bertanya, membuat kesalahan, dan berbagi
pemikiran mereka tanpa takut dicemooh atau dihakimi. Maka disini saya akan berupaya
untuk menjadi dekat dengan peserta didik saya sehingga terbentuk jalinan seperti teman
dengan teman dan orang tua dengan anak. Dan membebeskan mereka untuk
mengungkapkan pendapatnya melalui diskusi yang menyenangkan. Dan saya juga akan
mengambil peran sebagai guru yang dapat menciptakan lingkungan belajar yang adil,
bijaksana tidak memihak atau mendeskriminasi peserta didik dan menjaga tingkat
respek, kerjasama empati, menghargai sesama, dan berkonstribusi social kepada sesama.
Selain itu, diluar kelas saya selalu berupaya untuk memberikan senyum dan menyapanya
dan mendengarkan cerita dan keluh kesahnya saat berada diluar kelas.

Anda mungkin juga menyukai