Anda di halaman 1dari 14

A. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru?

Apa yang Anda lakukan untuk


mewujudkan motivasi tersebut?
Saya termotivasi untuk menjadi seorang guru ketika duduk di bangku SMK.
Saya bertemu dengan guru saya yang mana beliau sangat enak sekali saat menjelaskan
materi. Sangat mudah dipahami oleh murid-muridnya. Di tengah-tengah mengajar
beliau selalu menyisipkan motivasi dan nasehat-nasehat untuk muridnya. Selain itu
beliau juga sangat dekat dengan murid-muridnya, mendengar keluhan-keluhan dari
para murid, memberikan solusi sehingga komunikasi antara guru dan siswa dapat
berjalan dengan baik. Dari situ saya ingin menjadi guru yang dapat mengajar dengan
penuh kesabaran, perhatian, menyampaikan materi dengan baik sehingga dapat
mudah dipahami oleh murid, serta menjalin komunikasi yang dekat dengan para
siswa, saya ingin menjadi guru yang berkompeten dan profesional. Selain itu, menurut
saya guru adalah profesi yang sangat mulia, guru mengantarkan peserta didik menuju
masa depannya masing-masing. Saya juga ingin menjadi manusia yang bermanfaat
untuk orang lain, dengan mengajarkan ilmu, menyebarkan ilmu ke orang lain saya
akan mendapatkan pahala.
Usaha yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut yaitu saya rajin
belajar agar saya bisa mendapatkan nilai yang terbaik untuk mendaftar di Perguruan
Tinggi Negeri mengambil jurusan di bidang pendidikan, dan setelah diterima di
Perguruan Tinggi Negeri saya tetap rajin belajar agar dapat lulus tepat waktu dengan
IPK Cumlaude, mengikuti pelatihan seminar dan workshop untuk menunjang profesi
saya, diskusi dengan teman dan dosen terkait materi yang saya geluti di bangku
perkuliahan.
A1. Tantangan apa yang Anda hadapi dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Bagaimana Anda mengatasinya?
Dalam mewujudkan motivasi tersebut saya mengalamai beberapa tantangan.
1) Di semester 3 saya hampir mengalami putus kuliah karena tidak sanggup
membayar UKT, karena pada saat itu keluarga saya sedang mengalami krisis
ekonomi. Dan Ayah saya tidak mau lagi mencari pinjaman uang karena hutang
Ayah saya sudah banyak, sehingga saya harus turun tangan sendiri mencari
pinjaman uang untuk membayar UKT. Untuk semester berikutnya
alhamdulillah saya bisa membayar UKT dengan uang saya sendiri sampai
lulus kuliah karena saya ditawari tetangga saya untuk bekerja sebagai admin di
perusahaannya.
2) Saya juga mengalami kendala untuk bisa mengikuti pelatihan seminar atau
workshop luring karena selain kuliah dari pagi sampai sore saya juga harus
membagi waktu saya untuk membantu orang tua bekerja di rumah dan saya
sendiri juga bekerja sebagai admin di perusahaan tetangga saya. Sehingga saya
hanya bisa mengikuti seminar dan workshop secara daring. Dengan adanya
tantangan-tantangan tersebut saya berusaha untuk lulus kuliah tepat waktu
dengan nilai cumlaude agar saya bisa membuat orang tua saya bangga. Saya
juga memanajemen waktu antara kuliah, kerja, bantu orang tua kerja di rumah
dengan baik.
3) Omongan orang lain tentang masa depan guru yang tidak ada jaminan, gaji
kecil membuat saya sempat putus asa setelah kuliah tidak ingin bekerja
menjadi guru, akan tetapi saya ingat-ingat kembali apa tujuan saya selama ini,
niat saya kuliah di bidang pendidikan ingin mencerdaskan anak-anak, berbagi
ilmu, tidak apa jika saya nantinya mendapatkan gaji kecil, yang penting niat
saya harus lurus, ikhlas dan mengharap pahala dari Allah. Sehingga saya
termotivasi kembali untuk menjadi guru dan alhamdulillah setelah lulus sidang
skripsi dan mendapatkan SKL saya diterima di SMP Muhammadiyah 5
Surabaya sebelum saya wisuda S1.
A2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru? Jelaskan
alasannya dan berikan contohnya!
Kelebihan saya yang mendukung peran sebagai guru antara lain:
1) Memiliki sifat penyabar
Berdasarkan pendapat tetangga, siswa, dan rekan sejawat saya termasuk orang
yang penyabar karena ketika mengajar saya tidak pernah memarahi siswa saya,
berkata kasar atau memukul siswa. Saya tetap menjelaskan materi dengan baik
meskipun ada siswa yang ramai ketika di kelas. Saya hanya menasehatinya
dengan kesabaran dan bahasa yang lembut.
2) Bekerja dengan tulus dan sepenuh hati
Ketika saya menjalani aktivitas sebagai mahasiswa semester 7, PLP di SMA
Negeri 18 Surabaya, bekerja sebagai admin di perusahaan, dan mengerjakan
skripsi mungkin kondisi fisik dan otak saya terasa lelah, tapi batin dan jiwa saya
sangat senang karena saya bisa menjalani aktivitas dengan tulus meniatkan itu
semua untuk beribadah. Jadi seberat apapun beban yang saya pikul akan terasa
ringan ketika saya mengerjakannya dengan hati yang ikhlas dan tulus.
3) Menyukai dunia pendidikan dan anak-anak
Dari kecil saya suka sekali belajar, membaca buku, mengerjakan soal-soal di
waktu senggang saya, bahkan ketika saya opname di rumah sakit saya minta
orang tua saya untuk membelikan saya buku agar saya tetap bisa melakukan
aktivitas belajar di rumah sakit. Rasa cinta belajar ini tumbuh menemani saya
sampai detik ini. Setelah lulus kuliah pun saya tidak berhenti untuk mempelajari
ilmu yang lain. Karena saya tidak ingin membuang waktu saya dengan percuma,
sehingga ketika saya ada waktu luang saya akan mengikut kelas online, membaca
buku. Saya juga sangat menyukai anak-anak, bagi saya berjumpa dengan anak-
anak sangat memberikan energi positif untuk diri saya, anak-anak bisa
menghilangkan rasa penat saya selama di rumah. Dahulu cita-cita saya jika saya
tidak bisa menjadi dokter spesialis anak maka saya akan menjadi guru. Dan
sekarang, saya akan berusaha mewujudkan impian saya untuk menjadi seorang
guru.
4) Pandai memanajemen waktu
Saya sudah terbiasa memanajemen waktu dengan baik sejak saya duduk di
bangku SMK dan berlanjut sampai sekarang saya menjadi seorang istri. Pada
waktu kuliah semester 7 saya bisa membagi waktu untuk saya untuk kuliah,
belajar, praktik PLP, mengerjakan skripsi, dan bekerja. Dan setelah lulus kuliah
saya diterima menjadi guru IPS di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya dan tidak
lama setelah bekerja saya memuutuskan untuk menikah. Saya mengerjakan tugas,
tanggung jawab dan kewajiban saya sebagai seorang mahasiswa, guru dan istri
dengan sangat baik. Saya dapat memanajemen waktu dengan baik karena saya
membuat jadwal aktivitas harian sehingga seperti alarm yang mengingatkan saya.
5) Mampu berkolaborasi dengan tim
Hal ini dapat dibuktikan ketika saya praktik PLP di SMAN 18 Surabaya, saya
dapat berkolaborasi dengan rekan saya sejurusan sejarah untuk membuat
perangkat pembelajaran siswa kelas, dan pada saat saya mengajar sebagai guru
IPS di SMP saya juga bekerja sama dengan guru IPS lainnya untuk membuat soal
ujian dan menyiapkan agenda penilaian untuk ujian praktik, menyiapkan lokasi,
membagi kelas, menyiapkan meja kursi dan memasang brosur di mading sekolah.
6) Memiliki kreativitas, kemampuan komunikasi dan TIK yang sangat baik
Saya termasuk orang yang pandai dan suka membuat suatu kerajinan atau karya.
Misalnya saya membuat kaligrafi atau tulisan-tulisan untuk dipajang di mading
sekolah tempat saya mengajar dulu. Dan saya memiliki kemampuan komunikasi
yang cukup baik hal ini dapat dibuktikan ketika saya menjelaskan materi sejarah
atau IPS peserta didik dapat memahaminya. Tidak hanya berkomunikasi dengan
siswa saja, komunikasi dengan rekan guru lain juga berjalan dengan sangat baik.
Kemampuan TIK yang saya miliki dapat dibilang diatas rata-rata. Saya sangat
mudah beradaptasi dengan E-learning yang digunakan di sekolah seperti
microsoft teams, yang mana di dalamnya terdapat banyak sekali fitur-fitur yang
dapat digunakan untuk pembelajaran jarak jauh maupun tatap muka.
A3. Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah setelah melewati berbagai tantangan dalam dunia perkuliahan,
dengan penuh perjuangan dan doa dari orang tua saya dapat lulus S1 jurusan
pendidikan sejarah dengan tepat waktu 4 tahun, mendapatkan IPK 3,59 cumlaude,
dan mengajar di salah satu SMP favorit di Surabaya sebelum saya wisuda. Dalam
perjuangan mewujudkan cita-cita saya sebagai guru, saya memahami bagaimana
cara membimbing orang lain dengan baik, membagikan ilmu yang saya miliki
kepada orang lain, bagaimana menjaga kepercayaan wali murid untuk
membimbing anak-anaknya dalam belajar. Sehingga saya berharap saya bisa terus
menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain, dan saya dapat berfikir ke
depan bagaimana menjadi guru yang bijaksana, guru yang arif, yang dapat
menjadi tauladan bagi murid-muridnya.

B. Ceritakan pengalaman ketika Anda perlu mempelajari hal-hal baru untuk


meningkatkan performa. Hal-hal baru apa yang Anda pelajari?
Ketika saya bekerja di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya saya mengikuti workshop
Literasi Dalam Pembelajaran yang mana pemateri tersebut adalah Ketua Jurusan
Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya. Dalam workshop tersebut saya
mempelajari hal-hal baru terkait bagaimana strategi literasi dalam pembelajaran,
indikator literasi pembelajaran, dan model pembelajaran literasi yang bagaimana yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS. Dan dalam workshop tersebut kami semua
guru mata pelajaran diajarkan praktik langsung membuat model pembelajaran literasi,
membuat grafik-grafik yang ditempelkan di mading dan dipresentasikan. Jadi tidak
hanya mendapatkan teori saja tetapi praktik juga.
B1. Bagaimana cara Anda mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan/dikembangkan? Mengapa Anda merasa perlu
meningkatkan/mengembangkan area tersebut?
Cara saya dalam mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan atau
dikembangkan yaitu dengan melakukan refleksi diri untuk mengetahui apa saja
kekurangan dan kelebihan yang saya miliki. Saya juga meminta pendapat orang lain
seperti siswa dan rekan guru terkait kekurangan yang saya miliki sehingga saya perlu
memperbaikinya dan apa kelebihan saya sehingga saya terus mengasah dan
meningkatkannya lagi.
Berdasarkan hasil refleksi diri dan pendapat orang lain saya dapat
mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan diantaranya:
1) Public Speaking, karena sebagai seorang guru kemampuan berbicara di depan
banyak siswa sangat dibutuhkan. Bagaimana seorang guru dapat menjelaskan
materi sejarah/IPS dengan suara yang lantang, intonasi yang jelas sehingga siswa
dapat memahami materi dengan baik.
2) Rasa percaya diri dan keberanian, rasa percaya diri yang tinggi dapat memudahkan
guru menyampaikan materi dengan tenang dan lancar. Guru juga harus berani
mengakui salah apabila memang melakukan kesalahan yang tidak disengaja.
Karena guru harus bisa menjadi tauladan yang baik untuk siswa.
3) Pengetahuan materi sejarah/IPS, seorang guru harus bisa menguasai materi sebelum
tampil menjelaskan di depan kelas. Agar informasi yang disampaikan bukanlah
mitos belaka, melainkan fakta.
B2. Tindakan apa saja yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri Anda?
Adakah cara di luar kebiasaan atau berbeda yang Anda lakukan dalam proses
pengembangan? Berikan contoh yang spesifik.
Dalam proses pengembangan diri saya melakukan berbagai tindakan antara lain:
1) Membaca buku, saya suka sekali membaca buku-buku self improvement yang dapat
membantu saya untuk mengidentifikasi kekurangan diri dan bagaimana solusi
mengatasinya. Selain buku-buku self improvement, saya juga membaca buku-buku
sejarah, baik itu buku tambahan untuk mengajar di sekolah maupun pengetahuan
sejarah umum yang ada di dunia untuk meningkatkan pengetahuan sejarah saya.
2) Mengikuti pelatihan/seminar/workshop, dengan mengikuti seminar/workshop saya
mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak saya dapatkan di bangku perkuliahan.
Mengikuti seminar/workshop juga dapat meningkatkan kompetensi saya sebagai
guru.
3) Open minded, tidak ada manusia yang sempurna termasuk saya. Terkadang saya
sebagai manusia tidak menyadari ketika saya telah melakukan kesalahan. Untuk itu
kritik, saran dan pendapat dari orang lain sangat diperlukan untuk mengembangkan
diri saya agar menjadi guru yang lebih baik lagi.
4) Berlatih publik speaking. Sebelum saya mengajar di sekolah, saya selalu
menyempatkan waktu untuk berlatih mengajar di depan cermin dan merekam suara
saya ketika menjelaskan materi. Hal ini dapat membantu saya untuk mengetahui
suara saya sudah terdengar keras atau masih kurang, bagaimana ekspresi wajah
saya ketika sedang menjelaskan. Dengan melakukan latihan ini membantu saya
untuk bisa tampil di kelas menjelaskan materi dengan sangat siap, lancar, dan
meminimalisir kesalahan dalam berbicara.
Saya juga melakukan kebiasaan yang berbeda dalam melakukan proses
pengembangan. Contohnya ketika kegiatan Kampus Mengajar di SDN Kemasan Krian
saya mencari informasi bagaimana agar pembelajaran daring atau blended learning itu
dapat berjalan dengan menyenangkan dan menarik perhatian dan minat siswa. Setelah
saya mencari informasi ternyata saya dapat menggunakan games online yang
ditayangkan dalam google meeting atau zoom ketika kelas berlangsung. Ketika dirasa
pembelajaran tersebut berhasil dan membuat siswa senang dan semangat belajar
kembali akhirnya saya bercerita kepada guru-guru senior yang ada di SDN Kemasan
Krian terkait pembelajaran dengan menggunakan games online, bagaimana cara
mengaksesnya dan menampilkannya pada saat melakukan video conference.
B3. Apa tantangan atau kesulitan yang Anda hadapi dalam proses
pengembangan diri tersebut? Bagaimana Anda mengatasinya?
Seringkali saya mengalami tantangan yang berasal dari diri saya sendiri. Seperti
pemikiran saya yang takut gagal menerapkan suatu model pembelajaran. Tidak berani
keluar dalam zona nyaman karena takut hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Untuk
mengatasi hal tersebut, saya mencoba untuk selalu berpikir positif. Dan saya juga
harus berani mencoba hal-hal yang belum pernah saya coba atau lakukan. Karena jika
saya tidak menyobanya seumur hidup maka saya akan gagal selamanya. Dan saya juga
terus meningkatkan motivasi dalam diri saya dengan menyemangati diri saya sendiri
sambil berdialog dalam diri mengatakan jika orang lain bisa, maka saya juga pasti
bisa. Dengan begitu semangat saya pasti akan terbakar kembali dan saya lebih fokus
untuk menggapai masa depan.
B4. Apa hasil yang Anda peroleh/rasakan dengan mengembangkan perilaku
tersebut? Bagaimana Anda menerapkannya dalam peran Anda?
Hasil yang saya peroleh yaitu saya menjadi pribadi yang lebih berani tampil dan
berbicara di depan banyak orang, percaya diri atas kemampuan dan kelebihan yang
saya miliki, pantang menyerah, berani keluar dari zona nyaman dengan mencoba hal-
hal baru, berpikiran terbuka dan menerima kritik dan saran dari orang lain dengan
lapang dada. Sebagai seorang guru, saya menerapkan hasil tersebut ketika saya sedang
melakukan proses belajar mengajar. Tidak hanya menjelaskan materi melalui
presentasi lalu diskusi tanya jawab antar guru dan peserta didik, tetapi saya juga
menerapkan metode pembelajaran inovatif yang dapat membuat pembelajaran
sejarah/IPS menjadi lebih interaktif tanpa perlu saya memikirkan bagaimana respon
peserta didik terhadap metode pembelajaran yang saya gunakan. Karena nanti jika ada
kekurangan atau kesalahan saya akan melakukan refleksi atau evaluasi pembelajaran
bersama peserta didik di akhir pembelajaran. Sehingga dari kekurangan atau kesalahan
tersebut saya akan terus berproses untuk menjadi lebih baik lagi.

C. Terkadang kita diminta untuk melakukan sesuatu yang menurut kita tidak
sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku.
C1. Ceritakan satu pengalaman Anda terkait situasi tersebut. Jelaskan secara
detail!
Pengalaman yang pernah saya alami yaitu ketika saya bekerja sebagai guru IPS di
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya. Yang mana ketika akan dilaksanakan Penilaian
Tengah Semester atau Penilaian Akhir Semester beberapa guru mata pelajaran
memberikan soal PTS atau PAS yang asli kepada peserta didik tanpa kunci jawaban.
Menurut saya, hal ini sangat tidak sesuai dengan nilai dan etika. Dengan melakukan
tindakan tersebut terkesan guru menjual soal kepada peserta didik, sehingga peserta
didik tidak lagi mau membaca semua materi yang ada di buku, hanya mempelajari
soal-soal yang diberikan oleh guru. Dan ketika saya menanyakan kepada rekan guru
mengapa soal PTS yang asli diberikan kepada peserta didik, jawaban guru tersebut
adalah biar semua peserta didik mendapatkan nilai yang bagus dan mengurangi
jumlah yang ikut remidi. Saya merasa ini salah, tidak seharusnya dilakukan oleh
seorang guru.
C2. Tindakan apa yang Anda lakukan dan mengapa hal tersebut Anda lakukan?
Tindakan yang saya lakukan yaitu saya tidak ikut-ikutan memberikan soal PTS/PAS
yang asli kepada peserta didik, yang saya lakukan yaitu saya mereview kembali
materi tiap bab yang pernah dipelajari lalu membuat latihan soal sendiri kemudian
saya buatkan games online seperti quiziz kepada peserta didik untuk latihan bersama-
sama di kelas. Hal tersebut saya lakukan agar peserta didik bisa mengingat kembali
materi yang pernah dipelajari dan peserta didik terbiasa mengerjakan latihan soal serta
untuk mengukur berapa kira-kira nilai yang akan didapatkan ketika PTS/PAS nanti.
C3. Bagaimana hasilnya?
Hasilnya peserta didik menjadi semangat mempelajari materi, mau membaca buku,
serta nilai latihan soal pun cukup bagus. Dan ketika hasil PTS/PAS keluar
alhamdulillah hasilnya diatas KKM dan yang mengikuti remidi tiap kelas tidak lebih
dari 10 orang.

D. Ceritakan secara spesifik situasi pengalaman Anda saat bekerja sama dengan
orang lain yang memiliki beragam perbedaan, seperti budaya, cara pandang,
latar belakang, pendidikan, cara berpikir, dll.
D1. Ceritakan secara spesifik situasinya! Apa tujuan dari kerjasama yang
terjadi?
Pada tahun 2021 ketika saya mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang
diadakan oleh Kemendikbud, saya ditempatkan di SDN Kemasan Krian. Di sekolah
tersebut satu kelompok terdiri dari 3 anggota yang berasal dari universitas dan jurusan
yang berbeda-beda. Saya jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Surabaya,
rekan saya Ria jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya dan Machda jurusan Manajemen STIE Perbanas. Dengan latar belakang
kami yang berbeda-beda tentu menghasilkan cara berpikir yang berbeda juga ketika
bekerja sama. Hal ini terjadi ketika kami membuat program kerja dan membagi
jadwal mengajar selama Kampus Mengajar. Kami bertiga memiliki usul yang
berbeda. Saya mengusulkan pembagian jadwal dibagi sama rata. Saya pegang kelas 5-
6, Ria pegang kelas 1-2, dan Machda pegang kelas 3-4. Akan tetapi Ria mengusulkan
agar 1 hari yang bertugas hanya 2 orang jadi digilir bergantian karena waktu itu kami
juga masih ada kuliah. Dengan adanya perbedaan pendapat ini akhirnya kami
melakukan diskusi dengan guru pamong di sekolah. Hasilnya adalah 1 hari yang
bertugas di sekolah 2 orang dengan pembagian kelas yang berbeda-beda. Dan kami
pun sepakat lalu membuat jadwalnya selama 3 bulan. Meskipun pada realitanya,
seringkali kedua rekan saya izin tidak bisa masuk sehingga tinggal saya sendiri yang
bertugas di sekolah.
D2. Langkah-langkah apa yang Anda lakukan untuk mencapai tujuan kerja
sama? Bagaimana Anda memastikan langkah-langkah tersebut sudah sesuai
dengan kebutuhan semua pihak?
Langkah-langkah yang saya lakukan yaitu diskusi bersama guru pamong, dan diskusi
bersama rekan kerja saya, bagaimanan program Kampus Mengajar ini dapat berjalan
dengan baik dan lancar sampai akhir program. Dari hasil diskusi tersebut kami
memperoleh kesepakatan tentang rancangan program kerja yang akan kami lakukan
selama 3 bulan. Setelah keputusan tersebut dibuat dan disepakati oleh semua pihak,
maka langkah-langkah yang kami ambil untuk mencapai tujuan kerja sama bisa
dipastikan telah sesuai dengan kebutuhan semua pihak. Di mana sekolah
mendapatkan bantuan tenaga dan waktu dari adik-adik mahasiswa, dan adik-adik
mahasiswa dapat menyelesaikan tugas Kampus Mengajar hingga menyelesaikan
laporan akhir dengan baik.
D3. Apa hasil yang Anda capai saat itu? Adakah komentar atau respon
lingkungan (mis. Rekan sejawat ataupun pihak lain) terhadap tindakan Anda?
Bagaimana dampaknya terhadap kerja sama tersebut?
Hasil yang saya peroleh yaitu saya berhasil menyatukan keberagaman latar belakang,
cara pandang dan berpikir dari semua pihak terkait untuk menciptakan kesepakatan
dan rancangan program kerja yang matang dan disetujui oleh semua guru dan kepala
sekolah selama program Kampus Mengajar berlangsung. Terdapat respon positif dan
baik dari guru-guru SDN Kemasan Krian. Mereka sangat senang dan terlihat antusias
karena sekolah mendapatkan bantuan tenaga dan waktu dari adik-adik mahasiswa.
Karena guru di sekolah tersebut hanya berjumlah 8 orang. Dampaknya dari adanya
kerja sama tersebut adalah terjalinnya kerja sama dan hubungan yang baik antara
pihak sekolah dengan mahasiswa Kampus Mengajar. Meskipun di awal sempat terjadi
miss komunikasi tapi pada akhirnya dapat terselesaikan dengan diskusi bersama dan
evaluasi tiap bulan.

E. Ceritakan salah satu pengalaman Anda saat mengembangkan kemampuan dan


keterampilan dari orang lain (contoh: anak didik, rekan sejawat, anggota
komunitas/organisasi).
E1. Seperti apa situasi pada saat itu? Siapa yang Anda kembangkan? Mengapa
pengembangan itu diperlukan?
Pada bulan Juli-Oktober 2022, saya pernah bekerja sebagai tutor atau guru les SD.
Saya menjadi tutor kelas 4-6 SD mengajar semua mata pelajaran. Yang saya
kembangkan adalah anak didik saya, rata-rata dari SDN Wage 1, SDN Wage 2, MI Al
Qodir dan SD Muhammadiyah Wage. Ketika awal pertemuan dengan mereka, saya
mulai melakukan adaptasi dan menganalisis bagaimana karakter anak didik yang saya
pegang, apa kekurangan masing-masing, bagaimana saya harus bisa mengatasinya.
Rata-rata mereka malas sekali membaca, tidak ada minat atau motivasi untuk belajar.
Dengan situasi seperti itu, sangat diperlukan terjadinya pengembangan agar anak
didik yang saya ajar dapat menjadi lebih baik, lebih semangat belajar, termotivasi
kembali, dan memahami materi pelajaran. Dan saya sebagai tutor atau guru lesnya
sangat bertanggung jawab dengan pengembangan tersebut, karena saya telah
diberikan kepercayaan oleh wali murid untuk menjadikan anak-anak mereka lebih
pintar dan nilainya naik.
E2. Apa yang menjadi fokus pada pengembangan? Bagaimana cara Anda
membangun kesepakatan untuk mencapai hasil yang diharapkan?
Yang menjadi fokus pengembangan saya yaitu pada mata pelajaran matematika.
Karena matematika termasuk mata pelajaran yang penting. Rata-rata anak didik saya
lemah sekali dalam perhitungan, sudah kelas 4 ada yang belum hafal perkalian, kelas
6 belum bisa porogapit. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, saya membuat
kesepakatan agar sebelum pelajaran dimulai dan sebelum pulang anak didik harus
menyetorkan hafalan perkalian. Harus fokus mengerjakan soal latihan yang diberikan
dengan teliti dan tidak ramai atau memegang handphone selama kelas berlangsung.
Jika ketahuan ramai, memegang handphone dan belum selesai mengerjakan soal
latihan yang diberikan, maka anak didik tersebut akan pulang sedikit lama dari yang
lainnya.
E3. Langkah-langkah apa yang Anda ambil untuk pengembangan tersebut? Apa
hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara mengatasinya?
Langkah-langkah yang saya ambil untuk melakukan pengembangan tersebut
adalah pertama saya membuat poster yang ditempel didinding tentang perkalian,
pembagian dan rumus-rumus bangun datar untuk membantu memudahkan anak didik
menghafal. Kedua, saya membuat peraturan sebelum kelas dimulai dan sebelum
pulang anak didik wajib menyetorkan hafalan perkalian dan pembagian, misal hari ini
perkalian 1 dan 2, besok lanjut 3 dan 4. Ketiga, saya menjelaskan materi yang tidak
dipahami kemudian memberikan latihan soal. Keempat, saya membuat games baik
menggunakan media atau online melalui laptop saya agar pembelajaran lebih rileks
dan menarik minat anak didik. Kemudian saya memberikan rewards ketika nilai
mereka bagus atau ketika mereka memenangkan games. Hal ini dapat meningkatkan
motivasi belajar mereka.
Hambatan yang saya temui yaitu adik-adik membutuhkan waktu yang lama
untuk menyelesaikan soal matematika, kemudian sering malas mengerjakan soal yang
terlalu banyak, maksimal 10 soal baru mereka senang. Namun berbeda jika soal
tersebut dikerjakan dalam bentuk games, sebanyak apapun mereka akan senang dan
semangat sekali mengerjakannya. Hambatan yang lainnya yaitu mereka suka
mengobrol dengan temannya sambil mengerjakan soal, hal ini yang menyebabkan
mereka lamam menyelesaikan soal. Dengan adanya hambatan-hambatan tersebut saya
akan berusaha meningkatkan kefokusan mereka terhadap tugas yang harus mereka
selesaikan masing-masing, dan untuk latihan soal saya tidak memberikan lebih dari 10
soal, karena yang terpenting adalah prosesnya, dan mereka paham cara
mengerjakannya dan bisa menyelesaikannya dengan teliti dan benar.
E4. Bagaimana hasil yang diperoleh dari upaya Anda membantu mereka?
Hasil yang diperoleh yaitu nilai tugas dan ulangan mereka semua naik, mereka lebih
semangat dan memiliki motivasi belajar. Tidak seperti saat pertemuan awal dengan
saya, terlihat sekali perbedaannya. Ada yang dari ranking 13 naik menjadi rangking 7.
Hasil tersebut tidak terluput dari usaha mereka sendiri untuk bisa mengerjakan dan
memahami materi-materi.

F. Ceritakan salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan baik di


pekerjaan/organisasi/komunitas/perkuliahan yang pernah Anda ambil.
F1. Apa yang menyebabkan Anda harus mengambil keputusan tersebut?
Pengelaman ini terjadi ketika saya kuliah semester 6, yang mana pada saat itu terdapat
mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Kemendikbud membuka program
merdeka belajar yaitu Kampus Mengajar angkatan pertama. Saya kemudian mendaftar
untuk mendapatkan pengalaman mengajar langsung di sekolah. Dan tidak disangka
saya lolos diterima sebagai mahasiswa Kampus Mengajar angkatan pertama. Waktu
itu saya bingung sekali bagaimana saya bisa menjalani KKN dan Kampus Mengajar
di waktu yang bersamaan, sehingga saya harus membuat keputusan yang penting.
Karena terdapat kabar dari pihak kampus untuk mahasiswa yang lolos program
Kampus Mengajar harus memilih salah satu mengikuti KKN atau Kampus Mengajar.
Dan ketika saya konsul dengan Dosen Pembimbing KKN terkait saya diterima
program Kampus Mengajar beliau mengatakan saya bisa tetap mengikuti keduanya.
Akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti KKN dan Kampus Mengajar.
F2. Bagaimana Anda mengidentifikasi dan memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang permasalahan yang ada?
Mencari informasi lebih lanjut apakah saya bisa menjalankan kedua program yaitu
KKN dan Kampus Mengajar kepada rekan saya dan dosen pembimbing. Terdapat
kabar bahwa program Kampus Mengajar nilainya dapat dikonversi ke mata kuliah
KKN. Namun kata dosen pembimbing KKN saya, saya tetap bisa menjalankan
keduanya meskipun waktunya bentrok. Karena dari kedua program tersebut saya bisa
mendapatkan pengalaman yang menunjang kompetensi saya.
F3. Apa saja yang menjadi pertimbangan Anda? Mengapa? Jelaskan proses
atau langkah-langkah dalam mengambil keputusan tersebut!
Yang menjadi pertimbangan saya adalah, jika saya meninggalkan salah satu program,
maka saya akan kehilangan banyak. Contohnya jika saya meninggalkan KKN, saya
tidak akan bisa mendapatkan pengalaman bekerja sama dengan banyak rekan yang
berasal dari prodi yang berbeda-beda, saya tidak mendapatkan pengalaman
kepemimpinan, menjalankan tugas proyek di masyarakat, apalagi program ini hanya
dapat diikuti seumur hidup. Kemudian jika saya meninggalkan Kampus Mengajar,
saya tidak akan bisa mendapatkan kesempatan yang sama, mungkin semester depan
saya bisa ikut mendaftar lagi, tapi belum tentu saya diterima kembali, apalagi dengan
mengikuti Kampus Mengajar saya bisa mendapatkan pengalaman mengajar di SD
yang mana lulusan dari jurusan saya sendiri lebih fokus ke SMP dan SMA, sehingga
saya seperti mendapatkan kesempatan yang berharga dan saya tidak ingin
melewatkannya. Akhirnya saya memantapkan diri dan hati untuk tetap mengikuti
KKN dan Kampus Mengajar.
F4. Bagaimana hasil dari keputusan yang Anda ambil?
Hasil dari keputusan yang saya ambil yaitu saya dapat menyelesaikan kedua program
tersebut dengan baik dan lancar serta mendapatkan nilai yang memuaskan. Sertifikat
yang saya dapatkan dari program Kampus Mengajar dapat menunjang kompetensi
saya untuk melamar kerja di sekolah.
G. Ceritakan secara spesifik saat Anda dihadapkan dengan beberapa tugas dalam
waktu yang bersamaan.
G1. Seperti apakah situasinya pada saat itu? Kapan situasi tersebut terjadi?
Pada tahun 2021 ketika saya kuliah semester 7, saya menghadapi beberapa tugas yang
harus dikerjakan dalam waktu yang bersama-sama, yaitu mata kuliah Pengenalan
Lapangan Persekolahan 2 (PLP 2), Praktik Kerja Lapangan (PKL) di museum MPU
Tantular dan Skripsi. PLP saya ditempatkan di SMAN 18 Surabaya dan PKL saya
berada di Sidoarjo. Jadi ketika jadwal saya untuk PKL di museum, saya akan
berangkat dari SMAN 18 Surabaya. Untuk tugas dan kewajiban mengajar di kelas
peserta didik saya berikan tugas projek kelompok, karena pertemuan sebelumnya saya
sudah menjelaskan materi. Pulang dari PKL tiba di rumah setelah maghrib pukul
17.30. Lalu malamnya saya melanjutkan mengerjakan skripsi karena saya mempunyai
target lulus tepat waktu. Situasi ini saya hadapi selama satu semester.
G2. Apa yang Anda lakukan dalam mengatur tugas-tugas tersebut? Bagaimana
Anda memastikan tugas-tugas tersebut sesuai dengan waktu yang ditentukan?
Yang saya lakukan adalah saya membuat jadwal tugas yang harus saya kerjakan
setiap hari, mulai dari PLP, PKL dan skripsi. Sebagai contoh, hari ini untuk PLP saya
akan menjelaskan materi jadi saya harus menyiapkan power point. Untuk PKL saya
harus melakukan observasi ketika berada di museum. Untuk Skripsi saya harus
menyelesaikan bab 1 sebelum dikonsulkan kepada dosen pembimbing. Keesokan
harinya, tugas PLP saya akan menyiapkan LKPD yang harus dikerjakan oleh peserta
didik. PKL membuat projek museum virtual bersama anggota kelompok lainnya.
Skripsi konsul bab 1. Dengan adanya list jadwal tersebut memudahkan saya untuk
menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu tanpa ada rasa kebingungan.
G3. Sumber daya apa yang Anda butuhkan dalam membantu penyelesaian
tugas-tugas tersebut? Apa hambatan yang Anda temui dan bagaimana cara
mengatasinya?
Sumber daya yang saya butuhkan adalah manajemen waktu yang baik, dukungan doa
dan semangat dari keluarga dan teman-teman terdekat, dan komunikasi antar guru
dengan peserta didik, saya dengan kelompok saya, dan saya dengan dosen
pembimbing.
Hambatan yang saya temui yaitu ketika saya tidak mendapatkan balasan dari dosen
pembimbing untuk konsul, sehingga saya membutuhkan waktu yang sedikit lama
untuk menyelesaikan skripsi. Solusi yang saya lakukan yaitu saya tetap menghubungi
dosen saya setiap hari untuk mengkonfirmasi apakah ada yang perlu direvisi atau
tidak, jika tidak ada yang direvisi maka saya akan mengerjakan bab yang selanjutnya.
Saya juga mendapatkan anggota kelompok PKL yang tidak kompak sehingga saya
harus mengerjakan tugas projek kelompok yang seharusnya dikerjakan oleh 7 orang
tetapi hanya saya kerjakan sendiri bersama satu teman saya. Untuk tugas PLP 2
alhamdulillah tidak ada hambatan sama sekali karena saya sudah menyiapkan rencana
pembelajaran dengan matang sehingga semuanya sudah siap, dan saya juga
melakukan komunikasi dengan siswa dengan baik.
G4. Bagaimana hasilnya?
Meskipun terdapat beberapa hambatan tetapi pada akhirnya saya bisa
menyelesaikan tugas-tugas tersebut bersamaan dengan baik dan dengan hasil
yang memuaskan yaitu saya mendapatkan nilai A di ketiga mata kuliah tersebut.
Karena sebelumnya saya sudah membuat jadwal dan langkah-langkah yang
terstruktur yang harus saya kerjakan. Jadi sebesar apapun hambatannya tidak
akan menghalangi langkah saya.

Anda mungkin juga menyukai