Anda di halaman 1dari 12

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan dalam


mewujudkan motivasi tersebut?
Ada beberapa hal yang memotivasi saya untuk mendaftarkan diri di program Guru
Penggerak ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dukungan dari keluarga dan rekan-rekan sejawat.
Di rumah, saya merupakan seorang istri dan ibu dari 3 orang anak. Sebelum saya
mendaftar, saya bercerita terlebih dahulu kepada suami sekilas mengenai program ini
untuk mendapatkan izin mengingat lamanya waktu pelaksanaan pendidikan Guru
Penggerak selama 6 bulan. Setelah mendapat izin dari suami, barulah saya meminta izin
kepada keluarga terdekat, dan alhamdulillah saya mendapatkan dukungan penuh dari
keluarga. Lalu kemudian saya meminta izin kepada atasan saya (Kepala Sekolah) untuk
mendaftar di program ini dan mengajak rekan sejawat yang lainnya untuk mendaftar.
Barakallah, semuanya mendukung penuh sehingga saya semakin termotivasi.
2. Ingin mengupgrade diri
Saya tipikal orang yang periang, pantang menyerah, menyukai tantangan dan selalu
penasaran akan sesuatu yang baru, sehingga saya merasa bersemangat sekali untuk
mengembangkan potensi yang saya miliki agar saya dapat menimba ilmu dari program ini
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari saya sebagai seorang pengajar. Saya ingin
mengupgrade diri saya menjadi seorang pendidik yang menyenangkan, yang bisa
menumbuhkan karakter yang baik bagi peserta didik saya, menciptakan iklim belajar yang
menyenangkan bagi peserta didik disekolah, berinovasi dalam pembelajaran agar peserta
didik merasa betah dan nyaman untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah. Saya juga
ingin mempelajari lebih lanjut bagaimana cara untuk menerapkan pembelajaran yang
terpusat pada peserta didik (student centered).
3. Ingin menjadi agen pendidikan

Saya berada disekolah yang terpencil yang masyarakatnya masih kurang peduli
dengan dunia pendidikan, maka dari itu saya ingin menjadi guru penggerak untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan
baik di dunia maupun diakhirat. Walaupun saya berada disekolah terpencil tapi semangat
saya tetap tinggi untuk menjadi guru yang terus bergerak menjadi lebih baik. Saya ingin
para orang tua peserta didik lebih semangat dalam menyekolahkan anaknya agar para
peserta didik menjadi generasi penerus yang bermanfaat dan berkualitas.
Adapun yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut yaitu ketika saya
mengetahui bahwa Kota Serang menjadi salah satu Kota sasaran program guru penggerak
yang diselenggarakan oleh Kemendikbud ini saya merasa terpanggil untuk mempelajari
lebih lanjut dan mencari informasi mengenai program Guru Penggerak ini. Saya membuka
SIM PKB, mempelajari secara mandiri cara mendaftar Program Calon Guru Penggerak
melalui youtube, dan memahami cara pengisian esai dan curriculum vite dengan baik.
Dalam hati saya berkata bahwa saya harus mengikuti program ini agar saya bisa menjadi
agent of change dalam dunia pendidikan dengan menerapkan konsep Merdeka Belajar dan
mencetak generasi penerus bangsa (peserta didik) yang memiliki profil pelajar pancasila.
Besar harapan saya untuk bisa mengikuti program Calon Guru Penggerak ini, semoga
Allah mengijinkan saya untuk lulus seleksi calon guru penggerak angkatan 6 ini, Insya Allah
saya akan bersemangat dan fokus untuk belajar, menimba ilmu, dan sharing mengenai
kepemimpinan dalam pembelajaran dengan guru hebat lainnya. Sehingga nantinya saya
bisa bermanfaat bagi orang lain.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya!
Belum ada jawaban

kelebihan yang mendukung saya sebagai guru penggerak adalah :

1. saya memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi yang lebih baik. Saya ingin menjadi
guru yang dapat menyenangkan dan dirindukan kehadirannya oleh peserta didik
contohnya : saya ingin peserta didik SD Negeri Singapadu rajin belajar, terus semangat
belajar dan senang saat mengikuti pembelajaran.
2. Saya ingin selalu belajar mengembangkan diri untuk menjadi guru yang professional,
contohnya saya suka mengikuti kegiatan workshop, diklat baik yang diselenggarakan
dinas Pendidikan atau Lembaga untuk dapat mengembangkan menjadi guru yang
professional.
3. Saya memiliki semangat untuk merai tujuan. Dengan semanagat diharapkan dapat
dengan mudah dalam mencapai tujan. Contohnya setiap pagi peserta didik untuk
menjadi tutor sebaya mengajarkan teman yang belum mencapai tujuan pembelajaran.
Peserta didik yang bisa membaca berhotung selalu dilibatkan untuk membantu
temannya agar bisa membaca dan berhitung.

4. Saya senang berbagi ilmu dengan teman sejawat ataupun dengan orang lain di sekolah
berharap menjadi manusia yang bermanfaat. Contohnya mendampingi teman saya untuk
dapat mengoperasikan laptop sehingga dapat mengisi nilai pada aplikasi raport secara
mandiri.
5. Saya memiliki kemampuan dalam mengoperasikan laptop, seperti membuat media dan
bahan ajar, membuat LKPD yang menarik sehingga pembelajaran dikelas lebih
menyenangkan contohnya saya membuat power point yang menarik dan
mempresentasikan menggunakan proyektor untuk membuat peserta didik semangat dan
pembelajaran lebih menyenangkan.
6. Saya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang tua peserta didik
untuk lebih semangat membantu peserta didik belajar di rumah. Contohnya : saya
berkomunikasi dengan orang tua dengan membuat group Whats Up supaya informasi
dan hasil belajar siswa dapat di kirim melalui group itu dan orang uta dapat melihat
sehingga mempunyai tanggungjawab semua.

7. Saya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik dengan orang tua sehingga
peserta didik lebih semangat dalam belajar disekolah. Contohnya: saya berkomunikasi
dengan orang tua peserta didik yang anaknya sering tidak masuk sehingga peserta didik
tersebut tertinggal dalam pembelajaran, namun setelah saya datang kerumah orang tua
peserta didik tersebut peserta didik lebih semangat dalam belajar.

Berikan contoh perubahan, Inovasi, Pemberdayaan, gerakan atau lainnya yang


memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melalukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atau inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut
terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
1. Contoh perubahan terhadap rekan guru/teman sejawat dalam menguasai IT
Ketika saya masih menjadi guru honorer kurang lebih sekitar tahun 2019,
waktu itu ada pengisian aplikasi rapot kurikulum 2013. Disekolah saya ada beberapa
guru yang tidak dapat mengoperasikan laptop maka dari itu saya berinisiatif untuk
mengadakan kegiatan tutorial disekolah dalam mengisi rapot kurikulum 2013. Aplikasi
rapot ini tidak mudah dalam pengisiannya karna ada kolom yang menggunakan rumus,
jika salah dalam mengisi maka aplikasi akan eror dan tidak bisa digunakan. Kegiatan ini
saya usulkan kepada kepala sekolah dan mendapatkan respon yang sangat baik dari
kepala sekolah maupun teman sejawat. Saya mengajarkan cara mengisi aplikasi rapot
kepada seluruh guru yang ada disekolah dengan menampilkan tutorial cara
pengisiannya menggunakan proyektor. Alhamdulillah dengan adanya kegiatan ini
setiap guru dapat mengisi aplikasi rapot dengan baik.

2. Contoh inovasi dalam pembelajaran


Pada tahun 2020 indonesia terkena dampak covid-19 yang sangat
mempengaruhi dunia pendidikan. Pada saat itu sekolah-sekolah diliburkan karna
melonjaknya kasus covid-19.
Dengan adanya pemberlakuan pembelajaran secara daring disetiap sekolah, guru
dituntut untuk berinovasi dalam membuat media pembelajaran yang menarik. Saat
pembelajaran daring, awal-awal saya hanya menggunakan video dari youtube untuk
penjelasan materi karna saya belum memahami cara membuat video pembelajaran.
selama pembelajaran daring saya belajar melalui youtube untuk melihat tutorial
membuat soal melalui google form, quiziz dan mengikuti beberapa webinar untuk
meningkatkan kompetensi saya dalam meningkatkan pembelajaran secara daring
seperti pembuatan PPT, pemanfaatan aplikasi canva, pembuatan media pembelajaran
menggunakan bookcreator, pembelajaran melalui aplikasi whatapp auto reply.
Saya membuat beberapa media pembelajaran seperti liveworksheet, PPT, modul
dengan Flippbook. Membuat soal melalui quiziz dan google form.

3. Contoh Gerakan Literasi Sekolah


Pada bulan februari 2021 saya mendapatkan tugas di sekolah yang baru,
disekolah tersebut saya membuat pembiasaan seblum memulai pembelajaran peserta
didik membaca surat-surat pendek setelah itu peserta didik yang belum bisa membaca
diajarkan dengan peserta didik yang sudah lancar membaca. Kegiatan ini berlangsusng
setiap pagi agar anak dapat menghafal surat-surat pendek dan lancar membaca. Tidak
bosan-bosan saya selalu memotivasi anak untuk membaca. Hingga saat ini kegiatan
berlangsung. Kegiatan membaca surat pendek di pimpin oleh satu peserta didik yang
sudah terjadwal untuk memimpin seluruh peserta didik kelas 1-6. Kegiatan ini
dilakukan melalui speaker yang dapat terdengar oleh seluruh kelas. Settiap pagi anak-
anak senang dengan pembiasaan ini.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan.


Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain
(misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga,
komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun
lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen
membantu Anda mencapai tujuan bersama.
a. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak
mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan
secara jelas!
Bulan Maret tahun 2020 wabah corona menyerang Indonesia, pemerintah pun
memberikan surat edaran bahwa pembelajaran harus dilaksanakan dari rumah,
sekolah harus steril karena dikhawatirkan akan menjadi cluster penyebaran virus
covid-19. Tentunya hal ini menjadi PR bagi kami para pendidik tentang apa yang
harus kami lakukan agar kami masih memberikan pelayanan yang terbaik
kepada anak didik kami sebagai customer utama kami. Oleh karena itu saya
menyusun jadwal pembelajaran daring, salah satunya adalah program Home
Visit. Saya meminta orang tua untuk bekerja sama membimbing anaknya belajar
di rumah. Sementara setiap hari saya melakukan kunjungan belajar ke salah satu
rumah peserta didik sesuai dengan kelompoknya masing-masing.

Awal tahun pembelajaran semester ganjil yaitu pada 13 juli 2020. Saya
ditugaskan oleh Kepala Sekolah untuk menjadi wali kelas IV, dan saya belum bisa
bertatap muka secara langsung dengan peserta didik saya karena adanya
larangan peserta didik tidak boleh ke sekolah. Saya mensosialisasikan teknis
kegiatan pembelajaran melalui Google classroom. Saya mensosialisasikan
kepada wali murid pembelajaran menggunakan google classroom. Saya meminta
bantuan para orang tua peserta didik untuk bekerjasama dalam pelaksanaan
pembelajaran daring menggunakan google classroom. Saat itu para orang tua
masih asing dengan aplikasi google classroom. Maka dari itu saya membuat
tutorial dari cara mendownload aplikasi melalui HP androd di playstore, cara
gabung kelas, cara merubah nama akun google classroom menjadi nama lengkap
peserta didik, cara melihat materi, cara absen melalui google classroom, cara
melihat tugas dan cara menupload tugas berupa foto dan video. Awalnya para
peserta didik agak kesulitan dalam mengikuti pembelajaran di google classroom.
semuanya butuh proses dan dengan bekerjasama antara guru, peserta didik dan
orang tua maka tujuan bersama akan tercapai.

b. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana
respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk
tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Kesulitan saat melaksanakan home visit yaitu jarak rumah peserta didik yang
jauh yang hanya bisa diakses dengan jalan kaki, sedangkan saat itu saya sedang
hamil besar anak ketiga. Akan tetapi Alhamdulillah orang tua dapat bekerja
sama dengan baik, mendukung penuh dan dapat memahami situasi yang sedang
dihadapi. Tujuan saya hanya satu bahwa anak didik saya harus mendapatkan hak
nya untuk mendapat pengajaran terbaik dari gurunya. Sehingga saya pantang
menyerah walaupun setiap hari harus berkeliling kampung mengunjungi rumah
peserta didik satu ke rumah yang lain.

Kesulitan yang saya hadapi selain beberapa orang tua tidak dapat
mengoperasikan aplikasi google classroom, beberapa orang tua juga tidak dapat
mendampingi anaknya belajar dikarenakan harus bekerja di luar rumah. Ada
pula peserta didik yang tidak memiliki android/smatphone. Sehingga beberapa
orang tua menolak untuk belajar menggunakan google classroom. Namun, saya
memberikan beberapa opsi dan saran bahwa tidak mesti 1 orang 1 smartphone,
bagi yang tidak memiliki kuota, atau yang tidak memiliki HP bisa ikut dengan
temannya yang rumahnya berdekatan dengan tetap mematuhi standar protokol
kesehatan yang berlaku. Saya juga mendatangi rumah orang tua yang kesulitan
dalam mengoperasikan google classroom, saya mengajarkan langsung cara
mengoperasikan google classroom sehingga orang tua dan peserta didik paham
dalam mengoperasikan google clasroom. Dalam pengumpulan tugas diberikan
waktu selama 2hari. Setelah saya memberikan tutorial cara menggunakan
google classroom mulai dari cara mendownload aplikasi melalui HP androd di
playstore, cara gabung kelas, cara merubah nama akun google classroom
menjadi nama lengkap peserta didik, cara melihat materi, cara absen melalui
google classroom, cara melihat tugas dan cara menupload tugas berupa foto dan
video akhirnya para orang tua sepakat menggunakan google classroom.

c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari
berbagai pihak untuk bekerja sama?
Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari orang tua peserta
didik agar dapat bekerja sama dengan baik yaitu memberikan pengertian dan
pemahaman mengenai situasi pandemi yang mengharuskan pembelajaran
dilaksanakan jarak jauh sehingga anak harus belajar di rumah. Sebagai warga
Negara yang baik sudah seharusnya mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah guna menekan penyebaran virus covid-19. Saya memberikan
motivasi kepada para orang tua dan peserta didik bahwasanya belajar di rumah
pun bisa menyenangkan, memberikan kepercayaan kepada orang tua bahwa
kita semua pasti bisa melewati semua ini karena sejatinya orang tua adalah
madrasah pertama bagi anaknya, sehingga orang tua harus penuh keyakinan
sepenuh hati dan tulus mendampingi anaknya belajar di rumah, dan anak didik
yang orang tuanya tidak dapat mendampingi belajar saya berikan motivasi dan
semangat untuk tidak menyerah dan tidak putus asa, jangan minder karena
masih banyak orang di sekelilingnya yang menyayanginya dan dapat
membimbingnya belajar. Saya memberikan pelayanan konseling juga bagi
peserta didik maupun orang tua yang memiliki kendala dalam belajar daring.
Saya terbuka kepada peserta didik yang memiliki masalah dalam melaksanakan
pembelajaran online, memberikan pembelajaran di sekolah bagi peserta didik
yang benar-benar tidak dapat mengakses pembelajaran online.

Kita semua harus berani mencoba sesuatu hal yang baru jangan berada di zona
nyaman seperti sebelumnya, harus berani bergerak untuk memberikan hak
kepada anak didik agar memperoleh pendidikan yang menyenangkan meskipun
belajar di rumah saja.

d. Bagaimana hasilnya?

Setelah menerapkan langkah-langkah tersebut di atas, membangun


kesepahaman bersama, memberikan motivasi dan memberikan hak dan
kesempatan yang sama kepada peserta didik akhirnya membuahkan hasil yang
baik. Saya, orang tua dan peserta didik dapat bekerjasama dengan baik,
pembelajaran berjalan lancar walaupun ada saja kendala yang tidak dapat
dihindarkan, akan tetapi yang terpenting ada ilmu baru yang di dapat peserta
didik setiap harinya dan hubungan orang tua dan anak semakin dekat karena
hampir setiap hari dibimbing untuk terus belajar.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang


ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam
menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat
menjalankan tugas Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas
apa yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Awal tahun 2021, tepatnya sejak 30 Agustus 2021, saya mulai mengajar
secara tatap muka di SDN Pasir Gadung. Saat itu saya ditugaskan Kepala
Sekolah untuk mengajar kelas 4. Dalam menjalankan peran serta
tanggungjawab saya sebagai guru yang mengajar di kelas, saya menghadapi
berbagai karakteristik siswa yang beragam. Pada saat itu ada beberapa siswa
selalu jarang masuk padahal sudah dimulai pembelajaran tatap muka
terbatas. Saya mengabsen siswa setiap hari namun setiap mengabsen ada
saja siswa yang tidak hadir tanpa keterangan. Setiap hari saya mengingatkan
kepada siswa agar hadir setiap hari di sekolah. Karna terlalu lama belajar
dirumah anak-anak masih terbawa suasana belajar dirumah. Banyak orang
tua yang membiarkan anaknya tidak hadir di sekolah. Bahkan ada orang tua
yang menyuruh anaknya tidak boleh ke sekolah karna menunggu adiknya
dirumah sedangkan orang tuanya bekerja. Keadaan ini sangat membuat saya
sedih. Ternyata masih ada orang tua yang belum sadar tentang pentingnya
sekolah.

b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut
secara komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda
identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Dalam memahami situasi tersebut secara komprehensif yang paling utama
adalah dengan berserah diri kepada Allah. Selanjutnya, menyusun strategi
agar siswa bersemangat ke sekolah. Salah satu upaya yang saya lakukan
untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara mengunjungi rumah-rumah
siswa yang sering tidak hadir. Saat itu saya mengunjungi salah satu rumah
siswa setelah pulang mengajar dari sekolah, namun harapan saya untuk
bertemu dengan orang tua siswa tersebut gagal karna orang tua siswa yang
saya kunjungi rumahnya tidak ada karna sedang bekerja. Saya hanya bertemu
dengan siswa saya yang sedang menjaga adiknya yang kecil. Saat bertemu
dengan siswa tersebut hati saya rasanya saya gagal menjadi guru. Siswa saya
menyambut saya didepan pintu dengan deraian air mata. Namun saya
berusaha kuat untuk mengahdapi situasi ini. Saya menanyakan kabar siswa
tersebut dan menanyakan ada siapa saja dirumahnya. Karna saya tidak bisa
bertemu dengan orang tua siswa yang saya kunjungi saya berdiskusi dengan
rekan guru sejawat saya bagaimana caranya agar saya bisa bertemu dengan
orang tua siswa yang selalu tidak hadir. Rekan sejawat saya memberikan
saran agar ke rumah orang tua di pagi hari karna orang tua siswa jika pagi
masih belum berangkat bekerja. Pada hari yang berbeda saya berangkat pagi
untuk bertemu dengan orang tua siswa alhamdulillah saya bertemu dengan
kakek dan bapaknya peserta didik yang sering tidak hadir. Saya berusaha
meyakinkan orang tua siswa tersebut dengan cara memberitahukan bahwa
seorang anak harus diberikan haknya yaitu untuk sekolah dengan baik.
Pendidikan sangat penting bagi masa depan seorang anak. Bahkan saya
memberikan pernyataan bahwa saya siap untuk menjemput anak tersebut
setiap pagi agar mau sekolah.

c. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan


dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk
memperkuat keputusan Anda?
Permasalahan di kelas harus dapat diselesaikan dengan baik. Bagaimana
siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna jika siswa tidak masuk
sekolah. Para siswa disekolah merupakan generasi penerus bangsa yang
harus memiliki kompetensi yang harus siap bersaing di era 4.0. Selain itu saya
sebagai seorang guru harus mampu berkomunikasi dengan orang tua peserta
didik, memberikan pelayanan yang baik sebagai salah satu tanggung jawab
saya sebagai ASN. Selain kompetensi pedagogik, profesioanl dan kepribadian,
seorang guru harus memiliki kompetensi sosial yaitu salah satunya
berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk bekerjasama dalam mendukung
para siswa agar semangat untuk sekolah. Dalam kompetensi osial saya
sebagai guru harus mampu memberikan pemahaman kepada para orang tua
siswa atau masyarakat bahwa pendidikan sangat penting untuk
mengembangkan potensi anak. Saya harus menjadi agen pendidikan bagi
masyarakat sekitar karna masih banyak orang tua yang belum sadar akan
pentingnya pendidikan.
Sebelum membuat sebuah keputusan untuk menyelesaikan permasalahan di
atas, saya berdiskusi dan meminta masukan maupun saran dari guru lain yang
pengalamannya sudah tentu lebih banyak daripada saya. Setelah saya
mendengar berbagai masukan dari guru lain, ternyata memang anak ini dari
kelas 1-3 sering tidak masuk ke sekolah. Selain itu saya mencari informasi
dengan bertanya kepada siswa lain apa yang sebenarnya terjadi. Mengpa
siswa tersebut sering tidak masuk. setelah diketahui akar permasalahannya
dari informasi-informasi yang telah saya cari sebelumnya barulah saya
membuat keputusan langkah apa yang harus saya lakukan untuk
menyelesaikan masalah yang saya hadapi. Dalam kasus yang telah saya
sebutkan di atas tadi, memerlukan kerjasama antar guru dan orang tua agar
dapat mewujudkan tujuan bersama yaitu mencerdaskan anak bangsa.
Saya datang kerumah orang tua siswa yang sering tidak hadir dan
memberikan pemahaman kepada orang tua bahwa sekolah sangat penting
bagi siswa untuk mendapatkan ilmu dan dapat menjadi motivasi anak dalam
kehidupannya agar lebih baik.

d. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?

Untuk mengatasi kasus diatas, saya berusaha mencari waktu yang tepat
untuk berkunjung kerumah siswa tersebut dan berkomunikasi dengan orang
tua bahwa sekolah sangatlah pentik agar siswa mendapatkan ilmu untuk
bekal masa depannya, selain dengan orang tuanya, saya meminta bantuan
kakek anak tersebut untuk bekerjasama memantau kehadiran siswa tersebut
disekolah. Alhamdulillah niat baik saya di sambut baik oleh kakek siswa
tersebut. Setelah berkomunikasi dengan orang tua dan kakeknya, keesokan
harinya siswa tersebut masuk namun masig beradaptasi dengan teman-
temannya disekolah. Saya selalu memotivasi siswa agar bersemangat untuk
sekolah. Saya berusaha menjadi guru yang menyenangkan bagi siswa dengan
cara memberikan pembelajaran yang menyenangkan seperti menampilkan
nyanyian atau tayangan video pembelajaran menggunakan proyektor
disekolah. Siswa lebih senang jika saya menampilkan materi melalui
proyektor dibandingkan dengan membuka buku tematik. Saat ini siswa yang
sering tidak masuk sekolah menjadi bersemangat dan rajin ke sekolah.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
a. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik
Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan
balik tersebut?
Saat ini kita sudah memasuki revolusi industry 4.0, dimana dunia mengalami
perkembangan pesat dalam dunia pendidikan maupun lainnya. Hal ini
mempengaruhi dunia pendidikan di Indonesia yang mengalami digitalisasi. Untuk itu,
perlu upaya-upaya meningkatkan kualitas diri dan profesionalisme. Seperti pepatah
mengatakan, belajarlah sepanjang hayatmu, berikut ini beberapa pengalaman saya
dalam mengikuti berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah
pusat, dinas setempat maupun pihak swasta.
Dari berbagai pengalaman mengikuti pelatihan yang telah saya sebutkan di atas, ada
banyak masukan dan feedback yang saya dapatkan. Misalnya dengan mengikuti
bimtek AKM, saya dapat membimbing siswa saya untuk mengenal apa itu AKM, 2
jenis soal AKM, dan tipe-tipe soal AKM. Dalam kegiatan ini juga banyak sekali ilmu
dan pengalaman baru yang daya dapatkan.
Begitu juga kegiatan webinar lainnya, untuk webinar mengenai TIK feedback yang
saya dapatkan saya jadi dapat memakai google slide dalam pembelajaran, membuat
game edukatif dari word wall, mengetahui Merdeka Belajar dan mengasah
kemampuan literasi saya dengan mengikuti kegiatan literasi Digital.
1. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan pada tanggal 12 April s/d 25 Juli
2021
2. Pelatihan Online Pengembangan Kompetensi Guru di Era Pandemi Covid-19
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 22, 23, 24 dan 26
November 2020 yang diselenggarakan oleh PGRI Provinsi Bali
3. Bimtek Pembuatan E-Modul Pembelajaran Interaktif pada tanggal 27 sampai
dengan 30 Desember 2020
4. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Educandy pada tanggal
6 sampai dengan 11 januari 2021 yang diselenggrakan oleh Komunitas Belajar dan
Berbagi OnEduMind.com
5. Kelas Online Digital Interactive Learning, 10 Hari Membuat Media Pembelajaran
Interaktif pada tanggal 6 sampai dengan 15 februari 2021 yang di selenggarakan
oleh Greenleaf Belajar
6. Workshop Mudah Membuat Komik Pembelajaran Menggunakan Canva Education
pada tanggal 19 s/d 24 Februari 2021 yang diselenggarakan oleh Perkumpulan
Pendidik Insan Bangsa (PPIB) Bekerjasama dengan MGMP Produk Kreatif dan
Kewirausahaan Kota Sukabumi Jawa Barat
7. Pelatihan Pembuatan E-Modul dengan Book Creator pada tanggal 02 s/d 08
Maret 2021 yang diselenggarakan oleh Komunitas Belajar dan Berbagi
OnEduMind.com
8. Pelatihan Mengajar di mana saja dengan Akun pembelajaran oleh google master
trainer Dinas Pendidikan Kota Serang pada tanggal 13 desember 2021 sampai
dengan 13 Januari 2022.
Dari berbagai pengalaman mengikuti pelatihan yang telah saya sebutkan di atas, ada
banyak masukan dan feedback yang saya dapatkan. Misalnya dengan mengikuti
bimtek saya dapat menggunakan aplikasi google drive menggunakan akun belajar
untuk mempermudah dalam penyimpanan file-file seperti administrasi sekolah, data
siswa, dan segala bentuk file yang berkaitan dengan keprofesian saya sebagai guru.
Selain itu dengan adanya pelatihan membuat e-modul menggunakan canva saya
dapat membuat modul pembelajaran bagi siswa saya yang mendukung
pembelajaran secara daring disekolah.

b. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik terkait kemampuan untuk
pengembangan diri saya adalah dengan berusaha untuk memperbaiki diri menjadi
pribadi yang baik dan rendah hati, terbuka atas kritik, saran dan masukan dari orang
lain sebagai proses untuk merefleksikan diri tentang apa yang harus diperbaiki dan
apa yang mesti dipertahankan. Tetap bersemangat mengikuti pelatihan-pelatihan
berikutnya yang berkaitan dengan pendidikan, selalu antusias menuntut ilmu baru
dan selalu bersyukur atas apa yang telah saya capai. Mengembangkan sikap rasa
ingin tahu dengan selalu mencari informasi mengenai hal-hal baru di dunia
pendidikan, baik itu tentang kebijakan pemerintah maupun pengetahuan baru yang
menunjang pembelajaran di kelas saya.
Terhadap kritikan dan saran yang membangun, saya jadikan acuan untuk
meningkatkan dan mengembangkan diri saya dan memperbaiki kesalahan agar
menjadi lebih baik lagi.
Lingkungan kerja kadang sudah memiliki zona nyaman tersendiri, namun saya selalu
ingin adanya perubahan untuk keluar dari zona nyaman itu dengan terobosan-
terobosan baik yang mampu membawa perubahan.

c. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri
Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan
dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri,
yang saya lakukan adalah dengan terus belajar. Semangat saya sangat tinggi untuk
dapat menguasai berbagai aplikasi pembelajaran online, saya lebih sering
mempelajari sebuah aplikasi secara otodidak lewat youtube, namun terkadang saya
juga bertanya kepada ahlinya.
Hakikatnya saya hanya seorang guru biasa yang masih belum berpengalaman,
namun motivasi saya untuk terus belajar sepanjang hayat mempunyai keinginan
untuk selalu mengembangkan diri agar memiliki kemampuan dalam mengelola
pembelajaran yang lebih baik lagi.
Cara-cara di luar kebiasaan saya terjadi saat pandemi berlangsung yaitu pada bulan
maret tahun 2020 saya dituntut untuk meguasai berbagai macam aplikasi untuk
pmbelajaran, awalnya saya tidak nyaman dengan pembelajaran daring, karna saya
harus menguasai berbagai aplikasi sperti zoom, powerpoint, google classroom,
google form, quiziz, liveworksheet dan aplikasi pembelajaran lainnya yang
mendukung pembelajaran secara daring. Saya berusaha untuk belajar melalui
pelatihan-pelatihan online dan belajar melalui youtube.

d. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam


pekerjaan Anda?
Aplikasi hasil proses pembelajaran yang telah saya sebutkan di atas dalam pekerjaan
saya terbilang cukup baik untuk diri saya pribadi. Saya menjadi seorang pembelajar
yang selalu penasaran akan sesuatu hal yang baru, saya sering belajar secara
otodidak untuk menguasai sebuah aplikasi, seperti canva, zoom meeting, google
drive, google form sebagai media, video dan bahan untuk pembelajaran secara
daring. Berbagai aplikasi tersebut saya guunakan untuk mendukung aktifitas
pembelajaran secara daring disekolah. Para siswa sangat senang dengan adanya
penayangan video saat pembelajaran, adanya PPT yang sangat menarik dan saya
membuat modul pembelajaran untuk mendukung pembelajaran agar siswa lebih
semangat dalam belajar. Selain itu Aplikasi liveworksheet sangat membantu untuk
pembuatan LKPD disekolah. Sebelum pandemi, saya tidak mengetahui akan adanya
zoom meet sebagai salah satu aplikasi video conference yang bisa digunakan sebagai
sarana penghubung untuk belajar secara virtual, namun akibat dari pandemi ini saya
berusaha belajar agar saya bisa menggunakan zoom meet di kelas saya. Penguasaan
teknologi ini sangat bermanfaat bagi saya karena selain untuk diri saya pribadi, dapat
membantu proses pelaksanaan pembelajaran secara daring disekolah. Saya
membantu rekan sejawat untuk membantu mengajarkan aplikasi pembelajaran, cara
menggunakan zoom, cara mengisi aplikasi, cara menggunakan google classroom
untuk mendukung pembelajaran secara daring disekolah.. Saya sangat senang
apabila kemampuan yang saya miliki dapat bermanfaat bagi orang lain.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat,
maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan
orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi
Anda melakukan pengembangan tersebut?
Dalam beberapa tahun terakhir, saya telah melakukan beberapa upaya
pengembangan terhadap orang lain, diantaranya sebagai berikut:
1. Membina dan membimbing peserta didik dalam persiapan mengikuti kegiatan
FLS2N (Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional) dan Kompetesi Sains Nasional
(KSN) tingkat kecamatan, Alhamdulillah dari beberapa siswa yang saya bimbing
selalu mendapatkan juara di tingkat kecamatan seperti Tahfidz juara 1
dikecamatan.
2. Pada tahun 2020 bulan Mei saya membantu rekan guru untuk pengisian rapot
pada aplikasi rapot kurikulum 2013.
3. Pada tanggal 23 September 2021 Sekolah mengadakan IHT (In House Training)
mengenai Aplikasi Kahoot. Saya membantu Kepala Sekolah membimbing guru
senior untuk mengoperasikan laptop dan pembuatan soal di aplikasi Kahoot.
4. Pada bulan September sampai Oktober 2021, saya melatih peserta didik yaitu
kelas 5 yang akan melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)
untuk menggunakan laptop dan komputer, terutama latihan mengetik di
keyboard dan mengklik mouse sebagai persiapan menghadapi Asesmen Nasional
Berbasis Komputer (ANBK)

Motivasi saya melakukan pengembangan tersebut karena saya ingin berbagi


pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki kepada orang lain, sehingga saya
dapat bermanfaat bagi orang lain, disamping ada beberapa kegiatan yang dilakukan
adalah tuntutan dari sebuah program pemerintah.

b. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Dari semua kegiatan pengembangan yang telah saya lakukan untuk orang lain, hal
yang menjadi fokus pengembangannya adalah kemampuan peserta didik dalam
meningkatkan skill, menggali potensi, bakat dan minat yang dimiliki siswa, dan
karkater siswa. Selain itu fokus lainnya tentang peningkatan kompetensi
profesionalisme guru dalam menguasasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Seorang guru pada zaman digital seperti sekarang ini wajib memiliki kemampuan
teknologi informasi yang memadai untuk mendukung pelaksanaanpembelajaran
secara digital.
Untuk mencapai hasil dari pengembangan yang dilakukan diperlukan kerja sama dan
kesepahaman bersama agar tujuan dapat tercapai dengan hasil yang diinginkan. Cara
saya membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan
diantaranya membuat komitmen pada diri saya sendiri bahwa saya harus terus
belajar agar saya menjadi guru yang profesioanal dan menyenangkan bagi siswa.
Selain itu saya berkomitmen dengan siswa di awal pertemuan, bekerja sama untuk
terus belajar dengan tekun, untuk terus maju dan berkembang mencapai tujuan
bersama.
Ketika saya membimbing siswa dalam persiapan menghadapi sebuah perlombaan,
karakter yang saya tanamkan kepada siswa bukanlah harus mencapai kemenangan,
namun sebisa mungkin kita harus memberikan yang terbaik dari apa yang kita punya
karena menang merupakan bonus dari usaha yang telah kita lakukan.
Ketika saya mengajarkan tentang teknologi informasi dengan rekan sejawat saya
membangun kesepakatan bahwa kita harus tetap belajar sesuai dengan zamannya.
Seorang guru harus menguasai teknologi karna saat ini kita berada pada zaman
industri 4.0.

c. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang
Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja
yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

Ketika sekolah diperbolehkan mengadakan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT),


hal ini saya jadikan kesempatan untuk meluangkan sedikit waktu untuk melatih
siswa kelas 5 SD dalam mengoperasikan komputer dalam rangka persiapan kegiatan
Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Awalnya kebanyakan siswa
menganggap ini adalah hal yang sulit karena mereka baru pertama kalinya
memegang mouse dan mengetik di keyboard. Bahkan ada yang sampai tangannya
gemetar ketika memegang mouse. Namun, saya berupaya memberikan dukungan
penuh kepada siswa, memberikan pemahaman, menyusun strategi agar semua siswa
dapat mencoba mengoperasikan komputer untuk mengklik mouse dan mengetik di
keyboard secara bergantian, mengingat terbatasnya jumlah laptop dan komputer di
sekolah. Saya selalu memberikan semangat dan perhatian kepada mereka untuk
percaya pada kemampuan luar biasa yang mereka miliki, hingga akhirnya semua
siswa antusias mencoba simulasi ANBK yang ada pada laman PUSMENJAR. Ada yang
bertanya bagaimana kalau tidak bisa menjawab soal ANBK dengan benar, saya
berikan motivasi bahwa ANBK berbeda dengan UN, ANBK murni sebagai alat untuk
evaluasi pendidikan, jadi jawab semampunya siswa, percaya dan yakin pada diri
sendiri, tidak perlu takut akan hasil yang di dapat yang terpenting setiap siswa sudah
memberikan yang terbaik yang mereka miliki.
Selain itu, dalam beberapa kegiatan juga bukan hanya dibutuhkan dukungan morill
saja melainkan materill juga sangat penting. Sebagai contoh, ketika saya melatih
siswa mempersiapkan perlombaan FLS2N cabang tahfidz, tentu ada komitmen
antara saya dan siswa untuk berlatih secara maksimal.

d. Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah, semua kegiatan yang telah saya lakukan tersebut berjalan dengan
lancar walaupun ada beberapa kendala namun dapat teratasi dengan baik, dan
kegiatan-kegiatan pengembangan yang telah saya lakukan itu pun dapat dirasakan
manfaatnya.. Siswa yang saya bimbing untuk menghadapi perlombaan banyak yang
menjadi juara di tingkat kecamatan, rasa haru dan bangga bercampur menjadi satu
rasanya semua lelah terbayar dengan prestasi yang diukir oleh siswa yang saya
bimbing. Guru senior yang tadinya belum bisa mengoperasikan laptop sedikitnya jadi
bisa dan paham bagaimana caranya mengetik dokumen di laptop dan mengisi
aplikasi rapot kurikulum 2013. Dan yang terakhir, siswa kelas 5 yang telah saya
bimbing sudah dapat mengoperasikan komputer, dan terbukti ketika pelaksanaan
Simulasi dan Gladi Bersih ANBK kemarin semuanya dapat menjawab soal-soal ANBK
tanpa ada kendala teknis, kecuali gangguan server dari pusat, namun pelaksanaan
berjalan lancar dan semua peserta didik dapat menyelesaikan semua soal.

Anda mungkin juga menyukai