Anda di halaman 1dari 8

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?

Motivasi saya mengikuti Guru Penggerak ini adalah karena adanya dorongan yang timbul pada diri saya
untuk perlu belajar setiap saat dan untuk selalu dapat memperbaiki kualitass saya dalam mengajar
peserta didik dan agar saya dapat memotivasi teman-teman sejawat untuk dapat terus mempebaiki
kualitas belajar mengajar serta rasa disiplin dan tanggung jawab dalam bekerja.

Hal ini saya lakukan dengan cara mengikuti beberapa pelatihan-pelatihan baik secara online maupun
offline. Namun sering kali saya merasa ada yang kurang dalam mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut,
karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak ada tindak lanjutnya contohnya para peserta tidak ada yang
mengajari langsung kegiatan tersebut apabila terjadi kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Ketika
saya melihat teman-teman sejawat saya yang sudah lebih dulu mengikuti Guru Penggerak ini saya lihat
mereka di ajari langsung oleh para Pengajar Praktik dan oleh fasilitator yang sudah berpengalaman. Saya
juga berkeinginan untuk dapat belajar bersama mereka agar terus dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam diri saya demi perbaikan di indonesia terutama untuk perbaikan pendidikan di sekolah
temapat saya bertugas saat iini.

Dari motivasi-motivasi saya tersebut saya berkeinginan untuk lebih bisa mengembangkan diri saya
dengan cara mencoba mendaftar dalam program Guru Penggerak Angkatan 11 ini , agar ilmu yang saya
punya dapat tersalurkan dengan tepat serta lebih tersusun rapi dan terstruktur.

Harapan saya dengan mengikuti Guru Penggerak ini saya menjadi guru yang bisa menjadi panutan untuk
para peserta didik dan agar saya bisa lebih menggali lagi kemampuan yang ada pada diri saya serta saya
juga bisa menjadi contoh bagi teman-teman sejawat saya yang belum mengikuti program Guru
Penggerak ini agar lebih bisa menjadi guru yang profesional dan guru yang menyenangkan bagi para
peserta didik.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya
dan berikan contohnya!

Kelebihan yang saya miliki yang menjadi dasar saya untuk mengikuti program Guru Penggerak ini adalah
saya memiliki kemauan untuk terus berinovasi dan terus belajar hal-hal baru agar dapar menambah ilmu
serta kemampuan belajar mengajar saya. contohnya ketika saya belajar mengajar dengan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif, maka saya harus dapat membuat desain media pembelajaran
yang menyenangkan dengan bantuan aplikasi Canva, awalnya saya tidak paham dengan cara
penggunaan serta pengaplikasiannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, kemudian saya mencari
informasi melalui google atau youtube untuk bisa mengaplikasikan dalam bentuk media pembelajaran,
selain itu saya juga belajar dengan teman sejawat yang sudah lebih paham dalam pengoperasiannya
sehingga saya lebih bisa terbimbing lagi untuk dapat mengaplikasikan dalam pembelajaran di kelas saya.
selain itu saya juga belajar dari webinar-webinar tentang cara pengoperasian Canva dalam membuat
media pembelajaran di kelas.

kelebihan yang saya milliki selanjutnya adalah saya juga memiliki kemampuan mengakses komputer dan
teknologi lain yang menjadi salah satu modal utama dalam pembelajaran kreatif dan inovatif di kelas.
contohnya adalah ketika belajar di kelas dengan bantuan proyektor sehingga memudahkan untuk guru
dalam mengajar dan peserta didik juga lebih bisa memahami dengan adanya media gambar yang
beragam tadi. saya juga terkadang bisa mengajarkan teman-teman sejawat untuk bisa menggunakan
teknologi lain dalam proses pembelajaran di kelas.

saya juga mampu berkolaborasi dengan teman-teman sejawat atau pihak-pihak lain. contohnya pada
saat In House Training yang dilakukan rutin setiap tahun di kecamatan tempat saya bertugas, apabila
saya memiliki kendala dalam proses pembelajarannya maka saya tidak akan segan bertanya kepada
teman dan begitu juga sebaliknya jika teman ada yang tidak paham dengan materi maka saya dengan
senang hati dapat membantunya agar tercipta suasana belajar yang yang kondusif dan kekeluargaan.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal
tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya
yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat
bila ada)

perubahan yang saya lakukan adalah ketika saya baru menginjakkan kaki saya di sekolah tempat saya
bertugas saat ini yaitu pada tahun ajaran 2021, awalnya saya dari sekolah kecil yang hanya memiliki
sedikit murid dan hanya mendapat 1 atau paling banyak 2 kelas setiap tahunnya, kemudian sekolah kami
ini di merger dengan sekolah yang lebih besar dengan membawa semua siswa dan guru di sekolah lama
ke tempat yang baru dan pastinya dengan suasana dan teman yang baru. awalnya kami cukup sulit
untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru ini, tetapi perlahan-lahan kami pun mulai dapat
mengikuti bahkan mengimbangi keadaan dengan tempat yang baru.

awalnya cukup berat untuk kami melalui ini semua, tapi berkat tekad dan kemauan yang bulat maka
kami pun bisa di akui di sekolah ini. saat awal tahun ajaran baru kami yang masih pisah gedung dengan
sekolah inti merasa seperti tersisihkan dan di kucilkan, sampai pada saatnya ANBK di tahun 2021 saya
sebagai guru kelas 5 perlu melakukan kegiatan yang dapat mendukung untuk dapat melaksanakan
kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik sesuai keinginan kita semua, maka saya menyarankan ke
teman-teman sesama pengajar kelas 5 untuk dapat memberikan pelajaran tambahan diluar jam sekolah
serta pemdampingan saat siswa baru pertama kali memegang komputer.

usul saya pun diterima, kemudian dibentuklah kelompok-kelompok belajar untuk soal literasi, soal
numerasi dan saat login ke komputer. dengan keterbatasan laptop yang kami miliki kami pun dapat
melaksanakan latihan demi latihan dengan baik walaupun saat itu Indonesia sedang diilanda pandemi
Covid-19 tapi tidak menyurutkan semangat para guru dan peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas
hingga akhir.

alhamdulillah sampai di tahun ini pun kelompok-kelompok belajar itu pun masih ada dan masih terus
kompak dalam pelaksanaan tugas nya, walaupun terkendaala dengan laptop atau komputer yang ada di
sekolah, tapi kami tetap mengajar mereka dengan membagi mereka dalam beberapa sesi pembelajaran
dan alhamdulillah juga tahun ini kami dapat melaksanakan ANBK mandiri dan juga fasilitas WiFi
disekolah ditambah sehingga akses internet pun semakin lancar.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

berinteraksi dengan orang lain merupakan sesuatu hal yang biasa bagi para pendidik, namun terkadang
dalam berinteraksi tersebut terdapat tantangan dalam menghadapi nya. saya pernah mengalami hal
tersebut pada saat saya memberikan pengarahan tentang vaksin HPV. kejadian ini terjadi pada bulan
Agustus 2023 lalu, dimana sekolah kami mendapat mandat untuk memberikan vaksin anti kanker serviks
ini untuk seluruh siswa kelas 5. tanpa ada penjelasan dari pihak puskesmas tentang penyelenggaraan
vaksin ini, maka kami pun mencari tahu tentang vaksin tersebut melalui google.

tidak sedikit masyarakat yang mengetahui tentang manfaat vaksin tersebut sehingga kami pun
mengedukasi para wali murid agar lebih memahami tentang kanker serviks tersebut dan manfaat
diberikan vaksin itu sejak usia dini. karena tidak semua wali murid kami dari keluarga berpendidikan
tinggi sehingga ini merupakan tantangan bagi kami untuk bisa meyakinkan para wali murid agar bersedia
memberikan izin bagi anak perempuannya untuk diberikan vaksin.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi
tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah
direncanakan?

hal pertama yang dapat kami lakukan adalah dengan memberikan selebaran mengenai bahaya kanker
serviks bagi perempuan dan juga manfaat diberikan nya vaksin HPV sejak dini kepada seluruh wali murid
kelas 5 yang memiliki anak perempuan, namun ada beberapa yang menanggapi dengan positif ada juga
yang bahkan tidak mengindahkannya. akhirnya saya mencoba untuk mengumpulkan wali murid di kelas
saya untuk hadir di rapat kecil di kelas untuk membahas tentang vaksin tersebut tapi sebelumnya saya
juga sudah meminta izin dengan kepala sekolah untuk bisa mengedukasikan kepada para wali murid
saya dan alhamdulillah nya di perbolehkan oleh kepala sekolah.

Dari pertemuan tersebut hampir seluruh wali murid menyetujui untuk memberikan vaksin kepada anak
perempuannya, tapi ternyata ada juga yang menolak dengan alasan khawatir terjadi sesuatu dengan
anak perempuannya karena di vaksin sejak dini. kemudian wali murid tersebut pun saya ajak untuk
menemui para dokter di puskesmas untuk bisa lebih memahami tentang vaksin tersebut dan
alhamdulillah nya sejak diberikan bimbingan serta pengarahan darii para dokter, maka wali murid saya
itu pun bersedia untuk memberi izin anaknya untuk diberikan vaksin anti kanker serviks tersebut.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk
bekerja sama?

Dan akhirnya hari pemberian vaksin untuk anak perempuan pun dilaksanakan. pada hari itu banyak juga
wali murid yang datang untuk mendampingi para siswi-siswi kelas 5 untuk diberikan vaksin, walaupun
pada hari itu ada juga yang anak nya sedang sakit sehingga di tunda untuk pemberian vaksin. pada hari
itu alhamdulillah anak-anak tidak mengalami gejala yang aneh-aneh, tetapi ada salah seorang siswi di
kelas saya yang ketika pulang sekolah mengalami demam tinggi. saat itu orang tua nya tidak memberi
tahu keadaan anaknya yang sakit demam, tapi ketika di hari kedua orang tua murid saya menelpon saya
untuk meminta izin tidak sekolah karena anak nya sedang di rawat di rumah sakit sekaligus untuk
bertanya masalah dampak dari vaksin tersebut. orang tua nya menganggap sakit demam anaknya
karena dampak dari vaksin tersebut sehingga orang tua nya meminta pertanggung jawaban dari pihak
sekolah dan juga dokter di puskesmas. malam itu juga saya mencoba untuk menghubungi pihak -pihak
yang terlibat dalam pelaksanaan vaksin dan kemudian saya di hubungkan dengan dokter di puskesmas
tersebut.

keesokan hari nya tim dokter dari puskesmas mendatangi tempat siswi tersebut di rawat, dan ternyata
setelah di cek ulang siswi tersebut sakit karena terserang tifus bukan karena efek dari vaksin HPV tadi.
namun kami selalu memantau perkembangan sakit siswi tersebut dari hari ke hari dan tetap
berkoordinasi dengan dokter di rumah sakit tersebut hingga sakit tifus nya sembuh dan bisa pulang dari
perawatan rumah sakit.

Bagaimana hasilnya?

pemberian vaksin HPV ini merupakan terobosan terbaru dari para dokter kandungan untuk
mengedukasi para wali murid agar bisa sama-sama mencegah anak-anak terserang penyakit kanker
serviks ketika mereka dewasa kelak. hanya menurut saya karena ini baru dilaksanakan pada tahun ini
dan banyak orang yang belum memahami tentang vaksin tersebut jadi ada sedikit kendala dalam proses
edukasi ke wali murid.

namun saya sangat bangga kepada mereka yang sangat cepat tanggap dalam alur pelaksaannya
sehingga pemberian vaksin tersebut berjalan dengan lancar dan alhamdulillah seluruh siswi kelas 5
sudah mendapatkan vaksin pencegah kanker serviks. dengan kejadian ini saya menjadi semakin paham
tentang pentingnya sosialisasi kepada wali murid dan pihak terkait tentang permasalahan yang ada
sehingga tidak ada permasalahan yang timbul dikemudian hari dan kita juga lebih bisa bekerja sama
sehingga pekerjaan yang berat sekalipun akan menjadi ringan apabila dilakukan secara bersama-sama.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui
dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi
situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Permasalahan dalam menjalankan tugas di sekolah juga pernah saya alami. permasalahan itu terjadi
pada saat saya diberi kepercayaan mengajar di kelas 6. saat itu terjadi di tahun 2017 saya baru pertama
kali diberi kesempatan untuk mengajar kelas 6. seperti biasa ketika awal tahun ajaran baru kami selalu
berkenalan agar lebih bisa mengetahui sedikit tentang peserta didik satu persatu. alangkah kaget nya
ketika saya mengetahui jika saya memiliki salah seorang siswa yang tidak bisa membaca dan kurang
dalam berhitung. dari sini lah tantangan dan permasalahan saya muncul, karena kelas 6 saat itu masih
memakai ujian nasional untuk menentukan kelulusan nya. saya sempat bingung mengapa sudah sampai
di kelas tinggi tetapi masih saja tidak bisa membaca, bagaimana jika nanti saat menghadapi ujian
nasional siswa tersebut masih belum bisa membaca serta berhitung.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif?
Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu
Anda menghadapinya?

Dari permasalahan tersebut kemudian saya mencoba mencari tahu dari guru-guru nya terdahulu
tentang hambatan apa yang menjadi rintangan siswa tersebut sehingga dia sulit dalam membaca dan
berhitung. setelah semua data terkumpul kemudian saya menganalisis satu persatu permasalahan siswa
tersebut dan diketahui lah apa masalahnya.

Masalah yang siswa tersebut hadapi adalah hanya karena siswa tersebut malas berpikir kemudian
didukung oleh orang tua yang memanjakan anaknya sehingga jika anak tersebut dimarahi maka dia akan
cepat merajuk dan jika sudah merajuk maka kedua orang tuanya sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
awalnya saya juga cukup sulit untuk menghadapi nya, tetapi saya terus berusaha untuk melakukan
pendekatan pada siswa tersebut. saya coba belajar dari para guru-guru senior tentang menghadapi
siswa yang seperti itu, saya juga mencoba cari tahu dari google tentang pendekatan apa saja yang dapat
saya terapkan kepada siswa tersebut. setelah saya cari tahu dari google saya menemukan metode
pembelajaran dengan cara flip card yang berisi kata-kata. setelah saya menemukan cara pendekatan
yang baik untuk siswa tersebut, maka saya mencoba memanggil orang tua nya untuk mengatur jadwal
belajar tambahan diluar jam sekolah, dan alhamdulillah nya orang tua nya memberi respon yang sangat
baik.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?

Setelah saya mendapat izin dari orang tua nya kemudian saya pun meminta izin dari kepala sekolah
untuk mengadakan pelajaran tambahan untuk siswa tersebut.
Setelah saya mendapat kedua izin tersebut saya pun mengatur jadwal agar bisa mengajar siswa
tersebut. awalnya semua berjalan baik-baik saja, hingga di bulan kedua siswa tersebut sering tidak
sekolah karena sakit sehingga mulai lah rasa malas nya kembali timbul, akhirnya saya mencoba untuk
bertanya lebih jauh lagi dengan siswa tersebut, dan mulailah terbuka latar belakang mengapa siswa
tersebut menjadi malas dan takut untuk belajar, siswa tersebut bercerita bahwa dulu ketika masih kelas
1 siswa tersebut mengalami trauma dengan orang tua dan guru les nya. menurut cerita siswa tersebut,
dulu orang tua nya selalu memarahi nya dan menuntut nya untuk terus terusan belajar tanpa ada jeda di
dukung lagi dengan ketika dirinya les privat dengan seorang guru privat, guru tersebut terlalu tegas dan
galak sehingga dirinya tidak nyaman dalam belajar. dari saat itu pun dirinya selalu menganggap semua
guru itu sama dan kedua orang tua pun terus terusan memanjakan anak dan terus terusan pula
mendaftarkan les dimana-mana yang membuat dirinya tidak nyaman.
akhirnya terbukalah semua permasalahan yang selama ini siswa itu pendam, kemudian saya pun
melakukan pendekatan dengan siswa tersebut untuk mengobati dulu psikis nya yang sudah salah dalam
menilai para guru dan kedua orang tuanya. setiap hari saya selalu memperlakukan dirinya seperti siswa
kelas 1 yang selalu ingin dibimbing dan dituntun dengan lemah lembut dan selalu mengajaknya untuk
bercerita apapun masalah yang dia hadapi setiap hari baik itu disekolah ataupun dilingkungan rumah.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Setelah pendekatan-pendekatan tadi akhirnya siswa tersebut lebih bisa rileks dalam belajar dan siap
menerima setiap pelajaran yang saya berikan.
kemudian saya pun melanjutkan metode pembelajaran flip card lagi dan alhamdulilllah pada saat
penilaian akhir semester atau tepatnya 6 bulan melakukan pendekatan tersebut siswa tersebut sudah
bisa membaca walaupun masih terbata-bata.
ketika ulangan itu siswa tersebut pun sedikit demi sedikit sudah bisa menjawab dan memahami
pertanyaan demi pertanyaan nya.
Ketika semester dua pun saat siswa tersebut menghadapi Try Out dan ujian-ujian lain dirinya sudah bisa
membaca dengan lancar dan bisa berhitung walaupun masih jauh dari kata bisa menjawab dengan cepat
dan tepat.
Alhamdulillah ketika ujian nasional, siswa tersebut bisa mengikuti nya dengan baik, dan kekhawatiran
kami para guru dan orang tua pun sudah hilang, dan siswa tersebut bisa lulus dengan nilai baik.
Beberapa tahun setelah siswa tersebut lulus, saya pun tidak sengaja bertemu dengan orang tuany di
salah satu swalayan di Bandar Lampung, mereka bercerita betapa pesat kemajuan anaknya saat ini,
bahkan siswa tersebut masuk dalam peringkat 10 besar.
Alhamdulillah semua jerih payah kami bisa terbalaskan dengan mendengar prestasi-prestasi dari para
siswa-siswi kami walaupun sudah berada di jenjang sekolah lebih tinggi.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi semakin lama semakin maju dan itu lah yang saya
rasakan sampai saat ini. Jika kita tidak bisa mengimbangi nya dengan terus belajar maka kita akan
tertinggal jauh dengan generasi muda yang semakin hari semakin maju dan terus bertumbuh. Ketika
saya lulus kuliah S1 pada tahun 2010 lalu, saya masih merasa mempelajari komputer itu sangatlah sulit
sehingga saya selalu skip untuk mempelajari nya hingga akhirnya setiap pekerjaan yang berhubungan
dengan komputer saya selalu menyuruh orang lain untuk mengerjakannya, awalnya masih menganggap
biasa-biasa saja tetapi semakin lama semakin terasa bahwa mempelajari komputer itu tidak sulit jika kita
mau belajar.

akhirnya setelah saya beberapa kali mendapat teguran dari atasan, saya pun mencoba belajar komputer
dari suami dan juga teman sejawat, dengan sabar mereka mengajari saya segala hal yang berhubungan
dengan komputer, dari mulai mengetik sampai fitur-fitur yang ada di komputer tersebut. Rupanya
memang harus ada yang memotivasi dulu barulah sadar akan pentingnya sesuatu tersebut dan
alhamdulillah benar-benar terasa manfaat nya sampai saat ini.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan
diri Anda?
Ternyata tidak semua teguran dari atasan itu adalah bentuk kebencian, tetapi juga merupakan salah
satu bentuk rasa sayang dan kekeluargaan dari seorang atasan. Awalnya saya menganggap itu adalah
suatu bentuk kebencian kepada saya karena saya tidak mau keluar dari zona nyaman saya saat itu,
tetapi kemudian saya merasakan teguran demi teguran terus berdatangan salah satunya adalah dengan
selalu gagalnya saya dalam tes penerimaan CPNS yang memakai sistem CAT. Beberapa kali saya
mengikuti tes CPNS tetapi tidak ada satu pun yang berhasil lolos, dan usia pun semakin tahun semakin
bertambah.
Akhirnya saya membulatkan tekad, saya harus bisa berubah dan keluar dari zona nyaman ini. Saya pun
mencoba belajar IPTEK tadi dengan bantuan suami dan teman-teman di sekolah. Demi mendukung
pembelajaran saya tersebut, kepala sekolah tempat saya mengajar memberi saya tugas tambahan yaitu
sebagai TU agar kemampuan saya semakin membaik. Saya pun dapat merasakan perbedaan nya setelah
saya bisa mengerti dan paham akan IPTEK tadi.

Tetapi Allah SWT berkehendak lain, ternyata pemerintah tidak membuka lowongan CPNS sampai hampir
4 tahun lamanya. Sedih yang saya rasakan karena umur saya saat itu sudah menginjak usia 30an. Namun
saya tetep semangat dalam menjalankan tugas dan dengan di support oleh teman-teman sejawat serta
keluarga di rumah.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal
berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah
cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang
nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?

Akhirnya di tahun 2021 pemerintah membuka lowongan untuk tes ASN PPPK. Ketika pendaftaran semua
online, tidak ada lagi yang offline dan Alhamdulillah saya dapat mengerjakan nya sendiri tanpa meminta
bantuan orang lain lagi.Di bulan September saya tes dan Alhamdulillah pengumuman di bulan Oktober
saya dinyatakan lulus tes ASN PPPK. Semua orang di sekeliling saya pun ikut merasakan kegembiraan
dan rasa haru yang mendalam, setelah penantian panjang dan jatuh bangun saya dalam menjadi guru
honorer.

Ternyata belum sampai disana, saya pun harus mengisi Daftar Riwayat Hidup secara online dan lagi-lagi
saya pun bisa mengerjakan nya sendiri tanpa bantuan orang rental komputer lagi. Dan Alhamdulillah SK
dan NI saya sudah terbit dan resmi saya menyandang status guru ASN PPPK.

Dengan status baru tersebut rupanya menuntut saya agar lebih dan lebih lagi untuk belajar, kurikulum
yang semakin lama semakin meningkat membuat saya terpacu untuk bisa lebih baik lagi. Metode dan
gaya belajar mengajar pun juga harus di upgrade agar tidak ketinggalan zaman.
Dari hal tersebut saya belajar bahwa dengan kemauan dan tekad yang kuat untuk terus belajar dan terus
berkembang, maka dunia pun bisa di genggam, apapun yang kita inginkan bisa terwujud dengan usaha
serta doa.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Setelah saya mampu bersaing dengan para generasi muda, saya pun lebih giat lagi untuk terus ingin tahu
hal-hal baru dalam dunia pendidikan. Contoh kecilnya saja ketika saya membuat media pembelajaran
dengan menggunakan aplikasi Canva, dengan menggunakan aplikasi ini saya pun belajar banyak dari
membuat poster hingga video pembelajaran agar cara mengajar saya kreatif dan inovatif serta tidak
membosankan bagi para peserta didik, yang tadinya hanya dengan metode ceramah sekarang saya bisa
membuat media pembelajaran dengan memakai slide PPT dengan bantuan laptop dan proyektor.
Semua bisa saya kerjakan dengan mudah jika saya mau berproses dan berjuang.
Selain itu juga hal baru yang ingin saya pelajari saat ini adalah menjadi Guru Penggerak, dimana saya
akan mendapat pelajaran baru selama 6 bulan ke depan dengan di dampingi oleh para Pengajar Praktik
yang sudah berpengalaman. Semoga niat baik saya untuk bisa meng-upgrade cara belajar dan mengajar
saya di Guru Penggerak ini bisa terwujud di Angkatan 11 ini. Aamiin.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat,
maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan
orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Pengalaman saya melakukan pengembangan dengan rekan sejawat adalah ketika pergantian jabatan
saya sebagai bendahara bantuan untuk siswa kurang mampu di sekolah.
Pada tahun 2022 ketika SK ASN PPPK saya terbit saya tidak diperbolehkan lagi memegang administrasi
bantuan untuk siswa karena status saya saat itu sudah menjadi ASN. Kemudian jabatan saya digantikan
guru honorer yang ada di sekolah, tetapi masih dalam dampingan saya dulu sebelum guru yang
menggantikan nya dapat di lepas. Dalam beberapa bulan tersebut banyak yang saya bantu dalam
administrasi bantuan tersebut dan itu semua juga sudah mendapat izin dari kepala sekolah. Motivasi
saya mengubahnya aadalah agar lebih bisa tersusun rapi administrasi nya karena setiap tahun selalu ada
pemeriksaan dari inspektorat.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.

Awalnya guru tersebut merasa kurang cakap dalam bidang ini, tetapi saya terus memotivasi beliau agar
terus bisa mencoba dan belajar hal-hal baru. Pertama yang kami lakukan adalah dengan mengajukan
nama siswa yang kurang mampu di aplikasi Si Pintar Kemendikbud. Saya mengajarkan cara mendata
siswa kurang mampu dengan mengumpulkan kartu KIP PKH dan KKS ataupun jika tidak memiliki ketiga
kartu tersebut maka dapat dengan menunjukkan surat keterangan tidak mampu dari kelurahan tempat
tinggal siswa tersebut. Beberapa bulan kemudian tahap 1 pun sudah keluar, SK dan daftar nama siswa
serta nominal dana yang diterima sudah bisa di download. Setelah itu saya mengajarkan cara untuk
membuat surat rekomendasi dari sekolah sebagai salah satu syarat pencairan dana di bank. Setelah
surat rekomendasi selesai dibuat kami pun membuat kesepakatan, yaitu ketika saya sedang menghadapi
masalah-masalah yang dihadapi wali murid, guru tersebut harus mendampingi saya, agar nanti ketika
saya sudah tidak lagi mendampingi maka guru tersebutlah yang akan memecahkan semua masalah yang
dihadapi wali murid.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui
dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk
mempertahankan motivasi orang tersebut?

Saya berharap deengan dukungan serta bantuan tersebut bisa membuat guru tersebut mengerti serta
paham bagaimana cara mengatasi masalah yang ada pada murid saat pencairan dana. Adapun
hambatan-hambatan yang kami temui yaitu :
1. Guru tersebut tidak bisa mengendarai kendaraan, jadi agak sulit jika ada masalah yang harus di
selesaikan di bank guru tersebut pun harus mencari ojek untuk mengantarkannya bolak balik antara
bank dan sekolahan. Oleh sebab itu, maka ketika ada masalah seperti itu saya pun akan ikut dalam
mengantarkannya bolak balik.
2. Guru tersebut tidak cakap dalam menghadapi pertanyaan para wali murid contohnya ketika seorang
siswa sudah menjadi yatim piatu atau siswa yang tinggal dengan wali maka akan sulit untuk melakukan
pencairan jika tidak memiliki surat kuasa atau surat rekomendasi dari ketua RT serta kelurahan. oleh
sebab itu, setiap akan menghadapi wali murid seperti itu maka guru tersebut pun selalu meminta saya
untuk terus mendampinginya.
Dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Setelah proses pencairan di bank, maka para wali murid tadi akan kembali ke sekolah demgan
membawa buku rekening tanda bukti pencairan, setelah itu buku tabungan tersebut di foto untuk di
upload kembali di aplikasi Si Pintar dan kemudian buku tabungan nya di fotocopy untuk tanda bukti
ketika pemeriksaan dari inspektorat yang biasa nya di lakukan ketika awal tahun.
Sebenarnya alur pencairannya mudah jika semua tidak ada masalah dan tidak ada keluhan dari wali
murid, tapi dengan adanya masalah tersebut maka guru yang akan menggantikan saya tersebut akan
paham alur pencairannya, tetapi saya terus memotivasi beliau untuk terus maju dan mencoba hal-hal
baru agar ke depan bisa mengatasi masalah ini sendiri.
Bagaimana hasilnya?
Setelah melakukan pendampingan selama kurang lebih 1 tahun Alhamdulillah sekarang saya sudah
melepas penuh jabatan tersebut tetapi saya tetap mendampingi guru tersebut ketika ada masalah-
maasalah yang timbul saat pencairan dan Alhamdulillah juga guru tersebut kini sudah lebih cakap dalam
menghadapi pertanyaan serta masalah yang terkadang timbul saat pencairan.
Dengan adanya masalah-masalah yang timbul, bisa menjadikan kita lebih kuat dan lebih mampu dalam
menjalani tantangan pekerjaan asalkan kita mau belajar dan mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona
nyaman.

Anda mungkin juga menyukai