Anda di halaman 1dari 8

1 a. Apa yang memotivasi anda menjadi guru penggerak ?

apa yang anda lakukan dalam


mewujudkan motivasi tersebut ?

Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah ikut bagian dalam transformasi Pendidikan Indonesia.
Ketika mendapatkan informasi mengenai guru penggerak saya sangaat tertarik dengan program
Pendidikan guru penggerak ini. Dengan menjadi guru penggerak saya yakin saya dapat berkontribusi
dalam perubahan Pendidikan Indonesia dan memberikan sumbangsih tenaga dan fikiran saya untuk
kemajuan Pendidikan Indonesia. Hal lain yang memotivasi saya untuk ikut bagian dari guru
penggerak adalah untuk mengembangkan diri saya sebagai seorang pendidik yang sudah seharusnya
memahami konsep kurikulum dan Pendidikan terkini serta memperluas pergaulan dalam komunitas
guru secara nasional. Dalam mewujudkan motivasi untuk menjadi guru penggerak, saya mencari
informasi dari berbagai sumber seperti sosial media, komunitas guru (MGMP) dan bertanya serta
meminta bimbingan kepada rekan yang sudah menjadi guru penggerak pada angkatan sebelumnya.

b. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak ?Jelaskan alasannya dan
berikan contohnya

Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah saya merupakn guru yang
suka berbagi dan menggerakan oranglain untuk mempelajari hal-hal baru terutama yang berkaitan
dengan TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Saya memiliki pengalaman mengajar yang cukup
lama yaitu sekitar 15 tahun. Selain itu saya juga memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik
dan menguasai teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Saya percaya bahwa untuk menjadi
guru penggerak perlu kepekaan dalam berbagi karena salah satu tugas guru adalah menggerakan
orang lain atau komunitas untuk melakukan perbaikan dalam Pendidikan. Dengan demikian guru
penggerak haruslah senang berbagi dengan orang lain. Contohnya ketika saya mengetahui suatu
aplikasi atau platform pembelajaran yang dapat digunakan dalam KBM maka saya biasanya berbagi
dengan teman-teman di sekolah untuk mempelajari dan mengaplikasikan informasi baru yang dapat
membantu guru dan siswa dalam pembelajaran. Pengalaman mengajar juga sebagai modal bagi saya
dalam menggerakan komunitas karena dengan durasi mengajar yang lama, saya dianggap memiliki
pengalaman yang cukup dalam dunia Pendidikan dan pengajaran. Penunjang lainnya adalah
kemampuan berkomunikasi yang baik akan membantu saya dalam menyampaikan ide kepada orang
lain, mengajak dan menghimbau orang lain untuk dapat terlibat dalam suatu projek.

c. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan atau lainnya yang memberikan
dampak nyata berdasarkan inisiatif anda sendiri, apa yang mendorong anda melakukan hal
tersebut ? ( jawaban anda harus menycakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif anda, upaya
yang anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran anda dan pihak lain yang terlibat bila
ada )

Contoh perubahan, inovasi dan pemberdayaan, Gerakan yang memberikan dampak nyata berdasar
inisiatif saya sendiri adalah penggunaan platform moodle untuk pembelajaran daring pada saat
pandemic tahun 2020. Pada saat itu seperti yang kita tahu bahwa Pendidikan Indonesia sedang
dihadapkan pada permasalahan yang sangat sulit termasuk di lingkungan sekolah tempat dimana
saya mengajar yaitu SMAN 5 Pandeglang. Selama panemic peran serta peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran sangat rendah karena sulitnya komunikasi antara guru dan siswa dalam
pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas secara asynchronous. Dalam situasi seperti itu saya
terdorong untuk mencari solusi dan mencoba mencari informasi terkait LMS (learning management
system) yang dapat digunakan secara mudah untuk diakses. Saya menemukan bahwa platform
Moodle dapat digunakan secara gratis dan saya mempelajarinya secara otodidak. Setelah saya
memahaminya, saya meminta izin kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum untuk memberikan
pengimbasan kepada guru-guru untuk memberikan tutorial menggunakan moodle dalam
pembelajaran secara daring. Tidak butuh waktu lama, guru-guru di SMAN 5 Pandeglang memahami
cara menggunakan model dan menunjukan antusiasnya untuk menggunakan platform LMS moodle
dalam pembelajaran daring selama pandemic. Setelah guru-guru di sekolah saya memahami cara
kerja Moodle Wakasek kurikulum dan kepala sekolah memberikan himbauan kepada guru dan siswa
untuk memanfaatkan Moodle dalam pembelajaran.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan ceritakan kesulitan yang
anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain ( misalnya, rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orang
tua, wali murid, dan keluarga,komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka agama, intansi
maupun lainnya ) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka ber komitmen membantu
anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya ? situasi apa yang anda hadapi saat itu ? pihak mana saja yang anda
minta untuk bekerjasama dan mengapa ?

Pada tahun 2017, saya baru saja mempelajari tentang google form yang dapat digunakan sebagai
instrument test secara online. Pada waktu itu kepala sekolah mengeluhkan tentang
membengkaknya anggaran penggunaan kertas untuk kegiatan evaluasi pembelajaran karena perlu
mengcopy kertas ulangan dalam jumlah yang besar. Menyikapi permasalahan itu saya menawarkan
kepada kepala sekolah dan unsur-unsur lain untuk menggunakan google form sebagai media untuk
penyelenggaraan penilaian di SMAN 5 pandgelang. Saya mengajak guru-guru yang faham tentang IT
khususnya internet untuk mendesain penilaian pembelajaran berbasis google form. Selain itu saya
juga mengajak wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan wakil kepala sekolah bidang sarana untuk
berkerja sama dalam mensukseskan rencana ini. Dengan melakukan negosiasi dan melibatkan
berbagai pihak saya memiliki harapan yang sangat tinggi pada waktu itu untuk menggunakan
google form sebagai pengganti kerta soal ulangan pada kegiatan penilaian pembelajaran seperti
ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS). Dengan menggunakan google form
saya yakin permasalahan tentang membengkaknya anggaran pembelian kertas dapat teratasi.

Jawab 5000 kata


Kesulitan apa saja yang anda hadapi saat bekerja samasaat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang anda hadapi dalam situasi tersebut ? bagaimana respon anda dalam
situasi tersebut ? upaya apa yang anda lakukan untuk tetap focus mencapai tujuan yang telah
direncanakan ?
Jawab 5000 kata

Dalam berkerja sama dengan orang lain dan menyatukan visi misi dengan orang lain yang memeiliki
latar belakang yang berbeda-beda tentunya saya menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.
Tantangan dan kesulitan yang saya hadapi terutama penyamaan persepi dengan guru-guru lain
terutama guru-guru yang usianya senior. karena pada umumnya mereka enggan untuk
menggunakan teknologi dalam pembelajrana karena mereka beranggapan bahwa sesuatu yang
berkaitan dengan internet pasti akan menyulitkan mereka. Guru-guru senior yang enggan untuk
belajar dan menerima perubahan menunjukan penolakan baik secara langsung ataupun tidak
langsung. Menghadapi situasi tersebut saya meresponnya dengan memberi penjelasan kepada
mereka dan membujuk mereka secara persuasive agar mereka bisa meenerima perubahan yang
akan dilakukan. Selain itu saya juga melakukan pembinaan kepada mereka terkait bagaimana
menggunakan google form untuk membuat soal-soal ulangan. Dengan upaya-upaya pendekatan,
pelatihan dan bimbingan terhadap guru-guru yang kontra perubahan yang saya lakukan agar tetap
focus pada pencapain tujuan yang telah direncanakan.

Upaya apa sajayang anda lakukan untuk mendapat komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama ?
Jawab 5000 kata.

Menggunakan otoritas kepala sekolah dan wakil kepala sekolah saya lakukan sebagai upaya untuk
mendapat komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja sama. Dengan upaya melibatkan otoritas
kepala sekolah dan jajaranya memudahkan saya mendapatkan komitmen dari rekan-rekan untuk
turut serta dalam perubahan kearah yang lebih baik dalam pembelajaran berbasis internet. Selain
itu saya membentuk team ahli yang beranggotakan guru-guru muda yang memiliki kecakapan
dalam dunia internet untuk selalu memberikan bimbingan kepada guru-guru lain dalam
mempelajari google form atau platform lain penunjang pembelajaran. Disamping itu, dengan
bekerja sama dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, saya bisa mengawasi progress
perkembangan guru-guru dalam menguasai IT terutama pemanfaatan google form untuk membuat
soal-soal ujian atau evaluasi pembelajaran. Upaya lain yang dilakukan adalah sosialisasi kepada
siswa untuk memastikan bahwa mereka meiliki daya dukung dalam melakukan test secara online
(daring) menggunakan gawai (gadget) mereka sendiri. Setelah memastikan daya dukung dari siswa
upaya yang selanjutnya dilakukan adalam memastikan jaringan internet dilingkungan sekolah
berjalan dengan baik, mengingat jaringan internet menjadi komponen yang vital dalam kelancaran
ujian online berbasis google form di SMAN 5 pandeglang ini.
Bagaimana hasilnya ?
Jawab 5000 kata

Setelah melakukan upaya-upaya yang maskimal dengan tim, pada tahun pelajaran 2017/2018 kami
(SMAN 5 pandeglang) dapat menyelenggarakan ujian online berbasis google form meskipun tidak
sepenuhnya berjalan lancer. Namun dari kejadian ini kami terutama saya pribadi banyak
mempelajari hal-hal baru dan menemukan ide-ide baru dari berbagai permasalahan yang kami
temukan. Hal yang paling tersa manfaatnya adalah dengan program ini guru-guru di lingkungan
SMAN 5 pandeglang menjadi lebih memahami manfaat penggunaan google form dalam
mengevaluasi pembelajaran secara daring (online). Selain itu permasalahan yang dihadapi sekolah
tentang membengkaknya anggaran pembelian kertas dapat teratasi. Karena dengan memanfaatkan
google formhampir tidak membutuhkan kertas sama sekali. Hasil baik lain yang kami dapatkan
adalah guru-guru merasa sangat terbatu dalam pengelolaan nilai karena mereka tidak butuh
meluangkan waktu untuk memeriksa jawaban siswa satu persatu karena semua sudah dilakukan
oleh system AI atau artificial intelligent.

3.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang


Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Dalam melaksanakan proses pembelajaran tentunya kita akan dihapan masalah-masalah yang
Kompleks baik datang dari diri kita sendiri ataupun datang dari orang-orang yang kita hadapi.
saya sebagai seorang guru sering menghadapi permasalahan-permasalahan seperti kurangnya
kemampuan literasi baik digital ataupun nondigital pada anak, keinginan untuk mencari atau
membaca anak masih kurang walaupun dijaman sekarang ini pada era 4.0. sumber literasi
banyak dan mudah di temukan dimana saja dan kapan saja. tetapi yang terjadi pada kenyataan
siswa yang saja ajar motivasi untuk membaca dan mencari informasi masih kurang sehingga
kemampuan atau pengetahuan awal anak di nilai masih jauh dari yang diharapkan. kompleksitas
masalah ini di sekolah saya adalah kesadaran budaya baca masih kurang dikarnakan
lingkungan didaerah masih rendah budaya bacanya dan fasilitas pembelajaran berupa deget
masih kurang tersedia dikarnakan latar belakang perekonomian orang tua yang masih rendah.
sehingga mengakibatkan kepada kemampuan awala atau dasar pada diri siswa rendah pula.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam
situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Melihat permasalahan yang timbul saat melaksanakan proses pembelajaran yaitu budaya baca
atau literasi yang masih rendah baik secara digital ataupun nongidital yang mengakibatkan
kepada kemampuan awal atau dasar pada diri siswa rendah. Berdasarkan masalah tersebut
maka saya sebagai guru tentunya berupaya mengindentifikasi masalah-masalah yang terjadi
baik penyebab ataupun dampak masalah tersebut serata sasaran dan unsur-unsur apa saja
yang mendukung dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi, tentunya saya sebagai guru
perlu upaya mencari akar masalah yang terjadi melalui:
1.Menyebarkan angket kuisioner berupa form yang dibuat di google form tentang penyebab,
sasaran dan apa saja yang berperan dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
2. Menganalisis hasil angket kuisioner berupa penyebab, sasaran dan peranan apa saja yang
membantu proses penyelesaian masalah yang terjadi.
3. Membuat klasifikasi tindakan dalam berdasarkan akar permasalahan yang diindetifaksi hasil
dari angket kuisioner yang disebarkan.
3. Menentukan langkah solusi atau tindakan yang perlu dilakukan dalam mengatasi masalah
yang terjadi.
Berdasarkan hasil anlisis indentifikasi masalah yang terjadi, didapat upaya solusi tindakan yang
harus dilakukan dalam mengatasi permasalah tersebut diantarnya:
1. Memberikan motivasi secara rutin pada siswa bahwa budaya atau pembiasaan baca itu
sangat penting
2. Mencoba mengunakan strategi ruang belajar disosial media seperti di facebook, Instagram,
Titok dan sosial media lainya, yang disukai siswa
3. Membuat media pembelajaran berupa audio visual seperti dichanel youtobe yang dapat
dishare pada siswa.
4. Memberikan hospot gratis saat di kelas melalui perangkat HP pribadi sebelum memulai proses
pembelajaran supaya siswa bisa searching mencari informasi pengetahuan awal tentang materi
ajar selama 5-10 menit untuk membiasakan budaya literasi
5. Mencoba mengajukan pada sekolah program pojok baca disekolah, berupa mempasilitasi
siswa untuk mendapatkan Wifi gratis

Dalam mengambil suatu keputusan solusi tindakan dalam menyelesaikan masalah-masalah


yang terjadi ada yang perlu dilakukan yaitu pertimbangan-pertimbangan atau alternatif untuk
membuat suatu keputususan supaya keputusan yang kita ambil berdampak baik pada
permasalahan yang terjadi. mengingat setiap keputusan yang dapat berimbas pada keefektifan
kegiatan atau permasalah yang akan dihadapi maka untuk itu perlunya be berapa pertimbangan
dalam mengabil keputusan biasanya saya melakukan langkah-langkah seperti ini:
1. Menyelidiki masalah secara detail.
2. Mengumpulkan berbagai informasi pendukung masalah yang terjadi dengan cara melakukan
observasi atau penyebaran angket kuisioner.
3. Menciptakan beberapa alternatif solusi atau pemecahan masalah dengan berbagai
pertimbangan.
4. Mengindentifikasi dampak atau resiko, kelayakan dari sertiap keputusan penyelesaian
masalah yang dilakukan
5. Mencari solusi atau penyelesaian masalah yang terbaik dari proses indentifikasi yang
dilakukan
6. mengevaluasi kondisi penyelesaian yang telah dilakukan bagaimana manfaat, sasaran
tercapai dalam suatu tindakan.
Dari pertimbangan-pertimbangan tersebut dalam mengambil alternatif keputusan dalam
menyelesaikan masalah yang terjadi secara garis besar yang perlu dipertimbangkan adalah
ketenangan dan fokus terhadap masalah dan indentifikasi dampak manfaat dan negatif yang
akan ditimbulkan jika masalah atau solusi dilakukan sehingga pertimbangan ini menjadi lebih
mempengaruki keyakinan atas keputusan yang diambil dalam menyelesaikan masalah.

indakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Berdasarkan hasil indentifikasi, analisis dan pertimbangan-pertimbangan alternatif tindakan yang
dilakukan dalam setiap proses penyelesaian masalah adalah:
1. Memberikan motivasi secara rutin pada siswa bahwa budaya atau pembiasaan baca itu
sangat penting
2. Mencoba mengunakan strategi ruang belajar disosial media seperti di facebook, Instagram,
Titok dan sosial media lainya, yang disukai siswa
3. Membuat media pembelajaran berupa audio visual seperti dichanel youtobe yang dapat
dishare pada siswa.
4. Memberikan hospot gratis saat di kelas melalui perangkat HP pribadi sebelum memulai proses
pembelajaran supaya siswa bisa searching mencari informasi pengetahuan awal tentang materi
ajar selama 5-10 menit untuk membiasakan budaya literasi
Dari hasil yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah kuarangnya
literasi digital atau nondigital seabagai berikut:
1. Siswa lebih giat dalam mencari infomasi pengetahuan hal ini ditunjukan dengan seringnya
siswa menjawab atau menyampaikan gagasan materi diawal pembelajaran.
2. Siswa lebih giat belajar walaupun dalam intensitas beberapa menit dalam seharinya. hal ini
ditunujukan dengan komentar atau like dimedia sosial seperti media seperti di facebook,
Instagram serta Titok diruang belajar.
3. Siswa lebih antusias dalam belajar karena mencari informasi pendukung dalam
menyelesaiakan permasalahan atau aktivias penugasan didalam kelas karena permasalahan
hospot data teratasi dengan pemberian hospot dalam pojok baca.

4. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik
Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan
balik tersebut?
pada tahun pelajaran 2019/2020 saya mendapat masukan terkait aplikasi pembelajaran yang
akan digunakan pada pembelajaran daring (online) pada masa pandemic-19. pada saat itu
Kepala sekolah meminta saya untuk mencari dan mempelajari platform pembelajaran yang
dapat digunakan dengan mudah dan gratis untuk kegiatan pembelajaran secara daring atau
online. Saat mendapatkan masukan dan umpan balik itu saya sangat tertantang untuk
mempelajari hal-hal baru yang akan bermanfaat untuk pembelajaran di masa pandemi. selain itu
kepala sekolah juga memberikan masukan agar aplikasi itu dapat diintegrasikan dengan website
sekolah agar mudah diakses dalam satu link. Sehingga ini akan memudahkan guru dan peserta
didik dalam mengakses laman pembelajaran tersebut. mendapatkan masukan itu saya sangat
termotivasi untuk terus belajar dan berbagi dengan rekan-rekan guru baik di lingkungan tempat
saya mengajar ataupun guru-guru lain dalam komunitas yang lebih besar seperti Musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP) kabupaten pandeglang.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Cara saya menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri saya, saya
langsung menyanggupi tantangan tersebut dan segera mencari berbagi informasi dari berbagai
media termasuk bertanya dan berdiskusi dengan teman-teman guru yang lain yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan dalam bidang teknik informasi dan komunikasi (TIK). Hal pertama
yang saya lakukan adalah browsing di internet mencari berbagai platform LMS yang dapat
digunakan dalam pembelajaran online sesuai dengan masukan dari kepala sekolah. Selain
belajar secara otodidak saya pun menyadari bahwa untuk melakukan sesuatu kita pasti
membutuhkan orang lain, maka untuk itu saya segera mengajak rekan-rekan guru di SMAN 5
Pandeglang yang memiliki kecakapan dalam TIK untuk berdiskusi dan segera merancang
rencana penggunaan LMS dalam pembelajaran online. Dengan melakukan kerjasama dan
bekerja sama secara team dan berkolaborasi saya dapat menemukan kekuatan dan motivasi
yang besar untuk pengembangan diri saya karena dapat saling bertukar pikiran dan saling
memberi masukan satu sama lain. Sehingga akan lebih mudah mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri
Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan
dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri saya, Hal
berbeda apa yang saya lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri saya adalah
dengan mengikuti berbagai workshop atau webinar terkait pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran. Cara-cara di luar kebiasaan yang saya lakukan terkadang membuat saya kurang
nyaman karena saya terkadang lebih suka belajar sendiri dan merasa tidak nyaman ketika
belajar dengan banyak orang. selain itu terkadang kegiatan-kegiatan webinar atau workshop
secara daring sering bentrok dengan kegiatan mengajar saya di sekolah sehingga berdampak
saya meninggalkan jadwal mengajar saya di kelas. Selain itu saya biasanya mencari konsep dari
sumber lain yang mendukung terhadap peningkatan kompetensi dalam mewujudkan umpan
balik atau masukan untuk mengembangkan diri saya. Biasanya saya mencari sumber dari kanal
youtube. Karena melalui video Youtube saya bisa menentukan waktu sendiri sesuai waktu luang
yang saya miliki. Namun hal tersebut kadang membuat saya tidak nyaman karena akan
mengurangi waktu saya dalam melakukan sosialisasi dan bergaul dengan orang lain baik di
lingkungan sekolah ataupun lingkungan tempat tinggal saya.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam


pekerjaan Anda?
Dengan melakukan pengembangan diri baik itu atas dorongan umpan balik dan masukan dari
orang lain ataupun motivasi sendiri saya dapat mengaplikasikan hasil belajar tersebut dalam
pekerjaan saya. pada umumnya hasil dari pengembangan diri saya yang berkaitan dengan
penggunaan TIK dalam pembelajaran dan salah satunya adalah penggunaan LMS moodle
dalam pembelajaran daring pada masa pandemic covid-19. Setelah saya mempelajari dan
melakukan pendampingan kepada teman-teman guru di sekolah, kami dapat mengaplikasikan
LMS tersebut dalam pembelajaran. hampir semua guru dapat menggunakan LMS moodle dalam
pembelajaranya dan siswapun dapat belajar baik secara sinkronus ataupun asinkronus. Dengan
menggunakan LMS moodle sebagi hasil dari saya belajar, partisipasi peserta didik dalam
pembelajaran online meningkat dan guru-guru pun merasa terbantu untuk menjembatani
komunikasi antara guru dan siswa melalui tugas-tugas yang diberikan dalam LMS. Denga
Moodle, guru juga dapat terbantu untuk penilaian dan pemberian tugas atau evaluasi
pembelajaran dengan baik dan terstruktur.

5. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?

Pengalaman melakukan pengembangan orang lain merupakan hal berharga bagi saya, karena
dalam pengembangan tersebut kita membagi pengalam atau ilmu kita terhadap orang lain,
sehingga ilmu atau pengetahuan kita akan bermanfaat, pengalaman dalam hal ini pernah terjadi
pada diri saya pada tahun 2019, saat itu saya diminta untuk mendampingi guru-guru di SMAN 18
pandeglang yang pada saat itu masih beraviliasi dengan SMAN 5 pandeglang pada kesempatan
itu saya diminta untuk memberikan bimbingan dan pendampingan kepada guru-guru SMAN 18
pandeglang untuk pengembangan perangkat pembelajaran. Yang menjadikan motivasi saya
untuk melakukan pengembangan tersebut adalah saya ingin berbagi ilmu sehingga saya
tergerak untuk mengambil kesempatan itu dalam mengembangkan kemapuan guru-guru disana
mengenalkan dan membagikan pengetahuan saya seputar administrasi guru dan segala hal
mulai dari analisis waktu, membuat RPP, membuat analisis SK atau KD dan hal lainya. seperti
memperkenalkan media pembelajaran yang dibutuhkan siswa dan mencari dan memfasilitasi
siswa dalam literasi digital dan hal-hal lainya. Selain itu yang menjadi motivasi saya adalah
dengan berbagi saya percaya saya akan belajar dan mengembangkan diri lebih banyak lagi.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Hal yang menjadi fokus pengembangan adalah memberikan proses pengembangan kompetensi
guru dalam bidang pedagogik yaitu penyusunan administrasi guru dan pembuatan media
pembelajaran berbasis digital atau TIK. dalam pengembangan ini awalnya saya diminta oleh
kepala sekolah untuk menjadi pemateri dalam suatu kegiatan workshop dalam In house training
di SMAN 18 Pandeglang. Saya dengan kepala sekolah beserta para peserta workshop
sebenarnya menginginkan workshop itu dijadikan bahan persiapan akreditasi sekolah tersebut
sehingga saya membangun kominten dengan para guru atau warga sekolah tersebut untuk
menjadikan worksop ini sebagai ajang belajar atau pengebangan diri sebagai dalam bidang
pedadogik dan profesionalisme guru. kami membuat kesepakat untuk setiap guru membuat
sebuah perangkat pembelajaran pada akhir kegiatan workhshop tersebut. Semua perangkat
pembelajaran yang dibuat guru dipersiapkan sebagai kelengkapan administrasi akreditasi.
Untuk menjaga komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat panitia menunjuk advisor untuk
mengawasi progres pekerjaan guru dalam menyusun perangkat pembelajaran.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang
Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang
Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Dalam proses pengembangan orang lain tak luput dengan strategi yang harus dilakukan supaya
orang-orang yang kita kembangkan bisa digerakan atau diarahkan untuk berkerjasama dalam
mencapai suatu tujuan yang telah disepakati. Dukungan yang harus diberikan pada semua
orang yang kita kembangkan dengan memberikan asistensi secara intensif dan menjalin
komunikasi dengan mereka untuk mendiskusikan hambatan-hambatan yang mereka hadapi.
sehingga meraka dapat mendapatkan motivasi, karena saya percaya jika seseorang sudah
memiliki motivasi atau keinginan yang kuat tentang suatu hal pasti orang tersebut akan berjuang
dalam mencapai keinginannya tersebut.

Dalam mengembangkan kompetensi orang lain tentunya kita akan menghadapi berbagai
kendala atau hambatan tetapi kita harus menyadari hal tersebut dengan mempersiapakan solusi
kendala, dalam pengembangan yang saya lakukan dalam kegiatan workshop tersebut adalah
pada umumnya mereka masih awam dalam penguasaan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), melihat masalah tersebut maka saya memiliki solusi seperti memberikan tutorial atau cara
pengebangan berupa video, modul dan bimbingan secara khusus kepada peserta yang
membutuhkannya. selain itu rendahnya motivasi peserta untuk mengikuti workhsop tersebut
merupakan kendala lain yang dihadapi, untuk itu saya terus memberikan motivasi kepada para
peserta dengan menunjukan bahwa membuat perangkat pembelajaran bukanlah hal yang sulit
selain itu saya memberikan pemahaman kepada mereka bahwa dengan terus meningkatkan
kompetensi merupakan usaha yang dapat kita lakukan dalam menjaga eksistensi kita dalam
menghadapi perubahan zaman.

Bagaimana hasilnya?
Dalam melakukan kegiatan pengembangan kepada orang lain tentunya ada hasil yang
diharapkan dari kegiatan tersebut. untuk itu dalam kegiatan pengembangan orang lain yang
saya lakukan juga memiliki hasil diantaranya:

1. Para peserta workshop antusias dalam mengikuti workshop tersebut dibuktikan dengan
partsipasi kehadiran peserta pada kegiatan tersebut

2. Pemahaman peserta didik meningkat tentang kompetensi yang saya berikan yaitu analisis
administrasi guru dan media pembelajaran. hal ini dibuktikan terpenuhinya semua tugas yang
diberikan kepada semua peserta.

3. Pemenuhan tugas yang berkelanjutan terpenuhi dengan baik oleh para peserta workshop hal
ini dibuktikan dengan pelaksanaan akreditasi sekolah tersebut mendapat predikat Baik.
walaupun sekolah yang masih baru berdiri.

Anda mungkin juga menyukai