Anda di halaman 1dari 14

Formulir Esai

1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan
dalam mewujudkan motivasi tersebut?

Motivasi saya menjadi Guru penggerak adalah untuk mengembangkan


keilmuan yang saya miliki, untuk membantu, menggali dan mengembangkan
proses pendidikan yang ada. Semenjak terjadinya wabah pandemi yang
pertama masuk dideteksi pada tanggal 2 Maret 2020 di Indonesia, hal ini secara
dratis merubah banyak tatanan kehidupan yang ada, mulai dari aktivitas
keseharian yang mengharuskan menjaga jarak, dan mematuhi protokol
kesehatan sampai ke pelaksanaan proses pendidikan di sekolah juga berubah
dratis, dari tatap muka, berobah menjadi pembelajaran daring untuk melindungi
peserta didik dan pengajar berinteraksi lansung. Hal ini membuat semua pihak,
baik guru dan siswa harus dipaksa untuk menguasai teknologi yang ada.
Terutama dalam aplikasi pendukung pembelajaran daring tersebut.
Guru sebagai motivator dan juru kunci pembelajaran di kelas sangat
berperan dalam membantu peserta didiknya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, juga termasuk pada pembelajaran daring yang ada, oleh sebab itu
guru harus mengembangkan beberapa kompetensi yang juga harus sejalan
dengan penguasaan teknologi terbaru untuk mencapi tujuan tersebut. Saya
sebagai guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan latar belakang
pendidikan terakhir Magister Ilmu Komputer sangat termotivasi untuk menggali
potensi diri dengan berbagi pengalaman dengan guru lain. Hal utama yang
menjadi prioritas saya untuk menjadi guru penggerak ini.
Disisi lain saya berharap dapat membantu teman sejawat pada guru mata
pelajaran yang lainnya yang terkendala pada penguasaan teknologi informasi
untuk media pembelajaran, terutama para guru senior yang merasa nyaman
dengan metoda pembelajaran konvensional atau tatap muka, sehingga tidak
mau belajar dan menggali lagi, ilmu terapan teknologi informasi dalam
pembelajaran terutama dalam pembuatan media pembelajaran berbasis
teknologi informasi
Sedangkan siswa sebagai objek yang paling penting sekolah dan tidak
bisa terlepas dari kegiatan belajar mengajar, menjadikan tantangan tersendiri
bagi saya dalam menjadi menjadi guru pengerak ini. Karena siswa harus belajar
online dan tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan serta
keterbatasan infrastruktur yang ada.
Guru sangat berperan dalam membantu peserta didiknya untuk mencapai
tujuan pembelajaran oleh sebab itu guru harus mengembangkan beberapa
kompetensi. saya sangat termotivasi untuk menggali potensi diri dengan berbagi
pengalaman dengan guru lain.
Hal utama yang menjadi prioritas saya untuk menjadi guru penggerak ini adalah
menggali potensi diri dengan berada pada komunitas belajar dengan sesama
pendidik dan dapat berkolaborasi, hal ini akan menjadi sebuat pengalaman baru
sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi
memperbaiki diri untuk teknik mengajar kemudian meningkatkan kemampuan
saya untuk dapat berbagi dengan guru-guru lain
557 / 5000
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak?
Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Berikut ini kelebihan yang mendukung peran saya sebagai Guru Penggerak yaitu
1. Mampu melaksanakan proses pembelajaran secara tatap muka dan
dalam jaringan (online) ataupun gabungan keduanya yang dikenal
dengan sebutan blanded learning, dengan aktivitas pembelajaran ini,
pada awalnya belum didukung oleh fasilitas MLS yang memadai untuk
pembelajaran di sekolah. Dari latar belakang tersebut contohnya, saya
telah terlebih dahulu menggunakan fasilitas google classroom dan google
meet dengan peserta didik pada tahun 2018, akan tetapi penerapan
optmalnya pembelajaran daring ini saya laksanakan semasa pandemi
sejak awal tahun 2020 sampai tahun 2022 sekarang ini

2. Mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam


proses pembelajaran, contoh seperti saya bisa menggunakan beberapa
media pembelajaran interaktif seperti membuat video tutorial dengan
beberapa software vedio editing, seperti wondershare filmora, camtasia,
kinemaster, selain itu juga menggunakan aplikasi canva.

3. Mempunyai motivasi tinggi untuk mengembangkan diri dalam menambah


pengetahuan khususnya bidang teknolgi informasi, contohnya sering
mengikuti pelatihan yang dirasa perlu dan bermanfaat dalam proses
pembelajaran, salah satu contohnya diantaranya mengikuti pelatihan
Pelatihan Pemanfaatan Microsoft 365 Dalam Pembelajaran,yang
diselenggarakan oleh PT. Microsoft Indonesia dan Persatuan Guru
Republik Indonesia pada tanggal 5-10 Juli 2020. Dan juga mengikuti
pelatihan Peningkatam Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis
TIK (Pembatik) pada tahun 2019 dan pelatihan lainnya.

4. Sangat senang berbagi ilmu dan pengalaman dengan sesama guru


dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) TIK, dalam hal ini
contohnya saya menjadi nara sumber di kegiatan MGMP TIK Kota
Padang tersebut dengan materi Algoritma dan Pemograman
Menggunakan Bahasa Pemograman Computer C++.

5. Senang memberikan motivasi pada orang lain untuk sama-sama belajar


dalam banyak hal. Contohnya saya sering memotivasi dan memberi
pemahaman kebeberapa guru untuk mencoba belajar Microsoft Excel,
yang sangat bermanfaat bagi mereka dalam melaksanakan proses
pengolahan penilaian rapor yang ada. Dan juga suka belajar secara
bersama (belajar kolaboratif) dengan sesama pendidik lainnya untuk
pengembangan diri saya dan yang lainnya.

6. Selalu terlibat dan bekerja sama dalam Tim Pengolah nilai menggunakan
aplikasi e-rapor, terutama pada penguasaan sistem (aplikasi). Kegiatan
ini merupakan kegiatan tahunan yang selalu dihadapkan pada kendala
kendala karena perubahan versi sampai ke perubahan data dapodik,
Saya sebagai seorang yang mengerti aplikasi, saya mencoba mencarikan
solusi dari permasalahan yang di hadapi

7. Aktivitas yang lainnya saya juga sebagai sebagai Penguji Uji Keinerja
( (UKIN) Pendidikan Profesi Guru (PPG), dimana sebelumnya telah
mengikuti Bimbingan Teknis Bimtek calon penguji UKIN PPG Universitas
Negeri Padang tahun 2019.

482 / 5000
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya
yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa
yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus
mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda
lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang
terlibat bila ada)

Berikut ini beberapa contoh perubahan yang pernah saya lakukan di sekolah,
Ketika saya baru bertugas di sekolah saya yang sekarang,yang
sebelumnya saya berdinas di luar kota tepatnya di kota Pariaman (beda kota) di
awal tahun 2018 saya pindah ke Kota Padang, Waktu itu, saya masuk di awal
semester genap, ketika di akhir semester, saya diminta untuk bergabung dalam
tim pengolah nilai menggunakan aplikasi e-Rapor. Bergabung dalam tim ini saya
cukup senang. Karena di sekolah yang lama, saya juga selalu tergabung dalam
tim pengolah nilai. Memang Pengisian e-Rapor juga membutuhkan waktu seperti
halnya pada pengisian rapor konvensional. Pada Waktu pengisian e-Rapor
dimulai ketika Ujian Akhir Semester (UAS) selesai dilaksanakan. Waktu yang
dibutuhkan untuk mengisi e-Rapor satu minggu sebelum rapor dibagikan. Pada
batas waktu tersebut harusnya guru sudah memasukan semua nilai siswa. Nilai
siswa yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedi untuk
perbaikan nilai sesuai Permendikbud No.23 Tahun 2016 pasal 9, sesuai
aturannya.
Dari banyaknya permasalahan mengenai e-rapor Disini saya coba
berinovasi menemukan teknik dan tata cara kerja dalam pelaksanaan kegiatan
proses penilaian menggunakan aplikasi e-rapor. Dimana sebelumnya sekolah
menggunakan excel dan beralih menggunakan Aplikasi e-Rapor SMP. dirilis oleh
Direktorat Pembinaan SMP.
Dari implmentasi tersebut terdapat permasalahan diantaranya adalah
permasalahan penggunaannya adalah tidak terlihatnya hasil nilai akhir pada
format input nilai e-rapor, oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan ini,
saya mencoba membuatkan rancangan input nilai berserta nilai akhir dengan
aplikasi bantu yang ada. Dengan pola yang sudah saya berikan, akhirnya tim
guru mata pelajaran yang lain, mampu melaksanakan tugas mengolah nilai
melalui e rapor ini
Dari perkembangan teknolog sekarang ini, para guru dan tenaga pendidik
lainnya dituntut untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi,
karena semua kegiatan lebih dominan pada penggunaan peralatan teknologi
informasi, minimal penggunakan smartphone karena pemanfaatan teknologi dan
informasi dapat menunjang proses pembelajaran. contohnya penggunaan media
interaktif seperti pemanfaatan video pembelajaran yang menjadi salah satu
media yang sangat menarik bagi siswa. Dalam hal ini beberapa hal yang pernah
saya lakukan di sekolah saya pernah memberikan tutorial pada beberapa guru
untuk membantu mereka dalam proses pembelajaran.
Aktivitas saya Pada Peningkatan mutu pendidikan dalam penjaminan
mutu di satuan pendidikan SMP 18 Padang adalah dengan menjadi Nara sumber
pada workshop penjaminan mutu internal di sekolah model, peserta workshop
diikuti oleh guru guru dari sekolah binaan smpn 18 Padang. Disini saya
mencoba memperbaiki hasil penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan
arah kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan melalui peningkatan efektivitas
dan efisiensi dari proses dan aktivitas pendidikan yang dilakukan. Rancangan
peningkatan mutu pendidikan yang di ulas adalah empat tahapan. Keempat
tahapan tersebut adalah evaluasi capaian pendidikan, perencanaan evaluasi
pendidikan, perbaikan mutu pendidikan, dan juga monitoring mutu pendidikan.
Dari aktivitas ini beberapa SMP untuk model dalam Workshop Penjaminan mutu
internal ini sudah Menerapkan SPMI di sekolah masing masing.
Pada aktivitas lainnya, saya juga sebagai guru pembimbing dalam lomba
Olimpiade TIK se Sumatera Barat yang dilaksanakan setiap tahun, dalam
olimpiade ini yang mempunyai banyak jenis yang di perlombakan diantaranya
adalah Smart IT, merancang dan membuat vlog, editing video menggunakan
filmora, Merancang Presentasi Menggunakan Program Aplikasi Microsoft Power
Point, dari beberapa perlombaan tersebut, saya mencoba melatih siswa untuk
mengikuti lomba tersebut, dengan meluangkan waktu di luar jam kerja, yang di
dukung sama semangat siswa, saya merasa tertantang untuk membekali anak
dalam mengikuti kegiatan tersebut. Hasilnya pada pertama saya pindah dinas ke
SMP 18 Padang ini, pada tahun 2018, utusan siswa dari SMP 18 Padang yang
saya bimbing mendapat juara 3 dalam lomba slade presentasi Dan juara harapan
2 mengetik cepat di olimpiade TIK Sumatera Barat, dan 2019 juga mendapat
juara harapan lomba persentasi dan di tahun 2020 tidak ada lomba, kerena
pandemi, sedangan di tahun 2021, Cuma ikut berpartisipasi dalam lomba Vlog di
Olimpiade TIK tersebut. Dari aktivitas diatas, saya slalu mencoba untuk
memberikan pembekalan ke siswa untuk tetap mengasah kemampuan, tidak
hanya pada saat lomba saja, akan tetapi di siapkan dan belajar dari awal
sebelum perlombaan

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah


tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan
pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali
murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh masyarakat, pemuka
agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan
bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak
mana saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan
secara jelas!

Setiap akhir semester, ketika mengolah penilaian hasil belajar siswa


menggunakan aplikasi e-rapor dibutuhkan berbagai pihak untuk berkerjasama,
seperti operator sekolah, guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kurikulum dan
Kepala Sekolah. Pada proses penilaian e-rapor yang terbaru pada tahun ajaran
2021/2022, menggunakan versi e-rapor 2.2, yang terbaru, dimana versi ini, harus
juga sinkron ke data dapodiknya. Versi ini telah mengakomodir Kebijakan
Merdeka Belajar dan kondisi pandemi Covid-19, antara lain memfasilitasi sekolah
yang melaksanakan pembelajaran dan penilaian berdasarkan Kompetensi Inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Pelajaran pada Kurikulum 2013.
Saya sebagai guru TIK, yang ditugaskan untuk mendampingi para guru
dalam mengolah nilai tersebut. Dari situasi dan keadaan yang terjadi pada
pelaksanaan pengolahan nilai e-rapor siswa oleh guru mata pelajaran,
menyerahkan proses penilaian dan pengentrian, import nilai di aplikasi e-rapor
menyeluruh kepada orang tertentu untuk kegiatan tersebut, sehingga
permasalahan yang terjadi sangat banyak, diantaranya adalah permasalahan
nilai error, nilai tidak sewajarnya dan bahkan melebihan range nilai dan yang
akan dirugikan yaitu siswa sendiri.
Karena permasalahan yang terjadi, saya mencoba memberi, pemahaman
kepada guru yang menyerahkan proses e-rapornya kepada orang lain, untuk
mengolah e-rapor sendiri dan belajar menggunakanya, dan sayapun membantu
dan mendampingi para guru tersebut dalam bentuk tutorial, sehingga mereka
bisa mandiri dalam proses pengolahan e-rapor.

500 / 5000

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana
respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap
fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Kesulitan yang di hadapi dalam bekerjasama adalah dalam proses


penerapan aplikasi e-Rapor di sekolah. Untuk mendampingi operator sekolah
melakukan instalasi e-Rapor yang terkoneksi dengan aplikasi dapodik
diantaranya :
1. Karakter dari operator sekolah itu sendiri, yang menganggap segala sesuatu
yang dilakukan untuk accesbilitas tinggi, akan merusak sistem dapodik,
dengan artianya, membuat data error dan dan harus bekerja lagi dari awal.
Ini terjadi ketika saya mencoba membangun server untuk e-Rapor, yang
terjadi saat ini, ketika guru untuk mengimput nilai, harus menunggu operator
dapodik untuk mengaktifkan dulu laptonya operator yang digunakan untuk
server. Hal ini saya berpikir, sebenarnya guru bisa tidak harus datang ke
sekolah untuk mengimput data nilai, yaitu dengan cara membuatkan server
e-raport yang di tanam di server sekolah.

Upaya yang dilakukan : adalah kejadian diatas, adalah dengan memberi


pemahaman kepada operator, tentang teknis dari rancangan accesbilitas sistem
yang saya buat, dan menyatakan, tidak ada berpengaruh kepada database nya
dapodik yang ada, dan ini juga adalah untuk memberikan keringan beban dari
operator, yang harus tetap standby di depan laptop dapodik

2. Peran pimpinan, yaitu ; Kepala sekolah, dan Para wakil, yang


bertanggungjawab dengan pelaksanaan e-rapor yang ada, kesulitan disini,
sebenarnya adalah tidak adanya ketetapan dari pimpinan untuk menerima
program membangun server ini, dikarenakan juga faktor dari pimpinan juga
yang tidak mengetahu konsep sistemnya e-rapor

Upaya yang dilakukan dalam hal ini adalah: adalah dengan bernegosiasi dan
memberi penjelasan tentang ruang lingkup sistem yang dibangun

3. Selanjutnya mendampingi para guru dalam melakukan proses penilaian hasil


belajar peserta didik menggunakan aplikasi e-Rapor di sekolah. Kesulitan
yang ada dalam pelaksanaan pengolahan nilai ini dimulai dari membuat
perencanaan penilaian di awal semester, tetapi perencanaan penilaian baru
dibuat pada aplikasi e-Rapor diakhir semester, sehingga guru sering
terlambat mengimpor nilai siswa pada aplikasi e-Rapor. Hal ini terjadi karena
kebanyakan guru tidak pandai mengolah nilai menggunakan aplikasi excel.
untuk mengatasi kesulitan tersebut saya merancang proses pengolahan nilai
menggunakan excel yang memudahkan guru dalam memberikan penilaian
pada peserta didik.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan diata adalah dengan cara
mendampingi guru mata pelajaran dalam pongolahan nilai tersebut tutorial
perorang,sehingga para guru mampu bekerja sendiri

1000 / 5000
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk bekerja sama?

Untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerjasama


dalam pelaksanaan program e-rapor, seperti yang diuraikan diatas adalah
dengan cara :
1. Layanan online via Hp pribadi saya ataupun WhatApp, Ketika mendampingi
guru mata pelajaran mengolah nilai, saya selalu memberikan motivasi dan
membuatkan tutorial untuk memudahkan para guru tersebut. Saya melayani
tanya jawab melalui telpon dan whatsApp untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi para guru mata pelajaran tersebut, meskipun tidak di jam kerja dan
hari libur, hal ini membuat para guru merasa dibantu dalam berbagai masalah
dalam e Rapor ini.

2. Untuk mendapatkan komitmen dari tingkat pimpinan dan wakil dari Sekolah,
maka saya lakukan pertama, dengan pendekatan personal, dengan
pendekatan ini, saya mencoba untuk memberikan kejelasan konsep yang di
bangun dan mengajak mempraktekan bersama tentang kemudahan yang
dirasakan jika mengimplementasikan tentang membangun server e-rapor
dalam bermasalahan yang diuraikan diatas.

3. Untuk mendapatkan kepercayaan dan komitmen dari operator sekolah, saya


melakukan uji sistem, dan menyatakan bertanggungjawab terhadap segala
kerusakan yang disebabkan oleh membangun e-raport yang multi user
tersebut, sehingga operator dapodik sekolah dapat menerima dan memahami
tentang apa yang dilakukan
Dari tiga cara pendekatan untuk mendapatkan komitmen diatas, saya sudah
berusaha penuh dan sungguh-sungguh, bahwa hal ini yang saya lakukan untuk
menjadikan semuanya bisa terbantu dalam pelaksanaan penilaian yang
dilakukan pada e-rapor ini. Dilihat dari tiga diatas,yang paling sulit adalah
membangun kepercayaan dari personal nya operator sekolah, karena beliu
merasa mengusai penuh dari komputer data dapodiknya, dan juga tingkat
penguasaan keilmuan bidang komputer yang bersangkutan tidak dibarengi lagi
dengan terus belajar, sehingga tetap disatu step saja hal ini menjadi satu
tantangan bagi saya untuk menjadikan semuanya lebih baik.

1500 / 5000
Bagaimana hasilnya?
Hasil yang di dapatkan dengan 3 pelaksana yang di uraikan diatas, adalah
mereka mau bekerjasama dalam hal penerapan effesiensi kerja dalam e-rapor
yang saya buat. Ini di buktikan dengan dilakukan pelatihan e-rapor, dimana saya
ditugaskan untuk memberikan Pelatihan materi tentang aplikasi e-Rapor yang
ada dan disini saya menguraikan dan menjelaskan segala sesuatu tentang
beberapa cara dan kemudahan yang didapat dari pelaksanaan pengolahan nilai
dengan e-rapor.
Disini berhasil membangun kolaborasi yang efektif dan mempercepat
proses kerja sama dalam tim pengembangan e-rapor, dan untuk memudahkan
dan membantu saya, saya juga membuat leader-leader dari pada guru lain yang
masih muda untuk diasah sebagai konsulen dan tim bantu pelaksana e-rapor.
Dan setiap leader ini, bertanggungjawab terhadap minimal 5-6 orang guru lain.
Hasil akhirnya semua bisa berjalan dengan sukses, tampa ada hambatan
hambatan besar yang ditemukan dalam proses imput nilai dalam aplikasi e-rapor
yang ada.

500 / 5000
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang
ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam
menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat
menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa


yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!

Saya sebagai guru tentunya berhadapan dengan siswa pada proses


pembelajaran yanga ada. Di awal semester Tahun Pelajaran 2021/2022 ini, saya
ditugaskan sebagai wali kelas di kelas IX.6. dari informasi yang saya dapat, kelas
ini merupakan gabungan dari siswa yang dikelompokan dari pengelompokan
dengan nilai rangking yang paling dibawah (rendah) yaitu nilai rengking
gabungan antara rengking 25-30 yang paling bawah, dari kelas VIII yang ada
sebelumnya. Sehingga membuat kelas ini, tidak adanya bauran siswa yang nilai
bagus atau diatasnya. Hal ini membuat kelas ini menjadi kelas yang memiliki nilai
terendah dibanding dengan kelas kelas lainya.
Saya ditugaskan untuk menjadi wali kelas pada kelas ini, dimana banyak
guru yang menganggap kelas ini sebagai kelas anak-anak nakal. Hal ini menjadi
tantangan tersendiri bagi saya mengayomi kelas ini, dalam artian sebagai wali
kelas, saya dihadapkan pada berbagai permasalahan pada kelas ini. Seperti
siswa ini tidak mengerjakan tugas, ataupun sering tidak hadir (absen)
Disini saya menemukan bahwa karakteristik siswa di dalam kelas ini
cukup komplek, saya melihat, siswa yang tergabung di kelas ini membutuhkan
motivasi belajar dari berbagai pihak Dari hasil pengamatan saya selama lebih
kurang satu bulan melihat absensi kehadiran dan hasil penilaian belajarnya
cukup menyecewakan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, walaupun agak sulit untuk
bisa mengayomi mereka menjadi lebih baik, dan mengantarkan mereka menuju
keberhasilan yang ada. Untuk mengatasi permasalahan diatas, tentunya saya
harus mempunyai sarana komunikasi dengan mereka dan para orang tua
mereka, dan sayapun mencoba membangun sarana komunikasi tersebut secara
bertahap, untuk interaksi tiga arah, guru-siswa dan orang tua.

500 / 5000
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam
situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?

Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan di kelas IX.6


ini saya melakukan berapa tahap yaitu :
1. Menjalin komunikasi tiga arah, yaitu walikelas, anak dan orang tua. Untuk
menjalin ini saya membuat group kelas dan group parenting (wali kelas
dengan orang tua) agar dapat berkomunikasi dengan siswa dan orang
tuanya. Pada awal semester satu Tahun ajaran 2021-2022, memulai proses
pembelajaran secara daring, karena tingkat penyebaran virus corona di kota
termasuk ke zona merah. Saya cukup kesulitan untuk mencari no kontak
siswa karena pihak sekolah tidak memiliki no kontak siswa yang seharusnya
sudah diminta ketika mereka mendaftar ulang. Setelah beberapa hari
meminta no hp dan WhatsApp ke siswa akhirnya saya bisa juga membuat
group kelas dan group parenting, tetapi komunikasi sering terlambat karena
banyak kontak yang ditemukan tidak aktif. Hal ini menyebabkan beberapa
siswa tidak bisa mengikuti proses pembelajaran secara daring.

2. Bekerjasama dengan guru mata pelajaran lain. Sebagai wali kelas, tentunya
saya tidak selalu berada di kelas yang akan saya tangani, sehingga untuk hal
ini, saya harus bekerjasama dengan guru lain, dalam artian, guru mata
pelajaran lain, untuk mengetahui perkembangan peserta didik, mencek
kehadiran, kelengkapan tugas yang diberikan guru, serta selalu memberikan
motivasi setiap pertemuan di kelas.

3. Berkerjasama dengan Guru Bimbingan dan Konseling (BK), dimana guru BK


ini, akan membantu untuk membimbing anak yang bermasalah. Seperti pada
permasalahan absensi, disini saya mendapatkan data absensi dari
bekerjasama dengan guru mata pelajaran, untuk di rekapitulasi dan di
analisa, anak yang sering tidak hadir dalam pembelajaran daring tersebut.

1000 / 5000
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam
membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat
keputusan Anda?

Dari permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran di semester 1 tahun


ajaran 2021/2022, dimana pelaksanaan pembelajaran dilaksakana dengan
daring, di temukan beberapa masalah yang ada seperti :
1. Banyak anak yang tidak masuk atau bergabung dalam pembelajaran daring
tersebut. Untuk menanggulangi ini saya memanfaatkan fungsi dari group
kelas WhatApp untuk mencek dan menklarifikasi tidak hadirnnya siswa
tersebut. Setelah di periksa ternnyata di temukan penyebab siswa tidak bisa
hadir di pembelajaran daring, diantarannya adalah permasalahan paket
internet yang tidak, dan ada juga yang memang malas untuk mengikuti
pembelajaran daring.

2. Setelah mendapatkan data absensi kelas, saya menelusuri siswa yang tidak
hadir tersebut dan saya bersama guru bimbingan dan konseling, mencoba
menghubungi anak tersebut berserta orang tuanya via telp seluler. Setelah
menghubungi anak dan orang tua,yang bermasalah tentang absensi, maka
hasilnnya terdapat peningkatan kehadiran dari beberapa siswa yang
bermasalah tadi, akan tetapi masih ada saja yang belum bisa hadir

3. Setelah di selidiki lagi, anak yang masih belum hadir di daring, ternyata ada
anak yang betul betul tidak punya paket data dan bahkan tidak punya hp,
dimana anak tersebut merupakan anak yang tidak mampu, untuk mencarikan
solusi anak dengan permasalahan ini, saya mengambil kebijakan bersama
wakil kepala sekolah, untuk anak tersebut di persilahkan mengambil bahan
ajar dan tugas di sekolah, melalui wakil kurikulum.

4. Setelah melalui dua bulan pembelajaran daring, dan pemerintah menyatakan


kota Padang diperbolehkan untuk pembelajaran tatap muka. Akan tetapi
sebelum dilakukan, anak anak harus di vaksin terlebih dahulu, akan tetapi
ketika di fasilitasi untuk vaksin di sekolah oleh dinas kesehatan, dimana kelas
yang saya bimbing, 55% tidak mau melaksanakan vaksin. Sehingga
berdasarkan kebijakan dinas, yang tidak vaksin tidak boleh tatap muka.
Untuk masalah tersebut, malalui kepala sekolah dan wakil, dibuatlah kelas
dengan jenis dua shift dimana 3 hari daring, dan 3 hari tatap muka, dan yang
tidak vaksin full daring.

Dari beberapa permasalahan diatas, dan penanggulangannya saya mencoba


memetakan permasalahan permasalahan yang terjadi ini, untuk perbaikan terus
menerus, dan hasilnya akan dibahawa pada point berikutnya.

1500 / 5000
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Dari alternatif yang saya hadirkan diatas, dimana terdapat beberapa tindakan
yang diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada pengelolaan
kelas, diamana saya sebagai wali kelas.
1. Dari permasalahan siswa yang tidak hadir atau ikut bergabung pada
pembelajaran daring yang ada adalah dengan mengontrol lewat whatApp
group yang ada. Dan melakukan penjajakan kepada personal siswa
untuk di beri pengarahan dan peringatan tentang keseharusan hadir pada
pembelajaran daring ini. Hasilnya siswanya merasa terawasi dan
terkontrol dalam proses pembelajaran yang ada.
2. Dalam mengontrol siswa yang tidak hadir ini, saya juga bekerjasama
dengan Guru bimbingan dan konseling, untuk melaksanakan pengarahan
kepada siswa yang bermasalah kehadiran yang ada, dan hal ini juga bisa
didapatkan manfaatnya, karena kegiatan ini juga di dukung dengan
kunjungan rumah oleh saya dan guru bimbingan konseling ke rumah,
untuk menemui wali murid atau orang tua, seningga siswa merasa takut
untuk ditemui orang tuanya.
3. Dari siswa yang tidak punya paket data, seperti yang dijelaskan diatas, di
tanggulangi dengan menyuruh mengambil bahan ajar dan tugas
kesekolah dan menyerahkan lagi setelah dikerjakan dan anak- anak yang
dari kurang mampu yang tidak punya hp dan paket data merasa
terbantukan
4. Untuk masalah yang tidak ikut vaksin, dilakukan tindakan membagi
menjadi sift pembelajaran daring dan tatap muka,setelah mendapat
persetujuan kepala sekolah, sehingga tujuan pembelajaran tetap
terlaksana, meskipun guru harus mengajar dua kali, yaitu pada tatap
muka dan pembelajaran daring, kegiatan ini penolakan vaksin ini bisa
juga teratasi

500 / 5000
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan
pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait
kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik
Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan
balik tersebut?

Selama ini saya selalu mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi,
seperti pada perubahan kurikulum yang telah disosialisaskan, pada kurikulum
merdeka belajar yang akan diterapkan secara bertahap sekarang ini. Untuk itu
berikut beberapa hal yang saya lakukan untuk belajar hal hal baru seperti :

1. Pelatihan Pemanfaatan Microsoft 365 pada bulan 5-10 Juli 2020, dan
saya telah mendapatkan sertifikatnya (https://bit.ly/pelatihan_juli_2020)
. Dalam Pembelajaran yang diadakan oleh microsoft 365 , Office 365
adalah sebuah software pendukung produktivitas pembelajaran yang memiliki
aplikasi Word, PowerPoint, dan Excel, seperti Office pada umumnya. Namun,
dengan adanya embel-embel angka 365, tentunya ada perbedaan yang
signifikasi, saya mencoba menggali dan mempelajari hal baru ini, perbedaan
tersebut ternyata di Office 365 layanannya sudah berbasis awan (cloud) dan
juga bisa berintegrasi dengan aplikasi lain. Penerapan Microsoft 365 di
sekolah terkendala pada website sekolah yang kadaluarsa domain dan
web hostingnya.

2. Pelatihan Mengajar di Mana Saja Dengan Account Pembelajaran oleh Master


Trainer yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Barito Kuala, Kota
Natuna, pada Tahun 2021, pada kegiatan ini saya bisa menerapkan account
belajar.id dimana bisa dimanfaatkan untuk memudahkan dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dan juga dapat digunakan untuk
mengakses berbagai platform Kemendikbudristek. Dan dapat menyimpan
dokumen secara daring dengan ruang penyimpanan lebih aman tanpa batas
dari masukan pelatihan pengajar dimana saja ini, saya telah menggunakan
account ini untuk kegiatan belajar mengajar daring, untuk siswa saya. Dan
alhamdulillah saya juga telah mendapatkan sertifikatnya
(https://bit.ly/pelatihan_27_sept_2021)

3. Peningkatam Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Berbasis TIK


(Pembatik), yang di selenggarakan kemendikbud, dengan sertifikat
https://bit.ly/sertifikatpembatiklevel1 yang dilaksanakan oleh Pusat Data dan
Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada tanggal 18 Mei 2021 - 31 Mei 2021. Dari pelatihan ini
saya mendapatkan masukan tentang literasi digital, misalnya pemanfaatan
internet sebagai sumber belajar dan lainnya

4. Pelatihan Optimalisasi Canva Edu dalam Membuat Bahan Ajar yang Menarik
dan Interaktif” yang diselenggarakan secara daring oleh Ikatan Guru
Indonesia Kabupaten Natuna pada tanggal 4 - 7 Oktober 2021, dari sembilan
jenis materi yang di pelajari bisa menambah keahlian terutama dalam
membuat bahan ajar interaktif, dan hasil pelatihan ini juga di sharing juga ke
teman teman guru lainnya, dengan sertifikat https://bit.ly/sertifikatcanva_dini

Dari kempat pelatihan diatas saya merasa memang harus belajar terus menerus,
untuk penguasaan bidang ilmu TIK, kerena bidang ilmu ini, jika kita belajarpun
akan tertinggal apalagi diam, tampa melakukan apa apa.

1000 / 5000
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?

Cara saya menyikapi masukan dalam menambah pengalaman diatas adalah


dengan tidak hanya puas dengan apa yang ada di pelatihan pelatihan diatas,
akan tetapi selalu mencoba mengembangan diri dengan menggali lagi dan
memperluas penguasaan bidang tersebut.

1000 / 5000
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan
diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda
lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung
proses pembelajaran Anda?

1000 / 5000
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam
pekerjaan Anda?

1000 / 5000

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat,
maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah,
mempersiapkan orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang
memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?

Setiap tahunnya sekolah kami selalu mengikuti lomba Olimpiade TIK yang
diadakan oleh MGMP TIK Kota Padang.
Selain menjadi panitia atau koordinator lomba, saya juga mengajak siswa untuk
mengikuti lomba tersebut. Untuk mempersiapkan diri, siswa dilatih melalui
kegiatan ektrakurikuler TIK di sekolah.
Terkadang, siswa juga meminta untuk latihan di luar jam kerja yang disesuaikan
dengan kesepakatan bersama.

Sebagai guru TIK saya selalu diminta untuk mendampingi para guru melakukan
pengolahan nilai menggunakan aplikasi e-Rapor dan Microsoft excel.

500 / 5000
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.

1000 / 5000
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang
Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja
yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?

1500 / 5000
Bagaimana hasilnya?
500 / 5000

Anda mungkin juga menyukai