Anda di halaman 1dari 12

Kelengkapan Esai

1. Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Yang memotivasi saya menjadi seorang guru penggerak adalah menjadikan pendidikan di daerah semakin maju, berperan penting bagi masa depan anak
bangsa dimana salah satunya dimulai dari pengembangan diri di era 4.0, dan untuk mengajar dan berbagi serta mengembangkan keahlian dalam
pembelajaran bersama dengan rekan guru..
Dan yang saya lakukan untuk mewujudkan motivasi tersebut adalah memulai dari diri saya sendiri secara sadar untuk mulai berubah dan menjadi guru yang
siap belajar hal-hal baru terkait dengan pendidikan, menjadi guru terwujud dalam keikhlasan, kasih sayang, dan idealisme untuk mendidik peserta didiknya
termasuk setiap perkembangan dalam teknik dan cara mengajar, dan terus mengembangkan kemampuan diri baik di pedagogik maupun profesional,
melalui pelatihan-pelatihan guru, dan secara khusus melalui kegiatan pelatihan Calon Guru Penggerak. di mana guru merupakan pusat kemajuan dari
kehidupan dan peradaban manusia, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!
Kelebihan yang mendukung peran saya sebagai guru penggerak adalah dengan membuat metode pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan
berpusat kepada siswa atau dalam era sekarang adalah merdeka belajar., jika nantinya saya menjadi guru pengerak, selain harus profesional dan
menguasai materi, juga harus bisa menyampaikan materi secara tepat kepada peserta didik agar mereka dapat memahami apa yang disampaikan, Oleh
karena itu, dengan menggunakan Teknologi Informasi serta dengan mengunakan media yang bias dipahami melalui aplikasi pembelajaran, diharapkan
materi yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami dengan baik oleh peserta didik. Tidak hanya itu guru juga harus bisa memberikan suatu
pengetahuan baru pada anak muridnya untuk membangun kekuatan baru agar murid punya ilmu lebih saat pulang ke rumah. Sebagai contoh, ketika
menyampaikan materi tidak lagi berasal dari buku atau menjelaskan dengan ceramah langsung di kelas, dengan digitalisasi bias merubah semua focus
untuk belajar mengunakan informasi atau dengan media pembelajaran yang sesuai dengan zamannya tetapi dengan menggunakan aplikasi pembelajaran,
supaya kegiatan belajar mengajar di kelas bisa lebih terarah dan terkontrol dengan ruang dan waktu, target kegiatan pembelajaran jadi lebih cepat tercapai,
sehingga peserta didik menjadi aktif di kelas dan guru dapat menjalankan peran sebagai fasilitator di kelas. Karena sebagai Tugas guru serta Pembimbing
Lomba keterampilan siswa saya harus memberikan contoh untuk mengembangkan teknik pengajaran di bidang desain grafis, dengan berkerjasama dan
berkolaborasi dengan rekan kerja, untuk mengembangkan perangkat pembelajaran di kelas agar suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan
mudah dimengerti peserta didik..
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang
mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar
inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Pada tahun 2019 saya bersama teman membuka tempat kursus untuk anak-anak yang belum biasa sama sekali mengunakan computer. Berangkat dari
latar belakang tersebut mendorong saya untuk membuat tempat kursus serta melakukan perubahan untuk anak-anak yang belum bisa sama sekali
memahami tentang Komputer. Komputer adalah hasil karya manusia yang mampu membawa perubahan besar dalam berbagai bidang pekerjaan manusia,
termasuk dalam bidang pendidikan.Dalam bidang pendidikan, komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinan-kemungkinan yang
besar untuk menjadi alat pendidikan.Khususnya dalam pembelajaran, TIK adalah sesuatu yang tidak bisa dielakkan keberadaannya oleh siapa pun saat ini. Perubahan
konsep pendidikan anak di era TIK mengacu pada bagaimana TIK dipergunakan oleh guru dan siswa di sekolah untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar seperti halnya waktu terjadi
Covid-19 TIK menjadi fasilitas pembelajaran. Sedangkan dalam kehidupan keseharian anak adalah bagaimana TIK dipergunakan untuk memberi bekal pengalaman positif pada anak
bahwa ilmu pengetahuan demikian luasnya dan bagaimana upaya mencarinya melalui internet.

agar mereka bias memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yaitu agar anak-anak tersebut dapat menggunakan perangkat Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) secara tepat dan optimal untuk mendapatkan proses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga
nantinya mereka mampu berkreasi, mengembangkan sikap inisiatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan
perkembangan yang baru.. Penggunaan TIK yang tepat dapat membuat anak lebih termotivasi untuk terus belajar, mendorong, dan meningkatkan kemampuan berpikirnya ke
tingkat yang lebih tinggi, senang dan tidak takut terhadap kegiatan belajar, menganggap belajar itu mengasyikkan. Setelah dalam beberapa waktu ke depan setelah
perubahan dimulai, beberapa dari anak-anak tersebut mulai merasakan manfaat dari perubahan, tertarik untuk mulai dengan perangkat komputer, karena
dinilai lebih cepat dan efisien, selain itu anak-anak meminta bimbingan untuk beberapa aplikasi yang biasa digunakan untuk pengerjaan tugas kelas, yang
sudah barang tentu saya sambut dengan baik oleh kalangan orang tua anak-anak. Seiring waktu semakin banyak anak-anak yang sudah bisa
mengoperasikan perangkat komputer dan aplikasi yang ada, sehingga mereka bisa mengimplementasikan hasil kursus mereka di sekolah.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama
dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat, pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu
Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana
saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara
jelas!
Pada tahun 2019, saya terlibat dalam Tim Pelaksanaan CAT PPPK , situasi yang
kita hadapi saat itu adalah persiapan sarana prasarana pendukung dan
pelaksanaan kegiatan ujian yang akan digunakan. Pihak yang diminta bekerjasama
adalah dalam tim tersebut Kepala Labkom, Waka Sarpras, Kepala Sekolah dan
DInas Pendidikan selaku ketua panitia untuk berkoordinasi menyangkut pelaporan
dan perbaikan beberapa fasilitas/alat yang akan digunakan untuk CAT PPPK 2019.
Supaya pelaksanaan bisa berjalan lancer dengan prosedur dan standard CAT yang
berlaku.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon
Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus
mencapai tujuan yang telah direncanakan?

Tantangan serta kesulitan yang dihadapi saat bekerjasama terutama terkait


dengan karakter masing-masing pihak yang terlibat langsung didalamnya. Untuk
membangun kepercayaan, Anda perlu melepaskan kendali dan memberi tim Anda
kesempatan berulang untuk saling mendukung dan mengatasi tantangan. Dengan
mendorong mereka untuk bersatu menuju tujuan bersama dan memanfaatkan
keterampilan satu sama lain, mereka dapat mulai saling percaya.

Dalam hal ini sangat dibutuhkan kerendahan hati dan saling toleransi untuk
memfasilitasi kesepakatan yang ada dalam kelompok. Karena terkadang didalam
kelompok bisa terjadi sebagian orang yang idenya tidak terakomodir dan bisa
berakibat kekecewaan terpendam, untuk mengatasi hal tersebut dengan
kerendahan hati sebisa mungkin melalui komunikasi yang baik/efektif antar
anggota tim, supaya bisa memfasilitasi setiap ide yang muncul dari anggota tim
dan mengakomodir ide tersebut dengan baik dan benar.
Kemudian di tengah-tengah kegiatan terkadang ada anggota tim yang berhalangan
hadir bekerja dikarenakan sesuatu dan lain hal yang dianggap mendesak, disini
saling toleransi dikedepankan, antar anggota tim selalu siap menggantikan tugas
dan tanggungjawab anggota tim yang tidak hadir tersebut, sehingga kegiatan tetap
dapat berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan rencana dan jadwal yang
ada.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk bekerja sama?
Sebelum kegiatan CAT PPPK dimulai, Tim Proktor dan Teknisi bersama dengan
Kepala dinas, serta pihak sekolah tempat di laksanakannya CAT PPPK mengadakan
pertemuan/rapat koordinasi dengan pembahasan terkait pelaksanaan CAT PPPK
Berbasis Komputer tahun 2019. Selain itu upaya untuk mengakomodir serta
menfasilitasi berbagai kepentingan serta kebutuhan TIM dengan baik akan
mempengaruhi kerja sama semua pihak, pada dasarnya membangun ttansparasi
dalam bekerja sama sehingga dapat meminimalisir kesalahpahaman dalam
pekerjaan satu TIM.
Pada pertemuan tersebut dibahas teknis kerja oleh Tim Proktor dan Teknisi mulai
dari persiapan, teknis pelaksanaan dilapangan, dan pelaporan setelah kegiatan.
Agar kegiatan ujian ini dapat berjalan dengan baik dan untuk mengantisipasi
hambatan-hambatan yang bisa terjadi Tim Teknis bermohon untuk menggunakan
fasilitas komputer yang tersedia di masing-masing Program studi untuk kegiatan CAT
PPPK, dan bekerjasama dengan tim untuk mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan, termasuk memasang aplikasi ujian di komputer dan laptop yang
digunakan sebagai server ujian dan sebagai client yang digunakan oleh peserta
ujian, dan mendata peralatan-peralatan penunjang kegiatan ujiian yang rusak/tidak
layak pakai maupun kurang memadai untuk dilaporkan kepada Kepala TIM maupun
panitia yang terlibat untuk perbaikan atau pembelian baru untuk peralatan tersebut
melalui bendahara pengelola dana/anggaran DInas Pendidikan, dengan Kepala
Dinas sebagai ketua panitia pelaksanaan kegiatan ujian. Kemudian membuat jadwal
kerja Tim Buatlah setiap pihak merasa seperti bagian dari tim yang sama dan bahwa
kontribusi mereka penting bagi keberhasilan bersama,
Bagaimana hasilnya?
Hasil yang didapat dari kerjasama yang dilakukan adalah pelaksanaan kegiatan CAT
PPPK dapat berjalan dengan baik dan lancar sampai hari terakhir ujian. Serta
komunikasi yang baik dan intens dapat terjalin baik dan harmonis dengan pihak lain
didalam sekolah, baik yang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.
Dan juga dapat meminimalisir kendala-kendala yang dihadapi selama ujian
berlangsung. Terutama membuat saya belajar semakin rendah hati dan saling
toleran dalam menghadapi sesama rekan didalam tim.
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh
pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa


yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Pada tahun 2020 sekitar awal tahun, pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia,
Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai
menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan
pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia. , akhirnya
kegiatan pembelajaran di kelas dengan sangat terpaksa dialihkan menjadi
pertemuan pembelajaran tatap muka secara daring. Seluruh sekolah mengehentikan
pembelajaran tatap muka di sekolah dan diganti dengan konsep model pembelajaran jarak jauh (PJJ)
atau Home Learning (HL). Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring,
dimana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam
situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Upaya yang saya lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif
adalah dengan mengumpulkan data peserta didik, dalam hal ini adalah termasuk
data perangkat apa saja yang dimiliki untuk bisa mengikuti pembelajaran daring,
Sebagai seorang guru mengajar tatap muka secara langsung di ruang kelas, mau tidak mau harus siap
dengan model pembelajaran baru ini. Semua benar-benar untuk mempersiapkan konsep model
pembelajaran jarak jauh ini dengan baik. Walalupun pada awalnya canggung dalam menggunakan
aplikasi-aplikasi yang banyak sekali seperti Google Classroom, Google Meet dan Zoom
Meeting, dan masih banyak aplikasi yang bisa di jadikan sebagai bahan pengajar untuk peserata
didik. Ada banyak hal yang dapat saya pelajari melalui model pembelajaran jarak jauh seperti
aplikasi yang sudah di sebutkan. Fitur-fitur untuk tatap muka jarak jauh ini sangat membantu dalam
proses pembelajaran. aplikasi apa saja yang mudah dipahami dan digunakan untuk
kegiatan pembelajaran daring nantinya, keadaan kondisi wilayah tempat tinggal
peserta didik apakah terlayani oleh jaringan internet yang memadai untuk
mengakses materi pembelajaran yang diberikan, kemudian apakah kondisi
perekonomian orang tua/wali peserta didik memungkinkan untuk menganggarkan
dana untuk pembelian paket data internet/kuota belajar, materi pembelajaran dan
capaian yang harus dikuasai oleh peserta didik pada kurikulum di kondisi normal
yang harus mengalami penyesuaian, dan yang terutama terus memantau informasi
tentang perkembangan penyebaran virus Covid-19. Maka guru juga harus siap
menggunakan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman. Guru harus mampu membuat model
dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya. Penggunaan beberapa
aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru dalam proses pembelajaran ini. Guru harus
terbiasa mengajar dengan memanfaatkan media daring kompleks yang harus dikemas dengan efektif,
mudah diakses, dan dipahami oleh siswa.
kemudian dari pihak pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Pusat
membantu dengan memberikan kuota internet gratis kepada guru dan peserta didik
untuk mengakses aplikasi pembelajaran.
Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam
membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat
keputusan Anda?
Pertimbangan-pertimbangan yang saya hadirkan dalam membuat keputusan
adalah data aktual kondisi peserta didik, dalam hal ini adalah termasuk data
perangkat apa saja yang dimiliki untuk bisa mengikuti pembelajaran daring, aplikasi
apa saja yang mudah dipahami dan digunakan untuk kegiatan pembelajaran daring
nantinya, keadaan kondisi wilayah tempat tinggal peserta didik apakah terlayani
oleh jaringan internet yang memadai untuk mengakses materi pembelajaran yang
diberikan, kemudian apakah kondisi perekonomian orang tua/wali peserta didik
memungkinkan untuk menganggarkan dana untuk pembelian paket data
internet/kuota belajar, materi pembelajaran dan capaian yang harus dikuasai oleh
peserta didik pada kurikulum di kondisi normal yang harus mengalami penyesuaian,
dan yang terutama terus memantau informasi tentang perkembangan penyebaran
virus Covid-19. Kemudian alternatif yang saya hadirkan dalam membuat keputusan
adalah kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring, baik secara sinkronus
maupun asinkronus, karena setelah disimpulkan dari data-data peserta didik yang
dikumpulkan, rata-rata daerah tempat tinggal peserta didik sudah dapat dan
terlayani dengan akses internet, sehingga sangat memungkinkan untuk kegiatan
pembelajaran dikelas dapat dilakukan secara daring oleh guru, sehingga peserta
didik masih dapat belajar, walaupun berupa pembelajaran jarak jauh. Dan jika
misalnya suatu saat terjadi gangguan internet, kegiatan atau materi pembelajaran
masih dapat diakses setelah gangguan internet berakhir.
Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Tindakan yang kemudian saya ambil adalah kegiatan pembelajaran dilakukan
secara daring, baik secara sinkronus maupun asinkronus.
Kegiatan belajar sinkronus dilakukan dengan pertemuan tatap muka dengan
fasilitas Zoom meeting/Google meeting yang dilakukan minimal dua kali sebulan,
dan kegiatan belajar asinkronus dilakukan dengan menggunakan LMS, dimana
peserta didik secara mandiri mengakses bahan belajar, materi tugas, dan bahan
pengayaan materi lainnya, baik berupa bacaan teks, audio, video, dan media
interaktif lainnya, di waktu yang ditentukan oleh peserta didik itu sendiri.
Hasilnya adalah sebagian besar peserta didik tetap bisa belajar dengan baik dan
terstruktur dengan baik, karena pada aplikasi LMS memiliki fasilitas untuk
mengetahui apakah materi dan tugas sudah diselesaikan dengan tuntas oleh
peserta didik.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik
terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik
Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik
tersebut?
Pada bulan Agustus sampai November tahun 2020 (kurang lebih selama empat bulan)
saya mengikuti PPG prodi Teknologi Konstruksi dan Properti di Universitas Negeri
Surabaya secara daring.
Masukan atau umpan balik yang saya dapatkan secara spesifik adalah mulai dari
pendalaman materi Pedagogik, terutama pada materi pembelajaran abad 21 yang
menekankan bahwa peserta didik harus lebih dominan aktif di kelas dan proses
belajar mengajar yang menggunakan perangkat teknologi informasi komunikasi, serta
pendalaman materi model pembelajaran Prject Based Learning dan Problem Based
Learning, dan juga pada materi Profesional, dimana saya mendapat banyak masukan
terkait perkembangan materi pembelajaran berdasarkan studi kasus nyata di
lapangan yang dibimbing langsung oleh dosen-dosen yang kompeten dan
berpengalaman di bidangnya masing-masing, serta pada penyusunan perangkat
pembelajaran, cara mengajar di kelas, dan membuat evaluasi pembelajaran dan
evaluasi diri dalam bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Saat menerima masukan atau umpan balik tersebut saya termotivasi dan mendapat
semangat baru untuk berbuat lebih baik dari sebelumnya dalam kegiatan proses
belajar mengajar di kelas bersama peserta didik.
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Saya menyikapi masukan dan umpan balik tersebut dengan hati terbuka untuk
perubahan, karena saya sadar perkembangan jaman yang semakin maju sangat
membutuhkan seorang pengajar yang paham metode pembelajaran terbaru, teknologi
terbaru, dan tantangan jaman abad 21. Di kelas pembelajaran yang saya ampu, saya
mulai secara bertahap memperbaiki dan mengembangkan cara penyampaian
pengajaran kepada peserta didik dengan metode dan model pembelajaran kelas yang
diajarkan kepada saya sebelumnya, sehingga proses belajar mengajar di kelas
menjadi lebih terstruktur dan sistematis, serta menarik dan menyenangkan bagi
peserta didik. Dan juga melakukan evaluasi pribadi setiap selesai kegiatan
pembelajaran di kelas, sebagai bahan perbaikan pada pertemuan kegiatan
pembelajaran berikutnya. Serta mengkombinasikan materi bahan ajar yang
sebelumnya hanya berasal dari buku teks pembelajaran dengan sumber bahan ajar
lain dari internet, baik berupa bacaan audio, video, dan media interaktif lainnya,
sehingga pemahaman dan wawasan peserta didik semakin dalam dan luas.
Berdasarkan masukan serta umpan balik yang saya terima, membuat saya mulai
merubah pola pikir dan cara mengajar yang lama, dan menerapkan metode
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan abad 21, dan menggunakan teknologi IT
untuk mempermudah PBM di kelas.
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri
Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan
dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?
Pada kegiatan PPG tersebut salah satu kegiatan yang dilakukan adalah merekam
dalam bentuk video, setiap kegiatan praktik pembelajaran di kelas, baik yang
dilakukan secara luring maupun daring. Dimana nantinya rekaman video tersebut
akan digunakan untuk melakukan evaluasi diri ketika PBM di kelas, dengan
menggunakan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya sebagai
indikator evaluasi, dalam hal ini secara khusus menyoroti bagian-bagian apa saja
pada perangkat pembelajaran yang sudah dilaksanakan, belum dilaksanakan, belum
maksimal dikerjakan, dan yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Dari hasil evaluasi
tersebut, saya akan melakukan perbaikan pada perangkat pembelajaran pada
pertemuan di kelas berikutnya, dan kembali merekam video kegiatan praktik
pembelajaran di kelas sebagai bahan evaluasi diri berikutnya. Pada awalnya saya
merasa kurang nyaman untuk merekam video PBM untuk evaluasi diri, tetapi dari hal
tersebut, saya menemukan banyak hal yang bisa dan harus saya perbaiki, setelah
menyaksikan tayangan ulang PBM tersebut.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam
pekerjaan Anda?
Proses pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 sekarang
tidak memungkinkan untuk saya melakukan pertemuan tatap muka langsung
dengan peserta didik di dalam kelas. Berangkat dari permasalahan tersebut
membuat saya menerapkan metode pembelajaran daring dalam
menyampaikan materi pembelajaran, dengan bantuan platform LMS yang
disediakan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah untuk memberikan
materi pembelajaran, dan juga penggunaan aplikasi Web Meet (Zoom,
Google Meet) dan media sosial lainnya (Seperti Facebook, Youtube,
Whatapps) yang memungkinkan untuk diakses oleh peserta didik selama
mereka berada di daerah dengan jangkauan sinyal yang baik. Pada bagian
ini saya benar-benar dituntut untuk fasih dengan aplikasi-aplikasi penunjang
pembelajaran daring tersebut, dan harus mampu memaksimalkannya dalam
PBM di kelas maya, agar peserta didik tetap dapat belajar, walau pun dari
rumah, dan tidak tertinggal dari rekan-rekannya di daerah lain.
Kemudian dari penyampaian materi di kelas, setelah mempersiapkan
perangkat mengajar dengan baik dan benar, kegiatan proses pembelajaran di
kelas menjadi lebih terstruktur, peserta didik yang sebelumnya dominan pasif,
secara perlahan mulai berani menyampaikan pendapat pribadi di depan kelas
secara aktif.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas,
tokoh masyarakat, maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas dan
tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Pada tahun 2020, saat pandemi Covid-19 mulai memasuki wilayah Kalimantan Tengah,
sekolah mengubah pertemuan tatap muka langsung menjadi pertemuan daring.
Sehingga pembelajaran dilakukan dengan menggunakan LMS.
Yang menjadi bimbingan saya waktu itu adalah guru SMKN 1 Kuala Kapuas yang juga
merupakan salah satu rekan kerja di sekolah. Hal yang menjadi fokus bimbingan adalah
penggunaan aplikasi LMS untuk pembelajaran daring.
Yang memotivasi saya adalah agar setiap guru dapat melakukan pembelajaran daring
melalui LMS.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Hal yang menjadi fokus pengembangan adalah pengembangan kompetensi guru dalam
bidang teknologi informasi dan komunikasi, secara khusus pada bidang penggunaan
aplikasi pembelajaran kelas berbasis daring, dan juga pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik, serta kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
pembelajaran abad 21.
Cara membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan
adalah dengan cara berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah urusan kurikulum di
sekolah, sebagai koordinator kegiatan pembelajaran untuk menentukan aplikasi apa saja
yang diperlukan/dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran daring nantinya, setelah
ditemui kesepakatan akan hal tersebut, dengan bekerjasama dengan wakil kepala
sekolah urusan kurikulum, bersama menentukan jadwal pelatihan untuk guru-guru
disekolah, selama pelatihan/diklat penggunaan aplikasi pembelajaran daring, saya
membimbing guru-guru yang lumayan banyak masih kesulitan dalam penggunaan
aplikasi tersebut, sehingga agar rekan-rekan guru tersebut tidak tertinggal dalam
penguasaan aplikasi, kami sepakat untuk menindaklanjuti kegiatan pelatihan/diklat
tersebut dengan pembimbingan per individu. Dimana ketika mereka menemukan
kesulitan, saya siap membantu/membimbing proses belajar mereka samapai bisa.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda
lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Cara-cara yang saya lakukan dalam memonitor perkembangan yang ditunjukkan
masing-masing guru adalah melalui pembimbingan dan pemantauan langsung, baik
yang dilakukan secara daring maupun luring. Pembimbingan disini dilakukan secara
bertahap, mulai dari pengenalan aplikasi LMS, cara memasukkan materi dan
pengelolaan pembelajaran ke aplikasi, termasuk bagaimana membuat test atau ujian
secara daring. Pembimbingan dilakukan secara lisan/tertulis dan juga dilakukan secara
perorangan untuk mempermudah dan memfokuskan perkembangan masing-masing
guru sesuai dengan kesulitan dan hambatan yang ditemui, karena setiap guru memiliki
pengetahuan dan keahlian awal IT yang berbeda. Dan hal ini otomatis membuat saya
membuat cara penyampaian/komunikasi dan perlakuan yang berbeda, dimana secara
umum masalah yang dihadapi secara garis besar adalah penggunaan perangkat IT
untuk pembelajaran.
Sedangkan untuk pemantauan perkembangan masing-masing guru dilakukan
bersamaan dengan pembimbingan, melalui wawancara langsung dengan guru yang
bersangkutan, terkait pemahaman yang sudah diperoleh, teknik yang sudah dikuasai,
serta kesulitan dan hambatan yang masih ditemui ketika menggunakan aplikasi LMS.
Upaya yang saya lakukan untuk memastikan pengembangan sesuai dengan tujuan yang
disepakati adalah dengan membimbing dan memantau langsung (secara daring maupun
luring) pengerjaan persiapan pembelajaran daring di LMS oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan, melalui diskusi-diskusi kecil yang berkaitan dengan kesulitan dan
hambatan yang ditemui ketika menggunakan aplikasi.
Persamaan pendekatan melalui pembimbingan langsung dan perbedaan pendekatan
melalui cara komunikasi, karena faktor usia dari guru yang dibimbing.
Bagaimana hasilnya?
Hasil dari pembimbingan pada rekan sejawat/guru untuk penggunaan aplikasi LMS untuk
pembelajaran daring dapat dilihat dari penguasaan aplikasi oleh masing-masing guru
yang semakin baik dari sebelumnya, dengan terus berkolaborasi dan melalui
pembimbingan secara pribadi kepada guru-guru yang masih membutuhkan
pendampingan, dan secara bertahap beberapa guru sudah mampu mengoperasikan
aplikasi LMS dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran selama masa pandemi
Covid-19 secara daring dapat berjalan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai