Anda di halaman 1dari 11

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak

1. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam
mewujudkan motivasi tersebut?
Menjadi guru pada abad 21 ini merupakan sebuah tantangan besar dalam melahirkan
generasi-genarasi muda yang mampu menghadapi era revolusi 4.0. Pada abad 21 ini, guru
dituntut untuk memiliki semangat belajar dan kemampuan mengajar yang efektif. Karena
guru adalah komunikator yang harus mampu menyampaikan sesuatu secara efektif dan
efisien kepada orang lain, khususnya kepada para peserta didik. sekarang ini guru juga
dituntut harus menguasai teknologi pendidikan. Hal ini sangat dipentingkan karena
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi belajar, kini hampir seluruhnya memanfaatkan
kemajuan teknologi. Guru juga diharapkan memiliki rasa empati yang tinggi. Guru tidak
hanya sekadar melaksanakan tugas mengajar, tetapi juga harus mampu menjalin
hubungan emosional yang bermutu dengan siswa dan warga sekolah lainnya. Guru
dituntut untuk menjadikan dirinya orang yang layak diteladani oleh para siswa serta
semua warga sekolah. Abad 21 menuntut peran guru yang semakin tinggi dan optimal.
Sebagai konsekuensinya, guru yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman semakin
tertinggal sehingga tidak bisa memainkan perannya secara optimal dalam mengemban
tugasnya sebagai guru.
Namun sayangnya, kondisi guru saat ini belum memiliki kemampuan tersebut. Sekolah-
sekolah masih didominasi guru-guru yang gagap teknologi dan enggan membelajarkan
dirinya untuk mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi saat ini.
Mereka ini termasuk kelompok yang secara perlahan-lahan mulai memasuki purna tugas.
Berdasarkan pengalaman saya yang pernah berkomunikasi dengan guru-guru yang sudah
dan menjelang purna tugas, jawaban mereka umumnya merasa bahagia. Hal itu
disebabkan karena mereka terbebas dari belenggu berbagai tuntutan tugas guru abad 21
yang berbasis IT, yang dianggap membebani mereka. Namun ada juga sebagian guru-
guru muda yang belum termotivasi untuk belajar teknologi dengan alasan mereka belum
terlalu penting dalam pembelajaran di Sekolah Dasar. Pandemi Covid-19 membuka
kesadaran bahwa guru dituntut kreatif dan melek teknologi dalam mendidik siswa. Model
belajar jarak jauh kini menyulap guru tidak hanya sebagai tenaga pengajar, tetapi juga
konten kreator dengan membuat dan menyiarkan materi pelajaran daring semenarik
mungkin. Maka guru-guru yang dulunya malas secara perlahan memperbaiki diri untuk
belajar teknologi dan mulai menyadari bahwa Teknologi tidak akan bisa menggantikan
guru, tapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan tergantikan.
Hal ini lah yang memotivasi saya menjadi guru penggerak, dengan pendidikan guru
penggerak saya dapat mengembangkan diri saya, yang nantinya dapat saya aplikasikan
dalam dunia pendidikan, terutama disekolah saya tempat bertugas dan berkolaborasi
dengan teman-teman yang lain berperan aktif dalam menggerakkan semangat belajar
guru-guru yang mulai pudar. Sehingga nantinya guru mampu beradaptasi dalam revolusi
teknologi saat ini, makin inovatif dan kreatif dalam membuat desain pembelajaran yang
lebih efektif.
2. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan
alasannya dan berikan contohnya!
Pandemic Covid-19 membuka kesadaran saya bahwa kemajuan teknologi yang begitu
pesat sangatlah penting untuk kita sebagai guru mempelajarinya demi menunjang
kompetensi kita dalam membelajarkan peserta didik di abad 21. Kompetensi professional
yang mampu menghadapi tantangan abad 21 salah satunya adalah menguasai dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran. Teknologi
Informasi Komunikasi (TIK) menjadi sebuah keharusan untuk diintegrasikan dalam
pembelajaran di SD sebagai alat bantu pembelajaran, baik pada pembelajaran pokok,
remedial maupun pengayaan. Dengan hadir nya ICT di dunia pendidikan seyogyanya
dapat menghantarkan wajah pendidikan yang lebih baik sehingga tantangan pembelajaran
abad 21 dapat terselesaikan, tentunya tidak terlepas dari peran guru yang dituntut kreatif
dan inovatif mengembangkan pembelajaran dengan mengintegrasikan teknologi dan
komunikasi.
Dalam proses pembelajaran, aplikasi pembelajaran berbasis TIK akan membantu tugas
guru agar proses belajar mengajar baik di dalam maupun diluar kelas menjadi lebih baik.
Oleh karenanya penguasaan beberapa aplikasi pembelajaran berbasis TIK oleh guru
menjadi keharusan dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru. Aplikasi
pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi antara perangkat keras (computer, Scaner,
dan sebagainya) dan perangkat lunak (Microsoft Office). Saat ini saya sudah dapat
memanfaatkan TIK sebagai alat bantu atau media pembelajaran dengan mengintegrasikan
perangkat keras dan perangkat lunak seperti Microsoft Word untuk membuat perangkat
pembelajaran dan lainnya. Microsoft powerpoint untuk membuat slide presentasi,
menampilkan teks, suara, animasi, video serta membuat media interaktif dengan fasilitas
hyperlink yang dimiliki. Microsoft Excel untuk mengolah data dan membuat media yang
berupa grafik dan simulasi. Dan aplikasi pengolah video serta aplikasi penilaian
pembelajaran seperti quizizz.
3. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang
memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut terlaksana,
peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Selama ini pembelajaran sekolah masih relative jarang menggunakan media
pembelajaran. dalam proses pembelajaran banyak media-media yang dapat digunakan
untuk memudahkan proses belajar mengajar di sekolah. Guru dapat memilih media
pembelajaran yang cocok untuk membelajarkan peserta didik dikelas. Terlebih dizaman
sekarang ini, dimana teknologi berkembang pesat dibidang pendidikan sehingga
menjadikan proses pembelajaran lebih mudah. Seperti kondisi saat ini, kita sebagi guru
perlu beradaptasi dengan media pembelajaran yang berbasis teknologi. Pandemic Covid-
19 ini, guru dituntut lebih kreatif untuk menyajikan pelajaran dalam bentuk digital agar
peserta didik tidak bosan dan mudah memahaminyan. Salah satu karya inovatif yang
telah saya buat selama ini adalah media pembelajaran berupa video pembelajaran.
Dalam membuat video pembelajaran ini materi yang disampaikan sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai dan maksimal batas video pembelajaran 7 menit, karena
video pembelajaran yang terlalu lama peserta didik akan bosan. Video pembelajaran
dapat digunakan pada pembelajaran daring maupun luring. Ketika pembelajaran daring
video pembelajaran ini kami berikan kepada peserta didik melalui platform WatsApp
Grup yang telah dibentuk ketika pembelajaran jarak jauh. Namun apabila pembelajaran
sudah bisa dengan tatap muka video pembelajaran dapat disajikan dikelas dengan
bantuan infokus dan layar proyektor.
Pembelajaran yang dilakukan dengan video efektif membuat peserta didik dapat
menerima pembelajaran yang diberikan kepadanya. Apalagi dalam kegiatan
pembelajaran jarak jauh video pembelajaran serupa dengan kegiatan tatap muka. Dengan
video pembelajaran ini dapat menunjang peserta didik untuk memahami materi sesuai
dengan kecepatan pemahamannya, karena video dapat diatur kecepatannya,
diberhentikan, dan diulang. Video dapat disimak dimana saja dan kapan saja, sehingga
tidak membatasi ruang dan waktu peserta didik dalam kegiatan belajar. Video juga dapat
disematkan dalam bentuk pertanyaan sehingga ada timbal balik terhadap materi yang
telah disampaikan.

Lampindra.28

Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

1. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja
yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Saat kami memberikan tugas sebagai pekerjaan rumah, banyak peserta didik yang tidak
mengerjakannya, dengan alasan mereka lupa. Sebuah jawaban yang klasik dan ironis.
Hal tersebut menggambarkan ketidakpedulian orang tuanya dalam pembelajaran.
padahal pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua
siswa, masyarakat, dan pemerintah. Semua unsur yang terkait harus senantiasa menjalani
hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat
bagi para peserta didik.  Hubungan timbal balik antara orangtua dan guru yang benilai
informasi tentang situasi dan kondisi setiap murid akan melahirkan suatu bentuk kerja
sama yang dapat meningkatkan aktivitas belajar murid baik di sekolah maupun di rumah.
Hubungan kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah penting. Dengan
demikian, maka diperlukan langkah-langkah yag dapat mendukung terlaksananya
peningkatan aktivitas belajar dari peserta didik yang dilakukan oleh orangtua, guru dan
keduanya dalam hubungan kerja sama saling membantu dalam meningkatkan aktivitas
belajar dari peserta didik tersebut.

2. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan
yang telah direncanakan?
Kesulitan yang saya hadapi ketika orang tua siswa yang masih berpikiran bahwa
pendidikan sepenuhnya dilaksanakan di sekolah (guru). Tanpa mereka sadari bahwa
pendidikan itu tanggung jawab bersama dan harus adanya kerjasama antara sekolah
(guru), masyarakat dan pemerintah. Meskipun terkadang tingkat kemampuan anak
dalam menerima pengetahuan bisa juga terlaksana dengan baik tanpa adanya
pengulangan dirumah. Itu berlaku untuk anka-anak yang tingkat kemapuannya dia tas
rata-rata. Normalnya anak dalam memperoleh ilmu pengetahuan memerlukan bantuan
di rumah selain disekolah, Orang tua sebagai pihak yang memegang kendali anak dengan
waktu yang cukup lama dalam sehari dan selaku pelaksana pendidikan informal memiliki
kontribusi yang sangat besar dalam keberhasilan pendidikan.
Ketika pihak sekolah memberikan pembelajaran tambahan berupa les sore, banyak
anak-anak yang tidak antusias dalam mengikutinya. Ada anak yang absen dari kegiatan
tersebut. Ketika ditanyakan alasan tidak mengikuti les sore karena orang tuanya yang
membebankan mereka untuk menjaga adiknya, yang mana orang tuanya yang rata-rata
berpenghasilan rendah mencari pekerjaan setelah anak-anak pulang sekolah.
Terhadap siswa yang tidak mengikuti les tersebut, guru mendatangi orang tuanya untuk
memberikan pengertian bahwa guru dan orang pentingnya bekerjasama untuk
mendukung aktivitas belajar anak sehingga mencapai keberhasilan dimasa yang akan
datang. Beberapa kali guru mendatangi orang tua siswa masih belum mendapatkan
respon yang baik. Akan tetapi dengan tidak bosan-bosannya guru berkomunikasi
dengan orang tua siswa akhirnya membuahkan hasil, anak-anak sudah banyak yang
hadir dalam kegiatan les sore, dan aktivitas pembelajaran di sekolah pun sudah
mengalami perkembangan, yang dulunya anak-anak banyak yang tidak mengumpulkan
tugas pekerjaan rumah, sekarang sudah mengumpulkan tugas yang telah membubuhi
tanta tangan orang tua siswa sebagai bukti bahwa adanya perhatian orang tua siswa
dirumah.
3. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?
Melaksanakan pertemuan diawal tahun ajaran atau sebelum tahun ajaran berlangsung.
Dalam pertemuan tersebut, menanamkan kesadaran pentingnya perang orang tua dan
masyarakat dalam pendidikan. Orangtua siswa dan masyarakat adalah salah satu sumber
daya pendidikan yang memiliki potensi dan kekuatan besar untuk berkontribusi terhadap
penyelenggaraan pendidikan berkualitas. Dan juga membahas program apa saja yang
dilaksanakan bersama dengan orang tua siswa untuk meningkatkan semangat belajar
siswa.
Membuat kontrak kesepakatan dengan orang tua siswa pada waktu awal masuk siswa
baru. Sekolah memberikan kontrak dalam bentuk kesepakatan tertulis yang menekankan
kehadiran orang tua pada setiap pertemuan. Kontrak tertulis tersebut ditanda tangani oleh
kedua orang tua siswa baru dan diarsipkan oleh sekolah (guru).
Guru juga melakukan komunikasi langsung secara pribadi dengan orang tua siswa.
Dalam pertemuan pribadi itu, guru menanyakan mengenai kebiasaan sehari-hari anak dan
perilakunya yang dapat dijadikan acuan atau pertimbangan guru dalam mendidik anak
dikelas.
Mengadakan buku penghubung untuk peserta didik menjadi salah satu cara mempererat
hubungan keluarga dengan sekolah. Di mana buku tersebut dipegang oleh orang tua
untuk mencatat perkembangan akhlak anak selama berada di rumah, kemudian hasilnya
disampaikan kepada guru dan ditindak lanjuti.
Orang tua berpartisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi program
pendidikan di sekolah. Namun pada tahap perencanaan, hanya beberapa orang tua siswa
saja yang terlibat yaitu mereka yang tergabung dalam komite sekolah. Meskipun
demikian, sekolah tetap mengedarkan informasi berupa selebaran terkait program baru
tersebut untuk semua orang tua. Pada tahap pelaksanaan, orang tua berpartisipasi dengan
aktif menghadiri setiap program yang dibuat sekolah. Sedangkan untuk evaluasi
dilakukan orang tua dengan menyampaikan kritik dan saran terhadap pelaksanaan
program sekolah.

4. Bagaimana hasilnya?
Orang tua agar sudah mulai responsif dengan informasi yang diberikan sekolah dan
memegang komitmen awal yang telah dibuat bersama sekolah (guru). Adanya kerjasama
yang baik juga terlihat dengan orang tuan melakukan pendampingan atau pembimbingan
terhadap berbagai aktivitas anak. Contohnya, ketika siswa diwajibkan sekolahnya untuk
menjalankan sholat lima waktu, maka orang tua juga ikut mengontrol pelaksanaan sholat
anak selama di rumah dengan mengisi kartu control yang diberikan sekolah.

Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam
menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi situasi yang
paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

1. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda
hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Guru memiliki sejumlah pengalaman dalam menghadapi siswa di kelas. Pengalaman itu
bisa berupa kegembiraan, kepuasan, dan kebahagiaan karena siswa berlaku manis,
mendapatkan siswa yang giat dan rajin rasanya bahagia sekali. Apalagi kalau mereka
juga mau mendengarkan setiap kata-kata yang guru berikan. Sebaliknya, mengajar
menjadi kegiatan yang menantang ketika siswa bertindak tidak semestinya, cenderung
melawan, menantang, dan tidak kooperatif dalam proses tersebut. Siswa berada dalam
situasi di luar kontrol. Ada juga situasi ketika siswa tidak di luar kontrol, tetapi cenderung
pasif, tidak termotivasi, dan tidak merespon maksimal. Situasi yang seperti ini pernah
saya hadapi ketika mengajar dikelas.
2. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi
tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan beragam metode mengajar.
Setiap siswa memiliki keunikan dan karakternya masing-masing, inilah yang
membuat setiap murid tidak bisa ditangani dengan cara yang sama. Guru meng
antisipasi dengan berbagai metode belajar yang sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai. Dengan menggunakan metode yang bervariatif membuat kelas lebih seru,
sehingga siswa memperoleh pembelajaran yang bermakna dan menyenangakan.
b. Menggunakan bahasa non verbal
Saat mengajar kelas yang susah diatur, pasti selalu ada saja siswa yang membuat
gaduh. Yang tadinya kelas tenang, tiba-tiba langsung menjadi berisik seisi kelas. Mau
menerangkan apapun di kelas juga tidak terdengar. Daripada berteriak di depan siswa,
mengunakan gestur nonverbal menjadi pilihan. Misalnya, bisa dengan menaruh jari
telunjuk di depan mulut untuk memberikan kode “jangan berisik”. Bisa juga saat ada
yang berisik, menatap siswa yang membuat keributan sampai akhirnya sadar kalau
diperhatikan dan diam sendiri. Sebisa mungkin menghindari untuk berteriak. Karena
dengan berteriak, selain menguras emosi, tentunya secara tidak langsung
mengajarkan murid bahwa di kelas boleh berteriak.
c. Berkoordinasi dengan orang tua
Perkembangan kognitif dan afektif seorang siswa tidak hanya bergantung sepenuhnya
terhadap pendekatan akademik di sekolah. Lingkungan sosial dan keluarga juga
memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, dalam
menghadapi siswa yang sering nakal di dalam kelas, saya juga menerapkan metode
pendekatan terhadap kedua orang tuanya. Dengan pengecualian, tindakan nakal di
dalam kelas dari siswa dilakukan berulang-ulang dan setelah mendapat teguran atau
pembinaan dari saya sebagai guru. Pendekatan terhadap orang tuanya bertujuan agar
orang tuannya juga mengetahui situasi dan perilaku anaknya di sekolah. Sehingga,
harapannya, melalui pendekatan komunikatif dan persuasif tersebut, orang tua murid
dapat turut membantu memberikan dorongan dan perbaikan terhadap siswa yang
nakal tersebut.
3. Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat
keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Sebuah keputusan akan mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, keputusan tidak
boleh dibuat asal-asalan atau terburu-buru, karena hasilnya tidak akan maksimal. Situasi
yang sedang tak stabil memang sering kali membuat sulit berpikir bahkan permasalahan
inti pun sering tampak menjadi kabur. Jika mulai dipengaruhi emosi, maka menenangkan
diri terlebih dahulu menjadi alternatif yang paling tepat.
Sebelum memberikan putusan yang terbaik, untuk melihat berbagai sudut pandang
terlebih dahulu. Cara berpikir setiap orang dalam menilai sesuatu tentu saja bisa berbeda.
Oleh sebab itu, jangan hanya berfokus dari satu sudut pandang saja. Melainkan, lihat pula
perspektif dari sudut lainnya. Dan ketika kondisi seperti ini juga tidak ada salahnya untuk
meminta bantuan orang lain untuk memberikan opini seobjektif mungkin. Sehingga, kita
bisa fokus kembali untuk melihat permasalahan yang sesungguhnya dan dapat
mengambil keputusan yang objektif.
Keputusan yang baik adalah menghasilkan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak
atau lebih banyak orang yang akan merasakan dampak positif dibanding negatif.
Meskipun banyak menerima saran, namun kita juga perlu menimbang keputusan yang
dapat menguntungkan semua pihak. Bukan hanya pihak tertentu saja.
Melakukan evaluasi setelah keputusan dibuat sangat penting untuk melihat apakah
keputusan tersebut efektif atau tidak. Pelajari apakah ada hal-hal yang perlu diperbaiki
sehubungan dengan keputusan tersebut. Periksa kembali apakah ada pihak-pihak yang
dirugikan dengan keputusan tersebut. Jika ada, maka pikirkan cara bagaimana untuk
meminimalisir kerugian tersebut.
4. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
Apabila keputusan yang diambil memperhatikan tujuan, alternatif dan resiko, maka
keputusan tersebut akan mendapatkan hasil sesuai dengan keadaan yang dibutuhkan.
Keputusan yang telah dibuat segera mengkomunikasikan kepada sekolah. Memang,
mungkin akan ada orang yang tidak puas dengan keputusan tersebut. Kita wajib
menyampaikan mengenai lasan-alasan membuat keputusan tersebut. Dan Alhamdulillah
setiap keputuasan yang saya berikan dapat diterima dengan baik, tentunya saran dan
kritik juga saya terima dengan lapang dada.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
1. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda
dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Ketika saya mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) saya mendapatkan banyak
masukan atau umpan balik dalam mengembangkan kompetensi pedagogik dan
professional dan kompetensi guru abad 21. Saat itu merupakan pengalaman berharga saya
selama perjalanan karir saya sebagai guru. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya
dapatkan ketika menempuh pendidikan tersebut. Pelaksanaan pendidikan profesi pada
saat itu dilaksananakan full daring untuk pertama sekali, sehingga memaksa kami untuk
mempelajari semua yang serba baru itu dengan begitu cepat.
Dalam PPG ini mendapatkan pengalaman melaksanakan pembelajaran secara virtual, kita
berbagi ilmu dengan mengandalakan platform online tanpa adanya tatap muka. Semua
kegiatan baik itu pengumpulan tugas dan kemudian memperbaiki semua tugas itu
dilaksanakan secara daring dan mengaksesnya pun secara mandiri. Sehingga dengan
kondisi tersebut sebagai guru yang mengabdi di abad 21 ini, menyadari akan terus
menghadapi perubahan-perubahan cepat di dunia pendidikan akibat perkembangan
teknologi.
2. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Umpan balik merupakan upaya mendapatkan informasi tentang seberapa baik kinerja,
saat mencoba untuk melakukan sesuatu atau menerapkan keterampilan. Umpan balik
akan menjelaskan tentang apa yang salah dan apa yang berjalan dengan benar. Pertama
praktek atau menerapkan, di mana saya akan menempatkan apa yang ingin dipelajari ke
dalam sebuah tindakan. Kedua mengukur yaitu memperoleh informasi tentang kinerja
saya. Terakhir mempelajari, di mana saya akan menganalisa seberapa baik saya
melakukan dan mulai membuat penyesuaian untuk berlatih. Umpan balik membantu saya
menilai keterampilan yang tidak dapat dilihat dan rasakan oleh diri saya sendiri.
Umpan balik yang saya dapat selama ini merupakan sebuah hadiah pengalaman yang
berharga untuk meningkatkan pengembangan diri dan tidak putus asa ketika
mendapatkan umpan balik yang negative, berusaha memperbaiki diri adalah salah satu
jalan terbaik.
Ketika saya mendapatkan umpan balik dari sesamanya, mau tidak mau harus
menerimanya karena itu merupakan suatu gambaran tentang diri saya sendiri sebagai
pecutan untuk pengembangan diri menuju perubahan. Saya menjadikan umpan balik
untuk merubah lebih baik dan juga diikuti dengan kemauan yang keras dan ketekadan
yang bulat serta niat yang ikhlas.
Dengan demikian, pengaruh umpan balik itu sangat berpengaruh terhadap suatu
perubahan yang luar biasa yang dapat meliputi dirinya seseorang dan orang orang yang
ada di sekelilingnya bahkan mempengaruhi lingkungan sosialisasi secara universal. Dan
umpan balik itu sangat penting dalam kehidupan seseorang serta juga umpan balik juga
dapat berpengaruh secara langsung terhadap hati yang tersentuh dengan umpan balik
untuk kemaslahatan terhadap pengembangan kepribadian seseorang dan hal ini juga
keterkaitan dengan evaluasi diri.

3. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda,
Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda?
Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat
Anda kurang nyaman namun mendukung proses pembelajaran Anda?
Dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru yang telah saya ikuti full daring itu, semua
proses kegiatan selalu dilakukan mandiri tanpa adanya tutorial atau tatap muka secara
langsung. Proses belajar mengajar pun kami tidak dibatasi ruang dan waktu. Hal baru
yang saya pelajari dalam pelaksanaan PPG ini yang paling menantang dan diluar
kebiasaan kami adalah proses perekaman, pengeditan video mengajar. Kami dituntut
mengirimkan video mengajar di kelas sebagai bentuk bukti nyata kami mengajar di
sekolah. Kami mendadak menjadi youtuber yang membuat video mengajar dengan waktu
yang sangat singkat. Proses pembuatan video mengajar ini membutuhkan keahlian yang
mumpuni, akan tetapi saya mencoba mempelajari tutorial singkat dari berbagai sumber
seperti kanal youtube sehingga dapat membuat sebuah video mengajar yang diharapkan
dosen pembimbing, walaupun banyak terdapat kekurangan baik dalam segi kualitas video
maupun mengajar. Mengajar dengan perekaman sangat berbeda dengan mengajar tanpa
di rekam, ketika mengajar direkam timbul perasaan kaku dan tidak biasa ketimbang
mengajar dikelas biasa, bisa dengan luwes dan leluasa.
4. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan
Anda?
Pendidikan Profesi Guru (PPG) mempelajari banyak hal, baik penguasaan pedagogi pada
abad 21 dan tuntutan pembelajaran era industri 4.0. Berbekal ilmu dan pengalaman
singkat dari PPG, dalam proses pembelajaran disekolah saya sudah mengoptimalisasi
pemanfaatan ICT. Menerapkan pembelajaran yang mendidik dengan pendekatan
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) berbasis platform revolusi
industri 4.0. Dengan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, peserta lebih bergairah
belajar karena dapat berkomunikasi dalam berbagai situasi dunia nyata untuk
mengembangkan kemampuannya dan materi pembelajaran disajikan dalam konteks yang
jelas dan beragam. Sebelum melaksanakan pembelajaran juga terlebih dahulu menyusun
perangkat pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik dan memperhatikan kemampuan
mengembangkan cara berpikir tingkat tinggi (HOTS). Menstimulasi keterampilan hidup abad
21 atau (critical thinking, creativity, collaboration, communication) kedalam
pembelajaran.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain


(contohnya dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat,
maupun lainnya), misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan
orang lain pada tugas dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
1. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda
melakukan pengembangan tersebut?
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap guru harus memiliki integritas yang kuat dalam
profesi keguruannya sekaligus meyakini bahwa profesinya sebagai guru merupakan
pilihan terbaik bagi dirinya. Dengan begitu, guru bisa bekerja total untuk profesinya,
bahkan dia juga harus mampu meyakinkan orang lain untuk mendukung program-
program akademiknya, baik dari kolega sesama pengelola sekolah maupun para
siswanya. Disekolah selain mengajar, saya juga melaksanakan pendampingan dan
pembinaan kepada peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Sebagaimana diatur dalam Permendikbud RI Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan
Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, bentuk kegiatan
ekstrakurikuler yang saya bina berupa: Latihan olah-bakat dan olah-minat pengembangan
seni dan budaya. Kegiatan ekstrakurikuler ini berfungsi untuk mendukung perkembangan
personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi dan pembentukan
karakter dan pelatihan kepemimpinan. Mengingat kegiatan ekstrakurikuler ini juga
diperlombakan pada kegiatan Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), maka
saya menpunyai tanggungjawab besar untuk membina peserta didik yang berbakat di
bidang dan seni budaya ini, sehingga peserta didik saya mempunyai semangat dan
percaya diri dalam mengikuti lomba.

2. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Guru adalah profesi yang unik karena begitu banyaknya kompetensi yang harus kita
miliki dalam melaksanakan tugasnya mempersiapkan generasi yang akan datang. Sebuah
generasi yang tentu saja memiliki tantangan profesi dan budaya sosial yang berbeda
dengan sang guru sendiri. Sukses atau tidaknya guru dalam melaksanakan tugas
tergantung kepada mereka sendiri. Sebab kewenangan rancangan program kurikuler,
program ko-kurikuler dan ekstrakurikuler, merupakan kewenangan sekolah yang
dikembangkan oleh guru. Oleh sebab itu, guru harus memiliki kompetensi profesional
yang sesuai dengan bidang tugasnya agar mampu mengembangkan kurikulum, menyusun
bahan ajar dengan baik, baik berbentuk modul, buku teks maupun lembar kerja siswa.
Bersamaan dengan itu, guru juga harus mampu mengembangkan suasana belajar yang
dinamis dengan tetap menghargai para siswanya agar mereka optimal dalam belajar.
Pada kegiatan ekstarkurikuler saya menfokuskan peserta didik yang mempunyai bakat
dan minat di bidang seni budaya. Mereka dilakukakan pembinaan pada kegiatan seni tari,
menyanyi tunggal, pantomim, gambar bercerita dan kriya anyam.
Dalam melaksanakan kegiatan tentunya membutuh kerja sama untuk mendukung
kelancaran kegiatan tersebut, baik dengan sekolah (guru), peserta didik dan orang tua
siswa. Program ekstrakurikuler ini juga mempunyai aturan dan tata tertib yang harus di
sepakati. Maka dari itu guru memberikan aturan yang jelas kepada peserta didik yang
mengikuti kegiatan ini. Guru juga berkoordinasi dengan kepala sekolah, guru-guru yang
lain dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ini.
3. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda
temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda
lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Pada kegiatan ekstrakurikuler peranan guru pembina sebagai pembimbing siswa di
sekolah merupakan hal yang sangat penting dari kegiatan tersebut. Guru pembina
ekstrakurikuler mempunyai kewajiban sebagai pendidik yang memberikan perhatian
khusus kepada peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler. Sesungguhnya guru
pembina ekstrakurikuler  merupakan guru yang membantu anak didiknya di sekolah
dalam mencari jati, mengarahkan kemana peserta didiknya harus melangkah dan juga
menunjukkan apa saja yang harus dilakukan untuk dapat mewujudkan cita-cita siswanya.
Pada pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler guru berkoordinasi dengan pihak sekolah
diharapkan dapat memenuhi segala keperluan yang dibutuhkan para siswa dalam upaya
mengerahkan segala potensi yang dimilki siswa secara benar. Tidak hanya itu, terdapat
beberapa faktor pendukung lain yang menjadi tombak terselenggaranya kegiatan
ekstrakurikuler seperti anggaran, fasilitas tempat kegiatan, jadwal kegiatan.
Guru juga berperan aktif dalam mencari informasi bagi siswa untuk dapat mengikuti
perlombaan yang diadakan oleh instansi tertentu dan juga menimbang jenis perlombaan
apa yang cocok diikuti oleh siswanya, kerena guru tentunya sangat memahami
kemampuan dari siswanya.
Peran guru juga tidak hanya terhenti saat awal persiapan lomba saja, namun saat
perlombaan berlangsung guru juga berupaya untuk dapat hadir mendampingi para
siswanya yang sedang mengikuti lomba guna memberikan dukungan baik secara fisik,
contohnya memeriksa kelengkapan yang diperlukan, mempersiapkan alat – alat dan
lainnya. Guru pembina juga memberikan semangat dan menanamkan mental juara agar
siswanya memiliki percaya diri yang tinggi untuk dapat berpikir positif akan suatu
keberhasilan yang diyakini dapat diraihnya.
Meskipun kegiatan ekstrakurikuler yang sudah terlaksana berjalan sesuai dengan
rancangan awal, tetapi masih ada beberapa hal yang menjadi hambatan. Hambatan yang
terjadi biasanya lebih kepada masalah waktu yang tidak selalu berjalan dengan sesuai
dengan yang telah ditentukan. Namun, sejauh ini hal tersebut dapat ditanggulangi dengan
baik oleh pihak sekolah (guru) dengan cara mengganti waktu yang telah ditentukan dan
menjadwalkan kembali dengan menyesuaikan dengan waktu yang sekiranya
memungkinkan untuk dijadikan pengganti.

4. Bagaimana hasilnya?
Pengendalian yang berjalan dengan baik oleh guru pembina dalam kegiatan
ekstrakurikuler dapat menghasilkan dampak yang positif bagi siswa dalam
mengembangkan minat, bakat dan potensinya. Selain itu siswa tentunya dilatih agar
selalu mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin dan juga kepribadian yang baik karena
berpegang teguh kepada tujuan yang akan dicapai. Dari pembinaan ekstrakurikuler ini
telah menghasilkan prestasi yang membanggakan dari siswa yang mengikuti lomba.
Karena telah terbiasa mengikuti lomba, siswa terlihat percaya diri dalam menujukkan
kemampuannya dibidang masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai