Anda di halaman 1dari 9

PAPER

Menjadi Guru Inovatif di Era Digital

HILDA ROHYANI

1908105163

6E

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Menjadi guru inovatif di era digital terutama saat pembelajaran daring


menjadi poin penting dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini setara dengan
perkembangan teknologi, yang mana lanskap pendidikan juga mengalami
perubahan cepat untuk memenuhi kebutuhan murid yang terus berkembang.
Maka dari itu, guru pun harus tetap mengikuti perubahan ini.

Kini, peran guru bertindak sebagai fasilitator. Dengan demikian, guru


dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber belajar yang beragam dan
mengemasnya dalam pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Guru juga harus
mampu memanfaatkan teknologi digital dengan baik sehingga pembelajaran
yang tercipta semakin modern.

Guru yang inovatif memiliki karakteristik spesial yang membedakan


mereka dari orang lain di bidangnya. Kemudian disini penulis akan membahas
bagaimana cara menjadi guru inovatif di era digital saat ini

B. RumusanMasalah

1. Bagaimana cara menjadi guru berinovasi di era digital?


2. Kenapa harus melakukan inovasi tersebut?
3. Bagaimana rancangan inovasitersebut?

C. ManfaatPenulisan

1. Untuk memahami inovasi yang akandibuat


2. Untuk menentukan dan memahami rancangan inivasi yang akandibuat
BAB II
PEMBAHASAN

1. Menjadi Guru Inovatif di EraDigital


A. Memenuhi Standar Kualifikasi Akademik KompetensiGuru

Ada standar kemampuan yang harus dimiliki guru inovatif untuk


mempersiapkan murid di masa depan yang sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.DalamPermendiknasRINo.16tahun2007tentangstandarkualifikasi
AkademikdanKompetensiGuru,meli•putikompetensipedagogik,kompetensi
kepribadian, kom•petensi sosial, serta kompetensi profesional. Kompetensi in
pun sifatnya dinamis mengikuti perkembangan zaman, termasuk di eradigital.

1. kompetensi pedagogik yang merujuk pada kemampuan guru yang harus


memiliki seni dalam mengajar. Adanya teknologi pendidikan, memberikan
banyak pilihan guru untuk kreatif dalam membuat media pembelajaran,
memilih model pembelajaran yang menyenangkan, serta inovatif dalam
menyampaikan materi kepada pesertadidik.
2. kompetensi kepribadian merujuk pada sikap dan kepribadian guru: ulet,
gigih, pantang me•nyerah, kreatif, inovatif, kerapian, dan sebagainya.
Singkatnya, kepribadian seorang guru akan berpengaruh terhadap
keberhasilanpendidikan.
3. kompetensisosialmerujukpadainteraksidankomunikasiyangterjalinbaik di
lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dengan teknologi saat ini,
memberi informasi kepada murid, orangtua murid, atau masyarakat lain
kian mudah.
4. kompetensi profesional merujuk pada seorang guru yang mampu
menyesuaikan kualifikasi pendidikannya dengan materi yang diajarkan.
Kompetensi ini harus terus ditingkatkan dengan cara guru mengikuti
pelatihan seperti PPG, PLPG dan lainsebagainya.
B. Manfaatkan Aplikasi Sistem PembelajaranTerbaru
Di era pendidikan digital yang menerapkan konsep e-learning, berbagai
macam aplikasi pembelajaran ramai digunakan agar tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan meski kegiatan pembelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka
langsung.
Aplikasi pembelajaran sudah dilengkapi dengan berbagai fitur penunjang
kegiatan belajar, baik yang berbayar maupun gratis. Berbagai model materi,
seperti video pembelajaran bisa disuguhkan dengan kreatif dan inovatif untuk
menarik rasa ingin belajar yang tinggi bagi murid.
Guru bisa memanfaatkan aplikasi pembelajaran yang ter-update.LMS

JelajahIlmumisalnya,fiturpembelajaranlengkapbagigurudanmuridinibisa

jadi pilihan untuk menciptakan kelas yang interaktif meski berkonsep


pembelajaran jarak jauh.
C. Membuat Video Pembelajaran / Podcast Sendiri untukMurid
Menjadi guru inovatif, berarti berani mencoba hal baru. Membuat video
pembelajaran atau Podcast sendiri jadi salah satu media pembelajaran yang
tepat pada tren e-learning saat ini. Cara ini bisa menjadi solusi jika murid
ketinggalan pelajaran saat sakit atau masalah koneksi internet.
Video pembelajaran atau Podcast seputar materi belajar memungkinkan
guru memberikan materi yang sesuai dengan indikator pencapaiankompetensi.
Secara langsung, cara ini membuat guru menjadi percaya diri, kreatif dan terus
berinovasi membuat media pembelajaran yangmenarik.
D. Berikan Tugas yang Mengasah Murid Menjadi Kreatif &

Kritis

Dalam e-learning, aktivitas mencatat materi, membaca materi, dan


mengerjakan soal berulang-ulang tiap harinya berpotensi membuat murid
merasajenuh.Makadariitu,gurubisamengatasinyadenganmemberikantugas yang
dapat mengasah kreativitas murid. Tentu dengan menyesuaikan indikator
pencapaiankompetensi.

Misalnya, tugas mengamati tumbuhan atau hewan di sekitar, menyaksikan


video pembelajaran yang menarik, menggambar, membuat video kerajinan
tangan, dan lainnya. Dengan mendorong kreativitasnya, murid tidak akan
merasa bosan dalam kegiatan yang hanya fokus pada membaca dan menulis
saja.
Selain kreativitas, guru juga harus bisa sebagai motivator, terutama
mendorong murid berpikir kritis. Mengingat, murid zaman sekarang semakin
pintar memperoleh informasi dari berbagai sumber, guru juga harus pintar
dalam mengarahkan pembelajaran dalam bentuk diskusi, pemecahan masalah,
dan praktek yang merangsang daya berpikir kritis.

E. Rutin Berdiskusi, Komunikatif & Ramah Secara Tatap MukaVirtual


Guru yang komunikatif akan terlihat menyenangkan. Komunikatif yang
dimaksud adalah sikap yang tidak mendominasi pembicaraan dan memberikan
kebebasan murid untuk mengemukakan ide atau pendapatnya. Seorang guru
inovatif akan memberikan ruang gerak bebas bertanggung jawab kepadamurid
untuk mengeksplorasidirinya.
Dalam kegiatan belajar mengajar di era digital, guru bisa mencoba rutin
untuk mengajak murid untuk berdiskusi secara tatap muka virtual. Lakukan
diskusi secara komunikatif dan ramah, seperti menanyakan kabar, kendala
pembelajaran, hingga memberikan motivasi. Di samping itu, guru jugadituntut
memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing murid, sehingga tahu
bagaimana cara murid bisa lebih aktif menunjukkankelebihannya.

2. Pentingnya Peran Guru di EraDigital


Digitalisasipendidikanmembawaperubahanbesar.Kini,ruangkelasbukan
satu-satunya tempat belajar. Dunia virtual pun bisa menjadi kampus. Ini juga
menghadirkan munculnya teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Di mana dampaknya adalah banyak profesi yang digantikan oleh teknologi.
Meski juga akan bermunculan banyak profesibaru.
Perubahanyangsangatcepatinilahyangmembuatgurutidakhanyasekadar
mengajar siswanya saja. Tetapi guru juga harus mampu memanajemen proses
pembelajaran siswanya agar lebih kreatif, inovatif dan belajar secara
menyenangkan.
Pada era digital saat ini, sistem pendidikan nasional memiliki tantangan
yang amat kompleks namun menarik. Ada dua hal menarik yang menandai
perubahan pendidkan di era digital ini.
Keduanya memberikan perubahan secara fundamental kegiatan belajar
mengajar. Ruang kelas mengalami evolusi. Dari ruang kelas konvensional
dalamsaturuangansecarafiski,berubahkearahpolapembelajarandigitalyang tak
terbatas. Dimana pola pembelajaran digital ini menciptakan pembelajaran
lebih kreatif, partisipatif, beragam, dan menyeluruh. Guru memainkan penting
dalam mengkontekstualkan informasi dan membimbing murid saat diskusi
online.
Para guru juga harus mengubah cara mengajar agar lebih menyenangkan
dan menarik. Demikian juga peran guru berubah dari sebagai penyampai
pengetahuan kepada murid, menjadi fasilitator, motivator, inspirator, mentor,
pengembang imajinasi, kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan
empati sosial agar peran guru tidak digantikan oleh teknologi.Guru dituntut
memilikikompetensitinggiuntukmenghasilkanmuridyangmampumenjawab
tantangan Revolusi Industri 4.0. Qusthalani menyebutkan lima kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru pada era Revolusi Industri 4.0 iniyaitu:
 Educational competence of thing sebagai basic skill, yaitu sebuah
kompetensi dalam melakukan pembelajaran berbasisinternet
 Competence for technological commercialization, adalah sebuah
kompetensi dalam mendidik siswa memiliki sikap kewirausahaan
(entrepreneurship) yang berbasis pada teknologi serta hasil karya inovasi
siswa
 Competence in globalization, sebuah kompetensi dalam menghadapi dunia
tanpa sekat. Diharapkan guru tidak gagap terhadap berbagai budaya,
kompetensi hybrid dan keunggulan memecahkan masalah (problem solver
competence).
 Competence in future strategies, yaitu kemmapuan membuat strategi di
masa depan. Dunia mudah berubah dan berjalan cepat sehingga memiliki
kompetensimemprediksiataumembuatstrategidimasadepandengantepat
sangatlahdibutuhkan.
 Counselor competence, kemmapuan menjadi konselor bagi siswanya. Pada
masa yang akan datang, masalah anak bukan pada kesulitan memahami
materiajar,tetapilebihterkaitmasalahpsikologis,stressakibattekanan
keadaan yang makin kompleks dan berat, sehingga sangat dibutuhkan guru
yang mampu berperan sebagai konselor bagi siswanya.

Agar bisa mencapai ketrampilan abad 21, trend pembelajaran dan best
practice juga harus disesuaikan, salah satunya adalah melalui pembelajaran
terpadu atau blended learning. Blended learning adalah cara
mengintegrasikan penggunaan teknologi dalam pembelajaran yang
memungkinkan pembelajaran yang sesuai bagi masing-masing siswa dalam
kelas. Blended learning memungkinkan terjadinya refleksi terhadap
pembelajaran).

Dengan demikian peran guru tak tergantikan, karena teknologi tidak akan
bisa menjadi fasilitator, motivator, inspirator, mentor, pengembang imajinasi,
kreativitas, nilai-nilai karakter, serta team work, dan empati sosial. Teknologi
juga tidak dapat menggantikan peran guru sebagai pembentuk karakter murid.
Namun guru diharapkan untuk terus mengembangkan kompetensinyasehingga
masalah terkait dengan mutu pendidikan di Indonesia yang lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain bisa segera diselesaikan. Guru tetap
memegang peranan penting dalam pendidikan4.0.

3. Rancangan InovasiPemebeajaran
1) Terampil membuat media pembelajaran yangmenarik
2) Mampu memanfaatkan media sosial dalam kontekspendidikan
3) Terampil menciptakan suasana kelas yang tidakmembosankan
4) Mampu berbahasaasing
5) Bergabung dengan komunitgas sesamapendidik
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulannya, tugas utama guru tidak hanya terbatas pada mentransfer


ilmu, tetapi juga mentransfer nilai-nilai karakter. Dengan demikian, kompetensi
kepribadian dan pedagogik guru juga sebaiknya ditingkatkan. Tak lupa,
menanamkan nilai-nilai karakter seperti jujur, kreatif, inovatif, produktif dalam
berkarya juga sama pentingnya.

Menjadi guru inovatif bukan sekadar penggunaan alat canggih, tapi juga
perpaduan antara kreativitas dan inovasi dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan murid.
DAFTAR PUSTAKA

AcerProduction.(2021).MenjadiGuruInovatifdiEraDigital.ProsidingdanWeb
Seminar (Webinar), https://acerforeducation.id/blog-kami/edukasi/cara-
menjadi-guru-inovatif-era-digital/.
Dian Kusumawardani. (2021), Pentingnya Peran Guru dalam Era Pendidikan 4.0.
Edukasi.
Fatika Nuraini. (2022), Bagaimna menjadi guru profesional di era digital.
HighTech Teacher Indonesia.https://hightechteacher.id/bagaimana-
menjadi- guru-profesional-di-era-digital-saat-ini-yuk-cari-tahu/

Anda mungkin juga menyukai