Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS VIDEO KOMPETENSI GURU MODUL 2 KB 1

NAMA : SILVIA ROSALINDA


NOMOR UJIAN : 19106110010002
ASAL SEKOLAH : SMPN 6 KOTA SUNGAI PENUH

Dari Video berjudul Future Classroom and Student Life, penulis dapat menganalisa
bahwa video tersebut menggambarkan pola masyarakat digital abad 21. Berkembangnya
ilmu dan teknologi, membawa perubahan pula pada learning matterial atau bahan belajar.
Sebelum berkembangnya teknologi komputer bahan belajar yang pokok digunakan dalam
dunia pendidikan adalah semua yang bersifat Printed Matterial, seperti halnya buku, modul,
makalah, majalah, koran, tabloid, jurnal, hand out liflet, buklet dan sebagainya yang
semuanya menggunakan bahan tercetak. Adanya perubahan dalam bidang teknologi
khususnya teknologi informasi, membawa paradigma baru pada learning matterial dan
Learning Method.
Produk ICT dewasa ini telah memberikan alternatif berupa bahan belajar yang
dapat digunakan dan diakses oleh peserta didik yang tidak dalam bentuk kertas namun
berbentuk CD, DVD, Flashdisk, dll. Inti dari bahan tersebut adalah berupa program/software
yang dapat dimanfaatkan apakah sekedar mengambil data, membaca, download bahkan
sampai berinteraksi antara program dengan mahasiswa dan guru / dosen dengan
memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama. Dalam terminology teknologi
pembelajaran konsep tersebut dikenal dengan istilah pembelajaran berbasis komputer atau
CBI (Computer Based Instruction).
Dalam hal ini komputer tidak hanya dimaknai sebagai ilmu yang harus dipelajari
mahasiswa (computer as science) namun komputer sebagai alat yang membantu untuk
mempebelajari berbagai materi pelajaran (computer as tools).
Karakteristik CBI :
a. Representasi Isi
Pembelajaran interaktif tidak sekedar memindahkan teks dalam buku, atau modul
menjadi Pembelajaran interaktif , tetapi materi diseleksi yang betul-betul representative
untuk dibuat Pembelajaran interaktif. Misalnya khusus materi yang perlu terdapat unsur
animasi, video, simulasi, demonstrasi dan games, mahasiswa tidak hanya membaca teks
tetapi juga melihat animasi tentang sebuah proses menyerupai proses yang sebenarnya,
sehingga mempermudah pemahaman dengan biaya yang relatif lebih rendah dibanding
langsung pada objek nyata.
b. Visualisasi dengan video dua dimensi , tiga dimensi dan animasi
Materi dikemas secara multi media terdapat didalamnya teks, animasi, sound dan
video sesuai tuntutan materi. Teknologi 2D dan 3D dengan kombinasi teks akan
mendominasi kemasan materi, hal ini cukup efektif untuk mengajarkan materi-materi yang
sifatnya aplikatif, berproses, sulit terjangkau, berbahaya apabila langsung diperaktekan,
memiliki tingkat keakurasian tinggi. Misalnya proses perakitan mesin, proses terjadinya
hujan, proses peredaran darah pada tubuh, perubahan wujud benda dll dengan logika yang
sama dapat dibuat dengan teknologi animasi.
c. Menggunakan warna yang penuh/menarik dan grapik dengan resolusi
yang tinggi.
Tampilan berupa template dibuat dengan Teknologi Rekayasa Digital dengan resolusi
tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem komputer. Tampilan yang menarik dengan
memperbanyak image dan objek sesuai tuntutan materi, akan meningkatkan ketertarikan
mahasiswa terhadap materi pengajaran, tidak membuat jenuh, bahkan menyenangkan.
Penggunaan template banyak warna untuk mahasiswa pra-sekolah dan SD cenderung lebih
disukai sesuai dengan tingkat perkembangannya.
d. Respon Pembelajaran dan Penguatan
Pembelajaran interaktif berbasis Web memberikan respon terhadap stimulus yang
diberikan oleh peserta didik pada saat mengoperasikan program. Komputer telah
diperogram dengan menyediakan data based terhadap kemungkinan jawaban yang
diberikan oleh mahasiswa. Selain itu setiap respon dimungkinkan untuk diberikan
penguatan (reinforcemen) secara otomatis yang telah terprogram, penguatan terhadap
jawaban benar dan salah dari mahasiswa. Reinforcemen diberikan untuk meningkatkan
motivasi dan ketertarikan mahasiswa pada program.
f. Mengembangkan prinsip Self Evaluation
Pembelajaran interaktif berbasis Web juga menyediakan fasilitas dimana mahasiswa
dapat melatih kemampuan dalam penguasaan materi dengan menjawab soal-soal yang
telah disediakan. Mahasiswa juga dapat melihat skor hasil belajar yang diperoleh. Program
akan menyediakan fasilitas dimana mahasiswa dapat mengulangi mempelajari materi jika
score belum maksimal.
Sebagaimana telah dijelaskan oleh Bernie Trilling dan Charles Fadel (2009), dalam
bukunya berjudul 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times, yang mengidentifikasi
ada beberapa kecakapan yang harus dimiliki oleh generasi abad 21 mencakup nilai dan
perilaku seperti rasa keingintahuan tinggi, kepercayaan diri, dan keberanian. Keterampilan
dan kecakapan abad 21 mencakup tiga kategori utama, yaitu:
1. Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif.
2. Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT.

3. Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan
inisiatif adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya,
kecakapan kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.

Pembelajaran abad ke 21 sangat mempengaruhi karakteristik siswa, siswa


dituntut untuk aktif, kreatif, mandiri dan dapat bekerjasama. Siswa harus memiliki
keterampilan 4C yaitu :

keterampilan 4 C yaitu :
1. Communication
Siswa dituntut memiliki keterampilan berkomunikasi secara interaktif baik
antarsiswa dalam satu sekelas bahkan antarsiswa dari penjuru dunia. Dengan
pemanfaatan teknologi abad 21 siswa dapat berkomunikasi langsung dengan
berbagai nara sumber dalam bidang pendidikan
2. Collaboration
Kolaborasi melibatkan kemampuan siswa untuk berpartisipasi aktif dan
bekerjasama dalam kelompok untuk tujuan yang sama. Tujuannya agar siswa
dapat membangun pengetahuan melalui dialog, saling membagi informasi
sesama siswa dan guru
3. Critical Thinking and Problem Solving
Pembelajaran pada abad 21 lebih berorientasi kepada siswa aktif terlibat
dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengembangkan kemampuan
berfikir. Kemampuan siswa berfikir kritis, kreatif agar dapat menyelesaikan
masalah dalam proses pembelajaran
4. Creativity and Innovation
Siswa dituntut untuk memiliki kreatifitas dan inovasi dalam proses
pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Dari Video tersebut tergambar jelas bagaimana siswa abad 21 dengan


keterampilan 4 C yang di miliki, bersinergi dalam membentu pola integritas yang
membangun karakter siswa. Hal tersebut juga menuntut peran orang tua menjadi salah
satu faktor pendukung untuk tercapainya proses pembelajaran yang diinginkan. Orang tua
dapat mengontrol, memberikan motivasi dan mengevaluasi proses pembelajaran siswa
baik di rumah maupun di sekolah dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi. Kontrol terhadap content aplikasi yang digital yang digunakan oleh siswa akan
sangat efektif jika dilakukan oleh orang tua karena akan sangat berpengaruh terhadap
proses proses perkembangan pembelajaran siswa. Hal lain yang dapat dilakukan oleh
orang tua dalam menunjang perkembangan belajar siswa adalah dengan membangun
komunikasi dan kerja sama yang baik antara guru dengan orang tua siswa dalam proses
pembelajaran.

Adapun dampak kemajuan teknologi terhadap kemampuan pedagogik guru abad


21 adalah Guru merupakan suatu pekerjaan professional yang memerlukan suatu keahlian
khusus sehingga kedudukan guru dalam proses pembelajaran tidak dapat digantikan oleh
mesin secanggih apapun. Keahlian khusus inilah yang membedakan profesi guru dengan
profesi yang lainnya. Sebagai guru kita tidak hanya meningkatkan profesionalisme melalui
jalur pendiidikan dan latihan formal namun terlibat dalam kegiatan-kegiatan produktif bagi
upaya reformasi pendidikan.

Tantangan kompetensi guru abad 21 adalah kemampuan beradaptasi


(adaptability), memahami disiplin ilmunya dari berbagai konteks, dan peka terhadap
perkembangan kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Guru harus mau untuk berpacu
Seorang guru harus mampu untuk memformulasikan,mengkonstruk, menyusun,
memodifikasi dan peka terhadap informasi sehingga dapat dipahami sebagai suatu
pengetahuan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) membawa perubahan


di semua lini kehidupan. Peserta didik abad 21 hidup dalam lingkungan
digital yang penuh dengan arus informasi. Banyak banyak negara melakukan reformasi
terhadap tujuan dan praktek pendidikan akibat pengaruh perkembangan
TIK dan berbagai bentuk inovasi pendidikan.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan


pemahaman terhadap peserta didik dan pengelolaan pembeajaran mulai dari
merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengevaluasi.

Berpedoman pada pengertian tersebut tersebut, dan analisa tayangan video


Future Classrroom and student life, tentukan akan memberikan dampak yang besar
terhadap kompetensi pedagogik guru. Dimana Guru harus mampu meningkatkan
kemampuan kemampuan beradaptasi (adaptability), memahami disiplin ilmunya dari
berbagai konteks, dan peka terhadap perkembangan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat. Guru harus mau untuk berpacu mengikuti tuntutan perkembangan bukan
hanya terlibat namun bertindak inovatif. Seorang guru harus mampu untuk
memformulasikan, mengkonstruk, menyusun, memodifikasi dan peka terhadap informasi
sehingga dapat dipahami sebagai suatu pengetahuan. Hal ini sejalan dengan Kompetensi
inti pedagogi guru abad 21.
Berikut penulis sajikan secara umum dampak terhadap kompetensi inti pedagogi
guru, yakni:
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual.
Dampaknya: Hal ini jadi tantangan baru bagi guru abad 21. Karena peserta
didik karakteristiknya tidakhanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitar tapi juga
lingkungan maya yang lebih luas
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Dampaknya: Teori-teori belajar akan berkembang pesat lewat tersedianya
teknologi. Banyak hal yangharus dipelajari guru guna menunjang berubahnya
sarana pembelajaran. Guru harus bisamengakses teknologi dan mengantarkannya
ke siswa.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu.
Dampaknya: Pengembangan kurikulum jadi dinamis karena perkembangan
teknologi. Guru juga harus selalu update perkembangan kurikulum yang waktu
dinamisnya sangat cepat.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Dampaknya: Pembelajaran yang mendidik tidak hanya dibatasi ruang kelas.
Pembelajaran tanpa sekat ruang dan waktu juga menjadi tantangan berkutnya bagi
guru.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
Dampaknya: Secara otomatis hal ini wajib dikuasi oleh guru abad 21
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
Dampaknya: Dengan kemudahan teknologi fasilitas teknologi memudahkan
interaksi guru dan siswa.Siswa dapat mengaktualisasikan potensi tidak dibatasi
ruang dan waktu. Setiap saat dansetiap waktu bisa diimplementasikan ke hadapan
guru.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
Dampaknya: Ini jadi tantangan baru. Kesantunan siswa didunia maya musti mulai
diajarkan dandicontohkan. Komunikasi memang menjadi lebih mudah dengan
teknologi tapi kesantunan dan etika juga musti mulai ditata diruang maya.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
Dampaknya: Lewat visualisasi itu nampak jelas evaluasi hasil belajar dapat di
berikan setiap saat olehguru dan direkap setiap saat oleh system sehingga guru
dan siswa akan lebih mudahmengetahui progress kemajuan pendidikannya.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
Dampaknya: Dengan teknologi analisa dari proses otomatis akan tersaji lebih
mudah dan cepat
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Dampaknya: Refleksi dari pembelajaran dapat dengan mudah
diimplementasikan dengan kecanggihan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai