Anda di halaman 1dari 3

PERKEMBANGAN FISIK DAN KARAKTERISTIKNYA SERTA PERKEMBANGAN

OTAK ANAK USIA PENDIDIKAN DASAR

a. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan
ajar;
berikut adalah tiga konsep utama yang berkaitan dengan perkembangan fisik anak usia pendidikan dasar
beserta deskripsinya:
Pertumbuhan Tubuh:
Deskripsi: Pertumbuhan tubuh adalah salah satu aspek utama dalam perkembangan fisik anak usia pendidik
dasar. Selama periode ini, anak-anak mengalami peningkatan berat badan dan tinggi badan secara signifikan
Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan nutrisi yang memadai.

Perkembangan Motorik:
Deskripsi: Perkembangan motorik mencakup kemampuan anak untuk mengendalikan gerakan fisik mereka.
Ada dua jenis perkembangan motorik: perkembangan motorik kasar (seperti berjalan, berlari, dan melompat
dan perkembangan motorik halus (seperti menulis, menggambar, dan menggunting). Anak-anak usia
pendidikan dasar secara bertahap mengembangkan keterampilan motorik ini melalui bermain dan berlatih.

Perkembangan Sistem Saraf dan Otak:


Deskripsi: Perkembangan otak adalah aspek penting dari perkembangan fisik anak-anak. Selama periode ini
otak anak mengalami perkembangan yang cepat dan kompleks. Ini termasuk pengembangan jaringan saraf,
pengaturan pola aktivitas otak, dan peningkatan kognisi. Perkembangan otak yang sehat dan cukup stimulas
kognitif sangat penting untuk kemampuan belajar anak-anak.

b. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;
Pertumbuhan Tubuh:
Kontekstualisasi: Pertumbuhan fisik anak-anak sangat dipengaruhi oleh faktor nutrisi dan akses terhadap
makanan yang seimbang. Sayangnya, di banyak negara, masih ada masalah malnutrisi anak yang dapat
menghambat pertumbuhan mereka. Ini menyoroti pentingnya pendidikan tentang gizi yang baik di sekolah
dan dukungan bagi anak-anak yang mungkin memerlukan perhatian khusus dalam hal asupan makanan.

Perkembangan Motorik:
Kontekstualisasi: Fasilitas olahraga dan kesempatan bermain di lingkungan sekolah dan komunitas sangat
berperan dalam perkembangan motorik anak-anak. Di banyak komunitas, terutama yang kurang berkemban
kekurangan akses ke fasilitas olahraga dan kegiatan bermain yang aman dapat mempengaruhi perkembanga
motorik anak-anak. Pendidikan dasar yang baik harus mencakup program olahraga dan kegiatan fisik untuk
memastikan perkembangan motorik yang sehat.

Perkembangan Sistem Saraf dan Otak:


Kontekstualisasi: Realitas sosial yang harus diperhatikan dalam perkembangan otak adalah kualitas
pendidikan dan stimulasi kognitif. Anak-anak dari keluarga dengan akses terbatas ke buku, teknologi, dan
sumber daya pendidikan dapat menghadapi kesenjangan dalam perkembangan otak mereka. Oleh karena itu
penting bagi sistem pendidikan untuk memberikan akses yang setara ke sumber daya pendidikan dan
mendorong pendidikan yang berpusat pada anak, yang memahami kebutuhan perkembangan individu.

Dalam konteks sosial ini, bahan ajar harus menekankan pentingnya kesetaraan akses dan dukungan bagi ana
anak dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka. Hal ini juga dapat membantu menciptakan pemahama
yang lebih baik tentang tantangan sosial yang mungkin dihadapi oleh anak-anak selama masa pertumbuhan
mereka.

c. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.


Peningkatan Keterkaitan Konsep: Kontekstualisasi membantu siswa melihat hubungan antara materi
pelajaran dan dunia nyata. Dalam kasus ini, siswa dapat memahami bahwa pertumbuhan fisik, perkembanga
motorik, dan perkembangan otak anak-anak memiliki dampak langsung pada kesejahteraan sosial dan
pendidikan mereka. Ini membuat mereka lebih termotivasi untuk memahami konsep-konsep ini dengan lebi
baik.

Relevansi yang Lebih Tinggi: Materi yang kontekstual membuat pembelajaran terasa lebih relevan bagi
siswa. Mereka akan melihat bagaimana pengetahuan ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik
sebagai orang tua masa depan atau sebagai individu yang peduli terhadap perkembangan anak-anak dalam
masyarakat.

Pemahaman yang Lebih Mendalam: Kontekstualisasi membantu siswa merenungkan dampak sosial dari
perkembangan fisik dan kognitif anak-anak. Ini mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana masyarakat dan lingkungan sekolah dapat memainkan peran penting dalam mendukung
perkembangan anak-anak secara holistik.

Pendorong Empati dan Tanggung Jawab Sosial: Siswa dapat lebih mudah mengembangkan empati
terhadap anak-anak yang mungkin menghadapi hambatan dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka.
Hal ini dapat memotivasi mereka untuk terlibat dalam kegiatan sosial atau pendidikan yang mendukung ana
anak dengan kebutuhan khusus.

Mendorong Tindakan Positif: Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tantangan sosial yang dihadapi
oleh anak-anak dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka, siswa dapat merancang dan mendukung
inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan anak-anak dalam
masyarakat.

Dengan kata lain, hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna akan menghasilkan
siswa yang lebih terhubung dengan materi pelajaran, lebih peduli terhadap masyarakat, dan lebih siap untuk
berkontribusi positif dalam mengatasi tantangan yang dihadapi anak-anak dalam perkembangan fisik dan
kognitif mereka.
Nilai :

Anda mungkin juga menyukai