Anda di halaman 1dari 3

A.

Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq


1) Biografi Singkat Abu Bakar Ash-Shiddiq
Nama lengkap Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru
bin Ka'ab bin Sa'ad bin Tayim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib bin Fihr bin Malik
Malik al-Qurasy al-Taim
Abu Bakar as-Siddiq lahir di Mekah pada tahun 573.
Nama ibu Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah Salma binti Sakhar bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin
Tayim bin Murrah sedangkan ayahnya adalah Utsman Abu Quhafa (disebut Abu Quhafa) yang
masuk islam pada saat penaklukan Mekkah
Juga dikenal sebagai Abdul Ka'bah.
Ia dijuluki Abu Bakar, artinya
ayah, Bakar/Bikr.terbakar = unta. Bikra = perempuan. Itu berarti ayah dari unta atau ayah dari
gadis putrinya Siti Aisyah yang kemudian menikah dengan Rasulullah SAW
Gelar As-Shidiq berarti yang membenarkan. Hal itu untuk membenarkan sabda Nabi SAW
ketika melaksanakan Isra Mi'raj.
Abu Bakar meninggal pada usia 63 tahun
Kepribadian: meliputi baik hati, tegas, berani, murah hati dan jujur.
2) Masa kepemimpinan Abu Bakar As-Shidiqyaitu dari 11-13H/ 632-634M..
Pada masa pemerintahannya, Abu Bakar Ash-
Shiddiq meraih prestasi dalam kepemimpinannya antara lain :
Memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat.

Memerangi orang yang mengaku nabi (nabi palsu) seperti Musailimah Al-Kadzab.
Mendirikan Baitul Mal
Menjadi pelopor pengumpulan Mushaf Al-Qur’an.
Mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat
Menerapkan prinsip kesamarataan yaitu kebijakan dalam membagi sama rata hasil rampasan perang
(ghanimah).

3) Metode Dakwah Abu Bakar


kwah Bil-Lisan (lidah/ucapan)
Dakwah Bit Tadwin (pengumpulan mushaf)
Dakwah Bil Hal (kelembagaan)
Dakwah Bil Yad (kekuatan/kekuasaan)
Dakwah dengan Uswatun Hasanah (contoh)
4) Perkembangan Pendidikan Pada Masa Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pada masa Abu Bakar Ash-Shiddiq, ilmu pengetahuan tidak berkembang
karena berurusan dengan masalah batin manusia. Seiring berjalannya waktu, Lembaga Pendidika
n Kuttab telah membuat kemajuan yang luar biasa.
Setelah mahasiswa menyelesaikan studinya di Kuttab, mereka melanjutkan studinya ke jenjang
yang lebih tinggi, di masjid.
Terdapat dua tingkat di masjid ini, yaitu tingkat menengah dan tingkat atas.Yang membedakan
adalah kualitas gurunya
Materi tingkat menengah dan tinggi meliputi: Al-Quran dan tafsirnya, Hadits
dan kumpulannya, dan Fiqh.
Mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan Kuttab terdiri dari belajar membaca dan
menulis, membaca dan menghafal Al Quran, dan belajar mata pelajaran agama seperti
wudhu, sholat, puasa, dll.
5) Kontribusi Abu Bakar Ash-Shiddiq pada Peradaban Islam
Pasukan Usamah bin Zaid berangkat ke wilayah Syam
Membawa umat Islam kembali ke ajaran Islam yang benar dan menghilangkan nabi-nabi palsu
Kumpulkan Al-Qur'an dalam Mushafa
Pasukan dikirim ke Irak dan Syam

B. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Zaman Umar bin Khattab


1) Biografi singkat Umar bin Khattab
Nama lengkap Umar bin Khattab bin Abdul Uzza. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail dan
ibunya bernama Hantamah binti Hasyim.

Umar bin Khattab dikenal memiliki fisik yang kuat, bahkan ia menjadi juara gulat di Makkah
Ia memiliki karakter yang tangguh dan disebut singa padang pasir
Umar bin Khattab menemui adiknya yang sedang membaca Al-Qur'an Thoha ayat 18
Umar bin Khattab marah dan memukul adiknya. Dan karena kejadian ini, dia akhirnya
masuk Islam
Umar bin Khattab memerintah selama 10 tahun, 6 bulan dan 4 hari. Masa jabatannya
berakhir dengan kematiannya. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia bernama
Abu Lu'lu'ah.

2) Pada masa pemerintahannya Umar bin Khattab


Ciri kepemimpinan beliau, di antaranya adalah:
Musyawarah
Kekayaan untuk Rakyat
Menjunjung tinggi kebebasan
Siap mendengar dan menerima kritik
e.Langsung menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat
3) Metode dakwah pada masa Umar bin Khattab
Pengembangan Wilayah Islam
Mengeluarkan Undang-undang
Membagi Wilayah Pemerintaha

4) Perkembangan pendidikan pada masa Umar bin Khattab


mengikuti musyawarah (pelatihan) di kota Madinah
Pengenalan ajaran di mesjid dan pengangkatan guru di antara para sahabat untuk setiap wi
layah yang ditaklukkan
Masjid-masjid dibangun sebagai pusat pendidikan, pusat-pusat Islam juga didirikan di
berbagai daerah dengan materi-materi yang dikembangkan baik ilmu bahasa
dan tulisan serta ilmu-ilmu dasar lainnya
Sistem pendidikan dikelola oleh gubernur pada saat itu

5) Sumbangan Umar bin Khattab bagi peradaban Islam


Menaklukkan Suriah, Mesir dan Irak
Pendirian Baitul Mal
bentuk pemerintahan (divan),
Pendirian Dewan Perang
Dia melanjutkan persiapan Mushafa Quran
Penyesuaian kalender Hijriah.

C. Perkembangan Kebudayaan Islam Pada Masa Osman bin Affan


1) Biografi Singkat Utsman bin Affan
Osman bin Affan adalah salah satu Sahabat Rasulullah yang tergolong Assabiqunal
Awwalun (orang pertama yang masuk Islam).
Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abu Al-'Ash bin Umayyah bin
Abdu Syams bin Abdul Manaf bin Quszay bin
Kilab. Garis keturunannya bertemu Nabi di Abdu Manaf bin Qushay.
Nama ibunya adalah Arwa binti Kuraiz bin Rabi'ah bin Habib bin Abdi Syams bin Abdi
Manaf bin Qushay
Mendapat julukan dzun nurain, artinya “mempunyai dua lampu”.Julukan ini didapat
karena Utsman menikah dengan putri kedua dan ketiga Nabi yaitu Ruqayah dan
Ummu Kultsum.

2) Kepemimpinan Utsman bin Affan


Bidang Politik dalam Negeri
Lembaga pemerintahan dalam negeri pada masa Utsman bin Affan terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
Pembantu (Wazir/ Muawin).
Pemerintahan Daerah/ Gubernur

Hukum
Baitul Mal
Militer
Majelis Syuro
f. Bidang Politik Luar Negeri
g. Bidang Ekonomi
h. Bidang Sosial
Bidang Agama

3) Utsman bin Affan adalah khalifah pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekah)
dan masjid Nabawi (Madinah)

4) Perkembangan pendidikan pada masa Osman bin Affan Pada


masa Khalifah Osman bin Affan pelaksanaan pendidikan tidak jauh berbeda dengan masa
sebelumnya.
Khalifah lelah dengan pendidikan konstan. Pendidikan saat itu hanya melanjutkan apa
yang ada.
Para sahabat besar Rasulullah dan Nabi yang berpengaruh dan dekat dengan
Rasulullah memiliki sedikit kebebasan untuk meninggalkan Madinah dan menetap
di daerah yang mereka sukai untuk menyebarkan ilmunya di berbagai daerah

Anda mungkin juga menyukai