Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : SKI


B. Kegiatan Belajar : 2
C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


PETA KONSEP :
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH DAN
BANI ABBASIYAH

Sejarah berdirinya
Dinasti Umayyah

Sistem
Pemerintahan
pemerintahan
Dinasti
Islamiyah Dinasti Abbassiyah

Perkembangan Ilmu
Pengetahuan
Dinasti Umayyah
Konsep (Beberapa Andalusia Masa Kemunduran
1 istilah dan definisi) dan faktornya
di KB

DESKRIPSI :
I. MASA DINASTI UMAYYAH
a. Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah :
Muawiyah bin Abi Sufyan adalah pendiri Dinasti Bani Umayah. Ia
menjadi raja setelah peristiwa tahkim dimana pesaing utamanya adalah
Ali bin Abi Thalib, yang terbunuh oleh golongan khawarij. Selama Ia
memerintah, ia telah menjadi penguasa imperium yang sangat luas. Ia
menjadi raja selama 20 tahun masa pemerintahannya ia terlibat dalam
sejumlah peperangan dengan penguasa Romawi baik dalam pertempuran
darat maupun laut. Wilayah kekuasaan dinasti ini meliputi daerah Timur
Tengah, Afrika Utara dan Spanyol.

b. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang dijalankan oleh dinasti Umayyah adalah
monarki, dinama kekuasaan diwariskan secara turun-temurun menurut
garis keluarga. Muawiyyah meniru administrasi sebagaimana Khulafaur
Rasyidin, namun lebih dikembangkan secara luas. Diwan-diwan (an-nizam)
ini dibentuk berdasarkan kebutuhan yang dirasa penting oleh Muawiyah
kemudian diteruskan dan dikembangkan kembali oleh generasi sesudah
beliau.
1) An-Nidham Al-Idari
a) Ad-Dawawin. Untuk mengurus tata usaha pemerintahan
b) Barid. Organisasi pos dalam tata usaha pemerintahan.
2) An-Nidham Al-Mali
a. Al-Dharaib, yaitu suatu kewajiban yang harus dibayar oleh warga
negara (Al-Dharaib) pada zaman Daulah Umayyah.
a. Masharif Baitul Mal, yaitu pengeluaran keuangan pada masa
Daulah Umay
3) An-Nidham Al-Harbi
Al-Imarah Ala Al-Buldan. Daulah Umayyah membagi daerah
Mamlakah Islamiyah menjadi lima wilayah besar, yaitu Hijaz, Yaman
dan Nejed (pedalaman jazirah Arab), Irak Arab dan Irak Ajam, Aman
dan Bahrain, Karman dan Sajistan, Kabul dan Khurasan, negeri-negeri
di belakang sungai (Ma Wara’a Nahri) dan Sind serta sebagian negeri
Punjab, Mesir dan Sudan, Armenia, Azerbaijan, dan Asia Kecil, Afrika
Utara, Libia, Andalusia, Sisilia, Sardinia dan Balyar.
4). An-Nidham Al-Qadhai
Kehakiman pada zaman itu mempunyai dua ciri khas yaitu:
1. Seorang qadhi memutuskan perkara dengan ijtihadnya, karena
pada waktu itu belum ada lagi madzhab empat atau madzhab
lainnya
2. Kehakiman belum terpengaruh dengan politik, karena para qadhi
bebas merdeka dengan hukumnya, tidak terpengaruh dengan
kehendak para pembesar yang berkuasa
3. An-Nadhar fil Madhalim yaitu mahkamah tertinggi atau
mahkamah banding

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaskus
meliputi 3 bidang, yaitu: bidang diniyah, bidang tarikh dan bidang filsafat
Pada masa itu kaum muslimin memperoleh kemajuan yang sangat
pesat, tidak hanya penyebaran agama Islam saja, tetapi juga
penemuanpenemuan ilmu lainnya.
Pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di
Damaskus tampak pada beberapa bidang. Kegiatan-kegiatan ilmiah
tersebut berpusat di Kuffah dan Basrah, Irak.
1) Ilmu Tafsir
2) Ilmu Hadis
3) Ilmu Kalam
4) Ilmu Qira'at
5) Ilmu Nahwu
6) Tarikh dan Geografi
7) Seni Bahasa

d. Masa Kemunduran dan faktornya


Faktor kemunduran Bani Umayyah disebabkan karena beberapa faktor :
- Sistem pemegang kekuasaan secara turun temurun yang menyebabkan
perpecahan di kalangan keluarga Umayyah sehingga menyebabkan
suksesi kepemimpinan yang tidak jelas
- Pertentangan dengan pihak pengikut Ali bin Abi Tholib yang
berkepanjangan, terjadi konflik yang terus menerus sehingga ikut
melemahkan sendi-sendi pemerintahan dinasti Umayyah.
- Kehidupan Hedonis di kalangan keluarga yang menyebabkan kelalaian
akan menjaga keberlangsungan pemerintahan dengan cara yang
benar sesuai ajaran Islam, dan menyebabkan mengikis kepercayaan
masyarat arab pada umumnya.
- Ta’asub arab jahiliyah yang berlebihan, sehinga menimbulkan
kebencian di kalangan non-arab yang telah memeluk Islam.

II. MASA DINASTI ABBASSIYAH


a. Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah :
Bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul Muthalib paman Nabi
Muhammad Saw. Bani Abbasiyah dimulai pemerintahan dinastinya sejak
kemenangan Abu Abbas As Saffah dalam sebuah perang terbuka melawan
khalifah Bani Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin Muhammad.

b. Sistem Pemerintahan
Adapun sistem pemerintahan yang diterapkan Bani Abbasiyah adalah
sistem monarkhi yang mana suksesi kepemimpinan dilakukan secara turun-
temurun, sebagaimana dinasti Umayyah. Dinasti ini mampu
mempertahankan kekuasaannya selama 550 tahun.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Masa Abbasiyah dikenal sebagai era keemasan ilmu pengetahuan
dan Agama. Ilmu-ilmu agama berkembang dengan subur dan diiringi oleh
kemunculan tokoh-tokoh agama yang berpengaruh sampai sekarang
ini.berikut beberapa bidang ilmu pengetahuan yang berkembang dan
sangat menonjol pada masa pemerintahan bani Abbassiayah;
a. Ilmu Tafsir
b. Ilmu Hadis
d. Ilmu Fiqh
e. Ilmu Tasawuf
f. Ilmu Filsafat
g. Ilmu Kedokteran
h. Ilmu Kimia
i. Astronomi
j. matematika

d. Masa Kemunduran dan faktornya


- Kesulitan dalam mengawasi dan mengatur pemerintahan karena
luasnya daerah kekuasaan, terutama jika Pemimpinnya kurang cakap
dalam memimpin.
- Perselisihan dikarenakan persaingan antar bangsa yang bernaung
dalam dinasti Abbassiyah.
- Terlalu mempercayakan orang-orang asing dalam memegang jabatan-
jabatan penting, sehingga menimbulkan perpecahan di kalangan
keluarga.
- Terjadi peperangan salib yang berkepanjangan sehingga sedikit banyak
mempengaruhi keuangan dan kekuatan ekonomi dinasti.
- kemunculan bangsa mongol yang memusnahkan dinasti bani
Abbassiyah.

III. MASA DINASTI UMAYYAH ANDALUSIA


a. Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah :
Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Islam yang berkuasa
di Semenanjung Iberia. Ia berdiri dengan Independen pada saat dinasti
Abbassiyah berkuasa. Dinasti ini tidak mendapatkan serangan dari
Abbassiyah dikarenakan letaknya yang jauh dari dinasti Abbassiyah.
Dinasti ini berkuasa dalam hampir kurang labih 4-5 abad. Dinasti ini
masuk pertama kali dikarenakan kemauan kuat para penguasa Islam untuk
mengembangkan dan membebaskan menjadi wilayah Islam, dan pada saat
itu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada masa
penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan
ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan

b. Sistem Pemerintahan
Dinasti ini menggunakan sistem monarki sebgaimana yang dilakukan
oleh dinasti Umayyah dan Abbassiyah.

c. Perkembangan Ilmu Pengetahuan


Perkembangan ilmu pengetahuan di masa dinasti ini mengalami
kemajuan yang cukup pesat yang berkembang bukan hanya di daerah ibu
kota tapi kota-kota besar lainnya. Bidang ilmu pengetahuan yang
menonjol Di antara kemajuan ilmu pengetahuan yang bahkan
mempengaruhi Eropa diantara sebagai berikut :
a. Ilmu Filsafat
b. Ilmu Kedokteran
c. Atronomi
d. Matematika
e. Bahasa dan sastra
f. Sejarah dan geografi
d. Masa Kemunduran dan faktornya
Kekhalifahan Umayyah di Andalusia mengalami kemunduran karena
berbagai faktor, yaitu:
1. Konflik Islam dengan Kristen.
2.Tidak adanya ideologi pemersatu. Salah satu kelemahan Umayyah
Spanyol adalah tidak menempatkan para mualaf diperlakukan sejajar
dengan orang orang Arab.
3. Kesulitan ekonomi. Pada paruh kedua Islam di Spanyol, para penguasa
lalai memperkuat sektor ekonomi.
4. Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan. Akibatnya, terjadi perebutan
kekuasaan di antara ahli waris.
5. Peradaban Islam di Spanyol sulit untuk meminta bantuan dari kekuatan
Islam di tempat lain.

Daftar materi pada


- Penjelasan diwan-diwan pada masa Umayyah
2 KB yang sulit
- Penjelasan nizam-nizam pada masa Abbassiyah
dipahami

Materi yang mengalami miskonsepsi pada materi ; adalah peristiwa rencana


pembunuhan 3 orang utama yag dianggap tokoh yang mengacaukan umat
Daftar materi yang Islam setelah tahkim, mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Amr bin Ash dan
sering mengalami Muawiyah bin Abu Sofyan. Di modul halaman 61, disebutkan bahwa Ali bin
3
miskonsepsi dalam Abi tholib dan Amr bin Ash berhasil di bunuh oleh golongan khawarij, padahal
pembelajaran yang benar adalah hanya Ali bin Abi Thalib saja yang berhasil di bunuh,
sedangkan Amr bin Ash dan Muawiyah bin Abi Sofyan berhasil selamat dari
pembunuhan.

by. Nur’aen

Anda mungkin juga menyukai