Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, memungkinkan kita dapat menyuarakan

pendapat dengan menggunakan ragam platform yang berbeda. Teknologi internet


memudahkan
kita untuk berkomunikasi atau bersuara melalui jejaring sosial atau media sosial. Penggunaan
media jejaring ini dapat menghemat waktu dan biaya dalam banyak hal. Kita diberi
kebebasan
dalam penggunaannya, namun kebebasan ini bukan berarti tidak memiliki etika atau batasan-
batasan penggunaannya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Sebaik.nya kita dapat
mengenali bagaimanaetika yang perlu diperhatikan dalam penggunaanjejaring sosial.
Agar setiap pengguna jejaring sosial merasakan kenyamanan dalam penggunaannya dan
terhindar dari kejahatan. Banyak permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat kita
karena kurangnya kesadaran beretika dalam menggunakan jejaring sosial. Beberapa
permasalahan
yang timbul adalah :
1. Perubahan pada kepercayaan (belief), nilai (values), dan sikap (attitude).
2. Perubahan psikologis dan gangguan privacy (hoak/berita bohong, cyber-hate/ujaran
kebencian
dan cyber bullying/perundungan dunia maya).
3. Kebebasan berekspresi tanp a mengindahkan norma sosial dan hukum.
Salah satu sarana untuk melatih peserta didik menyuarakan pendapatnya adalah dengan
diselenggarakannya reorganisasi OSIS. Reorganisasi OSIS merupakan kegiatan untuk
pembaruan
struktur organisasi OSIS atau proses peralihan jabatan dari pengurus lama ke pengurus baru.
Dalam reorganisasi OSIS SMK Negeri 1 Kuala Kapuas tahun pelajaran 2023/2024 dilakukan
secara langsung dengan sistem LUBER (langsung, umum, bebas, rahasia).

Kemendikbudristek melalui Pusat Penelitian dan Kebijakan pada diskusi kebijakan tematik
dan peluncuran buku berjudul "Membentuk Warga yang Demokratis Melalui Pendidikan"
secara
daring, pada hari Rabu (30/6/22). Diskusi kebijakan tersebut dilakukan untuk memetakan
kondisi
dan mendiskusikan peran pendidikan dalam membentuk generasi muda yang demokratis.
Pendidikan terutama terkait politik, kewargaan, dan demokrasi mendapatkan perhatian
besar dari pemerintah untuk menghasilkan warga Negara yang menyadari nilai nilai
demokrasi,
seperti penghargaan kebebasan berpendapat, persamaan hak, keragaman, musyawarah,
toleransi,
dan penegakan hukum.
Pembinaan demokrasi bukan hanya tanggungjawab guru mata pelajaran PPKn, namun
menjadi tanggungjawab seluruh guru. Melalui penerapan dan penciptaan lingkungan dan
suasana
yang demokratis di sekolah, suasana yang terbuka dan mendorong siswa untuk berani
mempunyai pendapat, berani berpikir sendiri dan menyuarakannya. Hal ini idealnya dapat
menjadi sumber
utama pembelajaran demokrasi di sekolah.
Rendahnya peringkat Indonesia ini menunjukkan masih rendahnya pemahaman masyarakat
akan keberadaan dunia maya dan nyata sebagai dua hal yang berbeda. Kebanyakan orang
Indonesia merasa sungkan jika bertatap muka secara langsung. Termasuk sungkan ketika
ingin menyampaikan perbedaan pendapat, ketidaksukaan, dan takut menyinggung lawan
bicara. Itu
sebabnya ketika bertatap muka, orang cenderung memilih diam.
Namun, di media sosial, jika ada sesuatu yang memunculkan rasa ketidaksetujuan atau
ketidaksukaan, mereka lebih bebas menyampaikan perasaaan yang mungkin saja tidak bisa
tersampaikan ketika tatap muka. Sebab, mereka hanya berhadapan dengan ponsel dan akun
yang
tidak memiliki ekspresi. Belum ada kesadaran, bahwa ada manusia di balik akun tersebut,
yang
bisa saja tersinggung atau tersakiti ketika membaca atau melihat kiriman berisi ujaran
kebencian.
Hal ini bisa dihindari jika pengguna media sosial bisa menyampaikan argument dengan
menggunakan logika, bukan menyerang dengan banyak kata makian. Sekolah adalah lembaga
atau tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan tujuan mengubah tingkah laku
individu ke
arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar dan pemahaman. Salah
satunya
adalah mengajarkan cara yang santun dan beretika dalam mengeluarkan pendapat, terutama
bagi
remaja yang masih berusia 13-17 tahun.

1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran atas nilai-nilai demokrasi terutama memahami


hak
dan kewajiban
2. Menghargai perbedaan pendapat dan pilihannya
3. Memahami perannya dalam berdemokrasi
4. Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
5. Memiliki kemandirian dan tanggungjawab dalam memilih tanpa paksaan
6. Menganalisis dampak dari keberagaman pendapat dan pemikiran di sekolah
Paslon 1:
Ketua: Aulia Rizka Aziza
Wakil: Gerryson Oland K.F
Visi:
Menjadikan osis SMKN 1 Kuala Kapuas menjadi induk organisasi sekolah yang aktif,
inovatif, dengan kreativitas yang tinggi dan tanggung jawab dengan profil pelajar
pancasila.
Misi:
1. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha ESA.
2. Menjalani kerjasama dan hubungan sesama anggota OSIS.
3. Meningkatkan keunggulan dibidang prestasi dan ekstrakulikuler.

Paslon 2:
Ketua: Therescia Afrilia Carolina
Wakil: Muhammad Ikhsan
Visi:
Menjadikan OSIS sebagai wadah aspirasi, menyalurkan kreativitas serta menciptakan
lingkungan sekolah yang penuh dengan sifat sopan dan santun. Sehingga profil sekolah
dapat dikenal banyak orang.
Misi:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha ESA.
2. Mengimplentasikan sifat sopan dan santun di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah.
3. Melakukan hal hal positif seperti membersihkan lingkungan sekolah.
4. Meningkatkan keikutsertaan siswa-siswi berprestasi pada perlombaan akademik dan
non akademik.
Paslon 3:
Ketua: Muhammad Liansyah
Wakil: Rasti
Visi:
Menjadikan organisasi OSIS sebagai wadah menampung kreativitas, inovatif serta mewujudkan
siswa yang berpengetahuan global dan berakhlak mulia.
Misi:

1. Melanjutkan dan meningkatkan kerja OSIS dari tahun sebelum.


2. Meningkatkan kerjasama khususnya dalam organisasi OSIS.
3. Mengembangkan bakat dan keterampilan dalam ekstrakulikuler.
4. Menjalankan kegiatan OSIS sesuai program profil pancasila.

a. Pelaksanaan orasi

b. Pelaksanaan pencoblosan

c. Pelaksanaan penghitungan suara


Dari kegiatan pemilahan OSIS ini diharapkan bisa melatih peserta didik dalam menyuarakan
pendapat nya dalam demokrasi. Dengan memilih seorang pemimpin yang berakhlak baik,
dapat di percaya serta jujur.
Pentingnya untuk para peserta didik untuk menyuarakan pendapat dan ikuti melaksanakan
demokrasi dan tidak menyepelekan hak nya dalam menyuarakan pendapat mereka.
Karena pilih mu menentukan masa depan mu.

Anda mungkin juga menyukai