Anda di halaman 1dari 9

PELATIHAN MODEL SUPERVISI PEMBELAJARAN PADA ERA DIGITAL BAGI

KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN JATINEGARA JAKARTA


TIMUR
Neti Karnati
Unifah Rosyidi
Suryadi

Abstract: This activity is a learning process that can improve the knowledge and skills of elementary
school principals. Professional school principals have many roles. One of the principal's roles is as a
school supervisor. The principal's duty as a school supervisor is to carry out effective supervision.
Having the ability like Siamese is good in this digital era, it will make it easier for school principals
in an effective decision-making process. The method used is focused on using the lecture method of
discussion, question and answer, as well as demonstrations and practicing all the knowledge and
skills that have been obtained from the training activities. The training materials in learning
supervision and the role of school principals as learning supervisors, clinical supervision, and
digital-based ICT implementation, as well as the use of Google Apps as a medium in learning
supervision, according to the participants, they still have a lot to master and apply so they really hope
this activity exists. it continues until the mastery of how to manage Google Apps well in the media for
supervision of learning.

Keywords: Academic Supervision, Principal Public Elementary School, ICT, Google Sheets,
Google Form

Abstrak: Pada kegiatan P2M ini merupakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para kepala sekolah dasar. Kepala Sekolah yang profesional
memiliki peranan yang cukup banyak. Salah satu peranan kepala sekolah adalah sebagai
supervisor sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor sekolah harus melaksanakan
supervisi yang efektif. Dengan memiliki kemampuan seperti siam baik di era digital ini, Akan
memudahkan kepala sekolah dalam proses pengambilan keputusan yang efektif. Metode yang
digunakan terfokus pada penggunaan metode ceramah diskusi, tanya-jawab, serta
demonstrasi dan mempraktekan semua pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh
dari kegiatan pelatihan. Materi pelatihan dalam supervisi pembelajaran dan peranan kepala
sekolah sebagai supervisor pembelajaran, supervisi klinis, dan implementasi TIK berbasis
digital, serta penggunaan Google Apps sebagai media dalam supervisi pembelajaran, menurut
para peserta masih banyak yang harus mereka kuasai dan diterapkan sehingga mereka sangat
mengharapkan kegiatan ini ada kelanjutannya sampai Dikuasainya cara mengelola Google
Apps dengan baik Dalam media untuk supervisi pembelajaran.

Kata Kunci: Supervisi Akademis, Kepala Sekolah Dasar Negeri, TIK, Google Sheets,
Google Form

PENDAHULUAN
Tantangan bagi supervisor saat ini adalah penyesuaian situasi pandemi dan pasca
pandemi COVID-19 dimana kondisi saat ini menggiring mereka untuk sigap bekerja dari

1
rumah. Padahal badan-badan pengawas masih memiliki masalah lama yang sama dengan
banyak daerah sasaran dan daerah yang berjauhan, serta masalah era Revolusi Industri 4.0.
Tanggung jawab dan fungsi utama kepala sekolah tetap menjalankan tugasnya memberikan
pembinaan kepada guru, kepala sekolah dan lembaganya selama masa pandemi COVID-19.
Dengan demikian, situasi pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi bencana, tetapi harus kita
jadikan tantangan yang menarik bagi para pendidik, khususnya pimpinan sekolah. Melakukan
semua tugas dan fungsi dasar dengan baik dan tetap di rumah sambil tetap bekerja adalah
tantangan yang menarik (Marianis, 2021). Para pemimpin madrasah, para direktur madrasah,
guru dan siswa tetap sehat, tetapi kita tetap perlu memberikan pelatihan untuk mencapai
tujuan dan visinya.
Sesuai dengan pemikiran di atas, Kepala Sekolah dasar di Kecamatan Jatinegara Jakarta
Timur selaku pemimpin perlu mendayagunakan para guru, siswa, dan staf dalam penerapan
pembelajaran berbasis digital. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak
kepala sekolah yang belum mampu mengoptimalisasikan penerapan digitalisasi di sekolah
pada Era Digital khususnya di Sekolah Dasar. Dalam analisis situasi juga diketahui bahwa
kemampuan dan motivasi kepala sekolah untuk mengelola pembelajaran berbasis digital
masih belum optimal karena umumnya lebih fokus pada pengadaan barang elektronik atau
infrastruktur yang mendukung peran digitalisasinya saja. Persoalan yang dimaksud adalah
bahwa di sekolah dasar pembelajaran berbasis digital masih berat untuk dijalankan karena
sulitnya proses transfer ilmu dan pengawasan kepada siswa sekolah dasar selama
pembelajaran daring dilakukan. Kepala Sekolah sebagai pelaksana kegiatan perlu memiliki
kemampuan dalam memanfaatkan digital untuk pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan analisis situasi tersebut maka Kepala Sekolah Dasar di Kecamatan Jatinegara
Jakarta Timur perlu dibekali Pelatihan Model Supervisi Pembelajaran pada Era Digital dalam
memberdayakan SDM dan potensi yang dimiliki Sekolah Dasar di daerah tersebut. Oleh karena
itu penelitian pengabdian masyarakat ini penting untuk dilakukan melalui berbagai kegiatan
yang dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan kepala sekolah melalui pelatihan
model supervisi pembelajaran pada Era Digital.

METODE
Sasaran kegiatan ini adalah para kepala sekolah dasar yang sedang mengalam
ketidakpahaman dalam mengimplementasikan supervisi pembelajaran. Kepala sekolah
sebagai sasaran dalam kegiatan sangat tepat karena adalah peran kepala sekolah sebagai
supervisor pembelajaran di sekolah. Sasaran kegiatan pada kegiatan pelatihan ini telah
mengikuti sebanyak 30 orang kepala sekolah negeri pada wilayah kecamatan Jatinegara di
kota Jakarta Timur.
Metode yang digunakan terfokus pada penggunaan metode ceramah diskusi, tanya-
jawab, serta demonstrasi dan mempraktekan semua pengetahuan dan keterampilan yang
sudah diperoleh dari kegiatan pelatihan.
Untuk mengukur apakah tujuan pelatihan Ini telah tercapai, maka perlu sekali
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan supervisi pembelajaran oleh
kepala sekolah..

2
HASIL KEGIATAN
Dalam pelaksanaan P2M dengan judul “Pelatihan Model Supervisi Pembelajaran Pada Era
Digital Bagi Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kec. Jatinegara Jakarta Timur”, telah
dilaksanakan selama 1 hari yaitu pada Selasa, 23 Agustus 2022. Acara dimulai pukul 08:00
sampai dengan 16:00. Selama satu hari para peserta sebanyak 38 orang tetap hadir sampai
acara penutupan. Peserta pelatihan terdiri dari kepala sekolah dasar sebanyak 30 orang.
Acara pelatihan dibuka oleh Bapak Drs. Nasrudin, M.APd sebagai KaSatLak Kecamatan
Jatinegara. Sambutan kegiatan atas nama pimpinan UNJ diwakili oleh ketua pelaksana
kegiatan yaitu Prof. Dr. Hj. Neti Karnati, M.Pd. Semangat para peserta pelatihan tidak luput
dari adanya partisipasi yang sangat aktif dari pihak kepala satuan pelaksana pendidikan
Kecamatan Jatinegara. hal ini ditunjukkan dengan peserta terus hadir dari awal sampai akhir
kegiatan.
Pada upacara penutupan kegiatan pelatihan ini telah memperoleh tanggapan yang positif
dari kepala satuan pelaksana pendidikan Kecamatan Jatinegara dan seluruh peserta. Peserta
sangat mengharapkan agar adanya kelanjutan pelatihan pengingat untuk meningkatkan
kemampuan dalam melaksanakan administrasi sekolah khususnya dalam supervisi
pembelajaran. Kepala sekolah mengharapkan agar kompetensinya Sebagai supervisor
Pembelajaran dapat lebih ditingkatkan karena terwujudnya pendidikan yang bermutu.
Selama pelatihan para peserta diberikan pengetahuan tentang Supervisi pembelajaran dan
peranan kepala sekolah sebagai supervisor pembelajaran, supervisi klinis, dan implementasi
TIK berbasis digital, serta penggunaan Google Apps sebagai media dalam supervisi
pembelajaran. Materi yang disampaikan pertama adalah terkait Peran Kepala Sekolah sebagai
Supervisor Akademis yang disampaikan oleh Prof. Dr. Neti Karnati, M.Pd.  Materi kedua
adalah tentang Supervisi Klinis sebagai Teknik Supervisi Pembelajaran yang disampaikan
oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.  Dan yang ketiga materi tentang Google Maps berupa
Google sheets dan Google form yang disampaikan oleh Bapak Holil Padli.
Hal ini menurut pendapat para peserta semua materi sangat penting untuk dipelajari.
Dengan demikian perhatian seperti ini akan menambah Cakrawala berpikir mereka dalam
melancarkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai kepala sekolah yang profesional.
 Dari pengalaman para penceramah dan narasumber materi supervisi pembelajaran dan
Google Apps, selama pelatihan dalam sehari dan praktek mengelola Google Apps peserta
tampak serius dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pelatihan ini.  Keseriusan dan
semangat mereka ditunjukkan dengan ketepatan waktu dimulainya dan diakhirinya acara

3
pelatihan dan aktifnya peserta dalam proses pelatihan. Para para peserta mengajukan
mengajukan pertanyaan atau teknik melakukan supervisi pembelajaran.

PEMBAHASAN
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukan di era revolusi
industri 4.0. Pada era ini, industri menggunakan akun virtual (virtual world) yang
menghubungkan manusia, mesin dan data secara langsung dan cepat melalui internet,
menggantikan kebiasaan bisnis yang semula digunakan oleh manusia. Pendidikan tidak
terlepas dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kehidupan era
4.0. Politisi dan aktor pendidikan juga terpanggil untuk mengembangkan pendidikan sejalan
dengan Revolusi Industri 4.0. Pendidikan 4.0 adalah jawaban dari perkembangan Industri 4.0.
Tentunya di era Pendidikan 4.0, seluruh elemen dunia pendidikan akan bersentuhan langsung
dengan media teknologi berbasis online ketika melakukan kegiatan Pendidikan (Amirudin,
2018).
Kepala Sekolah memiliki peran strategis dalam mengikuti perkembangan zaman di
mana banyak terjadi perubahan dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
terlebih dengan adanya era industri 4.0 dimana dunia sedang dihadapi dengan adanya
digitalisasi pada seluruh lini kehidupan, termasuk pendidikan yang dihadapi sangat dirasakan
oleh warga sekolah baik di desa maupun dikota begitu juga yang dirasakan oleh penduduk
dan warga sekolah di Kecamatan Jatinegara Kota Jakarta Timur.
Dengan kemajuan teknologi informasi saat ini, perkembangan pendidikan dalam dunia
pendidikan semakin berubah dan mendorong berbagai upaya perubahan. Proses pendidikan di
sekolah telah menunjukkan perkembangan yang pesat baik dalam bidang kurikulum,
pembelajaran, metodologi, alat dan penilaian. Selain itu, juga terjadi perubahan pada bidang
penyelenggaraan pendidikan, organisasi, kepegawaian, dan pengawasan pendidikan. Secara
keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi merupakan pembaharuan dalam
sistem pendidikan yang melibatkan seluruh aspek atau komponen termasuk peran kepala
sekolah sebagai supervisor. Untuk mencapai misi tersebut, kepala sekolah sebagai supervisor
harus dapat bekerja secara efektif baik melalui pribadi maupun kelompok hubungan, dan
harus menggunakan dan memahami cara-cara baru untuk belajar dan berinteraksi melalui
media digital untuk meningkatkan profesionalisme guru. Supervisi pendidikan merupakan
salah satu penunjang terpenting bagi sistem pendidikan dan pengembangan profesional
pendidik.

4
Pengawasan pendidikan mengharuskan sekolah untuk memanfaatkan manfaat teknologi
digital (Bjork & Kowalski, 2014). Dengan kurikulum dan sumber daya digital yang
terintegrasi, supervisi pendidikan dapat berdampak langsung dalam membangun
kepemimpinan teknologi. Bebrapa hasil studi menyarankan supervisi pendidikan sangat
penting untuk keberhasilan pendidikan dan pengembangan kepemimpinan di sekolah (Devita,
Colvin, Darling-Hammond, & Haycock, 2007). (Karena pengawasan sangat penting untuk
keberhasilan akademik dalam sistem sekolah, maka pelatihan model supervise pembelajaran
di era digital akan membantu transisi dari kompleksitas kerja tradisional ke manajemen
jaringan digital menggunakan perangkat yang disesuaikan dengan era industry 4.0.
Ada tiga terobosan yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah, yaitu: pertama literasi
digital dan penggunaannya dalam pengawasan teknis, kedua meningkatkan hubungan
manusia dalam pengawasan dan ketiga keterampilan konseptual. Faktor penting untuk
efisiensi pengawasan di era digital adalah literasi digital, menekankan etika digital dalam
literasi digital dan berkembang hubungan manusia dalam transformasi karena perubahan
digital. Leyva (2012) mengungkapkan bahwa pengawasan di era digital ini memungkinkan
pembahasan topik diskusi dengan lebih mendalam dan juga dapat melakukan refleksi secara
terperinci. Pendidikan tidak lagi terbatas pada mempertimbangkan kebutuhan manusia dan
persyaratan saat ini, tetapi berusaha untuk mengatasi dan mencerminkan pengembangan
keterampilan dan kapasitas manusia dan kebutuhan masa depan. Era digital menuntut kepala
sekolah dan guru untuk melakukan sendiri pengembangan profesional dan mengadopsi
pengembangan profesional seumur hidup. Dalam rangka membantu siswa mengakses
informasi secara mandiri dan berlatih etika digital, pendidik di era digital membutuhkan
pendekatan baru untuk pengajaran termasuk mereka yang menekankan keterampilan berpikir
tingkat tinggi,pendekatan konstruktivis untuk belajar dan memahami, kooperatif strategi
pembelajaran, kecerdasan ganda, dan komputer berbasis penggunaan dan teknologi lain yang
terkait, untuk itu terobosan yang perlu dilakukan adalah dalam melakukan pelatihan model
supervisi pembelajaran pada era digital bagi kepala sekolah.
Salah satu cara yang diberikan kepada para pelajar sekolah dasar negeri adalah
diberikan pelatihan tentang supervisi pembelajaran dan peranan kepala sekolah sebagai
supervisor pembelajaran, supervisi klinis, dan implementasi TIK berbasis digital, serta
penggunaan Google Apps sebagai media dalam supervisi pembelajaran. Pada akhirnya
dengan adanya pelatihan ini berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan pelatihan
menunjukkan dapat mengembangkan kompetensi kepala sekolah dalam kemampuannya
sebagai supervisor pembelajaran. Supervisi pembelajaran sebagai kegiatan sekolah yang
harus dilaksanakan dengan baik sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan belajar mengajar

5
di sekolah. Kepala sekolah sudah seharusnya meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya khususnya dalam melakukan supervisi pembelajaran. Supervisi
pembelajaran Perlu dilakukan dengan baik dan benar agar Kegiatan belajar mengajar di
sekolah dapat berjalan dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pada kegiatan P2M ini merupakan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan para kepala sekolah dasar. Kepala Sekolah yang profesional
memiliki peranan yang cukup banyak. Salah satu peranan kepala sekolah adalah sebagai
supervisor sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai supervisor sekolah harus melaksanakan
supervisi yang efektif. Dengan memiliki kemampuan seperti siam baik di era digital ini, Akan
memudahkan kepala sekolah dalam proses pengambilan keputusan yang efektif.
Menurut hasil evaluasi melalui pengisian daftar pertanyaan yang diisi oleh seluruh
peserta pelatihan setelah acara pelatihan selesai, panitia menyimpulkan bahwa pelatihan
terhadap para kepala sekolah ini memperoleh sambutan yang cukup positif dari para peserta
dan para pejabat dilingkungan satuan pelaksana pendidikan Kecamatan Jatinegara Jakarta
Timur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada umumnya kegiatan ini berhasil dengan baik,
kegiatan ini juga diterima dengan baik oleh para peserta pelatihan.
Materi pelatihan dalam supervisi pembelajaran dan peranan kepala sekolah sebagai
supervisor pembelajaran, supervisi klinis, dan implementasi TIK berbasis digital, serta
penggunaan Google Apps sebagai media dalam supervisi pembelajaran, menurut para peserta
masih banyak yang harus mereka kuasai dan diterapkan sehingga mereka sangat
mengharapkan kegiatan ini ada kelanjutannya sampai Dikuasainya cara mengelola Google
Apps dengan baik Dalam media untuk supervisi pembelajaran.

2. Saran-saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengisian angket dari para peserta Maka
selanjutnya Kami panitia pelaksana dapat memberikan beberapa saran bagi:
1. Kepada pihak pimpinan fakultas ilmu pendidikan UN agar kegiatan seperti ini ada
kelanjutannya mengingat masih banyak Kepala Sekolah yang memerlukan
pengetahuan dan keterampilan dalam supervisi pembelajaran.  jika mungkin kegiatan
ini bisa ditingkatkan ke tingkat provinsi.
2. Kepada pihak dinas pendidikan Jakarta Timur diharapkan dapat memberikan masukan
tentang program-program Apa yang sangat diperlukan yang berhubungan dengan

6
upaya peningkatan kualitas pendidikan khususnya di sekolah dasar lingkungan Jakarta
Timur.
3. Bagi peserta kegiatan pelatihan Diharapkan semua pengetahuan yang telah diperoleh
dalam kegiatan ini dapat direalisasikan dalam wujud Kemampuan dan keahlian kepala
sekolah dalam melakukan supervisi pembelajaran dengan baik dan benar
Menggunakan teknologi informasi komputer yaitu Google Apps.
.

7
DAFTAR PUSTAKA

mirudin. (2018). Urgensi Pengembangan Supervisi Elektronik Berbasis Website Bagi


Pengawas Pendidikan Agama Islam Di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten
Sumenep. Kariman, 06(20), 109–128.
https://ejournal.stit-alkarimiyyah.ac.id/index.php/kariman/article/view/86
Biltaqih, Y., & Qomarudin, M. N. (2015). Esensi Penyusunan Materi Pembelajaran.
Deepublish. Google Book. https://books.google.co.id.
David Guntoro, Totok Sumaryanto F., A. R. R. (2016). PENGEMBANGAN MODEL
SUPERVISI AKADEMIK BERBANTUAN E-SUPERVISION BERBASIS WEB.
Educational Management, 5(2), 122–128.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman/article/view/12967
Digital 2021, Global Internet Use Accelerates, Date of access 22/1/2022,
https://datareportal.com/reports/digital-2021-global-overview-report
Dudding, C. C., & Justice, L. M. (2004). An E-Supervision Model: Videoconferencing as a
Clinical Training Tool. Communication Disorders Quarterly, 25(3), 145–151.
https://doi.org/10.1177/15257401040250030501
J. B. Almudarra. (2015). "Leadership and supervision in Saudi Arabian educational
context,"
Glickman, C. D. (2011). Developmental Supervision, Alternative Practices For Helping
Teachers Improve Instruction.
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan. (2019). Hasil Analisis Peta Mutu dan Rekomendasi
Peningkatan Mutu Pendidikan Jenjang SD Kota Jakarta Timur. LPMP DKI Jakarta.
Leyva, V. (2012). Online Supervision of Field Education. Field Educator, 2(1), 215– 219.
L. G. Bjork and T. J. Kowalski. (2005). The contemporary superintendent: Preparation,
practice, and development. Corwin Press.
L. G. Björk, T. J. Kowalski, and T. Browne-Ferrigno. (2014). The school district
superintendent in the United States of America.
Marianis, M. (2021). Implementasi Supervisi Akademik Masa Pandemi Covid-19 dalam
Meningkatkan SDM SMPN 1 Sungai PUA. Jurnal of Applied, Social, and Education
Studies, 2(1): 27-40
M. C. DeVita, R. L. Colvin, L. Darling-Hammond, and K. Haycock. (2007). A bridge to
school reform. New York, NY: The Wallace Foundation
Prilianti, R. (2020). Model supervise akademik berbantuan elektronik bagi pengawas
madrasah di provinsi jawa tengah. Seminar Nasional Pascasarjana, ISSN: 2686 6404.
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2003). Undang Undang Republik Indonesia Nomor
2 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

8
Supriyana, H., Sutedjo. (2019). Modul Supervisi Akademik, Pendidikan dan Pelatihan
Fungsional Calon Pengawas Sekolah dan Penguatan Kompetensi Pengawas Sekolah.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Takhlishi, A. (2018). Implementasi Supervisi Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di
Madrasah Aliyah Sunan Prawoto Pati. Intelegensia: Jurnal Pendidikan Islam, 6(1), 72-
85.
Wisker, G., Waller, S., Richter, U., Robinson, G., Trafford, V., Wicks, K., & Warnes, M.
(2003). On nurturing hedgehogs : Developments online for distance and offshore
supervision. Herdsa. http://www.cryer.freeserve.co.uk/supervisors.htm

Anda mungkin juga menyukai