Dosen Pengampu:
Prof. Unifah,Rosyidi, M.Pd
Prof. Rugayah, M.Pd.
Disusun oleh:
NIM. 9911921005
Abstrak
3
A. PENDAHULUAN
B. METODOLOGI
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 dengan lokasi di SMK Putra Jaya
Batam . Adapun pelaksanaan kegiatan PKL adalah pada BUlan Maret sampai
Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif kualitatif
Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai
pemerintah, buku pedoman siswa PKL, laporan PKL dan meminta siswa dan guru
mengisi google Form yang dibagikan lewat email dan Whats Up serta melakukan
wawancara online
Pertanyaan Penelitian yang diberikan adalah seputar kegiatan yang dilakukan oleh
siswa selama Mengikuti PKL di Masa Pandemi. Hasil Yang hendak diukur adalah
untuk mengetahui hasil penilaian kompetensi kefarmasian setelah mengikuti PKL di
beberapa Apotik dan Puskesmas adapun aspek yang diukur adalah antara lain
sebagaimana Penilaian standar kompetensi Tenaga Teknis Kefarmasian ini disusun
mengacu pada Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
573/MENKES/SK/VI/2008 tentang standar profesi Asisten Apoteker (Tenaga Teknis
Kefarmasian/TTK). Berikut adalah unit dan elemen kompetensi Tenaga Teknis
Kefarmasian sesuai jenjang pendidikan SMK Farmasi.
7
o Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai bentuk
sediaannya
o Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan sesuai sifat fisika dan
kimia berdasarkan informasi dalam kemasan
5. Melakukan administrasi dokumen sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan:
o Melakukan pengelompokan faktur pembelian dan resep
o Menyiapkan, mengisi dan menyimpan kartu stok
6. Menghitung/kalkulasi biaya obat dan perbekalan kesehatan:
o Menghitung jumlah sediaan farmasi/ perbekalan kesehatan dalam resep
o Menghitung biaya
o Menginformasikan jumlah biaya
7. Melaksanakan prosedur penerimaan dan penilaian resep:
o Mampu mambaca dan menilai kelengkapan resep
o Mampu membuat salinan resep
8. Melaksanakan proses peracikan sediaan farmasi sesuai permintaan dokter:
o Menyiapkan/mengambil sediaan farmasi
o Meracik sediaan farmasi di bawah pengawasan Apoteker dan mengemasnya
9. Menulis etiket dan menempelkannya pada kemasan sediaan farmasi
10. Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan
11. Melaksanakan prosedur penyerahan obat dan berkomunikasi dengan pasien
(memberikan KIE)
Yang ingin diketahui adalah bagaimana perkembangan kompetensi siswa selama
mengikuti PKL dalam aspek tersebut, apakah yan dialami oleh siswa dalam
menjalankan tugasnya selama PKL menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih
baik?
II. KERANGKA TEORI
Tenaga kerja berkualitas akan terlahir dari sistem pendidikan yang juga
berkualitas, yang mampu mengimplementasikan ilmu dengan
keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha maupun dunia industri
(DU/DI). Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut, pemerintah
melaksanakan program pendidikan keahlian dan keterampilan melalui
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). SMK memiliki peran strategis
dalam menghasilkan tenaga kerja menengah yang terampil. Pemerintah
telah melakukan berbagai upaya meningkatkan mutu SMK melalui
berbagai kebijakan, di antaranya melalui Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Inpres tersebut ditujukan kepada 12 menteri, 34 gubernur, dan 1
kepala badan. Inpres tersebut bertujuan untuk meningkatkan mutu lulusan
SMK dengan melakukan sinergi antara menteri, kepala lembaga, dan
gubernur untuk saling bekerja sama sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing.
.Lulusan dan angkatan kerja SMK didominasi oleh tiga bidang
keahlian, yaitu Teknologi dan Rekayasa, Bisnis dan Manajemen, dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Data menunjukkan bahwa jumlah
lulusan SMK tahun 2019 terbanyak pada bidang keahlian Teknologi dan
Rekayasa, Bisnis dan Manajemen, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Tabel 1). Jumlah lulusan SMK bidang keahlian Teknologi dan Rekayasa
9
sebanyak 513.960 (32,4%), Bisnis dan Manajemen 398.774 (25,1%), dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebanyak 360.997 (22,7%). Secara
akumulasi, jumlah lulusan dari tiga bidang keahlian tersebut mencapai
80,2% dari keseluruhan lulusan SMK di Indonesia. Sementara jumlah
lulusan SMK yang paling sedikit yaitu bidang keahlian Energi dan
Pertambangan 4.222 (0,3%) dan bidang keahlian Seni dan Industri kreatif
19.279 (1,2%).(Jawa, 2021)
11
1. PKL Virtual
2. Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan dunia Industri
3. Pembelajaran jarak jauh tidak harus mengandalkan teknologi. Misalnya, ada
guru-guru yang menggunakan jejaring Whatsapp, antar jemput tugas (peserta
didik), juga guru kunjung meski ada keterbatasan. Ini harus didorong secara
struktural melalui kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada seluruh peserta
didik, terutama peserta didik yang miskin
4. Pembelajaran semi daring atau kombinasi pembelajaran daring dan luring bisa
menjadi alternatif untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif selama
pandemi Covid-19 di tengah keterbatasan akses teknologi dan akses internet.
Model pembelajaran ini juga untuk menjaga kedekatan guru dengan peserta
didik selama pembelajaran jarak jauh. Dalam model semi daring ini, guru
memanfaatkan telepon genggam untuk berkomunikasi dengan peserta didik,
baik ketika akan memberikan tugas-tugas maupun untuk memberikan
bimbingan kepada peserta didik yang membutuhkan.
5. Peserta didik hanya datang ke sekolah saat mengambil tugas dari guru dan
menyerahkan tugas yang sudah dikerjakan dengan tetap menjalankan protokol
kesehatan yang ketat. Karena tidak semua peserta didik mempunyai telepon
genggam, informasi yang diberikan guru melalui Whatsapp ke peserta didik
yang satu diteruskan ke peserta didik lainnya. Jadwal pengambilan tugas setiap
Senin untuk dikumpulkan setiap Sabt
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut: (a)
Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi Pasangan Dunia Usaha atau Dunia Industri(DU/DI)
yang memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
(SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI); (b)
Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi Pasangan
(DU/DI) sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di masing-masing pihak; (c)
Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka
menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu
proses dan hasil kerja; (d) Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta
didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.
(Sudana, 2017)
15
Pemerintah DKI Jakarta memulainya pada 10 April 2020. Perkantoran, kegiatan
usaha, dan transportasi umum dibatasi. Sekolah bahkan ditutup, dan proses belajar
mengajar dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). PKL harus
dilaksanakan di tempat kerja atau perusahaan. Akibatnya, ketika peserta PKL
mengajukan permohonan PKL, banyak perusahaan yang menolak. "Entah itu
karena mereka masih menerapkan kebijakan WFH, juga karena perusahaan-
perusahaan itu tidak bisa memberikan tugas-tugas kepada peserta untuk
dikerjakan dari rumah." Karenanya, ia menambahkan, mau tidak mau sekolah
harus melakukan penyesuaian kembali agar para peserta didik tetap dapat
menerapkan program keahliannya sekaligus menyerap pengalaman di dunia kerja.
Salah satunya dengan mengarahkan para peserta didik agar dapat melaksanakan
PKL pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sekolah memilihkan
UMKM yang berlokasi di sekitar kediaman peserta didik. Selain pertimbangan
lokasi serta kuantitas yang jauh lebih banyak, dengan melaksanakan PKL pada
UMKM diharapkan para peserta didik juga dapat meningkatkan serta
memberdayakan usaha kecil yang ada saat ini.
Pasal 4 (1) Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP melaksanakan
PKL di dunia kerja. (2) Dunia kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.
17
dunia usaha; b. dunia industri; c. badan usaha milik negara/badan usaha milik
daerah; d. instansi pemerintah; atau e. lembaga lainnya. Pasal 8 (1) Penyelenggaraan
PKL dilaksanakan secara luring dan/atau daring. (2) PKL yang dilaksanakan secara
luring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan praktik pembelajaran
secara langsung oleh Peserta Didik di dunia kerja. (3) PKL yang dilaksanakan secara
daring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi pembelajaran
kompetensi keahlian berbasis teknologi informasi dan komunikasi. (4) Selain untuk
pembelajaran kompetensi keahlian berbasis teknologi informasi dan komunikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), PKL dapat dilaksanakan secara daring dalam
keadaan tertentu. - 6 - jdih.kemdikbud.go.id (5) Keadaan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) meliputi: a. bencana alam; b. bencana non-alam; atau c.
kondisi geografis. (6) Pelaksanaan PKL secara daring sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dan ayat (4) dilakukan setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari dunia
kerja.
Pemerintah banyak menerima masukan dari peserta didik SMK yang merasa
kesulitan memahami pembelajaran melalui Pembelajaran . Jika kondisi ini terus
berlangsung, dikhawatirkan lulusan SMK pada masa pandemi juga menjadi tidak
kompeten. Karena itu,pemerintah telah melakukan penyesuaian terkait dampak yang
timbul akibat PJJ selama masa pandemi Covid-19. Keputusan tersebut juga telah
tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri Nomor 4/2020
tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Dalam penelitian lain dengan judul Evaluasi Pelaksanan Praktik Kerja Industri
(Prakerin) Pada Mata Diklat Produktif Di Smk Sunan Giri Menganti Gresik oleh
Imam Susanto. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan
nilai dari tes setelah prakerin. Sedangkan dari angket respon siswa dan bengkel
masing-masing jawaban yang didapat mengacu pada perlu adanya evaluasi
terhadap bimbingan guru pendamping prakerin. Lahan rata-rata yang sangat tinggi.
(Pelaksanan et al., 2015)
21
orang guru pembimbing dan 1 orang wakil kepala sekolah. Data juga didapatkan
dari telaah laporan PKL serta wawancara kepada guru pembimbing. Berikut
disajikah hasil PKL dari penilaian terhadap kompetensi kefarmasian pada siswa
setelah mengikuti PKL.
1. Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan:
o Memeriksa ketersediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
o Memeriksa persediaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang
mendekati waktu kadaluarsa
Dari 16 Orang Siswa yang dinilai terdapat 13 orang yang mengalami
peningkatan kompetensi dalam melakukan kegiatan ini sementara 3 orang
lainnya tidak menunjukan kemampuan yang meningkat atau tetap
2. Memesan sediaan farmasi dan Perbekalan kesehatan:
o Memesan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan berdasarkan
permintaan/ pesanan dari apoteker yang dituliskan dalam Surat Pesanan
(SP)
Dari 16 Orang Siswa yang dinilai terdapat 14 orang yang mengalami
peningkatan kompetensi dalam melakukan kegiatan ini sementara 2 orang
lainnya tidak menunjukan kemampuan yang meningkat atau tetap
23
o Meracik sediaan farmasi di bawah pengawasan Apoteker dan mengemasnya
Dari 16 Orang Siswa yang dinilai terdapat 13 orang yang mengalami
peningkatan kompetensi dalam melakukan kegiatan ini sementara 3 orang
lainnya tidak menunjukan kemampuan yang meningkat atau tetap
10. Memberikan pelayanan obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan
Dari 16 Orang Siswa yang dinilai terdapat 15 orang yang mengalami
peningkatan kompetensi dalam melakukan kegiatan ini sementara 1 orang
lainnya tidak menunjukan kemampuan yang meningkat atau tetap
25
Daftar Pustaka
Jawa, P. (2021). Meningkatkan Keterserapan Lulusan SMK dalam Dunia Industri dan Dunia
Kerja.
No Title. (2020). 1, 3–4.
Nurita, A., & Astuti, F. (2020). Pengembangan Model Praktek Kerja Industri ( Prakerin )
berbasis Integrited Blended Learning Unit Produksi ( IBL UP ) SMK Pascapandemi
Covid -19.
Pelaksanan, E., Kerja, P., Prakerin, I., Mata, P., Pendidikan, S., Mesin, T., Teknik, F.,
Surabaya, U. N., Pendidikan, S., Mesin, T., Teknik, F., & Surabaya, U. N. (2015). Imam
Susanto Aris Ansori Industry Employment Practices ( PRAKERIN ) is a form of
education that involves students working directly in DUDI .
Psikologi, P. S., & Samarinda, U. M. (2016). Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja
Lapangan dan Kepercayaan Diri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. 4(3), 349–355.
Rizki, N. A., Suyadi, B., & Sedyati, R. N. (2017). PENGUASAAN HARDSKILL SISWA
KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK
NEGERI 5 JEMBER TAHUN AJARAN. 11, 89–95.
https://doi.org/10.19184/jpe.v11i2.6452
Sudana, I. M. (2017). Journal of Vocational and Career Education Keefektifan Pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan Berbasis Industri pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio
Video. 2(2).
Universitas, D., & Indonesia, P. (2008). PENGEMBANGAN MODEL MANAJEMEN MUTU
PENDIDIKAN PADA SMK DI KOTA BANDUNG Endang Herawan , Dedy Achmad
Kurniady , Sururi
Yogyakarta, U. N. (n.d.). PENGELOLAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA PROGRAM
KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK SE-KABUPATEN THE INDUSTRIAL WORK
PRACTICUM MANAGEMENT OF THE MACHINERY TECHNICAL SKILL PROGRAM
OF SMK KULON PROGO REGENCY. 83–95.
27