PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Kemajuan perekonomian dan teknologi dalam era globalisasi saat
ini semakin menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan kompeten di segala sektor usaha agar mampu
menghadapi persaingan yang semakin tajam, menyebabkan perlunya
peningkatan kemampuan SDM setempat agar diakui memiliki
kompetensi pada bidangnya untuk menghindari marginalisasi tenaga
kerja lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik secara Nasional, jumlah
tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 724 juta
orang, jumlah tersebut meningkat 90 ribu orang dari penghitungan
terakhir yang dilakukan Februari tahun 2014. Dibanding dengan tahun
sebelumnya jumlah ini menurun sebanyak 170 ribu orang dan
berdasarkan status pendidikan, lulusan SMK merupakan yang paling
banyak menganggur.
Permasalahan Kondisi Pendidikan SMK saat ini mendapat
perhatian khusus dari pemerintah terutama terkait beberapa masalah
yang dapat menghambat upaya pemerintah dalam memperbanyak
lulusan SMK berkompetensi tinggi dan berkarakter untuk menyiapkan
ketenagakerjaan yang siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) khususnya dan Era global pada umumnya.
1
Diantara tantangan yang terjadi di SMK saat ini adalah (1).
Kuantitas lulusan SMK yang tidak terserap di Dunia Usaha dan Dunia
Industri cukup tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan,
ketidak sesuaian kompetensi yang dilatih di SMK dengan kebutuhan
Perusahaan / Dunia usaha / Dunia industri / dan kurangnya kesiapan
mental bekerja lulusan SMK. (2) Kurangnya Tenaga Guru produktif
SMK baik secara kualitas maupun secara kuantitas yang berimbas
pada mutu lulusan SMK yang dihasilkan. (3) Kurangnya jumlah
Asosiasi Profesi, Dunia Usaha/Industri dan Instusi Pasangan tempat
kerjasama SMK dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG)
atau tempat penyelenggaraan PKL.
Salah satu prinsip pengelolaan SMK adalah Kemitraan SMK
dalam menjalin kerjasama dengan Du/Di dan masyarakat, baik
individu maupun organisasi terutama Dunia Usaha dan Industri yang
sifatnya saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan, termasuk didalamnya bekerjasama dengan komunitas
orang tua peserta didik, lembaga pemerintahan dan Institusi lainnya
yang relevan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Apotek, Klinik dan Rumah Sakit
adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman
belajar bagi siswa untuk berpartisipasi dan bertugas secara langsung di
lapangan dengan sebuah Perusahaan baik pemerintah maupun swasta
setempat untuk memperoleh keahlian dibidang pelayanan, menajemen
dan administrasi Kefarmasian. Praktik Kerja Lapangan dipandang
perlu karena melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang
2
cepat berubah. Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas managerial peserta didik dalam mengamati
permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun
kenyataan yang sebenarnya.
Dengan latar belakang permasalahan dan tantangan sepeti
diuraikan di atas, maka SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara
Padang berusaha secara maksimal memanfa’atkan peluang dan
kesempatan kerjasama yang disediakan oleh Dunia Usaha/Industri
sehingga hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan bagi peserta didik,
Pengelola pendidikan dan Pendukung PKL akan memperoleh hasil
yang maksimal.
C. TUJUAN KHUSUS :
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerja
dalam satu tim dan mengembangkan potensi dan kreatifitas
sesuai minat dan bakatnya masing – masing dan
memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
2. Meningkatkan status kepribadian siswa, sehingga mereka
mampu berinteraksi, berkomunikasi, dan memiliki tanggung
jawab, serta disiplin yang tinggi, serta menumbuhkan dan
meningkatkan sikap profesional yang diperlukan untuk
memasuki dunia kerja.
4
3. Memberi kesempatan dan garansi bagi siswa yang berpotensi
untuk mejadi tenaga kerja terampil dan produktif berdasarkan
pengakuan standart profesi.
4. Untuk menunjang program sekolah dalam pelaksanaan Sistem
Pendidikan Ganda (SPG) guna mewujudkan siswa menjadi
tenaga kerja.
5. Untuk menambah pengalaman, dan wawasan selama
pelaksanaan PKL dalam melakukan penyesuaian antara dunia
pendidikan dan dunia kerja / usaha / industri;
6. Untuk mendapatkan informasi tentang kriteria, kompetensi dan
keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha
dan Dunia Industri yang ada.
7. Untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga
lulusannya akan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja sektor
menengah di dunia Usaha dan Industri.
8. Untuk memotivasi pengelola pendidikan dan proses belajar
mengajar dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia.
D. MANFAAT PKL :
Pelaksanaan PKL secara terpadu antara SMK dengan Institusi
Pasangan (IP) seperti Dunia Usaha / Industri atau Instansi Pemerintah,
dilaksanakan dengan prinsip kerjasama, saling membantu, saling
mengisi, dan saling menguntungkan. Oleh sebab itu, kegiatan PKL
5
tersebut akan memberikan manfaat bagi pihak–pihak yang
bekerjasama, diantaranya adalah:
6
3. Bagi Peserta Didik :
a. Peserta didik memiliki perpaduan kompetensi, baik yang
disekolah maupun yang didapat di tempat PKL;
b. Kompetensi yang diperoleh dalam mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri sebagai bekal untuk bekerja setelah tamat;
c. Mendorong peserta didik untuk meningkatkan kompetensi
keahlian pada tingkat yang lebih tinggi;
d. Dapat dijadikan bekal bagi peserta didik apabila bekerja pada
dunia kerja nyata;
e. Peserta didik dapat mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya
secara baik dibawah bimbingan tenaga kerja;
f. Peserta didik bisa mengaplikasikan ilmu yang selama ini
dipelajari di sekolah, dan lebih banyak memahami tentang ilmu
Farmasi.
E. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PKL.
Ruang lingkup PKL Farmasi Klinis dan Komunitas berkaitan
dengan Ilmu pengetahuan di bidang Farmasi yang mencangkup
Aspek Layanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care), Implementasi
konsep Clinical Pharmacy dan Pengelolaan Community
Pharmacy yang sejalan dengan paradigma sehat.
Mengisi kebutuhan tenaga kesehatan dalam rangka mewujudkan
layanan kesehatan sebagai Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian, serta
mengenal berbagai bentuk Produk farmasi dan alat kesehatan yang
diarahkan kepada tujuan layanan prima untuk pasien (Patient
Oriented).
7
BAB II
PELAKSANAAN PKL
A. PERSYARATAN PKL :
1. Persyaratan Bagi Siswa ;
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Apotek-
Apotek, Rumah Sakit, dan Klinik yang relevan;
Materi-materi dasar yang menjadi dasar Praktek Kerja Lapangan
telah dipelajari secara tuntas disekolah baik teori maupun prakteknya;
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa wajib
mengikuti Pedoman PKL dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
pada Dunia Kerja.
1. Bagi Pembimbing ;
a. Pembimbing PKL diambil dari Guru Produktif yang ditunjuk oleh
Kepala Sekolah berada dalam dalam TIM PKL Sekolah;
b. Pembimbing PKL dalam melaksanakan tugas berkoordinasi
dengan Kepala Sekolah, Ketua PKL dan TIM PKL Sekolah;
c. Dilapangan Pembimbing Sekolah berkoordinasi dengan
Pembimbing PKL yang ditunjuk DU/DI secara berkala atas
sepengetahuan Ketua Pelaksana PKL.
1. Kriteria Dunia Praktik Kerja Lapangan :
a. Dunia Usaha dan Dunia Industri atau Institusi Pasangan
pelaksanaan PKL dipilih yang relevan dengan Program Keahlian
Sekolah, serta memiliki Kinerja profesional;
8
b. Istitusi Pasangan yang Relevan dimaksudkan sesuai dengan
Program Keahlian Sekolah yaitu “Farmasi Klinis dan Komunitas”
yang bergerak dibidang Pelayanan kesehatan, pelayanan
kefarmasian dan distributor alat/bahan kefarmasian.
B. PERSYARATAN KHUSUS :
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di kelas XI dengan alokasi
waktu 150 jam x 45 menit dengan perbandingan teori, praktek
sekolah dan PKL (1 : 2 : 4). Artinya selama 3 bulan praktek kerja
setara dengan 450 jam.
10
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PKL
A. PROSEDUR PKL:
1. Persiapan :
a. Sekolah membentuk TIM Pelaksana PKL untuk
merencanakan dan merealisasikan pelaksanaan PKL;
b.. Tim Pelaksana PKL yang sudah terbentuk melakukan
perencanaan Praktek Kerja Lapangan yang meliputi waktu
pelaksanaan, biaya, sasaran, dan lainnya.
c.. Tim PKL melakukan observasi rencana lokasi yang akan
dijadikan sasaran pengenalan lembaga industri kepada
siswa;
d.. Penyelesaian proses administrasi yang diperlukan oleh
lembaga industri setelah diadakan obsevasi;
e. Siswa menyelesaikan administrasi persyaratan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di sekolah;
f. Siswa mengikuti pembekalan yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan disekolah.
2. Pelaksanaan.
a. Siswa mencari data sebanyak-banyaknya tentang
keberadaan industri yang meliputi sejarah perusahaan,
proses produksi, penjualan/ pemasaran, pengembangan,
pelayanan dan lain-lain;
11
b. Siswa melaporkan pelaksanaan pengenalan industri yang
telah dilaksanakan secara sistematis;
c. Penyerahan siswa oleh guru pembimbing dari sekolah ke
lokasi Praktik Kerja Lapangan bersama ketua PKL;
d. Siswa menyusun jadwal kegiatan atas dasar hasil
konsultasi dengan pembimbing industri dan kemudian
melaporkan kepada guru pembimbing;
e. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sesuai dengan
jadwal yang dibuat dan selalu berkonsultasi dengan
pembimbing lapangan Praktek Kerja Lapangan;
f. Mencatat kegiatan Praktek Kerja Lapangan setiap hari dan
memeriksakan kepada Pembimbing Apotek setiap hari;
g. Mengumpulkan data-data dan informasi selama PKL
sebagai bahan untuk penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan;
h. PKL di mulai dari Senin sampai Jumat, pada hari Sabtu
konsultasi dengan Guru pembimbing disekolah, sekiranya
menemukan permasalahan selama Praktek Kerja
Lapangan;
i. Penjemputan Peserta didik dari tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) oleh Guru pembimbing bersama Ketua
PKL apabila seluruh rangkaian kegiatan PKL telah
dilaksanakan dengan baik selesai.
12
3. Penyusunan Laporan.
a. Mengumpulkan form isian selama Praktek Kerja Lapangan
untuk persiapan penyusunan laporan;
b. Mengkonsultasikan kepada Guru pembimbing dalam
penyusunan laporan;
c. Laporan dibuat 1 eksemplar dilengkapi lembar pengesahan
guru pembimbing dan pihak yang bersangkutan.
4. Tata Tertib PKL :
4.1. Kewajiban Peserta Didik :
a. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di DU/DI
tempat PKL;
b. Berada di tempat PKL 15 menit sebelum jam kerja dimulai;
c. Memakai pakaian sesuai aturan main yang berlaku di
dunia usaha industri;
d. Mengisi daftar hadir harian pada buku yang telah
disediakan;
e. Berlaku sopan, jujur, aktif, kreatif dan bertanggungjawab
terhadap tugas yang diberikan selama PKL;
f. Memberitahukan kepada pihak DU/DI dan guru
pembimbing apabila siswa berhalangan hadir, dengan
konsekuensi 1 hari tidak hadir, di ganti dengan 2 kali
kehadiran;
g. Wajib mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan;
h. Wajib mengusahakan dan menjaga kebersihan, keamanan,
keindahan, kekeluargaan serta menjaga keselamatan kerja.
13
i. Wajib menjaga nama baik sekolah, pribadi dan DU/DI
atau perusahaan.
14
4.4. SANKSI :
1) Sangsi Ringan ;
Siswa peserta PKL dapat dikenakan Sangsi RINGAN,
bila yang bersangkutan melanggar Tata tertib atau
Larangan sebagaimana diuraikan poin 1 dan poin 2
diatas, berupa ;
a. Peringatan lisan 1, 2 dan 3.
b. Peringatan tertulis 1, 2 dan 3.
c. Dikembalikan kesekolah asal.
d. Mengulang PKL ditempat lain.
2) Sangsi Berat :
Siswa peserta PKL dapat dikenakan Saksi BERAT, bila
yang bersangkutan melakukan pelanggaran yang
berkaitan dengan Pidana, Perdata dan Asusila sesuai
ketentuan yang berlaku ;
a. Perbuatan yang melanggar hukum pidana, akan
diserahkan kepada Pihak yang berwajib sesuai
dengan kewenangan;
b. Pelanggaran perdata yang berakibat kerugian harta
benda dikenakan sangsi ganti rugi;
c. Pencemaran nama baik, Perusahaan tempat PKL,
Sekolah asal dan atau Pribadi akan dikenakan
sangsi sesuai ketentuan yang berlaku oleh pihak
yang berwenang;
d. Dikembalikan kepada Orang tua / Wali Murid.
15
3) Bagi yang tidak mengikuti / tidak lulus
a. Bagi peserta didik yang tidak lulus dalam
mengikuti PKL, Peserta Didik wajib mengulang
PKL dengan mencari tempat sendiri tanpa
mengganggu kegiatan PBM
b. Bagi yang tidak mengikuti Praktik Kerja Lapangan
(PKL) sama sekali, maka Peserta Didik dinyatakan
tidak naik ke kelas XII.
4) Penilaian :
a. Mendaftar kepada Tim PKL SMK kesehatan DBN
dengan menyerahkan laporan dan persyaratan lain
yang sudah disetujui oleh guru pembimbing;
b. Mengikuti ujian PKL sesuai jadwal pelaksanaan
ujian.
c. Mendampingi Pembimbing dari Dunia Kerja dalam
memberikan penilaian PKL Peserta didik.
B. GURU PEMBIMBING :
Dalam penyelenggraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Guru
pembimbing dari Sekolah melaksanakan tugas pembimbingan
untuk kelancaran kegiatan PKL diantaranya adalah :
a. Menyerahkan Peserta didik untuk melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan
bersama Panitia PKL;
16
b. Memantau pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa serta
mengadakan bimbingan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan.
17
BAB IV
TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN
1.9 Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk
melengkapi laporan PKL apotek, klinik, rumah sakit. Kalau
lampiran dihilangkan maka laporan PKL apotek tidak akan
terganggu, tetapi kurang lengkap. Lampiran biasanya
memuat alur, denah,surat pesanan, rekapitulasi hasil usaha
apotek, faktur, surat tanda terima, resep, copy resep, kwitansi,
etiket, kartu stok, rak obat, lemari narkotik dan psikotropika,
daftar alkes, dan daftar nama obat yang tersedia, serta
lampiran lain-lain yang perlu dilampirkan.
23
1.10 Jumlah Halaman Laporan PKL
Jumlah halaman PKL memberi informasi kedalaman
kajian pustaka maupun kejelasan pembahasan. Jika kajian
pustaka tidak komprehensif maka kejelasan pembahasan
akan menjadi dangkal sehingga kurang mampu
menjelaskan “mengapa demikian”. Untuk itu perlu
batasan minimal jumlah halaman bagian utama (isi)
laporan PKL, yaitu 30 halaman, tidak termasuk lampir
24
BAB V
TATA CARA PENULISAN
31
Contoh penulisan judul tabel seperti terlihat dibawah
ini;
Tabel 1. Harga Rf setelah penyemprotan dilihat dibawah
sinar UV 254 nm.
32
Contoh penulisan judul gambar seperti dibawah ini
5.1. Bahasa
• Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku
(ada subyek dan predikat, dan supaya lebih sempurna ,
ditambah dengan obyek dan keterangan). Bahasa ilmiah
hendaknya ditulis secara lugas dan jelas, tidak bertele-tele
dan tidak menggunakan bahasa “indah” yang justru dapat
mengaburkan arti yang sesungguhnya.
• Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-
lainya), tetapi dibuat berbentuk pasif (bentuk orang
ketiga). Pada penyajian ucapan terima kasih pada perkata,
saya diganti dengan penulis.
• Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang
sudah di Indonesiakan. Istilah asing yang terpaksa
33
digunakan harus diberi garis bawah per kata atau dicetak
dengan huruf miring.
• Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung, seperti sehingga, yaitu dan sedangkan,
tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat. Kalimat
harus utuh, bukan sambungan dari sub judul di atasnya.
Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada
tempatnya, misalnya diletakan didepan subyek sehingga
merusak susunan kalimat.
kata dimana dan dari sering kurang pada tempatnya, dan
diperlakuan tepat seperti kata “where” dan “of” dalam
bahasa inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang
demikian tidaklah baku dan jangan dipakai.
• Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke
dan di.
• Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
• Nama penulis dalam daftar pusaka
Penulisan nama pada daftar pusaka, semua nama
penulis harus dicantumkan dan tidak boleh hanya penulis
pertama yang kemudian diikuti dkk, atau et.al., semua
nama yang dikutip harus dapat ditelusur, untuk itu harus
ada dalam daftar pusaka.
• Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan
garis penghubung diantara dua suku kata, maka keduanya
34
dianggap sebagai satu suku kata.
Contoh :
Sulastin-Sulatrisno di tulis : Sulastin-Sulatrisno
• Nama yang di ikuti dengan singkatan dan gelar
Nama yang di ikuti dengan singkatan dianggap bahwa
singkatan itu menjadi satu dengan satu kata yang ada
didepanya.
Contoh :
Mawardi A.I. ditulis: Mawardi A.I.
William D. Ross Jr. Ditulis : Ross
Jr.W.D.
Derajat akdemik (gelar kesarjanaan; professor Dr; Ph.D)
tidak boleh dicantumkan di depan nama
Contoh: Prof. DR. Riwanto ditulis Ridwanto, DR, Prof
39
BAB VI
PENUTUP
40
Setelah pedoman PKL ini disosialisasikan, dianggap semua pihak
telah mengetahui dan memahaminya.
Ditetapkan : di – Padang.
Tanggal : 15 Desember 2023.
Diketahui/disetujui oleh, Disusun oleh,
Kepala Sekolah TIM PELAKSANA PKL
SMK KESEHATAN DBN SMK KESEHATAN DBN
PADANG. PADANG.
41
LAMPIRAN 1.
CONTOH LAPORAN PKL
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA (NAMA TEMPAT PKL)
Disusun oleh :
Nama:…………………………………
NIS / NISN: ………………………….
42
CONTOH :
HALAMAN PENGESAHAN :
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Judul Laporan :
Tempat PKL 1. Apotek ………………..
DISETUJUI OLEH,
INSTRUKTUR 1 INSTRUKTUR 2
INSTRUKTUR 3
(……………….) (……………………..)
(………………………)
KEPALA SEKOLAH KETUA PKL (GURU
PEMBIMBING)
(……………….) (……………………..)
(………………………)
43
CONTOH :
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan lapran Praktik Kerja
Lapangan di Apotek……… Laporan ini di buat berdasarkan keiatan –
kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di tempat praktik.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban siswa selama PKL
dan berfungsi sebagai acuan dalam ujia yang dilaksanakan setelah siwa
melaksanakan praktik Kerja Lapangan.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancer karena adanya dukugan
kerja sama yang baik dari berbagai piak. Pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Bapak…………………………..selaku Pemilik Yayasan SMK
Kesehatan Dharmabakti Nusantara Padang
2. Ibu…………………… selaku Kepala Sekolah SMK
Kesehatan Dharmabakti Nusantara Padang
3. Ibu ……………….. selaku Ketua Program Keahlian Farmasi
4. Bapak / Ibu ………… selaku Pimpinan Klinik / Apotek /
Rumah Sakit
5. Bapak / Ibu Apoteker Instalasi Farmasi di Apotek / Klinik/
Rumah Sakit
6. Ibu……. Selaku pembimbing pada ……
7. Seluruh staf dam Karyawan Apotek…….
8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK
44
Keseatan Dharmabakti Nusantara
9. Selutuh karyawan SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara
10. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan
Praktek Kerja Lapaangan ini.
Penulis menyadari akan kekurangan – kekurangan dalam
pembuatan laporan ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya laporan ini.
Akhir kata penulisa mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi semua Pihak.
Padang, (bulan, tahun)
Penulis
Nama Siswa
45
CONTOH :
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL…………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………..
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan……………………………..
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan……………………………..
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN…………………………
A. Sejarah (Nama Perusahaan / Apotek)……………………………..
B. Struktur Organisasi……………………………………………
C. Kedudukan dan Letak…………………………………………..
D. Prosedur Pelayanan………………………………………..
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik………………………..
A. Bahan danAlat…………………………………………………..
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktik………
C. Laporan Kegiatan Harian………………………………………
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………
DAFTAR PUSTKA……………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………….
46
CONTOH :
CATATAN HARIAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SMK KESEHETAN DHARMABAKTI NUSANTARA PADANG
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024
NAMA :
NISN :
TEMPAT PKL :
MINGGU KE :
HARI /
NO KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL
CONTOH :
RESUME KEGIATAN
47
PEMBIMBIING GURU PESERTA DIDIK
PEMBIMBING
KETERANGAN
1. Laporan harian kegiatan PKL dibuat tersendiri sesuai dengan
jenis kegiatan
2. Laporan harian diisi setiap hari dan didimpulkan setiap
minggu untuk mendapat pengesahan
3. Laporan harian menjadi bahan untuk penyusunan Laporan
Akhir PKL.
48
LAMPIRAN 2 :
PENILAIAN PENILAIAN ASPEK SIKAP/ASPIRASI PKL.
TAHUN AJARAN 2023 / 2024.
NAMA :
NIS :
ASPEK KRITERIA
NO SIKAP/ASPIRA BAI SEDANG KURANG
SI. K
1 Disiplin.
2 Minat / Atensi.
3 Kerjasama.
4 Prakarsa.
5 Kejujuran.
6 Kepemimpian.
7 Kesopanan.
8 Tanggung Jawab.
9 Percaya diri.
10 Ketekunan.
11 Ketelitian.
12 Kebersihan.
JUMLAH
Keterangan :
49
LAMPIRAN 3.
PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI ASISTEN APOTEKER
Nama Siswa :
NISN :
1. Kompetensi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
PELAKSANAA
KEGIATAN KOMENTAR DAN
NO N
KOMPETENSI PENILAIAN 20-30.
YA TIDAK
1. Mencatat
kebutuhan sediaan
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
a Memeriksa
. ketersediaan
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
b Memeriksa
. persediaan
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan yang
mendekati
50
waktu
kadaluarsa
2. Memesan sediaan
farmasi dan
perbekalan farmasi
3. Menerima sediaan
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
a Menerima
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan dan
memeriksa
kesesuaian
pesanan
b Memeriksa
. keadaan fisik
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
4. Menyimpan
sediaan farmasi
dan perbe- kalan
51
kesehatan:
a Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai
golongannya
b Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai bentuk
sediaannya
c Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai sifat
fisika dan kimia
berdasarkan
informasi dalam
kemasan
5. Melakukan
administrasi
dokumen sediaan
52
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
1 Melakukan
. pengelompokan
faktur
pembelian dan
resep
2 Menyiapkan,
. mengisi dan
menyimpan
kartu stok.
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 20-30
53
kesehatan:
a Menghitung
. jumlah sediaan
farmasi/
perbekalan
kesehatan dalam
resep
b Menghitung
. biaya
c Menginformasik
. an jumlah biaya
2. Melaksanakan
prosedur
penerimaan dan
penilaian resep:
a Mampu
. mambaca dan
menilai
kelengkapan
resep
b Mampu
. membuat salinan
resep
3. Melaksanakan
54
proses peracikan
sediaan farmasi
sesuai permintaan
dokter:
a Menyiapkan/me
. ngambil sediaan
farmasi
b Meracik sediaan
. farmasi di bawah
pengawasan
Apoteker dan
mengemasnya
4. Menulis etiket dan
menempelkannya
pada kemasan
sediaan farmasi
5. Memberikan
pelayanan obat
bebas, bebas
terbatas dan
perbekalan
kesehatan
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 20-50.
55
3. Kompetensi Berkomunikasi dan Memberikan KIE kepada
Pasien
PELAKSANA KOMENTAR DAN
KEGIATAN
NO AN PENILAIAN 10-20.
KOMPETENSI
YA TIDAK
1. Menyerahkan
obat kepada
pasien
2. Berkomunikasi
dengan pasien
3. Memberikan KIE
kepada pasien
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 10-20.
4. Nilai Total Kompetensi :
KEGIATAN NILA
NO TOTAL NILAI
KOMPETENSI I
1. Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan
Perbekalan
Kesehatan.
2. Pelayanan Sediaan
Farmasi dan
56
Perbekalan
Kesehatan.
3 Berkomunikasi dan
Memberikan KIE
kepada Pasien.
57
JADWAL KEGIATAN
58
8 Pendalaman
Materi PKL oleh
guru Produktif
9 Pembekalan oleh
TIM coaching
10 Pengantaran
Siswa PKL
11 Pelaksanaan PKL
12 Penjemputan
Siswa PKL
13 Laporan Siswa
PKL ke Sekolah
14 Pentupan dan
Laporan TIM
PKL
59
60