Anda di halaman 1dari 60

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.
Kemajuan perekonomian dan teknologi dalam era globalisasi saat
ini semakin menuntut tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan kompeten di segala sektor usaha agar mampu
menghadapi persaingan yang semakin tajam, menyebabkan perlunya
peningkatan kemampuan SDM setempat agar diakui memiliki
kompetensi pada bidangnya untuk menghindari marginalisasi tenaga
kerja lokal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik secara Nasional, jumlah
tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 724 juta
orang, jumlah tersebut meningkat 90 ribu orang dari penghitungan
terakhir yang dilakukan Februari tahun 2014. Dibanding dengan tahun
sebelumnya jumlah ini menurun sebanyak 170 ribu orang dan
berdasarkan status pendidikan, lulusan SMK merupakan yang paling
banyak menganggur.
Permasalahan Kondisi Pendidikan SMK saat ini mendapat
perhatian khusus dari pemerintah terutama terkait beberapa masalah
yang dapat menghambat upaya pemerintah dalam memperbanyak
lulusan SMK berkompetensi tinggi dan berkarakter untuk menyiapkan
ketenagakerjaan yang siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA) khususnya dan Era global pada umumnya.

1
Diantara tantangan yang terjadi di SMK saat ini adalah (1).
Kuantitas lulusan SMK yang tidak terserap di Dunia Usaha dan Dunia
Industri cukup tinggi disebabkan rendahnya kompetensi lulusan,
ketidak sesuaian kompetensi yang dilatih di SMK dengan kebutuhan
Perusahaan / Dunia usaha / Dunia industri / dan kurangnya kesiapan
mental bekerja lulusan SMK. (2) Kurangnya Tenaga Guru produktif
SMK baik secara kualitas maupun secara kuantitas yang berimbas
pada mutu lulusan SMK yang dihasilkan. (3) Kurangnya jumlah
Asosiasi Profesi, Dunia Usaha/Industri dan Instusi Pasangan tempat
kerjasama SMK dalam pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG)
atau tempat penyelenggaraan PKL.
Salah satu prinsip pengelolaan SMK adalah Kemitraan SMK
dalam menjalin kerjasama dengan Du/Di dan masyarakat, baik
individu maupun organisasi terutama Dunia Usaha dan Industri yang
sifatnya saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan, termasuk didalamnya bekerjasama dengan komunitas
orang tua peserta didik, lembaga pemerintahan dan Institusi lainnya
yang relevan.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Apotek, Klinik dan Rumah Sakit
adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman
belajar bagi siswa untuk berpartisipasi dan bertugas secara langsung di
lapangan dengan sebuah Perusahaan baik pemerintah maupun swasta
setempat untuk memperoleh keahlian dibidang pelayanan, menajemen
dan administrasi Kefarmasian. Praktik Kerja Lapangan dipandang
perlu karena melihat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi yang
2
cepat berubah. Praktik Kerja Lapangan (PKL) akan menambah
kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai antara teori
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas managerial peserta didik dalam mengamati
permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun
kenyataan yang sebenarnya.
Dengan latar belakang permasalahan dan tantangan sepeti
diuraikan di atas, maka SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara
Padang berusaha secara maksimal memanfa’atkan peluang dan
kesempatan kerjasama yang disediakan oleh Dunia Usaha/Industri
sehingga hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan bagi peserta didik,
Pengelola pendidikan dan Pendukung PKL akan memperoleh hasil
yang maksimal.

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN :


Tujuan Umum :
SMK Kesehatan DBN bersama TIM PKL menyusun Rencana
Kerja PKL SMK Kesehatan DBN dengan tujuan secara umum,
adalah :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional,
yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan
ketrampilan dan kerja yang sesuai dengan tuntutan kerja.
2. Memperkokoh “Link dan match antara sekolah dan dunia
usaha disertai bentuk kerja sama yang saling menguntungkan
dan berkelanjutan.
3
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga
kerja yang berkualitas / profesional.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai proses pendidikan.
5. Menggalang Kemitraan dan Kerjasama dengan Du/Di dan
Institusi pasangan untuk membekali Siswa menjadi Tenaga
Kerja yang terampil, unggul, kreatif dan kompetitif.
6. Mengoptimalkan Penyelenggaraan PKL untuk memenuhi
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai tuntutan dunia kerja.
7. Mendekatkan Siswa ke Dunia Kerja Nyata sehingga terjadi
kesesuaian antara lulusan dengan kebutuhan tenaga kerja
sektor menengah atau membuka usaha secara mandiri.

C. TUJUAN KHUSUS :
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerja
dalam satu tim dan mengembangkan potensi dan kreatifitas
sesuai minat dan bakatnya masing – masing dan
memperkenalkan siswa pada dunia usaha.
2. Meningkatkan status kepribadian siswa, sehingga mereka
mampu berinteraksi, berkomunikasi, dan memiliki tanggung
jawab, serta disiplin yang tinggi, serta menumbuhkan dan
meningkatkan sikap profesional yang diperlukan untuk
memasuki dunia kerja.

4
3. Memberi kesempatan dan garansi bagi siswa yang berpotensi
untuk mejadi tenaga kerja terampil dan produktif berdasarkan
pengakuan standart profesi.
4. Untuk menunjang program sekolah dalam pelaksanaan Sistem
Pendidikan Ganda (SPG) guna mewujudkan siswa menjadi
tenaga kerja.
5. Untuk menambah pengalaman, dan wawasan selama
pelaksanaan PKL dalam melakukan penyesuaian antara dunia
pendidikan dan dunia kerja / usaha / industri;
6. Untuk mendapatkan informasi tentang kriteria, kompetensi dan
keterampilan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha
dan Dunia Industri yang ada.
7. Untuk meningkatkan proses belajar mengajar sehingga
lulusannya akan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja sektor
menengah di dunia Usaha dan Industri.
8. Untuk memotivasi pengelola pendidikan dan proses belajar
mengajar dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing
sumber daya manusia Indonesia.

D. MANFAAT PKL :
Pelaksanaan PKL secara terpadu antara SMK dengan Institusi
Pasangan (IP) seperti Dunia Usaha / Industri atau Instansi Pemerintah,
dilaksanakan dengan prinsip kerjasama, saling membantu, saling
mengisi, dan saling menguntungkan. Oleh sebab itu, kegiatan PKL

5
tersebut akan memberikan manfaat bagi pihak–pihak yang
bekerjasama, diantaranya adalah:

1. Bagi Institusi Pasangan:


a. Intitusi Pasangan dapat berkontribusi kepada Bangsa dan
Negaranya dalam peningkatan kualitas dan daya saing sumber
daya manusia;
b. Melalui Kegiatan PKL DUDI menanamkan dan melatih
keterampilan, disiplin kerja, etos kerja yang sesuai sehingga
membantu dalam merekrut karyawan;
c. Perusahaan dapat menugaskan Siswa PKL secara baik, sebagai
tenaga kerja perusahaan dalam mencapai target pekerjaannya
sehari - hari sesuai dengan kompetensi dan kemampuan yang
dimiliki siswa.
2. Bagi Sekolah :
a. Memudahkan dalam menciptakan calon tenaga kerja yang
memiliki kompetensi sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan
tujuan pendidikan SMK lebih terjamin;
b. Sekolah dapat mengukur kesesuaian pendidikan yang diberikan
disekolah dengan yang didapatkan peserta didik pada Dunia
Industri. (SchoolMatching);
c. Sekolah dapat meningkatkan kerjasama dengan DU/DI untuk
pengembangan program pendidikan dan pelatihan Sekolah
SMK sebagai pencipta tenaga kerja kedepannya.

6
3. Bagi Peserta Didik :
a. Peserta didik memiliki perpaduan kompetensi, baik yang
disekolah maupun yang didapat di tempat PKL;
b. Kompetensi yang diperoleh dalam mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri sebagai bekal untuk bekerja setelah tamat;
c. Mendorong peserta didik untuk meningkatkan kompetensi
keahlian pada tingkat yang lebih tinggi;
d. Dapat dijadikan bekal bagi peserta didik apabila bekerja pada
dunia kerja nyata;
e. Peserta didik dapat mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya
secara baik dibawah bimbingan tenaga kerja;
f. Peserta didik bisa mengaplikasikan ilmu yang selama ini
dipelajari di sekolah, dan lebih banyak memahami tentang ilmu
Farmasi.
E. RUANG LINGKUP PELAKSANAAN PKL.
Ruang lingkup PKL Farmasi Klinis dan Komunitas berkaitan
dengan Ilmu pengetahuan di bidang Farmasi yang mencangkup
Aspek Layanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care), Implementasi
konsep Clinical Pharmacy dan Pengelolaan Community
Pharmacy yang sejalan dengan paradigma sehat.
Mengisi kebutuhan tenaga kesehatan dalam rangka mewujudkan
layanan kesehatan sebagai Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian, serta
mengenal berbagai bentuk Produk farmasi dan alat kesehatan yang
diarahkan kepada tujuan layanan prima untuk pasien (Patient
Oriented).
7
BAB II
PELAKSANAAN PKL

A. PERSYARATAN PKL :
1. Persyaratan Bagi Siswa ;
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di Apotek-
Apotek, Rumah Sakit, dan Klinik yang relevan;
Materi-materi dasar yang menjadi dasar Praktek Kerja Lapangan
telah dipelajari secara tuntas disekolah baik teori maupun prakteknya;
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa wajib
mengikuti Pedoman PKL dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
pada Dunia Kerja.
1. Bagi Pembimbing ;
a. Pembimbing PKL diambil dari Guru Produktif yang ditunjuk oleh
Kepala Sekolah berada dalam dalam TIM PKL Sekolah;
b. Pembimbing PKL dalam melaksanakan tugas berkoordinasi
dengan Kepala Sekolah, Ketua PKL dan TIM PKL Sekolah;
c. Dilapangan Pembimbing Sekolah berkoordinasi dengan
Pembimbing PKL yang ditunjuk DU/DI secara berkala atas
sepengetahuan Ketua Pelaksana PKL.
1. Kriteria Dunia Praktik Kerja Lapangan :
a. Dunia Usaha dan Dunia Industri atau Institusi Pasangan
pelaksanaan PKL dipilih yang relevan dengan Program Keahlian
Sekolah, serta memiliki Kinerja profesional;

8
b. Istitusi Pasangan yang Relevan dimaksudkan sesuai dengan
Program Keahlian Sekolah yaitu “Farmasi Klinis dan Komunitas”
yang bergerak dibidang Pelayanan kesehatan, pelayanan
kefarmasian dan distributor alat/bahan kefarmasian.

B. PERSYARATAN KHUSUS :
Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di kelas XI dengan alokasi
waktu 150 jam x 45 menit dengan perbandingan teori, praktek
sekolah dan PKL (1 : 2 : 4). Artinya selama 3 bulan praktek kerja
setara dengan 450 jam.

C. PETUNJUK UMUM PKL :


a. PKL dilaksanakan siswa kelas XI pada semester IV;
b. Lama pelaksanaan PKL selama 3 bulan;
c. Siswa PKL ditempatkan sesuai dengan Kompetensi yang
dimiliki, serta permintaan perusahaan;
d. PKL dilaksanakan siswa sesuai dengan hari dan jam kerja yang
ditentukan Institusi Pasangan atau atas dasar kesepakatan
antara Pihak Sekolah dan DU / DI;
e. Syarat Peserta PKL;
1) Kompetensi dasar keahlian siswa untuk semester 1 s/d 3
sudah tuntas diajarkan di Sekolah;
2) Membuat surat pernyataan siswa untuk mematuhi tata tertib
sekolah dan DU/DI yang diketahui oleh orang Tua atau
Wali Murid;
9
3) Mengisi biodata siswa dilengkapi foto berwarna ukuran 3x4
sebanyak 3 lembar;
4) Mengikuti kegiatan pembekalan (coching) yang
dilaksanakan sebelum mengikuti PKL;
5) Siswa dilengkapi dengan Buku Panduan Pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

10
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PKL

A. PROSEDUR PKL:
1. Persiapan :
a. Sekolah membentuk TIM Pelaksana PKL untuk
merencanakan dan merealisasikan pelaksanaan PKL;
b.. Tim Pelaksana PKL yang sudah terbentuk melakukan
perencanaan Praktek Kerja Lapangan yang meliputi waktu
pelaksanaan, biaya, sasaran, dan lainnya.
c.. Tim PKL melakukan observasi rencana lokasi yang akan
dijadikan sasaran pengenalan lembaga industri kepada
siswa;
d.. Penyelesaian proses administrasi yang diperlukan oleh
lembaga industri setelah diadakan obsevasi;
e. Siswa menyelesaikan administrasi persyaratan
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di sekolah;
f. Siswa mengikuti pembekalan yang diperlukan dalam
rangka pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan disekolah.
2. Pelaksanaan.
a. Siswa mencari data sebanyak-banyaknya tentang
keberadaan industri yang meliputi sejarah perusahaan,
proses produksi, penjualan/ pemasaran, pengembangan,
pelayanan dan lain-lain;

11
b. Siswa melaporkan pelaksanaan pengenalan industri yang
telah dilaksanakan secara sistematis;
c. Penyerahan siswa oleh guru pembimbing dari sekolah ke
lokasi Praktik Kerja Lapangan bersama ketua PKL;
d. Siswa menyusun jadwal kegiatan atas dasar hasil
konsultasi dengan pembimbing industri dan kemudian
melaporkan kepada guru pembimbing;
e. Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sesuai dengan
jadwal yang dibuat dan selalu berkonsultasi dengan
pembimbing lapangan Praktek Kerja Lapangan;
f. Mencatat kegiatan Praktek Kerja Lapangan setiap hari dan
memeriksakan kepada Pembimbing Apotek setiap hari;
g. Mengumpulkan data-data dan informasi selama PKL
sebagai bahan untuk penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan;
h. PKL di mulai dari Senin sampai Jumat, pada hari Sabtu
konsultasi dengan Guru pembimbing disekolah, sekiranya
menemukan permasalahan selama Praktek Kerja
Lapangan;
i. Penjemputan Peserta didik dari tempat Praktek Kerja
Lapangan (PKL) oleh Guru pembimbing bersama Ketua
PKL apabila seluruh rangkaian kegiatan PKL telah
dilaksanakan dengan baik selesai.

12
3. Penyusunan Laporan.
a. Mengumpulkan form isian selama Praktek Kerja Lapangan
untuk persiapan penyusunan laporan;
b. Mengkonsultasikan kepada Guru pembimbing dalam
penyusunan laporan;
c. Laporan dibuat 1 eksemplar dilengkapi lembar pengesahan
guru pembimbing dan pihak yang bersangkutan.
4. Tata Tertib PKL :
4.1. Kewajiban Peserta Didik :
a. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di DU/DI
tempat PKL;
b. Berada di tempat PKL 15 menit sebelum jam kerja dimulai;
c. Memakai pakaian sesuai aturan main yang berlaku di
dunia usaha industri;
d. Mengisi daftar hadir harian pada buku yang telah
disediakan;
e. Berlaku sopan, jujur, aktif, kreatif dan bertanggungjawab
terhadap tugas yang diberikan selama PKL;
f. Memberitahukan kepada pihak DU/DI dan guru
pembimbing apabila siswa berhalangan hadir, dengan
konsekuensi 1 hari tidak hadir, di ganti dengan 2 kali
kehadiran;
g. Wajib mencatat semua kegiatan yang dilaksanakan;
h. Wajib mengusahakan dan menjaga kebersihan, keamanan,
keindahan, kekeluargaan serta menjaga keselamatan kerja.
13
i. Wajib menjaga nama baik sekolah, pribadi dan DU/DI
atau perusahaan.

4.2. Hak Peserta Didik :


a. Mengikuti program Praktik Keja Lapangan (PKL);
b. Mendapatkan perlakuan sesuai dengan bidang dan
program keahlian yang dimiliki;
c. Memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing – masing;
d. Memperoleh penilaian dan penghargaan atas hasil PKL
dari Sekolah dan Institusi Pasangan.

4.3 Larangan Bagi Peserta Didik :


a. Dilarang meninggalkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan;
b. Dilarang membawa rokok, merokok, membawa dan
mengkonsumsi minuman keras membawa dan
mengkonsumsi obat-obatan terlarang, dan lain-lain;
c. Dilarang membawa senjata tajam dan alat lain yang
membahayakan;
d. Dilarang membawa dan membaca buku-buku atau
gambar-gambar yang tidak pantas ditinjau dari segi
pendidikan;
e. Dilarang membuat kerusuhan, keributan, kekacauan,
pengrusakan dan perkelahian yang merugikan DU/DI;

14
4.4. SANKSI :
1) Sangsi Ringan ;
Siswa peserta PKL dapat dikenakan Sangsi RINGAN,
bila yang bersangkutan melanggar Tata tertib atau
Larangan sebagaimana diuraikan poin 1 dan poin 2
diatas, berupa ;
a. Peringatan lisan 1, 2 dan 3.
b. Peringatan tertulis 1, 2 dan 3.
c. Dikembalikan kesekolah asal.
d. Mengulang PKL ditempat lain.
2) Sangsi Berat :
Siswa peserta PKL dapat dikenakan Saksi BERAT, bila
yang bersangkutan melakukan pelanggaran yang
berkaitan dengan Pidana, Perdata dan Asusila sesuai
ketentuan yang berlaku ;
a. Perbuatan yang melanggar hukum pidana, akan
diserahkan kepada Pihak yang berwajib sesuai
dengan kewenangan;
b. Pelanggaran perdata yang berakibat kerugian harta
benda dikenakan sangsi ganti rugi;
c. Pencemaran nama baik, Perusahaan tempat PKL,
Sekolah asal dan atau Pribadi akan dikenakan
sangsi sesuai ketentuan yang berlaku oleh pihak
yang berwenang;
d. Dikembalikan kepada Orang tua / Wali Murid.
15
3) Bagi yang tidak mengikuti / tidak lulus
a. Bagi peserta didik yang tidak lulus dalam
mengikuti PKL, Peserta Didik wajib mengulang
PKL dengan mencari tempat sendiri tanpa
mengganggu kegiatan PBM
b. Bagi yang tidak mengikuti Praktik Kerja Lapangan
(PKL) sama sekali, maka Peserta Didik dinyatakan
tidak naik ke kelas XII.
4) Penilaian :
a. Mendaftar kepada Tim PKL SMK kesehatan DBN
dengan menyerahkan laporan dan persyaratan lain
yang sudah disetujui oleh guru pembimbing;
b. Mengikuti ujian PKL sesuai jadwal pelaksanaan
ujian.
c. Mendampingi Pembimbing dari Dunia Kerja dalam
memberikan penilaian PKL Peserta didik.

B. GURU PEMBIMBING :
Dalam penyelenggraan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Guru
pembimbing dari Sekolah melaksanakan tugas pembimbingan
untuk kelancaran kegiatan PKL diantaranya adalah :
a. Menyerahkan Peserta didik untuk melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan sesuai dengan lokasi yang telah ditetapkan
bersama Panitia PKL;
16
b. Memantau pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan siswa serta
mengadakan bimbingan pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan.

17
BAB IV
TEKNIK PENYUSUNAN LAPORAN

1.1 Halaman Judul


Halaman judul atau halaman sampul berisi:
4.1.1 Judul
Judul laporan dibuat sesingkat-singkatnya tetapi jelas
dan menunjukan nama apotek, rumah sakit atau klinik
serta kota.
4.1.2 Maksud laporan PKL apotek
Disini dituliskan maksud penyusunan laporan PKL
Apotek, dalam hal ini hendaknya ditulis.
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
APOTEK
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan
Kelas dan UKK SMK Kesehatan Dharmabakti
Nusantara Padang
Lambang SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara
Padang
Nama penyusun
Memuat nama dan nomor siswa penyusun laporan
4.1.3 Institusi yang dituju
SMK KESEHATAN DHARMABAKTI
NUSANTARA PADANG
4.1.4 Waktu
18
Ditunjukkan dengan menuliskan tahun ajaran
2023/2024.
1.2 Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat tanda tangan Pembimbing PKL,
Pembimbing Apotek, Kepala Program Keahlian, Kepala
Sekolah dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Contoh halaman
pengesahan terlihat seperti lampiran.
1.3 Bagian Utama
1.3.1 Pendahuluan
Bagian ini adalah Bab pertama yang mengantarkan
pembaca untuk mengetahui apa yang akan ditulis mengapa dan
untuk apa.
1.3.1.1 Latar belakang
Bagian ini menguraikan tentang latar belakang
tentang kesehatan, pengobatan, pengertian apotek,
klinik atau rumah sakit sesuai dengan lokasi PKL
dan farmasi secara umum.
1.3.1.2 Tujuan PKL
Memberi informasi tentang tujuan yang hendak
dicapai sesuai dengan PKL yang hendak
dilaksanakan dan tujuan lain yang terkait.
1.3.1.3 Manfaat PKL
Manfaat PKL berisi penjelasan tentang kegunaan
hasil penelitian yang diharapkan baik manfaat
teoritis maupun manfaat praktis.
19
1.3.1.4 Waktu dan tempat PKL apotek, klinik dan
Rumah Sakit
Bagian ini memuat tentang waku jam kerja, lama
PKL dan tempat PKL yang akan digunakan.

1.4 Tinjauan Umum


Bagian ini adalah Bab kedua yang menerangkan pembaca
untuk mengetahui pengertian secara umum tentang apotek,
klinik atau Rumah Sakit.
1.4.1 Pengertian apotek klinik dan Rumah Sakit
Menjelaskan pengertian apotek, klinik, rumah sakit secara
umum.
1.4.2 Tugas dan fungsi apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan tugas serta fungsi apotek, klinik, rumah sakit
secara luas sesuai undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
1.4.3 Tujuan apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan tujuan apotek, klinik, rumah sakit sesuai
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
1.4.4 Persyaratan apotek, klinik, rumah sakit
Menerangakan semua yang termasuk persyaratan apotek,
klinik, rumah sakit sesuai undang- undang dan peraturan
yag berlaku
1.4.5 Pengelolaan apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan mulai dari pengertian, pengelolaan,
20
perencanaan, permintaan, pengadaan, penyimpanan dan
jumlah persedian obat.
1.4.6 Pelayanan apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan pelayanan perbekalan apotek, klinik, rumah
sakit mulai dari resep dokter, obat tanpa resep dokter dan
obat dengan golongan tertentu
1.4.7 Peraturan dan perundang-undangan apotek, klinik, rumah
sakit
Menjelaskan semua aspek yang berkaitan dengan
peraturan dan perundang-undangan apotek, klinik, rumah
sakit yang berlaku.

1.5 Apotek, Klinik, dan Rumah Sakit


Bagian ini adalah Bab ketiga yang menerangkan pembaca
tentang apotek, klinik, rumah sakit yang dipakai sebagai
lahan PKL
1.5.1 Sejarah apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan kapan dan bagaimana apotek, klinik, rumah
sakit didirikan serta bentuk kepemilikan apotek, klinik,
rumah sakit.
1.5.2 Tata ruang
Menjelaskan secara garis besar tata ruang apotek, klinik,
rumah sakit.
1.5.3 Struktur organisasi
Mejelaskan semua aspek tugas dan fungsi struktur
21
organisasi yang berlaku di apotek, klinik, rumah sakit.
1.5.4 Kegiatan apotek, klinik, rumah sakit
Menjelaskan semua aspek yang termasuk di dalam
kegiatan apotek, klinik, rumah sakit mulai dari jam kerja,
pemesanan barang beseta alurnya, pengiriman, penerimaan
barang, penataan barang dan semua aspek yang termasuk
di dalam kegiatan apotek.
1.5.5 Pengelolaan
Memuat secara garis besar pengelolaan apotek, klinik,
rumah sakit dan dijelaskan secara rinci mulai dari
penjualan, pelayanan resep baik reguler maupun prolanis,
pelayanan narkotik dan psikotropik, pendistribusian
dilengkapi alur, pengenalan tempat dan letak obat serta
administrasi.
1.6 Pembahasan
Pembahasan diletakkan di Bab empat, Pembahasan tentang
data yang diperoleh dari apotek, klinik, rumah sakit. Data
yang diperoleh dari apotek, klinik, rumah sakit sebaiknya juga
dibandingkan dengan buku literatur yang sesuai.
Pembahasan harus menyeluruh sehingga pembaca serta
kesimpulan yang diambil mudah dipahami.

1.7 Simpulan dan Saran


Simpulan dan Saran, diletakkan di Bab lima, meliputi:
1.7.1 Simpulan
22
Simpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dapat
dijabarkan dari hasil data dan pembahasan untuk
membuktikan kebenaran.
1.7.2 Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
mahasiswa selama melakukan PKL apotek. Saran ditujukan
kepada apotek, institusi dan mahasiwa yang akan melanjutkan
PKL di tempat yang sama. Saran tidak merupakan keharusan.

1.8 Daftar Pustaka


Daftar pustaka disusun seperti pada Lampiran, minimal
dari 5 pustaka.

1.9 Lampiran
Lampiran memuat keterangan tambahan untuk
melengkapi laporan PKL apotek, klinik, rumah sakit. Kalau
lampiran dihilangkan maka laporan PKL apotek tidak akan
terganggu, tetapi kurang lengkap. Lampiran biasanya
memuat alur, denah,surat pesanan, rekapitulasi hasil usaha
apotek, faktur, surat tanda terima, resep, copy resep, kwitansi,
etiket, kartu stok, rak obat, lemari narkotik dan psikotropika,
daftar alkes, dan daftar nama obat yang tersedia, serta
lampiran lain-lain yang perlu dilampirkan.

23
1.10 Jumlah Halaman Laporan PKL
Jumlah halaman PKL memberi informasi kedalaman
kajian pustaka maupun kejelasan pembahasan. Jika kajian
pustaka tidak komprehensif maka kejelasan pembahasan
akan menjadi dangkal sehingga kurang mampu
menjelaskan “mengapa demikian”. Untuk itu perlu
batasan minimal jumlah halaman bagian utama (isi)
laporan PKL, yaitu 30 halaman, tidak termasuk lampir

24
BAB V
TATA CARA PENULISAN

5.1. Bahan dan Ukuran


Laporan PKL dibuat dengan kertas HVS delapan puluh gram
dan tidak bolak-balik, ukuran kertas A4, diketik dan dijilid soft
cover rapi warna Ungu
• Jenis huruf
Laporan diketik dengan huruf Times New Romans ukuran
12 (12 huruf setiap inchi) dan untuk seluruh naskah
digunakan jenis huruf yang sama. Huruf harus tegak dan
penggunaan huruf miring hanya untuk tujuan tertentu
yang telah ditentukan. Lambang, huruf Yunani, atau
tanda-tanda lain yang tidak dapat diketik, harus ditulis rapi
dengan tinta hitam.
• Jarak baris
Jarak baris dibuat dua spasi, kecuali kutipan langsung,
judul tabel (daftar) dan gambar yang lebih dari satu baris,
dan daftar pustaka dapat diketik dengan satu spasi.
• Batas tepi
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur
sebagai berikut : Tepi atas dan tepi kiri empat cm, tepi
bawah dan tepi kanan tiga cm.
• Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman laporan PKL apotek
25
harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari
batas tepi kiri sampai batas tepi kanan penulisan dan tidak
boleh ada ruangan yang terbuang kecuali memulai alinea
baru, persamaan, daftar, gambar, sub judul, atau hal-hal
khusus.
• Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas tepi
kiri ketikan.
• Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu
kalimat harus dieja.
Contoh : Delapan ekor kelinci dan bukan 8 ekor kelinci.
• Bilangan dan satuan
Bilangan detik dengan angka , misalnya 10g bahan,
kecuali pada permulaan kalimat. Untuk penghitungan
matematis ditulis dengan angka, atau lambang bilangan.
Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan
titik,misalnya, berat rendemen 50,5 g bukan 50.5 g.
Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik
dibelakangnya, misalnya m, g, kg, cal.
• Nama bahan kimia atau yang lain
Nama lazim huruf kimia ditulis dengan huruf kecil,
misalnya tolbutamida, kloramfenikol, morfin, asam sulfat,
dan seterusnya.
Nama ilmiah lengkap untuk tumbuhan dan hewan terdiri
26
dari nama genus yang diawali dengan huruf besar dan
nama spesies yang diawali dengan huruf kecil (di beri
garis bawah per kata atau dicetak miring) dan diikuti
singktan nama orang yang pertama kali menggunakan
nama ilmiah tersebut dan diakui.
Contoh :
Abrus precatorius L., atau Abrus precatorius L.
Garis bawah atau dicetak miring juga diberikan kepada
nam sub pesies, varietas, sub varietas, forma, dan sub
forma.
Contoh:
Andropogon ternatus subsp. Mavcrothrix atau
Andropogon ternatus subsp. Mavcrothrix
Saxifrage aizoon var. Brevifolia forma
multicaulissub forma Sursurculosa.
Atau Saxifrage aizoon var. Brevifolia forma midticaulis
subforma Surculosa.

• Judul bab, sub bab, sub-sub bab, dan lain-lain


Judul bab diketik dengan huruf kapital tebal, dan diatur
supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa
dikhiri dengan titik.
Judul sub bab didahului nomor sub bab, diketik dengan
huruf tebal, dimulai dari batas tepi kiri. Huruf awal judul
sub bab di tulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas
27
seperti: pada, di, dalam, dan, terhadap. Pengetikan sub-sub
bab juga dimulai dengan huruf kapital tebal, dimulai dari
batas tepi kiri.
Nomor sub bab ditulis dengan menggunakan gugus angka
(digit) dengan tujuan memudahkan perujukan. Angka
yang digunakan semuanya angka arab. Angka yang paling
depan menunjukan nomor bab, angka berikutnya
menunjukan angka sub bab dan angka berikutnya
menunjukan angk sub bab bawahanya. Perlu diingat
bahwa yang menggunakan gugus angka hanyalah judul
sub bab dan sub-sub bab, perincian materi dalam teks
yang bukan judul tidak menggunakan gugus angka.
• Kutipan
Kutipan langsung atau tak langsung harus memberitahu
sumber yang dikutip dengan cara menuliskan nama
belakang pengarang, tahun terbit dan halaman yang
dikutip. Bila pengarang pertama kemudian diikuti dengan
dkk atau et.al. penulisan nama orang tidak boleh salah.
Contoh :
• Menurut Calvin (1978 : 15)
• Pirolisis ampas tebu (Othmer dan Fernstrom, 1943 : 125)
• Bensin dapat dibuat metanol (Meisel dkk. 1976 atau
Meisel et.al.
1976:78)
pada contoh butir 3 diatas, sebenarnya penulisanya 4
28
orang yaitu : Meisel, S.1., Mc Cullough, J.P., Leckthaler.
C.H., Weisz, P.B.
Untuk kutipan kurang dari lima baris ditulis dengan spasi
biasa (dua spasi) tanpa harus ganti baris baru. Kutipan
lebih dari lima baris ditulis dengan indensi menggantung,
jarak satu spasi. Ketikan pertama dimulai pada ketukan
kelima.
Demikian pula baris-baris berikutnya.
• Perincian ke bawah
Jika ada penulisan naskah terdapat perincian yang harus
disusun kebawah maka pakailah nomor urut dengan angka
atau huruf. Adapun derajat perinciannya sebagai berikut:
angka Arab, huruf kecil, angka Arab dengan kurung
penutup, huruf kecil dengan kurung penutup, dan huruf
kecil dengan kurung pembuka dan penutup.
Contoh :
•Penelitian kemanfaatan farmasi
a. Bentuk sediaan
• Tablet
• Tablet salut
• Tablet salut gula
• Tablet salut gula kepala
Catatan :
• Penggunaan garis penghubung (-) atau bullets yang
diletakan didepan perincian tidaklah dibenarkan,
29
sebagai pengganti dapat digunakan
• penomoran dalam angka Arab dan huruf seperti diata
Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), persamaan , judul, dan sub judul
ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
• Penomoran
• Halaman
Bagian awal laporan mulai dari halaman judul sampai
kedaftar gambar, diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil ditempatkan dibagian tengah bawah .
Bagian lain mulai pendahuluan sampai akhir laporan
PKL apotek diberi nomor halaman dengan dengan
angka Arab dan ditempatkan sebelah kanan atas,
kecuali untuk halaman judul BAB ditempatkan di
bagian tengah bawah.
• Tabel (daftar), Gambar dan Lampiran
Tabel (daftar), gambar dan lampiran diberi nomor
secara urut dengan angka Arab kecil dengan titik,
kemudian judul atau keterangan.
• Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematik, reaksi kimia dan lain-lainnya ditulis
dengan angka Arab didalam tanda kurung ( ) dan
ditempatkan didekat batas tepi kanan.
Contoh :
30
CaSO4+K2CO3 => CaCO3 + K2SO4 (3)
• Tabel (daftar) dan gambar
I. Tabel (daftar)
Ketentuan penulisan tabel atau daftar adalah sebagai
berikut :
1. Judul tabel (daftar) ditempatkan secara simetris
diatas tabel, tanpa diakhiri dengan titik. Judul
tabel harus singkat, jelas dan dalam bentuk topik,
tidak harus dalam kalimat sempurna. Judul tabel
(daftar) dicetak tebal dan bila mana perlu ukuran
huruf dapat berbeda dengan naskah.
Tabel diketik simetris dan tidak boleh dipenggal
kecuali memang panjang dan tidak mungkin
diketik dalam 1 halaman.
Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan tanpa judul.
1. Kolom-kolom diberi nama (sub judul) dan diusahakan agar
pemisahan kolom cukup jelas. Jika kolom mengandung data
kuantitatif maka satuan yang digunakan (mis: %, mg),
dimaksudkan sebagai bagian dari sub judul.
2. Tabel yang lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga
harus dibuat memanjang, maka bagian atas tabel harus
diletakan disebelah kiri atas.
3. Sumber pustaka tabel harus diletakan diselah kiri atas.

31
Contoh penulisan judul tabel seperti terlihat dibawah
ini;
Tabel 1. Harga Rf setelah penyemprotan dilihat dibawah
sinar UV 254 nm.

(Sumber: data primer penelitian)


• Gambar
Ketentuan penulisan gambar adalah sebagai berikut :
1. Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik peta, skema
dan foto.
2. Judul gambar diletakan simetris dibawah gambar tanpa
diakhiri dengan titik. Judul gambar dicetak tebal dan
bilamana perlu ukuran huruf dapat berbeda dengan naskah.
3. Sumber pustaka dan keterangan gambar dituliskan dibawah
judul gambar.
4. Letak gambar diatur sedemikian rupa sehingga simetris dan
tidak boleh dipenggal.
5. Gambar yang dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka
bagian atas gambar diletakkan disebelah kiri kertas
6. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya
sewajar-wajarnya (jangan terlalu kurus atau gemuk).

32
Contoh penulisan judul gambar seperti dibawah ini

Gambar 1. Posisi jarum pada injeksi instramuskular


(Priharjo, 1995;62)

5.1. Bahasa
• Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku
(ada subyek dan predikat, dan supaya lebih sempurna ,
ditambah dengan obyek dan keterangan). Bahasa ilmiah
hendaknya ditulis secara lugas dan jelas, tidak bertele-tele
dan tidak menggunakan bahasa “indah” yang justru dapat
mengaburkan arti yang sesungguhnya.
• Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama
dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau, dan lain-
lainya), tetapi dibuat berbentuk pasif (bentuk orang
ketiga). Pada penyajian ucapan terima kasih pada perkata,
saya diganti dengan penulis.
• Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang
sudah di Indonesiakan. Istilah asing yang terpaksa
33
digunakan harus diberi garis bawah per kata atau dicetak
dengan huruf miring.
• Kesalahan yang sering terjadi
Kata penghubung, seperti sehingga, yaitu dan sedangkan,
tidak boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat. Kalimat
harus utuh, bukan sambungan dari sub judul di atasnya.
Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada
tempatnya, misalnya diletakan didepan subyek sehingga
merusak susunan kalimat.
kata dimana dan dari sering kurang pada tempatnya, dan
diperlakuan tepat seperti kata “where” dan “of” dalam
bahasa inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang
demikian tidaklah baku dan jangan dipakai.
• Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke
dan di.
• Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
• Nama penulis dalam daftar pusaka
Penulisan nama pada daftar pusaka, semua nama
penulis harus dicantumkan dan tidak boleh hanya penulis
pertama yang kemudian diikuti dkk, atau et.al., semua
nama yang dikutip harus dapat ditelusur, untuk itu harus
ada dalam daftar pusaka.
• Nama dengan garis penghubung
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan
garis penghubung diantara dua suku kata, maka keduanya
34
dianggap sebagai satu suku kata.
Contoh :
Sulastin-Sulatrisno di tulis : Sulastin-Sulatrisno
• Nama yang di ikuti dengan singkatan dan gelar
Nama yang di ikuti dengan singkatan dianggap bahwa
singkatan itu menjadi satu dengan satu kata yang ada
didepanya.
Contoh :
Mawardi A.I. ditulis: Mawardi A.I.
William D. Ross Jr. Ditulis : Ross
Jr.W.D.
Derajat akdemik (gelar kesarjanaan; professor Dr; Ph.D)
tidak boleh dicantumkan di depan nama
Contoh: Prof. DR. Riwanto ditulis Ridwanto, DR, Prof

5.2. Penyususnan Daftar Pustaka


Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dan
disusun menurut abjad nama akhir penulis pertama, tanpa
penomoran. Buku dan majalah tidak dibedakan kecuali
penyusunannya ke kanan.
 Buku
Nama penulis, tahun terbit, judul (dicetak miring atau
diberi garis bawah per kata). Jilid,. terbitan ke,nomor
halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh buku), nama
35
penerbit, dan kotanya.
Contoh : Balai Pustaka, Jakarta.
 Buku yang dikarang oleh satu orang
Skoog, D.A. 1985. Principle of Instrumental Analysis.
Third (atau 3rd) Ed. New York: Saunders College
Publishing.
 Buku yang dikarang oleh lebih dari satu orang
Purcel W.P., Bass,GE., and Clayton, J.M. 1967.
Strategy of a Drug Design : A Guide to Biological
Activity. New York : John Wiley and Sons
 Buku yang disunting oleh satu orang
Colburn, W.A. 1981, Radioimmunoassay and Related
Immunoassay Techniques, in Munson, J.W. (Ed).
Pharmaceutical Analysis. Part A. New York : Marcel
Dekker Inc.
 Buku yang disunting oleh lebih dari satu orang
Lawrence, J.F. 1981. Confirmatory Test, in Das, K.G,
Morgan, J.J. (Eds).
Pesticide Analysis. New York : Marcel Dekker Inc.
 Buku risalah
Soegihardjo, C.J. 1987. Mencari Kondisi Terbaik
untuk Pertumbuhan Kalus pada Kultur Jaringan
Costus speciosus Smith. dalam Risalah Seminar
Nasional Metabolic sekunder 1987. Yogyakarta :
PAU Bioteknologi UGM
36
 Buku terjemahan
Schunack, W., Mayer, K., and Haake, M. 1990.
Senyawa Obat. Diterjemahkan oleh Wattimena. J.R.,
Soebito, S. Yogyakarta : UGM Press
 Majalah
Urutan penulisan daftar pustaka dari majalah adalah
sebagai berikut.
Nama penulis. Tahun terbit. Judul makalah, Nama majalah
dengan singkatan resminya (dicetak miring) Jilid atau
volume (dicetak tebal). Nomor penerbitan (ditulis dalam
kurung): Nomor halaman yang diacu.
Contoh :
Dornbos, D.A. 1981. Optimization in Pharmaceutical
Science. Pharm. Weekbl. Sci.(3) : 33-61.
Monteleone, P.M., Vasiljev, M.K., and Bomstein, J., 1973.
Spectrophotometric Determination of Amphicillin in
Presence of Metacillin, J. Pharm. Sci. 62.(11) : 1830-1833.
 Anonim
Sumber pustaka yang tidak jelas atau tidak disebutkan
pengarangnya ditulis anonim terus mengikuti ketentuan
seperti penulisan daftar pustaka butir buku. Perlu hati-hati
jika penulis adalah lembaga, hal ini tidak boleh disebut
anonim
Contoh :
Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta :
37
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (salah)
Penulis buku ini Lembaga, maka seharusnya bukan ditulis
anonim tetapi : Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope
Indonesia. Edisi III. Jakarta : Depkes RI
 Karya Tulis Ilmiah, Skripsi,
Tesis, Disertasi Contoh :
Ristanti, T. 2009. Perbandingan Jumlah Minyak Atsiri
Bunga Melati (Jasmini Flos) dan Daun Melati (Jasmini
Folium) dengan Destilasi dan Identifikasi secara Kualitatif
dengan KLT. Karya Tulis Ilmiah. Tegal : DIII Farmasi
PoliTeknik Harapan Bersama
Novitawati, Y.T. 2010. Uji Hepatotoksisitas Ekstrak Air
Daun Kompri (Symphytum officinale L.) pada Mencit
Putih (Mus musculus) Jantan Galur Balb. Skripsi.
Surakarta: Universitas Setia Budi
Reksohadiprodjo, M.S. 1981. Transformation of Fuel Oil
from Indonesian Alcohol Factories into Product of
Higher Value. Disertasi. Yogyakarta : Universitas
Gadjah Mada
 Karangan dalam
Surat Kabar Contoh :
Wasisto, B. 1989. Kampanye Penggunaan Obat Generik.
Kompas. 6 Mei 1989
 Laporan
Contoh:
38
Jennie, U.A., Sunarningsih, R, Gandjar, I.G. 1991. Profil
Optimasi Produksi Eritromisin dan biakan Streptomyces
erythreus dengan Zat Penginduksi Asam Suksinat dan
Asam Propionat – Biotin . Laporan Penelitian. Yogyakarta :
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada
 Sumber tak Tertulis
Contoh :
Adhyatma. Pidato Pembukaan Konggres Ilmiah Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia (rekaman kaset). Yogyakarta. 2
Mei 1991.
Masruriati, E. Wawancara atau komunikasi pribadi dengan
penulis. Semarang. 10 Mei 2007.

39
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai acuan bagi


Siswa, TIM PKL, Guru Pembimbing dan Dunia Usaha dan Industri atau
Institusi Pasangan, dengan tujuan untuk mensukseskan PKL agar
memperoleh hasil yang lebih maksimal.
Peraturan dan Ketentuan yang ditetapkan oleh Dunia Usaha dan
Industri atau Institusi Pasangan dengan tujuan yang sama kepada siswa
peserta Praktek Kerja Lapangan mempunyai kekuatan yang sama
dengan Pedoman Praktek Kerja Lapangan ditetapkan oleh SMK
Kesehatan DBN Padang.
Demikian Pedoman Praktek Kerja Lapangan ini ditetapkan, memuat
ketentuan-ketentuan sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan SMK Kesehatan DBN tahun
ajaran 2023/2024, apabila dikemudian hari ditemukan kesalahan atau
kekurangan akan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan
sebagaimana mestinya.

40
Setelah pedoman PKL ini disosialisasikan, dianggap semua pihak
telah mengetahui dan memahaminya.

Ditetapkan : di – Padang.
Tanggal : 15 Desember 2023.
Diketahui/disetujui oleh, Disusun oleh,
Kepala Sekolah TIM PELAKSANA PKL
SMK KESEHATAN DBN SMK KESEHATAN DBN
PADANG. PADANG.

ELSA PERMADIAN, S.Si Apt. JASMAWATI KURNIA,


S.Farm
NIK. 2.65.21.250786 NIK. 2.30.16.280185

41
LAMPIRAN 1.
CONTOH LAPORAN PKL
LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA (NAMA TEMPAT PKL)

Disusun oleh :
Nama:…………………………………
NIS / NISN: ………………………….

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


KESEHATAN DHARMABAKTI NUSANTARA
PROGRAM KEAHLIAN FARMASI
TAHUN AJARAN 2023/2024

42
CONTOH :
HALAMAN PENGESAHAN :
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Judul Laporan :
Tempat PKL 1. Apotek ………………..

Peserta Praktik Kerja Lapangan (PKL) :


Nama :
NISN :
Tempat / Tgl.lahir :
Jenis kelamin :
Alamat :
Disusun sebagai syarat untuk kenaikan Kelas dan mengikuti Ujian
Kompetensi Kefarmasian

DISETUJUI OLEH,
INSTRUKTUR 1 INSTRUKTUR 2
INSTRUKTUR 3

(……………….) (……………………..)
(………………………)
KEPALA SEKOLAH KETUA PKL (GURU

PEMBIMBING)

(……………….) (……………………..)
(………………………)

43
CONTOH :
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
yang senantiasa melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan lapran Praktik Kerja
Lapangan di Apotek……… Laporan ini di buat berdasarkan keiatan –
kegiatan yang dilaksanakan siswa selama berada di tempat praktik.
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban siswa selama PKL
dan berfungsi sebagai acuan dalam ujia yang dilaksanakan setelah siwa
melaksanakan praktik Kerja Lapangan.
Pelaksanaan PKL dapat berjalan lancer karena adanya dukugan
kerja sama yang baik dari berbagai piak. Pada kesempatan kali ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Bapak…………………………..selaku Pemilik Yayasan SMK
Kesehatan Dharmabakti Nusantara Padang
2. Ibu…………………… selaku Kepala Sekolah SMK
Kesehatan Dharmabakti Nusantara Padang
3. Ibu ……………….. selaku Ketua Program Keahlian Farmasi
4. Bapak / Ibu ………… selaku Pimpinan Klinik / Apotek /
Rumah Sakit
5. Bapak / Ibu Apoteker Instalasi Farmasi di Apotek / Klinik/
Rumah Sakit
6. Ibu……. Selaku pembimbing pada ……
7. Seluruh staf dam Karyawan Apotek…….
8. Dewan guru atas bimbingannya selama penulis belajar di SMK

44
Keseatan Dharmabakti Nusantara
9. Selutuh karyawan SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara
10. Teman-teman yang membantu hingga terselesainya laporan
Praktek Kerja Lapaangan ini.
Penulis menyadari akan kekurangan – kekurangan dalam
pembuatan laporan ini yang harus dibenahi, oleh karena itu penulis
mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna sempurnanya laporan ini.
Akhir kata penulisa mohon maaf atas segala kesalahan dan
kekurangan. Semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat
bermanfaat bagi semua Pihak.
Padang, (bulan, tahun)
Penulis
Nama Siswa

45
CONTOH :
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL…………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………..
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan……………………………..
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan……………………………..
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN…………………………
A. Sejarah (Nama Perusahaan / Apotek)……………………………..
B. Struktur Organisasi……………………………………………
C. Kedudukan dan Letak…………………………………………..
D. Prosedur Pelayanan………………………………………..
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik………………………..
A. Bahan danAlat…………………………………………………..
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Praktik………
C. Laporan Kegiatan Harian………………………………………
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………
B. Saran…………………………………………………………
DAFTAR PUSTKA……………………………………………
LAMPIRAN……………………………………………………….

46
CONTOH :
CATATAN HARIAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
SMK KESEHETAN DHARMABAKTI NUSANTARA PADANG
TAHUN PELAJARAN 2023 / 2024

NAMA :
NISN :
TEMPAT PKL :
MINGGU KE :
HARI /
NO KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL

CONTOH :
RESUME KEGIATAN

47
PEMBIMBIING GURU PESERTA DIDIK
PEMBIMBING

KETERANGAN
1. Laporan harian kegiatan PKL dibuat tersendiri sesuai dengan
jenis kegiatan
2. Laporan harian diisi setiap hari dan didimpulkan setiap
minggu untuk mendapat pengesahan
3. Laporan harian menjadi bahan untuk penyusunan Laporan
Akhir PKL.

48
LAMPIRAN 2 :
PENILAIAN PENILAIAN ASPEK SIKAP/ASPIRASI PKL.
TAHUN AJARAN 2023 / 2024.
NAMA :
NIS :
ASPEK KRITERIA
NO SIKAP/ASPIRA BAI SEDANG KURANG
SI. K
1 Disiplin.
2 Minat / Atensi.
3 Kerjasama.
4 Prakarsa.
5 Kejujuran.
6 Kepemimpian.
7 Kesopanan.
8 Tanggung Jawab.
9 Percaya diri.
10 Ketekunan.
11 Ketelitian.
12 Kebersihan.
JUMLAH
Keterangan :

49
LAMPIRAN 3.
PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI ASISTEN APOTEKER
Nama Siswa :
NISN :
1. Kompetensi Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan
Kesehatan
PELAKSANAA
KEGIATAN KOMENTAR DAN
NO N
KOMPETENSI PENILAIAN 20-30.
YA TIDAK
1. Mencatat
kebutuhan sediaan
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
a Memeriksa
. ketersediaan
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
b Memeriksa
. persediaan
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan yang
mendekati

50
waktu
kadaluarsa
2. Memesan sediaan
farmasi dan
perbekalan farmasi
3. Menerima sediaan
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
a Menerima
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan dan
memeriksa
kesesuaian
pesanan
b Memeriksa
. keadaan fisik
sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
4. Menyimpan
sediaan farmasi
dan perbe- kalan

51
kesehatan:
a Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai
golongannya
b Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai bentuk
sediaannya
c Menyimpan
. sediaan farmasi
dan perbekalan
kesehatan
sesuai sifat
fisika dan kimia
berdasarkan
informasi dalam
kemasan
5. Melakukan
administrasi
dokumen sediaan

52
farmasi dan
perbekalan
kesehatan:
1 Melakukan
. pengelompokan
faktur
pembelian dan
resep
2 Menyiapkan,
. mengisi dan
menyimpan
kartu stok.
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 20-30

2. Kompetensi Pelayanan Sediaan Farmasi dan


Perbekalan Kesehatan
PELAKSANA KOMENTAR DAN
KEGIATAN
NO AN PENILAIAN 20-50.
KOMPETENSI
YA TIDAK
1. Menghitung/
kalkulasi biaya obat
dan perbekalan

53
kesehatan:
a Menghitung
. jumlah sediaan
farmasi/
perbekalan
kesehatan dalam
resep
b Menghitung
. biaya
c Menginformasik
. an jumlah biaya
2. Melaksanakan
prosedur
penerimaan dan
penilaian resep:
a Mampu
. mambaca dan
menilai
kelengkapan
resep
b Mampu
. membuat salinan
resep
3. Melaksanakan

54
proses peracikan
sediaan farmasi
sesuai permintaan
dokter:
a Menyiapkan/me
. ngambil sediaan
farmasi
b Meracik sediaan
. farmasi di bawah
pengawasan
Apoteker dan
mengemasnya
4. Menulis etiket dan
menempelkannya
pada kemasan
sediaan farmasi
5. Memberikan
pelayanan obat
bebas, bebas
terbatas dan
perbekalan
kesehatan
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 20-50.

55
3. Kompetensi Berkomunikasi dan Memberikan KIE kepada
Pasien
PELAKSANA KOMENTAR DAN
KEGIATAN
NO AN PENILAIAN 10-20.
KOMPETENSI
YA TIDAK
1. Menyerahkan
obat kepada
pasien
2. Berkomunikasi
dengan pasien
3. Memberikan KIE
kepada pasien
Keterangan :
Pembimbing lahan PKL diharapkan memberikan komentar dan
penilaian kepada siswa dengan range nilai 10-20.
4. Nilai Total Kompetensi :
KEGIATAN NILA
NO TOTAL NILAI
KOMPETENSI I
1. Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan
Perbekalan
Kesehatan.
2. Pelayanan Sediaan
Farmasi dan

56
Perbekalan
Kesehatan.
3 Berkomunikasi dan
Memberikan KIE
kepada Pasien.

57
JADWAL KEGIATAN

No Nama Kegiatan Bulan


Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
2024 2024 2024 2024 2024 2024 2024
1 Rapat
Pembentukan
TIM PKL
2 Pengesahan TIM
PKL
3 Pembuatan Surat
permohonan
PKL
4 Pengantaran
Surat PKL
5 Jawaban Surat
Pengantaran
6 Perjanjian MOU
dengan Instalasi
PKL
7 Pembuatan
Panduan dan
Peryaratan Siswa
PKL

58
8 Pendalaman
Materi PKL oleh
guru Produktif
9 Pembekalan oleh
TIM coaching
10 Pengantaran
Siswa PKL
11 Pelaksanaan PKL
12 Penjemputan
Siswa PKL
13 Laporan Siswa
PKL ke Sekolah
14 Pentupan dan
Laporan TIM
PKL

Keterangan: Kegiatan Pelaksanaan


PKL dimulai dari Minggu Pertama Januari 2024 S/D Minggu
Pertama April 2024.

59
60

Anda mungkin juga menyukai