Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BIDANG PUSKESMAS
DI PUSKESMAS MAGELANG SELATAN
Periode 9 Januari s.d. 11 Febuari 2023

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja Lapangan


dan Syarat Mengikuti Ujian Kompetensi Farmasi

Disusun oleh:
Nama : Leonis Olivia Putri
NISN : 0064387104
Program Studi : Farmasi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN CITRA MEDIKA


KOTA MAGELANG
2023

i
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama : Leonis Olivia Putri


NISN : 0064387104
ProgramStudi : Farmasi
Judul Laporan :

Telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing pada:


Hari, Tanggal :
Tempat :
Magelang,………………………

Mengesahkan,
Guru Pembimbing Pembimbing Lapangan
SMK Citra Medika Kota Magelang Puskesmas Magelang Selatan

Retno Pujiwijayanti. S.,fram Apt. Oktarina Heni Puspitowati,


S.Farm.

Mengetahui,
Wakil Kepala Bidang Humas/Hubin Ketua Program Studi Farmasi

Sri Nuryanto, S.Pd., M.Pd. apt. Nur Salami Dwi Sakti, S.Far., Gr.

Kepala SMK Citra Medika Kota Magelang

Hendratno Widhiatmanto, S.E., M.M.

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan anugerah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan
sebagai syarat mengikuti Uji Kompentensi program studi Farmasi SMK Citra
Medika Kota Magelang dan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan
lancar.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan pelatihan secara nyata
siswa-siswi Farmasi di lapangan pekerjaan mereka di masa yang akan datang ,
Praktek Kerja Lapangan ini juga menjadi evaluasi bagi kami karena dengan
kegiatan ini akan menunjukan bagaimana kinerja pembelajaran selama di sekolah
semoga Allah SWT berkenan member rahmat dan anugerah-Nya sehingga laporan
ini dapat bermanfaat bagi guru pembimbing lapangan maupun siswa serta pihak
lain yang membutuhkan

Magelang, Febuary 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI
Halaman judul...........................................................................................................i
Lembar Pengesahan.................................................................................................ii
Kata Pengantar........................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang .........................................................................................1

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan................................................................2

C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan..............................................................2

BAB II : TINJAUAN UMUM.................................................................................3


A. Definisi Puskesmas....................................................................................3

B. Tujuan dan Fungsi Puskesmas..................................................................4

C. Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas......................................................5

D. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas..........................................................5

E. Pengelolaan, Sediaan Kefarmasian di Puskesmas.....................................7

F. Dasar Hukum Puskesmas..........................................................................8

BAB III : PEMBAHASAN......................................................................................9


A. Waktu, Tempat, dan Kegiatan PKL di Puskesmas Magelang Selatan......9

B. Sejarah Puskesmas Magelang Selatan.......................................................9

C. Struktur Organisasi Puskesmas Magelang Selatan...................................3

D. Fasilitas dan Pelayanan di Puskesmas.......................................................3

E. Ruang Lingkup Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas............................3

F. Alur Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Magelang Selatan................3

G. Pengelolaan Sediaan Kefarmasian di Puskesmas Magelang Selatan........3

BAB IV: PENUTUP..............................................................................................21


Kesimpulan dan Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
LAMPIRAN...........................................................................................................23

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

Pendidikan Menengah Farmasi yang merupakan dari tijian pendidikan


Nasional yaitu dengan untuk mendidik calon tenaga-tenaga Farmasi yang beriman
bertaqwa kepada tuhan yang maha esa ,berjiwa Pancasila dan UUD 1945
memiliki integeritas dan kepribadian,terbuka dan tanggap terhadap masalah yang
dihadapi masyarakat khususnya yang berhubungan dengan Kefarmasian.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang ssistem Pendidikan Nasional


bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan diri
dan masyarakat berdasarkan tujuan diatas,maka lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Farmasi mampu;
1. Berperan aktif dalam mengelola pelayanan kefarmasian dengan
menerapkan prinsip administrasi,organisasi,supervise dan evaluasi.
2. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif produktif,bersifat
terbuka, dpaat menyesuaikan diri dengan perubahan iptek dan
berorientasiake m,asa ndepan serta mampu memberikan penyuluhan
kefarmasian kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi martabat
kemanusiaan.
3. Membantu dalam kegiatan penelitian di bidang farmasi atau bidang
kesehatan lainnya yang terkait
Sekolah Menengah Kejuruan SMK Citra Medika Kota Magelang sebagai
Bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional juga wajib
menerjemahkan.
Tujuan pendidikan Kejuruan secara Nasional menjadi tujuan pendidikan
pada tingkat kelembagaan dana tau sekolah dalam pelaksanaan pendidikan,proses
pembelajraan yang terjadi tidak terbatas di dalam kelas saja.Pembelajaraan yang
berlangsung pada pendidikan ini lebih ditekankan pada pengajaran yang

1
menerobos di luar kelas ,bahkan di luar institusi pendidikan seperti lingkungan
kerja atau kehidupan masyarakat dalam hal ini Praktik Kerja Lapangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem program pengajaran serta
merupakan wadah yang terpantun mengaplikasikan pengetahuan,sikap,dan
ketrampilan yang diperoleh pada proses belajat mengajar (PBM).
Menurut Undang-Undang RI No 36 tahun 2009 tentang Praktik
kefarmasian/Asisten Apotek meliputi, Industri Farmasi,(industry obat
tradisional,makanan dan minuman,kosmestikadan alat kesehatan lainnnya)
Pedagang besar farmasi Apotek,Toko obat,Rumah sakit,puskesmas,dan instalasi
farmasi kabupaten/kota
A.1 Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar siswa dapat
mengaplikasikan kompetensi, materi, dan teori yang telah diperoleh selama
mengikuti pendidikan Kota Dunia kerja sesuai dengan kondisi sebenarnya di
tempat kerja.
A.2 Manfaat Praktek Kerja Lapangan bagi siswa

a. Menambah skil
b. Melatih Kemampuan manajerial
c. Membentuk etos kerja atau pola pikir siswa
A.3 Manfaact Praktek kerja lapangan bagi sekolah

a. Melahirkan insan akademis yang bisa menjembatani relevansi keilmuan


teoritis dan terapan dalam bidang keilmuannya.
b. Melatih proses belajar terutama pengembangan skill.
c. Melatih kemampuan keterampilan dan manajerial.
d. Membentuk etos kerja yang baik bagi siswa/siswi PKL.
A.4 Manfaat praktek kerja Lapangan bagi Instansi.

a. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk melatih ketrampilan


manajemen dalam situasi Lapangan Kerja yang aktual.Hal ini penting
dalam rangka belajar menerapkan teori,konsep,dan prinsip yang telah
dieplajari sebelumnya
b. Pengalaman praktis kepada siswa sehingga hasil penelitian bertambahluas

2
c. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada siswa sehingga hasil
penelitian bertambah luas menjembatani persiapan siswa untuk terjun ke
dunia kerja sehingga siswa sudah memiliki kesiapan yang mumpuni
BAB II
TINJAUAN UMUM

A. DefinisiPuskesmas

Puskesmas adalah suatu unit pelaksanan fungsional yang berfungsi


sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusa tpembinaan peranserta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehata tiingkat
pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah tertentu (Azwar, 2010).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalampermenkes no. 75
Tahun 2014, dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas di dirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar,
menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di
wilayah kerja Puskesmas. Program dan upaya kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas merupakan program pokok (public health
essential) yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat

B. Tujuan dan FungsiPuskesmas


B.1 FungsiPuskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Puskesmas, puskesmas memiliki fungsi berupa

3
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya dan Upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya, dilansir dari publikasi oleh
unmuha.ac.id.
Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisi smasalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respons penanggulangan
penyakit.
B.2 TujuanPuskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu
atau bagian wilayah kecamatan. Tujuan puskesmas mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan,
yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota
(Kementerian Kesehatan RI, 2016).

4
Tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas
tertera dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75
tahun 2014 yang mana tujuan puskesmas adalah;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;
 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang
optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).

C. Fasilitas dan Pelayanan di Puskesmas


Persyaratan kefarmasiaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10
ayat (4) berupa ruang farmasi, sebagaimana Puskesmas harus didirikan
satu Puskesmas setiap satu kecamatan dapat didirikan lebih dari satu.
Puskesmas merupakan unit pelayanan puskesmas tempat
penyelenggaraan pelayanan kefarmasiaan Pelayanan kefarmasiaan
sebagiamana dimaksud pada ayat (2) harus memenuhi kriteria ketenagaan ,
bangunan, prasarana, perlengkapan, dan peralatan serta dilaksanakan
sesuai dengan ketententuan peraturan perundang undangan (Kementerian
Kesehatan RI, 2019)

D. Pelayanan Farmasi di Puskesmas


Pelayanan kefarmasiaan di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang
tidak bisa terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan
penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan Kefarmasiaan di puskesmas harus mendukung tiga fungsi
pokok Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdyaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata
pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.

5
Pelayanan Kefarmasiaan merupakan kegiatan yang terpadu dengan

tujuan untuk mengindentifikasi, mencegah dan menyelesaiakan masalah obat

dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan

masyarakat dan peningkatan mutu Pelayanan ,mengharuskan adanya

perluasan aripar digma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented)

menjadi pardigmabaru yang berorientasi pada pasien (patientoriented) dengan

filosofi pelayanan kefarmasiaan (pharmaceutical care). Ruang Lingkup

pelayanan kefarmasiaan di Puskesmas meliputi 2 kegiatan yaitu :

1. Pengelolaan obat dan Bahan medis


Merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasiaan,yang dimulai

dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,

pengendalian, pencatatan dan pelaporan sertaevaluasi.

Tujuannya adalah untuk menjamin kelangsungan ketersediaan dan


keterjangkauan obat dan bahan medis habis pakai yang efisien, efektif, dan
rasional, meningkatkan kompetensi/kemampuan sistem informasi
manajemen, mewujudkan sistem informasi manajemen dan melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan.
2. Perencanaan kebutuhan obat& Bahan medis proses kegiatanseleksiObat
Perencanaan merupakan dan bahan medis habis pakai untuk menentukan
jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah
obat daan bahan medis habis pakai yang mendekati kebutuhan, meningkatkan
penggunaan obat secara nasional dan meningkatkan efisiensi pengunaan obat.
Perencanaan kebutuhan obat dan bahan medis habis pakai di Puskesmas
setiap periode dilaksanakan oleh ruang farmasi di puskesmas proses seleksi
obat dan bahan medis habis pakai dilakukan dengan mempertimbangan pola
penyakit pola konsumsi obat periode sebelumnya data mutase obat dan
rencana pengembangan.
Proses seleksi bahan medis habis pakai juga mengacu pada Daftar Obat
Essensial Nasional (DOEN) dan formularium nasional, proses seleksik ini
harus melibatkan tenaga kesehatan yang ada di puskesmas sepeerti dokter

6
gigi bidan dan perawat serta pengelola program yang berkaitan dengan
pengobatan.
Proses seleksi ini harus melibat kantenaga kesehatan yang ada di
puskesmas seperti dokter, doktergigi, bidan dan perawat serta pengelola
program yang berkaitan dengan pengobatan Proses perencanaan obat
pertahun telah dilakukan secara berjenjang (bottom-up)Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat menggunakan laporan pemakaian dan
lembar permintaan obat
(LPLPO)Penerimaan obat dan bahan medis Tujuanya adalah agar obat
yang diterima seusai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang
diajukan oleh puskesmas. Penyimpanan obat bahan medis tujuanya agar mutu
obat di sub unit pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas
dengan jenis mutu jumlah dan waktu yang tepat puskesmas dapat di dapat di
perhatahankan sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan Pendistribusian
obat dan bahan medis tujuanya adalah untuk memenuhi kebutuhan obat
pengendalian obat dan bahan medis tujuanya agar tidak terjadi tidak terjadi
kelebihan dan kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar.
Pencatatan pelaporan dan pengarsipan tujuanpen catatan pelaporan dan
pengarsipan adalah bukti bahwa pengelolaan obat bahan medis habis pakai
telah dilakukan sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
dan sumber data untuk pembuatan laporan pemantauan dan evaluasi
pengelolaan tujuanya untuk mengendalikan dan menghindari terjadinya nya
kesalaha ndalam pengelolaan obat dan bahan medis sehingga dapat menjaga
kualtas maupun pemerataan pelayanan (Kementrian Kesehatan RI, Th 2019)

E. Pengelolaan Sediaan Farmasi Di Puskesmas


Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan
Farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Tujuan
perencanaan adalah untuk mendapatkan perkiraan jenis dan jumlah
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang mendekati
kebutuhan,meningkatkan penggunaan Obat secara rasional, dan
Meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.

7
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
di Puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh Ruang Farmasi di
Puskesmas. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi
Sediaan Farmasi periode sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan
rencana pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial Nasional
(DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi ini harus melibatkan
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan,
dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
Proses perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi pertahun dilakukan secara
berjenjang (bottom-up). Puskesmas diminta menyediakan data pemakaian
Obat dengan menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat (LPLPO). Selanjutnya Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota akan
melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan Sediaan Farmasi
Puskesmas di wilayah kerjanya, menyesuaikan pada anggaran yang
tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan Obat, buffer stock, serta
menghindari stok berlebih. ( Kementrian kesehatan.2016, Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2019 tentang standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas , Kementrian Hukum dan Hak asasi Manusia,
jakarta) Permintaan Sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai Tujuan
permintaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah
memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di
Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan yang telah dibuat.
Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
Penerimaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dari Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota atau hasil pengadaan Puskesmas
secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya
adalah agar Sediaan Farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan

8
berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas, dan memenuhi
persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu.Tenaga Kefarmasian dalam
kegiatan pengelolaan bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan,
pemindahan, pemeliharaan dan penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis
Pakai berikut kelengkapan catatan yang menyertainya.
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah
kemasan/peti, jenis dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi
sesuai dengan isi dokumen LPLPO, ditandatangani oleh Tenaga
Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Bila tidak memenuhi
syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan keberatan.
Masa kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima
disesuaikan dengan periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu
bulan.Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai merupakan
suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan Farmasi yang diterima agar
aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
(Kementrian Kesehatan RI, Th 2019)

F. Dasar Hukum Kefarmasian.


Dari dasar hukum tersebut tujuannya adalah meningkatkan derajat
masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk Mencapai tujuan tersebu tmaka
Pemerintah bertanggung jawab Merencanakan, mengatur, menyelenggarakan
membina dan Mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan
terjangkau oleh masyarakat. Selain itu juga dibutuhkan nya tenaga Kesehatan
untuk membantu dalam mencapai tujuan derajat kesehatan masyarakat yang
tinggi. Karena tenaga kesehatan memiliki peran Penting dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan. Puskesmas merupakan sarana atau fasilitas
upaya pelayanan Kesehatan yang dekat dengan masyarakat.
Puskesmas memiliki 2 upaya pelayanan kesehatan dasar yaitu Upaya
kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.Upaya Kesehatan
perorangan meliputi rawat jalan, pelayanan gawat darurat, Pelayanan satu

9
hari, home care, rawat inap berdasarkan pertimbangan Kebutuhan pelayanan
kesehatan. Sedangkan upaya kesehatan Masyarakat meliputi pelayanan
promosi kesehatan, pelayanan Kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan
ibu, anak dan keluarga Berencana, pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan
dan Pengendalian penyakit. Agar pelayanan kesehatan dapat terlaksana
dengan baik diperlukan manajemen puskesmas untukperencanaan,
menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan, pembinaan, Pengawasan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Waktu, Tempat, dan Kegiatan PKL


Praktik Kerja Lapangan adalah bentuk penyelenggaraan kegiatan
pendididkan dan pelatihan dengan bekerja secara langsung.Praktik Kerja
Lapangan (PKL) merupakan program yang biasanya dilaksanakan oleh siswa
kelas 11 sekolah Menengah Kejuruan . SMK citra medika melaksanakan program
praktek kerja lapangan pada 09 Januari samapai 11 Febuari 2023. Pada
pelaksanaan program dilakukan pembagian tempat praktek kerja lapangan (PKL) ,
Puskesmas Magelang Selatan merupakan salah satu tempat yang menjadi lokasi
praktek kerja lapangan . sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan terdapat
beberapa teknis pelaksanaan yang harus dilakukan.
B. Sejarah
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, atau yang disingkat dan lebihdikenal di Indonesia dengan nama
Puskesmas, adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan disuatu wilayah kerja UPT. Sebagai unit fungsional pelayanan
kesehatan kabupaten / kota, tugasnya adalah sebagai penyelenggara upaya
kesehatan seperti melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan
kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi.
sementara pertanggung jawaban secara Keseluruhan ada di dinas kesehatan dan
sebagian ada di Puskesmas.

10
Pada tahun 1979 didirikan lah Puskesmas Magelang Selatan yang berada
di Jln. Beringin III No. 2 Kota Magelang yang dulunya berada di Jln. Singosari,
sejak berdirinya puskesmas yang sampai sekarang sudah mengalami pergantian
pimpinan empat kali. Tata nilai Puskesmas Magelang Selatan ‘JUARA SATU’
Jujur Adil Ramah Sabar Tanggung jawab.Pada Tahun 2022 Rumah Bersalin Paten
bergabung dengan Puskesmas Magelang Selatan menjadi Puskesmas pembantu
Rejowinangun Selatan sehingga Puskesmas pembantu yang ada di Puskesmas
Magelang Selatan menjadi dua yaitu Puskesmas terminal yang berada di terminal
Soekarno Hatta terminal dan Puskesmas Rejowinangun Selatan.

C. Struktur Organisasi Puskesmas Magelang Selatan


Berikut Struktur Organisasi Puskesmas Magelang Selatan:
WidiyastutiWibowo,S.Kep.Ns
PenanggungjawabMutu

Koordinator Program Usaha

Koordinator Program Hatra,


Penanggungjawab UKM

drgNisrina Nur Addin


drg. Nisrina Nur Addin

Kesehatan Sekolah

Widiatmoko, S.Kep
Kesga dan Kerja
Pengembangan
Penanggungjawabbangunan,

Arman Setyo,A.Md.KL
peralatanpuskesmas
prasarana, dan
dr Majid Rohmawanto
KEPALA PUSKESMAS

keperawatankesehatanmasyarak

PemberantasanPenyakitFitriRu
KoordinatorPengendalian dan

KesehatanLaila SeptiaAnindia
KesehatanKeluargaDhita Ayu
Dhita Ayu Elvandari, Amd.Keb
Jasiccacitrareesmy, A.Md

KoordinatorPelayananGizi
EndangAgustiningsih,AMG
Penanggungjawab UKM dan

Koordinator Kesehatan

NuningMaylina, A.Md
KoordinatorPromosi
Elvandari, Amd.Keb
SistemInformasi

biyatiA.Md.KL

Lingkungan
Koordinator

S.K.M
at

11
ement
odji

ya

K
PENANGGUNG JAWAB UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT ESENSIAL KASUBAG TATA USAHA

Rita Rosmely,A.Md.Farm
Dhita Ayu Elvandari, Amd.Keb

Keuangan Sistem Tim


Kepegawaian
WidiyastutiWibowo,S.Kep.Ns Muhama
Rita Rosmely,A.Md.Farm

Penanggungjawab UKP, Penanggungjawabjaringa


OORDINATORKESEHAT KOORDINATORKESEHAT KOORDINATORPROMOS kefarmasian, dan laboratorium nan dan jejaringPuske
KOORDINATORGIZI
AN KELUARGA AN LINGKUNGAN I KESEHATAN
dr. NoviyantiSetyaningrum Akur Bagas Satyani,A.M
Dhita Ayu Elvandari, NuningMaylina, A.Md Laila SeptiaAnindia .K.M
Amd.Keb EndangAgustiningsih,AMG

KoordinatorPelayananPeme KoordinatorGiziEndangAgus
riksaanUmumdr. tiningsih,AMG
NoviyantiSetyaningrum

PROGRAM KIA
KoordinatorPelayanan KoordinatorPersalinandr.
Kesehatan Gigi dan Sri Winantuningsih
Dhita Ayu Elvandari, Amd.Keb MulutdrgNisrina Nur Addin

KoordinatorKefarmasianOkt
Koordinator Kesehatan arinaHeniPuspitowati,S.Farm
PROGRAM REMAJA KeluargaDhita Ayu Elvandari, .,Apt
Amd.Keb

Hilma Nadzifa,A.Md.Keb
KoordinatorLaboratoriumWi
KoordinatorGawatDaruratW dati,AMAK
idiatmoko, S.Kep

PROGRAM LANJUT USIA Siti Mahmudah, AMK

NuningMaylina, A.Md

12
PENANGGUNG JAWABUPAYA
KESEHATAN PERORANGAN

dr. NoviyantiSetyaningrum

RPELAYANAN RAWAT KOOORDINATORPELAYANAN HOME KOOORDINATORPELAYANAN GAWAT


JALAN CARE DARURAT (P3K) KOORDINATORPENGENDALIAN
DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
ntiSetyaningrum Siti Mahmudah, AMK Widiatmoko, S.Kep
FitriRubiyatiA.Md.KL

PELAYANAN IMUNISASI

Hilma Nadzifa,A.Md.Keb
PROGRAM ISPA DAN
PROGRAM TBC DIARE
PELAYANAN KES IBU ANAK
WidiyastutiWibowo,S.Kep.N
Dhita Ayu Elvandari, Amd.Keb s Siti Mahmudah, AMK

PROGRAM INDRA JIWA


PELAYANAN FARMASI
OktarinaHeniPuspitowati,S.Farm.,Apt PROGRAM POSBINDU DAN
Romdiyah, S.Kep
PTM

PELAYANAN KLINIK SANITASI


PROGRAM IMUNISASI NanikPujiastuti, AMK
Arman Setyo,A.Md.KL
Hilma Nadzifa,A.Md.Keb

PELAYANAN REKAM MEDIS PROGRAM DEMAM

13
BERDARAH
Akur Bagas Satyani,A.Md.RMIK PROGRAM HIV.IMS

Istianah, AMK Sri Widyastuti A.M.K


dr. No
KOOORDI

PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM

PELAYANAN PEMERIKSAAN GIGI

PELAYANAN LABORATORIUM

EndangAgustiningsih,AMG
drNoviyantiSetyaningrum

PELAYANAN KLINIK GIZI


drgNisrina Nur Addin

Istianah, AMK
Widati,AMAK

KLINIK VCT
KOORDIANATORPELAYANAN

dr. Sri Winantuningsih


PERSALINAN

D. Fasilitas dan pelayanan di Puskesmas Magelang Selatan


Berikut tabel fasilitas dan pelayanan di puskesmas magelang selatan:

Layanan 1 Atap Jejaring Jam Pelayanan

Pendaftaran √ 07.00 – 11.00 WIB

Poli Anak √ 07.30 s.d SELESAI

Poli Dewasa √ 07.30 s.d SELESAI

Poli Lansia √ 07.30 s.d SELESAI

Poli Gigi √ 07.30 s.d SELESAI

Poli Mata √ 07.30 s.d SELESAI

Kebidanan/KIA √ 07.30 s.d SELESAI

Persalinan √ 24 JAM

Laboratorium √ 07.30 s.d SELESAI

(melayani TCM
kiriman dari luar
pkm)

14
Apotek √ 07.30 s.d SELESAI

E. Ruang Lingkup Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Ruang lingkup kefarmasian di Puskesmas ada dua kegiatan yaitu yang


bersifat manajerial berupa pengelolaan sediaan farmasi ,alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai. Di Puskesmas Magelang Selatan terdapat satu
Apoteker penanggung jawab yaitu Oktarina Heni P. dan satu Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) akan tetapi TTK tersebut bertugas sebagai Ketrampilan
Tingkat Umum jadi Apoteker hanya dibantu oleh tenaga kesehatan lain yaitu
Widiastuti dan Ayu , Widiastuti bertugas untuk membantu pelayanan obat di
ruang farmasi dan Ayu bertugas untukmembuat LPLPO di Pustu Tidar terminal.
Terdapat satu bidan yaitu Mb Erma yang membantu di Pustu Rejowinangun
Selatan Ruang lingkup pelayanan kefarmasian yang bersifat klinik meliputi
1. PelayananResep
2. PengambilanObat
3. Home Visit Care ( Home care)
4. Senam lansia
5. Pusling( Posyandu Lansia)
Pelayanan Farmasiklinik di Puskesmas Magelang Selatan dilakukan oleh
Penanggung jawab atau Apoteker, untuk di Pustu Rejo Winangun Selatan dan
Pustu terminal Dilakukan oleh petugas yang sedang bertugas disana dikarenakan
minimnya tenaga kesehatan sehingga dilakukan kebijakan tersebut .
Pelayanan kefarmasian yang ada di Pustu (Puskesmas Pembantu) masih
belum optimal dibandingkan dengan Puskesmas pusat dikarenakan kurangnya
pegawai kefarmasian untuk di Puskesmas Magelang pelayan kefarmasian sudah
optimal.

F. Alur pelayanankefarmasian di Puskesmas

15
Alur pelayanan informasi yang di Puskesmas Magelang Selatan
1. Pasien menuju pendaftaran dan mendaftarkan diri
2. Pasien menunggu di depan ruang poli yang dipilih
3. Pasien diperiksa oleh dokter yang sedang bertugas
Selanjutnya data pasien dimasukkan lewat aplikasi simpus denga
nmembuka aplikasi simpus dikomputer lalu diklik menu obat dan sebelum obat
disiapkan obat dikoreksi terlebih dahulu dengan cara diliha tumor pasien dan
diagnosis dan dilihat dosis obatnya.
Jika ada ketidak sesuaian antara dosis dan usia Apoteker mengganti
pesanan sesuai ketentuan dan dikonfirmasikan kedokter yang sedang bertugas
apakah bersedia untuk diganti atau tidak. Jika obat kosong atau habis Apoteker
menanyakan kedokter yang bertugas apakah obat mau diganti atau diresepkan
jika sudah mendapat konfirmasi dari dokter Apoteker akan melayani resep
tersebut setelah itu Apoteker menyiapkan obat yang sudah sesuai dengan
ketentuan.
Selain pelayanan Farmasi klinik Puskesmas Magelang Selatan juga
mengadakan Posyandu Keliling. Kegiatan pengobatan yang dilakukan di luar
Puskesmas dengan alur sebagai berikut petugas mendatangi alamat pasien dan
pasien mendaftarkan diri lalu petugas memeriksa pasien dan mengetik obat yang
diperlukan jika obatnya sama obat akan disiapkan tetapi jika ada keraguan atau
ketidak samaan petugas akan mengkonfirmasikan kepadapetugas yang lainnya
setelah itu obat disiapkan di ruang farmasi yang berada di puskesmas untuk
pusling (PosyanduLansia) obat tidak diambil oleh pasien melainkan diambil oleh
kader atau (Perwakilan Setiap Daerah) dan Pengambilan obat tetap di puskesmas
Setelah itu ada Home Farmasi Visit,Home Farmasi Visit biasanya
dilakukan dengan cara anggota keluarga pasien mendaftarkan pasien melalui
WhatsApp biasanya pasien yang melakukan Home Farmasi Visit dikarenakan
pasien memiliki keterbatasan mobile seperti buta,stroke,usial anjut, Home
Farmasi Visit dilakukan dengan cara anggota keluarga mendaftarkan pasien
melalui WhatsApp lewat dokter yang bertugas selanjutnya dokter akan
memeriksa pasien dan dimasukkan datanya lewat aplikasi simpus setelah itu
obatnya dilayani dan diserahkan kepasien untuk penyerahan obat dilakukan di
rumah pasien dan pasien tanda tangan atau (From Serah Terima Obat)

16
G. Pengelolaan sediaan kefarmasian di Puskesmas
Pengelolaan kebutuhan untuk puskesmas setiap periode dilaksanakan oleh
Pengelola obat dan perbekalan kesehatan di puskesmas. Data mutasi obat
yang dihasilkan oleh puskesmas merupakan salah satu tujuan utama dalam
mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan.
Pada proses perencanaan kebutuhan obat pertahun, Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan menggunakan LPLPO fungsinya
yaitu Analisis Penggunaan, Perencanaan Kebutuhan, Pengendalian
Persediaan dan Pembuatan Laporan Pengelolaan Obat.
Selanjutnya UPTD Instalasi Farmasi yang akan melakukan kompilasi
terhadap kebutuhan obat Puskesmas di wilayah kerjanya. Tujuan perencanaan
adalah untuk mendapatkan Perkiraan jenis dan jumlah obat serta perbekalan
kesehatan yang mendekati kebutuhan, Meningkatkan penggunaan obat secara
rasional, Meningkatkan efisiensi penggunaan obat, Metode yang digunakan
untuk undang-undang perkiraan kebutuhan obat di Puskesmas Magelang
Selatan adalah Metode Konsumsi: Dengan menganalisis data konsumsi obat
tahun sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan data dan
pengolahan data, analisis data untuk informasi dan evaluasi, dan perhitungan
perkiraan kebutuhan obat.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing- masing
Puskesmas diajukan oleh kepala Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan
dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara Periodik menggunakan
LPLPO sub unit.3
Pada awal pengadaan obat, hal awal yang harus dilakukan adalah membuat
surat pesanan yang dilakukan oleh Tenaga Teknis Kefarmasian atau Apoteker
berupa LPLPO, yang kemudian ditanda tangani oleh kepala Puskesmas yang
bersangkutan. LPLPO dibuat sebanyak 3 rangkap, 1 lembar untuk Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota setempat, 1 lembar untuk Gudang Farmasi dan 1

17
lembar sebagai Arsip. LPLPO dikirimkan pada setiap akhir bulan dan
permintaan barang akan diterima pada setiap awal bulan.
Penerimaan obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan
yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola
dibawahnya. Tujuan penerimaan obat adalah agar obat yang diterima sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan oleh Puskesmas.
Alur penerimaan obat Setiap penyerahan obat oleh UPTD Instalasi Farmasi,
kepada Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala
Dinas kabupaten atau Kota. Barang atau obat yang datang akan diperiksa oleh
Asisten Apoteker atau Apoteker dan disesuaikan dengan LPLPO.
Petugas penerima obat wajib melakukan pemeriksaan, mencakup jumlah
kemasan, jenis obat, bentuk sediaan, batch, ED serta pemeriksaan lain yang
diperlukan. Jika terdapat kekeliruan,wajib menuliskan jenis yang keliru
(rusak, jumlah kurang, dan lain lain).

BAB IV
PENUTUP

18
Kesimpulan
langsung kegiatan yang ada di puskesmas dan mengetahui bagaimana kinerja
pembelajaran selama di sekolah dan memberikan gambaran nyata terhadap
dunia kerja.Dengan melakukan PKL tersebut saya dapat mengetahui seperti
apa kemampuan yang diperoleh dari sekolah.Dengan begitu suatu saat ketika
saya memasuki dunia kerja tentu tidak akan ragu lagi melakukanya
Saran
Untuk para peserta PKL (Praktek Kerja Lapangan) diharapkan untuk lebih
mempersiapkan diri sebelum terjun langsung ke Lahan Praktek. Misalnya hal-
hal dasar yang harus dilakukakan selama PKL di Lahan agar tidak bingung
dan merasa lebiih mudah.

DAFTAR PUSTAKA

Fadilah Bakri, Nur., dkk. (2021). Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas


Hebeybhulu Yoka di Kota Jayapura. Jayapura.

19
Kementrian Kesehatan. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penata
Anestesi.
TutiRahayu, Tri. (2014). Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas. Dinas Kesehatan
Sukoharjo.

20
LAMPIRAN

21
22
23

Anda mungkin juga menyukai