Anda di halaman 1dari 6

1.

Apa Yang Memotifasi Anda Menjadi Guru Penggerak


Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan dalam mewujudkan motivasi
tersebut?
Menjadi guru penggerak merupakan salah satu cara memotivasi diri untuk lebih maju dalam dunia pendidikan.
Di era society 5.0 guru khusus nya yang mengajar di sekolah kejuruan harus memiliki inovasi terbaru dalam
pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Sehingga penulis dalam hal ini termotivasi mengembangkan dan
menggali potensi diri agar dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam dunia pendidikan khususnya
untuk peserta didik di lingkungan sekolahnya. Selain itu dengan mengikuti kegiatan guru penggerak ini
diharapkan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh diri pribadi maupun lingkungan
sekolah sehingga dapat mengatasi hal tersebut dengan inovasi pembelajaran yang dikembangkan.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak? Jelaskan alasannya dan berikan
contohnya!
Mengenai kelebihan yang penulis miliki sehingga yakin untuk mengikuti guru penggerak adalah cukup mampu
dalam penguasaan di bidang IT khususnya membuat media pembelajaran yang menarik. Kemudian penulis
memiliki jiwa kepemimpinan sehingga dapat berkolaborasi dengan peserta didik dan orang tua bekerjasama
menghasilkan out put (peserta didik) yang baik.

Alasan lainnya penulis mengikuti program ini adalah dengan kondisi dunia pendidikan sekarang yang terimbas
dari pandemi covid-19 yang masih belum selesai yang menyebabkan peserta didik diharuskan melek dengan
teknologi suka atau tidak suka maka peserta didik harus dapat melangkah dari zona nyaman dari mode
pembelajaran konvensional dimana guru menjadi pusat dan sumber informasi menuju mode pembelajaran
kolaborasi yang peserta didik pun dapat menjadi sumber informasi tambahan sehingga dapat saling
melengkapi.

Memasuki perubahan era industri 4.0 menuju era society 5.0 maka dengan sedikit paksaan banyak perubahan
yang harus diikuti. Ilmu pengetahuan mungkin dapat mereka peroleh melalui internet atau teknologi terbaru
sekarang. Namun dalam hal pendidikan karakter, moral dan keteladanan peserta didik tidak dapat mereka
peroleh dari internet maupun teknologi. Pendidikan tersebut hanya dapat mereka peroleh dari lingkungan
sekitar mereka dari hal-hal kecil yang mereka lihat dan lakukan.

Contoh real yang sudah dilaksanakan saat pembelajaran daring ini adalah pemanfaatan LMS (Learning
Management System) yang difasilitasi oleh sekolah sehingga dimanapun peserta didik tersebut, dapat
mengakses materi maupun tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru mata pelajaran, wali kelas, peserta
didik dan orang tua brekolaborasi dalam hal penerapan nilai karakter, moral, dan keteladanan. Dapat
dicontohkan dari mulai peserta didik tersebut mengabsen pada halaman LMS maka orang tua memiliki peran
mengawasi anaknya apakah mereka memang absen atau tidak. Dari hal kecil tersebut peserta didik sudah
ditanamkan untuk jujur kemudian tepat waktu dan bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Sehingga
meskipun peserta didik tidak tatap muka di sekolah bertemu dengan gurunya namun pendidikan karakter,
moral dan keteladanan masih dapat diterapkan dengan kolaborasi bersama orang tua.

Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang memberikan dampak nyata
berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda
harus mencakup waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif
tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Dengan kembali bergulirnya pembelajaran daring di setiap satuan pendidikan, maka setiap tenaga pendidik
berupaya memiliki atau mengembangkan inovasi yang menjadikan pembelajaran daring yang diikuti oleh
peserta didik tidak monoton atau terasa membosankan. Sejauh ini dari beberapa pola belajar mengajar yang
diterapkan oleh beberapa tenaga pendidik masih terlihat monoton. Peserta didik diberikan materi dalam
bentuk file (word, ppt, pdf) kemudian peserta didik diminta untuk memahami materi tersebut tanpa adanya
penjelasan bantuan yang membantu peserta didik, yang pada akhirnya peserta didik tidak paham apa yang
harus mereka kerjakan.

Belajar dari beberapa kejadian yang pernah dilihat, maka penulis mencoba membuat inovasi cara belajar
menyenangkan yang membuat peserta didik tidak bosan atau jenuh mengikuti pembelajaran daring pada
tahun ajaran 2021/2022. Inovasi paling sederhana yang mendasar penulis terapkan terhadap peserta didik
adalah memberikan kalimat-kalimat motivasi sehingga mereka merasa dihargai setiap usaha yang mereka
lakukan. Ada pemberian reward jika mereka dapat mengerjakan tugas-tugas dengan waktu yang singkat
(pemberian nilai tambah biasanya point 5-10). Dan ada pula punishment jika tugas yang dikerjakan melewati
waktu yang ditentukan. Dari hal kecil ini antusis peserta didik dalam pembelajaran cukup meningkat.

Kemudian selain hal sederhana tersebut penulis juga pernah menggunakan salah satu aplikasi untuk ujian
(Quizizz). Aplikasi ini ternyata sangat membantu menaikkan gairah peserta didik yang biasanya sangat
menghindari ujian dengan menggunakan aplikasi tersebut peserta didik malah sangat antusias. Ajak mereka
berbicara dengan bahasa mereka pendekatan dengan cara ini ternyata berhasil. Aplikasi ini menjadikan ujian
yang mereka kerjakan berubah menjadi game seru yang range score nya dapat mereka lihat sendiri. Pada
akhirnya mereka sangat heboh dan meminta kembali menggunakan aplikasi tersebut jika ujian pada bab
selanjutnya.

Hal terbaru yang penulis lakukan adalah mengembangkan bakat peserta didik yang sangat terbiasa membuat
video pendek menggunakan beberapa aplikasi di android mereka seperti tik tok atau capcut. Dengan meminta
membuat video singkat praktikum kimia yang memanfaatkan bahan dan barang yang ada di rumah. Ternyata
memang dengan pembelajaran yang didasari pada kebiasaan dan minat peserta didik terhadap suatu hal,
maka tujuan materi yang diharapkan tercapai.

2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang Anda minta
untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2021/2022 merupakan titik awal peserta didik dan semua
warga sekolah dapat kembali berinteraksi secara keseluruhan. Dengan mengikuti ketatnya peraturan
protokol kesehatan yang harus mereka patuhi (semua warga sekolah) ternyata pada kenyataannya tidak
semudah yang diperkirakan dengan teori.

Contoh paling sederhana adalah penggunaan masker di lingkungan sekolah. Tidak semua warga sekolah
menganggap penggunaan masker itu penting. Harus dilakukan pedekatan persuasif memunculkan kesadaran
diri mengenai pentingnya menjaga protokol kesehatan baik untuk diri sendiri maupun orang sekitarnya.
Dengan harapan pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif dan kontinu.

Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun kegagalan yang
Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang
Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Kurangnya kesadaran diri terhadap hal saling menjaga antara warga sekolah adalah salah satu problem yang
utama. Meskipun sudah disediakan masker dari pihak sekolah dan dibagikan gratis kepada warga sekolah
ternyata masih ada yang menganggap itu tidak penting. Ada beberapa penolakan yang dilakukan sebagian
kecil warga. Beradu argument yang paling sering terjadi.

Contoh real yang penulis hadapi adalah dari peserta didik. Penulis merupakan salah satu tim di kedisiplinan
yang dalam situasi sekarang mengawasi anak-anak yang memasuki area sekolah untuk dapat menggunakan
masker dan mencuci tangan. Namun dengan jumlah peserta didik sekitar kurang lebih 1400 orang
menyebabkan sedikit kecolongan dengan anak-anak yang mencari celah untuk kabur. Sehingga cara lain
untuk mengatasi hal ini maka tim kedisiplinan memberikan pengertian persuasif kemudian memperketat di
area gerbang masuk sekolah, jika menemukan peserta didik yang tidak menggunakan masker maka diberikan
masker gratis untuk mereka.

Hal lain yang menjadi permasalahan pokok lanjutan dari pembelajaran tatap muka terbatas ini adalah
peserta didik memiliki permasalahan mengenai jam istirahat. Ternyata hampir seluruh dari mereka tidak
membawa makanan dari rumah. Sedangkan dari pihak sekolah hanya menyediakan tempat yang sedikit,
sehingga ada beberapa kejadian lain yang muncul. Peserta didik ada yang mencoba mencari makan keluar
area sekolah dengan melewati pagar sekolah kemudian hal lain yang mengikuti adalah mereka merokok.
Upaya yang dilakukan untuk menekan permasalahan lanjutan ini adalah menjalin kerjasama antara sekolah
dengan warga sekitar sekolah yang diharapkan dapat menghapus kejadian tersebut.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja
sama?
Dengan beberapa kejadian yang telah terjadi mengenai pelanggaran protokol kesehatan, maka pihak sekolah
mencari solusi terbaik yang nantinya seluruh warga sekolah dapat sadar diri bukan dari paksaan mengenai
pentingnya protokol kesehatan dalam masa pandemi covid-19. Komitmen yang diharapkan bukan hanya dari
warga sekolah saja, tetapi dari lingkungan rumah tempat tinggal. Karena kerjasama dengan orangtua peserta
didik sangat dibutuhkan sehingga peserta didik dari rumah memang telah siap untuk mengikuti
pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah.

Dari beberapa permasalahan di atas, yang penulis alami menjadi salah satu tim kedisiplinan ternyata yang
harus memang diperhatikan adalah mengenai permasalahan jam istirahat. Hampir semua siswa tidak
diberikan bekal makanan dari rumah oleh orang tuanya. Kemudian dari rumah pun sebagian siswa memang
tidak sempat untuk sarapan terlebih dahulu. Karena dari kejadian peserta didik yang lompat pagar hanya
untuk mengisi tangki perut mereka kemudian menggunakan celah tersebut untuk merokok maka saya
beserta tim kedisiplinan yang lain memberikan masukan kepada pihak sekolah pertama untuk menutup
akses anak melompat pagar dan memberikan masukan agar pihak sekolah memberikan himbauan kepada
orang tua peserta didik untuk dapat menyiapakan anak-anak mereka dari mereka berangkat sekolah,
disiapkan dengan maksimal.

Kemudian selain kerja sama dengan pihak orang tua peserta didik, penulis beserta tim kedisiplinan
memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah untuk melakukan pendekatan
persuasif terhadap warga sekitar lingkungan sekolah untuk tidak menjual makanan kepada peserta didik
terutama tidak memfasilitasi mereka mendapatkan rokok dengan mudah. Pendekatan yang dilakukan
melibatkan beberapa warga sekitar, tokoh masyarakat, kepala RT dan kepala desa . Sehingga dapat diambil
kata sepakat tindakan apa yang dapat dilakukan dengan tanpa mengurangi rasa saling menghargai.

Bagaimana hasilnya?
Dari beberapa upaya yang telah diterapkan kepada warga lingkungan sekolah dan warga sekitaran sekolah,
ada beberapa perubahan yang terlihat. Pertama, dari penerapan protokol kesehatan terhadap warga sekolah
kurang lebih 2 minggu sudah membuahkan hasil yang baik. Sudah muncul kesadaran dalam menjaga
kesehatan diri pribadi maupun kesehatan diri orang lain.

Kedua, mengenai masalah jam istirahat, pihak sekolah menyediakan tempat untuk memperoleh makanan,
ada juga peserta didik yang membawa bekal dari rumah. Berarti orang tua peserta didik paham pentingnya
saling menjaga kesehatan.

Ketiga, sudah tidak ada siswa yang berupaya mencari makan di luar dengan cara melompat pagar, karena
sudah ada komitmen yang terjalin antara pihak sekolah dengan warga sekitar.

3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui
dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi
situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang Anda hadapi saat itu?
Gambarkan secara jelas!
Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui dalam menjalankan
pekerjaan. Selama menjalankan tugas di sekolah ada hal yang menantang yang penulis alami.

Penulis mendapatkan peran atau tugas tambahan yaitu sebagai kepala laboratorium IPA dari tahun 2016-
sekarang. Tugas tambahan ini diperoleh karena di sekolah penulis jam mengajar memang tidak mencukupi
untuk dibagi kepada dua orang guru. Di awal tugas tahun 2016, penulis mendapatkan tantangan yang sangat
lumayan merancang ulang laboratorium IPA. Jadi pengungsian alat dan bahan IPA yang dikerjakan oleh
beberapa petugas sekolah tidak terkondisikan dengan baik.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara komprehensif? Peluang dan
kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam situasi tersebut untuk membantu Anda
menghadapinya?
Selama proses renovasi ruangan laboratorium IPA tersebut, ternyata beberapa bahan kimia mengalami
kerusakan. Dalam artian hampir keseluruhan bahan kimia tersebut tidak dapat lagi diidentifikasi. Hal ini
diketahui saat penulis akan mengembalikan ulang bahan kimia tersebut ke ruang laboratorium IPA. Untuk
alat-alat kimia yang bahannya dari Pyrex pun banyak yang mengalami kerusakan. Penyebab utamanya adalah
penyimpanan yang kurang baik saat dipindahkan ke ruang lain.

Dalam kasus tersebut, penulis kemudian berusaha mencari cara agar tata letak dan penyimpanan bahan alat
dan bahan praktek IPA di ruang laboratorium IPA dapat tertata rapi dan mudah dipahami. Memulai lagi dari
nol penata letaan alat dan bahan praktek IPA ternyata cukup berat. Di awal sebelum menata ulang ruangan,
penulis mendapatkan lampu hijau persetujuan dari kepala sekolah jika membutuhkan lemari penyimpanan
atau rak penyimpanan dapat diajukan ke bagian sarana dan prasarana. Selain itu jika memang menbutuhkan
tenaga tambahan untuk penataan alat dan bahan dapat meminta bantuan kepada petugas kebersihan
sekolah.

Setelah pengajuan di setujui maka selanjutnya penulis mengelompokkan alat-alat praktik IPA menjadi
beberapa kelompok. Hal ini bertujuan saat akan memasukkan ke dalam rak atau lemari penyimpanan sudah
sesuai dengan spesifikasinya. Dan terpenting adalah membuat daftar alat yang terdapat dalam lemari
tersebut. Tujuannya adalah agar mempermudah saat penggunaan alat praktik tersebut.

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan dalam membuat keputusan?
Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk memperkuat keputusan Anda?
Ada beberapa pertimbangan atau alternatif yang penulis hadirkan dalam membuat keputusan dan Sumber
informasi apa yang dapat memperkuat keputusan yang penulis ambil.
Pertimbangan mengenai alat praktikum :
1. Jika alat praktikum yang memang baru akan disusun ulang ke rak atau lemari penyimpanan tidak dilakukan
pengelompokkan maka saat penyusunan akan membutuhkan waktu yang lama. Selain akan terjadi masalah
beberapa akan ada yang tertinggal tidak dijadikan satu lemari.
2. Penyimpanan alat praktikum pun harus memikirkan apakah barang tersebut aman atau tidak disimpan di
tempat penyimpanan.
3. Pentingnya penyediaan rak cuci, jadi jika alat praktikum tersebut sudah selesai dipakai pastinya ada yang
harus di cuci, sehingga butuh tempat untuk mengeringkan alat tersebut.
4. Penyimpanan alat-alat praktikum yang berbahan dasar logam harus di rak yang memang tidak lembab.
Menghindari terjadinya korosi terhadap alat tersebut.

Kemudian untuk bahan kimia, saat akan melakukan penyimpanan harus sesuai dengan aturan yang ada.
Contohnya, seperti bahan kimia yang bersifat korosif maka harusnya disimpan di lemari asam. Karena jika
dibiarkan di lingkungan terbuka ruangan maka akan pengaruh terhadap alat-alat praktikum yang bahan
dasarnya logam. Permasalahan kompleksnya adalah bahan-bahan tersebut sudah tidak dapat teridentifikasi
lagi sehingga sudah tidak dapat digunakan lagi. Untuk membuang bahan tersebut tidak bisa dengan asal
buang karena akan menimbulkan pencemaran tanah.
Selain penata ulang alat dan bahan praktikum IPA jalur air bersih dan jalur air pembuangan harus baik.
Karena jika tidak baik maka akan menghambat proses praktikum. Sehingga penulis mencoba untuk
mengajukan hal tersebut ke bagian sarana dan prasarana.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Dari permasalahan yang penulis hadapi tersebut maka penulis melakukan identifikasi ulang alat-alat
praktikum. Mengelompokkan alat-alat tersebut untuk mempermudah pencarian alat saat akan digunakan.
Memasang rak pengering alat agar alat tersebut dapat digunakan kembali dalam keadaan kering.

Memasang label data alat pada masing-masing lemari dan rak penyimpanan beserta berapa jumlah alat yang
ada. Menyimpan beberapa bahan kimia yang masih bisa digunakan dengan memperhatikan pengelompokan
bahan yang bisa diletakkan dalam satu tempat penyimpanan. Memperbaiki drainase air bersih dan air kotor.
Sehingga sekarang laboratorium IPA dapat digunakan kembali oleh peserta didik.

4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik Anda dapatkan? Apa
yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik tersebut?
Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar tentang hal-hal baru. Di tahun 2018 penulis mengikuti
kegiatan Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan. Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 10 bulan. Selama
proses kegiatan dilakukan secara daring kemudian tatap muka yang kebetulan di Almamater sendiri yaitu
Universitas Lampung.

Saat pendidikan dilakukan secara tatap muka, banyak tugas yang diberikan oleh dosen pengampu. Setiap
guru diwajibkan dapat membuat dan mengembangkan bahan ajar sehingga saat keluar dari pendidikan
memiliki bekal yang cukup untuk dapat disampaikan kepada peserta didik dimana bahan ajar tersebut dapat
membuat peserta didik antusias selama pembelajaran berlangsung.

Di dalam proses pembuatan bahan ajar, sering mendapatkan masukan yang sangat membantu dari dosen
pengampu maupun dari rekan sesama guru. Masukan yang diberikan kepada penulis bersifat sangat
membangun. Penulis merasa sangat terbantu dengan masukan-masukan tersebut. Contohnya dalam
pembuatan RPP. Jadi baru ini penulis diajarkan dan paham bahwa indikator pencapaian itu tidak hanya satu
atau dua saja. Tetapi bisa sampai belasan bahkan ada yang puluhan indikator. Dari indikator tersebut
ternyata sangat mempermudah penulis dalam membuat sintak pembelajaran. Tidak meraba apa yang akan
dituliskan pada sintak. Karena pada indikator pencapaian sudah sangat runut.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk pengembangan diri Anda?
Masukan- masukan yang diberikan dari rekan sejawat maupun dari dosen pengampu penulis terima dengan
sangat terbuka. Karena pada dasarnya masukan tersebut sangat membangun. Diawal mengikuti pelatihan
tersebut penulis masih sangat awam mengenai pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Penulis terbiasa hanya mengcopy paste dari beberapa sumber yang ada tanpa paham runutan RPP tersebut.

Setelah diberikan masukan tersebut penulis dapat berinovasi lebih baik dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran. Contoh lainnya adalah pengembangan media pembelajaran yang di dalamnya terdapat bahan
ajar, LKPD, video pembelajaran. Selama proses pembuatan media dan bahan ajar penulis berkolaborasi
dengan rekan sejawat kemudian saling memberikan masukan terhadap pekerjaan masing-masing. Kemudian
masukan dan umpan balik tersebut di tindak lanjuti untuk perbaikan media dan bahan ajar karena masukan
tersebut bersifat membangun.

Karena umpan balik itu sangat diperlukan dalam proses pengembangan diri, dengan adanya umpan balik
maka penulis dapat mengoreksi kekurangan yang dimiliki dan berusaha memperbaikinya.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri Anda, Hal berbeda apa
yang Anda lakukan untuk mendukung proses pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar
kebiasaan yang Anda lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung
proses pembelajaran Anda?
Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri, ada hal lain diluar
kebiasaan penulis yang penulis lakukan. Karena penulis beranggapan bahwa hal ini perlu dilakukan agar pada
proses pembelajaran yang berlangsung peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh.

Penulis berusaha untuk mencoba beberapa aplikasi yang tersedia contohnya Quizizz kemudian editing video
menggunakan kinemaster selain itu penggunaan aplikasi canva untuk membuat slide pembelajaran. Dalam
proses belajar tersebut penulis keluar dari zona nyaman yang memang dari awal penulis tidak dapat terlalu
lama berinteraksi dengan laptop. Tapi aplikasi-aplikasi tersebut sangat membantu untuk menghasilkan
bahan ajar dan media pembelajaran yang tidak monoton.

Dengan menggunakan Quizizz ujian yang selalu menjadi masalah tersendiri sekarang menjadi sangat
menyenangkan. Kemudian dengan menggunakan kinemaster penulis dapat mengedit video menjadi lebih
baik. Kemudian aplikasi canva juga sangat membant dalam membuat bahan ajar. Yang paling sederhana
membuat tampilan bahan ajar semakin menarik.
Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam pekerjaan Anda?
Seperti uraian sebelumnya mengenai masukan umpan balik kemudian cara di luar kebiasaaan yang dirasa
kurang nyaman tetapi sangat membantu dalam proses pengembangan diri penulis dan proses pembelajaran
kepada peserta didik. Sehingga dalam proses pembelajaran yang selama ini dilakukan masih Teacher Center
sekarang akan menjadi pembelajaran kolaborasi. Dimana antara guru dan peserta didik memiliki peran yang
sama-sama penting di dalam proses pembelajaran.

Dari media pembelajaran yang diberikan, peserta didik akan belajar mencari informasi sendiri kemudian
dapat berfikir kritis dalam menjawab point-point di dalam media ajar. Begitupun dengan pemanfaatkan
berbagai macam aplikasi terkini yang peserta didik makin antusis dalam proses pembelajaran. Pembelajaran
yang menyenangkan sangat membantu dalam proses mencapai pemahaman peserta didik terhadap materi
yang disampaikan.

Dengan demikian hasil selama proses pembelajaran yang didapatkan dari penggunaan atau pemanfaatan
media dan bahan ajar tersebut sangat mempengaruhi kinerja penulis sebagai pendidik. Manfaat yang
dirasakan bukan hanya penulis sendiri yang merasakan tapi peserta didik adalah yang sangat terimbas
dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh penulis.

5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya


dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas
dan tanggung jawab baru, atau lainnya.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi Anda melakukan
pengembangan tersebut?
Di awal menjadi pendidik penulis memang pernah melakukan pengembangan terhadap orang lain yaitu
terhadap peserta didik dalam hal pengembangan kimia mempersiapkan siswa untuk mengikuti olimpiade
kimia maupun lomba lainnya, menjadi pembina OSIS dan sebagai pembina KIR ( Karya Ilmiah Remaja). Dari
tahun 2009-2012.

Kemudian dari tahun 2012-sekarang penulis pindah tugas ke SMK dan belum lanjut lagi pengembangan
terhadap orang lain. Dengan mengikuti Guru Penggerak ini penulis berharap nantinya dapat berbagi ilmu dan
dapat saling berkolaborasi dengan rekan sejawat yang lain yang berhubungan dengan pengembangan diri.
Motivasi melakukan pengembangan terhadap orang lain memang ingin mengembangkan diri sindiri dan
dapat berbagi pengetahuan sehingga bermanfaat untuk orang lain.

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun kesepakatan guna
mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Pengembangan terhadap orang lain yang penulis lakukan yang memang sangat membutuhkan soft skill dan
hard skill yaitu saat penulis menjadi pembina Karya Ilmiah Remaja. Pada fase ini penulis beserta beberapa
peserta didik yang ikut tergabung di dalam Kelompok Karya Ilmiah Remaja melakukan riset ilmiah mengenai
manfaat dari urine anak-anak usia remaja.

Alasan awal mencoba melakukan uji coba manfaat urine anak usia remaja adalah dari informasi riset yang
dilakukan oleh beberapa lembaga atau orang yang memanfaatkan limbah urine dari binatang ternak
terutama sapi. Dari hasil riset tersebut ternyata limbah dari urine tersebut dapat diolah menjadi pupuk cair
yang manfaatnya sama dengan pupuk buatan. Dengan melakukan pengembangan ini harapan peneliti dapat
emngurangi pupuk buatan dan beralih ke puppuk organik.

Bersama dengan peserta didik mencoba melakukan riset terhadap urine yang sampelnya diambil dari urine
remaja usia 15-17 tahun perempuan dan laki-laki. Bersama peserta didik membuat kesepakatan bahwa yang
akan dikerjakan memang bagi sebagian besar masyarakat menganggapnya kotor. Tetapi dalam hal ini riset ini
kita coba agar peserta didik memeliki pandangan lain bahwa urine pun memiliki manfaat yang banyak
sehingga mereka tidak merasa jijik atau risih saaat melakukan pengolahan urine.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang Anda temui dan
bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan
motivasi orang tersebut?
Penelitian yang dikerjakan oleh peserta didik ini memang sedikit berat menurut mereka. Karena yang
menjadi objek penelitian adalah urine manusia yang memang jorok untuk sebagian besar masyarakat.
Seebelum memulai penelitian ada rasa keberatan dari mereka apakah mereka akan mampu selama proses
penelitian berjalan. Sanggupkah mereka mereka tidak jijik atau bahkan trauma berkutat dengan urine.

Hal terberat yang paling awal mereka rasakan adalah keberanian mereka saat mengajukan rancangan
penelitian mereka kepada teman-teman sebayanya di sekolah. Dan dsini penulis sebagai guru pembimbing
memiliki peran yang sangat penting untuk menguatkan mereka untuk berani tampil keluar dari zona nyaman
mereka. Membuat inovasi terbaru, gebrakan terbaru dengan harapan hasilnya nanti akan dapat digunakan
sebagai alternatif pupuk organik cair. Mendampingi mereka saat menyampaikan rancangan penelitiannya di
depan teman-teman sebaya nya merupakan salah satu bentuk dukungan nyata kepada mereka. Dan
memang selama proses presentasi mereka banyak sekali tanggapan negatif yang menertawakan rancangan
penelitian mereka. Namun dengan usaha mereka untuk mencoba hal baru, akhirnya teman-teman sebaya
nya mau ikut andil sebagai sampel. Dan ditekankan disini oleh mereka bahwa urine yang mereka butuhkan
adalah urine pagi hari.

Di hari pengumpulan sampel urine yang membuat lucu adalah ternyata malah anak-anak yang menjadi
sampel yang merasa jijik dengan urine mereka sendiri.
Urine tersebut dikumpulkan menjadi satu wadah yang memang saat mereka menuangkan urine tersebut ada
yang hampir muntah. Tapi dengan tujuan awal dan semangat yang terus dikuatkan kepada mereka maka
mereka pada akhirnya merasa biasa saja.

Untuk menjadikan urine ini menjadi pupuk cair organik memang melalui beberapa tahapan yang cukup
panjang. Yang membuat mereka tidak sabar adalah mereka ingin mencobakan pupuk yang mereka
kembangkan ke tanaman. Pada penelitian ini tanaman yang akan menjadi sampel adalah tanaman cabai.

Bagaimana hasilnya?
Dari rentang waktu selama 3 bulan penelitian yang dilakukan perlakuan terhadap tanaman cabai yang di
tanam dimulai dari bibit cabai. Kemudian penerapan penggunaan pupuk cair yang dikembangkan oleh
peserta didik. Pupuk cair yang dikembangkan tersebut seperti penjelasan sebelumnya memisahkan antara
urine remaja perempuan dan remaja laki-laki, maka setelah dilakukan pengamatan ternyata ada perbedaan
hasil yang diperoleh. Meskipun memang banyak faktor yang menyertai selama proses berlangsung tetapi
hasil yang diperoleh penggunaan pupuk cair dari urine remaja laki-laki menghasilkan tanaman yang memiliki
daun yang lebih lebar dibandingkan dengan pupuk cair dari urine remaja perempuan.

Hubungi Kami

Anda mungkin juga menyukai