Anda di halaman 1dari 8

Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak?

Apa yang Anda lakukan


dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Motivasi saya menjadi guru penggerak adalah keinginan terdalam saya untuk
mengubah diri menjadi pendidik yang jauh lebih baik lagi dan berkualitas dalam
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik saya. Saya juga mempunyai
rasa keingintahuan yang begitu besar tentang hal-hal yang baru dimana hal tersebut
dapat memperbaiki kompetensi diri saya dalam menerapkan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik saya.

Sebagai guru dari anak luar biasa (SLB) dimana saya menyebutnya adalah anak
surga semoga saya bisa memberikan ilmu yang bermanfaat untuk anak saya.
Mungkin sekarang masih ada juga orang yang memandang sebelah mata terhadap
anak saya karena kekurangan yang anak saya miliki namun dibalik semua
kekurangan itu pasti selalu ada kelebihan yang nantinya akan membuat anak saya
menjadi anak yang sangat luar biasa dan sangat membanggakan dengan prestasi-
prestasi yang akan dicapainya dan tentu itu tidak hanya akan membuat saya
sebagai guru dan orangtuanya bangga namun juga akan membuat semua orang
bangga dengan pencapainnya. Selain itu motivasi saya menjadi guru penggerak
adalah karena adanya dukungan yang sangat besar dari keluarga, kepala sekolah
dan teman sejawat.

Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak?


Jelaskan alasannya dan berikan contohnya!

Kelebihan yang mendukung saya menjadi guru penggerak adalah saya mampu
untuk memberikan suatu perubahan dan semangat belajar pada peserta didik
dengan membuat metode pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan berpusat
kepada peserta didik. Apalagi saya seorang guru dari peserta didik di SLB, jadi saya
harus membuat metode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan atau
kebutuhan peserta didik saya. Sebagai contoh saya memegang peserta didik
dengan hambatan pendengaran atau disebut juga dengan tunarungu. Metode
pembelajaran yang saya berikan adalah metode oral di sertai dengan isyarat SIBI
atau BISINDO. Dalam memberikan pembelajaran saya selalu memaparkan materi
menggunakan proyektor disertai dengan gambar dan isyarat agar apa yang
disampaikan bisa dipahami oleh peserta didik saya.

Dan saya juga sangat suka berbagi ilmu dan informasi yang saya dapatkan kepada
orang lain. Sebagai contoh kebetulan saya mendapatkan tugas tambahan di sekolah
sebagai wakil bidang kurikulum. Setiap undangan pelatihan atau bimtek yang datang
ke sekolah, ibu kepala sekolah langsung meminta saya untuk mengikutinya.
kebetulan pelatihan yang saya ikuti tidak jauh dari perangkat pembelajaran guru.
setelah selesai pelatihan saya selalu melaporkan kepada kepala sekolah dan kepala
sekolah selalu meminta saya untuk membagikan kepada guru agar ilmu yang saya
dapatkan bisa langsung di aplikasikan rekan guru kepada peserta didik di lapangan.
Jika ada guru yang kesulitan dalam mengaplikasikannya saya tidak sungkan untuk
mengajarkan beliau sampai beliau memahaminya.
Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya
yang memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang
mendorong Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup
waktu kejadian, dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar
inisiatif tersebut terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
Pertama, Dampak yang paling terasa hasilnya oleh peserta didik atas tindakan saya
adalah ketika saya memutuskan membuat metode pembelajaran yang
menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Dulu anak didik saya hanya
memahami bahasa isyarat yang diberikan oleh orangtuanya dimana kami
menyebutnya bahasa ibu. Dan tentunya itu membuat anak didik saya menjadi
bingung dan kesulitan dalam menerima pembelajaran di sekolah. setelah saya
membuat metode pembelajaran tersebut alhamdulillah menambah semangat belajar
anak didik saya.

Kedua, Dampak yang paling terasa hasilnya oleh kepala sekolah dan rekan guru
atas tindakan saya adalah ketika saya memutuskan menjadi wakil kurikulum di SLB
Negeri 1 Pulau Punjung pada bulan juli 2019 sampai sekarang. Saya melakukannya
untuk mendisiplinkan perangkat pembelajaran guru. Saya mulai mengajak rekan
guru untuk menata ulang perangkat pembelajarannya mulai dari membuat jadwal
pelajaran, program tahunan, program semester, pemetaan, asesmen, analis
asesmen, KKM, silabus, RPP, Bahan Ajar, LKPD, Media Pembelajaran, Lembaran
Intrumen penilaian, Buku Remedial, Buku Pengayaan, Buku jurnal, Buku
Penghubung, Buku BK dan buku lainnya. sehingga jika ada penilaian KTSP,
Akreditasi serta penilaian dari kepala sekolah dan pengawas tidak menjadi khawatir
karena perangkat pembelajaran telah tertata rapi dan bersih. Alhamdulillah tindakan
saya tersebut mendapatkan dukungan dari rekan-rekan guru sehingga menambah
semangat saya.

Ketiga, Dampak yang paling terasa hasilnya oleh orang lain atas tindakan saya
adalah ketika saya memutuskan menjadi tim dari bendahara BOS pada bulan januari
2021 sampai sekarang. Saya melakukannya hanya untuk membantu administrasi
keuangan sekolah. Agar administrasi keuangan sekolah bisa tertata dengan baik.
Alhamdulillah tindakan saya tersebut mendapatkan dukungan dari rekan-rekan guru
sehingga menambah semangat saya untuk membuat sekolah menjadi lebih baik lagi
kedepannya baik dari segi fisik sekolah sampai pada segi administrasi sekolah.

Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana
saja yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara
jelas!
Pada bulan juli tahun 2019 saya diberikan kepercayaan dengan tugas tambahan
menjadi wakil kurikulum. Saya sangat canggung sekali karena saya belum memiliki
pengalaman sama sekali apalagi dalam bidang tersebut. Pada saat itu saya sangat
galau karena saya takut nantinya akan mengecewakan kepercayaan yang telah
kepala sekolah berikan. Karena tidak mau mengecewakan siapa saja termasuk
kepala sekolah akhirnya saya berkomunikasi dengan wakil kurikulum sebelumnya
kebetulan beliau adalah senior saya di sekolah tersebut. Saya meminta beliau untuk
bekerjasama sampai saya benar-benar bisa berdiri sendiri. Alhamdulilah beliau
sangat mendukung saya dan mau membantu saya dalam menyusun program
kurikulum kedepannya dan rekan guru lainnya juga mendukung dan mau bekerja
sama untuk membuat sekolah jauh lebih baik lagi kedepannya.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan
ataupun kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana
respon Anda dalam situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk
tetap fokus mencapai tujuan yang telah direncanakan?
Selama saya menjadi wakil kurikulum dari tahun 2019 sampai sekarang, pasti akan
ada kesulitan yang akan dihadapi saat bekerja sama. karena tidak selamanya
kerjasama itu berjalan dengan lancar. Akan ada masanya kerjasama itu akan di uji
baik dari diri saya sendiri maupun tim yang saya ajak untuk bekerjasama. Dan
kesulitan yang saya hadapi dalam bekerjasama adalah kurangnya komunikasi.
karena ketika kita berkomunikasi dengan orang lain, tidak selamanya apa yang kita
harapkan berjalan dengan lancar. Terkadang apa yang kita sampaikan tidak dapat
langsung dimengerti oleh yang menerima dan begitu juga sebaliknya, kita kurang
memahami apa sebenarnya yang sampaikan oleh orang lain kepada kita. Dan hal
itulah yang disebut dengan miscomunikasi. Apalagi kerja sama yang kita lakukan
menyangkut dengan perangkat pembelajaran sekolah. Jika dalam membuat
perangkat pembelajaran komunikasi antara wakil kurikulum dan tim kurikulum
kurang maka akan berakibat nanti dengan perangkat pembelajaran yang akan
dikerjakan.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari
berbagai pihak untuk bekerja sama?
Upaya yang saya lakukan untuk mendapatkan komitmen dari tim saya adalah
dengan menciptakan komunikasi yang lancar. Karena dengan komunikasi yang
lancar di dalam tim akan tercipta suasana yang nyaman, terbuka, dan saling
menghargai. Dengan kondisi tersebut akan membuat ketua dan anggota tim merasa
bebas dalam menyampaikan pendapatnya dan suasana menjadi lebih terbuka untuk
memberikan pendapat maupun masukan agar dapat membuat perangkat
pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk peserta didik.

Upaya selanjutnya yang saya lakukan adalah dengan saling membangun


kepercayaan dalam tim saya. saya memulai kepercayaan dari diri saya sendiri untuk
memberikan kepercayaan kepada seluruh anggota tim saya. sebagai ketua tim saya
selalu menunjukkan sikap peduli dan sering memberikan dukungan kepada anggota
tim saya agar kepercayaan antara kami tetap terjaga dengan baik. karena untuk
kesuksesan suatu tim kepercayaan juga sangat penting untuk di jaga. sebagai ketua
saya pun tidak malu mengakui kekurangan dan kesalahan saya. jika saya salah
dalam mengarahkan saya tidak sungkan-sungkan untuk meminta maaf dan meminta
tim saya untuk memberikan umpan balik dan masukan yang positif agar bisa
menjadi lebih baik. Dan tidak lupa saya selalu menyampaikan terima kasih kepada
anggota tim yang memberikan masukan yang membangun. contohnya saja dalam
menyelesaikan KTSP tahun kemaren. Saya memberikan kepercayaan dan
dukungan kepada tim kurikulum saya untuk mendampingi para guru dalam
menyelesaikan perangkat pembelajarannya sesuai dengan format yang diminta tim
kurikulum dinas.

Bagaimana hasilnya?
Hasil yang didapatkan dari upaya menciptakan komunikasi yang lancar dan saling
membangun kepercayaan dengan anggota tim kurikulum terutama dalam
menyelesaikan KTSP adalah KTSP bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
saya dan anggota tim kurikulum saling bekerja sama dalam mengarahkan para guru
untuk membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan format yang diberikan tim
kurikulum dinas pendidikan. Jika ada permasalahan saya dan tim kurikulum
langsung mencari jalan terbaik. Alhamdulillah KTSP tahun kemaren hasilnya amat
baik dan sangat membanggakan kami.

Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa


yang Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai guru yang mengajar di kelas
tentu akan dihadapkan dengan berbagai karakteristik siswa yang beragam. Apalagi
siswa saya yang berkebutuhan khusus. Di SLB saya ada siswa berkebutuhan
khusus dengan hambatan penglihatan (Tunanetra), Ada siswa dengan hambatan
pendengaran (Tunarungu), Ada siswa dengan hambatan intelektual (Tunagrahita),
Ada siswa dengan hambatan motorik (Tunadaksa) dan ada siswa autis. Pada bulan
juli 2021 saya diberikan tugas untuk mengajar siswa anak down syndrome. Siswa ini
terbiasa di manja orangtuanya bahkan apa yang dia mau harus didapatkan segera.
Jika Siswa ini menangis orangtua terbiasa menghibur dengan memberikan
Handphone. Jadinya siswa ini ketergantungan dengan handphone dan susah untuk
diatur dan fokus belajar.

Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi
dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Upaya yang saya lakukan agar siswa tersebut bisa beradaptasi seperti teman
lainnya adalah dengan mengubah metode pembelajaran untuk menarik
perhatiannya. kebetulan siswa tersebut adalah siswa down syndrome kelas 1 SDLB.
Siswa saya mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan motorik
halusnya maka saya mengajak siswa saya tersebut untuk belajar sambil bermain.
Anak down syndrome bisa di ajak untuk bermain dengan kertas yaitu dengan
meremas kertas tersebut menjadi sebuah bola, bermain menggunakan plestisin, lilin
dan tanah liat. Plestisin, lilin dan tanah liat tersebut bisa digunakan anak untuk
membuat benda-benda yang disukainya bisa membuat buah-buahan, bisa membuat
bola, bisa membuat huruf yang simple dan bisa membuat angka. Anak juga bisa
bermain sambil menyusun balok dan puzzle. Disini kita harus memilih puzzle dan
balok yang benar-benar anak sukai agar menambah semangat anak dalam belajar.
Awalnya memang tidak mudah karena mengingat anak ini baru masuk bangku
sekolah dan di tambah lagi dengan sifatnya yang sangat manja serta kemauan yang
harus selalu di turuti. Tapi seiring berjalan waktu anak ini perlahan mulai berubah
menjadi lebih baik

Pertimbangan-pertimbangan atau alternatif apa saja yang Anda hadirkan


dalam membuat keputusan? Informasi apa lagi yang Anda gunakan untuk
memperkuat keputusan Anda?
Untuk menyelesaikan permasalahan siswa saya yang terbiasa di manja orangtuanya
dan yang kecanduan bermain handphone adalah dengan saya melibatkan berbagai
pihak yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan rekan guru. Disini saya
mengajak kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan rekan guru untuk berdiskusi
untuk memberikan masukan, kritik dan saran terhadap saya nantinya. Disini saya
menjelaskan bagaimana kondisi siswa saya tersebut serta upaya apa yang saya
lakukan untuk mengatasi permasalahannya. Disini saya jelaskan kepada kepala
sekolah, wakil kepala sekolah dan rekan guru bahwa saya mencoba mengajak siswa
saya untuk bermain dengan kertas yaitu dengan meremas kertas tersebut menjadi
sebuah bola, bermain menggunakan plestisin, lilin dan tanah liat. Plestisin, lilin dan
tanah liat tersebut bisa digunakan anak untuk membuat benda-benda yang
disukainya bisa membuat buah-buahan, bisa membuat bola, bisa membuat huruf
yang simple dan bisa membuat angka. siswa juga bisa bermain sambil menyusun
balok dan puzzle. Disini kita harus memilih puzzle dan balok yang benar-benar siswa
sukai agar menambah semangat siswa dalam belajar. saya melakukan kegiatan itu
setiap hari dan benar adanya siswa masih tetap menangis dan meminta untuk
bermain handphone. tapi saya masih tetap berusaha untuk mencari metode
pembelajaran yang membuat siswa tersebut tertarik dan fokus tanpa terpikir untuk
meminta handphone lagi. Disini kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan rekan
guru sangat mendukung saya sehingga saya menjadi bersemangat.

Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?


Disini saya mengajak orangtua anak saya tersebut untuk berdiskusi dan saya
menceritakan semua kondisi anaknya yang mana beliau sendiri juga paham dan
memahaminya. Saya mengajak orangtua untuk bekerja sama. tidak ada orangtua
yang tidak mau memanjakan anaknya. setiap orangtua pasti sangat ingin
memanjakan anaknya. tapi terkadang manja yang berlebihan membuat anak
menjadi kurang baik. saya meminta orangtua untuk disiplin kepada anaknya di
rumah, meminta beliau untuk mengajarkan anaknya mandiri dan tidak selalu
menuruti permintaan anaknya apalagi disaat anak meminta untuk bermain
handphone. kita boleh memberikan reward kepada anak tetapi tidak selalu dengan
barang yang akan merusaknya. Alhamdulillah orangtuanya mendukung dan mau
saling bekerjasama demi anaknya kedepan menjadi anak yang jauh lebih baik lagi.

Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara
spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan
atau umpan balik tersebut?
Pada bulan juni tahun 2022 kemaren saya mengikuti pelatihan sosialisasi muatan
lokal keminangkabauan yang di selenggarakan oleh dinas pendidikan provinsi
sumatera barat. Pelatihan tersebut berlangsung selama enam hari di hotel rocky
padang. Pelatihan tersebut hanya diwakilkan oleh satu sekolah saja per kabupaten.
sedangkan di kabupaten saya ada tiga SLB yaitu SLB tempat saya mengajar SLB
Negeri 1 Pulau Punjung, SLB Koto Agung dan SLB Athallah. Kebetulan sekolah
saya yang dipilih untuk mewakili SLB di kabupaten saya. Setelah saya ikuti ternyata
materi muatan lokal keminangkabauan memakai kurikulum merdeka. jujur disini
saya sangat kaku sekali karena sekolah saya belum terdaftar untuk menggunakan
kurikulum merdeka. Karena saya tidak mau tertinggal akhirnya saya semangat untuk
mendengar apa sebenarnya keunggulan dari kurikulum merdeka ini daripada
kurikulum 2013 yang selama ini sudah saya gunakan. Selama pelatihan kami
mendapatkan masukan untuk mengaplikasikan mata pelajaran muatan lokal
keminangkabauan di sekolah masing-masing. Saya sangat semangat akan
perubahan dan sudah tidak sabar untuk membagi ke rekan guru saya disekolah agar
dapat langsung di aplikasikan ke peserta didik.

Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Disekolah saya khususnya SLB Negeri 1 Pulau Punjung masih menggunakan
kurikulum 2013. Kebetulan di sekolah tersebut saya adalah wakil kurikulum.
Sejujurnya saya ingin sekali mengikuti perubahan-perubahan dimana perubahan
tersebut bernilai positif baik untuk kompetensi guru maupun untuk kemajuan peserta
didik. Saya juga ingin sekali sekolah saya menggunakan kurikulum merdeka karena
kurikulum merdeka menekankan pada kebebasan peserta didik serta kurikulum
merdeka juga memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran kepada
peserta didik. Saya juga berharap sekolah saya bisa mengaplikasikan implementasi
kurikulum merdeka baik itu mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi
namun karena manusia tidak luput dari kelupaan akhirnya sekolah kami tidak
mengisi link tersebut. Biar pun demikian, kami akan tetap belajar untuk
menggunakan implementasi kurikulum merdeka melalui mata pelajaran muatan lokal
keminangkabauan. Semester kemaren mungkin kami belum mampu untuk
mengaplikasikan mata pelajaran tersebut dilapangan karena beberapa hal.
InsyaAllah semester ini kami akan mencoba mengaplikasikan mata pelajaran
muatan lokal keminangkabauan dengan menggunakan kurikulum merdeka.

Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan


diri Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda
lakukan dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun
mendukung proses pembelajaran Anda?
Sebagai wakil kurikulum di sekolah yang masih menggunakan kurikulum 2013
tentunya masih begitu banyak tugas yang harus saya selesaikan. Saya harus
mencari ilmu-ilmu tentunya tentang implementasi kurikulum merdeka dimana nanti
ilmu-ilmu tersebut bisa saya bagikan kepada kepala sekolah serta rekan guru saya
di sekolah agar nanti disaat kami sudah bisa menggunakan kurikulum tersebut kami
tidak kaku dan kebingungan lagi dalam mengaplikasikannya. Alhamdulillah sekali
karena untuk sosialisasi muatan lokal keminangkabauan sekolah saya yang dipilih
untuk mendapatkan materi disana. bukan mengapa karena diantara tiga sekolah
dikabupaten saya, sekolah saya lah yang belum mengenal kurikulum merdeka. Pada
pelatihan tersebut saya baru mengetahui bahwa aplikasi canva bisa dijadikan
sebagai media pembelajaran. di dalam aplikasi canva terdapat banyak template
yang nantinya bisa menarik minat dan semangat peserta didik dalam proses
pembelajaran dan banyak contoh yang dapat digunakan guru untuk menyajikan
materi pembelajaran di dalam aplikasi canva.

Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam


pekerjaan Anda?
Saya adalah guru kelas dari anak dengan hambatan pendengaran atau bisa di sebut
juga dengan anak tunarungu. untuk anak tunarungu tentu proses pembelajarannya
berbeda dengan anak dengan hambatan lainnya seperti anak dengan hambatan
penglihatan (anak tunanetra), anak dengan hambatan intelektual (anak tunagrahita)
anak dengan hambatan motorik (anak tunadaksa) bahkan dengan anak autis.
Karena anak dengan hambatan pendengaran mengalami kekurangan atau
kehilangan kemampuan mendengar maka proses pembelajarannya menggunakan
gambar serta di iringi nantinya dengan bahasa oral dan isyarat. Karena hambatan
yang dimiliki anaka saya, maka saya menggunakan aplikasi canva sebagai media
pembelajaran anak saya. Dengan menggunakan aplikasi canva saya bisa membuat
media pembelajaran semenarik mungkin agar anak saya tertarik dan semangat
dalam belajar apalagi anak saya anak dengan hambatan pendengaran. Karena
kekurangan yang dimilikinya membuatnya cepat merasa bosan dan nantinya akan
sulit memahami pelajaran yang kita berikan.

Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang


memotivasi Anda melakukan pengembangan tersebut?
Pertama, bulan januari 2020 saya membina dan membimbing rekan guru dalam
membuat administrasi kelas dikarenakan sebagian guru saya adalah guru non PLB
jadi saya mulai membimbingnya dari awal yaitu dari cara membuat prota, promes,
pemetaan, asesmen, silabus, RPP serta administrasi lainnya yang harus ada oleh
seorang guru.
Kedua, bulan november 2022 saya menjadi pemateri dalam pelatihan dan etika
pelayanan publik untuk masyarakat yang berkebutuhan khusus di polres
dharmasraya khususnya untuk anak dengan hambatan pendengaran (tunarungu).

Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.
Semua yang saya lakukan adalah demi meningkatkan kompetensi pendidik. Dimana
perangkat pembelajaran menjadi salah satu komponen penting sebagai penunjang
proses pembelajaran. Karena perangkat pembelajaran adalah sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pembelajaran. Perangkat pembelajaran menjadi indikator bagi
guru atas keberhasilan pelaksanaan pembelajaran. Oleh sebab itu, kebutuhan
perangkat pembelajaran dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting
sebagai penunjang maupun alat bantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
Apalagi untuk anak di SLB, perangkat pembelajarannya dibuat dan disesuaikan
dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing anak. Maka dari itu setiap
membuat perangkat pembelajaran selalu di awali dengan mengasesmen anak
terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan anak tersebut.

Semua yang saya lakukan adalah semata-mata hanya ingin berbagi ilmu dengan
bapak dan ibu di polres khususnya di bagian melayani dalam membuat SIM,
membuat SKCK dan menanggapi pengaduan-pengaduan seperti pencurian bahkan
pelecehan. Jika ada nanti anak yang berkebutuhan khusus seperti anak tunarungu
yang datang untuk membuat SIM, SKCK atau hal lainnya maka bapak dan ibu polisi
sudah memahami maksud dari apa yang disampaikan anak tersebut.

Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa
yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa
saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Pertama, Dukungan yang saya berikan kepada rekan guru adalah berupa bimbingan
dan binaan dalam membuat perangkat pembelajaran. Jika masih ada rekan guru
yang belum memahami maka saya dengan senang hati membina dan membimbing
sampai rekan guru tersebut menjadi paham. Apalagi ini tentang perangkat
pembelajaran. Dimana perangkat pembelajaran adalah rohnya seorang guru. Jika
perangkat pembelajaran yang dibuat salah pastinya pembelajaran yang diberikan
kepada peserta didik pun salah. Maka dari itu saya berusaha semaksimal mungkin
agar perangkat pembelajaran yang saya dan rekan guru saya buat sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anak didik kami.
Mungkin hambatan yang ada disini adalah mengenai TIK. Dimana setiap perangkat
pembelajaran sudah menggunakan komputer atau laptop. Semua perangkat juga
menggunakan Microsoft axcel. Mungkin kesulitan disini banyak di alami oleh guru
senior. Saya selalu memotivasi guru senior dengan cara bersabar dalam
mengajarkan beliau agar mampu nantinya mengaplikasikan perangkat pembelajaran
dengan menggunakan komputer atau laptop. Karena perubahan-perubahan pasti
akan selalu ada setiap eranya.

Kedua, saya jujur sangat terharu dengan bapak dan ibu polisi. Alhamdulillah anak
berkebutuhan khusus sudah tidak di pandang sebelah mata lagi. Alhamdulillah anak
berkebutuhan khusus sudah mendapatkan pelayanan yang baik. Saya sangat
mendukung sekali dengan pelayanan yang ada di polres Dharmasraya. Semoga
bapak dan ibu polisi bisa melayani anak berkebutuhan khusus baik itu anak
tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan anak autis dengan baik.

Bagaimana hasilnya?
Alhamdulillah walaupun dengan latar pendidikan bukan guru PLB dengan semangat,
tekad dan kerja keras rekan guru sudah mampu membuat perangkat pembelajaran
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak didiknya bahkan sudah
mengetahui media pembelajaran mana yang cocok untuk anak didiknya.

Alhamdulillah setelah diberikan pelatihan bahasa isyarat walaupun cuma satu hari
belajarnya bapak dan ibu polisi sudah mulai mengenal dan memahami beberapa
bahasa isyarat yang sering digunakan dalam keseharian anak tunarungu, sudah
mengenal bahasa isyarat angka dan isyarat huruf.

Anda mungkin juga menyukai