Anda di halaman 1dari 4

FILOSOFI PENDIDIKAN

INDONESIA
Dosen : Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si
Mahasiswa : Godeliva D.B. Ogot, S.Pd

TOPIK 1
Tugas 1 Refleksi Pengalaman Bersekolah
1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau,
pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk
bersekolah?
Saya sangat menyukai proses belajar ketika menempuh pendidikan di
SMP. Sebab guru -guru disana terbuka terhadap keberagaman para murid. Para
guru memberikan ruang dan kesempatan yang sama kepada semua murid
sehingga pembelajaran tidak hanya berpusat pada siswa yang cerdas saja. Di
SMP juga ada kelas unggulan dan saya merupakan salah satu murid kelas
unggulan tersebut. Semangat yang dihadirkan para guru dikelas membuat saya
dan teman-teman termotivasi untuk bersaing secara sehat dan ingin menjadi
yang terbaik. Hal ini membuat saya rindu bersekolah.
Sedangkan ketika SMA, saya beberapa kali dibuli secara psikis.
Sayangnya Pembulian masih dianggap tabu saat itu. Para guru mata pelajaran
terutama wali kelas tidak menaruh perhatian sehingga saya tidak memiliki
ruang untuk mesharingkan masalah saya saat itu. Hal ini membuat saya agak
kehilangan motivasi untuk sekolah. Tapi meski begitu, secara mandiri saya
tetap berjuang mencari hal - hal menyenangkan sesuai minat dan bakat saya
sehingga saya tetap bertahan dan mampu melewati masa SMA dengan baik dan
menghasilkan buah pendewasaan bagi saya untuk terus berkembang hingga
saat ini.

2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar


sebagai seorang pembelajar?
 Ketika di SMP karena saya berada di kelas unggul yang punya semangat
persaingan yang cukup tinggi sehingga memmotivasi saya untuk terus belajar
agar tidak ketinggalan.
 Pembulian di SMA justru membentuk saya menjadi semakin mandiri dan
tangguh. Saya belajar bagaimana menghadapi masa sulit tersebut. Saya pun
semakin mengenal diri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan saya. Segala
kelebihan terus saya asa dan kekurangan terus saya perbaiki.
 Sejak 2018 Saya menjalankan bisnis bimbingan belajar MISSION. Dalam
menjalankan usaha ini saya menjadi tertuntut untuk banyak belajar hal baru.
Misalnya belajar cara marketing, cara mendesain Flyer/Brosur, menggunakan
IT untuk membuat administrasi dan mempermudah mengontrol proses les
serta belajar menerapkan media belajar online untuk mendukung Proses les.

3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?


Sosok yang menginspirasi saya yaitu guru SMP bernama Ibu Damiana sebagai
guru matematika dan Ibu Kubik sebagai guru fisika serta Guru fisika di SMA
bernama Pak Komang.

MK Filosofi Pendidikan Indonesia


FILOSOFI PENDIDIKAN
INDONESIA
Dosen : Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si
Mahasiswa : Godeliva D.B. Ogot, S.Pd

4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut


Pada dasarnya ketiga guru tersebut memiliki gaya mengajar yang bagus,
terstruktur dan jelas sehingga materi yang sulit dapat saya pahami. Mereka juga
sering memberikan motivasi secara psikis sehingga menumbuhkan rasa
percaya diri saya. Belajar bersama mereka membuat saya merasa diterima dan
bahagia.

5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh


guru tersebut di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
Ya Pernah. Saya mencontoh gaya mengajar para guru tersebut. Saya
menyederhanakan materi ajar dan membuat Presentasi materi yang menarik
dan jelas. Saya juga sering memberikan penguatan emosional kepada para
murid saya sehingga mereka merasa diterima, bahagia, dan semakin
termotivasi untuk terus belajar. Dengan begitu makna merdeka belajar sungguh
dapat mereka alami.

Tugas 2 Panggilan Menjadi Guru


Saya adalah seorang calon pendidik profesional. Saat ini saya menjalankan bisnis
pendidikan nonformal yaitu bisnis bimbingan belajar MISSION. Saya pernah mendidik
murid secara langsung baik di lingkungan pendidikan formal maupun non formal. Saya
bertemu banyak sekali karakteristik murid yang beragam dari berbagai jenjang pendidikan.
Saya adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga sangat sederhana. Sejak saya
SD, sudah timbul rasa suka untuk berbagi ilmu kepada orang-orang sekitar. Saya suka
mengajar. Dimulai dari membantu menjelaskan ulang materi kepada teman-teman ataupun
menjelaskan jawaban atas soal-soal tugas yang diberikan guru yang tidak dimengerti oleh
teman-teman saya. Kesukaan ini kemudian terus bertumbuh seiring berjalannya waktu dan
perkembangan pendidikan yang saya tempuh. Selain itu secara pribadi saya sendiri merasa
bahwa saya memiliki kemampuan akademik dan kreatifitas yang baik.
Nah, ada hal menarik. Ketika saya sekolah sejak SD hingga SMA sebenarnya saya
sedikit banyak mengalami pembulian secara langsung ataupun tidak lansung. Entah karena
kecemburuan atau kekurangan pada diri saya sehingga cukup sering saya di diperlakukan
kurang baik. Sayangnya dalam situasi itu saya tidak memiliki sosok yang bisa mendampingi
saya. Faktor ekonomi yang rendah dan pembulian yang saya alami tersebut membentuk saya
menjadi pribadi yang kurang percaya diri sehingga perkembangan kualitas potensi diri saya
tidak maksimal.
Singkat cerita selama menempuh pendidikan, saya kemudian mulai menemukan
kecintaan terhadap pelajaran matematika dan fisika. Ketika SMP saya bertemu sosok guru
yang memotivasi saya untuk menjadi guru matematika atau fisika seperti mereka. Namun di
awal semester 1 SMA, saya justru menemukan kesulitan terutama dalam memahami
pelajaran fisika. Hal ini dikarenakan saya kurang suka dengan cara mengajar gurunya. Tapi
kemudian di semester 2 muncullah seorang guru baru dari Bali yang menghadirkan
pencerahan bagi saya. Diawal kedatangannya Beliau menyampaikan bahwa Beliau lulus
kuliah setelah 14 semester. Bukan karena tidak pintar, tapi ternyata dalam belajar pintar saja

MK Filosofi Pendidikan Indonesia


FILOSOFI PENDIDIKAN
INDONESIA
Dosen : Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si
Mahasiswa : Godeliva D.B. Ogot, S.Pd

tidak cukup. Proses belajar harus dibarengi sikap yang tepat. Beliau juga selalu memberikan
cerita-cerita dan wejangan-wejangan yang mendidik sehingga saya secara pribadi merasa di
terima dan dikasihi sebagai murid yang penuh keterbatasan. Hal ini semakin menumbuhkan
rasa bahagia saya dalam belajar sekalipun saya tidak begitu pintar atau memiliki nilai bagus.
Ternyata rasa bahagia dan diterima menjadi faktor penting untuk menciptakan semangat
belajar yang ikhlas bagi peserta didik. Perasaan tersebut membuat saya menjadi manusia
yang merdeka untuk terus belajar.
Akhirnya saya pun memutuskan untuk menjadi seorang pendidik. Bukan hanya
pengajar tapi pendidik. Pengalaman yang saya alami adalah kekuatan yang cukup besar yang
bisa menjadikan saya sebagai pendidik yang baik. Pendidik yang berpihak pada peserta didik
Ada kerinduan agar kehadiran saya bisa memberikan kesempatan yang sama kepada semua
murid agar menjadi manusia yang merdeka untuk belajar. Berharap saya bisa menuntun
murid agar bertumbuh dan berkembang sesuai kodratnya.
Selain dari pengalaman, saya juga memiliki rasa ingin tahu dan terus belajar hal baru.
Dalam menjalankan bisnis secara mandiri saya mempelajari hal-hal baru yang belum pernah
saya bayangkan sebelumnya. Saya belajar memanagement konsep, keuangan dan
memanagement manusia. Saya belajar hal-hal baru di dunia teknologi untuk melakukan
promosi. Saya belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia IT dan
memanfaatkannya untuk mempermudah kelancaran proses pekerjaan di bisnid bimbingan
belajar saya tersebut. Dan saat ini saya memilih mengikuti kuliah PPG Prajabatan sebagai
bentuk sadar diri atas usaha belajar secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas diri saya
menjadi seorang pendidik yang professional dan merdeka.

Tugas 3. Komitmen Diri


Saya meyakini bahwa pendidikan harus mampu menciptakan rasa bahagia peserta
didik. Dengan begitu akan tercipta situasi konkret dari konsep merdeka belajar itu sendiri.
Dan sebagai pendidik saya harus mampu merealisasikan situasi-situasi tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut saya telah belajar membimbing murid-murid dengan
memberikan les privat dari rumah ke rumah sejak 2012 awal asaya masih berkuliah S1
hingga saat ini. Melalui les privat saya menemukan banyak sekali karakteristik peserta didik.
Dari perbedaan tingkat emosional, tingkat pemahaman kognitif dan gaya belajar mereka yang
berbeda. Dan sejak 2018 hingga sekarang saya menjalankan usaha lembaga bimbingan
belajar yang telah mempekerjakan lebih dari 30 tenaga tutor les. Dari situ saya pun
mengamati berbagai gaya mengajar para pendidik dan melihat perlu adanya perubahan dan
perkembangan pada beberapa hal terutama dalam cara mengajar. Selain dunia pendidikan non
formal, saya juga pernah mengabdi selama 3 tahun di sebuah SMK sejak 2018-2021. Dari
situ saya mengenal dan mempelajari situasi pendidikan di sekolah dengan berbagai kelebihan
dan keterbatasan pembelajaran di sekolah.
Kedua wadah tersebut akan saya kolaborasikan untuk menciptakan sebuah proses
pembelajaran yang merdeka bagi peserta didik yang saya tangani. Dan untuk mendukung hal
tersebut saya memutuskan untuk mengikuti program PPG Prajabatan di tahun 2023/2024
untuk mempelajari secara khusus pendidikan di era merdeka belajar ini. Program PPG

MK Filosofi Pendidikan Indonesia


FILOSOFI PENDIDIKAN
INDONESIA
Dosen : Dr. Moses Kopong Tokan, M.Si
Mahasiswa : Godeliva D.B. Ogot, S.Pd

Prajabatn ini saya pandang sebagai wadah yang tepat dan cocok untuk mengasah dan
mendukung pengalaman dan kemampuan saya menjadi seorang pendidik professional yang
memusatkan pendidikan pada kebutuhan peserta didik.
Saya akan sungguh-sungguh mempelajari ilmu-ilmu dari berbagai Mata Kuliah PPG
Prajabatan. Salah satunya adalah Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional. Melalui mata
kuliah ini saya akan belajar untuk memahami dasar-dasar tentang pendidikan. Dimulai dari
merefleksikan alasan dan motivasi saya menjadi guru dan mempelajari nilai-nilai seorang
pendidik dari para ahli terutama dari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang menjadi seorang
pendidik yang harus mampun menkonvergensikan garis potensi peserta didik dan garis
kesempatan untuk mereka berkembang menjadi suatu kekuatan dalam menghadirkan
merdeka belajar.
Selain dari rincian diatas, saya juga berkomitmen untuk terus mengasah kreatifitas
saya sebagai seorang pendidik. Mengikuti perkembangan teknologi dan komunikasi dalam
mengkreasikan media-media pembelajaran menarik untuk mendukung proses pembelajaran,
dengan harapan akan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik dan menciptakan situasi
yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Sekali lagi, bukankah kita harus merasa
bahagia dalam belajar?

MK Filosofi Pendidikan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai