Anda di halaman 1dari 8

Kelas : G2-2023-Bahasa Indonesia-2

Mata Kuliah : Topik 1 - FPI - Mulai dari diri

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah?

Pengalaman yang membuat rindu sekolah adalah bertemu dengan teman-teman


sejawat yang pada masa itu berjuang bersama menuntaskan sekolah sekaligus
mondok. Tergabung dalam satu visi misi yang sama, hajat yang sama, dan semangat
untuk menjadi lebih baik bersama. Selain itu bertemu dengan guru-guru yang mampu
menuntun kami, memberikan motivasi-motivasi yang mampu membakar semangat
belajar dan meningkatkan keterampilan kami. Guru-guru yang mampu menciptakan
lingkungan belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi,
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan kita.

2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?

Dituntun dan diarahkan untuk mampu mengetahui potensi diri, minat, dan bakat saya,
kemudian diberikan ruang dan fasilitas, yang cukup untuk menyalurkan potensi diri,
minat, dan bakat saya, sehingga saya dapat mengembangkannya dengan sangat baik.
Contohnya adalah di bidang seni rupa, saya pernah mengikuti perlombaan FLS2N
desain batik dan melukis kaligrafi untuk kompetisi POSPEDA. Kemudian beberapa
kompetisi di bidang Palang Merah Remaja baik Madya mapun Wira baik di sub
kompetisi kelompok/regu maupun individu. Pengalaman dan peristiwa tersebut
sangatlah berkesan dan tidak akan terlupakan dalam hidup saya.

3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Beliau adalah guru-guru saya ketika saya berada di sekolah SMP dan SMA saya yang
kebetulan berbasis pondok pesantren. Beliau guru-guru saya yang berhasil
memberikan warna baru dalam perjalanan hidup saya sebagai seorang murid di masa
itu. Sosok pendidik yang tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga
menanamkan nilai-nilai luhur dan semangat untuk mencapai tujuan. Keberadaan
guru-guru saya pada saat sekolah ternyata bukan hanya sebatas pengajar di dalam
kelas, namun lebih dari itu, beliau-beliau juga merupakan sosok pembimbing,
penuntun, yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi yang mampu mengantarkan
murid-muridnya pada segala hal kebaikan. Guru-guru saya menjadi tempat bertukar
pikiran, beliau-beliau selalu memberi ruang untuk kita saling berdiskusi, sharing,
intermezo, sehingga dapat memunculkan pemikiran-pemikiran yang lebih terbuka
terhadap suatu permasalahan. Hal tersebut sangat membantu saya dalam proses
pembentukan karakter dan pola pikir saya di kala itu.

4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

Pengalaman yang paling berkesan, selain bertemu dalam kegiatan pembelajaran di


kelas adalah ketika melakukan kegiatan-kegiatan praktikum seperti; pementasan
drama, pameran hasil karya, bazar KWU, class meeting yang menampilkan berbagai
unjuk bakat dari siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler. Dalam berlangsungnya kegiatan
tersebut tak lepas dari arahan, bimbingan atau tuntunan dari guru-guru saya. Momen
tersebut menjadi sangat berkesan karena antara saya, teman-teman saya dan guru-guru
saya terjalin bonding yang kuat. Selain itu, pengalaman yang paling berkesan adalah
pada saat perayaan hari guru nasional, dimana siswa dan guru bersama-sama
mengeratkan tali silaturahmi, saling mengapresiasi, saling merefleksi diri, sehingga
dapat bersama-sama mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Pernahkan Anda menduplikasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Anda
ampu? Apa yang Anda lakukan?

Saya belum memiliki pengalaman mengajar di kelas, akan tetapi jika nanti saya
memiliki kesempatan mengajar saya ingin menduplikasi atau mengadopsi cara guru
saya menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, interaktif, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang
cukup untuk peserta didik dapat mengembangkan dan meningkatkan minat
belajarnya.
Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

Saat ini saya adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Universitas Sebelas
Maret, dengan program studi Bahasa Indonesia. Saya memutuskan mengikuti PPG Prajabatan
setelah melalui proses yang panjang, diantaranya adalah proses mengenali diri hingga dapat
membuat keputusan untuk menjadi guru.

Bagi saya, mengenali diri, adalah hal utama yang harus dipahami sebelum melakukan
tindakan-tindakan menyangkut kehidupan. Menyadari dan memahami apa yang dibutuhkan,
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, apa yang perlu diperjuangkan
dan apa yang perlu ditinggalkan, serta, apa yang perlu dipertahankan dan apa yang perlu
dilepaskan, hal-hal yang bersifat prinsip tersebut harus dikuatkan sebagai bekal dalam
menjalani kehidupan. Penting sekali untuk mengenali diri kita. Dengan mengenali diri, kita
dapat menemukan apa-apa yang mampu membangkitkan semangat, motivasi, inspirasi, dan
cinta kita terhadap sesuatu. Dengan mengenali diri, kita dapat memahami apa yang kita
inginkan dan dapat menyesuaikan upaya seperti apa yang akan kita kerahkan untuk
mewujudkan keinginan tersebut. Dalam hal ini, mewujudkan cita-cita menjadi guru membuat
saya sangat bersemangat, termotivasi, dan terinspirasi untuk berjuang dan mengusahakannya
hingga terwujud.

Saya menyukai berada dan terlibat dengan kegiatan pendidikan. Guru menjadi profesi
yang saya idolakan. Saya selalu kagum dengan guru-guru inspiratif yang saya temui selama
mengenyam pendidikan. Saya merasa terbantu dan mendapat banyak manfaat dari beliau.
Guru menjadi salah satu sosok yang turut berperan penting dalam pembentukan karakter,
mental, spiritual, emosional dan intelektual diri saya setelah kedua orang tua saya. Apa yang
saya terima selama saya mengemban pendidikan, ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat,
menginspirasi dan memotivasi saya untuk turut membagi dengan orang lain, seperti halnya
yang dilakukan guru-guru saya kepada saya.

Ki Hajar Dewantara mendefinisikan pendidikan sebagai tuntunan yaitu, tuntunan


dalam hidup tumbuhnya murid. Maka, mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada
dalam murid, agar mereka sampai pada keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai manusia dan masyarakat. Apa yang saya lihat, rasakan, dan terima dari guru
saya selama berada di bangku sekolah maupun kuliah sedikit banyak telah mencakup definisi
pendidikan Ki Hajar Dewantara di atas, dimana saya pun merasa terdorong oleh
motivasi-motivasi yang beliau berikan untuk kita sebagai murid mampu untuk berusaha
menemukan dan mengembangkan minat kita. Hal tersebut juga dapat menjadi bukti bahwa
apa yang dilakukan guru saya pun telah mencerminkan peran guru atau yang menuntun
tumbuh atau hidupnya, membantu menumbuhkan budi pekerti, membantu selama proses
perkembangan pikiran dan jasmani murid, agar dapat memperbaiki perilakunya. Itulah
mengapa saya semakin mantap dan berkomitmen dalam mewujudkan cita-cita saya menjadi
guru.

Tugas 3: Komitmen Diri

Mengapa
1. Mengapa saya mengikuti Mata Kuliah Filosofi Pendidikan Nasional ?

Sebagai bentuk komitmen untuk menjadi guru profesional, mengikuti Mata kuliah
Filosofi Pendidikan Nasional sangatlah penting bagi saya. Mata kuliah Filosofi
Pendidikan Nasional memberi pemahaman tentang nilai-nilai, budaya, dan identitas
bangsa, yang mana hal tersebut dapat membantu guru dalam membimbing atau
menuntun peserta didik sesuai dengan karakter nilai-nilai bangsa, menciptakan
pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua peserta didik, serta dengan
memahami filosofi pendidikan nasional, kurikulum dan metode tujuan pendidikan
nasional.

2. Apa yang saya yakini ?

Saya yakin dengan memahami filosofi pendidikan nasional, nantinya ketika saya
menjadi pendidik atau guru, saya dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas dan
peran saya sebagai pendidik, serta berkontribusi positif dalam meningkatkan dan
mengembangkan pendidikan sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan nasional.

3. Apa yang memotivasi saya?

Saya termotivasi untuk dapat menjadi manfaat bagi orang lain. Sebagaimana yang
saya terima selama saya mengemban pendidikan, ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat,
menginspirasi dan memotivasi saya untuk turut membagi dengan orang lain. Dengan
mengikuti program PPG Prajabatan, selain saya dapat meningkatkan kemampuan saya
sebagai pendidik yang profesional, hal ini pun sebagai wujud ikhtiar dalam proses
menuju hidup yang sejahtera.

Bagaimana

1. Apa saja strategi yang akan saya terapkan untuk mencapai tujuan?

Strategi yang saya terapkan adalah; pertama, saya memahami apa potensi saya, apa
tujuan saya, dan hasil seperti apa yang ingin saya capai. Cara agar saya mampu
mencapainya yaitu dengan bersikap optimis, semua pasti bisa dilakukan dan akan ada
jalannya, ketika kita memiliki kemauan untuk bisa dan berusaha memampukan diri.
Berpikir positif tentang apa yang belum terjadi, dan menjalani apa yang saat ini
sedang dihadapi dengan semangat. Terbuka dengan kritik dan saran yang kita terima.
Berani memulai dan mempelajari hal baru, selagi hal tersebut adalah kegiatan positif.
Bertanggung jawab pada peran yang kita emban. Sehingga saya mampu secara
terstruktur, teratur, namun juga fleksibel dengan kondisi dan keadaan, menuju tujuan
dan hasil yang saya perkirakan dengan diimbangi dengan iman kepada Tuhan sebagai
dzat yang maha mengatur segala ketetapan yang ada di alam semesta beserta
makhluknya.

2. Apa saja yang saya butuhkan untuk menjalankan strategi tersebut?

Untuk menjalankan strategi tersebut tentunya saya membutuhkan motivasi dan


dukungan baik dari dalam diri saya sendiri dan sebagai booster atau pemacu agar
semakin semangat, tentunya motivasi dan dorongan dari orang-orang terdekat, seperti
keluarga dan teman-teman saya. Selain itu tentunya saya membutuhkan fasilitas
sebagai pendukung saya menjalankan tugas dan peran, fasilitas tersebut dapat berupa
ruang atau wadah untuk pengembangan keterampilan, peningkatan kualitas dan
kemampuan yang saya miliki, dalam hal ini PPG Prajabatan adalah sebagai fasilitator
saya dalam mencapai tujuan saya untuk menjadi guru yang profesional.

Apa

1. Apa saja langkah-langkah konkrit yang akan saya jalankan?

Langkah-langkah yang saya jalankan yaitu, mengikuti PPG Prajabatan, belajar,


mengembangkan diri, dan meningkatkan kompetensi untuk menjadi pendidik atau
guru yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan Indonesia di masa lingkungan belajar
abad 21. Bersikap optimis, berpikir positif, fleksibel dengan
kemungkinan-kemungkinan adanya perubahan keadaan, kondisi, sistem dan
lingkungan, sehingga membentuk jiwa-jiwa pejuang, jiwa-jiwa yang kuat untuk selalu
berproses menjadi lebih baik.

2. Kapan saja menjalankan langkah-langkah tersebut?

Sehari-hari yang menerapkan untuk bersikap optimis, berpikir positif, dan fleksibel
dengan kemungkinan-kemungkinan perubahan yang akan terjadi, sehingga dalam
melakukan tugas atau peran saya lebih bisa menikmati dan dapat secara optimal
memanfaatkan fasilitas yang ada.

Anda mungkin juga menyukai