Anda di halaman 1dari 14

DOKUMENTASI SEMINAR ONLINE

BLACK EAGLE LITERACY


Bersama Yusuf

Assalamualaikum Wr. Wb.


Halo, teman-teman. Pada kesempatan kali ini, Black Eagle Literacy mengadakan
seminar online kepenulisan bersama Yusuf.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
Waktu : Sabtu, 20 November 2021
Tempat Pelaksanaan : Grup WhatsApp
Tema : Tak Perlu Hebat Untuk Menjadi Luar Biasa
Peserta : Umum
Narasumber : Yusuf
BIODATA NARASUMBER

PROFIL
Halo, perkenalkan nama saya Yusuf Abdul Rahman. Saat ini, saya tergabung di
dalam komunitas Ngangsu Bareng. Saya aktif berbagi konten motivasi melalui
media sosial. Selain itu, saya juga menjalankan bisnis di bidang kacamata.

PENGALAMAN
Co-Founder Ngangsu Bareng Juni 2020-Sekarang.
Memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan komunitas yang bergerak di
bidang pengembangan diri generasi muda Indonesia.

Chaiman GenBI Semarang Maret 2017-Mel 2018.


Memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan serta mengawasi organisasi
penerima beasiswa Bank Indonesia yang tergabung dalam Generasi Baru
Indonesia (GenBI) Semarang.

Director Student Development MSA FEB Undip Januari 2017-Desember 2017.


Memiliki tanggung jawab untuk fokus kepada mahasiswa jurusan manajemen
dengan memberikan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kapasitas di bidang akademik.

PENDIDIKAN
S-1 Manajemen Universitas Diponegoro
SMAN 2 Semarang
MTs N1 Semarang

KETERAMPILAN
Public Speaking
Menulis Konten Kreator

KONTAK
Telepon : +6285886329125
E-mail : ysfabdulrahman @gmail.com

Penulis : Buku Mencari Aku

Alamat JI. Bukit Dahlia 4/125, Sendangmulyo, Semarang

SOSIAL MEDIA
Instagram instagram.com/ysfabdul
instagram.com/ngangsubareng
PEMBUKAAN ACARA DARI MODERATOR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Shalom
Om swastyastu
Namo buddhaya
Salam kebajikan, salam sejahtera dan salam literasi untuk kita semua.

Selamat malam semuanya kita akan melaksanakan seminar yang ke-4 bersama kak
Yusuf Abdul Rahman dengan tema *Tak perlu hebat untuk menjadi luar biasa*
Sebelum itu izinkan saya untuk membagikan susunan acara terlebih dahulu.

Susunan Acara Seminar

🐻 pembukaan
🐻 perkenalan moderator
🐻 pembagian CV pemateri
🐻 sambutan pemateri
🐻 pemberian materi
🐻 sesi tanya jawab
🐻 ucapan terimakasih
🐻 kesan dan pesan dari pemateri
🐻 penutup

Sebelumnya perkenalkan nama saya Zahra Febrianti, saya sebagai moderator malam ini
yang akan memandu jalan nya acara kita.
PENYAMPAIAN MATERI DARI NARASUMBER

Bismillahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum Wr. Wb

Selamat malam teman-teman


Bagaimana kabarnya? 😁😁
Terimakasih sebelumnya saya sampaikan pada panitia dan moderator dari Black Eagle
Literacy telah memberikan kesempatan pada saya untuk berbagi mengenai "Tak Perlu
Hebat untuk Menjadi Luar Biasa"
Sebelumnya perkenalkan nama saya Yusuf, hari ini saya beruntung dipertemukan
dengan calon orang-orang hebat di masa depan.
Mengapa hari ini saya berbagi mengenai tema ini? Karena saya merasa perlu banyak
belajar, dan terkadang timbul pertanyaan kita perlu hebat & kuat nggak sih untuk
menjalani kehidupan.
Berangkat dari keresahan tersebut, saya belajar dan mengumpulkan cerita dari guru-
guru saya.

 Pertama
Materi pertama itu yang ringan-ringan dulu ya. Yaitu tentang enggak semua hal
kita harus tahu sekarang. Maksudnya gimana Kak? Gitu. Maksudnya adalah
banyak hal-hal yang terjadi di kehidupan kita itu terjadi tanpa sepengetahuan
kita.
Contoh, waktu kita SD gitu kan, kita enggak tahu, nanti tuh kita SMP mau
sekolah di mana. Waktu kita SMP kita enggak tahu mau sekolah di mana, SMA-
nya. alhamdulillah. Ada yang diterima di sekolah yang sesuai dengan apa yang
dicita-citakan. Tetapi ada juga yang diterima di sekolah pilihan kedua ataupun
ketiga. Atau yang lebih jauh lagi dari kalau yang lagi kuliah itu ya. Nanti kerja
ya. Nanti aku bisa sukses apa enggak ya, bisa membahagiakan kedua orang tua
enggak ya? Pertanyaan-pertanyaan itu kan kita belum tahu jawabannya, tetapi
karena terlalu dipikirkan akhirnya menyebabkan insecure, overthinking enggak
nafsu makan, bibir pecah-pecah, dan lain sebagainya.
Nah, apa yang bisa kita lakukan? Yang bisa kita lakukan adalah kita bisa belajar
dari seorang ibu. Seorang ibu yang sedang menggendong anaknya di mana
anaknya tuh tiba-tiba nangis maklum karena masih bayi kan. Si ibu kan enggak
tahu ini anaknya nangis karena apa nih karena belum makankah, apa ngantuk
apa karena dicuekin juga sama ibunya enggak diajak ngobrol akhirnya nangis.
Nah kira-kira yang dilakukan sang ibu gimana? berusaha semaksimal mungkin
agar anaknya kembali diam gitu kan. Nah digendong jalan sana-sini segala
macam sampai satu momen bayinya itu diam nurut lagi. Nah sama kita bisa
belajar dari orang Ibu. Di mana ketika kita tidak tahu banyak hal yang bisa kita
lakukan adalah berusaha semaksimal mungkin. Ya kita apa yang kita kerjakan
hari ini ya dimaksimalin kayak gitu.
Soal hasil teman-teman pasti sudah sering dengar soal hasil urusan Tuhan, soal
proses kita bisa eh lakukan gitu kan. Karena kalau kita memusingkan dalam
tanda kutip ya, memusingkan pekerjaan Tuhan, pekerjaan Tuhan itu contohnya
sih. Ya rezeki kita nanti seperti apa. Terus di masa depan kita diizinkan kerja di
mana. Itu adalah adalah area-area Tuhan di mana kita tuh enggak sampai akal
kita tuh enggak sampai ke sana. Nah kalau kita memusingkan hal-hal seperti itu
yang terjadi adalah ya tadi overthinking, insecure, dan lain sebagainya.
Nah, untuk melengkapi usaha yang kita lakukan, kita lengkapi dengan bekal
keimanan. Suatu ketika kita mau ke kota lain gitu ya. Kita imannya dalam tanda
kutip ya. Berimannya kepada Google Maps. Sudahlah manu Google Maps saja
nanti juga sampai sama ketika kita menjalani kehidupan, kita enggak banyak
tahu nih ke depan jalannya seperti apa. Ya kita berimannya kepada Maha
Pencipta kita Tuhan Yang Maha Esa. Sudah percaya saja deh nurut ya mau
gimana lagi gitu kan. Karena banyak hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan
eh distraksi gitu kan. Kita enggak bisa mengontrol itu yang bisa kita lakukan
adalah mengontrol respon yang kita berikan terhadap satu kejadian
 Kedua
Materi kedua ini judulnya wah pimpin kapalmu di mana awak kapalnya adalah
nafsu sendiri. Ego kita sendiri. Keinginan-keinginan yang eh belum kita capai
gitu kan.
Nah ada satu satu materi menarik waktu kita SD pasti semuanya tahu deh. Yaitu
tentang subjek dan objek iya. Di mana subjek ini adalah si pelaku dan objek ini
adalah benda.
Contoh, subjeknya saya. Objeknya adalah buku berarti saya sedang membaca
buku. Enggak kebalik buku membaca saya gitu. Nah, sama di eh kehidupan kita
sama dengan kehidupan kita. Di mana kita itu adalah subjek dan objeknya itu eh
hal-hal yang terjadi di sekitar kita. Contoh lagi deh biar gampang gitu kan.
Subjeknya kita objeknya adalah nilai ulangan ya. Kalau Bijak dalam respons.
Nilai ulangan berapa pun ya kita eh sedihnya itu sedikit. Tapi kalau terbalik
yang menjadi subjek adalah nilai ulangan, yang menjadi objek adalah kita. Yang
terjadi adalah galau atau teman-teman yang lagi open yang laki jatuh cinta sama
lawan jenis itu yang lagi bucin-bucinnya gitu kan. Subjeknya itu kita, objeknya
adalah perasaan gitu kan. Jangan kebalik, kalau subjeknya perasaan, teman-
teman ya gampang, gampang tersakiti, gampang, oh kok jahat banget ya. Aku
sudah sudah memperjuangkan mati-matian kayak gitu. Kan enggak sama ketika
kita menjalani kehidupan.
Nah tinggal teman-teman mau mengambil peran seperti apa, mau sebagai subjek
ataupun sebagai objek. Kalau sadar sebagai subjek nantinya mau masalah kecil
ataupun besar. Teman-teman insyaallah dititipi kekuatan eh oleh Allah untuk
menghadapinya.
Berhubungan dengan masa depan juga itu wah nantinya di masa depan bisa jadi
hebat atau enggak ya saya teringat sebuah posting-an di Instagram yang
judulnya enggak harus jadi CEO untuk sukses di mana di posting-an tersebut
diceritakan ketika kita mengalami satu kejadian yang enggak gitu ya dalam
kehidupan mengalami ujian gitu ya.
Pastikan yang menjadi pertanyaan tuh kok ujiannya hadir di kehidupanku ya
kayaknya kemarin-kemarin itu aku enggak melakukan sesuatu di luar batas. Di
momen itu kita tuh rasanya kayak berat banget menjalani kehidupan kayak ya
sudah enggak tahu mau ngapain lagi gitu kan.
Singkat cerita satu hari kita dititipi solusi oleh Allah. Untuk melewati masalah
tersebut dan kita dititipi juga hikmah dari mmm ujian tersebut. Hari berikan
terus kita ketemulah eh adik kelas ya kita ketemu adik kelas yang eh mengalami
masalah yang hampir-hampir mirip dengan masalah kita dia cerita kepada kita
gitu kan aku lagi galau nih soal kehidupanku cerita panjang lebar dan ternyata
ketika kita berkesempatan untuk sharing dengan adik kelas ternyata melalui
perantara tersebut, Tuhan itu mengizinkan adik kelas kita menjadi semangat
kembali. Menjalani hidup. Melalui cerita hikmah yang dititipkan kepada kita.
Definisi luar biasa, definisi sukses, itu juga bisa dari sudut pandang itu. Di mana
teman-teman yang hari ini lagi berjuang. Semoga diberikan kekuatan oleh Tuhan
Yang Maha Esa. Kok tiba-tiba jadi motivasi ya? oke lanjut di materi berikutnya.

 Ketiga
Materi yang ketiga sudah kayak presentasi di kelas saja nih. Atur yang ketiga
adalah bagaimana kita sebelum, sebelum berpikir hal yang besar, sebelum
berpikir hal-hal yang luar biasa gitu ya. Kita melihat di sekitar kita, di
lingkungan kita, kira-kira hal-hal kecil apa sih yang bisa kita lakukan gitu ya.
Kita bisa melakukan hal kecil dengan kasih sayang yang besar. Teman-teman
pernah sadar enggak sih ketika kita melakukan sebuah kegiatan misal makan
sama mi minum gitu ya. Kita tuh ya sudah makan dan minum saja. Enggak ada
rasanya gitu loh kayak formalitas. Formalitas itu kayak sekedar menggugurkan
kewajiban. Ya sudah bangun, bangun. Sekolah online, sekolah online, selesai,
selesai. Tapi kita jarang melibatkan melibatkan perasaan atau melibatkan hati di
situ.
Contohnya gimana melibatkan hati. Satu ketika kita kegiatan nih dari pagi
sampai sore gitu ya. Enggak sempat makan. Dan di sore atau malam harinya tuh
tiba-tiba ada teman kita yang tanpa dimintai bantuan tuh ngirim makanan. Nih
dimakan dulu. Tadi kayaknya Seharian belum sempat makan. Nah, di momen
itu, ketika kita makan tuh rasanya eh kayak sudah apa namanya? Sudah lama
enggak ini, enggak apa namanya, enggak makan dan rasanya nikmat banget.
Nah di di momen itulah eh hati kita tuh mulai apa namanya? Mulai belajar untuk
peka.
Contoh momen lain yang sering saya lakukan adalah ketika lewat di jalan gitu
ya. lingkungan sekitar. Ada yang menyapu jalan ataupun saudara-saudara kita
yang lagi berjuang di lampu merah itu ya. Yang saya lakukan adalah berdoa
untuk mereka ya Allah semoga Engkau titipkan keberkahan para pejuang-
pejuang tersebut. Nah, dari situlah kadang ada energi yang kayak bikin plong
gitu ya. Senang lihat wajah-wajah mereka melakukan hal kecil dengan kasih
sayang yang besar. Banyaklah contohnya atau membantu teman like apa
namanya like posting-an dia mungkin teman-teman kita punya IG jualan itu ya
di-like saja atau bantu share kan enggak mengeluarkan banyak tenaga nah dari
situlah kita belajar menghargai kehidupan dan belajar mengasah hati untuk lebih
peka, enggak kayak zombie, bangun tidur, cari makan, tidur lagi, bangun tidur,
cari makan, tidur lagi, galau, hot thinking, itu-itu saja.
Masih berhubungan dengan melakukan kegiatan dari hati gitu ya. Teman-teman
ketika kita melakukan kegiatan itu sebenarnya perasaan apa sih yang kita cari itu
kan. Rata-rata pasti menjawab perasaan bahagia perasaan senang kayak gitu kan
yang membuat yang membuat kita semangat melakukan sesuatu tetapi lebih dari
itu gitu ya ketika kita melakukan dengan hati apa sih yang kita cari? Yang kita
cari adalah menjalani hidup dengan makna. Gimana tuh Kak menjalani hidup
dengan makna? Ketika kita melakukan kegiatan itu ya sudah melakukan saja.
Melakukan dengan penuh kasih sayang. Soal nanti bagaimana.
Tuhan memberikan balasan berupa apa pun kita enggak, enggak pusing-pusing
gitu loh. Misal kita berbuat baik ke orang lain, ya sudah berbuat baik saja. Tanpa
berharap kebaikan dari orang tersebut, kayak gitu. hidup yang bermakna dan
hidup yang berdaya. Berdaya ini eh tidak selalu tentang materi.
Aduh aku di umur dua puluh harus sudah eh punya bisnis yang gede harus sudah
punya penghasilan yang stabil setiap enggak berdaya itu enggak selalu tentang
materi. Tetapi tentang bagaimana kita berpikir, berperilaku dan menata hati.
Kenapa berdaya ini penting? Karena ketika kita tiadakan dengan sebuah Kita
kan tadi sudah belajar tuh mengatur perilaku pola pikir dan mata hati. Kita tuh
enggak gampang apa namanya ya, enggak gampang menyalahkan keadaan. Oh
iya, kita lebih apa namanya lebih belajar menerima kita enggak gampang
marah. Kenapa sih kok yang tiri-tiri ujian aku ya Allah kenapa enggak yang
lainnya? Nah kita enggak gampang mengeluarkan kalimat seperti itu. Juga kita
enggak gampang bertanya apa maunya kita tetap kita bertanya sebenarnya
maunya Tuhan tuh apa sih dengan kejadian-kejadian yang dititipkan ke
kehidupan kita dan pada akhirnya kita tuh hanya bisa meraba-raba kita tuh
sukanya apa, passion kita apa kita tuh hanya bisa meraba-raba. Tetapi yang
mengizinkan kita untuk bermakna di kehidupan ini ya kembali lagi kepada
Tuhan ya gitu kan. Ini orang ini sih eh tulus enggak nih menjalani hidup. Kalau
tulus ya ditambah nikmatnya kalau belum ya ujiannya remedi. Nah saya teringat
jadi salah satu halaman buku NKCT HI. Ujian itu kadang itu-itu saja kenapa sih
kok itu-itu saja? Karena itu dikirimkan oleh Tuhan kepada hamba-Nya yang
belum peka. Lanjut ke berikutnya.

 Berikutnya sudah kayak mau kuis ya ini ya, bentar lagi ada nih masih
berhubungan dengan melakukan hal kecil yang dengan kasih sayang besar. Saya
mengutip cerita dari Panji Peragiwax teman-teman pasti banyak yang tahu.
Judulnya itu ada YouTube lima menit yang mengubah hidup. Nanti kalau kepo
bisa lihat YouTube-nya.
Di mana pada saat itu Panji itu sedang bekerja di sebuah radio. dia sebagai
presenter yang membawakan acara sosial. Yaitu Panji itu jalan-jalan ketemu
pedang ataupun siapa, siapa sajalah yang berada di pinggir jalan, terus
diwawancarai. Dan programnya enggak lama, paling ya tiga lima menit. Jadi ya
jalan-jalan tapi di kantong mungkin ya. Dia bawa headset. Dan siarannya itu
langsung nyambung ke radio, berarti live streaming gitu ya. Sudah waktu
berjalan.
Singkat cerita ada acara kena deh, teman-teman pasti pernah tahu acara kena D
ini adalah acara dari luar negeri lalu dibeli oleh mmm rumah produksi di Jakarta,
pengin, pengin diadakan acara itu dulu. Di sini gitu kan. Terus ada seleksi itu,
ada seleksi presenter-nya kan otomatis enggak main-main karena itu acara juga
jarak besar. Diadakanlah seleksi dan presenter terkenal di kota itu Kota Jakarta
ataupun Bandung sudah sudah daftar.
Suatu ketika si pihak penyelenggaranya ini tuh menghadap ke rumah produksi
itu. Lapor Pak ini. Ini sudah pada daftar nih. Presenter-presenternya. Tetapi
salah satu presenter yang saya tunggu-tunggu tapi kok enggak daftar-daftar. Lalu
penyelenggaranya ini izin ke pimpinan produksi itu. Pak saya izin beberapa hari
untuk mencari ini satu orang ini tuh saya pengin dia daftar namanya Panji Peragi
Waksono.
Singkat cerita dia bertemu dengan Panji. Dan Panji disuruh daftar itu seleksi dan
alhamdulillahnya keterima. Di acara kena D. Nah value atau nilai mo yang bisa
kita ambil di situ adalah apa? Panji ini melakukan pekerjaan yang tidak terlalu
lama, tiga sampai lima menit itu, tapi dia melakukannya dengan tulus, dengan
ikhlas. Nah, satu ketika atas Allah, dia diberikan kesempatan yang lebih besar
untuk menjadi presenter kena D. Dan itu disiarkan di salah satu televisi. Dan
yang lebih luar biasanya adalah si penyeleksi ini itu adalah pendengar setianya
Panji. Waktu dia membawakan di radio itu.
Pendengar setia, bayangin. Bayangin kalau di siaran kesepuluh katakanlah si
Panjinya itu anget-angetan malas-malasan. Aduh siaranku cuman bentari. Ya
sudahlah malas-malasan. Tapi ternyata Allah berkehendak lain. Dia
mengizinkan panji untuk casting di acara kena D dan diterima. Nah kembali
kepada kita apa-apa yang bisa kita lakukan dengan tulus hari ini ya sudah jalanin
saja. Entah nantinya ke depan seperti apa ya wes bukan kehendak kita gitu loh.
Yang penting selalu semangat tiba-tiba ngasih semangat, random banget. Lanjut
di VN berikutnya.
 Ini materi penutup nih sebelum sesi tanya jawab enggak apa-apa ya teman-
teman ini materinya agak lompat-lompat tapi saling berhubungan insyaallah
mungkin kita eh sorry mungkin ketika kita melakukan sebuah kegiatan gitu ya.
Entah menjalankan bisnis, entah lomba akademik. Itu ada saja orang-orang yang
mungkin belum mendukung kita. Kayak memandang kita tuh sebelah mata gitu
kan. Entah dari teman, sahabat, ataupun keluarga sendiri. Dan rasanya itu aduh,
rasanya tuh enggak enak Dan sempat terpikir kita itu berusaha melakukan yang
terbaik agar mereka itu memandang kita, memuji kita, gitu kan. Atau
sederhananya kita itu takut ditolak. Takut untuk ditolak.
Padahal ada yang lebih menyakitkan daripada ditolak. Yaitu diterima dengan
kepura-puraan. Ada yang lebih menyakitkan daripada ditolak yaitu diterima
dengan kepura-puraan. Nah, ada salah satu quotes menarik. Sebelum saya
kembalikan kepada moderator, kita enggak perlu mengalahkan siapa pun untuk
menjadi hebat, untuk menjadi luar biasa. cukup menangkan Tuhan di dalam hati
kita. Sekian eh materi yang bisa saya sharing-kan. Kurang lebihnya mohon
maaf. Terima kasih. Saya kembalikan lagi kepada moderator. Wasalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
SESI TANYA JAWAB (QnA)
1. Anak pluto : Cara supaya gak minder sama yang lebih dari kita itu gmn kak?
Kan ada tuh kadang minder sama yg lebih tinggi lebih jago.

Narasumber : Oke thank you pertanyaan dari anak Pluto. Cara supaya enggak
minder sama yang lebih. Dari kita itu gimana, Kak? Oke, pertanyaan yang luar
biasa. Aku juga pernah ngalamin sih seperti itu. Kayak eh kemarin-kemarin tuh
ke mana saja sih? Eh memulai sesuatunya kok. Seakan-akan tuh kita terlambat
gitu. Nah, bagaimana caranya supaya ki nggak minder. Yang pertama tak
tanamkan kesadaran terlebih dahulu bahwa kita itu di buku yang sama tetapi di
halaman yang berbeda. Maksudnya apa sih buku yang sama. Contoh buku yang
sama adalah di bidang kepenulisan. Tadi misal minder dengan sesama penulis
gitu ya. Sama-sama menekuni si A dan si B menekuni di bidang kepenulisan.
Tetapi di halaman yang berbeda. Si A karena dia sudah mulai tiga tahun yang
lalu dia sudah berada di halaman lima puluh nah si B yang eh merasa sedikit
minder ini, dia baru mulai bulan lalu, dia baru berada di halaman eh daftar isi
ataupun kata pengantar, kayak gitu. Nah, kalau si B apa namanya? Kalau si B
membandingkan dengan perjalanannya Si A yang ada hanya kecewa. Yang ada
tuh hanya apa namanya, sudahlah malas buat, buat memulai mendalami skill
kayak gitu. Tetapi kalau dia fokus dengan apa yang mmm dia jalani, itu tuh
enak-enak saja. Ada pun pisah dari eh orang-orang yang sudah berpengalaman
itu kita tarik energi positifnya. Caranya gimana Kak? Caranya yaitu ketika kita
tahu prestasi seseorang ataupun seseorang menceritakan pengalamannya. Kita
mendoakan yang terbaik. Wah, bagus ya, keren, kayak gitu. Nah, kata-kata
seperti itu, otomatis akan balik ke kita lagi. Berbeda halnya kalau kita itu iri
ataupun kita itu minder. Kan yang balik itu energi negatif. Otomatis ya kembali
lagi, kita jadi kita jadi malas-malasan, terus memandang buat ngapain? Kita
ngapain sih berjuang sekeras ini buat mendalami sesuatu skill ataupun yang
lainnya. Paling itu sih eh semoga membantu.

2. Ijah-Jatim : Motivasi biar kita lebih yakin kalo bisa dari orang lain gmn kak?
Iyem-Kaltim : Cara membuat orang yang merendahkan kita bungkam gimana
kak? Tutorialnya tolong.

Narasumber : Pertanyaan dari dan aku jawab di satu sesi karena hampir mirip
bagaimana sih eh motivasi biar kita lebih yakin kalau bisa dari orang lain. Dan
cara membuat orang yang merendahkan kita bungkam itu gimana. Nah, balik
lagi ke diri kita sendiri termasuk ak, termasuk aku sendiri gitu ya. Dalam
berkarya contohnya. buat apa sih kita berkompetisi, bagus-bagusan, paling wah,
paling baik tulisannya, semisal di bidang kepenulisan, buat apa karena gini,
ketika kita, karena kit ketika menjalani hidup ya, kita diibaratkan lari maraton.
Teman-teman kan pernah lari maraton, ketika lari maraton itu jaraknya kurang
empat puluh dua kilo kalau enggak salah. Otomatis sepanjang perjalanan itu kita
enggak mungkin lari terus-terusan, lari sprint terutama. Ada kalanya kita
istirahat, ada kalanya kita minum, terus nanti lari-lari kecil. Terakhir sebelum
garis finish kita sprint mungkin seperti itu. Itu dalam menjalani hidup. Nah,
anak-anak muda zaman sekarang termasuk aku itu menganggap kehidupan itu
seperti lari, lari jarak pendek, lari jarak pendek itu contohnya empat ratus meter
gitu ya. Semua harus cepat, semua harus, yang paling pertama sampai. Ya kayak
tadi, cepat-cepatan lulus kuliah, cepat-cepatan eh lulus sekolah ataupun nilainya
paling bagus. Cepat-cepatan cantik pakai skin care dan lain sebagainya. Yang
ada apa? Yang ada itu capek sendiri benaran. Cari sendiri enggak ada habisnya.
Dan ketika kita menjadikan apa namanya ya landasan berkarya itu untuk, untuk
membalas atas omo orang lain. Atau kita berlandaskan Palestine dan oke suatu
ketika kita kesuksesan gitu ya, versi kita masing-masing. Kita mendapatkan
kesuksesan, tapi yang didapat apa sih? Kayak gitu. orang juga semakin tahun
semakin tua, bahkan kita enggak ada yang umur. Setiap orang sampai berapa.
Ketika kita di puncak kesuksesan, ternyata kita ingin membuktikan kepada si A
katakanlah. Ternyata sebelum, sebelum kita meraih semua kesuksesan itu, si A
sudah duluan. Nah, sekarang kita mau membuktikan ke siapa lagi? Karena,
karena si A sudah meninggal, kayak gitu. Dan enggak ada habisnya teman-
teman, kalau kita memuaskan atau untuk apa namanya ya, lebih dari orang lain
tuh enggak ada habisnya. Nah, cara gimana? Caranya adalah dengan eh cukup
eh tahu dengan perjalanan masing-masing seperti eh jawabanku divoice net
pertama. Kita yang tahu sampai mana eh tahap belajar kita. Sebagaimana apa
namanya kita mengatur untuk mendalami sebuah skill. Ketika kita gagal
ataupun belum sukses, bukan semata-mata gagal itu karena usaha kita kurang
apa namanya, kurang keras ataupun kurang maksimal. Begitu pun ketika kita
menggapai kesuksesan kecil itu bukan karena usaha kita kegagalan ataupun
kesuksesan kecil itu tetap ada campur tangan Tuhan. Jadi kayak gitu. Mau
melebih melebihkan apa daripada eh sorry aku ralat. Kita ngapain sih eh
berkompetisi lebih dari orang lain sedang apa-apa yang eh diberikan oleh Tuhan
seperti ilmu, tenaga, fisik, waktu, itu kan bukan milik kita ya kan. Itu kan
miliknya Tuhan, kita hanya, hanya diberikan kewenangan untuk eh
memanfaatkan yang ada. Oh, syukur-syukur bi maksimal. Syukur-syukur bisa
bermanfaat, bisa berkah, kayak gitu. Itu sih yang bisa aku sharing-kan. Mungkin
jawaban ini enggak terlalu menjawab pertanyaan dari mmm dua penanya ini dari
Iyem dan dari Ijah, tapi enggak apa-apa karena memang mmm aku enggak tahu
posisi Ijah dan Iyem ini seperti apa, aku membantu saja sharing secara umum
untuk teman-teman yang lainnya juga. Terima kasih.

3. Calon makmum-Jabar : Suaramu bagus kak. Boleh gak dapet kebahagiaannya


dari Kaka? Biar termotivasi.

Narasumber : Dari makmum. Boleh enggak dapat kebahagiaan dari Kakak?


Biar termotivasi. Gimana ya? Cara menyalurkan kebahagiaan. Eh yang eh
beberapa hal yang aku ketika naik motor sendirian katakan lihat di jalan itu.
Sambil mendoakan orang-orang yang sedang berjuang untuk keluarganya,
mungkin orang-orang yang menyapu jalan ataupun teman-teman kita yang ada
di lampu merah. Kita doakan semoga berkah, semoga diberi kekuatan oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Nah, dari situ enggak tahu sih ya ada kayak plong gitu
tuh rasa wah mungkin kita enggak tahu sih se, seperti apa perjuangan keras
mereka, tetapi ketika kita mendoakan yang terbaik, yakin juga bahwa doa itu tuh
sampai orang, ke orang tersebut dan energi orang tersebut tuh eh yang positif-
positif juga nular ke kita. Enggak harus menunggu kita mempunyai rezeki
berlebih untuk sedekah untuk apa enggak tapi melalui apa yang bisa kita
lakukan saja tenaga, pikiran, ataupun tadi mendoakan kayak gitu. Karena kalau,
kalau motivasi untuk mendapatkan kebahagiaan itu kan cara orang beda-beda.
Ada yang mendengarkan cerita orang terdekat, ada yang jalan-jalan sendiri, ada
yang macam-macamlah. tapi yang jelas bagaimana kita bisa mendapatkan
kebahagiaan sedangkan kita seringnya menjauh dari Yang Maha Sumber
memberikan kebahagiaan. Paling itu saja sih. Terima kasih.
PENUTUP

Terima kasih semuanyaa

Mau nulis ulang quotes di vn terakhir aja

Nggak perlu mengalahkan siapapun untuk terlihat hebat dan luar biasa, cukup
menangkan Tuhan di dalam hati😊

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai