Anda di halaman 1dari 7

DEBAT BAHASA INDONESIA KELOMPOK 3

MOSI “Gaya Pacaran Siswa Saat Ini”

Ketua: Adelia Rahmawati

Moderator: Agiza Frizky Ramadani

Pembagi Waktu: Muhammad Iman Rahman

Kameramen: Arif Rahmanto

Tim Afirmasi: 1. Romy Dias Putra

2. Rafael Raditya Raya

3. Adriansyah Al Falah

Tim Oposisi: 1. Adelia Rahmawati

2. Naufal Taqi Atallah

3. Fadlika Hidayat Santoso

Teks Perkenalan Tim Afirmasi:

Assalamualaikum Wr. Wb.

Selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua. Sebelumnya, saya
ucapkan terimakasih kepada Moderator atas waktu yang diberikan.

Yang kami hormati, Ibu Nurna selaku guru Bahasa Indonesia, serta
Moderator, Pembagi Waktu, Notulen, dan tak lupa teman sejawat kelas 10 TKJ
1 yang berbahagia.

Ijinkan saya memperkenalkan anggota dari tim Afirmasi. Dengan saya


..... Selaku pembicara 1, saya.... sebagai pembicara 2, dan saya........sebagai
pembicara 3.

Cukup sekian perkenalan dari kami sebagai tim Afirmasi. Terimakasih.


(Dibaca sama pembicara 1).
Teks Perkenalan Tim Oposisi:

Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat sore dan salam hangat untuk kita semua. Saya ucapkan
terimakasih kepada Moderator, karna telah memberikan tim saya waktu untuk
berkenalan. Yang saya hormati Ibu Nurna selaku guru Bahasa Indonesia, Serta
Moderator, Pembagi Waktu, Notulen dan juga teman-teman 10 TKJ 1 yang saya
berbahagia.

Perkenalkan saya ..... selaku pembicara 1 dari tim Oposisi, saya ......
Sebagai pembicara 2 dari tim Oposisi, dan saya.....Sebagai pembicara ke-3 dari
tim Oposisi.

Baik, mungkin cukup sekian yang dapat kami ucapkan sebagai cara
perkenalan dari tim Oposisi. Terimakasih. (Dibaca pembicara 1).

Materi Pembicara 1 Afirmasi (Pro):

Terimakasih kepada Moderator telah mengizinkan saya menyampaikan


Argumen. Menurut saya, pacaran adalah suatu hal yang lumrah dikalangan
anak-anak remaja. Tidak sedikit pelajar yang memiliki pacar di satu sekolah
yang sama, ataupun di satu kelas yang sama.

Pacaran bisa saja membawa dampak positif untuk siswa/i. Munculnya


dampak positif seperti, semangat untuk kesekolah, karna bisa berangkat
ataupun bertemu dengan pasangannya. Bisa membangun semangat belajar saat
mempunyai pasangan satu kelas, dan juga teman berdiskusi ataupun hal-hal
lain sebagainya.

Terkadang saat kita mempunyai seseorang yang spesial, kita akan


merasa bahagia. Bahagia tersebut bisa berdampak positif kepada semangat
belajar kita. Maka dari itu, banyak pelajar yang memutuskan untuk
berpacaran.

Tidak menutup kemungkinan, dengan adanya pasangan, membuat kita


bisa lebih produktif dan juga aktif dalam mengikuti eskul. Karna merasa
memiliki penyemangat dilingkungan sekolah.

Pacaran sudah ada dari dulu, dan itu adalah hal yang biasa. Bukan
sesuatu yang akan menjerumuskan kita ke dalam sebuah masalah. Sekian
argumen dari saya, Terimakasih.
Materi Pembicara 1 Oposisi (Kontra):

Terimakasih kepada Moderator telah memberikan kesempatan untuk


menyanggah argumen dari tim Afirmasi. Tadi disampaikan oleh saudara.......,
bahwa pacaran menjadi salah satu hal yang lumrah di kalangan remaja.

Namun di kalangan remaja, masih sangat minim akan informasi-


informasi mengenai sesuatu hal yang bisa saja membawa dampak buruk untuk
dirinya. Pacaran memang sudah banyak yang tahu, tapi tidak sedikit dari
mereka, mengetahui batasan-batasan ataupun perilaku yang seharusnya tidak
mereka lakukan.

Dan juga seperti yang saudara.......bilang tentang akan adanya semangat


yang timbul. Namun saudaraku, semangat itu juga bisa redup, dan bisa saja
digantikan dengan rasa malas kesekolah. Yang dimana sekolah adalah salah
satu tempat yang akan menjadi tempat pertemuan mereka, namun tempat
tersebut juga bisa menjadi tempat yang mereka hindari.

Karna hubungan tidak selamanya mulus, disaat hubungan tersebut


bermasalah, akan bermasalah juga kepada semangat siswa/i tersebut untuk
datang kesekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Jadi berpacaran tidak selalu berdampak positif, ada juga sisi negatif yang
seharusnya menjadi pertimbangan untuk mengizinkan anak-anak remaja dalam
berpacaran. Sebaiknya berpacaran dihindarkan saja terlebih dahulu,
Terimakasih.

Materi Pembicara 2 Afirmasi (Pro):

Terimakasih Moderator. Dalam hal-hal negatif yang disampaikan oleh


saudari......., itu bisa kita hindari atau kita kurangi. Dengan cara membuat
himbauan, mengenai batasan yang harus dilakukan oleh para pasangan remaja,
dan juga pengawasan yang dibantu oleh kedua orang tua masing-masing
pasangan.
Jadi hal-hal negatif seperti yang saudara........sebutkan, itu bisa saja
berkurang. Dan kalau dalam kasus yang seperti siswa/i menjadi malas
kesekolah, itu sepertinya akan tidak terjadi.

Kalaupun pasangan tersebut sedang bertengkar, tidak mungkin sampai


membuat dia menjadi malas atau engan datang kesekolah. Karna mereka akan
tetap memiliki rasa kangen kepada pasangannya, walaupun kalau sedang
berantem hanya bisa diperhatikan saja pasangannya. Dan itu tidak akan
mempengaruhi semangat siswa/i untuk datang dan belajar dikelas.
Pacaran dalam lingkungan sekolah, akan dapat membantu siswa untuk
membangun semangat. Nilai-nilai pelajaran pun akan meningkat, karna siswa
merasa senang bisa belajar bersama pasangannya. Kegiatan sekolah akan
berjalan karna di semangati oleh pasangannya. Anak-anak remaja jaman
sekarang tidak hanya membutuhkan support dari keluarga, tapi juga dari
pasangannya.

Apalagi untuk kegiatan sekolah, yang terkadang kegiatan sekolah tidak


secara penuh didukung oleh keluarga. Yang dimana hal tersebut bisa kita
dapatkan dari pasangan kita. Terkadang orang tua tidak bisa menjadi tempat
anak-anak nya bercerita, maka hal tersebut bisa dilakukan oleh pasangannya.
Maka pacaran dilingkungan sekolah bukan lah sesuatu yang merugikan.
Terimakasih.

Interupsi dari Tim Oposisi:

Himbauan seperti apakah yang saudara.......maksud? Sedangkan


himbauan itu terkadang di abaikan oleh para kebanyakan remaja, dan hanya
dianggap sebagai tulisan tanpa makna. Bahkan himbauan itu tidak dihiraukan,
dan lebih mementingkan kebahagiaan, yang dia rasakan saat bersama
pasangannya. Terimakasih.

Jawaban dari interupsi:

Himbauan bisa saja kita buat menjadi sesuatu hal yang menarik, agar
para remaja tertarik untuk membacanya. Banyak cara yang bisa kita lakukan,
agar himbuan tersebut tidak di abaikan oleh para remaja. Seperti mebuat
sebuah cerita pendek, dengan tema “Bahayanya Pergaulan Bebas”. Atau kita
juga bisa membuat video yang menarik perhatian para remaja, dengan di
berikan animasi agar himbauan tersebut, tidak hanya untuk remaja, namun
bisa juga untuk edukasi terhadap anak-anak.

Materi Pembicara 2 Oposisi (Kontra):

Terimakasih Moderator. Menurut saya, saat kita memiliki pasangan di


satu kelas yang sama, akan membuat kita sulit memiliki waktu untuk teman
kita. Padahal pertemanan adalah hal yang penting, berteman dengan banyak
orang akan memudahkan kita memiliki teman yang bisa saja suatu hari
menolong kita. Kalau kita kebanyakan memakai waktu kita hanya untuk
berpacaran, itu akan sangat sia-sia. Kita bisa saja kehilangan relasi pertemanan
yang baik.
Disaat kita hanya dekat dengan pasangan kita, bisa saja kita terjerumus
ke hal-hal negatif. Salah satunya adalah pergaulan yang bebas, sebagaimana
yang telah disampaikan oleh pembicara 1 Oposisi. Yaitu adanya pergaulan yang
bebas, sehingga adanya permintaan dispensasi menikah, yang dikarenakan
remaja putri sudah mengalami hamil diluar nikah. Kejadian seperti itu sangat
disayangkan. Karna bisa merugikan masa depan, dan mencoreng nama baik
keluarga.

Ada baiknya pelajar fokus saja kepada kegiatan sekolah yang lebih positif
dan bermanfaat, dari pada membuang-buang waktu hanya untuk berpacaran.
Lebih di fokuskan lagi untuk menata masa depan yang baik.

Dan saya harapkan para guru ataupun staf sekolah lebih tegas terhadap
siswa/i, yang melakukan kegiatan berpacaran dilingkungan sekolah. Karna
disayangkan apabila, hal tersebut bisa merusak nama baik sekolah. Yang
seharusnya sekolah menjadi tempat mencari ilmu, harus tercoreng hanya karna
siswa/i yang bermesraan di luar ataupun di dalam kelas.

Tindakan seperti bermesraan sebaiknya tidak dilakukan dilingkungan


sekolah, karna bisa saja membuat orang-orang yang melihat hal tersebut,
menjadi merasa terganggu dengan adanya teman/kakak kelas/adik kelasnya
yang melakukan kegiatan tersebut.

Interupsi dari Tim Afirmasi:

Siswa/i akan merasakan jenuh, ketika kehidupannya hanya dipenuhi


dengan belajar. Siswa/i membutuhkan sesuatu hal yang bisa membuat dirinya
senang, seperti bercanda disaat ada waktu luang dikelas, bercanda saat menuju
kantin dan lain sebagainya. Jadi berpacaran dilingkungan sekolah tidak akan
seburuk itu, hingga membuat nama baik sekolah menjadi buruk di lingkungan
masyarakat. Terimakasih.
Jawaban dari Interupsi:

Ketika siswa/i merasakan jenuh ataupun ingin mengisi waktu luangnya


dengan bercanda, bisa ia lakukan dengan teman-temannya, tanpa harus
bersama pasangannya. Lagi pula, kegiatan bermesraan dilingkungan sekolah
bukanlah sesuatu hal yang baik bagi seorang pelajar, lingkungan sekolah yang
dimana, tempat mencari ilmu, bukan tempat untuk bermesraan. Dan
disayangkan pula, ketika disekolah tersebut ada pelajaran Agama Islam, yang
dimana di dalam pelajaran tersebut mengajarkan tentang batasan-batasan
antara laki-laki terhadap perempuan yang bukan mahram, dan begitu pun
sebaliknya. Terimakasih.

Materi Pembicara 3 Afirmasi (Pro):

Terimakasih Moderator. Berpacaran dilingkungan sekolah tidak akan


membuat nama baik sekolah menjadi buruk. Karna yang dilakukan siswa/i
hanya melakukan sebuah candaan saja, bukan lah sesuatu hal yang buruk. Lagi
pula, siswa berpacaran tidak sama dengan siswa yang melakukan tawuran.
Anak-anak yang tawuran lah yang menjadi sebuah masalah, yang bisa saja
membuat nama baik sekolah menjadi buruk.

Jadi siswa/i yang berpacaran tidak akan sampai merugikan pihak sekolah
atau pihak manapun. Saya yakin dengan adanya himbauan yang telah dibuat
oleh pemerintah/pihak sekolah, bisa membuat siswa/i menjadi lebih bijak dalam
menentukan sikap yang harus diambil.

Berpacaran akan sangat membantu siswa/i dalam meningkatkan


semangat belajar, karna merasa termotivasi dengan pasangannya. Remaja yang
berpacaran pasti tau batasan, atau perilaku yang harus ditunjukkan saat
sedang berada diruang terbuka atau tempat umum. Sehingga tidak akan
mengganggu siswa/i, ataupun orang lain yang sedang berjalan atau berada
dilingkungan tersebut.

Memiliki pasangan dilingkungan sekolah akan membuat siswa merasa


punya perlindungan juga, karna akan ada orang yang melindungi dirinya disaat
ada yang mau melakukan hal jahat kepadanya. Punya pasangan bisa membuat
siswa memiliki pikiran yang dewasa, karna pikiran siswa/i akan terbuka, karna
mereka menjalani sebuah hubungan. Suatu hubungan dapat membuat mereka
memiliki pikiran yang dewasa, seperti cara menyelesaikan masalah tanpa
emosi. Terimakasih.
Materi Pembicara 3 Oposisi (Kontra):

Terimakasih Moderator. Menurut saya, siswa/i sekolah bisa saja memiliki


pikiran yang dewasa, dalam hal penyelesaian masalah, namun pemikiran
tersebut tidak hanya didapatkan ketika kita memulai suatu hubungan dengan
lawan jenis saja. Namun bisa juga pikiran tersebut hadir saat kita menjalin
hubungan di ruang lingkup pertemanan.

Dan untuk permasalahan perlindungan, pihak sekolah lebih berhak


untuk mengambil keputusan. Kalau kita mengandalkan pasangan remaja untuk
menyelesaikan masalah, yang dimana masalah itu timbul karna pasangannya di
jahati, itu akan menimbulkan emosi kepada dirinya. Karna tidak terima dengan
yang dilakukan orang tersebut.

Jadi bisa saja malah terjadi pertengkaran antar siswa, yang seharusnya
tidak akan sebesar itu masalahnya. Jadi perlindungan dari pasangan sesama
pelajar, juga tidak dapat membantu menyelesaikan. Karna emosi mereka masih
sulit dikendalikan, yang terkadang emosi tersebut bisa meledak hingga mebuat
masalah baru.

Berpacaran di masa sekolah, sebaiknya dikurangi atau dihindari saja,


dan mengfokuskan diri kepada hal-hal yang lebih bermanfaat. Yang bisa
membuat kualitas diri kita sebagai pelajar, menjadi lebih berkualitas. Jadilah
siswa yang bisa membawa nama baik sekolah ke lingkungan luar, dan tidak
membuat nama baik sekolah tercoreng hanya karna hal yang kurang baik.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai