Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SOSIOLOGI

GEJALA SOSIAL TAWURAN

Disusun Oleh :

Kelompok 5 / Kelas X.4

1. Andika Putra
2. Azalea Titania Fitrian
3. Bimo Meidy Pratama
4. Chairunnisa Alifia Lalita B
5. Kahna Kartika Ningrum
6. Kaylla Oktavia Ramadhani
7. Keisha Anindya Oktavia
8. Najwa Ayudya Azzahra
9. Nicolas Nissan Dewabrata
10. Sherly Candra Tridjaja
11. Tricahya Tsari Wicaksono

SMA NEGERI 18 KOTA BEKASI


KATA PENGATAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya tentunya saya
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
zaman jahiliah ke zaman Islamiyah.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehatnya baik
itu berguna sehat fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalam. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca untuk makalah ini,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya

Demikian, semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bekasi,… Februari 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR............................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
Latar Belakang....................................................................................................................................3
Rumusan Masalah...............................................................................................................................3
Definisi Tawuran.................................................................................................................................4
Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran..........................................................................................4-5
Dampak Tawuran............................................................................................................................5-6
Solusi Untuk Mencegah Tawuran...................................................................................................6-7
Kesimpulan..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

2
Latar Belakang
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan
peristiwa-peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran
sudah tidak lagi menjadi pemberitaan yang asing lagi ditelinga kita. Banyaknya tawuran antar
pelajar yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang
menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang
mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal. Tawuran pelajar bukan hanya
mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tetapi bisa sampai merenggut nyawa
orang lain.

Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil
membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka. Kekerasan dianggap
sebagai solusi yang paling tepat untuk menyelesaikan suatu masalah tanpa memikirkan
akibat-akibat buruk yang ditimbulkan. Tawuran antar pelajar semakin menjadi semenjak
terciptanya geng-geng, perilaku anarki ini selalu dipertontonkan di tengah-tengah
masyarakat, mereka sudah tidak merasa kalau perbuatan mereka itu sangat tidak terpuji dan
mengganggu ketenangan masyarakat, sebaliknya mereka merasa bangga jika masyarakat itu
takut dengan geng atau kelompoknya, padahal seorang pelajar seharusnya tidak melakukan
tindakan yang tidak terpuji seperti itu.

Pada saat bersamaan masyarakat hanya bisa menyaksikan kekerasan demi kekerasan
terjadi antara mereka dan sering kali mencaci perbuatan mereka tanpa berusaha mencari
solusi yang bijak akan permasalahan tersebut. Memojokkan mereka dari sudut pandang
negatif yang ada, seolah-olah seperti seorang terdakwa yang telah mendapat vonis hukum,
yang dipastikan sebentar lagi akan masuk penjara. Padahal sebenarnya tidak bisa dikatakan
sepenuhnya bahwa kesalahan itu berasal dari dalam diri atau faktor internal pelajar itu
sendiri.

Masyarakat yang peduli terhadap lingkungan remaja menjadi sangat penting untuk
menciptakan suasana yang bersahabat dengan mereka. Masyarakat sering tidak peka terhadap
respons yang ditimbulkan remaja. Sehingga tidak sedikit remaja mengalami semacam gejolak
jiwa yang berupa agresi guna menunjukkan keberadaan mereka dalam suatu lingkungan.

Rumusan Masalah
1. Apa definisi tawuran?
2. Apa saja faktor-faktor penyebab tawuran?
3. Apa saja dampak dari tawuran?

3
4. Apa solusi untuk mencegah tawuran?

Definisi Tawuran
Pengertian tawuran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
perkelahian massal atau perkelahian yang dilakukan secara beramai-ramai.

Sementara menurut Rais (1997), tawuran adalah perkelahian antar pelajar adalah
salah satu perbuatan yang sangat tercela yang dilakukan oleh seorang atau kelompok pelajar
kepada pelajar lain atau kelompok pelajar lain.

Jadi kegiatan berupa perkelahian massal, dari keompok manapun, usia berapapun,
bisa dikatakan sebagai tawuran.

Pendapat lain mengatakan tawuran adalah salah satu kegiatan interaksi manusia yang
saling merugikan, karena satu pihak dengan pihak yang lain berusaha saling menyakiti secara
fisik baik dengan atau tanpa alat bantu.

Faktor Penyebab Terjadinya Tawuran

1. Faktor Internal
Faktor internal ini terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui
proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan di sekitarnya dan
semua pengaruh yang datang dari luar. Remaja yang melakukan perkelahian biasanya tidak
mampu melakukan adaptasi dengan lingkungan yang kompleks. Maksudnya, ia tidak dapat
menyesuaikan diri dengan keanekaragaman pandangan, ekonomi, budaya dan berbagai
keberagaman lainnya yang semakin lama semakin bermacam-macam.
Para remaja yang mengalami hal ini akan lebih tergesa-gesa dalam memecahkan segala
masalahnya tanpa berpikir terlebih dahulu apakah akibat yang akan ditimbulkan. Selain itu,
ketidakstabilan emosi para remaja juga memiliki andil dalam terjadinya perkelahian. Mereka
biasanya mudah frustrasi, tidak mudah mengendalikan diri, tidak peka terhadap orang-orang
di sekitarnya. Seorang remaja biasanya membutuhkan pengakuan kehadiran dirinya ditengah-
tengah orang-orang sekelilingnya.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor keluarga
Keluarga adalah tempat di mana pendidikan pertama dari orang tua diterapkan. Jika
seorang anak terbiasa melihat kekerasan yang dilakukan di dalam keluarganya maka setelah
ia tumbuh menjadi remaja maka ia akan terbiasa melakukan kekerasan karena inilah
kebiasaan yang datang dari keluarganya. Selain itu ketidakharmonisan keluarga juga bisa
menjadi penyebab kekerasan yang dilakukan oleh pelajar. Suasana keluarga yang
menimbulkan rasa tidak aman dan tidak menyenangkan serta hubungan keluarga yang kurang
baik dapat menimbulkan bahaya psikologis bagi setiap usia terutama pada masa remaja.

4
Menurut Hirschi berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab
kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan yang baik
bagi anak. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan
remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan yang baik bagi anak.
Jadi di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan anaknya untuk selalu berperilaku baik.
b. Faktor sekolah
Sekolah tidak hanya untuk menjadikan para siswa pandai secara akademik namun juga
pandai secara akhlaknya. Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri
menjadi lebih baik. Namun sekolah juga bisa menjadi wadah untuk siswa menjadi tidak baik,
hal ini dikarenakan hilangnya kualitas pengajaran yang bermutu. Contohnya di sekolah tidak
jarang ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup kesabaran dalam mendidik
anak muridnya akhirnya guru tersebut menunjukkan kemarahannya melalui kekerasan. Hal
ini bisa saja ditiru oleh para siswanya. Lalu di sinilah peran guru dituntut untuk menjadi
seorang pendidik yang memiliki kepribadian yang baik.
c. Faktor lingkungan
Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Seorang remaja yang tinggal dilingkungan rumah yang tidak baik akan menjadikan remaja
tersebut ikut menjadi tidak baik. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola
kekerasan di pikiran para remaja. Hal ini membuat remaja bereaksi anarkis. Tidak adanya
kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar di sekitar rumahnya
juga bisa mengakibatkan tawuran.
d. Faktor pacar
Masalah pacar seperti berebut pacar, saing-saingan pacar, ada yang menggoda pacar satu
sekolah, juga dapat menimbulkan tawuran yang kemudian bereskalasi menjadi tawuran antar
sekolah yang melibatkan massa yang besar karena solidaritas atas sesama.
e. Faktor geng
Hampir setiap sekolah terutama sekolah negeri memiliki geng yang didirikan oleh kakak-
kakak kelas, yang kemudian diwariskan kepada adik-adiknya di sekolah. Proses pewarisan
geng ini kepada adik kelas sekaligus menanamkan budaya geng yang harus ditaati dan
dilaksanakan telah menjadikan sekolah sebagai pusat tawuran dan bullying. Mereka yang
sudah telanjur menjadi anggota geng, tidak berani mengundurkan diri, karena takut mendapat
perlakukan kasar dan membahayakan jiwa mereka. Pengaruh alumni dari geng suatu sekolah
sangat kuat, sehingga kekerasan seolah menjadi budaya yang sulit dihapus.
f. Faktor ekonomi
Masalah ekonomi juga acapkali menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran.
Kesenjangan ekonomi antar pelajar, dan persaingan antar sesama, menyebabkan sering terjadi
tawuran di kalangan pelajar dan masyarakat.

Dampak Tawuran
Tawuran antar pelajar yang ada di Indonesia saat ini sudah menjadi agenda rutin dan
sepertinya sudah membudaya dalam kalangan mereka. Banyak tawuran yang terjadi antar sekolah

5
hanya karena dendam dari alumni yang tidak terbalas dan akhirnya menjadi budaya turun temurun
yang susah untuk dihapuskan atau dihilangkan dari sekolah tersebut. Apabila tawuran tetap
ditumbuh kembangkan di kalangan pelajar maka akan menimbulkan dampak negatif berupa
kerugian. Tidak hanya bagi mereka para pelajar dan sekolah yang bersangkutan, namun juga
masyarakat sekitar. Kerugian tersebut antara lain:

1. Kerusakan tempat tawuran/material


Dalam kerusakan di tempat mereka melakukan aksi tersebut kebanyakan dari para pelaku
tawuran tidak mau bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka timbulkan. Biasanya
mereka hanya lari setelah puas melakukan tawuran. Contohnya pecahnya kaca pada mobil,
perusakan fasilitas umum, pembakaran ban ataupun kendaraan bermotor, dsb.
2. Rusaknya citra baik sekolah
Pencitraan yang baik yang telah dibangun oleh para perangkat sekolah, baik itu kepala
sekolah, jajaran guru dan karyawan, serta prestasi yang diraih oleh murid yang lain akan
pudar dan sirna apabila murid-murid yang lain masih mempertahankan tradisi tawuran.
Akibatnya di tahun ajaran berikutnya, peminat calon murid baru akan berkurang.
3. Adanya korban jiwa
Tawuran antar pelajar selain merugikan secara material juga mengakibatkan adanya
korban jiwa. Misalnya tawuran antar pelajar yang menggunakan senjata tajam seperti batu,
celurit, dan senjata tajam lainnya menyebabkan adanya korban luka baik korban luka ringan
maupun berat, dan bisa juga ada korban meninggal.
4. Dampak psikis
Contohnya keresahan masyarakat dan traumatis. Keresahan masyarakat ini akan
menimbulkan rasa tidak percaya terhadap generasi muda yang seharusnya menjadi agen
perubahan bangsa. Selain keresahan itu, traumatis bisa dialami oleh masyarakat yang ada di
lokasi saat terjadi tawuran. Masyarakat akan menjadi takut dan tidak berani lagi berhadapan
dengan kelompok pelajar.
Yang paling dikhawatirkan oleh para pendidik adalah berkurangnya penghargaan siswa
terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa
kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan
karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir
ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di
Indonesia.

Solusi Untuk Mencegah Tawuran


1. Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai
jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.
2. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk
mengajarkan cinta kasih.
3. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan
orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.

6
4. Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar
khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
5. Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas
memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan.

Kesimpulan

Permasalahan yang timbul seperti tawuran antar pelajar memang bukanlah masalah
sepele, dikarenakan makin banyaknya peristiwa serupa yang terjadi belakangan ini, hal ini
sangat disayangkan karena tindakan tersebut sangatlah tidak terpuji, dan eksistensi diri para
pelajarlah sebagai pemicu terjadinya bentrok antar pelajar. Kita harus semakin prihatin akan
peristiwa yang terjadi di sekitar kita, karena banyak faktor yang melatar belakanginya, antara
lain faktor internal, yaitu pribadi atau individu dan faktor eksternal, seperti: orang tua,
sekolah, dan lingkungan sekitar, dalam hal ini orang tua sangat memiliki peranan penting
dalam mendidik anak, karena teladan dan contoh yang baik bisa membuat seorang anak
menjadi baik, begitu pula sebaiknya, dan peran serta sekolah serta lingkungan juga sangat
diharapkan, di mana kondisi yang kondusif bisa berdampak pada keadaan sekitar.

Perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi.
Biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat
kekerasan makin mewabah di mana-mana. Wajah-wajah beringas para remaja kita telah
menjadi momok tersendiri di tengah-tengah masyarakat yang makin tak karuan ini. Karena
para remaja nantinya akan jadi generasi akan menjadi penerus bangsa ini dan mampu menjadi
pemimpin keluarga masa kelak mendatang. Banyak hal yang bisa dipelajari dari peristiwa ini,
selain dari dampak yang tentunya sangat-sangat merugikan diri sendiri dan juga orang lain,
serta cara-cara yang bisa diterapkan untuk menghindari terjadinya tawuran.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/mithaazzrohusna7422/5fc3b38f8ede4824395fb8e2/perspektif-
masyarakat-terhadap-tawuran-pelajar (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2023)

https://pelayananpublik.id/2021/08/30/apa-itu-tawuran-faktor-penyebab-jenis-dan-cara-
mengatasinya/ (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2023)

http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/110 (Diakses pada tanggal 26 Agustus


2023)

https://id.scribd.com/document/447702334/bahan-Cara-menangani-tawuran-pelajar-docx (Diakses
pada tanggal 26 Agustus 2023)

Anda mungkin juga menyukai